Anda di halaman 1dari 5

Febriyanti, et al, Total Plate Count dan Staphylococcuc aureus pada Ikan Asin Manyung .....

Total Plate Count dan Staphylococcus aureus pada Ikan Asin Manyung (Arius
thallasinus) di TPI Puger Kabupaten Jember
(Total Plate Count and Staphylococcus Aureus in Ariidae Salted Fish (Arius
thallasinus) in Fish Auction Puger, Jember Regency)

Dini Febriyanti, Rahayu Sri Pujiati, Khoiron


Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
e-mail korespondensi : dinifebriyanti26@rocketmail.com

Abstract
One of the fish that can be processed to salted fish was a Ariidae Fish (Arius thallasinus). Salted fish
susceptible putrefaction by resistant salt bacteria (Staphylococcus aureus) and pathogens bacteria. Based on
preliminary study in fish aution Puger, there are some production process, personal hygiene and materials
sanitation that were not done correctly so that it can growth several kinds of bacteries and one of them is
Staphylococcus aureus. The purpose of this study was to determine the Total Plate Count (TPC) and determine
whether there is Staphylococcus aerus on Ariidae salted fish in fish auction Puger Jember Regency. This
research was a descriptive. The total sample in this research was 9 sellers. The results of a laboratory test on 9
Ariidae salted fish was that sold at TPI Puger Jember Regency was known under maximum standart was
1x105. Moreover, the Staphylococcus aureus bacteria on 9 Ariidae salted fish was known negative. So, it could
be concluded Ariidae salted fish was that sold in Fish auction Puger Jember Regency still qualified for
consumed.

Keyword: Total Plate Count (TPC), Staphylococcus aureus, Ariidae salted fish, salting

Abstrak
Salah satu ikan yang dapat diolah menjadi ikan asin adalah ikan manyung (Arius thallasinus). Ikan asin mudah
mengalami pembusukan oleh bakteri tahan garam (Staphylococcus aureus) dan bakteri patogen. Berdasarkan
studi pendahuluan di TPI Puger terdapat beberapa proses produksi, hygiene personal dan sanitasi peralatan
tidak dilakukan dengan benar sehingga dapat menimbulkan tumbuhnya berbagai macam bakteri seperti bakteri
Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Total Plate Count (TPC) dan
keberadaan bakteri Staphylococcus aureus pada ikan asin manyung di TPI Puger Kabupaten Jember. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 9 pedagang. Hasil uji laboratorium
pada 9 ikan asin manyung yang dijual di TPI Puger Kabupaten Jember diketahui di bawah standart maksimum
yaitu 1x105. Selain itu, bakteri Staphylococcus aureus pada 9 ikan asin manyung diketahui negatif. Jadi, dapat
disimpulkan ikan asin manyung yang dijual di TPI Puger Kabupaten Jember masih memenuhi syarat untuk
dikonsumsi.

Kata kunci: TPC, Staphylococcus aureus, Ikan asin Manyung, Penggaraman

Pendahuluan makanan dapat bertindak sebagai perantara untuk


pertumbuhan mikroba patogenik dan mikroba yang
Pangan yang tidak aman dapat menyebabkan menghasilkan toksin [2]. Ikan merupakan bahan
penyakiit (Food borne desease) yaitu gejala penyakit pangan yang memiliki kandungan gizi yang sangat
yang timbul akibat mengkonsumsi pangan yang tinggi, hasil perikanan merupakan komoditas yang
mengandung bahan atau senyawa beracun dan atau mudah mengalami kemunduran mutu dan
organisme patogen, bahan yang tidak dapat dicerna pembusukan, dimana hal ini terjadi setelah ikan
seperti plastik, logam maupun bahan yang dapat ditangkap [3]. Hampir 50% hasil tangkapan ikan
mengganggu pencernaan manusia [1]. Bahan diolah secara tradisional dan ikan asin merupakan

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Febriyanti, et al, Total Plate Count dan Staphylococcuc aureus pada Ikan Asin Manyung .....

salah satu pengawetan ikan agar tidak mengalami Ciri khusus ikan manyung adalah adanya adifose fin
pembusukan dengan menambahkan garam 15-20% yaitu sirip tambahan yang berupa lemak yang terletak
pada ikan segar [4]. Faktor yang mempengaruhi di belakang sirip dorsal dan tidak berhubungan, serta
adanya mikroba adalah faktor intrinsik dan faktor terletak berhadapan dengan sirip anal. Panjang ikan
ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang tidak manyung berkisar antara 25-70 cm bahkan dapat
dapat dikendalikan oleh usaha apapun, artinya faktor mencapai 150 cm [9]. Bakteri Staphylococcus aureus
yang berasal dari ikan itu sendiri seperti adanya adalah bakteri yang bersifat aerob dan tumbuh baik
komponen zat makanan yang diperlukan mikroba. pada pembenihan sederhana pada temperatur
Sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor yang dapat optimum 37oC dan pH 7,4. Bakteri ini memproduksi
dikendalikan oleh manusia misalnya proses racun yang sulit dihancurkan dengan panas, sehingga
pembuatan ikan asin [3]. walaupun pemansan yang dilakukan dapat
Keberadaan bakteri dalam suatu bahan pangan mematikan bakteri tetapi racun tetap bersifat
dapat ditandai dari jumlah koloni per gram bahan membahayakan dan menyebabkan keracunan [10].
pangan melalui uji TPC (Total Plate Count). Prinsip Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pengujian TPC adalah pembiakan bakteri yang ada mengetahui Total Plate Count (TPC) dan mengetahui
dalam contoh medium yang mengandung nutrient keberadaan Staphylococcus aureus pada ikan asin
yang diperlukan bagi pertumbuhan bakteri [5]. selain manyung (Arius thallasinus) di TPI Puger Kabupaten
itu, ikan asin juga rentan terhadap pertumbuhan Jember.
bakteri tahan garam (halofilik) [6]. Salah satu bakteri
halofilik yang termasuk dalam bakteri patogen yaitu Metode Penelitian
bakteri Staphylococcus aureus yang tahan larutan
garam hingga 20%. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
Kabupaten Jember merupakan kabupaten deskriptif. Penelitian ini dilakukan di TPI Puger
pantai dengan potensi perikanan laut yang cukup Kabupaten Jember dan uji laboratorium dilakukan di
melimpah. Perairan yang luas merupakan potensi Laboratorium Pangan Politeknik Negeri Jember.
yang besar untuk menghasilkan berbagai komoditi Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 –
hasil perikanan [7]. Kecamatan Puger adalah salah Mei 2015. Tekhnik pengambilan sampel dalam
satu wilayah pesisir yang memiliki pelabuhan penelitian ini menggunakan tekhnik total sampling
perikanan. Pada umumnya masyarakat puger dengan jumlah sampel 9 pedagang ikan asin
mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan. manyung di TPI Puger Kabupaten Jember. Teknik
Banyaknya hasil tangkapan ikan, menyebabkan pengumpulan data menggunakan wawancara, dengan
beberapa industri rumah tangga memproduksi ikan bantuan lembar observasi dan kuesioner serta
asin. menggunakan data primer yakni hasil uji
Berdasarkan studi pendahuluan yang laboratorium. Untuk analisis data menggunakan
dilakukan di TPI Puger pada bulan November 2014 analisis deskriptif dengan menggambarkan hasil
diketahui ada 9 pedagang ikan asin yang observasi dan wawancara serta hasil uji laboratorium
memproduksi ikan asin secara tradisional. Salah satu yang disajikan dalam bentuk tabel dan teks atau
jenis ikan yang diolah yaitu ikan manyung (Arius narasi.
thallasinus), karena jenis ikan manyung dapat
diperoleh tidak bergantung dengan musim ikan Hasil Penelitian
sehingga ikan tersebut selalu ada. Selain itu, ikan asin
manyung sangat diminati masyarakat dengan harga Sumber Produksi Ikan Asin Manyung
yang relatif tinggi. Berdasarkan studi pendahuluan Sumber produksi ikan asin manyung adalah
juga ditemukan belatung pada beberapa ikan yang asal ikan asin manyung yang dijual di TPI Puger
sedang mengalami proses penjemuran. Hal ini dapat Kabupaten Jember. Sumber produksi ikan asin
dikarenakan karena pada proses pembuatan ikan asin manyung disajikan dalam tabel 1 berikut ini:
manyung diketahui terdapat beberapa produsen yang Tabel 1. Sumber Produksi Ikan Asin Manyung
kurang memperhatikan higiena sanitasinya. Hal ini No Sumber Produksi Ikan Juml %
dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri pada ikan Asin Manyung ah
asin sehingga kualitas ikan asin menurun dan 1 Memproduksi sendiri 4 44,4
memungkinkan menimbulkan gangguan kesehatan. 2 Tidak memproduksi 5 55,6
Ikan asin kering adalah suatu produk olahan sendiri
ikan dengan cara penggaraman atau pengeringan Total 9 100
dalam bentuk utuh atau disiangi atau berupa Berdasarkan tabel 1 di atas, diketahui
potongan [8]. Ikan manyung adalah salah satu ikan sebagian besar pedagang ikan asin manyung tidak
dasar (demersal) yang hidup di air tawar dan air laut.

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Febriyanti, et al, Total Plate Count dan Staphylococcuc aureus pada Ikan Asin Manyung .....

memproduksi ikan asin manyung sendiri (tengkulak) Syarat


yaitu sebanyak 5 pedagang atau 55,6%. 3 C (Produsen) Negatif Memenuhi
Syarat
4 D Negatif Memenuhi
Total Plate Count (TPC) Ikan Asin Manyung Syarat
Keberadaan bakteri dalam suatu bahan 5 E Negatif Memenuhi
pangam dapat ditandai dari jumlah koloni per gram Syarat
bahan pangan melalui uji TPC. Hasil uji TPC pada 6 F (Produsen) Negatif Memenuhi
ikan asin manyung dapat dulihat pada tabel 2berikut: Syarat
Tabel 2. Hasil Uji TPC pada Ikan Asin Manyung 7 G Negatif Memenuhi
N Responde Hasil Uji Standart Keterangan Syarat
o n Laboratori Maksimu 8 H Negatif Memenuhi
um m (SNI Syarat
2772.01.20 9 I Negatif Memenuhi
09) Syarat
1 A 9,1 x 10 3 1 x 105 Memenuhi Berdasarkan tabel 3 diketahui keberadaan
(Produsen) Syarat Staphylococcus aureus pada ikan asin manyung dari
2 B 7,2 x 103 1 x 105 Memenuhi 9 pedagang adalah negatif sehingga masih memenuhi
(Produsen) Syarat syarat untuk dikonsumsi.
3 C 1,6 x 104 1 x 105 Memenuhi
(Produsen) Syarat
4 D 1,5 x 104 1 x 105 Memenuhi Pembahasan
Syarat
Berdasarkan hasil uji laboratorium, Total
5 E 7,7 x 103 1 x 105 Memenuhi
Plate Count (TPC) pada ikan asin manyung baik
Syarat
produsen dan non produsen masih memenuhi syarat
6 F 4,3 x 103 1 x 105 Memenuhi
(Produsen) Syarat untuk dikonsumsi karena di bawah 1x10 5 koloni/gr.
Hasil penelitian ini sesuai dengan SNI 2721.1.2009
7 G 8,1 x 103 1 x 105 Memenuhi
yang menjelaskan bahwa standart maksimum mutu
Syarat
ikan asin kering yaitu 1x105 koloni/gr [9]. Hasil
8 H 9,0 x 103 1 x 105 Memenuhi
Syarat penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang
dilakukan Susianawati (2006) yang menyatakan uji
9 I 1,6 x 104 1 x 105 Memenuhi
Syarat TPC pada ikan tembang asin kering pada pengolah
besar dan pengolah kecil masih di bawah standart
mutu ikan asin [3]. Kesesuaian antara penelitian ini
Berdasarkan hasil penelitian pada ikan asin dengan penelitian sebelumnya dikarenakan
manyung diketahui total plate count dari 9 responden rendahnya TPC pada ikan asin manyung dapat
yang telah dilakukan uji laboratorium masih dikarenakan penggunaan garam dengan takaran yang
memenuhi syarat untuk dikonsumsi. sesuai yaitu 30-50% atau dengan perbandingan 4 kg
ikan:1 kg garam. Dalam kaitannya dengan
penggaraman, penggaraman yang dilakukan sesuai
Staphylococcus aureus Ikan Asin Manyung
dengan prinsip yang berlaku akan mempunyai daya
Staphylococcus aureus merupakan salah satu
simpan tinggi karena garam dapat berfungsi
bakteri yang dapat hidup dalam kadar garam tinggi.
menghambat atau menghentikan rekasi autolisis dan
Berikut ini adalah hasil uji Staphylococcus aureus
membunuh bakteri yang terdapat dalam tubuh ikan.
pada ikan asin manyung:
Selain itu rendahnya TPC pada ikan asin manyung
Tabel 3. Hasil uji bakteri Staphylococcus aureus
yang diproduksi sendiri dapat dikarenakan pada saat
No Responden Hasil Uji Keterangan ikan manyung diterima oleh produsen dari nelayan,
(Orang) Laboratoriu ikan dalam keadaan segar dan ditaburi es yang
kemudian langsung dilakukan proses pengolahan.
m
Pendinginan ikan menggunakan es dapat
1 A (Produsen) Negatif Memenuhi menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan
Syarat menghambat aktivitas organisme.
2 B (Produsen) Negatif Memenuhi

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Febriyanti, et al, Total Plate Count dan Staphylococcuc aureus pada Ikan Asin Manyung .....

Disamping itu rendahnya bakteri pada ikan lemari es. Pendinginan ikan menggunakan es dapat
asin manyung bukan berarti bakteri tidak ada dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan
tubuh ikan asin manyung. Pertumbuhan bakteri yang menghambat aktivitas mikroorganisme.
ada dalam ikan asin manyung disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain proses produksi yang
tidak dilakukan secara benar seperti tahap pencucian Simpulan dan Saran
ikan yang hanya dilakukan satu kali dan tidak
menggunakan air bersih dan mengalir. Kemudian Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
faktor lainnya berdasarkan hasil observasi adalah maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
tahap penjemuran yang tidak ditutup dengan plastik pedagang ikan asin manyung di TPI Puger tidak
bening, pengemasan yang hanya menggunakan memproduksi ikan asin manyung sendiri. Sedangkan
kresek dan tahap penyimpanan yang tidak diletakkan hasil uji total plate count masih di bawah standart
di rak-rak penyimpanan. Selain proses produksi, mutu ikan asin kering dan keberadaan
faktor lain tumbuhnya bakteri karena peralatan Staphylococcus aureus dinyatakan negatif. Sehingaa
produksi yang buruk. Dari semua peralatan yang ikan asin manyung masih memenuhi syarat untuk
digunakan untuk memproduksi ikan asin manyung dikonsumsi oleh masyarakat.
tidak memenuhi syarat yang berlaku sehingga dapat Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
menimbulkan kontaminasi pada makanan. Hygiene disarankan beberapa hal sebagai berikut:
personal pembuat ikan asin juga merupakan faktor 1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
yang harus diperhatikan, karena diketahui beberapa diharapkan dapat memberikan penyuluhan secara
syarat tidak dilakukan secara benar seperti intensif kepada produsen ikan asin manyung
penggunaan celemek dan penutup kepala, mengenai proses pembuatan ikan asin, praktek
penggunaan sarung tangan, perilaku mencuci tangan hygiene personal dan syarat kebersihan peralatan
dengan air bersih dan mengalir dan penggunaan produksi. 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
perhiasan. mengenai identifikasi bakteri patogen lainnya yang
Berdasarkan hasil uji Staphylococcus aureus terdapat pada ikan asin manyung. 3. Diharapakan
pada 9 Ikan Asin Manyung (Arius thallasinus) yang produsen ikan asin manyung dapat melaksanakan
diambil di TPI Puger Kabupeten Jember diketahui praktek hygiene personal dengan benar dan
bahwa semua ikan asin manyung negatif menghindari penggunaan peralatan yang sudah tidak
mengandung bakteri Staphylococcus aureus. Hasil layak digunakan.
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sedjati (2006) yang menyatakan tidak Daftar Pustaka
adanya keberadaan (negatif) bakteri Staphylococcus
aureus pada ikan teri asin kering yang disebabkan [1] Faisal A. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta:
oleh nilai aktifitas air yang cukup rendah yang Swadaya;2002.
berfungsi sebagai faktor pembatas kehidupan bakteri [2] Alsuhendra, Ridawati. Bahan Toksik dalam
[11]. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori Makanan. Bandung: PT. Remaja
Adawyah (2011) bahwa jumlah kandungan air pada Rosdakarya; 2013.
bahan pangan akan mempengaruhi daya tahan bahan [3] Susianawati R. Kajian Penerapan GMP dan
pangan tersebut terhadap serangan mikroba yang SSOP pada Produk Ikan Asin Kering dalam
dinyatakan sebagai aktifitas air (Aw). Aktifitas air Upaya Peningkatan Keamanan Pangan di
(Aw) merupakan syarat hidup Staphylococcus aureus Kabupaten Kendal. Semarang, [internet].
dan bakteri halofilik lainnya adalah sekitar 0,75 [6]. Semarang : Tesis Program Studi Magister
Kesesuaian antara penelitian ini dengan penelitian Manajemen Sumberdaya Pantai-UNPAD.
sebelumnya dikarenakan aktifitas air yang rendah [diakses tanggal 25 Februari 2015] Available
merupakan salah satu fungsi dari penggaraman yang from
dilakukan secara benar sehingga penggaraman http://core.ac.uk/download/pdf/11715792.pdf
mampu menarik air dari tubuh ikan yang disebabkan [4] Siregar. Ikan Asin. Yogyakarta: Kanisius; 2004
oleh pengaruh tekanan osmosis. Oleh karena itu, [5 Indonesia. Angka Lempeng Total. Jakarta: Badan
penggunaan garam dengan kualitas baik dapat Standarisasi Nasional. 01-2332.3; 2006.
menghasilkan ikan asin yang baik serta tidak [6] Adawyah R. Pengolhan dan pengawetan Ikan.
menyerap uap air selama penyimpanan. Selain itu Jakarta: Bumi Aksara; 2011
tidak adanya bakteri Staphylococcus aureus pada [7] Prihatini D. Relevansi Kualitas Manajerial
ikan asin dapat juga dikarenakan proses pemeriksaan Pelaku Usaha terhadap Produkyivitas Usaha
uji laboratorium yang tidak langsung dilakukan, Agroindustri Perikanan Laut di Kabupaten
melainkan ikan asin manyung masih disimpan di Jember. [Internet]. [diakses tanggal 15 Februari

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Febriyanti, et al, Total Plate Count dan Staphylococcuc aureus pada Ikan Asin Manyung .....

2015] Available from Dia Rakyat; 2009


http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/semin [11] Sedjati S, Winarni A, Surti T. Studi Penggunaan
as/article/view/133/0 Khitosan Sebagai Anti Bakteri Pada Ikan Teri
[8] Indonesia. Ikan Asin Kering. Jakarta: Badan (Syolephorus heterolobus) Asin Kering Selama
Standarisasi Nasional. 2721.1; 2009. Penyimpanan Suhu Kamar. [internet]. [diakses 6
[9] Burhanuddin, Moeljanto. Perikanan Komersial di Februari 2015] Available from
Indonesia. Jakarta:LIPI;1987 http://core.ac.uk/download/pdf/11715833.pdf
[10] Hariyadi P, Hariyadi RD. Petunjuk Sederhana
Memproduksi Pangan yang Aman. Jakarta: PT.

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015

Anda mungkin juga menyukai