Anda di halaman 1dari 9

Aplikasi pengelolaan penanggulangan bencana dengan

komprehensif pada setiap fase dan perawatan psikososial dan 1. Rosnita Yuliana M 1807041
spritual pada korban bencana
2. Rozviaziani 1807042

3. Rukhaila Ulfatun Nafisah 1807043

4. Siti Nur Khasanah 1807045

5. Siti Nur Khusnul K 1807046

6. Tedy Hanantariksa 1807047

7. Tri Harjanta Janu W 1807048


Disusun Oleh :
8. Wahyu Kristina 1807049

9. Yuni A 1807150
Latar belakang

Dari segi letak geografis, Indonesia merupakan salah satu negara yang
beresiko untuk terjadi bencana alam, baik itu gempa bumi, banjir, tsunami,
gunung meletus, maupun longsor.
Penanganan yang tepat untuk menghadapi bencana sangat diperlukan mulai
dari fase kesiapsiagaan sampai rehabilitasi.
Manajemen bencana merupakan kegiatan yang sangat kompleks, sehingga
perlu pendekatan yang komprehensif termasuk aspek govermance dalam
menangani bencana.
Model Ecological dalam
Managemen Bencana

Model ekologikal dari managemen bencana ini menyediakan kerangka kerja untuk
memandu perawat yang ingin mengembangkan program managemen bencana. Model
ecological ini berasumsi bahwa perencanaan bencana, persiapan, respon dan recovery
terjadi pada setiap level di dalam organisasi.
Model kegawatdarurtan untuk persiapan, respon dan recovery mendapatkan tantangan
yang kompleks dan tidak mudah.
Model ecological yang dijelaskan dalam makalah ini menyediakan contoh spesifik dan
umum dari persiapan, respon dan recovery.
Ecological Teori dan Model Ecological
untuk bencana

Model ekologi merupakan system yang dinamis dimana segala tingkatan yang berperan
saling berikatan dan berhubungan. Model ekologi manajemen bencana menegaskan
bahwa pelaksanaan majaemen bencana dalam tiap fasenya merupakan siklus yang
sistematik dan saling berkaitan antara berbagai level organisasi sehingga hal ini sangat
penting untuk dapat mengenali bahwa masing-masing tingkatan mempunyai peran yang
sama – sama penting.
Fase dalam Managemen
Bencana
Fase Prevention
Fase Mitigation
Fase Planning
Fase Response
Fase Recovery dan Evaluasi
Perawatan psikososial pada
korban bencana

Berupa bantuan yang diberikan kepada individu dan masyarakat


yang mengalami gangguan psikologis, dimana bantuan ini dilakukan
secara terus menerus dan saling mempengaruhi antara aspek
psikologis dan aspek sosial dalam lingkungan dimana individu atau
masyarakat berada.
Tujuan perawatan psikosial

Mengembalikan individu, keluarga, masyarakat agar setelah


peristiwa bencana terjadi dapat secara bersama menjadi kuat,
berfungsi optimal dan memiliki ketangguhan menghadapi masalah
sehingga menjadi produktif dan berdaya guna.
Aspek perawatan spiritual untuk
korban bencana

Manusia sebagai makhluk yang utuh atau holistik yang memili kebutuhan yang komplek
yaitu kebuthan biologis, psikologis, sosial kultural, dan spritual. Spiritual adalah
pengalaman seseorang atau keyakinan seseorang merupakan bagian dari kekuatan yang
ada pada diri seseorang dalam memaknai kehidupannya. Bagian yang meningkatan
spiritualitasnya berarti mereka meyakini bahwa apa yang terjadi merupakan kehendak
dan kuasa pencipta yang tidak mampu ditandingi oleh siapapun. Perawat perlu
memberikan dorongan pada para korban pasca bencana dan keluarga untuk terus
meningkatkan keyakinan spiritualnya guna mencapai kualitas yang baik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai