Anda di halaman 1dari 2

NOTULEN RAPAT

Nomor :

Hari / Tanggal : Rabu, 13 Maret 2019


Waktu : Pkl. 13.00-selesai Lembar ke 1 dari
Tempat Rapat : Ruang Meetng Lt 5 1 halaman

Pimpinan Rapat : dr. Miftah P, SpJP Hal / Subject : pemaparan penanganan ACS

Peserta : Terlampir di daftar hadir Distribusi : Peserta Rapat

HASIL PEMBAHASAN

Rapat dibuka oleh dr. Jipie Sp.THT-KL selaku Ketua Komite Medik di Rumah Sakit Umum Kasih Bunda dengan
dihadiri oleh peserta rapat sesuai dengan daftar hadir (terlampir). Rapat dilakukan untuk membahas penanganan ACS (acute
coronary syndrome)
Hasil dari pembahasan adalah sebagai berikut :

ACS. To refer or not?

Iskemik merupakan kejadian tertinggi di dunia. Mengapa perlu dilakukan kateterisasi? Karena ada risiko terjadinya kejadian
berulang. Dalam 30 hari pertama, kematian tersering karena : cardiac shock, sudden cardiac death, heart failure, serangan
jantung berulang.

Dengan dilakukan reperfusi (PCI), angka kematian menurun.

Pada pasien STEMI, angka kematian 30 hari pertama sebanyak 13%, jika diberikan fibrinolitik, angkanya meurun jadi 6%,
dan jika dilakukan PCI menurun jadi 3%.

Pada NSTEMI, angka kematian 30 hari pertama sebanyak 2%,. Tetapi, angka kematian setelah 2 tahun, meningkat lebih
besar dari STEMI.

Kasus. Pasien sudah dilakukan PCI, tetapi mengalami serangan ulang. Dilakukan pemasangan balon lagi dengan obat yg
dipakai adalah aspilet dan clopidogrel. Lalu pasien obatnya diganti menjadi brilinta. (brilinta hanya dicover BPJS jika sudah
terpasang ring pada riwayat sebelumnya).

Pasien dengan penggunaan obat pengencar darah yang kuat, memiliki risiko perdarahan yang lebih tinggi. Tapi dengan
penggunaan obat tricagleror, prdarahan yang terjadi adalah minor (gusi, mimisan), dan perdarahan mayor (otak, sal cerna)
dilaporkan insignifikan.

Pertanyaan :

1. Jika CKMB sedikti meningkat, apakah harus dilakukan angiography?


Jika terdapat kenaikan 1 diatas normal, harus dilakukan angiografi. Jika hasilnya tidak ada masalah, tidak harus
dipasang ring. Akan tetapi, jika tidak diangiografi, pasien tersebut seumur hidupnya akan selalu disebut pasien
STEMI, menjalani pengobatan seumur hidup, yang sebetulnya tidak perlu (jika diangiografi ternyata tidak ada
masalah)

2. Jika di IGD belum bisa dihubungi dpjp nya, terdapat nyeri khas, tetap iEKG hanya anteroseptal, penanganan
awalnya bagaimana? Boleh loading dulu?
Gejala khas ACS : 1). Nyeri dada retrosternal, menjalar ke leher, tangan kiri (kelingking), ulu hati. Gejala tidak
jelas, pasien tidak bisa menunjukan dg jari. 2). Memberat dengan aktivitas, udara dingin, stress. 3). Berkurang
dengan istirahat dan isosorbid
Jika masih ragu, boleh loading boleh tidak.

3. Jika di ruangan nyeri dada, ISDN dulu atau EKG dulu?


Simultan, obat + EKG. Sambil ISDN, sambil EKG

4. Kontra indikasi brilinta = clopidogrel. Yaitu perdarahan aktif dan masif


5. Jik pasien akan operasi gigi, masih boleh pengencer darah?

Sebenarnya masih boleh, tapi hanya aspilet. Lain2nya stop dulu. Tapi kebanyakan dokter gigi merasa tidak nyaman
jika pasiennya perdarahan setelah dilakukan tindakan pada gigi.

6. Pada pasien post OP, kapan boleh mengonsumsi obat lagi?


1 hari setelah operasi (besoknya) jika perdarahn terkontrol.

7. Bagaimana jika pasien lupa lanjut minum obat?


Tidak ada batasan, lanjut saja. Tapi semakin lama tidak minum obat, semakin tinggi risikonya terjadi serangan
jantung

8. Jika kolesterol tinggi, apa boleh diberikan clopidogrel?


Pada ilmu yang lama, pasien HT, dislipidemi, DM, masih boleh diberikan aspirin.tapi pada ilmu yang baru, tidak
perlu, karena tidak ada benefitnya, justru risikonya tinggi.

9. Misalnya pasien di ruangan adlaah stroke PIS, sudah herniasi. Tetapi EKGnya SVT. Kardioversi / amiodarone?
Kardioversi dilakukan dalam 5 keadaan : kesadaran menurun, nyeri dada iskemik, shock, hipotensi. Jika tidak da
salah satu diatas, boleh obat saja.

10. Jika di ruangan [asien nyeri dada, boleh diberikan ISDN? Batasnya sampai berapa kali?
Bisa diberikan berkali kali jika tensi terkontrol. Dalam 5 menit boleh diulang.
Tapi jika pasiennya rajal, jika dalam 3x pemberian tidak ad aperubahan, segera ke IGD, karena kemungkinan
serangan jantung.

Cimahi, 13 Maret 2019 Menyetujui,


Notulis Pimpinan rapat

( dr. Jipie Sp.THT-KL )


(dr. Shereen Krisna, MMRS)

Anda mungkin juga menyukai