Anda di halaman 1dari 9

PRESENTASI KASUS PSIKOTIK

F32.3 EPISODE DEPRESI BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK

Pembimbing:
dr. Tririni Budi Setyaningsih, Sp. KJ

Oleh :
Densy Nurtita Fitriani G4A017076
Intan Mawaridhatul Ulla G4A017078
Farhan Ichsan G4A018047

SMF ILMU KESEHATAN JIWA


RSUD MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO

2019
LEMBAR PENGESAHAN

PRESENTASI KASUS PSIKOTIK


STASE ILMU KEDOKTERAN JIWA

F32.3 EPISODE GANGGUAN DEPRESI BERAT DENGAN GEJALA


PSIKOTIK

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat ujian


Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
RSUD Margono Soekardjo Purwokerto

Oleh :
Densy Nurtita Fitriani G4A017076
Intan Mawaridhatul Ulla G4A017078
Farhan Ichsan G4A018047

Disetujui
Pada tanggal Juli 2019

Penguji,

dr. Tririni Budi Setyaningsih, Sp. KJ

LAPORAN KASUS

2
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. E
Tempat, Tanggal Lahir : Baturaden, 14 September 1978
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Ketenger RT/RW 07/02, Baturaden
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Janda
Tanggal Masuk RS : 16 Juli 2019

II. ANAMNESIS
1. Alloanamnesis
Telah dilakukan alloanamnesis kepada keluarga pasien yang dilakukan di
Bangsal Anggrek RSUD Margono Soekarjo Sabtu, 28 September 2019 dengan
identitas narasumber:
Narasumber I
Nama Ny. Y
Usia tahun
Jenis kelamin Perempuan
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Pendidikan SD
Alamat Ketenger RT/RW 07/02, Baturaden
Lama Kenal 41 tahun
Hubungan dengan Pasien Ibu kandung
A. Keluhan Utama
Melihat bayangan hitam tinggi saat malam hari yang sebenarnya
tidak ada.
B. Keluhan Tambahan
- Sering berbicara sendiri tanpa sebab

3
- Sering menyanyi sendiri tanpa tujuan
- Kebutuhan tidur berkurang
- Sering berdiam di kamar
- Gelisah
- Bicara melantur
- Senyum-senyum sendiri
C. Riwayat Penyakit Sekarang

19 tahun yang lalu 1 minggu SMRS 3 hari SMRS


(2000)
Pasien mulai Pasien melihat
Pasien mengikuti berbicara sendiri dan bayangan hitam saat
pengajian di menyanyi tanpa malam hari sebanyak
kampusnya saat tujuan. Pasien mulai 2 kali. Pasien merasa
pasien kuliah tidak teratur minum takut dan tidak tenang
semester 5. Pasien obat karena merasa saat tidur. Pasien
rajin datang pengajian sudah sembuh dan mengaku bayangan
setiap hari. Pasien bosan hitam dan tinggi itu
awalnya bersikap menakut-nakutinya
biasa saja namun sehingga ia menjadi
setelah beberapa kali cemas dan gelisah.
pengajian pasien
mulai berubah.
Awalnya pasien
meminta korden
bergambar binatang
dilepas dari
tempatnya. Kemudian
keanehan berlanjut,
saat pasien harus
menginjak saat
berjalan.

Alloanamnesis

4
Pasien datang ke RS Margono diantar oleh keluarganya karena
melihat bayangan tinggi hitam yang menakutkan saat malam hari sejak 3
hari SMRS. Pasien juga berbicara sendiri dan menyanyi dengan suara
keras tanpa tujuan sejak 1 minggu SMRS yang semakin sering dan mulai
mengganggu orang rumah. Selain itu pasien sering tertawa hingga kadang
menangis sendiri di malam hari. Keluhan muncul karena pasien tidak
minum obat secara teratur. Menurut Ibu pasien, pasien merasa sudah
sembuh dan bosan minum obat. Pasien juga mengeluh tidak tidur sejak 3
hari sebelum masuk RS. Pasien tampak asik dengan dunianya sendiri
namun masih dapat diajak berkomunikasi. Pasien juga sering berbicara
melantur ditengah obrolan. Topik pembicaraan dirasa asing dan tidak
dimengerti oleh keluarga.
Menurut Ibu pasien, 19 tahun yang lalu pasien ditemukan di kamar
mandi dalam keadaan kaku sekujur tubuh. Kemudian oleh keluarga dibawa
ke RS Bunda dan dirawat dengan diagnosis demam thypoid. Pasien
dirawat selama 3 hari di RS Bunda namun tidak ada perubahan dan
disarankan untuk dirujuk ke RS Yogyakarta. Setelah itu pasien dirawat di
Yogyakarta selama 11 hari dan menurut sang Ibu keadaan pasien sudah
membaik saat itu.
Sebelum keluhan muncul, pasien gemar mengikuti pengajian-
pengajian di kampusnya. Menurut ibunya pasien rajin mengikuti pengajian
setiap hari namun ibunya tidak mengetahui dimana dan siapa yang
memimpin pengajian tersebut. Semakin lama mengikuti pengajian,
perilaku pasien dirasa semakin aneh. Mulai dari pasien tidak ingin ada
gorden bermotif binatang dirumahnya, pasien harus berjalan diatas tanah,
pasien melarang orang-orang yang berjudi di lingkungan rumah dengan
cara memarahi dan pasien juga memaki tetangga yang tidak menutup
aurat. Menurut pasien, mereka melanggar aturan agama dan tidak boleh
diteruskan. Terakhir pasien meminta memakai cadar namun keluarga
pasien menolak dan pasien memberontak. Tidak lama setelah itu pasien
sering mengurung diri di kamar dan menurut ibu pasien, ia seperti
melakukan ritual tertentu yang tidak diketahui ibu pasien. Pasien juga

5
sempat tidka makan selama 3 minggu karena menurutnya, hal itu
merupakan salah satu ritualnya.
Pada tahun 2012 pasien sempat menghilang selama 3 hari dan
ditemukan di ladang tetangga. Setelah itu pasien dijodohkan dengan 2
lelaki dan pasien dengan senang hati memilih saah satu untuk dijadikan
suami. Menurut sang Ibu, suami pasien menerima dan sudah mengetahui
penyakit pasien dan siap menerima pasien apa adanya. Pernikahan pasien
berjalan selama 2 tahun dan dikaruniai seorang anak yang saat ini berusia
7 tahun. Pada tahun 2014 suami pasien berpamitan kepada ibu pasien
untuk bercerai karena alasan haknya sebagai suami tidak didapat dari
pasien.
Setelah itu, 1 tahun yang lalu pasien diajak jalan-jalan dengan
keluarganya karena dinyatakan sudah sembuh setelah menjalani perawatan
di RS Magelang. Namun, saat di tempat rekreasi pasien menghilang tiba-
tiba. Pasien baru ditemukan lagi 3 bulan kemudian, oleh tetangganya.
Kemudian pasien bertemu dengan keluarganya dan pasien mengingat
setiap anggota keluarga hingga ia mau disuapi makan oleh anaknya. Saat
ditanya, pasien mengaku selama menghilang pasien mengikuti dan
menggendong seorang anak kecil yang kenyataannya tidak ada. Bayangan
tersebut menyuruhnya berkeliling mengajaknya bermain. Namun pasien
tidak merasa dirinya menghilang atau kabur, ia hanya bermain dengan
bayangan anak kecil.
Setelah itu pasien menjalani rawat jalan di RS Magelang dan RS
Margono. Dalam keseharian, menurut ibu pasien, ia rajin minum obat.
Namun, selama sebulan SMRS pasien merasa sudah sembuh dan
tidak perlu minum obat. Sehingga keluhan kembali muncul.

D. Riwayat Penyakit Dahulu


1. Riwayat Psikiatri
Pasien sering bolak-balik dirawat di RS Magelang dengan keluhan
berbicara sendiri tanpa sebab yang jelas dan semakin parah setiap
harinya. Pasien terakhir dinyatakan sembuh 1 tahun yang lalu setelah

6
dirawat di RS Magelang. Keluhan kembali muncul sejak 1 minggu yang
lalu.
2. Riwayat Medis Umum
a) Hipertensi (-)
b) Diabetes Melitus (-)
c) Penyakit Jantung (-)
d) Alergi (-)
e) Kejang dan Kejang demam (-)
f) Trauma Kepala (-)
3. Penyalahgunaan Obat-obatan,Alkohol dan Zat Adiktif
Penggunaan obat-obatan terlarang, minuman keras, dan rokok
disangkal.
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit keluarga, keponakan pasien mengalami epilepsi sejak
kecil.

7
F. Silsilah Keluarga

79 th 79 th 79 th 79 th 79 th 79 th 79 th

71 th

44 th 38 th 36 th

41 th

7 th

: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Cerai

G. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien tinggal bersama ayah, ibu dan anaknya. Pasien sudah tidak
tinggal dengan saudara-saudaranya. Pasien sudah tidak bekerja sejak
mengalami sakit. Pasien hanya bersih-bersih rumah dan jarang
bersosialisasi dengan tetangga.
H. Riwayat Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Lahir pervaginam di dukun bayi. Usia kehamilan 9 bulan. Tidak ada
riwayat kejang.
2. Masa Kanak-Kanak
Pertumbuhan dan perkembangan tidak terganggu. Diasuh kedua orang
tua.

8
3. Masa Remaja
Pasien memiliki kepribadian yang cenderung tertutup dan tidak punya
teman dekat
4. Riwayat Perkembangan Seksual
Pasien tidak memiliki gangguan dalam perkembangan seksualnya. Usia
menarch 13 tahun. Pasien menikah usia 34 tahun.
5. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah perguruan tinggi namun belum lulus
karena sakit. Pasien tidak pernah tinggal kelas.
6. Riwayat Perkembangan Jiwa
Pasien cenderung pendiam dan memendam perasaannya, tidak senang
curhat kepada orang lain.
7. Kegiatan moral spiritual
Pasien beragama Islam. Masih melaksanakan sholat di rumah. Pasien
tidak sholat setelah muncul gejala.
8. Aktivitas sosial
a. Dalam keluarga
Pasien memiliki hubungan yang buruk dengan mantan suami dan
mantan mertuanya.
b. Dengan tetangga
Pasien jarang bergaul dengan tetangganya.
I. Hal-hal yang mendahului penyakit
1) Faktor Organik
Tidak ditemukan kelainan organik pada pasien. Kejang (-), trauma (-)
2) Faktor pencetus
a. Pasien tidak teratur minum obat.

Anda mungkin juga menyukai