Anda di halaman 1dari 29

Pengujian Substantif Utang

Usaha
Jurnal Transaksi
pada Hutang Usaha

• Pembelian kredit
• Retur pembelian
• Pengeluaran kas sebagai pelunasan
hutang
Jurnal Transaksi Hutang Usaha
Pembelian Persediaan
Persediaan XXXX
Hutang Usaha XXXX
Retur Pembelian
Hutang Usaha XXXX
Retur Pembelian XXXX
Pelunasan Hutang
Hutang Usaha XXXX
Kas XXXX
Catatan Akuntansi Yang Terkait
Pada Hutang Usaha

• Buku Pembatu Hutang


 Pada transaksi Pembelian
Kredit
• Buku Persediaan
 Pada Transaksi Pembelian
Perbedaan Karakteristik Piutang
Lancar & Hutang Lancar
1. Piutang Lancar
 Cenderung overstatement
 Penyajian berdasarkan nilai bersih yg
dapat direalisasikan
2. Hutang Lancar
 Cenderung undestatement
 Penyajian berdasrkan fakta tentang
kejadiannya
Karakteristik Penyajian
• Piutang Usaha
 Cenderung Overstatement
 tujuan pengujian utk menemukan
Piutang yg fiktif
• Hutang Usaha
Cenderung Undestatement
 Tujuan pengujian keberadaan utk
menemukan hutang yg belum dicatat
(unrecorded liabilities)
Karakteristik Penilaian
• Piutang Usaha
 Penyajian di neraca berdasarkan nilai bersih
yg dpt direalisasikan
 Pengujian Penilaian mjd penting, Utk
menguji kewajaran nilai piutang
• Hutang Usaha
 Penyajian di neraca berdasarkan fakta
tentang kejadiannya
 Pengujian penilaian tdk penting
Prinsip Akuntansi Hutang
Usaha
• Setiap jenis hutang lancar disajikan
terpisah , jika jumlahnya material
Hutang usaha(account payable & notes
payable)
Uang jaminan dari pelanggan
Accrued payable
Hutang karena perusahaan ditunjuk
sebagai Pemungut
Hutang lancarlainnya
Lanjutan
• Hutang jangka panjang yang akan segera
jatuh tempo harus diklasifikasikan sebagai
hutang lancar
• Hutang kepada pihak hubungan istimewa
harus dipisahkan dari hutang kepada
pihak ketiga yang independen
• Aktiva yang dijaminkan dalam penarikan
hutang harus dilakukan pengungkapan
• Hutang bersyarat harus dijelaskan dalam
neraca
Tujiuan Audit
Keberadaan & Penyajian &
Penilaian &
keterjadian Pengungkapan
Alokasu

Kelengkapan Kewajiban

Saldo Hutang yg
Saldo Hutang
disajikan dli
Sesungguhnya
LapKeu
Asersi Mnj Pd Hutang Usaha
Keberadaan atau keterjadian hutang
usaha.
Kelengkapan hutang usaha.
Kewajiban hutang usaha.
(Tidak ada asersi penilaian)
Penyajian dan pengungkapan hutang
usaha
Tujuan Pengujian Substantif
Pada Hutang Usaha
• Memperoleh keyakinan tentang keandalan
catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan hutang usaha.
• Membuktikan keberadaan hutangusaha
dan keterjadian transaksi yang berkaitan
dengan hutang usaha (yang dicantumkan
di neraca)
lanjutan
• Membuktikan kelengkapan transaksi
hutang usaha yang dicatat dalam catatan
akuntansi dan kelengkapan saldo hutang
usaha yang disajikan di neraca
• Membuktikan kewajiban klien atas hutang
usaha yang dicantumkan di neraca
• Membuktikan kewajaran penyajian dan
pengungkapan hutang usaha di neraca
Program Pengujian Substantif
Pada Hutang Usaha
• Prosedur audit awal terhadap hutang usaha.
• Prosedur analitik atas hutang usaha
• Pengujian terhadap transaksi rinci atas Hutang
usaha.
• Pengujian terhadap saldo akun rinci atas
Hutang usaha.
• Pemeriksaan atas penyajian & Pengungkapan
hutang usaha
Prosedur Audit Awal pada
Hutang Usaha
 Mengusut saldo hutang usaha yang
tercantum di neraca, ke saldo akun hutang
usaha di buku besar.
 Menghitung kembali saldo akun hutang
usaha di buku besar :
• Saldo awal,
• Ditambah jumlah pengkreditan,
• Dikurangi jumlah pendebitan
Lanjutan
• Mereview terhadap mutasi luar biasa pada
akun hutang usaha.
• Mengusut saldo awal akun hutang usaha (di
buku besar) ke kertas kerja tahun yang lalu
• Mengusut posting pendebitan &
pengkreditan akun hutang usaha ke jurnal
ybs.
• Merekonsiliasi akun hutang usaha (di buku
besar) ke buku pembantu hutang usaha
Prosedur Analitik Pada Hutang
Usaha
• Perhitungan rasio rasio-rasio keuangan yg
berkaitan dengan hutang usaha usaha. .
• Rasio Rasio-rasio membantu auditor dalam
mengungkapkan mengungkapkan:
 Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa.
 Perubahan akuntansi.
 Perubahan usaha.
 Fluktuasi acak.
 Salah saji
Rasio-rasio pada Hutang Usaha
• Rasio tingkat perputaran hutang usaha
Pembelian bersih
Rerata hutang usaha

• Rasio hutang usaha dengan lancar hutang


Hutang usaha
Hutang lancar .
Pengujian Transaksi Rinci Pada
Hutang Usaha
• Memeriksa sampel transaksi pada
akun hutang usaha ke dokumen yang
mendukung timbulnya transaksi
transaksi.
• Melakukan verifikasi pisah batas (cut
-off) transaksi pembelian & retur
pembelian
Pemeriksaan Dokumen
Pendukung
• Pengkreditan akun hutang usaha
Faktur pembelian
Laporan penerimaanbarang
Order pembelian.
• Pendebitan akun hutang usaha
Bukti kas keluar
Memo debit untuk returpembelian
Pemeriksaan Cut- off pada
Hutang Usaha
• Untuk menemukan hutang yang belum
dicatat.
• Transaksi & dokumen minggu terakhir
sebelum tanggal neraca & minggu
pertama setelah tanggal neraca neraca.
• Pemeriksaan atas atas:
Penambahan hutang.
Berkurangnya hutang
Pemeriksaan Dokumen
Pendukung

• Pengkreditan akun hutang usaha


Faktur pembelian
Laporan penerimaan barang
Order pembelian.
• Pendebitan akun hutang usaha
Bukt kas keluar
Memo debit untuk retur pembelian
Pemeriksaan Cut-off pada
Hutang Usah
• Untuk menemukan hutang yang belum
dicatat.
• Transaksi & dokumen minggu terakhir
sebelum tanggal neraca & minggu
pertama setelah tanggal neraca.
• Pemeriksaan atas atas:
Penambahan hutang.
Berkurangnya hutang.
Pengujian Saldo Akun Rinci Pada
Hutang Usaha(Pengujian Keberadaan)

• Konfirmasi hutang usaha (bukan


merupakan mandatory procedure).
• Memeriksa dokumen yang mendukung
transaksi pembayaran hutang setelah
tanggal neraca.
• Rekonsiliasi dengan account receivable
statement dari kreditur
Pengujian
Penyajian & Pengungkapan

• Memeriksa klasifikasi hutang di neraca.


• Memeriksa pengungkapan tentang
hutang.
• Pengungkapan tentang tentang:
Hutang bersyarat (contingent liabilities).
Komitmen
Hutang Bersyarat

• Kewajiban potensial yang mempunyai


kemungkinan akan benar-benar
menjadi hutang.
• Contoh.
Perkara pengadilan yang dihadapi
oleh klien, akan mengakibatkan
denda/kerugian tertentu bagi klien
Hutang Bersyarat

• Disajikan di neraca
Dengan tanda kurung dalam
kelompok hutang lancar, atau
Dalam kelompok hutang
bersyarat
• Tidak dijumlahkan dengan hutang
yang lain.
Komitmen
Kesanggupan untuk melakukan sesuatu di
masa yg akan datang
Contoh
Penanda tanganan kontrak oleh klien
akan menimbulkan kesanggupan untuk
melakukan sesuatu di masa yg akan
datang, seperti yang tercantum dalam
kontrak .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai