1 Identitas Pasien
Nama : AHL
RM : 01.06.29.51
Agama : Islam
Ruangan/Kelas : Dahlia I
Pasien masuk RSUD Dr. Pirngadi pada tanggal 19 Januari 2019 pukul 19.50 WIB
melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu
hati dan mual. Hal ini telah dialami pasien selama 2 hari ini.
Pasien menerima penanganan awal dari tenaga medis dan mendapatkan obat saat
di IGD yaitu :
Selama dirawat di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan, pasien telah menjalani
kimia klinik
1.4.1 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Normal
Sensorium CM CM CM CM CM CM CM
(TD)
Suhu (℃) 36,5-37,3℃ 37℃ 36℃ 37℃ 37℃ 37℃ 36,5℃
Respiratory 12-20x/ 20x 20x 20x 20x 20x 20x
(HR) menit
No Nama Obat, Aturan Rute Tanggal & Jam 19/01/2019 20/01/2019 21/01/2019
Kekuatan dan Pakai
Bentuk Sediaan Mulai Stop I II III IV I II III IV I II III IV
- IVFD RL 20 tetes/menit
- Inj. Ranitidine 1 ampul/12 jam
- Adalat Oros 30 mg (pagi) 1x1 tab/ hari
- Valsartan 160 mg (sore) 1x1 tab/ hari
- Aspilet 80 mg 1x1 tab/ hari
- SF 1x1 tab/ hari
- Callos 1x1 tab/ hari
- Paracetamol 500 mg 1x1 tab/ hari
B. Masalah terkait obat
- Tidak ada masalah terkait obat
Plan - Menyarankan kepada dokter untuk memberikan obat antihipertensi
Tidak ada
Plan - Pantau kondisi pasien terutama tekanan darah pasien
Tidak ada
Plan - Pantau kondisi pasien terutama tekanan darah pasien
Pasien masuk RSUD Dr. Pirngadi pada tanggal 19 Januari 2019 pukul
19.50 WIB melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pasien datang dengan keluhan
nyeri ulu hati dan mual. Hal ini telah dialami pasien selama 2 hari ini. Pasien
untuk melihat apakah penggunaan obat untuk terapi pasien diberikan secara
rasional.
obat, tepat dosis, waspada efek samping obat dan Drug Related Problems (DRPs).
Pemantauan terapi obat dilakukan setiap hari sesuai dengan obat yang diberikan.
pasien. Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien telah sesuai dengan
nama, tanggal lahir, serta nomor Rekam Medis (RM) pasien. Obat yang diberikan
kepada pasien juga sesuai dengan nama dan nomor Rekam Medis yang tertera
pada etiket, serta pasien telah diidentifikasi dengan cara meminta menyebutkan
cairan dan elektrolit serta terapi pemulihan untuk mengganti jumlah cairan yang
mengurangi pengeluaran asam lambung sebagai respon dari adanya blokade dari
gejala dispepsia. Kerja Antasida adalah dengan menetralkan asam lambung yang
pendek pada nyeri lambung karena kerjanya yang memblokade kerja sistem enzim
tepat.