MANAJEMEN BREATHING
DIBUAT OLEH :
KELOMPOK 2
DOSEN PEMBIMBING :
SYEDZA SAINTIKA
PADANG
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini . Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi kami khususnya .
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUIAN ...................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................................ 4
B. TUJUAN PENULISAN .................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
A. PERNAPASAN (BREATHING) ........................................................................................................ 5
B. PENATALAKSANAAN GANGGUAN VENTILASI ............................................................................. 6
1. Pengenalan Masalah Ventilasi ................................................................................................ 6
2. Tanda Objektif Masalah Ventilasi ........................................................................................... 7
3. Pengelolaan............................................................................................................................. 7
C. FOREIGN BODY AIRWAY OBSTRUCTION (FBAO) / SUMBATAN KARENA BENDA ASING PADA
JALAN NAFAS....................................................................................................................................... 7
1. Pada Orang Dewasa ................................................................................................................ 7
2. Pada Anak dan Bayi ................................................................................................................. 8
D. PENGELOLAAN FUNGSI PERNAFASAN (BREATHING MANAGEMENT) DENGAN PERNAFASAN
BUATAN............................................................................................................................................... 9
Pernapasan Buatan Mulut-Mulut ..................................................................................................... 11
Pernapasan Buatan Mulut-Hidung ................................................................................................... 12
Pernapasan Buatan Mulut-Stoma / Lubang Trakeostomi ................................................................ 12
Pernapasan Buatan Mulut-Masker/ Sungkup Muka......................................................................... 13
BVM (Bag Valve Mask) ...................................................................................................................... 14
BAB III .................................................................................................................................................... 16
PENUTUP ............................................................................................................................................... 16
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................. 16
B. SARAN ....................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUIAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami apa itu Breathing
Management.
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan: Pengelolaan Fungsi Pernafasan
(Breathing Management) dengan Pernafasan Buatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERNAPASAN (BREATHING)
Bernapas adalah usaha seseorang secara tidak sadar/otomatis untuk melakukan
pernafasan. Tindakan ini merupakan salah satu dari prosedur resusitasi jantung paru
(RJP). Untuk menilai seseorang bernafas secara normal dapat dilihat dari berapa kali
seseorang bernapas dalam satu menit, secara umum;
1. Frekuensi/jumlah pernapasan 12-20x/menit (dewasa), anak (20-30x/menit), bayi
(30-40x/menit)
2. Dada sampai mengembang
Pernapasan dikatakan tidak baik atau tidak normal jika terdapat keadaan berikut ini:
1. Ada tanda-tanda sesak napas: peningkatan frekuensi napas dalam satu menit
2. Ada napas cuping hidung (cuping hidung ikut bergerak saat bernafas)
3. Ada penggunaan otot-otot bantu pernapasan (otot sela iga, otot leher, otot perut)
4. Warna kebiruan pada sekitar bibir dan ujung-ujung jari tangan
5. Tidak ada gerakan dada
6. Tidak ada suara napas
7. Tidak dirasakan hembusan napas
8. Pasien tidak sadar dan tidak bernapas
3. Pengelolaan
Penilaian patensi jalan nafas serta cukupnya ventilasi harus dilakukan dengan
cepat dan tepat. Bila ditemukan atau dicurigai gangguan jalan nafas atau ventilasi
harus segera diambil tindakkan untuk memperbaiki oksigenasi dan mengurangi
resiko penurunan keadaan. Tindakan ini meliputi tekhnik menjaga jalan nafas,
termasuk jalan nafas definitive ataupun surgical airway dan cara untuk membantu
ventilasi. Karena semua tindakan diatas akan menyebabkan gerakan pada leher,
harus diberikan proteksi servikal, terutama bila dicurigai atau diketahui adanya
fraktur servikal.
Pemberian oksigen harus diberikan sebelum dan setelah tindakan mengatasi
masalah airway. Suction harus selalu tersedia, dan sebaiknya dengan ujung
penghisap yang kaku.
1. Pengertian
Memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan
untuk menjamin kebutuhan oksigen dan pengeluaran gas CO2.
2. Tujuan
Menjamin pertukaran udara di paru-paru secara normal.
3. Diagnosis
Ditegakkan bila pada pemeriksaan dengan menggunakan metode Look Listen
Feel (lihat kembali pengelolaan jalan nafas) tidak ada pernafasan dan pengelolaan
jalan nafas telah dilakukan (jalan nafas aman).
4. Tindakan
a. Tanpa Alat: Memberikan pernafasan buatan dari mulut ke mulut atau dari
mulut ke hidung sebanyak 2 (dua) kali tiupan awal dan diselingi ekshalasi.
b. Dengan Alat: Memberikan pernafasan buatan dengan alat “Ambu bag” (self
inflating bag) yang dapat pula ditambahkan oksigen. Dapat juga diberikan
dengan menggunakan ventilator mekanik (ventilator/respirator).
c. Pemeriksaan pernafasan
1) Look-Lihat
* Gerak dada
* Gerak cuping hidung (flaring nostril)
* Retraksi sela iga
* Gerak dada
* Gerak cuping hidung (flaring nostril)
* Retraksi sela iga
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Airway merupakan komponen yang penting dari sistem pernapasan adalah
hidung dan mulut, faring, epiglotis, trakea, laring, bronkus dan paru. Breathing
(Bernapas) adalah usaha seseorang secara tidak sadar/otomatis untuk melakukan
pernafasan. Tindakan ini merupakan salah satu dari prosedur resusitasi jantung paru
(RJP).
Kondisi kekurangan oksigen merupakan penyebab kematian yang cepat.
Kondisi ini dapat diakibatkan karena masalah sistem pernafasan ataupun bersifat
sekunder akibat dari gangguan sistem tubuh yang lain. Pasien dengan kekurangan
oksigen dapat jatuh dengan cepat ke dalam kondisi gawat darurat sehingga
memerlukan pertolongan segera. Apabila terjadi kekurangan oksigen 6-8 menit akan
menyebabkan kerusakan otak permanen, lebih dari 10 menit akan menyebabkan
kematian. Oleh karena itu pengkajian pernafasan pada penderita gawat darurat
penting dilakukan secara efektif dan efisien.
B. SARAN
Setelah membaca makalah ini semoga pembaca memahami isi makalah yang
telah disusun meskipun kami menyadari makalah ini kurang dari sempurna. Oleh
karena itu kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang dapat
membantu menyempurnakan makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Advanced Paediatric Life Support. 3rd ed. London: BMJ Books 2001. Chapters 4 (Basic life
support); 5 (Advanced support of the airway and ventilation); 22 (Practical
procedures: airway and breathing).
Alkatiri J. Resusitasi Kardio Pulmoner dalam Sudoyo W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid I. Edisi IV. FKUI. Jakarta. 2007. Hal. 173-7.
Brunner dan Suddarth, 2001, Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8, Vol. II, EGC: Jakarta
Fleisher G, Ludwig S (eds): Textbook of Pediatric Emergency Medicine (4th ed).
Philadelphia: Lippincott 2000. Chapters 1 (Resuscitation: pediatric basic and advanced life
support); 5 (Emergency airway management: rapid sequence induction).