PENDAHULUAN
dibutuhkan bagi kehidupan organism Aldaya, et.al (2010) menyebutkan terdapat dua
macam air berdasarkan hubungannya dengan kehidupan organism yaitu : (1) virtual
water (air yang digunakan uantuk kepentingan produksi dan pelayanan masyarakat
dan (2) water foot print yang terdiri dari tiga macam yaitu blue water foot print
(berasal dari air hujan yang tersimpan dalam tanah). Serta grey water foot print (air
sisa kegiatan manusia yang telah tercemar). Salah satu cember air yang penting
Seluruah air kecil dan atau besar yang saling ketemu membentuk pola aliran
sungai tertentu. Yang dipengaruhi oleh jenis bantuan dan bentuk morfologi medan
(Thornbury, 1945: Barstra, 1982). Lebih jauh Sandy (1985) menyatakan bahwa jenis
bantuan dan morfologi medan badan sungai, selaian mempengaruhi kerapatan aliran
menunjukkan kerapatan aliran sungai yang rendah. Namun sebaliknya pada aliran
bagian vegetasi yang menghambat laju air hujan. Faktor penutup lahan
mempengaruhi laju aliran permukaan, erosi dari segi tingkat kerapatan tumbuh-
tumbuh secara alami pada wilaya tersebut sesunggunya merupakan pencerminan hasil
sistem ekologi terutama menjadi daerah tanggap air (catchment area) dalam sikslus
hidrologi, pengatur iklim yang baik secara regional, ataupun global dan konservasi
biodiversitas khususnya flora dan fauna Wallacea (Pitopang, 2013; Naharuddin et al.,
2016).
Daerah aliran Sungai (DAS), seperti yang dikemukakan Sandy (1985) adalah
bagian dari muka bumi yang dibatasi oleh topografi dan semua air yang jatuh
mengalir kedalam sungai, dan keluar pada suatu outlet. Sedangkan kerapatan sungai
yang dimaksudkan adalah ratio (perbandingan) jumlah panjang sungai dalam (km)
menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkan ke laut atau
danau melalui satu sungai yang utama. Dengan demikian suatu DAS akan dipisahkan
suatu wilayah DAS lain di sekitarnya oleh batas alam (topografi) berupa punggung
bukit atau gunung. Dengan demikian seluruh wilayah daratan habis berbagai kedalam
dikawasan hutan lindung wilayah sungai Ayuma dalam perannya sebagai penahan
laju erosi ?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan struktur
lindung wilayah sungai Tamarenja dalam perannya sebagai penahan laju erosi di
Daerah Aliran Sungai (DAS), seperti yang dikemukakan Sandy (1985) adalah
bagian dari muka bumi yang dibatasi oleh fotografi dan semua air yang jatuh
mengalir kedalam sungai, dan keluar pada suatu outlet. Sedangkan kerapatan sungai
yang dimaksudkan adalah ratio (perbandingan) jumlah panjang sungai dalam (km)
laut atau danau melalui satu sungai utama. Dengan demikian suatu DAS akan
dipisahkan dari wilayah DAS lain disekitarnya oleh batas alam (topografi) berupa
punggung bukit atau gunung. Dengan demikian seluruh wilayah daratan habis
posotif bagi keseimbangan ekosistem terutama ekosistem daerah aliran sungai (DAS)
kaitanya dengan parameter hidrologi dan erosi tanah. Menurut Indriyanto (2006)
pengaruh tersebut tergantung pada struktur dan komposisi vegetasi yang tumbuh pada
daerah tersebut.
dengan yang lainnya. Ekosistem memiliki manfaat yang besar untuk pemenuhan
dari system dan keseimbangan struktur fungsional. Oleh karena itu, kesatuan dan
ekosistem yang diantaranya diungkapkan oleh Smith, et .al (2000) antara lain; (a)
menyimpan dan daur nutrisi : (b)penyimpanan karbon; (c) purifikasi air; serta (d)
detrivor, pollinator parasit, dan predator. Perubahan vegetasi menurut Stirling dan
perubahan struktur dan komposisi vege-tasi harus dilakukan secara berkala agar
diketahui kondisi umum ekosistem di sekitarnya. Salah satu cara untuk memantau
Komposisi dan struktur vegetasi merupakan salah satu parameter yang harus