Anda di halaman 1dari 2

“Allah berfirman: ‘Masuklah kamu sekalian ke dalam Neraka bersama umat-umat jin dan

manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam Neraka), dia
mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya,
berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang
masuk terdahulu: ‘Ya Rabb kami, mereka inilah yang telah menyesatkan kami, sebab itu
datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat-ganda dari Neraka.’ Allah berfirman:
‘Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipatganda akan tetapi kamu tidak mengetahui.’
(QS. 7:38) Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-
orang yang masuk kemudian: ‘Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikit pun atas kami, maka
rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan.’ (QS. 7:39)”(al-A’raaf: 38-39)
Allah berfirman, memberitahukan apa yang Allah katakan kepada orang-orang musyrik, yang telah
mengada-ada terhadap Allah Ta’ala, dan mendustakan ayat-ayat-Nya: udkhuluu fii umamin
(“Masuklah kamu sekalian ke dalam Neraka bersama umat-umat”) Yaitu umat-umat yang seperti
kalian dan juga bersifat seperti kalian.

Qad khalat min qablikum (“Yang telah terdahulu sebelummu.”) Yaitu dari umat-umat terdahulu
yang kafir. Minal jinni wal insi fin naari (“Dari kalangan jin dan manusia ke dalam Neraka.”) Kalimat
ini bisa berarti sebagai ganti dari firman-Nya: fii umamin (“Ke dalam umat-umat”) Maksudnya yaitu
bersama umat-umat.

Firman-Nya: kullamaa dakhalat ummatul la’anat ukhtaHaa (“Setiap umat masuk [ke dalam neraka]
ia mengutuk kawannya [yang menyesatkan]”) seperti yang dikatakan khalilullah, Ibrahim as.:
“Kemudian pada hari kiamat kelak, sebagian kamu mengingkari sebagian yang lain.” (Al-‘Ankabuut:
25)

Dan firman-Nya lebih lanjut: hattaa idzad daarakuu fiiHaa jamii’an (“Sehingga apabila mereka
masuk semuanya”) maksudnya mereka sudah berkumpul semuanya di dalam Neraka. Qaalat
ukhraaHum li uulaaHum (“Orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka berkata kepada
orang-orang yang telah masuk ter-dahulu.”) Maksudnya, orang-orang yang paling akhir masuk ke
dalam Neraka, yaitu para pengikut orang-orang yang telah masuk pertama kali. Mereka inilah yang
menjadi panutan, karena mereka lebih jahat daripada para pengikut mereka, sehingga mereka
memasuki Neraka sebelum mereka. Lalu orang-orang yang jadi pengikut mengadukan mereka ini
kepada Allah Ta’ala pada hari Kiamat kelak, karena mereka itulah yang telah menyesatkan mereka
dari jalan yang lurus.

Mereka berkata: rabbanaa Haa-ulaa-i adlalluunaa fa aatiHim ‘adzaaban dli’fam minan naari (“Ya
Rabb kami, mereka inilah yang telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka
siksaan yang berlipatganda dari Neraka.”) Maksudnya, lipatgandakanlah hukuman kepada mereka.

Dan firman-Nya: qaala likulli dli’fun (“Allah berfirman: ‘Masing-masing mendapat [siksaan] yang
berlipatganda.’”) Maksudnya, Kami telah melakukan hal itu dan Kami akan memberikan balasan
sesuai dengan amal perbuatannya.

Kemudian: wa qaalat uulaaHum li ukhraaHum (“Orang-orang yang telah masuk terdahulu di antara
mereka pun berkata kepada orang-orang yang masuk kemudian.”) Maksudnya mereka yang menjadi
panutan, berkata kepada para pengikutnya. Famaa kaana lakum ‘alainaa min fadl-lin (“Kamu tidak
mempunyai kelebihan sedikit pun atas kami.”) As-Suddi mengatakan: “Artinya kalian telah tersesat
sebagaimana yang kami alami.”

Fadzuuqul ‘adzaaba bimaa kuntum taksibuun (“Maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang
telah kamu kerjakan.”) Yang demikian itu sama seperti firman Allah yang artinya: “’Ketika kamu
menyuruh kami supaya kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.’ Kedua belah
pihak menyatakan penyesalan ktika mereka menyaksikan adzab. Dan Kami pasang belenggu di leher
orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan.”
(QS. Saba’: 33)

Anda mungkin juga menyukai