KONTEMPORER
Anggota Kelompok 9
1. Exy Kanduwi (200611635696)
2. Fajar Setya Nugraha (200611635803)
3. Fikri Fahda (200711640159)
4. Wildan Al Gifari Ahmad (200611635677)
TEORI BELAJAR KONTEMPORER
1 2 3 4 5 6
1. Prinsip Konsekuensi
1. Prinsip Konsekuensi
a. Reinforcement
Seperti yang telah dikemukakan oleh Thorndike dengan Law of b. Punisment/hukuman
effect, maka Skinner dalam teori Reinforcement tidak hanya berupa
hadiah atau reward saja, melainkan suatu respon harus langsung Hukuman merupakan contoh konsekuensi yang tidak
didahului oleh suatu stimulus disebut Contingency. Skinner memperkuat perilaku. Hukuman diberikan dengan tujuan
membuktikan bahwa dengan adanya reward maka hubungan S-R akan untuk menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan.
menjadi lebih kuat. Reward yang diberikan tidak hanya dalam bentuk Ketika hukuman diberikan sebaiknya diberikan penguatan
barang saja, tetapi bisa dalam hal yang tidak berwujud seperti pujian terlebih dahulu, namun jika penguatan tidak berhasil
mengubah perilaku, maka berikan hukuman yang sifatnya
dan perasaan puas.
mendidik bukan berupa kemarahan dan kekerasan.
Reinforcement dikelompokkan menjadi dua macam
yaitu reinforcement intrinsik dan ekstrinsik.
Reinforcement intrinsik datang dari diri sendiri, bisa berupa perasaan
puas dengan prestasi belajar yang telah dicapai.
Sedangkan reinforcement ekstrinsik datang dari luar, bisa berupa pujian,
hadiah, dll.
Prinsip yang melandasi teori perilaku menurut Skinner
Dasar teori ini yaitu bahwa belajar tidak bisa berdiri sendiri
hanya untuk menyampaikan materi pembelajaran, tapi perlu Berikut adalah lima kategori
didukung oleh faktor lingkungan atau kondisi. Dalam teori ini pembelajaran
menyatakan bahwa ada beberapa jenis atau tingkat Informasi Verbal
pembelajaran. Pentingnya klasifikasi tersebut adalah bahwa Keterampilan Intelektual
setiap jenis yang berbeda membutuhkan berbagi jenis
instruksi. Strategi Kognitif
Sikap
Keterampilan Motorik
a. Teori Atropi, ciri dari teori ini adalah pada lama interval. Bahwa lupa bisa muncul pada
saat hal yang ingin diingat sudah lama tidak ditimbulkan lagi.
b. Teori Interferensi, ciri dari teori ini adalah pada isi interval. Bahwa lupa bisa muncul
pada saat kita menambah kembali macam-macam informasi sehingga saling bercampur
aduk dengan informasi sebelumnya dan saling mengganggu sehingga menimbulkan
kelupaan.
Karakteritik Cognitive Development dari Piaget
Teori ini, yang disebut sebagai teori perkembangan kognitif (cognitive-
developmental theory) yang berfokus pada bagaimana proses berpikir mengalami
perubahan, secara kualitatif, seiring dengan usia dan pengalaman. Anak-anak
berperan aktif mencari tahu informasi dan sering mencoba hal-hal baru. Dalam
proses untuk mengerjakan hal ini, pemikiran anak-anak secara bertahap menjadi
lebih abstrak dan sistematis.