Anda di halaman 1dari 3

KRONOLOGIS OVER ALIH RUMAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : H. Johny Nainggolan, SH
Pekerjaan : Advokat
NIA : 1903778
Agama : Islam
Alamat : Komp. Pengayoman Kehakiman
Jl. Banding II Blok D.4 No. 8 Tangerang – Banten

1. Pada akhir bulan Juni tahun 2013 sekitar jam 17.10 WIB saya sedang berobat di Poliklinik
Garuda Medika yang berada di Ruko Moderland Tangerang dan bertemu dengan teman sekantor
dibandara Soekarno Hatta yaitu Bapak Sarjono yang juga sama-sama ingin berobat. Kemudian
Bapak Sarjono menawarkan bahwa ada rumah milik Ibu Nani Sulistiawati di perumahan
KOAPGI Rawa Lini ingin di over kredit karena sudah tidak mampu melanjutkan cicilannya.
2. Berselang beberapa hari saya bersama Bapak Sarjono menemui Ibu Nani Sulistiawati ingin
menanyakan rumah yang ingin di over kredit tersebut, dan pada saat itu Ibu Nani Sulistiawati
menjelaskan kepada saya bahwa rumah tersebut sebenarnya sudah mau dibayar oleh rekan
usahanya yang bernama Ibu Hj. Erma Titin Suryatin dengan tenggang waktu pelunasan satu
bulan kemudian, namun sampai lewat tanggal perjanjian yang dibuat Ibu Hj. Erma Titin
Suryatin tidak menempati janji dan akhirnya batal.
3. Selanjutnya saya bersama Ibu Nani Sulistiawati bersama-sama menghadap ke kantor Bank
Mualamah Cabang Cengkareng Jakarta Barat dan bertemu dengan Bapak Adi Prasetio beserta
stafnya, dan saya menanyakan kepada mereka apakah saya bisa mengover kredit rumah milik
Ibu Nani Sulistiawati dan persyaratan apa saja yang harus saya penuhi? Karena saya sudah
pensiun dari PT. Garuda Indonesia. Jawaban dari petugas Bank Muamalah Bapak Adi Prasetio
saat itu saya boleh/disetujui untuk over kredit rumah Ibu Nani Sulistiawati dan terpenting saya
tidak menunggak pembayaran cicilan setiap bulan, seperti yang terjadi saat ini Ibu Nani
Sulistiawati sudah menunggak beberapa bulan.
4. Kemudian saya tanya lagi kepada bapak Adi Prasetio, bilamana cicilan rumah tersebut nanti
sudah lunas saya cicil sertifikat tanahnya atas nama siapa? Dan dijawab Adi Prasetio tentunya
atas nama Ibu Nani Sulistiawati karena sudah di tandatangani AJB nya di Notaris Siti Rohmah,
SH.
5. Lalu saya katakan kepada Bapak Adi Prasetio, bahwa saya mau membeli/meneruskan cicilan
rumah atas nama Ibu Nani Sulistiawati tetapi harus sampai diketahui oleh Notaris, karena saya
tidak ingin ada persoalan yang timbul di kemudian hari. Dan saya ingin nanti pihak Notaris
membuat surat kuasa kepada saya untuk dapat mengambil sertifikat tanah di Bank Muamalah
Cengkareng atas nama Ibu Nani Sulistiawati karena saya sudah over kredit dan mencicil sampai
lunas dan ketika itu Bapak Adi prasetio setuju.
6. Bahkan mengenai Notaris pun waktu itu Bapak Adi Prasetio sempat saya tanya, apakah harus
kembali ke Notaris Siti Rohmah, SH? Dan oleh Bapak Adi Prasetio dijawab tidak, di Notaris
manapun boleh, sehingga kami pilih Notaris terdekat dengan tempat tinggal kami yang ada di
Teluk Naga Tangerang yaitu Notaris Martianis, SH.
7. Dan sebelum kami dan Ibu Nani Sulistiawati berangkat ke Notaris Martianis, SH terlebih dahulu
saya diminta Bapak Adi Prasetio membuka buku rekening untuk Bank Muamalah Cengkareng
serta melunasi kurang lebih 4 bulan cicilan dan denda yang menunggak, bahkan ke Notaris pun
waktu itu saya ajak Bapak Adi Prasetio untuk menyaksikan, tapi dia bilang tidak usah yang
penting fotocopy surat kuasa untuk mengambil sertifikat atas nama Ibu Nani Sulistiawati yang
dibuat oleh Notarisnya saja nanti diberikan kepada Bapak Adi Prasetio.
8. Kemudian sekitar awal bulan Agustus 2018 saya menghubungi pihak Bank Muamalah
Cengkareng Bapak Riyan Ogil, dengan maksud bahwa cicilan rumah akan kami lunasi dengan
cepat sebelum jatuh tempo yang masih kira-kira enam bulan lagi, kira-kira berapa jumlah yang
harus saya bayar, karena saya ingin mendapatkan sertifikat tanah rumah tersebut dan setelah
mendapat jawaban akhirnya pada tanggal 20 Agustus 2018 cicilan rumah tersebut saya bayar
lunas namun saya minta sertifikat tanah rumah dan tanda pelunasan belum dapat diberikan
karena belum jadi.
9. Setelah ditelusuri Bank Muamalah ke pihak Notaris Ibu Siti Rohmah, SH, ternyata memang ada
masalah yaitu : bahwa Ibu Nani Sulistiawati sewaktu mengover kredit rumah tersebut kepada
saya belum sempat terjadi pembuatan AJB (Akte Jual Beli atas nama Ibu Nani Sulistiawati di
Notaris Ibu Siti Rohmah, SH) dengan alasan antara Ibu Nani Sulistiawati dan suaminya ada
masalah rumah tangga.
10. Berhubung saya mendesak Bank Muamalah agar masalah sertifikat tersebut dikoordinasikan
kepada pihak Notaris untuk penyelesaiannya, tetapi jawabannya selalu bertele-tele dan tidak
memuaskan, dan bahkan saya menawarkan untuk secara bersama-sama menghadap Notaris dan
pihak KOAPGI.
11. Dan akhirnya saya meminta nomor HP Ibu Imah staf Notaris Ibu Rohmah, SH dan bertemu juga
dengan Ibu Siti Rohmah, SH, kemudian kami secara bersama-sama untuk menghubungi Bapak
Away Waluya melalui telepon maupun WA untuk penyelesaian pembuatan AJB tanah tersebut
dari Bapak Away Waluya kepada saya H. Johny Nainggolan, SH namun sampai dengan saya
membuat laporan kronologis ini pembuatan AJB belum terwujud.
12. Perlu juga saya sampaikan bahwa berlarut-larutnya pembuatan AJB tersebut sampai saat ini
belum selesai karena kesalahan dari pihak Bank Muamalah yang tidak menghiraukan dan
melaksanakan solusi yang telah diberikan oleh pihak Notaris pada pihak Bank Muamalah untuk
diteruskan ke Ibu Nani Sulistiawati, dan hal ini diakui oleh pihak Bank Muamalah kepada saya,
karena waktu itu saya katakan bahwa saya dalam masalah ini merasa di bohongi/ditipu oleh
petugas Bank Muamalah Bapak Adi Prasetio, karena cicilan rumah sudah saya lunasi akan
tetapi sertifikat tidak saya dapatkan.
13. Pada tanggal 20 Agustus 2018 setelah saya lunasi cicilan rumah tersebut, ketika saya minta
sertifikatnya mendapat jawaban bahwa sertifikatnya ada di kantor pusat Bank Muamalah
Kuningan, Jakarta. Namun setelah ditelusuri oleh Bapak Riyan Ogil ternyata tidak ada/tidak
ditemukan (ketika itu Bapak Adi Prasetio sudah mengundurkan diri dari pegawai Bank
Muamalah Cengkareng)
14. Kemudian Bapak Riyan Ogil menanyakan pihak Notaris Siti Rohmah, SH yang diwakili oleh
stafnya Ibu Imah mendapat jawaban akan ditelusuri terlebih dahulu karena pengurusan sertifikat
tersebut diatas diserahkan ke pihak Notaris yang lain (yang mengurus bukan lagi Notari ibu Siti
Rohmah, SH) dan disini pun saya merasa di bohongi oleh Bapak Riyan Ogil karena ternyata
yang mengurus sertifikat tersebut diatas tetap Notaris Ibu Siti Rohmah, SH (Bukan Notaris lain
seperti yang dijelaskan oleh Bapak Riyan Ogil pada saya sebelumnya).
15. Dari uraian-uraian/penjelasan diatas, pantaslah selama ini bilamana saya mengajak petugas
Bank Muamalah Bapak Riyan Ogil untuk bersama-sama menghadap ke kantor Notaris Ibu Siti
Rohmah, SH selalu tidak bersedia untuk menyelesaikan persoalan ini, sehingga saya harus turun
tangan sendiri.

Demikianlah laporan kronologis tersebut saya buat dengan sebenar-benarnya, sehingga sertifikat
yang saya inginkan dapat segera terwujud.

Tangerang, 31 Agustus 2019


Hormat saya,

H. Johny Nainggolan, SH

Anda mungkin juga menyukai