Anda di halaman 1dari 44

MODUL PRAKTIKUM

EKONOMI TEKNIK
(V3AI123P)

Diklusari Isnarosi Norsita, STP, M.Si


Satria Bhirawa A., STP, M.Sc

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGROINDUSTRI


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM

Nama Mata Kuliah : Ekonomi Teknik


Kode (SKS) : V3AI123P(1 SKS)
Pelaksanaan : Semester Genap
Prasyarat : -
Dosen Pengampu : 1. Diklusari Isnarosi Norsita, STP, M.Si
2. Satria Bhirawa A, STP, M.Sc
Teknisi : Saksa Daniswara, A.Md., S.T.P
Program Studi : Diploma III Agroindustri
Fakultas : Sekolah Vokasi

Mengetahui, Yogyakarta, Januari 2019


Ketua Program Studi Ketua Tim Penyusun Modul Praktikum
DiplomaIII Agroindustri SV UGM

Ratih Hardiyanti, STP, M. Eng Satria Bhirawa, S.T.P., M.Sc


NIP. 19850602 201504 2 002 111198904201608101

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas limpahan Rizki-Nya, sehingga modul praktikum ini dapat hadir di
hadapan sidang pembaca. Modul praktikum ekonomi teknik ini ditujukan bagi mahasiswa
Prodi D III Agroindustri SV UGM pada tahun pertama perkuliahan. Praktikum Ekonomi
Teknik merupakan bekal bagi mahasiswa agar dapat melakukan perhitungan finansial
sederhana untuk mengetahui kelayakan suatu kegiatan ekonomi. Nantinya diharapkan
akan menjadi bekal bagi alumni ketika menjalankan kegiatan usaha secara mandiri
(wirausaha) maupun pada saat bekerja di suatu perusahaan.
Modul ini tentunya jauh dari kesempurnaan, sehingga kami mengharapkan masukan
dari para pembaca demi perbaikan praktikum ekonomi perusahaan. Dengan mempelajari
modul ini dan mempraktekannya, semoga mahasiswa dapat mencapai outcome sesuai
dengan yang diinginkan oleh Prodi D III Agroindustri.

Yogyakarta, Januari 2019

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… .... i


HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………....... ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ..... iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..... iv
TATA TERTIB PRAKTIKUM…………………………………………………. ....... v
IDENTITAS PRAKTIKUM……………………………………………………......... 1
FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM……………………………...…………… ...... 4
ACARA 1 ASISTENSI PRAKTIKUM EKONOMI TEKNIK …………...… .......... 6
ACARA 2………………………………………………………………………….. ... 7
ACARA 3………………………………………………………………………….. ... 11
ACARA 4………………………………………………………………………….. ... 14
ACARA 5………………………………………………………………………….. ... 23
ACARA 6………………………………………………………………………….. ... 26
ACARA 7………………………………………………………………………….. ... 32
LAMPIRAN………………………………………………………………………….. 33

iv
TATA TERTIB PRAKTIKUM UNTUK PRAKTIKAN

Praktikum Mikrobiologi Industri dilaksanakan terintegrasi dengan pelaksanaan


kuliah Mikrobiologi Industri. Aturan-aturan umum yang harus diikuti oleh praktikan
adalah sebagai berikut :
1. Praktikan wajib mengisi daftar hadir sebelum pratikum dimulai. Keterlambatan
praktikum :
a. 5 menit dipersilahkan mengikuti pretest tetapi tidak ada penambahan waktu
dan masih diperkenankan untuk mengikuti praktikum
b. 10 menit tidak diperkenankan untuk mengikuti pretest tetapi diperkenankan
mengikuti praktikum
c. 15 menit tidak diperkenankan untuk mengikuti praktikum dan dianggap
GUGUR.
2. Praktikan wajib memakai pakaian yang sopan dan rapi (pakaian berkerah dan
celana atau rok panjang) sepatu tertutup, dilarang keras memakai perhiasan yang
berlebihan, sandal, sandal jepit, berjaket maupun kaos oblong selama praktikum
berlangsung. Bagi praktikum Laboratorium Kimia (Lab. Pengawasan Mutu, Lab.
Rekayasa Proses, dan Lab. Uji Sensoris) wajib memakai jas laboratorium,
mengenakan masker, sarung tangan, membawa kain lap, dan kalkulator scientific.
3. Praktikan dilarang merokok, membawa makanan, minuman, atau bahan yang
sifatnya dapat merusak alat/peralatan percobaan ke dalam laboratorium.
4. Praktikan yang berambut panjang diharapkan mengikat atau menutup rambutnya
agar tidak mengganggu pelaksanaan praktikum.
5. Praktikan yang berjilbab diharapkan untuk mengatur jilbab sehingga tidak
mengganggu pelaksanaan praktikum.
6. Praktikan wajib membuat TIKET MASUK sesuai dengan ketentuan masing-
masing praktikum.
7. Praktikan DILARANG menggunakan Handphone dan menyentuh alat praktikum
yang tidak ada hubungannya dengan acara praktikum.
8. Praktikan WAJIB MEMPELAJARI MODUL SEBELUM PRAKTIKUM
dimulai.
9. Praktikan wajib menjaga kebersihan, kerapihan dan keutuhan alat laboratorium
sebelum dan setelah praktikum selesai.

v
10. Jika terjadi kerusakan atau kehilangan alat dalam pelaksanaan praktikum maka
menjadi tanggung jawab pemakai dan wajib mengganti dengan barang/ alat yang
sama maksimal 2 hari setelah kejadian.
11. Praktikan diwajibkan mengikuti semua rangkaian acara praktikum tanpa
terkecuali, apabila perlu adanya INHAL dikarenakan sakit harus menyertakan:
a. Sakit (rawat inap) adanya bukti rawat inap
b. Sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit
minimal kelas D atau Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) Tingkat 2.
c. Lelayu keluarga inti (bapak, ibu, saudara kandung, kakek, nenek kandung)
adanya bukti dan surat keterangan.
d. Apabila sakit maka maksimal 30 menit sebelum masuk praktikum, harus
konfirmasi ke teknisi, koass dan menyusulkan surat keterangan sakit
maksimal H+2
e. Jika tidak memenuhi syarat di atas maka dianggap GUGUR pada acara
tersebut, dan apabila 1 mahasiswa INHAL 3 acara atau lebih maka dianggap
GUGUR pada mata praktikum tersebut. Mata Praktikum yang gugur berarti
praktikan mendapatkan Nilai E.
f. Mekanisme INHAL:
1) Apabila dalam 1 minggu masih ada shift yang dapat sebagai pengganti,
maka bisa ikut shift lain untuk menggantikan praktikum.
2) Apabila praktikum INHAL tidak dapat dilakukan/ dilaksanakan maka akan
diberikan tugas dengan nilai maksimal 50%.
3) Praktikan yang dinyatakan melanggar tata tertib ini dan atau terbukti
berlaku curang, dapat dikenakan sanksi, paling berat dinyatakan TIDAK
LULUS PRAKTIKUM.
4) Semua praktikan maupun asisten harus mematuhi semua peraturan yang
telah disepakati.
12. MINIMAL KEHADIRAN untuk dapat mengikuti responsi adalah 75% seluruh
acara.
13. Wajib mengisi kuesioner yang telah diberikan oleh asisten instruktur sebagai tiket
masuk responsi.
14. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.

vi
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang dapat melakukan inhal adalah yang memenuhi 3 persyaratan
sesuai ketentuan.
2. Jika memenuhi persyaratan, dan diberikan tugas maka nilai maksimal adalah 50%.
3. Tugas pengganti hanya boleh diberikan oleh Dosen Pengampu (bukan teknisi,
aslab, ataupun koas).
4. Jika tidak mengikuti acara, maka tidak ada nilai untuk seluruh rangkaian
praktikum (pre-test, laporan akhir, keaktifan, dll).
5. Bobot asistensi sama dengan 1 acara praktikum.
6. Minimal kehadiran untuk dapat mengikuti response adalah 75% seluruh
acara.

vii
TATA TERTIB PRAKTIKUM UNTUK (CO-)ASISTEN

1. Asisten praktikum harus mengisi daftar hadir yang telah disediakan.


2. Asisten harus memakai jas lab, berpakaian yang sopan dan rapi, sepatu
tertutup, dilarang keras memakai perhiasan berlebihan dan tidak
diperkenankan untuk memakai sandal, berjaket maupun kaos selama pratikum
berlangsung.
3. Asisten harus menjaga sopan santun dan kebersihan ruang laboratorium.
Selama praktikum berlangsung, praktikan tidak diperbolehkan merokok dan
makan dan minum di dalam laboratorium.
4. Asisten wajib membimbing praktikan dalam melaksanakan praktikum dan
tidak bersikap superior.
5. Asisten bersama-sama dengan teknisi harus membuat laporan pelaksanaan
praktikum di akhir masa praktikum. Laporan diserahkan kepada Dosen
Pembimbing Praktikum (DPP) dan dijadikan dokumen laboratorium.
6. Asisten boleh memberikan pre-test untuk setiap acara praktikum dan
memberikan penilaian pre-test maupun pelaksanaan praktikum.
7. HP mohon disenyapkan dan dilarang keras membuat keributan, kegaduhan,
bermain games dan menyentuh alat praktikum yang tidak ada hubungannya
dengan acara praktikum.
8. Asisten wajib hadir tepat waktu dan jika berhalangan hadir harus memberi
tahu lebih dahulu kepada Teknisi paling lambat 1 hari sebelum praktikum.
9. Asisten yang dinyatakan melanggar tata tertib maka dinyatakan gugur hak-
haknya sebagai asisten.
10. Hal-hal penting lainnya yang terkait dengan praktikum dan belum tercantum
dalm tata tertib ini, akan diatur kemudian oleh Dosen Pengampu Praktikum.

viii
IDENTITAS PRAKTIKUM

1) Nama Mata Praktikum : Ekonomi Teknik


2) Kode (SKS) : V3AI123P(1 SKS)
3) Pelaksanaan : Semester Genap
4) Prasyarat : -
5) Dosen Pengampu : 1. Diklusari Isnarosi Norsita, STP, M.Si
2. Satria Bhirawa A, STP, M.Sc
6) Teknisi : Saksa D, A.Md

1. Deskripsi Singkat Praktikum


PraktikumEkonomi Teknik dilaksanakan di Laboratorium Manajemen Sistem
Agroindustri, Sekolah Vokasi, UGM. Praktikum Ekonomi Teknik bersifat wajib dan
bertujuan untuk mendukung pemahaman mahasiswa tentang proses perencanaan suatu
proyek industri. Materi praktikum terdiri darilima acara, yaitu:
1. Analisis Suku bunga Flat dan Annuitas beberapa pola pinjaman
2. Depresiasi
3. Kunjungan Industri Kecil Menengah
4. Analisis Kelayakan Investasi Proyek Industri Pertanian dengan berbasis Net
Present Value (NPV).
5. Analisis Kelayakan Investasi Proyek Industri Pertanian dengan berbasis Break
Event Point.

2. Tujuan Umum Praktikum


Tujuan umumpraktikum adalah
2.1. Membekali mahasiswa kemampuan untuk menghitung pembayaran terhadap
suatu pinjaman berdasarkan suku bunga yang berlaku
2.2. Membekali mahasiswa kemampuan untuk menghitung depresiasi
2.3. Membekali mahasiswa kemampuan untuk menghitung kelayakan suatu
investasi secara finansial berbasis Net Present Value (NPV) dan Break Event
Point (BEP).

1
3. Outcome Pembelajaran
3.1. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan kredit berdasarkan suku bunga yang
berlaku
3.2. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan depresiasi
3.3. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan kelayakan investasi secara finansial.

4. Rencana Kegiatan Praktikum


Acara Metode dan Alat Bantu
Topik (Pokok Bahasan)
ke- Pembelajaran
1 Asistensi Modul praktikum
2 Analisis Suku bunga Flat dan Annuitas beberapa Informasi hasil studi
pola pinjaman lapangan, alat tulis
3 Depresiasi Alat tulis, alat hitung
4 Kunjungan UKM Form pengumpulan
informasi, alat tulis
5 Analisis Kelayakan Investasi Industri Pertanian Alat tulis, alat hitung
Berdasarkan Analisis NPV (Net Present Value)
6 Analisis Kelayakan Investasi Industri Pertanian Alat tulis, alat hitung
Berdasarkan Analisis BEP (Break Event Point)
7 Presentasi Laptop, Alat tulis
Responsi Alat tulis, alat hitung

5. Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa


Mekanisme evaluasi dan penilaian hasil belajar mahasiswa yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat ketercapaian tujuan dan outcome pembelajaran
adalah dengan memberikan penilaian pada komponen-komponen berikut:
a. Pretest
b. Keaktifan
c. Laporan praktikum
d. Presentasi
e. Responsi

Referensi
1. Padangaran, Ayub M. 2012. Analisa Kuantitatif. PT Penerbit IPB Press. Bogor.

2
2. Donald G, Newnan. 1990. Engineering Economic Analysis. Engineering Press
Inc. California.
3. Giatman. 2005. Ekonomi Teknik. Rajawali Pers. Jakarta.

3
FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM

A. Laporan Sementara
Lembar laporan sementara berisi pokok-pokok hasil diskusi. Dibuat pada setiap acara
praktikum, yang akan digunakan sebagai dasar laopran akhir tiap acara.
B. Laporan Akhir Tiap Acara
Laporan praktikum terdiri dari halaman sampul dan halaman isi. Penulisan halaman
pada laporan adalah sebagai berikut:
1. Halaman Sampul (cover) :

LAPORAN PRAKTIKUM
EKONOMI TEKNIK
ACARA …..
JUDUL PRAKTIKUM ACARA

Disusun Oleh :
Nama :
NIM :
Kel :
Hari, Tanggal :
Waktu :
Asisten praktikum :

LABORATORIUM MANAJEMEN SISTEM AGROINDUSTRI


PRODI STUDI DIPLOMA III AGROINDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
TAHUN

4
C. Format Penyusunan Laporan
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang (5)
b. Tujuan Praktikum (5)
BABII. LANDASAN TEORI (20)
BABIII. PROSEDUR PRAKTIKUM
a. Alat dan Bahan (5)
b. Cara Kerja (5)
BABIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil (10)
b. Pembahasan (30)
BABV. PENUTUP
a. Kesimpulan (5)
b. Saran (5)
Daftar Pustaka (minimal 4 pustaka) (5)
Lampiran (5)

D. Tata Penulisan
 Menggunakan Font Times New Roman, Font Size 12, Spasi 1,5
 Margin (Batas Atas : 4 cm, Batas Bawah : 3 cm, Batas Kiri 4 cm dan batas kanan
3 cm)
 Kertas A4
 Laporan dibuat per acara
 Cover warna biru muda

Laporan praktikum dibuat Perseorangan, dan dikumpulkan sebagai tiket


masuk acara selanjutnya, kecuali acara kunjungan UKM tidak membutuhkan laporan
akhir hanya laporan sementara yang di acc asisten praktikum. Keterlambatan praktikan
dalam mengumpulkan laporan praktikum akan mengakibatkan pengurangan nilai
laporan tersebut.

5
ACARA I
ASISTENSI

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan memahami tata tertib pelaksanaan praktikum, jadwal praktikum,
pembagian kelompok dalam praktikum, dan metode penilian praktikum.
2. Praktikan memahami materi yang akan dipelajari dalam setiap acara dalam
praktikum.
3. Praktikan mengetahui format dan tata cara pembuatan laporan praktikum.

PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
1. Modul praktikum
2. Alat tulis
2. Cara Kerja
1. Praktikan mendapatkan modul praktikum.
2. Praktikan mendengarkan penjelasan dari asisten praktikum, asisten
laboratorium, teknisi, dan dosen mengenai hal-hal yang terkait dengan
praktikum.
3. Diskusi dan tanya jawab.

6
ACARA 2
ANALISIS SUKU BUNGA FLAT DAN ANNUITAS
BEBERAPA POLA PINJAMAN

A. TUJUAN
1. Praktikan mampu memahami pola suku bunga flat dan annuitas
2. Praktikan mampu mengidentifikasi beberapa kelebihan dan kelemahan masing-
masing pola pinjaman
3. Praktikan memahami cara kreditur dalam menentukan pola penerapan suku bunga.
4. Praktikan mampu memahami dan dapat menerapkan pola pengembalian pinjaman
dari beberapa kreditur/bank
5. Praktikan mampu menerapkandalam kehidupan bisnis di masa datang

B. LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Uang dari Waktu (Time Value Of Money)
Untuk memahami konsep time value of maney, dapat dilihat dari fenomena dari
masalah berikut ini:
1. Pada tahun 1990 harga 1 kg beras tidak lebih dari 600 rupiah. Pada tahun
1995 harga tersebut menjadi 800 rupiah, dan pada tahun 2000 menjadi 2000
rupiah. Harga dalam satuan yang sama ternyata berbeda.
2. Bila kita meminjam uang 10.000 rupiah sebulan lalu, mungkin utang saat ini
telah menjadi 10.100 rupiah. Atau kalau mendepositokan 1 juta rupiah
setahun yang lalu, mungkin saat ini sudah menjadi1.170 juta rupiah.
Kedua contoh diatas, nilai uang senantiasa berubah seiring dengan bertambahnya
waktu, atau untuk mendapatkan barang yang sama membutuhkan jumlah uang
yang lebih lebih besar. Disamping itu gambaran diatas menunjukkan ada suatu
tambahan dari sisi jumlah uang yang diinvestasikan. Dalam hal tersebut
dikatakan bahwa 10.000 rupiah secara finansial sama dengan 10.100 rupiah pada
saat ini. Kesamaan nilai ini disebut dengan ekuivalensi. Nilai 100 diatas
merupakan bungan dari 10.000 sebulan kemudian, sedangkan 10.000 dikatakan
induk.

7
Dengan demikian maka untuk melakukan ekuivalensi nilai uang, perlu diketahui
3 hal:
1. Jumlah uang yang dipinjam
2. Periode /waktu peminjaman atau investasi
3. Tingkat bunga yang dikenakan

2.2. Perhitungan Bunga


Definisi tingkat bunga menurut ANZIZ94.5-1972[1] adalah rasio dari bunga
yang dibayarkan terhadap induk dalam suatu periode waktu dan biasanya
dinyatakan dalam persentase dari induk. Secara matematis hal ini dapat
dirumuskan:
Bunga yang dinyatakan per unit waktu
Tingkat bunga = X 100%
Induk

Unit waktu yang biasanya digunakan untuk menyatakan tingkat bunga


adalah 1 tahun. Jadi bila kita menyatakan bunga 20% maka yang dimaksud
adalah tingkat tersebut besarnya 20% per tahun.
Ada 2 jenis bunga yang bisa dipakai untuk melakukan perhitungan nilai
uang dari waktu yaitu bunga sederhana dan bunga majemuk. Kedua jenis bunga
ini akan menghasilkan nilai nominal uang yang berbeda bila perhitungan
dilakukkan lebih dari satu periode.

2.2.1. Bunga Sederhana


Bunga sederhana dihitung hanya dari induk tanpa memperhitungkan
bunga yang telah diakumulasikan pada periode sebelumnya. Secara
metematis hal ini bisa diekspresikan sebagai berikut:
I=PxixN
dimana
[1]
ANZI = American Standar for Industrrial Engineering Terminology for
Engineering Economy.

8
Bunga dan Rumus Bunga
I = Bunga yang terjadi (rupiah)
P= induk yang dipinjam atau diinvestasikan
i = tingkat bunga per periode
N= jumlah periode yang dilibatkan

Contoh 2.1
Seorang ibu rumah tangga meminjamkan uang sebesar Rp 100.000,-
dikoperasi simpan pinjam dengan bunga sederhana sebesar 10% per tahun
selama 4 tahun dan dibayar sekali pada akhir tahun ke 4. Berapa besarnya hutang
yang harus oleh ibu tersebut pada akhir tahun ke 4?
Solusinya:
Yang harus dibayar adalah induk sebesar Rp 100.000 dan bunganya
selama 4 tahun sebesar:
I = Rp 100.000 x 10% x 4
= Rp 40.000

2.2.2. Bunga Mejemuk


Bila kita menggunakan bunga majenuk maka besarnya bunga pada suatu
periode dihitung berdasarkan besarnya induk ditambah dengan besarnya
bunga yang tealh terakumulasi pada periode sebelumnya. Kita biasa
menyebut proses ini dengan istilah bunga berbunga. Berikut ini adalah
contoh yang bisa memperjelas konsep bunga majemuk.

Contoh 2.2.
Misalkan ibu rumah tangga tadi (Soal 2.1) maminjam uang tersebut
dengan bunga majemuk maka hitungan yang terjadi tiap tahun dan berapakah
yang harus dibayar pada akhir tahun ke 4.

9
Tabel 2.2 Perhitungan bunga majemuk
Tahun Jumlah dipinjam Bunga Jumlah hutang Jumlah dibayar
(A) (B) (C) (D) (E)
0 100.000 0 100.000 0
1 10.000 110.000 0
2 11.000 121.000 0
3 12.100 133.100 0
4 13.310 146.410 146.410

C. PROSEDUR PRAKTIKUM
a. Alat dan Bahan
1. Form pengumpulan informasi
2. Alat tulis
b. Cara Kerja
Praktikum dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Masing-masing kelompok mencari kreditur yang biasa memberikan pinjaman,
seperti Bank/Koperasi/Bank Perkreditan Rakyat/BMT/Finance.
2. Mintalah Informasi tentang pola kredit yang diterapkan oleh masing-masing
kreditur. (catatan: tidak boleh ada sumber kreditur yang sama antar kelompok
kecil, tabel cicilan atau informasi perkreditan sudah disiapan sebelum
praktikum acara 1 dimulai)
3. Hitunglah bunga Flatnya
4. Hitung pula bunga annuitasnya
5. Berikan simulasi bila pengembalian dilakukan di bulan ke-10 dengan 2 cara
tersebut.

10
ACARA 3
ANALISIS DEPRESIASI

A. TUJUAN
1. Praktikan mampu memahami terjadinya depresiasi
2. Praktikan mampu menerapkanperhitungan depresiasi dalam kehidupan bisnis di
masa datang

B. LANDASAN TEORI
Depresiasi adalah penurunan nilai suatu properti atau aset karena waktu dan
pemakaian. Depresiasi pada suatu aset biasanya disebabkan karena beberapa faktor
berikut:
1. Kerusakan fisik akibat pemakaian dari alat atau properti tersebut
2. Kebutuhan produksi atau jasa lebih baru dan lebih besar
3. Aset menjadi usang karena adanya perkembangan teknologi
4. Penemuan fasilitas-fasilitas yang dapat menghasilkan produk yang lebih
baik dengan ongkos yang lebih rendah dan tingkat keselamatan yang
memadai
5. Nilai sisa yang ditetapkan
Depresiasi dan pajak adalah dua faktor yang sangat penting dipertimbangkan
dalam studi ekonomi teknik. Meskipun depresiasi tidak berupa aliran kas, namun
besarnya depresiasi dan waktunyaakan mempengaruhi pajak yang akan ditanggung
oleh perusahaan.
Besarnya depresiasi tahunan yang dikenakan pada suatu properti akan
tergantung pada beberapa hal, yaitu:
1. Ongkos investasi dari properti
2. Tanggal pemakaian awalnya
3. Estimasi masa pakainya
4. Nilai sisa yang ditetapkan
5. Metode depresiasi yang ditetapkan

11
Metode-metode depresiasi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukanbeban
depresiasi tahunandari suatu aset, antara lain:
1. Metode garis lurus (straight line atau SL)
2. Metode jumlah digit tahun (sum of year digit atau SOYD)
3. Metode keseimbangan menurun (declining balance atau DB)
4. Metode dana sinking (sinking fund atau SF)
5. Metode unit produksi

Contoh Studi Kasus Depresiasi


Sebuah perusahaan mempertimbangkan untuk membeli alat berat yang akan
memberikan penghematan operasi. Alat tersebut memiliki harga Rp. 400.000.000,-
dengan usia mesin diasumsikan sekitar 20 tahun (suku bunga 12%) dan tidak
memiliki nilai sisa setelah 20 tahun.

Penyelesaian
1. Metode Garis Lurus
Dt = (P – S) / N
Dimana:
Dt = besarnya depresiasi pada tahun ke-t
P = ongkos/biaya awal aset tersebut
S = nilai sisa (salvage value)
N = masa pakai (umur) alat/mesin/aset (tahun)
t = waktu (tahun)
Besar depresiasi tahun ke-1  D1 = (Rp 400.000.000 – 0) / 20 = Rp 20.000.000
D2 = (Rp 400.000.000 – 0) / 20 = Rp 20.000.000
D20 = (Rp 400.000.000 – 0) / 20 = Rp 20.000.000

2. Metode jumlah digit tahun (sum of year digit atau SOYD)


Dt = (N – t + 1).(P – S) / (SOYD)
Dimana:

12
Dt = besarnya depresiasi pada tahun ke-t
SOYD = jumlah digit tahun dari 1 sampai N
= 1 + 2 + 3........+20 = 210
D1 = (20 – 1 + 1).(400.000.000 – 0) / 210 = Rp 38.095.238,-
D2 = (20 – 2 + 1).(400.000.000 – 0) / 210 = Rp 36.190.476,-
D3 = (20 – 3 + 1).(400.000.000 – 0) / 210 = Rp 34.285.714,-
D20 = (20 –20+ 1).(400.000.000 – 0) / 210 = Rp 1.904.762,-

C. PROSEDUR PRAKTIKUM
a. Alat dan bahan
1. Alat tulis
2. Form
b. Cara kerja
1. Masing-masing kelompok mendata alat/mesin yang dimiliki prodi
Agroindustri
2. Mencari informasi terkait harga alat/mesin tersebut
3. Menentukan nilai depresiasi alat tersebut dengan metode SL dan SOYD
4. Berikan simulasi bila pembelian alat dilakukan pada tahun 2016
5. Bandingkan hasil perhitungan depresiasi antara metode SL dan SOYD.
Analisa apa saja kelebihan dan kelemahan masing-masing metode ketika
diterapkan dilapangan!

13
ACARA 4
KUNJUNGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum, diharapkan masing-masing praktikan :
1. Memiliki gambaran nyata mengenai pengelolaan keuangan pada sebuah industri /
IKM.
2. Mampu mengidentifikasi dan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk
melakukan analisis kelayakaninvestasi secara finansial berbasis Net Present Value
(NPV) dan Break Event Point (BEP).
3. Mampu menghasilkan naskah ilmiah terkait studi kasus dan analisis finansial pada
industri kecil

B. LANDASAN TEORI
Kunjungan Industri adalah merupakan salah satu jenis kegiatan pembelajaran
diluar lingkungan kampus untuk menambah wawasan mahasiswa dan serta untuk
melihat langsung bagaimana suasana/kondisi industri yang sesuai dengan program
keahlian masing-masing.Kunjungan Industri dalam praktikum ini merupakan salah
satu cara untuk menerapkan metode Problem-Based Learning (PBL). Problem-Based
Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah metode
pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para
peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan
memperoleh pengetahuan (Duch, 1995). Finkle dan Torp (1995) menyatakan bahwa
PBM merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang
mengembangkan secara simultan strategi pemecahan masalah dan dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta didik dalam peran
aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik.

14
Investasi merupakan suatu tindakan untuk melepaskan dana saat sekarang yang
diharapkan untuk memperoleh arus kas pada waktu-waktu yang akan datang, selama
umur proyek.Penilaian suatu proyek investasi, umumnya dilakukan pada berbagai
aspek, yaitu:
1. Analisis aspek pasar dan pemasaran
Di dalam evaluasi aspek pasar terdapat beberapa hal yang diteliti, yaitu kedudukan
produk yang direncanakan saat ini, komposisi dan perkembangan permintaan dan
penawaran produk di masa lalu hingga saat ini, proyeksi permintaan dan
penawaran di masa mendatang yang dapat dilakukan dengan melakukan
peramalan, tingkat harga, kualitas produk, kemungkinan persaingan, serta adanya
kebijakan pemerintah.
2. Aspek teknis
Evaluasi aspek teknis dan teknologi meliputi penentuan kapasitas produksi
ekonomis proyek, jenis teknologi yang paling sesuai serta penggunaan mesin dan
peralatan yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas produksi. Disamping itu,
perlu juga diteliti dan diajukan saran terkait dengan lokasi proyek dan tata letak
pabrik yang paling menguntungkan dipandang dari berbagai aspek pendukung
secara bersama-sama.
3. Aspek ekonomi
Penilaian aspek ekonomi dilakukan untuk memberi gambaran nyata mengenai
kontribusi investasi terhadap pembangunan ekonomi secara keseluruhan, serta
untuk menentukan penggunaan sumber daya yang diperlukan dari sudut pandang
masyarakat.
4. Aspek organisasi dan manajemen
Analisis ini mempelajari perilaku manajemen masa pra-investasi hingga pada saat
investasi telah berjalan. Analisis yang dilakukan meliputi penetapan bentuk
organisasi atau badan usaha yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi jabatan,
spesifikasi jabatan, jumlah tenaga kerja, dan aspek manajemen lainnya.
5. Aspek hukum

15
Merupakan aspek yang mempelajari bentuk badan usaha yang dipilih, hubungan
perburuhan, akte pendirian, perijinan, dan jaminan yang disediakan bila akan
menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman.
6. Aspek finansial
Analisis finansial terutama dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang
perbandingan antara pengeluaran dengan penerimaan, kemampuan untuk
membayar kembali dana yang dipinjam, serta perkembangan proyek agar dapat
mandiri secara finansial. Analisis finansial juga dapat menunjukkan gambaran
mengenai kemampuan proyek untuk mendanai biaya operasinya, memenuhi
kewajiban finansial jangka pendek dan jangka panjang, serta gambaran mengenai
perolehan tingkat keuntungan.
Analisis finansial suatu proyek meliputi:
a. Penaksiran kebutuhan dana sebagai modal awal investasi yang berupa aktiva
tetap.
b. Penaksiran kebutuhan modal kerja.
c. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan. Termasuk menentukan
persentase penggunaan modal sendiri dan modal lain yang berupa pinjaman
sebagai biaya investasi.
d. Penaksiran penerimaan/penghasilan penjualan, biaya dan rugi/laba pada
berbagai tingkat operasi, termasuk analisis pulang pokok (break even) proyek
tersebut.
e. Penaksiran biaya produksi dan operasi dalam artian finansial.
f. Penaksiran keuntungan yang diharapkan dalam arti finansial seperti Net
Present Value.
Semua kegiatan investasi dimulai dan diukur dengan uang dan waktu. Oleh karena
itu, perhitungan kelayakan investasi didasarkan pada aliran uang masuk (cash flow)
dan nilai uang yang dikaitkan dengan waktu (time value of money). Untuk
memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber yang ada.
Yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa
pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini
tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang akan diperoleh pada masa-

16
masa yang akan datang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan
dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat
berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu perlu dibuatkan
estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan.
Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperoleh dimasa yang akan
datang perlu dilakukan perhitungan secara cermat dengan membandingkan data dan
informasi yang ada sebelumnya. Begitu juga dengan estimasi biaya-biaya yang akan
dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis-jenis biaya yang akan
dikeluarkan perlu dirinci serinci mungkin. Semua ini tentunya menggunakan asumsi-
asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow). Jadi
cash flow merupakan aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu
yang mengambarkan berapa uang yang masuk (cash in) keperusahaan dan jenis-jenis
pemasukan tersebut juga menggambarkan uang yang keluar (cash out) serta jenis-
jenis biaya yang dikeluarkan. Dengan dibuatnya aliran kas perusahan ini, hal ini
dapat memudahkan para investor untuk dapat menilai kelayakan investasi secara
finansial.
Kas Masuk Bersih= EAT+ Penyusutan.
EAT = Earning After Tax (Laba Setelah Pajak)
Tabel contoh perhitungan cash flow
Uraian Menurut lap. Keterangan Arus Kas
Akuntansi
1. Pendapatan Rp. 400 juta
Kas Masuk Rp. 400 juta
2. Biaya-Biaya
-Total Biaya Rp. 200 juta Kas Keluar Rp. 200 juta
-Penyusutan Rp. 100 juta Kas Masuk Rp. 100 juta
3. Laba Sebelum pajak Rp. 100 juta
(EBT)
4. Pajak 50% Rp. 50 juta
Laba Setelah Pajak Rp. 50 juta
(EAT)
Cash flow = EAT+Penyusutan = 50 juta + 100 juta = 150 juta yang akan
digunakan untuk perhitungan NPV.
Menurut Kasmir (2003:157) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih
sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama
umur investasi.Sebagai contoh, mari kita bayangkan bahwa Anda menjalankan lapak
17
minuman limun kecil. Anda mempertimbangkan untuk membeli sebuah juicer listrik
untuk bisnis Anda yang akan menghemat waktu dan usaha dibandingkan memeras
lemon dengan tangan. Jika juicer tersebut berharga $100, $100 adalah investasi awal
Anda. Seiring waktu, investasi awal ini diharapkan akan memungkinkan Anda untuk
menghasilkan lebih banyak uang daripada yang Anda hasilkan jika tidak
berinvestasi. Dalam beberapa langkah berikutnya, Anda akan menggunakan nilai
investasi awal Anda $100 untuk menghitung NPV dan menentukan apakah "layak"
untuk membeli juicer. Juicernya bekerja dengan baik, tetapi biasanya rusak setelah
sekitar 3 tahun. Dalam hal ini, kita akan menggunakan 3 tahun sebagai periode waktu
dalam perhitungan NPV kita untuk menentukan apakah juicer akan menutup biaya
pembeliannya sebelum waktu kemungkinan rusaknya.
Berdasarkan kinerja masa lalu Anda dan estimasi terbaik masa depan, Anda
berasumsi bahwa penggunaan juicer seharga $100 akan membawa tambahan $50 di
tahun pertama, $40 di tahun kedua, dan $30 di tahun ketiga dengan mengurangi
waktu yang perlu karyawan Anda habiskan untuk menjus (sehingga menghemat uang
untuk gaji). Dalam kasus ini, arus kas masuk yang Anda harapkan: '$50 pada tahun
1, $40 pada tahun 2, dan $30 pada tahun 3. Misalkan asumsikan bahwa Anda bisa
mendapatkan bunga 4% per tahun dari uang Anda jika membeli juicer. Dalam hal ini,
0,04 (4% dinyatakan sebagai desimal) adalah tingkat bunga yang akan kita gunakan
dalam perhitungan kita.
Kemudian kita menganalisis tiga tahun, jadi kita harus menggunakan rumus
kita tiga kali. Hitung arus kas tahunan dibungakan sebagai berikut:

Rumus : P = F[1/(1 + i)n] P = F/(1+i)n.

Tahun Pertama: 50 / (1 + 0,04)1 = 50 / (1 0,04) = $48,08


Tahun Kedua: 40 / (1 0,04)2 = 40 / 1,082 = $36,98
Tahun Ketiga: 30 / (1 0,04) 3 = 30 / 1.125 = $ 26,67
Nilai NPV final yang diproyeksikan dari juicer adalah : 48,08 + 36,98 + 26,67 - 100
= $ 11,73Karena ini adalah positif, kita mungkin akan memutuskan untuk membeli
juicer.Perhatikan bahwa ini bukan berarti bahwa juicer listrik hanya menghasilkan

18
Anda $ 11,71. Bahkan, ini berarti bahwa juicer menghasilkan Anda tingkat
pengembalian 4% per tahun yang diperlukan, plus tambahan $ 11,71 di atas itu.

Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan
tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). BEP amatlah
penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha
jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah
1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan
yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti
Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis,
kompenen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah
biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau
menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang
mudah, Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi
ataupun tidak, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya
ini.Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam
barang yang diproduksi atau dijual.
Rumus/Cara Menghitung BEP :
1. BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
2. BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)
Keterangan
a) BEP Unit / Rupiah = BEP dalam unit (Q) dan BEP dalam Rupiah (P)
b) Biaya Tetap = biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang
berproduksi.

19
c) Biaya Variable = biaya yang jumlahnya meningkat sejalan peningkatan jumlah
produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar, dan lain-lain
d) Harga per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan.
e) Biaya Variable per unit = total biaya variable perunit (TVC/Q)
f) Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit -biaya variable per unit (selisih)

Contoh perhitungan BEP :


PT Maju Jaya pada tahun 2016 memiliki catatan biaya dan rencana produksi
seperti berikut ini :
1) Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.150juta yaitu terdiri dari :
Biaya Gaji Pegawai = Rp.75,000,000
Biaya Gaji Pemilik = Rp.10.000.000
Biaya Penyusutan Mobil Kijang = Rp. 1,500,000
Biaya Asuransi Kesehatan = Rp.15,000,000
Biaya Sewa Gedung Kantor = Rp.18,500,000
Biaya Sewa Pabrik = Rp.30,000,000
2) Biaya Variable per Unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :
Biaya Bahan Baku = Rp.35,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp.15,000
Biaya Listrik dan Air = Rp.10,000
Biaya Lain = Rp.15,000
3) Harga Jual per Unit Rp.100,000.
Hitunglah BEP dalam unit dan BEP dalam rupiah
Jawab :
Cara Menghitung BEP dalam Unit
= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)
= Rp.150juta / (Rp.100,000 – Rp.75,000)
= Rp.150juta / Rp.25,000 = 6,000 unit
Cara Menghitung BEP dalam Rupiahnya
= Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit)
= Rp.150 juta / (Rp.25,000* : Rp. 100,000)

20
= Rp.150juta / 0.25= Rp.600,000,000
Jadi, BEP tercapai ketika Penjualan Mencapai 6.000 unit atau penjualan mencapai
nilai 600 juta.

C. PROSEDUR PRAKTIKUM
a. Alat Dan Bahan
Bahan dan alat yang digunakan pada acara ini adalah:
1. Alat tulis
2. Daftar pertanyaan
b. Metode Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan di industri/UKM sekitar Yogyakarta yang telah
ditentukan sebelumnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi
kasus. Mengumpulkan informasi mengenai biaya investasi, biaya produksi, biaya
variabel, biaya tetap, biaya untuk upah tenaga kerja serta data-data lain yang
terkait dengan kajian ini. Informasi didapat melalui wawancara dengan pemilik
UKM dan penanggung jawab produksi serta melalui penelaahan buku catatan
keuangan yang ada di UKM.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus. Mengumpulkan
informasi mengenai biaya investasi, biaya produksi, biaya variabel, biaya tetap,
biaya untuk upah tenaga kerja serta data-data lain yang terkait dengan kajian ini.
Informasi didapat melalui wawancara dengan pemilik UKM dan penanggung
jawab produksi serta melalui penelaahan buku catatan keuangan yang ada di
UKM.

Pembahasan berisi tentang penjelasan mengenai:


1. Biaya investasi, biaya variabel (variable cost), biaya tetap (fixed cost)
2. Penentuan HPP dan harga jual produk
3. Analisis kelayakan finansial IKM/industri
4. Perhitungan cashflow
5. BEP
6. NPV
7. PBP
8. B/C Ratio

IRR tingkat investasi adalah tingkat suku bunga yang berlaku (discount rate)
yang menunjukkan nilai sekarang (NPV) sama dengan jumlah keseluruhan
investasi proyek. Suatu rancangan usaha dikatakan layak ketika nilai IRR lebih
besar daripada Marginal Avarage Revenue Return (MARR).
Estimasi jangka waktu pengembalian investasi suatu industri dapat
ditunjukkan dengan perhitungan payback period.19 Yaitu waktu minimum untuk
mengembalikan investasi awal dalam bentuk aliran kas yang didasarkan atas total
penerimaan dikurangi semua biaya.
21
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑃𝐵𝑃 = × 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒

Perhitungan B/C ratio merupakan perbandingan antara penerimaan total dan


biaya total, yang menunjukkan nilai penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah
yang dikeluarkan
𝑛
B/C Ratio =Σ𝑡=1 (𝐵𝑡 − 𝐶𝑡)/(1 + 𝐼𝑅𝑅)𝑡
Dimana:
Bt = Keuntungan kotor tahun ke-t
N = Umur ekonomi
Ct = Biaya kotor tahun ke-t

c. Cara Kerja
1. Carilah industri skala kecil atau menengah yang dapat anda kunjungi dan
bersedia memberikan informasi biaya dan pendapatan.
2. Buatlah daftar pertanyaan mengenai data-data yang anda butuhkan untuk
menghitung kelayakan suatu investasi secara finansial berbasis Net Present
Value (NPV), Payback Period (PBP), B/C Ratio, dan Break Event Point
(BEP).
3. Catatlah profil perusahaan meliputi :sejarah singkat perusahaan, lokasi
perusahaan, informasi/profil produk, pemasaran, dan proses produksi.
4. Tuliskan hasil kunjungan anda menjadi laporan sementara.

22
ACARA 5
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI INDUSTRI PERTANIAN
BERDASARKAN ANALISIS NPV (NET PRESENT VALUE)

A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum, diharapkan masing-masing praktikan dapat:
1 Melakukan analisis kelayakan investasi dari suatu industri pertanian dengan
perhitungan Net Present Value (NPV).
2 Melakukan analisa sederhanamengenai pengembangan perusahaan berdasarkan
hasil analisa ekonomis yang telah dilakukan.

B. LANDASAN TEORI
Analisis finansial terutama dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang
perbandingan antara pengeluaran dengan penerimaan, kemampuan untuk membayar
kembali dana yang dipinjam, serta perkembangan proyek agar dapat mandiri secara
finansial. Analisis finansial juga dapat menunjukkan gambaran mengenai
kemampuan proyek untuk mendanai biaya operasinya, memenuhi kewajiban
finansial jangka pendek dan jangka panjang, serta gambaran mengenai perolehan
tingkat keuntungan.Analisis finansial suatu proyek meliputi:
a. Penaksiran kebutuhan dana sebagai modal awal investasi yang berupa aktiva
tetap.
b. Penaksiran kebutuhan modal kerja.
c. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan. Termasuk menentukan
persentase penggunaan modal sendiri dan modal lain yang berupa pinjaman
sebagai biaya investasi.
d. Penaksiran penerimaan/penghasilan penjualan, biaya dan rugi/laba pada
berbagai tingkat operasi, termasuk analisis pulang pokok (break even) proyek
tersebut.
e. Penaksiran biaya produksi dan operasi dalam artian finansial.
f. Penaksiran keuntungan yang diharapkan dalam arti finansial seperti Net
Present Value.

23
Menurut Kasmir (2003:157) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih
sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama
umur investasi. NPV atau Net Present Value merupakan selisih antara pengeluaran
dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of
capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang
diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini.Untuk
menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi,
dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.
Suku bunga yang dipakai dalm perhitungan NPV harus sejalan dengan satuan yang
sama, dengan waktu arus kas. Bila waktu arus kas dalam satuan tahun, maka suku
bunga juga dalam periode satu tahun, demikian pula bila waktunya dalam satuan
bulan (Anonim, 2013).
Perhitungan cash flowatau arus kas dibungakandapat menggunakan rumus
sebagai berikut:

Rumus : P = F[1/(1 + i)n] P = F/(1+i)n.

Keterangan : P = present value


F = Future Value
i = suku bunga yang ditetapkan
n = periode
NPV merupakan total penjumlahan cash flowselama umur investasi. Jika
diperoleh nilai NPV > 0, itu artinya investasi yang ada dalam industry tersebut telah
memberikan manfaat bagi perusahaan baik dari segi keuntungan produk maupun
peralatan, sehingga proyek yang telah dilakukan bisa dijalankan degan baik. Untuk
nilai NPV < 0, itu artinya investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian
pada perusahaan ataupun industry dari tingakat proses produksi maupun segi
peralatan, sehingga proyek yang telah dilakukan harus ditolak. Sedangkan untuk nilai
NPV = 0, itu artinya investasi yang dilakukan tidak akan mengakibatkan perusahaan
mendapatkan keuntungan ataupun kerugian sehingga kalau proyek dilakasanakan
ataupun tidak dilaksanakan tidak akan berpengaruh pada keuangan perusahaan.

24
C. PROSEDUR PRAKTIKUM
a. Alat Dan Bahan
Bahan dan alat yang digunakan pada acara ini adalah:
1. Alat Tulis
2. Data hasil kunjungan Industri.

b. Cara Kerja
1. Cermati data hasil kunjungan industri.
2. Buatlah profil perusahaan tersebut.
3. Tetapkan komponen biaya yang termasuk dalam dana investasi.
4. Tetapkan % depresiasi dalam per periode
5. Tetapkan biaya operasional per periode.
6. Tentukan harga produk dan kapasitas produksi.
7. Susunlah aliran kas (cash flow) selama 10 periode menggunakan NPV
berdasarkan analisis cash flow yang sudah disusun.
8. Menarik kesimpulan dari hasil yang didapat.

25
ACARA 6
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI INDUSTRI PERTANIAN
BERDASARKAN ANALISIS BEP (BREAK EVENT POINT)

A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum, diharapkan masing-masing praktikan dapat:
1. Melakukan analisis kelayakan investasi dari suatu industri pertanian dengan
perhitungan BEP (Break Event Point)
2. Melakukan analisa sederhanamengenai pengembangan perusahaan berdasarkan
hasil analisa ekonomis yang telah dilakukan.

B. LANDASAN TEORI
2.1. Analisa Titik Impas
Analisa titik impas adalah salah satu analisa dalam ekonomi teknik yang
sangat populer digunakan terutama pada sektor-sektor industri yang padat karya.
Analisa ini akan berguna apaila seorang akan mengambil keputusan pemilihan
alternatif yang cukup sensitif terhadap variabel atau parameter dan bila variabel-
variabel tersebut sulit diestimasi nilainya. Melalui analisa titik impas seseorang
akan mendapatkan nilai dari parameter tersebut yang menyebabkan dua atau
lebih alternatif dianggap sama baiknya, dan oleh karenanya bisa dipilih salah
satu diantaranya. Nilai suatu parameter atau variabel yang menyebabkan dua
atau lebih alternatif sama baiknya disebut nilai titik impas (break even point,
disingkat BEP). Apabila nantinya pengambil keputusan bisa mengestimasi
besarnya nilai aktual dari variabel yang bersangkutan (lebih besar atau lebih
kecil dari nilai BEP) maka akan bisa ditentukan alternatif mana yang lebih baik.
Metode titik ini bisa digunakan untuk melaksanakan analisis pada berbagai
macam permasalahan, diantaranya adalah:
1. Menentukan nilai ROR dimana dua alternatif proyek sama baiknya.
Misalkan kedua alternatif proyek tersebut sama baiknya pada ROR sebesar 12%
maka titik impas dari ROR kedua alternatif tersbut adalah12%. Bila ROR

26
ternyata lebih besar atau lebih kecil dari 12% maka alternatif yang satu akan
lebih baik dari dua atau lebih alternatif yang lain.
2. Menentukan tingkat produksi dari dua atau lebih fasilitas produksi yang
memiliki konfigurasi ongkos-ongkos yang berbeda sehingga pada tingkat
tersebut ongkos tahunan yang terjadi adalah sama antara fasilitas yang satu
dengan fasilitas yang lainya. Misalkan dua alternatif fasilitas produksi akan
emngakibatkan ongkos-ongkos tahunan yang sama pada tingkat produksi
2000 unit per tahun maka tingkzt produksi 2000 unit per tahun ini disebut
tingkat produksi impas. Bila ternyata perusahaan harus berproduksi pada
tingkat 3000 unit per tahun atau 1500 unit per tahun maka salah satu alternatif
tersebut akan lebih baik dari yang lainya.
3. Melakukan analisa buat-beli. Pada tingkat produksi tertentu, biaya-biaya yang
tarjadi akan sama antara membeli suatu komponen atau membuatnya sendiri.
Jadi, pada tingkat impas ini, pilihan untuk membuat sendiri suatu komponen
atau peralatan akan sama efisiennya dengan pilihan untuk membelinya dari
luar perusahaan. Bila perusahaan membutuhkan jumlah komponen yang lebih
besar dari titik impas tadi maka biasanya biaya membuat akan lebih murah
dari biaya membeli untuk tiap satuan komponen.
4. Menentukan berapa tahun yang dibutuhkan (atau berapa produk yang harus
dihasilkan) agar perusahaan berada pada titik impas, yaitu biaya-biaya yang
dikeluarkan sama persis dengan pendapatan-pendapatan yang diperoleh. Bila
suatu alternatif proyek bisa berproduksi di atas titik impas ini maka alternatif
tersbut layak dilaksanakan.

2.2. Analisa Titik Impas pada Permasalahan Produksi


Aplikasi analisa titik impas pada permasalahan produksi biasanya
digunakan untuk menentukan tingkat produksi yang bisa mengakibatkan
perushaan berada pada kondisi impas. Untuk mendapatkan titik impas ini maka
harus dicara fungsi-fungsi biaya mzupun pendapatannya. Pada saat kedua fungsi
tersebut bertemu maka total biaya sama dengan total pendapatan. Dlam

27
melakukan analisa titik impas, sering kali fungsi biay maupun fungsi pendapatan
diasumsikan linier terahadap volume produksi.
Ada tiga komponen biaya yang dipertimbangkan dalam analisa ini yaitu:
1 Biaya-biaya tetap (fixedcost) yaitu biaya-biaya yang besarnya tidak
dipengaruhi oleh volume produksi. Beberapa yang termsuk biaya tetap adalah
biaya gedung, biaya tanah, biaya mesin dan peralatan, dan sebagainya.
2 Biaya-biaya variabel (variable cost) yaitu biaya-biaya yang besarnya
tergantung (biasanya secara linier) terhadap volume produksi. Biaya-biaya
yang tergolong biaya variabel diantaranya adalah biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
3 Biaya total (total cost) adalah jumlah dari biaya-biaya tetap dan biaya-biaya
variabel.

Bila digambar dalam grafik maka biaya-biaya tersebut terlihat seperti gambar
3.1.

TC=FC+VC
Biaya Biaya Biaya
VC VC

FC
FC

Volume produksi
Volume produksi Volume produksi

Gambar3.1. Grafik ongkos produksi, terdiri dari (a) ongkos tetap (FC), (b)
ongkos variabel (VC), dan (c) ongkos total (TC).

Bila dimisalkan X adalah volume produk yang dibuat, dan c adalah ongkos
variabel yang terlihat dalam pembuatan satu buah produk maka ongkos variabel
untuk membuat X buah buah produk adalah:
VC = cX

28
Karena ongkos total adalah jumlah dari ongkos-ongkos tetap dan ongkos-
ongkos variabel maka berlaku hubungan
TC = FC + VC
= FC + cX
dimana:
TC = ongkos total untuk membuat X produk
FC = ongkos tetap
VC = ongkos variabel untuk membuat X produk
c = ongkos variabel untuk membuat satu produk.
Dalam analisa titik impas selalu diasumsikan bahwa total pendapatan
(total revenue) diperoleh dari penjualan semua produk yang diproduksi. Bila
harga satu bauh buah produk adalah p maka harga X buah produk akan menjadi
total pendapatan, atau:
TR = pX
Dimana:
TR = toal pendapatan dari penjualan X buah produk
p = harga jual per satuan produk
Titik impas akan diperoleh apabila total ongkos-ongkos yang terlibat
persis sama dengan total pendapatan, atau
TR = TC
Atau
pX = FC + cX
X =FC
p–c
dimana X dalam hal ini adalah volume produksi yang menyebabkan perusahaan
berada pada titik impas (BEP). Tentu saja perusahaan akan mendapat untung
apabila bisa berproduksi di atas X (melampaui titik impas).

Atau dengan kata lain Rumus menghitung BEP :


1. BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
2. BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)

29
Keterangan
a) BEP Unit / Rupiah = BEP dalam unit (Q) dan BEP dalam Rupiah (P)
b) Biaya Tetap = biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang
berproduksi.
c) Biaya Variable = biaya yang jumlahnya meningkat sejalan peningkatan
jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar,
dan lain-lain
d) Harga per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan.
e) Biaya Variable per unit = total biaya variable perunit (TVC/Q)
f) Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit -biaya variable per unit
(selisih)

C. PROSEDUR PRAKTIKUM
a. Alat Dan Bahan
Bahan dan alat yang digunakan pada acara ini adalah:
1. Alat Tulis
2. Data hasil kunjungan Industri.

b. Cara Kerja
1 Cermati data hasil kunjungan industri, dan tetapkan komponen biaya yang
termasuk dalam dana investasi proyek.
2 Buatlah profil perusahaan tersebut.
3 Tetapkan biaya operasional per periode
4 Tetapkan pendapatan tiap periode
5 Cari dan hitung pada volume berapa titik impas dari alat yang dianalisis
6 Gambarkan grafik hasil analisis BEP
7 Lakukan analisa sensitivitas terhadap BEP, bila pengeluaran naik 10%,20%,
dan 30% dan Pendapatan Naik 10%,20% dan 30%.

30
ACARA VII
PRESENTASI JURNAL

TUJUAN
1. Merupakan salah satu cara evaluasi hasil penerapan teori dan praktikum.
2. Merupakan proses penyampaian penyelesaian studi kasus di lapangan.

PROSEDUR
Alat dan Bahan
a. Laptop
b. LCD
c. Alat tulis
Cara Kerja
Praktikan melakukan penyampaian materi yang telah ditulis dalam jurnal secara
berkelompok, dengan waktu yang telah ditentukan asisten praktikum

31
LAMPIRAN 1. PANDUAN PENULISAN PAPER
JUDUL ARTIKEL BAHASA INDONESIA (DITULIS
MAKSIMAL 20 KATA, TIME NEWS ROMAN / TNR-16,
BOLD)
Contoh:
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN
USAHA KECIL MENENGAH (UKM) SINGKONG BALADO
DI BANGKOK, THAILAND
TITLE OF ARTICLES IN ENGLISH (TIME NEWS ROMAN /
TNR-16, BOLD, ITALIC)
AUTHOR1*, AUTHOR2, dan AUTHOR3 (TNR-14)
1
Name of the author / NIM of Authors (TNR-12)
2
Name of the author / NIM of Authors (TNR-12)
3
Name of the author / NIM of Authors (TNR-12)
*
E-mail : alamat@email.ac.id (email address of correspondence author) (TNR-12)

ABSTRAK (dalam BAHASA INDONESIA)

Abstrak berisi uraian singkat tentang tujuan penelitian, metode, hasil, dan
kesimpulan dalam satu paragraf. Abstrak dituliskan dalam bahasa Indonesia tidak
lebih dari 300 kata dengan menggunakan satu spasi dan disertai kata kunci yang
mencerminkan isi artikel. (Abstrak ditulis dalam Bahasa inggris TNR 11, italic,
justify, spasi tulisan 1, tanpa spasi before dan after)

Kata kunci : terdiri atas 3-5 kata dan diurutkan sesuai abjad.

Contoh:

Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk membantu UKM Suka Sari melihat
kelayakan usaha pengembangan yang akan dijalankan. Beberapa hal yang dikaji
dan dalam analisis kelayakan finansial antara lain biaya investasi dan produksi,
harga pokok penjualan, dan kriteria kelayakan usaha yang meliputi Break Even
Point (BEP), Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), dan Incremental
Rate of Return dan Ratio B/C. Dari perhitungan kelayakan finansial UKM Suka
Sari, diperoleh hasil BEP dengan menjual produk sebanyak 15.560 kg atau
senilai Rp. 21.783.556 setiap bulannya. NPV senilai Rp 119.278.467,41, Payback
Perode selama 2 tahun 9 bulan, IRR senilai 71,2 % serta Ratio B/C 1.13 di tahun
pertama dan 1,45 pada tahun kedua dan ketiga.

32
ABSTRACT (in ENGLISH)

The abstract contains a brief description of the research objectives, methods,


results, and conclusions in one paragraph. Abstracts are written in English for no
more than 300 words using one space and accompanied by keywords that reflect
the contents of the article. (Abstract written in English used TNR 11, italic, justify,
line spacing 1, without spacing before and after)

Keywords: consist of 3-5 words and sorted alphabetically

PENDAHULUAN
[Times New Roman 11, justify, paragraf pertama menjorok 1 cm, penulisan kalimat antar
paragraf dengan spasi multiple 1,2 (no before and after space)] Bagian pendahuluan berisi latar
belakang dan tujuan penelitian. Latar belakang harus disajikan dengan jelas agar pembaca dapat
mengerti dan dapat mengevaluasi hasil penelitian tanpa harus membaca publikasi sebelumnya
yang berkaitan dengan topik artikel. Gunakan pustaka atau referensi yang dapat mendukung
latar belakang dalam artikel, minimal 5 pustaka/referensi untuk pendahuluan.

METODE PENELITIAN
[Times New Roman 11, justify, paragraf pertama menjorok 1 cm, penulisan kalimat antar
paragraf dengan spasi multiple 1,2 (no before and after space)] Bagian ini harus menyajikan
informasi teknis (penjelasan mengenai bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan, waktu, tempat,
teknik dan rancangan percobaan) yang jelas yang memungkinkan percobaan dapat dilakukan
kembali. Metode yang telah dipublikasikan sebelumnya harus ditulis sebagai pustaka, hanya
modifikasi yang relevan yang harus dijelaskan. Dibuat dalam bentuk paragraf mengalir dan tidak
dibuat numbering. Simbol-simbol statistik menggunakan simbol-simbol dan istilah standar
misalnya t-test bukan t-hitung. Gunakan pustaka atau referensi yang dapat mendukung
metode yang akan digunakan dalam artikel, minimal 5 pustaka/referensi untuk metode
penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pembahasan berisi tentang penjelasan mengenai:
a. Biaya investasi, biaya variabel (variable cost), biaya tetap (fixed cost)
b. Penentuan HPP dan harga jual produk
c. Analisis kelayakan finansial IKM/industri
d. Perhitungan cashflow
e. BEP
f. NPV
g. PBP
h. B/C Ratio
Ditulis dengan format: Times New Roman 11, justify, paragraf pertama menjorok 1 cm,
penulisan kalimat antar paragraf dengan spasi multiple 1,2 (no before and after space)] Berisi
hasil temuan penelitian dimana antara hasil dan pembahasan tidak dilakukan pemisahan.

33
Harapannya dalam pembahasan ini penulis mengkaji hasil temuannya dan di rujuk silangkan
dengan studi teoritik maupun studi empiric (referensi atau pustaka yang digunakan minimal
5). yang ditulis dengan sistematis, analisis yang kritis, dan informatif. Hasil harus disajikan secara
jelas dan rinci. Pernyataan pada hasil dapat berdasarkan metode yang dilakukan atau hasil dapat
berupa teks, tabel, dan gambar.
Penggunaan tabel, gambar dsb hanya sebagai pendukung yang memperjelas pembahasan
dan dibatasi hanya pada pendukung yang benar-benar substantial, misalnya tabel hasil pengujian
statistik, gambar hasil pengujian model dan sebagainya. Penggunaan table sangat disarankan tidak
terlalu panjang, dan jika memang perlu memasukkan table yang panjang tersebut maka dibuat
dalam lampiran
Pembahasan hasil bersifat argumentatif menyangkut relevansi antara hasil, teori, penelitian
terdahulu dan fakta empiris yang ditemukan, serta menunjukkan kebaruan temuan. Tonjolkan
kesamaan, perbedaan, dan keunikan penelitian anda. Jelaskan sebab terjadinya (data) hasil pada
penelitian anda.

Contoh penyajian tabel dan gambar

Tabel 1. Judul Tabel [Isi dalam table dapat ditulis menggunakan Font Times New Roman 10]
Tahun Pria Wanita Jumlah
2009 60 28 88
2010 59 30 89
2011 29 16 45
2012 27 20 47
2013 20 17 37
Sumber :…. Tahun [Times New Roman 10]
Pembahasan tabel 1

Gambar 1. Informasi pertumbuhan tanaman jagung

Pembahasan gambar tentang grafik. Urutan pemuatan tabel atau gambar sesuai dengan
sitasi pada naskah. Jumlah maksimal tabel dan gambar adalah 8 buah. Ilustrasi gambar yang
berupa foto disertakan dalam format JPEG dengan resolusi minimum 100 dpi atau file berukuran
minimum 50 kb per gambar. Ilustrasi gambar yang berupa grafik harus disertai dengan data
mentah (Ms Excel).

34
KESIMPULAN [DAN SARAN (Optional)]
Bagian ini berisi kesimpulan yang ditulis dalam satu atau dua paragraf. Kesimpulan ditulis
dalam bentuk esai, tidak dalam bentuk numerical. Kesimpulan hendaknya merupakan jawaban
atas pertanyaan penelitian, tidak dijelaskan dalam kalimat statistic, tidak mengulang abstrak, dan
kesimpulan bukan rangkuman hasil percobaan.
Saran diberikan atas dasar hasil penelitian untuk menutupi kekurangan penelitian apabila
dilanjutkan. Tidak memuat saran-saran diluar untuk penelitian lanjut.

UCAPAN TERIMA KASIH (Optional)


Dapat digunakan untuk menyebutkan sumber dana penelitian yang hasilnya dilaporkan
pada jurnal ini dan memberikan penghargaan kepada beberapa institusi.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu di dalam artikel (minimal 15 pustaka).
Gunakan pustaka terbaru (MAYORITAS PALING LAMA 10 TAHUN TERAKHIR).
Pengutipan sebaiknya menggunakan aplikasi pengutipan (references) seperti
MENDELEY, ZOTERO, dll Jumlah pustaka yang digunakan sebaiknya antara 10-20
RUJUKAN.
Rujukan ditulis menggunakan sistem Harvard yang berisi nama-tahun disusun menurut
urutan abjad nama penulis. Penulisan sitasi dalam artikel dibedakan antara penulisan di awal dan
di akhir kalimat berturut-turut sebagai berikut, jika penulis satu orang Yokoyama (2013) atau
(Yokoyama 2013); jika penulis dua orang Graber dan Junge (2009) atau (Graber & Junge 2009);
jika penulis lebih dari dua orang Barades et al. (2013) atau (Barades et al. 2013). Apabila terdapat
dua atau lebih publikasi dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka pada tahun
penerbitan publikasi tersebut ditambahkan huruf kecil yang dapat membedakan (sebagai contoh:
(Alimuddin et al., 2009a,b; Ekasari & Wiyoto (2010a))
Penulisan daftar pustaka mengikuti petunjuk berikut ini:

Jurnal:
Penulis, A.B., Penulis, C.D., Penulis, E.F. 2013. Judul artikel. Nama Jurnal volume.
halaman.
Contoh :

Kusuma, P., 2012. Analisis Kelayakan Finansial Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Nata de Coco di Sumedang, Jawa Barat. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, vol 1 no 2,
hal 113–120. Available at: http:// jurnal.uii.ac.id/ajie/article/download/2829/2583

Rachadian, F.M., Agassi, E.A. & Sutopo, W., 2013. Analisis Kelayakan Investasi Penambahan
Mesin Frais Baru pada CV. XYZ. J@TI Undip, Vol 8 (1), hal 15–20. Diakses pada
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/download/4774/4319

Graber, A. & Junge, R., 2009. Aquaponic Systems: Nutrient recycling from fish wastewater by
vegetable production. Desalination, 246(1–3), pp.147–156. Available at:
http://dx.doi.org/10.1016/j.desal.2008.03.048.

Buku:
35
Penulis GH, Penulis IJ. 2010. Judul Buku, 3 edition. Tempat terbit: Nama Penerbit.
Contoh :
[FAO]. 2010. The State of World Fisheries and Aquaculture 2010. Roma, Italia: FAO.

Gibson, R.S. 2005. Principles of Nutritional Assessment. Second Edition. New York: Oxford
University Press. Sherwood L. 2011.

Artikel dalam Prosiding:


Penulis KL, Penulis MN. 2012. Judul Artikel. Judul Prosiding (halaman artikel). Tanggal
Terbit. Tempat terbit: Nama Penerbit.
Contoh :
Putra, S.P., Zulkifli, dan Lande, M.L. 2015. Kajian Berat Segar dan Kandungan Karbohidrat
Terlarut Total pada Setiap Tingkat Kematangan Buah Pisang Kepok (Musa paradisiacal
formatypica). Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan (hlm. 17-19). 29 April
2015. Lampung: Polinela.

Skripsi, Tesis, Disertasi:


Penulis QR. 2009. Judul tesis [Tesis]. Kota penebit: Institusi penerbit.
Contoh :
Safudi, I. 2016. Pengaruh Waktu Panen Serta Cara Pengeringan Nilam Terhadap Rendemen dan
Mutu Minyak (Skripsi). Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan. Polinela. Lampung.

Rohmana D. 2009. Konversi limbah budidaya ikan lele (Clarias sp.) menjadi biomassa bakteri
heterotrof untuk perbaikan kualitas air dan makanan udang galah (Macrobrachium
rosenbergii) [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Publikasi elektronik
Penulis ST. 2008. Judul artikel. alamat akses. [tanggal akses].
Contoh :
IUCN [International Union for Conservation of Nature and Natural Resources]. 2007. The IUCN
red list of threatened species: 2001 categories and criteria (Version 3.1) http://www.
iucnredlist.org. [8 Oktober 2007].

WHO. 2009. Key strategies for promotion of breastfeeding: Facts and Figures. World Health
Organization Western Pacific Region. http://www.wpro.who.int/ internet/resources.ashx/
NUT/Global+Facts+and+Figures.pdf [9 April 2011]

Windisch S, Schedle K, Pliztner C, Kroismayr A. 2008. Use of phytogenic products as feed


additives for swine and poultry. J. Anim. Sci. 86:W140-E148.
http://jas.fass.org/cgi/content/full86/14_suppl/E140. [29 Desember 2009].

36

Anda mungkin juga menyukai