Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
DAFTAR ISI
Halaman
2
BAB I
ASSESSMENT
3
Ibu Sutarmi melakukan aktivitas dari bangun tidur pagi jam 04.00. Setelah itu sholat
subuh dirumah, selesai sholat lanjut tidur. Beliau tidak melaksanakan sholat di
mushola karena mengeluhkan sering pegel-pegel di kaki dan sering kesemutan.
Setelah itu bangun lagi sekitar jam 06.00. Lebih banyak melakukan aktivitas sehari-
hari di dalam rumah sambil menjaga warung. Sehari-hari hanya duduk dan beliau
masih masak sendiri untuk makan keluarga. Jarang berolahraga. Setiap hari selalu
membersihkan rumah seperti menyapu, mengepel dll.. Sering terbangun tengah
malam untuk buang air kecil kurang lebih 5 kali. Tidur malam biasanya pukul 21.00.
Kadang-kadang mengeluhkan susah tidur sampai subuh karena efek dari sakit
diabetesnya.
1.2.1.4 Diet
Melakukan sarapan pagi secara teratur tetapi sarapan nasi sedikit kadang satu centong
tidak habis. Makan teratur tetapi hanya sedikit karena sering mengeluhkan tidak
nafsu makan. Makanan yang dimakan juga dimasak sendiri dan jarang beli diluar.
Dikamar disediakan makanan biskuit.
1.2.1.5 Penyakit yang pernah dan sedang diderita
Diabetes Mellitus, Hipertensi, Asam urat rutin minum obat yang diberikan oleh
Puskesmas. DM telah dialami setahun ini, tetapi sempat 6 bulan tidak kontrol. Ibu
Sutarmi sering minum jamu paitan yang dibuat sendiri. Mengeluhkan mata kabur
sejak DM.
4
Ibu Lilis melakukan aktivitas bangun pagi sekitar pukul 05.30, lalu beliau mandi dan
langsung pergi belanja sayur yang untuk dijual dirumah dan juga kebutuhan sehari-
hari mereka. Biasanya pergi ke pasar dengan diantar oleh anaknya yang mengendarai
motor. Beliau mengeluhkan tidak bisa jalan yang cukup jauh dan lama karena merasa
kakinya tidak kuat, pegel-pegel dan sering kesemutan. Kebiasaan yang hampir sama
dengan Ibu Sutarmi lebih banyak dirumah dengan duduk-duduk saja sambil menonton
TV. Tidur siang ataupun tidur malamnya tidak teratur. Apalgi pada malam hari susah
sekali untuk memejamkan mata. Biasanya tidur malam pukul 22.00.
1.2.2.4 Diet
Jarang melakukan sarapan pagi, walaupun sarapan juga sedikit karena sering mual
apabila setelah makan. Beliau hanya makan 2x sehari yaitu pagi dan malam, pada
makan malam pun lebih sering ngemil dibanding makan berat. Sering minum kopi
1,5-2 gelas pagi dan sore.
1.2.2.5 Penyakit yang pernah dan sedang diderita
1. Ada riwayat maag.
2. Kadang-kadang terasa pusing.
3. Hipertensi tetapi sudah kontrol ke Puskesmas dan diresepkan obat.
4. Dua bulan yang lalu ternyata ibu Lilis pernah menderita Cikungunya yaitu
gejalanya sering merasa kaki sakit, pegal dan kencang di kaki kirinya dan sampai
sekarangpun masih terasa sakit. Ibu Lilis biasanya minum obat piroxicam dan apabila
1 tablet saja tidak hilang biasanya beliau langsung memakan 2 sekaligus.
5. Terakhir kontrol ke Puskesmas didapatkan hasil Lab kolesterol (300).
5
Bekerja di PT. Nutrifood bagian distributor sehingga banyak menghabiskan waktunya
diluar ruangan (dijalan).
1.2.3.3 Gaya Hidup
Zahara melakukan aktivitas bangun pagi sekitar pukul 05.30, lalu mandi dan langsung
pergi bekerja. Zahra pergi dan pulang bekerja dengan mengendarai motor sendiri dari
rumah (alamat) sampai ke tempat kerja (alamat). Sehari-sehari ia mengonsumsi
makanan yang dibeli di pinggir jalan. Selesai bekerja pukul 17.00, sampai dirumah ia
membantu membersihkan rumah dan langsung istirahat tanpa membersihkan diri
terlebih dahulu seperti ganti baju, cuci tangan-kaki dan mandi.
1.2.3.4 Diet
Zahara jarang sekali untuk sarapan pagi, sekiranya ia hanya minum susu atau minum
teh hangat saja. Selain itu sehari-sehari ia mengonsumsi makanan yang dibeli di
pinggir jalan. Untuk makan siang pun jarang makan dirumah atau bawa bekal dari
rumah, lebih sering beli diluar. Ia juga jarang makan buah, sayur dan konsumsi air
putih kurang.
1.2.3.5 Penyakit yang sedang atau pernah diderita
Mudah lelah saat jalan jauh dan pegal-pegal.
6
rumah (alamat) sampai ke tempat kerja (alamat). Rizki juga sering merokok apalagi
kalau sedang dirumah, ia dengan santainya merokok didalam rumah. Pada saat diluar
atau sedang kerja biasanya ia menghabiskan sebungkus rokok dalam sehari. Sehari-
sehari ia mengonsumsi makanan yang dibeli di pinggir jalan. Selesai bekerja pukul
17.00, sampai dirumah ia membantu membersihkan rumah dan langsung istirahat
tanpa membersihkan diri terlebih dahulu seperti ganti baju, cuci tangan-kaki dan
mandi.
1.2.4.4 Diet
Kebiasaan makanan Rizki hampir sama kurang lebih dengan Zahara. Rizki jarang
sekali untuk sarapan pagi, sekiranya ia hanya minum susu atau minum teh hangat
saja. Selain itu sehari-sehari ia mengonsumsi makanan yang dibeli di pinggir jalan.
Untuk makan siang pun jarang makan dirumah atau bawa bekal dari rumah, lebih
sering beli diluar. Ia juga jarang makan buah, sayur dan konsumsi air putih kurang.
7
watt yang baik, hal ini juga dikarenakan karena jendela rumah yang tidak terbuka
disertai ditutupi hordeng setiap saat.
Dapur ibu Sutarmi ditempatkan dekat dengan kamar mandi.. Dapur memiliki kondisi
yang kurang pencahayaan dan sangat sempit dan berantakan. Kamar mandi terdapat bak
mandi dan wc jongkok yang lantainya hanya dilapisi semen. Dalam kamar mandi
terdapat kerusakan di atap, sehingga sering menjatuhkan debu-debu ke dalam bak
penampungan untuk mandi. Hal ini juga membuat kondisi air menjadi kotor dan keruh.
1.5 Rangkuman
8
BAB II
PEMILIHAN PRIORITAS DAN ALTERNATIF INTERVENSI
U 2 3 4 3
S 1 5 3 4
G 2 5 5 4
Total 4 75 60 48
Berdasarkan penetapan urutan prioritas masalah menurut kriteria USG dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. M2 : Obesitas
2. M3 : Sering pegal
3. M4 : Merokok
4. M1 : Jarang olahraga
9
(environment), pelayanan kesehatan (health services), dan keturunan (heredity). Pada
diagram ini pelayanan kesehatan tidak dimasukkan karena peranan pelayanan keehatan disini
belum ada.
1. Sering pegal
Lingkungan Genetik
Tuntutan Kolesterol
Pekerjaan tinggi
Sering pegal
Jarang berolahraga
Terlalu banyak duduk
Perilaku
2. Obesitas
Lingkungan Genetik
Orangtua obesitas
(-)
dan DM
Obesitas
Perilaku
10
3. Merokok
Lingkungan Genetik
Suasana
Pekerjaan (-)
Merokok
Perilaku
11
di pagi atau sore
hari.
2 Mengubah pola - Memberikan Edukasi dan - Makan buah
makan penyuluhan contoh jadwal dan sayur 3x
mengenai pola makan. dalam
hidup sehat seminggu
- Memberikan - Mengkonsumsi
jadwal menu gorengan dan
makanan sehat mie instan 1x
pada keluarga seminggu
dengan harga - Sarapan setiap
seminimal pagi
mungkin - Makan sedikit
- Edukasi pola namun sering
makan untuk Ibu untuk Ibu
Sutarmi yang Sutarmi
menderita DM
3 Merokok - Memberikan Edukasi dan - Merokok diluar
edukasi tentang demo rumah
bahaya merokok - Jumlah
- Jangan merokok konsumsi rokok
didalam rumah menjadi...
- Mengurangi
jumlah konsumsi
merokok
4 Sering pegal - Sebelum pergi Edukasi - Rutin
bekerja melakukan
melakukan stretching
stretching terlebih - Keluhan pegal
dahulu berkurang
- Mengurangi berat - Jangan terlalu
badan dengan diet lama dalam
sehat posisi yang
12
sama misalnya
terlalu lama
duduk, tiduran
ataupun berdiri.
5. Lingkungan - Membuat jadwal Edukasi - Mengikuti
untuk jadwal
membersihkan membersihkan
rumah secara rumah dengan
teratur di pagi dan taat
sore hari - Pintu dan
- Membuka pintu jendela terbuka
dan jendela di waktu pagi
dimulai pagi hari hari
- Mengurangi baju - Baju yang
yang digantung sudah dipakai
sembarangan langsung
- Langsung dimasukkan
merapikan ketempat cucian
perlatan makan - Baju yang
yang telah selesai sudah dicuci
digunakan dan digosok
- Rutin membuang langsung
sampah setiap hari dimasukkan
tidak sampai kedalam lemari
menunggu - Mencuci piring
sampah dan gelas
menumpuk setelah selesai
- Merapikan makan
barang-barang - Sampah tidak
yang berantakan menumpuk
- Barang-barang
tersusun rapi
13
BAB III
IMPLEMENTASI INTERVENSI
2. Pola makan
Pada kunjungan intervensi yang pertama telah dilakukan edukasi mengenai
pola makan yang baik untuk keluarga. Media yang digunakan ialah dengan
membuat jadwal menu makanan. Setelah kunjungan intervensi yang pertama, saya
14
melakukan follow up mengenai kebiasaan Ibu Lilis dan kedua anaknya yang jarang
sarapan. Penilaian kepada ibu Lilis bahwa selama 7 hari intervensi hanya dilakukan
4 kali sarapan pagi pada hari intervensi pertama, kedua, ketiga dan keenam.
Sedangkan penilaian kedua anaknya, mereka menyempatkan diri untuk melakukan
sarapan sebelum berangkat kerja walaupun hanya sedikit dan pada hari pertama dan
kedua intervensi hanya mengonsumsi gorengan. Setelah diberikan edukasi lagi,
Zahara dan Rizki mengganti gorengan dengan roti. Namun dihari terakhir intervensi
mereka kembali tidak melakukan sarapan dikarenakan persediaan roti habis.
Pada Ibu Sutarmi hanya sesekali dilakukan intervensi karena pola makannya
sudah sesuai dengan edukasi yang telah kami berikan (makan sedikit tapi sering).
Selain itu yang berhasil dilakukan yaitu intervensi mengurangi jumlah karbohidrat
dan menambah protein yang dikonsumsi dengan mengurangi jumlah nasi. Cemilan
yang dikonsumsi juga diganti dengan buah, yang secara tidak langsung juga
mengurangi makan cemilan yang terlalu banyak. Dalam hal ini cemilannya berupa
gorengan. Mengenai konsumsi buah dan sayur juga sudah mulai diterapkan walau
dalam seminggu hanya 3x, akan tetapi hal ini merupakan kemajuan dari intervensi
yang dilakukan.
3. Merokok
Sebelum melakukan intervensi merokok terhadap Rizki, kami melakukan
edukasi terlebih dahulu dan Rizki sendiri ada kemauan untuk berhenti merokok.
Pada hari pertama dilakukan intervensi, ia mengaku merasa sakit kepala dan
mulutnya terasa asam apabila berhenti merokok, jadi pada hari pertama dan kedua
konsumsi rokok tidak berkurang. Pada hari ketiga Rizki mencoba untuk mengurangi
konsumsi rokok sebanyak 2 batang rokok, yang juga dikarenakan rokoknya habis.
Kami mengingatkan kembali bahwa sebenarnya yang bertekad dan berniat untuk
berhenti merokok adalah keputusan Rizki sendiri. Sehingga pada hari intervensi
berikutnya, walaupun belum berhasil berhenti sepenuhnya, jumlah konsumsi
rokoknya jauh berkurang menjadi 1 bungkus untuk 2 hari. Ia juga mengaku ada
keuntungan tersendiri dari kurangnya mengonsumsi rokok yaitu setidaknya dapat
menghemat uang dan tantangan tersendiri yaitu godaan bila sedang berkumpul
bersama teman kerja. Intervensi yang sepenuhnya berhasil yaitu ia tidak lagi
merokok didalam rumah.
15
4. Lingkungan
Pada keluarga Ibu Sutarmi sebenarnya sudah diterapkan pembersihan rumah sesuai
dengan jadwal yang diberikan. Akan tetapi kendalanya, rumah Ibu Sutarmi
merupakan tempat berkumpul keluarga sehingga walaupun sudah dibersihkan tetapi
cepat kotornya juga. Untuk kerapihan mengenai tumpukan barang yang berada
diruang tv, dapur dan kamar mandi masih sulit dikarenakan tempat penyimpanan
yang tidak cukup. Selain itu box yang ada di ruang tamu tidak dapat dipindahkan
agar terlihat rapi karena merupakan barang jualan dan terbatasnya tempat. Saat
dilakukan intervensi, masih banyak baju yang digantung diruang tv. Untuk mencuci
peralatan makan belum terlaksana dengan baik dikarenakan yang bertugas mencuci
piring adalah anak dari Ibu Lilis yang pulang bekerja pada sore hari jadi baru
sempat dicuci pada malam hari. Mereka juga sudah membuang sampah setiap hari
tidak sampai menumpuk. Selama intervensi keadaan pintu rumah sudah baik yaitu
terbuka agar dapat terjadi pertukaran udara yang baik dan ventilasi yang baik. Akan
tetapi jendela masih sering kali lupa untuk dibuka.
3.3 Dokumentasi
3.4 Rangkuman
Program yang telah dibuat untuk mengatasi masalah kesehatan didalam keluarga ini
telah dilakukan dengan cukup baik, walaupun masih ada beberapa program yang belum
dilakukan sesuai target. Program ini dapat diterapkan untuk jangka waktu yang panjang
sesuai dengan keinginan dari keluarga ini.
16
BAB IV
EVALUASI DAN FEEDBACK
17
3.4 Refleksi Diri
Dari 4 masalah yang diintervensi dalam keluarga ini, program untuk mengurangi
konsumsi rokok, sarapan pagi, pola makan teratur, membersihkan rumah, dan membuang
sampah sudah sangat baik. Keluhan pegal, mudah lelah, keluhan sulit tidur juga sudah terasa
berkurang. Namun keluhan penglihatan kabur belum berkurang serta untuk program lainnya,
yaitu olahraga perlu ditingkatkan dan pemberian edukasi dengan media yang lebih menarik.
18