Sindrom Steven-Johnson adalah kelainan serius pada kulit serta selaput lendir.
SSJ dan NET merupakan salah satu penyakit yang dianggap sebagai kasus kegawatdaruratan
dan mengancam jiwa, sehingga membutuhkan pertolongan yang cepat.
Angka kematian SSJ dan NET cukup tinggi, dari data yang ada, angka kematian pada kasus
SSJ sekitar 1-5% dan pada kasus NET 25-35%
Obat merupakan penyebab tersering SSJ dan NET, 77-95% penyebab SSJ dan NET
disebabkan oleh obat. Selain obat, SSJ dan NET dapat disebabkan oleh infeksi, imunisasi,
keganasan, paparan bahan kimia dari lingkungan, dan radiasi.
Awalnya, gejala yang muncul pada sindrom Stevens-Johnson menyerupai gejala flu, yaitu:
Demam
Tubuh terasa lelah
Perih di mulut dan tenggorokan
Mata terasa panas atau gatal
Batuk
Terapi SSJ dan NET terdiri dari penghentian obat sedini mungkin, terapi suportif dan terapi
spesifik. Secepatnya menghentikan obat yang diduga (mengeliminasi obat) akan menurunkan
angka kematian dari 26% menjadi 5%.
Terapi suportif pasien SSJ dan NET antara lain:
- perawatan di tempat khusus (unit luka bakar atau tempat dengan perawatan intensif)
dengan suhu ruang lebih dari 300 C untuk mencegah hipotermi
- pemberian cairan infus
- pemberian nutrisi yang adekuat
- penggunaan dressing serta terapi suportif yang lain seperti penggunaan obat tetes
mata, obat kumur, dan penggunaan antasida
Beberapa tips yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mencegah atau mengobati Steven
Johnson syndrome, antara lain:
Ketahui penyebab reaksi. Apabila kondisi disebabkan oleh pengobatan, pelajari nama obat
tersebut dan obat-obatan yang terkait. Catatlah dan perhatikan setiap kali Anda harus
mengonsumsi obat.
Beri tahu dokter. Beri tahu semua tim medis yang menangani Anda bahwa Anda memiliki
riwayat sindrom Steven-Johnson syndrome. Apabila reaksi disebabkan oleh suatu obat, beri
tahu mereka sebelum Anda mendapatkan resep obat-obatan.