3171 7338 3 PB PDF
3171 7338 3 PB PDF
2 Maret 2018
Abstrak
Kecelakaan kerja adalah sesuatu yang tidak pernah diharapkan dalam setiap pekerjaan, namun kemungkinan dapat
terjadi dan dapat menimbulkan kerugian. Untuk mengurangi dampak atau resiko kecelakaan di PT. Talisman Jambi
Merang tersebut digunakan suatu manajemen resiko yang menggabungkan dua tools, yaitu metode metode diagram
sebeb akibat (diagram fishbone) dan FMEA. Metode FMEA digunakan untuk mengidentifikasi semua aktivitas
yang berisiko menimbulkan kecelakaan dan menganaalisis tingat keperahannya, sedangkan metode fishbone
digunakaan untuk menganalisis penyebab terjadinya kecelaakaan. Dari perhitungan didapaatkan bahwa resiko
paling parah terjadi pada bagian produksi, dimana tingkat RPN melebihi titik kritis yaitu sebesar 7,7. Sedangkan
penyebab kcelakaan ada empat faktor, yaitu faktor manusia, lingkungan, alat dan manajemen.,
Keywords: Kecelakaan Kerja, Analisa Resiko, FMEA, Fish Bone, RPN
†
Corresponding Author
64
Tersandung
Terpeleset
Terbentur kepala
Terjepit mesin
Tertusuk paku
Terhirup debu
Tersembur minyak
Tersengat listrik
Dari hal-hal tersebut dapat digambarkan diagram fishbone nya sebagai berikut:
66
Alat kurang
Tidak ikut prosedur berfungsi
maksimal
Tidak memahami Kebocoran radiator
prosedur yang baik Tidak pakai APD
Kemampuan
(Cidera Kimia Fisik) Bahaya
potensial
Kecelakaan
Kerja
Kurang adanya pengawasan Ceceran minyak
terhadap penggunaan APD
Prosedur
Kondisi lingkungan yang tidak
tidak
aman
Kurang maksimal dalam diperbaharui
perawatan mesin
Tidak ada
Debu Gangguan hewan komunikasi
K3
Metode
Lingkungan
Tersengat lebah 1 1 1 1
Setelah dilakukan analisa ulang didapatkan, dan dicari nilai RPN kembali, maka akan didapatkan hasil:
Tabel 6. Variabel Resiko paling kritis
RPN
NO Pekerjaan Mode Kegagalan O S D RPN TOTAL KET
Kritis
Dari nilai RPN yang telah dianalisa, didapaatkan Purba, HH (2008). Digram Fishbone dari Ishikawa.
bahwa hal pertama yang harus diperbaiki atau http://hardipurba.com/2017/12/25/diagram-fishbone-
ditidaklanjuti terlebih dahulu adalah bagian radiator. dari-ishikawa.html
Karena kecelakaan ini menyebabkan hari yang hilang
Robin E McDermott, Raymond J Mikulak,
lebih banyak dibandingkan kecelakaan lain. Nilai
dkk.(2010). “The Basic of FMEA” 2nd Edition.
RPN kecelakaan tertinggi dibandingkan kecelakaan
lain yaitu 18. Penyebab banyaknya kecelakaan akibat Rudi Suardi, (2005). “Sistem Manajemen
tersembur radiator panas adalah adanya kebocoran Keselamataan dan Kesehatan Kerja”. Edisi 1.PPM.
pada radiator yang disebabkan karena umur radiatior, Jakarta
output tersumbat dan lain-lain.
Wordpress. (2010). “Failure Mode and Effect
Kesimpulan Analysis (FMEA)”. 30 Desember 2017.
https://bushido02.wordpress.com/2010/12/26/failure-
1. Dari hasil pengamatan dan pengolahan data,
mode-and-effect-analysis-fmea/
didapatkan ada 24 variabel resiko yang
sering terjadi pada PT. Talisman. Dibagi Yessi Yolanda,Cahyo Bintang dkk.. (2014)..
dalam 4 subitem, yaitu bagian produksi, ”Identifikasi dan Analisa Resiko Kecelakaan Kerja
pengecekan daerah akomodasi, pekerjaan Dengan metode FMEA (Failure Mode Analysis) dan
bengkel dan pengecekan operasional pompa. FTA (Fault Tree Analysis) di Proyek Jalan Tol
2. Penyebab resiko kecelakaan adalah faktor Surabaya-Mojokerto”. Institut Teknologi Sepuluh
manusia, faktor mesin, faktor metode kerja, November.
faktor bahan dan faktor lingkungan.
3. Tingkat RPN yang paling dominan pada PT.
Talisman adalah tersembur air radiator
panas dengan RPN 18.
Daftar Pustaka
Gasperz, Vincent (2002). “Total Quality
Management”. PT.Gramedia Pustaka Umum, Jakarta
Handy Tannady.2015. “Pengendalian Kualitas”.
Graha Ilmu. Yogyakarta
Heinrich, H.W. (1980). “Industrial Accident
Prevention”. New York: McGraw-Hill Book
Company.
JOB Pertamina Talisman Jambi Merang. (2011).
“Keselamatan dan Kesehatan Kerja”. Sumatera
Selatan”