Anda di halaman 1dari 3

Nama kelompok

1. Erlinda rachmanita (13)


2. Fikri fahda (14)
3. Moch. Iksir (23)
4. Oktaviana sari s (29)

Membangun Palu Kembali Seperti Keadaan Semula, dan Terhindar dari Ketimpangan
Sosial.

Dalam perencanaan pembangunan ada masa penting yaitu :


1. Tanggap darurat
2. Rehabilitasi
3. Rekonstruksi

Kategori perencanaan pembangunannya yaitu :

Tanggap darurat​.
1. Mengatur penempatan korban di pos-pos pengungsian dengan berbagai fasilitas
yang sangat memadai.
Penjelasan :
Pasca terjadi bencana alam, hal yang paling dibutuhkan oleh korban adalah tempat
pengungsian dengan fasilitas yang ada. Tak bisa dipungkiri kebutuhan masyarakat yang
terdampak sangatlah banyak. Maka pemerintah harus juga menyediakan berbagai fasilitas
yang sangat menjamin untuk masyarakat. Disisi lain fasilitas yang menjamin tersebut
dipergunakan agar warga terhindar dari berbagai wabah penyakit saat mereka berada di
pengungsian. Tak hanya pemerintah yang bertindak, uluran tangan dari berbagai pihak pun
turut dibutuhkan untuk menyelamatkan kesejahteraan masyarakat yang terdampak.
Dalam hal ini, dibutuhkan sandang dan pangan untuk para masyarakat dengan gizi yang
terpenuhi agar tak mudah terkena penyakit yang biasa terjadi pada para pengungsi korban
bencana, tak hanya itu masyarakat juga membutuhkan fasilitas kesehatan seperti
obat-obatan yang lengkap. Karena pada saat itu masyarakat sangatlah rentan sekali terkena
penyakit.
Pada tahap ini juga masyarakat juga bisa dipindahkan ke daerah lain yang tidak terdampak,
atau dilakukan migrasi yang sementara.

2. Pemulihan psikologis korban bencana


Penjelasan :
Pasca terjadinya bencana psikologis masyarakat sangatlah trauma sekali, setiap
masyarakat memiliki tatanan psikologis yang berbeda-beda ada masyarakat yang sangat
trauma sekali, ada juga masyarakat yang cepat memulihkan psikologis serta batinnya untuk
bangkit dari bencana tersebut.
Pemulihan psikologis ini penting untuk anak-anak, karena pada tahap anak-anak
psikologisnya mudah goyah. Mereka akan sangat trauma sekali dengan adanya bencana
seperti itu. Maka diperlukan para relawan untuk perlahan-lahan memulihkan kondisi
psikologis masyarakat serta bangkit dari trauma pasca bencana.
Rekonstruksi wilayah dilakukan disisi lain dengan memulihkan psikologis masyarakat.

3. Rekonstruksi daerah.
Penjelasan :
Rekonstruksi daerah dilakukan secara perlahan. Yaitu membangun tata ruang wilayah yang
baru kembali, bangunan yang sudah rusak parah dan hanya tersisa puing-puing
bangunannya sebaiknya di tata mulai awal, karena apabila ada puing puing tersebut
kemungkinan psikologis masyarakat masih sangat rentan untuk mengalami trauma setelah
mereka melihat puing yang tersisa tersebut. Kemudian dibangunlah bangunan-bangunan
atau rumah rumah warga kembali, tak kalah penting harus ada fasilitas penting yang
memang harus ada di suatu wilayah. Memang dalam hal ini merogoh dana yang sangat
besar untuk pemulihan wilayah yang terkena bencana alam. Pemerintah Pun turun tangan
dengan maksimal di dalam pembangunan kembali ini.

4. Pemindahan masyarakat.
Penjelasan :
Apabila tahap rekonstruksi telah selesai, dan dipastikan wilayah aman dan kemungkinan
terjadinya bencana sudah tidak ada. Masyarakat bisa dikembalikan kembali ke wilayah
tersebut l, diharapkan psikologis masyarakat dapat normal kembali.

5. Pemberian modal pengembangan wirausaha sebagai pembuka lapangan kerja baru.


Penjelasan :
Setelah wilayah kembali kondusif seperti semula, tentunya pasca bencana setiap orang
kehilangan pekerjaannya. Maka dari itu pemerintah diwajibkan memberi modal kepada
setiap masyarakat untuk mengembangkan skill dengan membangun wirausaha kembali
sebagai pangsa pembuka lapangan kerja kembali. Aktivitas ekonomi pada tahap ini
diharapkan pulih kembali, dan masyarakat mendapatkan hak kerjanya. Dan mulai
membangun kesejahteraan dalam diri setiap masyarakat.

6. Untuk keluarga yang kehilangan anggota keluarga yang lain.


Penjelasan :
Dalam hal ini tentunya beberapa keluarga kehilangan keluarganya yang lain, contohnya
seperti anak yang kehilangan ibunya. Pemulihan disini pertama harus dalam tindak
psikologis anak, agar anak terhindar dari trauma berat. Kemudian untuk masalah
kesejahteraannya pemerintah harus turut turun tangan dengan membawa anak tersebut ke
panti asuhan yang layak, atau anak tersebut kemungkinan bisa juga diangkat sebagai anak
pungut oleh keluarga yang lainnya.
2. Pemerintah indonesia terkesan kurang tanggap akan banyaknya bencana yang ada di
indonesia karena kesadaran masyarakat Indonesia akan risiko bencana masih rendah,
padahal mereka tinggal di negara yang rawan terjadinya berbagai bencana alam mulai dari
banjir, tanah longsor hingga bencana gempa dan tsunami.
Pemerintah lamban dalam menangani gempa di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Pemerintah dianggap kelelahan setelah adanya gempa Lombok.

Anda mungkin juga menyukai