Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bangsa yang lahir karena adanya
sikap cinta tanah air. Tanpa rasa cinta tanah air, negara ini tidak akan terbentuk. Cinta
tanah air adalah sebuah ungkapan yang berarti kecintaan pada negeri tempat kita
menjalani kehidupan dari lahir hingga akhir hayat. Selain itu, cinta tanah air juga diartikan
sebagai rasa cinta yang sesungguhnya mengandung unsur kasih sayang terhadap tanah
air, dimana rasa cinta itu menimbulkan keinginan untuk menjaga, melindungi dan
membela dari semua ancaman. Cinta tanah air juga berarti rela berkorban untuk
kepentingan tanah air. Rasa tersebut lahir dari dalam hati nurani seorang warga negara
untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya dari segala mara
bahaya. Lebih dari itu, cinta tanah air juga merupakan sebuah kebanggan, rasa memiliki,
rasa menghargai, menghormati, dan loyalitas sehingga menimbulkan keinginan untuk
merawat dan membela tanah air.
Dahulu kala, sikap cinta tanah air ditunjukkan oleh para pahlawan bangsa dengan
sikap rela berkorban melawan para penjajah dan berusaha merebut kemerdekaan
Indonesia. Tujuan utama dari perwujudan rasa cinta tanah air tersebut adalah mencapai
kemerdekaan Indonesia.
Walaupun saat ini kita hidup di masa setelah Indonesia merdeka, kita masih tetap
harus berjuang seperti yang dilakukan para pahlawan. Akan tetapi dengan cara yang
berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata dan pergi ke medan perang. Saat ini dengan
semangat yang sama, yaitu kecintaan pada tanah air, kita bisa melakukan banyak hal
untuk menjaga dan melindungi bangsa kita dari berbagai ancaman. Karena pada saat ini,
justru lebih banyak hal yang harus kita perhatikan, jaga, dan lindungi.
Salah satu contoh sikap cinta tanah air adalah bahwa kita sebagai warga negara harus
merasa bangga terhadap tanah air Indonesia. Rasa bangga itu tentu saja tidak akan
muncul tanpa adanya rasa memiliki.
Sebagai wujud dari rasa bangga itu, kita harus menampilkan identitas kita sebagai
rakyat Indonesia yang cinta pada tanah air. Salah satu contoh sederhana yang bisa
dilakukan oleh ASN dalam menampilkan rasa cinta pada tanah air adalah dengan
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kita dapat menjiwai nilai-nilai yang
terkandung dalam lagu itu, kita juga bisa mengenang dan menghormati jasa para
pahlawan
Kesadaran berbangsa dan bernegara berarti sikap dan tingkah laku harus sesuai
dengan kepribadian bangsa dan selalu mengkaitkan dirinya dengan cita-cita dan tujuan
hidup bangsa Indonesia (sesuai amanah yang ada dalam Pembukaan UUD 1945)
melalui:
1. Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia yang
terdiri dari beberapa suku bangsa yang mendiami banyak pulau yang
membentang dari Sabang sampai Merauke, dengan beragam bahasa dan adat
istiadat kebudayaan yang berbeda-beda. Kemajemukan itu diikat dalam konsep
wawasan nusantara yang merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Menumbuhkan rasa memiliki jiwa besar dan patriotisme untuk menjaga
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sikap dan perilaku yang patriotik dimulai
dari hal-hal yang sederhana yaitu dengan saling tolong menolong, menciptakan
kerukunan beragama dan toleransi dalam menjalankan ibadah sesuai agama
masing-masing, saling menghormati dengan sesama dan menjaga keamanan
lingkungan.
3. Memiliki kesadaran atas tanggungjawab sebagai warga negara Indonesia yang
menghormati lambang-lambang negara dan mentaati peraturan perundang-
undangan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan
bernegara sebaiknya mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua.
Sehingga amanat pada UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara Negara
Kesatuan wilayah Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat
diwujudkan. Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan
bernegara di tingkat pemuda yang perlu di cermati secara seksama adalah
semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal
banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan peranan pemuda
untuk membantu memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan masalah, baik
itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena dengan terbantunya masyarakat
dari semua lapisan keluar dari himpitan persoalan, maka bangsa ini tentunya
menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat di intervensi oleh negara apapun,
karena masyarakat itu sendiri yang harus disejahterakan dan jangan sampai
mengalami penderitaan. Di situ pemuda telah melakukan langkah konkrit dalam
melakukan bela negara.
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai
dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup
bangsanya. Kita dapat mewujudkannya dengan cara menjaga kerukunan dalam
perbedaan baik perbedaan Suku, Agama dan Ras.
Aksi nilai dasar kesadaran dan bernegara, pada indikator sikap menghargai dan
menghormati keragaman Suku, Agama, dan Ras yang diangkat oleh angkatan 2 yaitu
Kerukunan Team dalam Perbedaan. Pada gambar dibawah menampilkan bahwa
walaupun dalam satu angkatan atau 1 kelas kita berbeda agama namun kita merupakan
satu kesatuan yang solid, dan saling menghargai satu dengan yang lain.
Dengan sikap dan perilaku setia kepada pancasila akan dapat mengantisipasi dan
dengan mengatasi berbagai bentuk ideology yang tidak seiring bahkan bertentangan
dengan nilai-nilai pancasila yang dapat melemahkan atau dapat menghancurkan NKRI.
Nilai-nilai yang termuat dalam SILA PANCASILA perlu di jabarkan lebih operasional agar
setiap warga Negara dapat berperan aktif. Mengaktualisasikannya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Salah satu contoh nilai yang ada dalam sila pancasila yaitu :
1. Nilai religius berdasarkan KeTuhanan yang maha Esa, seperti nilai keimanan yaitu
dengan menjalankan kewajiban agama dan kepercayaan secara baik dan benar.
Contoh aksi yang dilakukan adalah menjalankan ibadah subuh oleh umat kristiani.
Salah satu ciri warga negara yang mencintai tanah air dan bangsanya adalah rela
berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Rela berkorban adalah kesediaan
untuk mengorbankan waktu, tenaga, harta, rasa, jiwa, dan raga tanpa terpaksa. Rela
berkorban demi kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa dan negara merupakan
pengamalan sila ketiga Pancasila, yaitu yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Bagi
bangsa Indonesia kerelaan warga negara untuk berkorban demi kemajuan bangsa dan
negara merupakan syarat yang harus dimiliki bila kita ingin mencapai tujuan
pembangunan nasional.
Meskipun bangsa kita secara resmi merdeka pada tanggal l7Agustus 1945, tetapi
perjuangan untuk mencapai kemerdekaan itu sudah dilakukan sejak lama. Banyak para
pahlawan nasional kita yang telah rela mengorbankan segala kemampuan, bahkan jiwa
dan raganya untuk mencapai kemerdekaan.
Setelah melalui perjuangan yang begitu panjang, akhirnya bangsa kita mampu
memproklamirkan kemerdekaannya. Namun, proklamasi kemerdekaan itu bukan berarti
perjuangan berhenti sampai di situ saja. Setelah merdeka, bangsa Indonesia masih
dihadapkan pada berbagai macam ancaman yang dapat memecah belah persatuan dan
kesatuannya. Ancaman-ancaman tersebut berupa gangguan yang datang, baik dan
pihak dalam maupun luar, pada masa revolusi fisik. Hal ini mendorong lahirnya jiwa
pengorbanan dan perjuangan dalam diri para pahlawan kita yang membawa negara
kesatuan RI tetap berjaya sampai saat ini
Mengenal kembali dan meneliti sejarah perjuangan bangsa merupakan langkah
penting untuk menghayati nilai-nilai dasar, sikap mental, dan kebulatan tekad bangsa
agar kita menjadi bangsa yang benar-benar merdeka. Melakukan penghayatan terhadap
sejarah bangsa, dapat memberikan pengertian bahwa kemerdekaan nasional
mencerminkan nilai kebersamaan dan kita sebagai generasi penerus mempunyai
tanggung jawab yang sama dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan tersebut
bahkan unsur yang sangat penting dalam perkembangan jiwa bangsa Indonesia. Hal itu
dapat membentuk bangsa Indonesia mampu memelihara dan meningkatkan rasa
percaya diri terhadap kemampuan bangsa sendiri.
Satu faktor penting yang wajib dikembangkan untuk menumbuhkan semangat
tersebut, yaitu kesanggupan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi
kepentingan dan kemajuan bangsa dan negara. Perjuangan dan pengorbanan yang telah
dilakukan oleh para pahiawan, akan sia-sia jika kita tidak mau melanjutkannya. Terlebih
lagi pada masa sekarang, yaitu masa yang sangat memerlukan kerelaan setiap warga
dalam mengisi kemerdekaan.
Latsar Angkatan II. Melakukan sosialisasi cara mencuci tangan yang baik dan
benar oleh Tenaga Kesehatan
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan
dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut. Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan
negara. Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut
Selain itu pelaksanaan bela negara dapat membentuk mental dan fisik yang tangguh. Hal
tersebut dapat diperoleh dengan tetap menjaga kebugaran lewat olahraga.
Untuk dapat menjaga keamanan wilayah (lingkungan masyarakat) dibutuhkan fisik yang
tangguh
Latihan baris berbaris adalah salah satu latihan fisik guna menanamkan kebiasaan
dalam tata cara hidup yang memupuk jiwa semangat dan kejuangan 1945. Dengan
dilaksanakannya latihan baris berbaris (PBB) secara terus menerus akan tertanam
persatuan dan kesatuan serta rasa tanggung jawab dan juga dsiplin tinggi dalam
menjalankan tugas dan kewajiban kepada bangsa dan Negara untuk mencapai tujuan
pokok yang diharapkan