Nomor :
Pimpinan Rapat : dr. Miftah P, SpJP Hal / Subject : pemaparan penanganan ACS
HASIL PEMBAHASAN
Rapat dibuka oleh dr. Jipie Sp.THT-KL selaku Ketua Komite Medik di Rumah Sakit Umum Kasih Bunda dengan
dihadiri oleh peserta rapat sesuai dengan daftar hadir (terlampir). Rapat dilakukan untuk membahas penanganan ACS (acute
coronary syndrome)
Hasil dari pembahasan adalah sebagai berikut :
Iskemik merupakan kejadian tertinggi di dunia. Mengapa perlu dilakukan kateterisasi? Karena ada risiko terjadinya kejadian
berulang. Dalam 30 hari pertama, kematian tersering karena : cardiac shock, sudden cardiac death, heart failure, serangan
jantung berulang.
Pada pasien STEMI, angka kematian 30 hari pertama sebanyak 13%, jika diberikan fibrinolitik, angkanya meurun jadi 6%,
dan jika dilakukan PCI menurun jadi 3%.
Pada NSTEMI, angka kematian 30 hari pertama sebanyak 2%,. Tetapi, angka kematian setelah 2 tahun, meningkat lebih
besar dari STEMI.
Kasus. Pasien sudah dilakukan PCI, tetapi mengalami serangan ulang. Dilakukan pemasangan balon lagi dengan obat yg
dipakai adalah aspilet dan clopidogrel. Lalu pasien obatnya diganti menjadi brilinta. (brilinta hanya dicover BPJS jika sudah
terpasang ring pada riwayat sebelumnya).
Pasien dengan penggunaan obat pengencar darah yang kuat, memiliki risiko perdarahan yang lebih tinggi. Tapi dengan
penggunaan obat tricagleror, prdarahan yang terjadi adalah minor (gusi, mimisan), dan perdarahan mayor (otak, sal cerna)
dilaporkan insignifikan.
Pertanyaan :
2. Jika di IGD belum bisa dihubungi dpjp nya, terdapat nyeri khas, tetap iEKG hanya anteroseptal, penanganan
awalnya bagaimana? Boleh loading dulu?
Gejala khas ACS : 1). Nyeri dada retrosternal, menjalar ke leher, tangan kiri (kelingking), ulu hati. Gejala tidak
jelas, pasien tidak bisa menunjukan dg jari. 2). Memberat dengan aktivitas, udara dingin, stress. 3). Berkurang
dengan istirahat dan isosorbid
Jika masih ragu, boleh loading boleh tidak.
Sebenarnya masih boleh, tapi hanya aspilet. Lain2nya stop dulu. Tapi kebanyakan dokter gigi merasa tidak nyaman
jika pasiennya perdarahan setelah dilakukan tindakan pada gigi.
9. Misalnya pasien di ruangan adlaah stroke PIS, sudah herniasi. Tetapi EKGnya SVT. Kardioversi / amiodarone?
Kardioversi dilakukan dalam 5 keadaan : kesadaran menurun, nyeri dada iskemik, shock, hipotensi. Jika tidak da
salah satu diatas, boleh obat saja.
10. Jika di ruangan [asien nyeri dada, boleh diberikan ISDN? Batasnya sampai berapa kali?
Bisa diberikan berkali kali jika tensi terkontrol. Dalam 5 menit boleh diulang.
Tapi jika pasiennya rajal, jika dalam 3x pemberian tidak ad aperubahan, segera ke IGD, karena kemungkinan
serangan jantung.