Anda di halaman 1dari 18

TUGAS BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

LOG BOOK KELUARGA BINAAN

Oleh:

Dika Dwiyasa 04011181419049


Elizza Stella B S 04011281419095
Pika Ranita A 04011281419113

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. 1


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2
BAB I ASSESSMENT
1.1. Pengenalan Anggota Keluarga .......................................................... 3
1.2. Assessment Pribadi ........................................................................... 3
1.3. Assessment Lingkungan ................................................................... 7
1.4. Assessment Perilaku ......................................................................... 8
1.5. Rangkuman ....................................................................................... 8

BAB II PEMILIHAN PRIORITAS DAN ALTERNATIF INTERVENSI


2.1. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah .............................................. 9
2.2. Mencari Akar Penyebab Masalah Prioritas ...................................... 9
2.3. Menetapkan Alternatif Intervensi .................................................... 11

BAB III IMPLEMENTASI INTERVENSI


3.1. Monitoring Harian (Hasil Observasi) .............................................. 14
3.2. Masalah Selama Implementasi ............................................................
3.3. Dokumentasi ........................................................................................
3.4. Rangkuman ..........................................................................................

BAB IV EVALUASI DAN FEEDBACK


4.1. Pembahasan Hasil Intervensi ...............................................................
4.2. Keterbatasan Selama Intervensi ...........................................................
4.3. Feedback dari Anggota Keluarga .........................................................
4.4. Refleksi Diri .........................................................................................
4.5. Saran untuk Perbaikan .........................................................................

2
BAB I
ASSESSMENT

1.1 Pengenalan Anggota Keluarga

Nama Usia Jenis Status Pekerjaan


Kelamin Keluarga

Sutarmi 77 Perempuan Ibu (Nenek Wiraswasta


Tahun (Suplier Ayam)

Lilis Suryani 51 Perempuan Ibu Wirausaha


Tahun

Zahara 29 Perempuan Anak Kandung Karyawan Swasta


Permatasari Tahun Talang Jambe

Rizki 24/26 Laki-laki Anak Kandung Indihome


Nugraha Tahun

1.2 Assessment Pribadi


1.2.1 Nama : Sutarmi
TTL : Solo, 1940
Alamat : Jln. Madang Dalam II Lorong Damai I No.1472
Jumlah saudara: Anak Tunggal
TB/BB : 151cm/ 77Kg
Golongan darah : O
TD terakhir : 120/80
Pendidikan terakhir : SMP
1.2.1.1 Riwayat Genetik
Tidak ada.
1.2.1.2 Pekerjaan
Sebagai penjual sayur di warung yang berada dirumah. Mulai aktivitas dari bangun
tidur pagi pukul 04.00. Warung dibuka dimulai dari pukul ...
1.2.1.3 Gaya Hidup

3
Ibu Sutarmi melakukan aktivitas dari bangun tidur pagi jam 04.00. Setelah itu sholat
subuh dirumah, selesai sholat lanjut tidur. Beliau tidak melaksanakan sholat di
mushola karena mengeluhkan sering pegel-pegel di kaki dan sering kesemutan.
Setelah itu bangun lagi sekitar jam 06.00. Lebih banyak melakukan aktivitas sehari-
hari di dalam rumah sambil menjaga warung. Sehari-hari hanya duduk dan beliau
masih masak sendiri untuk makan keluarga. Jarang berolahraga. Setiap hari selalu
membersihkan rumah seperti menyapu, mengepel dll.. Sering terbangun tengah
malam untuk buang air kecil kurang lebih 5 kali. Tidur malam biasanya pukul 21.00.
Kadang-kadang mengeluhkan susah tidur sampai subuh karena efek dari sakit
diabetesnya.
1.2.1.4 Diet
Melakukan sarapan pagi secara teratur tetapi sarapan nasi sedikit kadang satu centong
tidak habis. Makan teratur tetapi hanya sedikit karena sering mengeluhkan tidak
nafsu makan. Makanan yang dimakan juga dimasak sendiri dan jarang beli diluar.
Dikamar disediakan makanan biskuit.
1.2.1.5 Penyakit yang pernah dan sedang diderita
Diabetes Mellitus, Hipertensi, Asam urat  rutin minum obat yang diberikan oleh
Puskesmas. DM telah dialami setahun ini, tetapi sempat 6 bulan tidak kontrol. Ibu
Sutarmi sering minum jamu paitan yang dibuat sendiri. Mengeluhkan mata kabur
sejak DM.

1.2.2 Nama : Lilis


TTL : Palembang, 27 Juli 1966
Alamat : Jln. Madang Dalam II Lorong Damai I No.1463
Jumlah saudara: Anak pertama dari 4 bersaudara
TB/BB : 151cm / 95kg
Golongan darah : O
TD terakhir : 120/80
Pendidikan terakhir: SD
1.2.2.1 Riwayat Genetik
Ibu (ibu Sutarmi) dari ibu Lilis menderita diabetes mellitus dan hipertensi.
1.2.2.2 Pekerjaan
Sebagai penjual sayur di warung yang berada dirumah.
1.2.2.3 Gaya Hidup

4
Ibu Lilis melakukan aktivitas bangun pagi sekitar pukul 05.30, lalu beliau mandi dan
langsung pergi belanja sayur yang untuk dijual dirumah dan juga kebutuhan sehari-
hari mereka. Biasanya pergi ke pasar dengan diantar oleh anaknya yang mengendarai
motor. Beliau mengeluhkan tidak bisa jalan yang cukup jauh dan lama karena merasa
kakinya tidak kuat, pegel-pegel dan sering kesemutan. Kebiasaan yang hampir sama
dengan Ibu Sutarmi lebih banyak dirumah dengan duduk-duduk saja sambil menonton
TV. Tidur siang ataupun tidur malamnya tidak teratur. Apalgi pada malam hari susah
sekali untuk memejamkan mata. Biasanya tidur malam pukul 22.00.
1.2.2.4 Diet
Jarang melakukan sarapan pagi, walaupun sarapan juga sedikit karena sering mual
apabila setelah makan. Beliau hanya makan 2x sehari yaitu pagi dan malam, pada
makan malam pun lebih sering ngemil dibanding makan berat. Sering minum kopi
1,5-2 gelas pagi dan sore.
1.2.2.5 Penyakit yang pernah dan sedang diderita
1. Ada riwayat maag.
2. Kadang-kadang terasa pusing.
3. Hipertensi tetapi sudah kontrol ke Puskesmas dan diresepkan obat.
4. Dua bulan yang lalu ternyata ibu Lilis pernah menderita Cikungunya yaitu
gejalanya sering merasa kaki sakit, pegal dan kencang di kaki kirinya dan sampai
sekarangpun masih terasa sakit. Ibu Lilis biasanya minum obat piroxicam dan apabila
1 tablet saja tidak hilang biasanya beliau langsung memakan 2 sekaligus.
5. Terakhir kontrol ke Puskesmas didapatkan hasil Lab kolesterol (300).

1.2.3 Nama : Zahara Permatasari


TTL : Palembang
Alamat : Jln. Madang Dalam II Lorong Damai I No.1463
Jumlah saudara: Anak pertama dari 3 bersaudara
TB/BB : 152cm / 88kg
Golongan darah : O
TD terakhir : 120/80
Pendidikan terakhir: SMA
1.2.3.1 Riwayat Genetik
Ibu (Ibu Lilis) dari Zahara menderita hipertensi
1.2.3.2 Pekerjaan

5
Bekerja di PT. Nutrifood bagian distributor sehingga banyak menghabiskan waktunya
diluar ruangan (dijalan).
1.2.3.3 Gaya Hidup
Zahara melakukan aktivitas bangun pagi sekitar pukul 05.30, lalu mandi dan langsung
pergi bekerja. Zahra pergi dan pulang bekerja dengan mengendarai motor sendiri dari
rumah (alamat) sampai ke tempat kerja (alamat). Sehari-sehari ia mengonsumsi
makanan yang dibeli di pinggir jalan. Selesai bekerja pukul 17.00, sampai dirumah ia
membantu membersihkan rumah dan langsung istirahat tanpa membersihkan diri
terlebih dahulu seperti ganti baju, cuci tangan-kaki dan mandi.
1.2.3.4 Diet
Zahara jarang sekali untuk sarapan pagi, sekiranya ia hanya minum susu atau minum
teh hangat saja. Selain itu sehari-sehari ia mengonsumsi makanan yang dibeli di
pinggir jalan. Untuk makan siang pun jarang makan dirumah atau bawa bekal dari
rumah, lebih sering beli diluar. Ia juga jarang makan buah, sayur dan konsumsi air
putih kurang.
1.2.3.5 Penyakit yang sedang atau pernah diderita
Mudah lelah saat jalan jauh dan pegal-pegal.

1.2.4 Nama : Rizki Nugraha


TTL : Palembang
Alamat : Jln. Madang Dalam II Lorong Damai I No.1463
Jumlah saudara: Anak ketiga dari 3 bersaudara
TB/BB :
Golongan darah : O
TD terakhir : 120/70
Pendidikan terakhir: SMA
1.2.4.1 Riwayat Genetik
Ibu (Ibu Lilis) dari Rizki menderita hipertensi
1.2.4.2 Pekerjaan
Bekerja di Indihome bagian teknisi/sales sehingga banyak menghabiskan waktunya
diluar ruangan (dijalan).
1.2.4.3 Gaya Hidup
Rizki melakukan aktivitas bangun pagi sekitar pukul 06.00, lalu mandi dan langsung
pergi bekerja. Rizki pergi dan pulang bekerja dengan mengendarai motor sendiri dari

6
rumah (alamat) sampai ke tempat kerja (alamat). Rizki juga sering merokok apalagi
kalau sedang dirumah, ia dengan santainya merokok didalam rumah. Pada saat diluar
atau sedang kerja biasanya ia menghabiskan sebungkus rokok dalam sehari. Sehari-
sehari ia mengonsumsi makanan yang dibeli di pinggir jalan. Selesai bekerja pukul
17.00, sampai dirumah ia membantu membersihkan rumah dan langsung istirahat
tanpa membersihkan diri terlebih dahulu seperti ganti baju, cuci tangan-kaki dan
mandi.
1.2.4.4 Diet
Kebiasaan makanan Rizki hampir sama kurang lebih dengan Zahara. Rizki jarang
sekali untuk sarapan pagi, sekiranya ia hanya minum susu atau minum teh hangat
saja. Selain itu sehari-sehari ia mengonsumsi makanan yang dibeli di pinggir jalan.
Untuk makan siang pun jarang makan dirumah atau bawa bekal dari rumah, lebih
sering beli diluar. Ia juga jarang makan buah, sayur dan konsumsi air putih kurang.

1.2.4.5 Penyakit yang sedang atau pernah diderita


Mudah lelah saat jalan jauh dan pegal-pegal.

1.3 Assessment Lingkungan


Keluarga ibu Sutarmi tinggal di Jl. Madang Dalam II Lorong Damai I No. 1463
dengan rumah yang cukup sederhana. Kondisi lingkungan di sekitar rumah sangat
berdeketan antara rumah dengan rumah tetangga. Terletak di gang yang tidak terlalu
sempit dan dipinggir jalan.
Rumah ibu Sutarmi memiliki 1 pintu keluar yang sejajar dengan bagian depan warung
milik ibu Sutarmi. Terdapat kurang lebih 2-3 jendela tetapi jarang dibuka, hal ini
kemungkinan nantinya akan membuat kondisi sirkulasi dan pencahayaan menjadi
kurang baik.
Di dalam rumah ibu Sutarmi terdapat banyak sekali barang-barang yang berantakan,
karena walaupun memang terlihat tidak terlalu luas, tetapi rumah ibu Sutarmi ini
menjadi tempat berkumpul keluarga. Dimulai dari ruang tamu bisa dilihat banyak
sepatu dan sandal yang tidak tersusun rapi. Diruang keluarga tempat menonton TV
bersma-sama juga banyak bantal yang berserakan, baju yang bertumpuk-tumpuk, dan
barang-barang yang tidak tersusun rapi dilemari. Dari segi pencahayaan, rumah ibu
Sutarmi juga kurang pencahayaan. Selain karena lampu yang digunakan tidak dengan

7
watt yang baik, hal ini juga dikarenakan karena jendela rumah yang tidak terbuka
disertai ditutupi hordeng setiap saat.
Dapur ibu Sutarmi ditempatkan dekat dengan kamar mandi.. Dapur memiliki kondisi
yang kurang pencahayaan dan sangat sempit dan berantakan. Kamar mandi terdapat bak
mandi dan wc jongkok yang lantainya hanya dilapisi semen. Dalam kamar mandi
terdapat kerusakan di atap, sehingga sering menjatuhkan debu-debu ke dalam bak
penampungan untuk mandi. Hal ini juga membuat kondisi air menjadi kotor dan keruh.

1.4 Assessment Perilaku


1. Jarang berolahraga
2. Sering makan makanan yang berkolesterol (goreng-gorengan)
3. Jarang sarapan pagi
4. Perilaku merokok didalam rumah yang dapat berisiko terhadap kesehatannya
5. Pada anak  sering terpapar sinar matahari karena faktor pekerjaan di bidang
distribusi
6. Pada anak  mengendarai motor  pegal pada punggung dan tangan

1.5 Rangkuman

8
BAB II
PEMILIHAN PRIORITAS DAN ALTERNATIF INTERVENSI

1.1 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah


Dalam kasus ini untuk menetapkan urutan prioritas masalah menggunakan kriteria USG
yaitu tingkat urgensi (U), tingkat Keseriusan (S), dan tingkat Perkembangan (G). Terdapat 4
masalah dalam kasus ini, yaitu:
Masalah 1 : Jarang berolahraga
Masalah 2 : Obesitas
Masalah 3 : Sering pegal
Masalah 4 : Merokok
Tabel 1. Prioritas Masalah
Kriteria M1 M2 M3 M4

U 2 3 4 3

S 1 5 3 4

G 2 5 5 4

Total 4 75 60 48

Berdasarkan penetapan urutan prioritas masalah menurut kriteria USG dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. M2 : Obesitas
2. M3 : Sering pegal
3. M4 : Merokok
4. M1 : Jarang olahraga

1.2 Mencari Akar Penyebab Masalah Prioritas


Akar masalah dicari dengan menggunakan Teori Blum (1976) dan digambarkan dalam
diagram Fish Bone Ishikawa. Komponennya terdiri atas perilaku (behavior), lingkungan

9
(environment), pelayanan kesehatan (health services), dan keturunan (heredity). Pada
diagram ini pelayanan kesehatan tidak dimasukkan karena peranan pelayanan keehatan disini
belum ada.

1. Sering pegal

Lingkungan Genetik

Tuntutan Kolesterol
Pekerjaan tinggi

Sering pegal

Jarang berolahraga
Terlalu banyak duduk

Perilaku

2. Obesitas

Lingkungan Genetik

Orangtua obesitas
(-)
dan DM

Obesitas

Aktivitas fisik kurang


Pola makan tidak baik

Perilaku

10
3. Merokok

Lingkungan Genetik

Suasana
Pekerjaan (-)

Merokok

Merokok 1 bungkus sehari

Perilaku

1.3 Menetapkan Alternatif Intervensi


Dalam memecahkan masalah pada keluarga ini saya akan membuat suatu intervensi
yang bertujuan mengurangi serta memperbaiki masalah yang dikeluhkan oleh keluarga ini.
Adapun bentuk intervensi yang ditawarkan, terlebih dahulu ditanyakan kesanggupan baik
dari Ibu Sumarni, Tiwi dan Anggun.
Berikut Alternatif intervensi yang sudah saya buat untuk mengatasi masalah dalam keluarga
ini:
Tabel 2. Alternatif Intervensi
No Jenis kegiatan Outline Media Outcome
intervensi
1 Mengubah - Memberikan Edukasi dan - Olahraga
kebiasaan jarang penyuluhan demo minimal 2x
berolahraga pentingnya dalam seminggu
olahraga untuk
tubuh
- Mengatur jadwal
olahraga
- Melakukan
jogging bersama

11
di pagi atau sore
hari.
2 Mengubah pola - Memberikan Edukasi dan - Makan buah
makan penyuluhan contoh jadwal dan sayur 3x
mengenai pola makan. dalam
hidup sehat seminggu
- Memberikan - Mengkonsumsi
jadwal menu gorengan dan
makanan sehat mie instan 1x
pada keluarga seminggu
dengan harga - Sarapan setiap
seminimal pagi
mungkin - Makan sedikit
- Edukasi pola namun sering
makan untuk Ibu untuk Ibu
Sutarmi yang Sutarmi
menderita DM
3 Merokok - Memberikan Edukasi dan - Merokok diluar
edukasi tentang demo rumah
bahaya merokok - Jumlah
- Jangan merokok konsumsi rokok
didalam rumah menjadi...
- Mengurangi
jumlah konsumsi
merokok
4 Sering pegal - Sebelum pergi Edukasi - Rutin
bekerja melakukan
melakukan stretching
stretching terlebih - Keluhan pegal
dahulu berkurang
- Mengurangi berat - Jangan terlalu
badan dengan diet lama dalam
sehat posisi yang

12
sama misalnya
terlalu lama
duduk, tiduran
ataupun berdiri.
5. Lingkungan - Membuat jadwal Edukasi - Mengikuti
untuk jadwal
membersihkan membersihkan
rumah secara rumah dengan
teratur di pagi dan taat
sore hari - Pintu dan
- Membuka pintu jendela terbuka
dan jendela di waktu pagi
dimulai pagi hari hari
- Mengurangi baju - Baju yang
yang digantung sudah dipakai
sembarangan langsung
- Langsung dimasukkan
merapikan ketempat cucian
perlatan makan - Baju yang
yang telah selesai sudah dicuci
digunakan dan digosok
- Rutin membuang langsung
sampah setiap hari dimasukkan
tidak sampai kedalam lemari
menunggu - Mencuci piring
sampah dan gelas
menumpuk setelah selesai
- Merapikan makan
barang-barang - Sampah tidak
yang berantakan menumpuk
- Barang-barang
tersusun rapi

13
BAB III
IMPLEMENTASI INTERVENSI

3.1 Monitoring Harian (Hasil Observasi)


Kami mengunjungi rumah keluarga Ibu Sutarmi yang mengeluhkan pegal-pegal dan
sulit tidur pada tanggal 19 November 2017. Sehingga kami memili keluarga tersebut
untuk dibina dan dimulai dengan perkenalan anggota keluarga dan kami mulai mencatat
dan melakukan penilaian terhadap perilaku sehari-hari mereka. Keesokan harinya, kami
kembali mengunjungi rumah Ibu Sutarmi untuk melakukan pemeriksaan fisik dan
assessment lingkungan. Setelah melakukan assessment kami mendiskusikan masalah,
menentukan prioritas serta intervensi yang akan kami lakukan.
1. Mengajak olahraga
Kami melakukan edukasi kepada anggota keluarga mengenai betapa
pentingnya olahraga bagi tubuh dan memberitahukan jadwal olahraga untuk
seminggu kedepan. Pada hari pertama intervensi Ibu Lilis menyatakan bahwa
mereka melakukan olahraga bersama pada pagi hari kecuali kedua anaknya karena
buru-buru untuk pergi bekerja. Pada saat kami berkunjung hari sabtu tanggal 25
November 2017 pagi sekitar jam 09.00 keadaan rumah kosong ternyata Ibu Sutarmi
pergi mengunjungi saudaranya. Lalu kami datang lagi keesokan harinya untuk
menanyakan apakah jadwal olahraga yang sudah ditentukan terlaksana atau belum.
Pada hari kedua dan ketiga intervensi keluarga tidak ada yang melakukan olahraga
pagi hari dikarenakan lupa sehingga kami mengubah jadwal menjadi sore hari.
Sampai dengan hari ketujuh intervensi tidak lagi dilakukan olahraga sesuai
jadwal yang telah ditetapkan, walaupun sudah dilakukan edukasi mereka tetap
menganggap bahwa tidak olahraga itu tidak apa-apa. Disamping itu, mereka tidak
melakukan jadwal olahraga dikarenakan pagi-pagi sudah terburu waktu untuk
bekerja sedangkan pada sore hari sudah terlalu capek untuk melakukan olahraga.

2. Pola makan
Pada kunjungan intervensi yang pertama telah dilakukan edukasi mengenai
pola makan yang baik untuk keluarga. Media yang digunakan ialah dengan
membuat jadwal menu makanan. Setelah kunjungan intervensi yang pertama, saya

14
melakukan follow up mengenai kebiasaan Ibu Lilis dan kedua anaknya yang jarang
sarapan. Penilaian kepada ibu Lilis bahwa selama 7 hari intervensi hanya dilakukan
4 kali sarapan pagi pada hari intervensi pertama, kedua, ketiga dan keenam.
Sedangkan penilaian kedua anaknya, mereka menyempatkan diri untuk melakukan
sarapan sebelum berangkat kerja walaupun hanya sedikit dan pada hari pertama dan
kedua intervensi hanya mengonsumsi gorengan. Setelah diberikan edukasi lagi,
Zahara dan Rizki mengganti gorengan dengan roti. Namun dihari terakhir intervensi
mereka kembali tidak melakukan sarapan dikarenakan persediaan roti habis.
Pada Ibu Sutarmi hanya sesekali dilakukan intervensi karena pola makannya
sudah sesuai dengan edukasi yang telah kami berikan (makan sedikit tapi sering).
Selain itu yang berhasil dilakukan yaitu intervensi mengurangi jumlah karbohidrat
dan menambah protein yang dikonsumsi dengan mengurangi jumlah nasi. Cemilan
yang dikonsumsi juga diganti dengan buah, yang secara tidak langsung juga
mengurangi makan cemilan yang terlalu banyak. Dalam hal ini cemilannya berupa
gorengan. Mengenai konsumsi buah dan sayur juga sudah mulai diterapkan walau
dalam seminggu hanya 3x, akan tetapi hal ini merupakan kemajuan dari intervensi
yang dilakukan.

3. Merokok
Sebelum melakukan intervensi merokok terhadap Rizki, kami melakukan
edukasi terlebih dahulu dan Rizki sendiri ada kemauan untuk berhenti merokok.
Pada hari pertama dilakukan intervensi, ia mengaku merasa sakit kepala dan
mulutnya terasa asam apabila berhenti merokok, jadi pada hari pertama dan kedua
konsumsi rokok tidak berkurang. Pada hari ketiga Rizki mencoba untuk mengurangi
konsumsi rokok sebanyak 2 batang rokok, yang juga dikarenakan rokoknya habis.
Kami mengingatkan kembali bahwa sebenarnya yang bertekad dan berniat untuk
berhenti merokok adalah keputusan Rizki sendiri. Sehingga pada hari intervensi
berikutnya, walaupun belum berhasil berhenti sepenuhnya, jumlah konsumsi
rokoknya jauh berkurang menjadi 1 bungkus untuk 2 hari. Ia juga mengaku ada
keuntungan tersendiri dari kurangnya mengonsumsi rokok yaitu setidaknya dapat
menghemat uang dan tantangan tersendiri yaitu godaan bila sedang berkumpul
bersama teman kerja. Intervensi yang sepenuhnya berhasil yaitu ia tidak lagi
merokok didalam rumah.

15
4. Lingkungan
Pada keluarga Ibu Sutarmi sebenarnya sudah diterapkan pembersihan rumah sesuai
dengan jadwal yang diberikan. Akan tetapi kendalanya, rumah Ibu Sutarmi
merupakan tempat berkumpul keluarga sehingga walaupun sudah dibersihkan tetapi
cepat kotornya juga. Untuk kerapihan mengenai tumpukan barang yang berada
diruang tv, dapur dan kamar mandi masih sulit dikarenakan tempat penyimpanan
yang tidak cukup. Selain itu box yang ada di ruang tamu tidak dapat dipindahkan
agar terlihat rapi karena merupakan barang jualan dan terbatasnya tempat. Saat
dilakukan intervensi, masih banyak baju yang digantung diruang tv. Untuk mencuci
peralatan makan belum terlaksana dengan baik dikarenakan yang bertugas mencuci
piring adalah anak dari Ibu Lilis yang pulang bekerja pada sore hari jadi baru
sempat dicuci pada malam hari. Mereka juga sudah membuang sampah setiap hari
tidak sampai menumpuk. Selama intervensi keadaan pintu rumah sudah baik yaitu
terbuka agar dapat terjadi pertukaran udara yang baik dan ventilasi yang baik. Akan
tetapi jendela masih sering kali lupa untuk dibuka.

3.2 Masalah Selama Implementasi


Masalah selama melakukan penerapan program ini ialah saat intervensi perilaku yaitu
memastikan apakah benar-benar sudah dilakukan atau belum karena hanya berdasarkan
informasi dari anggota keluarga. Selain itu jadwal yang bentrok sehingga mempersulit
kami dalam melihat langsung apakah intervensinya memang benar dilakukan atau
tidak. Selain itu, masalah yang muncul saat intervensi lingkungan yaitu rumah yang
sempit sedangkan banyak barang. Berdasarkan pola pikir mereka yang masih sulit
mengerti dampak dari jarang berolahraga yang tidak dirasakan secara langsung.

3.3 Dokumentasi

3.4 Rangkuman
Program yang telah dibuat untuk mengatasi masalah kesehatan didalam keluarga ini
telah dilakukan dengan cukup baik, walaupun masih ada beberapa program yang belum
dilakukan sesuai target. Program ini dapat diterapkan untuk jangka waktu yang panjang
sesuai dengan keinginan dari keluarga ini.

16
BAB IV
EVALUASI DAN FEEDBACK

a. Pembahasan Hasil Intervensi


Berdasarkan hasil intervesi kami dapat disimpulkan bahwa program yang telah dibuat
untuk mengatasi masalah dalam keluarga ini telah dilakukan dengan cukup baik dan
sesuai target, walaup memang ada beberapa program yang sudah dilakukan dan belum
mencapai target yaitu tidak tercapainya olahraga teratur dan lingkungan yang tidak rapi
dikarenakan faktor kebiasaan yang memang sulit untuk diubah dalam waktu singkat
dan pola pikir yang masih menganggap olahraga itu tidak terlalu berdampak. Setelah
dilakukan intervensi keluhan sering pegal dan mudah lelah sudah berkurang. Keluhan
sulit tidur pada Ibu Sutarmi dikarenakan sering terbangun pada malam untuk buang air
kecil juga sudah berkurang, yang kemungkinan disebabkan karena pola makan yang
sudah berubah.
Program ini seharusnya dapat terlaksana dengan maksimal. Akan tetapi, patut dihargai
usaha yang dilakukan oleh keluarga ini yaitu tercapainya melakukan sarapan pagi,
mengurangi konsumsi rokok, pembersihan rumah yang sudah teratur, sampah yang
tidak lagi menumpuk. Menurut kami, program yang telah dibuat ini dapat diterapkan
dalam jangka waktu yang lama bergantung komitmen dari masing-masing anggota
keluarga.

4.2 Keterbatasan Selama Intervensi


Keterbatasan selama intervensi adalah waktu untuk bertemu dengan keluarga binaan ini
kalau pada hari kuliah hanya bisa pada siang atau sore hari, sedangkan intervensi pada pagi
hari tidak dapat dinilai secara langsung.

3.3 Feedback dari Anggota Keluarga


Sikap dari keluarga ini sangatlah baik, hangat dan ramah, dimana mereka semua
menerima kehadiran kami di rumahnya dan cukup antusias dalam melaksanakan program
yang diberikan dan mendengarkan edukasi yang kami jelaskan.

17
3.4 Refleksi Diri
Dari 4 masalah yang diintervensi dalam keluarga ini, program untuk mengurangi
konsumsi rokok, sarapan pagi, pola makan teratur, membersihkan rumah, dan membuang
sampah sudah sangat baik. Keluhan pegal, mudah lelah, keluhan sulit tidur juga sudah terasa
berkurang. Namun keluhan penglihatan kabur belum berkurang serta untuk program lainnya,
yaitu olahraga perlu ditingkatkan dan pemberian edukasi dengan media yang lebih menarik.

3.5 Saran untuk Perbaikan


Sebaiknya dalam melakukan penilaian ini, tidak menunggu seluruh anggota kelompok
lengkap sehingga pada tiga hari tersebut dapat dilakukan penilaian langsung tidak hanya
berdasarkan informasi anggota keluarga saja. Hal yang perlu diperbaiki lagi ialah sebaiknya
media dan penyampaian pada saat edukasi lebih menarik mengingat tingkat pendidikan dari
Ibu Sutarmi dan Ibu Lilis yang rendah. Lalu mengenai kerja sama antara saya dan keluarga
yang dibina mengenai sesi dokumentasi seharusnya lebih sering dokumentasi saat melakukan
intervensi tidak hanya pada saat sudah selesai.

18

Anda mungkin juga menyukai