Tugas 1- METODE GEOFISIKA PADA PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS BUMI
EUNIKE VERENT F R (101216052)
magnet hanya bervariasi terhadap kedalaman. Impedansi bumi yaitu perbandingan antara medan listrik (E) dan medan magnet (H) bergantung pada 1 METODE MAGNETOTELLURIK tahanan jenis batuan. Dengan demikian nilai 1.1 Teori Dasar impedansi memberikan informasi mengenai tahanan jenis batuan. Metode Magnetotellurik (MT) merupakan metode geofisika yang memanfaatkan medan elektromagnetik 1.2 Akuisisi Data Magnetotellurik alam (EM). Medan EM tersebut ditimbulkan oleh berbagai proses fisik yang komplek sehingga memiliki Pengambilan data di daerah survei MT dilakukan spektrum frekuensi yang sangat lebar (10-5 Hz- 104 dengan tujuan mengetahui variasi Medan EM terhadap Hz). Metode MT dalam eksplorasi memanfaatkan waktu, yaitu dengan mengukur secara simultan fenomena listrik-magnet terhadap sifat kelistrikan komponen horizontal medan listrik (Ex, Ey), medan terutama konduktivitas medium yaitu bumi. Informasi magnet (Hx, Hy), dan komponen vertical medan konduktivitas pada data MT diperoleh dari Persamaan magnet (Hz). Alat ukur MT terdiri dari tiga sensor Maxwell. Persamaan Maxwell merupakan sintesa sinyal magnetik (magnetometer) dan dua pasang hasil eksperimen (empiris) mengenai fenomena listrik- sensor sinyal listrik (elektroda) berserta unit penerima magnet yang didapat oleh Faraday, Ampere, Gauss, yang berfungsi sebagai pengolah sinyal dan perekam dan Coulomb. Persamaan Maxwell dalam bentuk data. diferensial dapat dituliskan sebagai berikut: Unit Penerima terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian analog dan bagian digital. Pada bagian analog terdapat dua jenis filter yaitu RFI (Radio Frequency Interference) dan notch filter masing-masing untuk mengeliminasi gangguan atau interferensi dari frekunsi radio dan frekuensi jala-jala listrik dan harmoniknya. Band pass filter pada bagian digital berguna untuk memilah sinyal kedalam 3 jangkah Persamaan 1. Hukum Maxwell frekuensi yaitu LF (low frequency), MF (medium frequency), dan HF (high frequency). Sebelum H adalah medan magnetik (Ampere/meter), E direkam dala bentuk digital, sinyal analog didigitasi adalah medan listrik (volt/meter), B adalah induksi dengan frekuensi pencuplikan (sampling) yang sesuai magnetik (Weber/meter2), D adalah displacement dengan jangkah frekuensinya agar tidak terjadi current (Ampere/meter), j adalah rapat arus listrik aliasing. Setelah melalui analog to digital converter (Ampere/meter2) dan q adalah densitas muatan listrik (A/D), data direkam dalam media penyimpanan data (Coulomb/ meter3). seperti pita magnetik atau magneto-optic disk dengan menggunakan representasi 16 bit (binary bit) atau Gelombang EM dapat dianggap sebagai gelombang lebih. bidang yang merambat secara vertikal ke dalam bumi berapapun sudut jatuhnya terhadap permukaan bumi. Unit penerima dilengkapi pula dengan alat monitar Model bumi dianggap sebagai suatu half-space sinyal secara langsung mengontrol kualitas data yang homogen isotropik dimana dikontinuitas tahanan jenis direkam. Hal ini berguna untuk mengurangi hanya terdapat pada batas udara dengan bumi. Dalam perekaman data yang banyal mengandung noise hal ini setiap komponen medan listrik dan medan seperti badai magnetik, gangguan lokal dan model konseptual sistem panas bumi. Struktur sebagainya. resistivitas yang dihasilkan dari tahap pemodelan disajikan dalam bentuk peta resistivitas, penampang 1.3 Pengolahan Data MT resistivitas dan visualisasi 3D. Peta resistivitas memberikan gambaran pesebaran resistivitas secara Pengolahan data MT bertujuan untuk lateral dan vertikal. Dengan melihat pola pesebaran mengekstraksi fungsi tranfer antara medan listrik dan resistivitas dapat diketahui pesebaran zona konduktif medan magnet dalam domain frekuensi yang yang mengindikasikan clay cap, kemudian zona mengandung informasi distribusi tahan jenis bawah resistif mengindikasikan reservoar rock. permukaan. Tahap pra-pengolahan data, data mentah yang telah direkam mengalami proses editing dan 2 METODE SELF POTENTIAL (SP) demultiplexing untuk menggabungkan data dari setiap kanal yang sama untuk masing-masing jangkah 2.1 Teori Dasar frekuensi. Kemudian proses gain recovery bertujuan untuk mengembalikan factor perbesaran atau Self potential atau biasa disebut dengan potensial amplifikasi yang telah digunakan. Seleksi data dalam spontan adalah potensial yang terjadi secara alami domain waktu dapat dilakukan secara manual ataupun antara titik-titik di permukaan tanah. Potensial alami otomatis yang kemudian hasilnya berupa seri waktu terjadi akibat perbedaan material-material, dekat dan disimpan dalam file. larutan elektrolit, aliran fluida dibawah permukaan, perbedaan mineralisasi, aktivitas elektrokimia, Tahap analisa spectral, transformasi seri waktu tiap aktivitas geothermal, dan bioelektrik oleh tumbuhan. kanal ke dalam domain frekuensi menghasilkan Beda potensial alami kemudian diukur diantara dua spektrum daya dan juga spektrum silang (power and titik elektroda di permukaan tanah dan nilai beda cross spectra). Dalam domain frekuensi, hubungan potensial yang diukur mulai dari millivolt hingga satu antara komponen horizontal medan listrik dan medan volt. magnet dinyatakan oleh persamaan matriks sebagai berikut: Tanda positif dan negatif yang terdapat pada nilai beda potensial adalah factor penting untuk interpretasi anomaly SP. Anomali SP umumnya dihasilkan oleh struktu yang paling terpolarisasi sepanjang profil utama diatas tubuh anomali. Pemodelan kedepan (forward modelling) adalah proses perhitungan data Persamaan 2. Hubungan antara komponen horizontal medan listrik secara teoritis dan dapat teramati di permukaan bumi. dan medan magnet. Z adalah tensor impedansi. Jika respon suatu model sesuai dengan data, maka model yang akan digunakan untuk memperoleh respon Hubungan antara medan magnet horizontal dan tersebut dianggap mewakili kondisi bawah permukaan medan magnet vertikal adalah sebagai berikut: lokasi pengukuran. Pengukuran Kebelakang adalah teori inversi sebagai suatu metode matematika dan statistika yang bertujuan untuk mendapatkan informasi parameter. Inversi pada model ini menggunakan metode least square untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua variabel yang Persamaan 3. Hubungan antara medan horizontal dan medan magnet vertikal. T adalah vektor induksi (tipper). ditinjau. Perbandingan antara anomali dihitung berdasarkan parameternya melalui RMS (root mean Dari besaran impedansi dan tipper kemudian square error). RMS mengukur seberapa sesuai respon digunakan untuk memperkirakan informasi mengenai model yang dihitung dengan data hasil pengukuran, distribusi konduktivitas di bawah permukaan juga RMS memiliki satuan yang sama dengan SP. berdasarkan hasil analisa tensor dan pemodelan. 2.2 Akuisisi Data SP 1.4 Aplikasi MT dalam Panas Bumi Akuisisi data SP dapat dilakukan dengan du acara Studi MT yang menghasilkan gambaran yaitu metode gradien potensial dan metode amplitude resistivitas dapat diintegrasikan dengan data potensial. Metode gradien potensial adalah dengan pendukung lain seperti data geologi dalam pembuatan cara menggunakan dua buah elektroda yang dipindah dengan jarak tetap dengan titik pengamatannya adalah Baker, D. W., and N. L. Carter, 1972, American titik lengan diantara dua elektroda tersebut. Metode Geophysical Union Geophysical Monographs 16, amplitude potensial juga menggunakan dua eletkroda 157–166. namun perbedaannya adalah elektroda pertama Lodha, G. S., 1974, M.S. thesis, University of Toronto. dibiarkan tetap diluar daerah perhitungan sedangkan elektroda kedua dipindah sepanjang garis acuan pada jarak tetap yang kemudian diukur beda potensialnya.
2.3 Pengolahan Data SP
Proses pengolahan data SP ada dua tahap yaitu
yang pertama menghitung beda potensial antara titik pengukuran terhadap titik referensi dengan cara mencari kumulatif hasil pengukuran tiap titik. Kemudian membuat kontur dari data SP. Kontur- kontur tersebut berguna untuk menunjukkan zona anomali SP.
2.4 Aplikasi Dara SP dalam Panas Bumi
Zona anomali SP paling negatif kemungkinan
mengindikasikan adanya sumber aliran fluida panas bawah permukaan yang cukup dangkal. Zona reservoar biasanya menunjukkan zona yang resistif yaitu memiliki nilai SP yang relatif sedang (maksimum sekitar 100mV). Metode SP juga digunakan untuk mengidentifikasi aliran fluida dalam sistem panas bumi.
3 METODE GRAVITY (GAYA
BERAT)
REFERENCES
References here is really your quotation (quote/cited)
text in your paper. If you do not cite a paper, then you don’t need to write it in the Bibliography/references. Don’t write the full title of a paper inside, do it quite simply by the name, names of author, year of publication, name of journal/magazine/thesis, Vol. or No., p. see the example below :
Kosloff, D. D., and E. Baysal, 1982, Geophysics, 47,
1402–1412. Castagna, J. P., 1993, The Leading Edge, 12, 172–179.