Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori tentang terjadinya bumi yang sudah diterima secara meluas adalah yang
dikembangkan pada tahun 1944 oleh seorang ahli teori bangsa Jerman Carl F. von
Weizsacker dan kemudian dimodifikasi oleh Gerard P. Kuiper dari Universitas
Arizona, AS. Teori ini mengemukakan bahwa matahari berkembang dari awan
hidrogen dan helium yang sangat banyak dan berbentuk gas. Dalam awan ini terdapat
unsur serta senyawa yang menjadi bahan semua planet dalam bentuk debu halus yang
tersebar dan meliputi satu persen dari seluruhnya. Air, dalam bentuk uap dan hablur,
adalah salah satu di antara senyawa-senyawa tersebut.
Teori lain menyebutkan bahwa air dari bumi kemungkinan berasal dari luar
angkasa. Pendapat ini dikemukakan oleh Dr. Masaru Emoto, ketua dari Institute
International Hado Membership (IHM) yang telah melakukan beberapa eksperimen
yang menakjubkan mengenai kristal air. Menurutnya, lima tahun yang lalu, sebuah
asteroid membawa es ke bumi. Para peneliti dari Universitas Hawaii mengukur dan
menemukan bahwa beratnya 100 ton. "Setiap tahun ada puluhan juta kepingan es
sebesar itu jatuh ke bumi dari ruang angkasa. Apabila kita menghitung jumlah air
yang terbawa, orang akan melihat bahwa sangat mungkin asal mula air di bumi
berasal dari ruang angkasa. Para peneliti Universitas Hawaii mengatakan bahwa
mungkin pada permulaan di bumi tidak ada air dan air muncul di bumi berasal dari
ruang angkasa.
Pendapat Masaru Emoto tersebut diperkuat dengan penemuan terbaru.
Seorang peneliti dari ilmu fisika Universitas Iowa menyimpulkan bahwa setiap hari
ribuan komet berukuran rumah-rumah kecil memasuki atmosfer bumi, dan semuanya
dapat dikategorikan planet-planet air. Begitu komet-komet ini memasuki atmosfer,
mereka terurai dan berubah menjadi uap air. Foto-foto yang merekam bumi pada saat

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 1


itu memperlihatkan titik-titik gelap yang dinaungi oleh uap air. Foto-foto ini dapat
membantu mengindentifikasi ukuran dan jumlah komet pembawa air memasuki
atmosfer bumi. Fisikawan, Louis A. Frank mengatakan bahwa mereka menemukan
sesuatu datang pada kecepatan dua puluh komet per menit atau satu komet per tiga
detik. Dia juga mengatakan tipe komet tersebut terlihat seperti dua buah kamar rumah
kecil dan beratnya dua puluh sampai empat puluh ton.
Profesor Frank menggunakan satelit NASA untuk mengambil gambar-gambar
tersebut. Pertama kali dia mempublikasikan hasil penelitiannya pada tahun 1986. Dia
mengatakan kepada wartawan CNN bahwa ini sepertinya "hujan kosmik" yang halus
dapat dianggap satu-satunya sumber air di bumi. NASA pun menanggapi penelitian
Dr. Frank dengan serius. Petugas NASA, Steve Maran memberitahu CNN bahwa
walaupun masih memerlukan banyak penelitian untuk benar-benar memahami komet-
komet ini, namun jelas sekali bahwa mereka mengandung jumlah air yang besar.
"Kulit es yang keras ini mengelilingi dengan longgar membungkus "bola-bola
salju". Ketika komet-komet masuk ke atmosfer bumi, bola-bola salju tersebut terurai
dan menjadi uap air. Tidak seperti komet yang lebih besar, mereka tidak mengandung
debu dan metal. Kesimpulannya, mereka tidak terang seperti komet besar ketika
melintas udara. Sejak mereka terurai terpisah pada ketinggian di atas 965 km, mereka
bukan sebuah ancaman bagi manusia atau pesawat terbang," demikian seperti dikutip
CNN belum lama ini.
Berdasarkan penemuan baru ini, Profesor Frank terus melanjutkan
penelitiannya untuk semakin menguak takbir asal-usul air di bumi ini. Bagaimanapun
penemuannya telah memberikan kepada kita pengetahuan dan inspirasi. Sepanjang
sejarah, bumi memang tak henti-hentinya kedatangan banyak benda luar angkasa,
beberapa bahkan diyakni telah mengakibatkan kemusnahan suatu jenis makhluk
secara besar-besaran seperti dinosaurus. Dan, penemuan sumber air di bumi
menambah lapisan lain dari misteri asal-usul manusia.

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 2


1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, akan membahas tentang Hidrosfer Bumi yang perumusan
masalahnya dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan air ?


2. Apakah yang dimaksud dengan hidrosfer ?
3. Bagaimanakah unsur – unsur siklus air ?
4. Bagaimana proses distribusi air di alam ?
5. Mengapa air laut berwarna biru ?

1.3 Tujuan Masalah

Dari perumusan masalah diatas, maka dapat diidentifikasi tujuan dari masalah
Revolusi Industri sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui pengertian dari air


2. Dapat mengetahui apa itu hidrosfer
3. Dapat mengetahui unsur – unsur siklus air
4. Dapat mengetahui distribusi air di alam
5. Untuk mengetahui mengapa air laut berwarna biru

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 3


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Air
1. Pengertian air menurut Para Ahli :
 Sitanala Arsyad : Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hydrogen
dan satu atom oksigen menjadi H2
 Effendi : Air adalah salah satu sumber energy
 Robert J. Kodoatie : Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi
di bumi.
 Roestam Sjarief : Air merupakan zat yang paling esensial dibutuhkan oleh
makhluk hidup.
 Sayyid Quthb : Air adalah dasar dari suatu kehidupan dan merupakan satu
unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan hingga manusia pun
sangat menantikan kedatangannya.
 Eko Budi Kuncoro : Air merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang
terdiri atas 2 atom hidrogen (H) dan 1 atom Oksigen (O). Air mempunyai
ikatan Hidrogen yang cenderung bersatu padu untuk menentang kekuatan dari
luar yang akan memecahkan ikatan-ikatan ini.
 Bambang Agus Murtidjo: Air merupakan substansi yang mempunya
ikeistimewaan sebagai penghantar panas yang sangat baik, sehingga air di
dalam tubuh lebih penting dari makanan
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan di Bumi. Air
menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330
juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak – puncak gunung), akan tetapi juga dapat
hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, danlautanes. Air
dalam obyek – obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 4


penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata
air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.

2. Sifat-Sifat Air
Air merupakan zat esensial bagi kehidupan. Adapun sifat-sifat yang dimiliki
oleh air yaitu:
 Air dengan rumus kimia H2O adalah benda tak berbau, tak berwarna dan tak
berasa.
 Air mengalir dari tempat yang tinggi menuju permukaan rendah.
Air Mengalir dari tempat yang tinggi menuju permukaan rendah merupakan
salah satu sifat dari air, Sedangkan untuk contoh penerapan dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebagi berikut, Tandon air dibuat lebih tinggi dari pipa air,
atap dibuat miring agar air dapat mengalir dari genting kebawah, saluran
irigasi dibuat miring agar air dapat mengalir dengan lancar.
 Air memberi tekanan.
Air memberi tekanan maksudnya air akan memberikan tekanan kesegala arah
apabila ada suatu lubang disetiap wadah airnya, Contohnya alat penyiram
tanaman, air akan menekan kesegala arah melalui lubang air, Sedangkan
tekanan yang diberikan oleh air bisa beragam tergantung dari letak lubangnya.
 Kapilaritas
Kapilaritas adalah kemampuan zat cair untuk meresap melalui celah-celah
kecil. Contohnya Kain yang dicelupkan sebagian pada bak yang diisi air, kain
akan menyerap air karena kain memiliki celah-celah kecil, kertas tisu yang
digunakan untuk menyerap keringat dan air. Sedangkan contoh untuk bahan
yang tidak dapat diserap air adalah plastic dan Alumunium foil kedua benda
itu sangat kedap terhadap air sehingga proses kapilaritas tidak bisa berlaku.

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 5


 BentukPermukaan air selalu tenang dan datar
Bentuk permukaan air selalu tenang dan datar contohnya jika kita
menuangkan air kedalam ember maka kedudukan air akan datar, begitu pula
jika ember di miringkan maka kedudukan air tetap datar. Water pas adalah
contoh dari prinsip bahwa bentuk permukaan air selalu tenang dan datar.
 Melarutkan Benda tertentu
Zat cair melarutkan benda tertentu contohnya garam, gula, dapat dilarutkan
oleh air, sedangkan contoh zat yang tidak bisa larut dalam cair adalah
tanah, pasir dan minyak. Fakor yang mempengaruhi suatu pelarutan benda
adalah suhu air yang tinggi akan lebih cepat melarutkan dari pada suhu air
yang rendah, Kecepatan mengaduk dengan cepat akan lebih cepat pula benda
larut, Anomali air dimana pada suhu 4 derajat C volum air menyusut sampai
terkecil namun bila suhu diturunkan kebawah 4 derajat C maka volumenya
bertambah.
 Berubahbentuksesuaipadatempatnya
Air akan berubah – ubah bentuk sesuai dengan wadah yang ditempatinya.
Contoh: apabila air ditempatkan pada botol maka bentuknya akan seperti
botol.
 Air mempunyaiberat
Air memiliki berat. Contohnya apabila sebuah ember yang kosong diisi air
hingga penuh maka, apabila ember tersebut diangkat akan terasa berat.
 Air dapat berubah wujud
Air memiliki sifat dapat berubah wujud. Contohnya dalam pembuatan es batu,
air yang dibungkus kantongp lastik lalu di masukan kedalam kullkas atau
pendingin maka air tersebut lama kelamaan akan berubah wujud dari cair
menjadi padat.

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 6


 Dapat mengalami elektrolisis
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur dasar dengan denagn mengalirkan
arus listrik. Proses ini dikenal dengan elektrolisis, yaitu penguraian dua atom
hidrogen penerima elektron dan membentuk gas H2 pada katoda, sementara
empat ino OH‫ ־‬bergabung dan membentuk gas O2 (oksigen) pada anoda. Gas-
gas ini membentuk buih dan bisa dikumpulkan.
 Molekul air adalah dwi kutub
Molekul air terdiri dari dua atom hidrogen bergabung dengan satu atom
oksigen pada sudut 105o. Muatan positif disebelah atom hidrogen dan negatif
diselah atom oksigen.

2.2 Hidrosfer

Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti
lapisan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hidrosfer merupakan tubuh air atau
lapisan air yang menyelimuti bumi. Air merupakan sumber utama dari kehidupan
manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa adanya air. Hampir tiga per empat
bagian bumi tertutup oleh air, baik air yang berada di perairan darat maupun air yang
berada di perairan laut. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi dan membentuk
sungai, danau, rawa, awan, meupun maupun uap air. Dengan bantuan sinar matahari,
air selalu mengalami sirkulasi sehingga jumlahnya di bumi relatif tetap.
Ilmu yang mengkaji perairan disebut hidrologi. Hidrologi memili beberapa
cabang ilmu, yaitu sebagai berikut:
1. Potamologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang mengalir di permukaan
tanah
2. Linmologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang menggenang di permukaan
tanah (danau)
3. Geohidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang terdapat di bawah
tanah

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 7


4. Kriologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang salju dan es
5. Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang faktorfaktor
meteorologi yang berpengaruh terhadap kondisi hidrologi

2.3 Unsur – Unsur Siklus Air

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti
dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi,
evaporasi dan transpirasi.
Secara global dapat digambarkan dengan sembilan proses fisik yang besar,
membentuk gerakan air secara kontinyu. Jalurnya meliputi bagian air yang berbentuk
gas di dalam atmosfer planet bumi, melalui permukaan bumi seperti lautan, danau
dan gletser. Pada saat yang sama, air melewati tanah dan lapisan batuan di dalam
tanah, kemudian air dikembalikan lagi ke atmosfer.

Jumlah air di bumi ini tetap, tidak berubah. Jumlah air yang tetap dan selalu
bergerak dalam satu lingkaran peredaran membentuk suatu siklus yang dinamakan

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 8


siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi. Berdasarkan lama peredaran air,
siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, sedang, dan
panjang.
Siklus hidrologi ini memiliki karakteristik mendasar bahwa siklus tersebut
tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Hal ini dapat kita pelajari dengan
proses seperti berikut: evaporasi, kondensasi, presipitasi, intersepsi, infiltrasi,
perkolasi, transpirasi, limpasan dan penyimpanan.
Unsur-unsur utama (komponen) yang terjadi dalam proses siklus hidrologi,
yaitu :
1. Evaporasi (presipitasi)
Air di permukaan bumi, baik di daratan maupun di laut dipanasi oleh sinar
matahari kemudian berubah menjadi uap air yang tidak terlihat di atmosfir.
Uap air juga dikeluarkan dari daundaun tanaman melalui sebuah proses yang
dinamakan transpirasi. Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif
melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang dapat ditahan. Sekitar
95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil
kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan,
danau, sungai dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dan
transpirasi oleh daun tanaman yang hidup.
2. Transpirasi
Merupakan proses pelepasan uap air yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
melalui bagian daun, terutama stomata atau mulut daun.
3. Evapotranspirasi
Merupakan gabungan antara proses evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi
Uap air naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi akan mengalami
pendinginan, sehingga terjadi perubahan wujud melalui kondensasi menjadi
embun, titik-titik air, salju dan es. Kumpulan embun, titik-titik air, salju dan
es merupakan bahan pembentuk kabut dan awan.

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 9


5. Presipitasi (Hujan)
Presipitasi atau curah hujan ketika titik-titik air, salju dan es di awan
ukurannya semakin besar dan menjadi berat, mereka akan menjadi hujan.
Pada pembentukan hujan, salju, dan hujan batu ( hail) berasal dan kumpulan
awan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus
udara. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju
pegunungan, awanawan tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera
menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan,salju, dan
hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya.
6. Adveksi
Merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan horizontal seperti
perjalanan panas maupun uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh
gerakan udara mendatar.
7. Infiltrasi (Perkolasi)
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya daratan, kemudian
meresap ke dalam tanah dengan cara mengalir secara infiltrasi atau perkolasi
melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan, sehingga mencapai muka
air tanh (water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah.
8. Surface Run Off
Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal
atau horizontal di bawah permukaan tanh hingga air tersebut memasuki
kembali sistem air permukaan. Air permukaan, baik yang mengalir maupun
yang tergenang (danau, waduk, rawa) dan sebagian air bawah permukaan
akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.
9. Infiltrasi
Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
10. Intersepsi
Hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak sampai ke tanah, akibat
intersepsi, air hujan tertahan oleh daun-daunan dan batang pohon.

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 10


Perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevavorasi kembali ke
atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai
tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu. Dalam
tiga cara yang berbeda:
1) Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di
tanaman, dan sebagainya. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan
kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan
menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam
bentuk hujan, salju, es.
2) Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui
celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat
bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau
horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali
sistem air permukaan.
3) Air Permukaan – Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak
mengalami infiltrasi (peresapan), atau air hujan yang mengalami peresapan
dan muncul kembali ke permukaan bumi sebagai mata air. Mata air yang
muncul di permukaan bumi akan mengalir sebagai air permukaan. Air
bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin
landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan
semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah
urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama
yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju
laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk,
rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk
sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam
komponenkomponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 11


(DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah
wujud dan tempatnya.

Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Air :


A. Siklus Pendek / Siklus Kecil

Siklus pendek merupakan suatu proses peredaran air dengan jangka waktu
yang relatif cepat. Proses ini biasanya terjadi di laut. Bagaimana terjadinya siklus
pendek? Air laut mengalami evaporasi (penguapan), karena adanya panas dari sinar
matahari. Uap air dari evaporasi naik ke atas sampai pada ketinggian tertentu dan
mengalami kondensasi sehingga terbentuk awan. Awan semakin lama semakin besar,
maka turunlah sebagai hujan di atas laut. Air yang turun ini kembali menjadi air laut
yang akan mengalami evaporasi lagi.

Adapun urutan dari siklus pendek adalah:


 Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
 Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
 Turun hujan dipermukaan laut

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 12


B. Siklus Sedang

Air laut mengalami evaporasi menuju atmosfer, dalam bentuk uap air karena
panas sinar matahari. Angin yang bertiup membawa uap air laut ke arah daratan. Pada
ketinggian tertentu, uap air yang berasal dari evaporasi air laut, sungai, dan danau
terkumpul makin banyak di udara. Suatu saat uap air menjadi jenuh dan mengalami
kondensasi, kemudian menjadi hujan. Air hujan yang jatuh di daratan selanjutnya
mengalir ke parit, selokan, sungai, danau, dan menuju ke laut lagi.

Adapun urutan dari siklus sedang adalah:


 Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
 Terjadi evaporasi
 Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
 Pembentukan awan
 Turun hujan di permukaan daratan
 Air mengalir di sungai menuju laut kembali

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 13


C. Siklus Panjang / Siklus Besar

Panas sinar matahari menyebabkan evaporasi air laut. Angin membawa uap
air laut ke arah daratan dan bergabung bersama dengan uap air yang berasal dari
danau, sungai, dan tubuh perairan lainnya, serta hasil transpirasi dari tumbuhan. Uap
air ini berubah menjadi awan dan turun sebagai presipitasi (hujan). Air hujan yang
jatuh, sebagian meresap ke dalam tanah (infiltrasi) menjadi air tanah. Adakalanya
presipitasi tidak berbentuk hujan, tetapi berbentuk salju atau es. Sebagian air hujan
diserap oleh tumbuhan serta sebagian lagi mengalir di permukaan tanah menuju parit,
selokan, sungai, danau, dan selanjutnya ke laut. Aliran air tanah ini disebut perkolasi
dan ber akhir menuju ke laut. Air tanah juga dapat muncul ke permukaan menjadi
mata air. Siklus panjang merupakan siklus yang berlangsung paling lama dan
prosesnya paling lengkap.
Adapun urutan dari siklus panjang adalah:
 Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
 Uap air mengalami sublimasi
 Pembentukan awan yang mengandung kristal es

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 14


 Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
 Pembentukan awan
 Turun salju
 Pembentukan gletse
 Gletser mencair membentuk aliran sungai
 Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

2.4 Proses Distribusi Air di Alam

Manusia pada hakikatnya hidup di planet air, sebab 70% permukaan bumi
dikelilingi oleh air. Air terdapat dilapisan bumi yang disebut hidrosfer. Kandungan
air di hidrosfer diguga mencapai 1,4×1018 ton. Sebagian besar yaitu 98% berupa
benda cair (1,356 x 109 km3), selebihnya berwujud gas sebanyak 0,001% (1,300 x
104 km3) dan berwujud air beku sebanyak 97,4% (1,348 x 109 km3) .
Estimasi distribusi air bersih di bumi.

Presentase
Volume air dari Presentase
Sumber Volume air asin dan es seluruh air dari seluruh
air tawar (mm3) (mm3) bersih air dibumi

Danau,
Rawa 24.600 102.500 0,290% 0,0080%

Sungai 509 2.120 0,006% 0,0002%

Total air
bersih 8.404.000 35.030.000 100,00% 2,5000%

Total air di
bumi 332.500.000 1.386.000.000 – 100,000%

REPORT THIS AD

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 15


Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah aiir tawar dibumi sangat sedikit
jika dibandingkan dengan air asin dan es.

2.5 Mengapa air laut berwarna biru


Suhu air laut berkisar antara -18,70C hingga 420C. Suhu menurun sesuai
dengan kedalaman. Semakin dalam suhu akan semakin rendah. Hal ini diakibatkan
karena kurangnya intensitas matahari yang masuk ke dalam laut.
Salinitas air laut menyatakan ukuran untuk kandungan garam air laut. Rata-
rata kadar garam air laut adalah 34,5%, artinya dalam satu liter air laut mengandung
34,5 gram garam. Salinitas merupakan penentu sedimen, penentu kandungan mineral,
dan indikator penentu arah dan kecepatan arus laut.
Densitas air laut bergantung pada salinitas, suhu, dan tekanan. Densitas
bertambah seiring bertambahnya salinitas dan berkurangnya suhu. Densitas air laut
terletak pada kisaran 1025 kg/m3. Densitas air laut lebih tinggi dari densitas air murni
dikarenakan salinitas. Adanya molekul garam yang bercampur dengan molekul air
membuatnya semakin rapat.

 Destinasi
Densitas air laut merupakan jumlah massa air laut per satu satuan volume.
Densitas merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut, serta dipengaruhi juga
oleh salinitas, temperatur, dan tekanan. Pada umumnya nilai densitas (berkisar antara
1,02 – 1,07 gr/cm3) akan bertambah sesuai dengan bertambahnya salinitas dan
tekanan serta berkurangnya temperatur.
Densitas merupakan salah satu parameter terpenting dalam mempelajari
dinamika laut. Perbedaan densitas yang kecil secara horisontal (misalnya akibat
perbedaan pemanasan di permukaan) dapat menghasilkan arus laut yang sangat kuat.
Oleh karena itu penentuan densitas merupakan hal yang sangat penting dalam
oseanografi. Lambang yang digunakan untuk menyatakan densitas adalah ρ (rho).

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 16


Densitas air laut bergantung pada temperatur (T), salinitas (S) dan tekanan
(p). Kebergantungan ini dikenal sebagai persamaan keadaan air laut (Equation of
State of Sea Water), maka rumusnya :

ρ = ρ(T.S.P)

Keterangan :
ρ = Massa Jenis
T = Temperatur
S = Salinitas
P = Tekanan
Densitas dapat berubah, hal-hal yang dapat menyebabkan perubahan densitas
antara lain:
 Evaporasi di permukaan laut
 Massa air pada kedalaman < 100 m sangat dipengaruhi oleh angin dan
gelombang, sehingga besarnya densitas relatif homogeny
 Di bawah lapisan ini terjadi perubahan temperatur yang cukup besar
(Thermocline) dan juga salinitas (Halocline), sehingga menghasilkan pola
perubahan densitas yang cukup besar (Pynocline)
 Di bawah Pynocline hingga ke dasar laut mempunyai densitas yang lebih
padat.
Densitas bertambah dengan bertambahnya salinitas dan berkurangnya
temperatur, kecuali pada temperatur di bawah densitas maksimum. Densitas air laut
terletak pada kisaran 1025 kg/m3. Densitas maksimum terjadi di atas titik beku
sedangkan untuk salinitas di bawah 24,7 dan di bawah titik beku untuk salinitas di
atas 24,7. Hal ini mengakibatkan adanya peristiwa konveksi panas.
 S < 24.7 : air menjadi dingin hingga dicapai densitas maksimum, kemudian
jika air permukaan menjadi lebih ringan (ketika densitas maksimum telah

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 17


terlewati) pendinginan terjadi hanya pada lapisan campuran akibat angin
(wind mixed layer) saja, dimana akhirnya terjadi pembekuan. Di bagian kolam
(basin) yang lebih dalam akan dipenuhi oleh air dengan densitas maksimum.
 S > 24.7 : konveksi selalu terjadi di keseluruhan badan air. Pendinginan
diperlambat akibat adanya sejumlah besar energi panas yang tersimpan di
dalam badan air. Hal ini terjadi karena air mencapai titik bekunya sebelum
densitas maksimum tercapai.
Seperti halnya pada temperatur, pada densitas juga dikenal parameter densitas
potensial yang didefinisikan sebagai densitas parsel air laut yang dibawa secara
adiabatis ke level tekanan referensi. Densitas air tawar adalah 1000kg/m3. Air laut
lebih padat karena terdapat salinitas. Densitas air laut adalah 1027 kg/m3.

Grafik Densitas-Tekanan Air Laut

Grafik di atas adalah grafik simpel densitas-kedalaman laut. Dapat dilihat


peningkatan densitas air laut seiring makin meningkatnya kedalaman laut. Pycnocline
adalah lapisan air dimana perubahan drastis densitas air terhadap kedalaman laut. Ini

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 18


adalah grafik untuk laut bagian 30-40olintang selatan. Tekanan bergantung kepada
kedalaman, semakin dalam laut semakin besar juga tekanannya.

 Tekanan
Tekanan air laut bertambah terhadap kedalaman. Kedalaman air laut biasanya
diukur dengan menggunakan echo sounder atau CTD (Conductivity, Temperature,
Depth). Kedalaman yang diukur dengan menggunakan CTD didasarkan pada harga
tekanan.
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas. Semakin ke dalam,
tekanan air laut akan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh semakin besarnya gaya
yang bekerja pada lapisan yang lebih dalam. Satuan dari tekanan dalam cgs adalah
dynes/cm2, sedangkan dalam mks adalah Newton/m2. Satu Pascal sama dengan satu
Newton/m2. Dalam oseanografi, satuan tekanan yang digunakan adalah desibar
(disingkat dbar), dimana 1 dbar = 10-1bar = 105 dynes/cm2 = 104 Pascal.
Gaya akibat tekanan bekerja dari tekanan yang berbeda pada satu titik ke titik
lainnya. Gaya ini bekerja dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
Di laut, gaya gravitasi yang bekerja (ke arah bawah) akan diimbangi oleh gaya akibat
adanya perbedaan tekanan tersebut (ke arah atas), sehingga air yang bergerak ke
bawah tidak akan mengalami percepatan.
Tekanan pada satu kedalaman bergantung pada massa air yang berada di
atasnya. Persamaan yang digunakan untuk mengukur harga kedalaman dari harga
tekanan adalah persamaan hidrostatis, yaitu:
dp = ρ.g.dh
Keterangan:
dp : perubahan tekanan
ρ : densitas air laut
g : percepatan gravitasi
dh : perubahan kedalaman

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 19


Jadi, jika tekanan berubah sebesar 100 dbar, dengan harga percepatan
gravitasi g=9.8 m/det2 dan densitas air laut ρ=1025 kg/m3, maka perubahan
kedalamannya adalah 99,55 meter. Variasi tekanan di laut berada pada kisaran nol (di
permukaan) hingga 10.000 dbar (di kedalaman paling dalam).

 Warna
Pada dasarnya, air tidak memiliki warna. Air hanya menyerap cahaya yang
kemudian merefleksikannya. Ada dua proses optik utama pada air laut, dan zat
terlarut atau tersuspensi dalam air laut, saat berinteraksi dengan cahaya yang masuk
dari Matahari. Dua proses ini adalah penyerapan (absorption) dan hamburan
(scattering).
Di atmosfer, alasan utama bahwa langit berwarna biru adalah disebabkan oleh
hamburan cahaya. Di laut, cara utama air berinteraksi adalah dengan penyerapan
cahaya, air menyerap cahaya merah, dan pada tingkat lebih rendah, air juga menyerap
cahaya kuning dan hijau, menyebabkan warnanya bisa berubah ubah tergantung
kedalaman dan tempatnya.Warna biru merupakan warna yang paling tidak diserap
oleh air, sehingga air nampak berwarna biru.
Semakin dalam kedalaman laut, semakin ia berwarna kebiruan. Karena cahaya
merah diserap kuat, menjadikannya hilang, dan cahaya biru terus menembus masuk
kedalam. Saat matahari mulai terbenam dan terbit, air laut akan kelihatan merah di
permukaannya dikarenakan penyerapan cahaya tersebut. Warna yang berbeda pada
laut, sungai dan danau juga disebabkan oleh tanaman yang hidup di dasarnya seperti
alga yang terdapat pada laut merah, dan endapan yang terbawa didalam air. Seperti
warna coklat yang merupakan endapan yang terbawa dari sungai, sehingga membuat
warnanya nampak keruh
Warna air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari kandungan
sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh, radiasi sinar matahari
yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuhan laut akan kurang dibandingkan
dengan air laut jernih. Pada perairan laut yang dalam dan jernih, fotosintesis

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 20


tumbuhan itu mencapai 200 meter, sedangkan jika keruh hanya mencapai 15 – 40
meter. Laut yang jernih merupakan lingkungan yang baik untuk tumbuhnya terumbu
karang dari cangkang binatang koral.
Air laut juga menampakan warna yang berbeda-beda tergantung pada zat-zat
organik maupun anorganik yang ada. Ada beberapa warna-warna air laut karena
beberapa sebab:
1) Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari
yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari pada
sinar lain.
2) Warna kuning, karena laut ini berwarna kuning disebabkan banyaknya
endapan lumpur didasar laut tersebut. Lumpur tersebut merupakan hasil
metabolisme dari berbagai material di darat yang menghasilkan tanah yang
berwarna coklat kekuningan, yang terbawa aliran air hingga sampai di lautan.
Contoh perairan ini laut kuning di perairan antara jepang dan cina.
3) Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang
memantulkan warna hijau dan juga karena pada dasar laut tersebut terdapat
fitoplankton yang memancarkan kandungan klorofilnya untuk melakukan
fotosintesis. Pada saat cahaya matahari datang, klorofil pada fitoplankton
menyerap sebagian besar warna merah dan warna biru, dan memantulkan
warna hijau. Air Laut berwarna hijau ini biasa terlihat di perairan dekat pantai.
4) Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub
utara dan selatan.
5) Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar
fosfor seperti di laut ambon.
6) Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam.
7) Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah
yang terapung-apung.

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 21


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi, Hidrosfer di
permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau glister, air tanah dan
uap air yang terdapat di lapisan udara. Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak
pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dankembali ke atmosfir melalui kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi Meskipun air mengalami siklus hidrologi, hal itu
tidak menjamin air bersih selalu ada. Untuk itu perlu ada upaya dan kesadaran untuk
menghemat air.

3.2 Saran
Apabila terdapat kekurangan dalam data-data yang penulis susun maka
penulis memohon kepada pembaca agar memberi masukan berupa kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Adapun penulis mendapatkan sumber data yang
belum tentu sempurna.

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 22


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Sifat Fisis Air Laut. http://12911017.blogspot.com/2012/12/sifat-fisis-


air-laut-suhu-salinitas.html. Diakses pada tanggal 13 September 2019.

Djunarsjah, Eka. 2005. Sifat-sifat Fisik Air Laut. http://www.sudomo-


gis.com/Tulisan/Hidrografi_SifatFisikAirLaut.pdf. Diakses pada tanggal 13
September 2019.

https://catatanlenni.wordpress.com/2015/05/12/makalah-tentang-air/

http://fdlstari.blogspot.com/2017/06/makalah-hidrosfer.html

Sudjoko, dkk.2010.Pendidikan Lingkungan Hidup.Jakarta:Universitas Terbuka.

PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA | FAKULTAS PASCASARJANA 23

Anda mungkin juga menyukai