Anda di halaman 1dari 35

SELIMUT PENGHANGAT (THERMAMET)

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/063 15 Juli 2008 00 1-2
Ditetapkan
CEO Mayapada Hospital
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :
15 Juli 2008
Dr. S. Chandra Rahardja
Pedoman penggunaan selimut pengangkat pada pasien
PENGERTIAN
Untuk mencegah hypothermia pada pasien
TUJUAN
Setiap penggunaan thermamet sesuai dengan ketentuan rumah sakit
KEBIJAKAN
1. Hubungkan kabel (conector) yang ada pada selimut penghangat ke
PROSEDUR
bagian belakang mesin termamet.
2. Hubungkan kebel mesin ke saklar listrik.
3. Tekan tombol (I) untuk menghidupkan mesin, pada layar moitor
terlihat angka-angka dalam derajat celcius.
4. Tekan tombol (+) untuk menaikkan suhu pada selimut penghangat
sesuai dengan kebutuhan.
5. Tekan tombol (-) untuk menurunkan suhu pada selimut penghangatan
sesuai dengan kebutuhan.
6. Secara otomatis selimut akan hangat sesuai dengan yang kita
inginkan.
7. Letakkan selimut pada pasien sesuai dengan kebutuhan.
- Warna orange gelap menempel pada tubuh pasien.
- Warna orange terang menghadap keatas.
8. Tekan angka (1) dan (2), untuk selimut yang digunakan pada tangan
kanan dan kiri.
9. Tekan angka (3) dan (4), untuk selimut yang digunakan pada kaki
kanan.
10. Tekan angka (5) dan (6), untuk selimut yang digunakan pada kaki
kiri.
11. Untuk mematikan mesin tekan dahulu angka (1), (2), (3), (4), (5), (6)
lalu terakhir tekan tombol (0).
12. Cabut stop kontak dari saklar listrik.
13. Selimut dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.
Perawatan Alat :
Setelah selesai digunakan selimut di lap dengan menggunakan air bersih.
SELIMUT PENGHANGAT (THERMAMET)

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/063 15 Juli 2008 00 2/2
PROSEDUR Catatan :
Selimut penghangat sebaiknya jangan langsung menempel pada kulit
pasien atau sebelum digunakan diberi alas dengan kain tipis, ini untuk
menghindari dari luka bakar pada pasien.

---
UNIT TERKAIT
PENGOPERASIAN BRANCARD HILL ROOM

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/064 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman penggunaan brancar untuk trasportasi pasien selama di kamar
operasi
TUJUAN Memudahkan pemindahan pasien dari tempat tidur ke meja operasi.
KEBIJAKAN Semua pasien yang akan di operasi harus dipindahkan dengan
menggunakan brancar.
PROSEDUR 1. Kunci brancar dengan menekan kunci yang ada pada empat roda
brancar tersebut.
2. Untuk memasang hek/pengaman pada brancar, tarik hek atas sampai
terdengar bunyi “klik”
3. Untuk menurunkan hek, tarik kunci yang ada pada kiri dan kanan
brancar yang bertuliskan “pull”
4. Untuk meninggikan bagian kepala pasien, tarik pegangan berwarna
merah yang ada pada bagian kepala dari brancar tersebut.
5. Untuk merendahkan bagian kepala, tarik pegangan berwarna merah
dan bertuliskan “Trendelenburg”
6. Brancar mempunyai 4 lobang untuk memasang infus.
 Masing-masing 2 buah dibagian kepala dan kaki.
 Apabila tiang infus tidak digunakan, taruhlah pada bagian
bawah brancar tersebut.

PERAWATAN ALAT :
1. Bersihkan brancar kurang lebih seminggu sekali dengan
menggunakan cairan desinfektan lalu lap dengan lap kering.
2. Roda dari brancar selalu diolesi minyak pelumas agar tidak macet.

UNIT TERKAIT ---


MENGGUNAKAN OKSIGEN TABUNG

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/065 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu petunjuk oksigen dari tabung untuk memenuhi kebutuhan oksigen
pasien.
TUJUAN Membantu pemenuhan kebutuhan pasien terhadap O2
KEBIJAKAN Menggunakan oksigen tabung sesuai dengan kebutuhan pasien.
PROSEDUR 1. Hubungkan dan rekatkan regulator + flowmeter pada tabung
oksigen.
2. Isi aquadest steril ke dalam humidifier hingga batas yang
ditentukan.
3. Pasang humidifier dan rekatkan dengan baik dan benar dibawah
flowmeter.
4. Berikan oksigen sesuai instruksi dokter dengan menghidupkan
oksigen (tombol flowmeter diputar ke kiri)
5. Matikan oksigen jika tidak dipakai lagi dengan memutar tombol
flowmeter ke kanan.
6. Perhatian: oksigen via Nasal 1 – 5 lpm
oksigen via RM, NRM > 5 lpm
7. Jika oksigen tidak digunakan lagi, tabung oksigen ditutup dengan
memutar tombol open sesuai petunjuk (kekanan)

PERAWATAN ALAT :
1. Tabung oksigen selalu dalam keadaan terkunci
2. Regulator + flowmeter terpasang dengan baik.
3. Tabung oksigen, regulator, flowmeter dibersihkan dengan cairan
desinfektan dan dilap kering
4. Tabung oksigen disimpan ditempat yang nyaman.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN TENSIMETER AIR RAKSA MANUAL

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/066 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu petunjuk penggunaan tensimeter air raksa manual.
TUJUAN Agar dapat memberikan hasil yang akurat dalam pengukuran tekanan darah.
KEBIJAKAN Bahwa pemeliharaan pada pengoperasian alat kesehatan sesuai dengan
kebijakan prosedur pemeliharaan dan pengoperasian alat kesehatan.
PROSEDUR 1. Pasien tidur terlentang.
2. Dekatkan tensimeter ke pasien.
3. Pasang manset pada bagian lengan atas dan tutup knof balon.
4. Pompa tensimeter dengan menekan balon pompa sampai pada
ketinggian tertentu.
5. Biarkan air raksa turun sampai pada bagian yang paling bawah dari
tensimeter tersebut.
6. Dengarkan bunyi “dug” yang pertama sebagai sistole dan bunyi
“dug” kedua sebagai diastole.
7. Catat hasil dalam status pasien.

PERAWATAN ALAT :
1. Air raksa dalam tensimeter jangan sampai pecah.
2. Siapkan manset dalam keadaan kempes
3. Rapikan alat dan kembalikan ke tempat semula.

UNIT TERKAIT ---


PENANGANAN JARINGAN TUBUH PASIEN PASCA OPERASI

KAMAR OPERASI
No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/OKP/067 5 Maret 2010 01 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
5 Maret 2010 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan kondisi jaringan
dalam keadaan baik.
TUJUAN Agar semua petugas di kamar bedah mengetahui cara penanganan yang
benar terhadap jaringan pasca operasi.
KEBIJAKAN Penanganan jaringan-jaringan pasca operasi dilakukan sesuai prosedur,
baik jaringan yang akan diperiksa ke laboratorium maupun yang akan
diserahkan kepada pasien/keluarga.
PROSEDUR 1. Dokter pembedah memberikan penjelasan kepada pasien/keluarga
mengenai bahan/jaringan yang dikeluarkan apakah perlu dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut atau tidak.
2. Masukkan jaringan kedalam tempat/bokal, isi dengan cairan formalin
10% sampai menutupi permukaan jaringan.
3. Untuk jaringan yang akan diperiksa : dokter bedah mengisi formulir
sesuai jenis pemeriksaan misalnya histopatologi, kultur, dll dan
menandatanganinya.
4. Jaringan dan formulir permintaan pemeriksaan dikirim ke
laboratorium :
a. Langsung dari kamar bedah
b. Disertakan ke ruang rawat bersama pasien untuk diperlihatkan
kepada pasien/keluarga, kemudian dikirim ke laboratorium dari
ruang rawat.
5. Bila pasien/keluarga memilih memeriksakan diluar rumah sakit
Mayapada, harus diinformasikan kepada dokter pembedah, bila
disetujui jaringan diserahkan kepada pasien/keluarga dengan mengisi
dan menandatangani formulir serah terima jaringan.
6. Bila tidak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, jaringan diserahkan
kepada pasien/keluarga dengan mengisi dan menandatangani formulir
serah terima jaringan

UNIT TERKAIT ---


PENANGANAN JARINGAN TUBUH PASIEN
PASCA BEDAH DALAM RUANG OK

KAMAR OPERASI No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/067 15 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR B. Jaringan yang tidak diperlukan lagi, diserahkan pada keluarga.
1. Dokter bedah menjelaskan kepada pasien/lekuarga/wali
mengenai jaringan pasca operasi yang dimaksud, dan bahwa
jaringan/bahan tersebut tidak lagi diperlukan untuk proses
atau pemeriksaan lebih lanjut.
2. Sesuai dengan kesepakatan dengan pihak
pasien/keluarga/walinya, maka jaringan/bahan tersebut dapat
:
a) Diambil oleh pihak pasien/kelaurga/walinya :
 Staf kamar operasi mengisi form atau pernyataan
penyerahan jaringan/bahan tersebut secara lengkap
dan pihak pasien/keluarga/walinya menandatangani
setelah penerimaan jaringan/bahan tersebut.
 Jaringan dan bahan tersebut diserahkan setelah
dikemas sebagaimana mestinya.
b) Tidak diambil oleh pihak pasien/keluarga/walinya :
Setelah dikemas oleh staf kamar operasi, jaringan/bahan
diserahkan kepada cleaner untuk dihancurkan/dibuang.

UNIT TERKAIT ---


PENGOPERASIAN TEMPAT TIDUR
MANUAL HILL ROOM 425
KAMAR OPERASI
No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/OKP/068 15 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu pedoman penggunaan tempat tidur hill room.
TUJUAN Agar petugas OK dapat pengoperasikan tempat tidur tersebut sesuai
dengan SOP.
KEBIJAKAN Semua personil OK harus mampu mengoperasikan tempat tidur manual
hill room 425.
PROSEDUR 1. Menempatkan roda tempat tidur pada posisi yang diinginkan, lalu
kunci yang terdapat pada roda di off.
2. Mengatur posisi tempat tidur sesuai dengan kebutuhan pasien.
a) Menaikkan bagian kepala dengan cara memutar handle
sebelahkiri ke arah kanan sesuai dengan derajat yang
diinginkan (dapat dilihat pada sisi tempat tidur) kemudian
untuk menurunkan putar handle ke arah sebaliknya.
b) Menaikkan bagian kaki dengan cara memutar handle sebelah
kanan ke arah kanan, kemudian putar ke arah kiri bila akan
menurunkan.
c) Meninggikan tempat tidur dengan cara memutar handle bagian
tengah arah kanan kemudian putar ke arah sebaliknya bila
akan menurunkan.
3. Untuk memasang pengaman pasien, angkat hek sampai maksimal
hingga terdengar bunyi „klik“.
 Untuk membuka pengaman pasien, angkat hek sambil tekan
engsel dibagian ujung bawah tempat tidur lalu turunkan.
PENGOPERASIAN TEMPAT TIDUR
MANUAL HILL ROOM 425

KAMAR OPERASI No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/068 15 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR
4. Pada tempat tidur terdapat enam lubang untuk menempatkan
tiang infus.
a) 2 dibagian tengan pada sisi tempat tidur.
b) 2 dibagian kaki
c) 2 dibagian kepala
5. Bila tiang infus tidak dipakai, masukkan pada lubang
dibawah tempat tidur.

PERAWAT ALAT :
1. Kurang lebih seminggu sekali tempat tidur kita bersihkan
dengan cairan desinfektan lalu lap kering.
2. Roda handle tempat tidur diberi pelumas agar tidak macet
dan keras saat didorong.
3. Apabila terjadi kerusakan hubungi bagian Maintenance

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN TEMPAT CUCI TANGAN MEDITEC

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/069 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu petunjuk tentang penggunaan tempat cuci tangan meditec.
TUJUAN Agar semua personil yang ada di kamar bedah mampu mengoperasikan alat
tersebut.
KEBIJAKAN Semua personil yang akan melakukan tindakan harus mencuci tangan
dengan alat tersebut.
PROSEDUR 1. Apabila ingin mengeluarkan air, maka tekan dengan lutut bagian
yang bertuliskan “air pada bagian bawah alat tersebut.
2. Apabila ingin mengeluarkan sabun, maka tekan dengan lutut bagian
yang bertuliskan “mikroshield”.
3. Apabila ingin mengeluarkan alkohol, tekan dengan lutut pada bagian
yang bertuliskan “alkohol”.

PERAWATAN ALAT :
1. Tempat cuci tangan selalu dalam keadaan hidup sehingga selalu siap
untuk digunakan.
2. Air sabun (microshield) dan alkohol selalu dalam keadaan terisi.
3. Pojok-pojok tempat cuci tangan setiap pagi selalu dibersihkan
dengan sikat dikeringkan.
4. Apabila terjadi kerusakan hubungi bagian Maintenance.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN MEJA OPERASI
MANUAL OK I DAN OK II
No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
KAMAR OPERASI SOP/OKP/070 15 Juli 2008 00 1-2

PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,


15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Langkah-langkah secara sistimatis penggunaan meja operasi manual OK I
dan OK II
TUJUAN Agar semua petugas dapat mengoperasionalkan meja operasi dengan baik
dan benar.
KEBIJAKAN Pemeliharaan pada pengoperasian alat elektromedik sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan.
PROSEDUR 1. Pedal :
Untuk membuat posisi tinggi, rendah meja operasi sesuai
kebutuhan operasi.
2. Handle :
 Untuk membuat posisi mering kiri, kanan
 Untuk membuat posisi tredelenburg (kaki diatas)
 Untuk membuat posisi kepala diatas
3. Pegas atas
Untuk membuat posisi kepala
4. Pegas bawah :
Untuk membuat posisi kaki
5. Kunci lock
Untuk membuat posisi meja operasi tidak dapat bergerak.
PERWATAN ALAT:
1. Dibersihkan dengan larutan presept dan dilap kering
2. Memberi minyak pelumas kalau perlu
PENGOPERASIAN MEJA OPERASI
MANUAL OK I DAN OK II

KAMAR OPERASI No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/070 15 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR 3. Meja operasi selalu dalam keadaan terkunci
4. Meja operasi siap digunakan dengan memakai alas meja
(kain putih), plastik alas meja (kain putih)

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN MEJA OPERASI ELEKTRIC
OK III & OK IV

KAMAR OPERASI No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/071 15 Juli 2008 00 1-2

PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,


15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman penggunaan meja operasi OK III & OK IV
TUJUAN Agar semua petugas dapat mengoperasikan meja operasi tersebut dengan
biak dan benar.
KEBIJAKAN Pengoperasian meja operasi OK III & OK IV dilakukan dengan benar.
PROSEDUR 1. Sambungkan kabel meja operasi ke stop kontak/arus listrik.
2. Nyalakan saklar remote yang terdapat pada bagian bawah meja
operasi.
3. Untuk menyalakan remote meja operasi, posisi lampu gambar
paling atas pada remote harus menyala, salah satu diantaranya
untuk menunjukkan remote berfungsi dengan baik.
4. Untuk mengatur posisi yang diinginkan/sesuai jenis tindakan lihat
petunjuk pada remote control, sesuai gambar yang tertera di remote
control sehingga bisa membuat posisi yang dibutuhkan.
5. Pada kasus tertentu atau operasi dibagian lengan dapat dibantu
dengan hand table.
6. Untuk mendapatkan posisi meja operasi yang lebih pendek, kita
dapat memisahkan bagian demi bagian dari meja operasi dengan
cara menekan tombol-tombol yang tersedia disamping kiri dan
kanan meja operasi.
7. Untuk rem roda meja operasi dipasang dengan sistem sentral dan
steer lock yang terdapat pada bagian tengah dari bawah meja
operasi.
8. Untuk membersihkan atau memperbaiki meja operasi, sebaiknya
saklar listrik dari meja operasi harus dilepaskan lebih dulu.
PENGOPERASIAN MEJA OPERASI ELEKTRIC
OK III & OK IV
KAMAR OPERASI
No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/OKP/071 15 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Perlu diperhatikan agar kaki meja tidak tersentuh oleh anggota
tubuh
2. Posisi meja harus selalu terkunci.

Perawatan Alat
1. Detelah dipakai, meja operasi dibersihkan dengan menggunakan
cairan desinfektan lalu lap dengan lap kering.
2. Kabel meja operasi sebaiknya selalu tersambung ke arus listrik
3. Posisi meja operasi harus pada posisi yang paling rendah
4. Apabila terjadi kerusakan lapor bagian Maintenance

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN SUCTION REXALL

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/074 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman dalam pengoperasian suction rexall
TUJUAN Agar semua perawat dapat mengoperasikan alat suction rexall dengan baik
dan benar.
KEBIJAKAN Pengoperasian suction rexall sesuai dengan kebutuhan.
PROSEDUR
1. Sebelum operasi dimulai suction diperiksa apakah sudah siap pakai
atau belum.
2. Sambungkan kabel ke saklar listrik, lampu hijau “POWER” akan
menyala.
3. Putar tombol “REGULATING” atau tombol daya hisap sesuai yang
dibutuhkan saat operasi.
4. Tombol suction dan extraction, apabila menggunakan suction posisi
garis putih pada tombol tepat berada pada tulisan suction begitu juga
selang suction yang akan kita gunakan untuk operasi kita masukkan
pada tulisan suction, begitu juga sebaliknya.
5. Setelah selesai operasi tekan tombol “ON/OFF” untuk mematikan
suction, cabut kabel suction dari saklar listrik.
6. Suction unit dibersihkan dengan menggunakan cairan desinfektan
lalu lap dengan lap kering, setelah itu suction unit dikembalikan ke
tempat semula.
7. Cairan yang ada pada botol suction dibuang diruang bilas, botol
suction direndam dengan cairan desinfektan + 20 menit seperti :
Asepty Zyme atau Hibicet”
8. Botol dibilas sampai bersih, keringkan dan kembalikan ke suction
unit sehingga suction untuk digunakan kembali.

UNIT TERKAIT ---


PENGOPERASIAN DIATHERMI AESCULAP

No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


KAMAR OPERASI SOP/OKP/075 10 Februari 2011 01 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
10 Februari 2011 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman dalam penggunaan mesin diathermi aesculap
TUJUAN Agar semua petugas di kamar bedah dapat mengoperasikan Diathermi
Aesculap dengan baik dan benar
KEBIJAKAN Pengoperasian Diathermi Aesculap dilakukan sesuai prosedur.
PROSEDUR Fungsi Tombol-Tombol Diathermi Aesculap :
 Power
Berfungsi untuk menghidupkan (ON) dan untuk memastikan aliran
listrik (OFF)
 Connecting Patient Plate
Jack yang menghubungkan dari mesin ke tubuh pasien.
 Connecting Hand Switch
Jack yang menghubungkan dari mesin ke hand switch
 Connecting Foot Switch
Jack yang menghubungkan dari mesin ke hand switch
 Tombol Kontrol
1. Berfungsi untuk mengatur kekuatan/tekanan yang dibutuhkan
cutting maupun coagulan.
2. Kalau ERROR diset kembali dari awal atau kabel ada yang rusak.
INSTRUKSI KERJA
1. Perawat menghubungkan kabel listrik ke outlet listrik yang ada di
dinding.
2. Perawat memasang patient plate ke bagian tubuh pasien yang
terdapat jaringan otot. Misal : betis, paha, bokong, punggung.
Hindarkan pemasangan pada daerah yang basah atau berbulu.
Lokasi pemasangan patient plate usahakan dekat dengan daerah
yang akan di operasi..
3. Perawat menghidupkan mesin Diathermi dengan menekan tombol
“ON“.
PENGOPERASIAN DIATHERMI AESCULAP

KAMAR OPERASI
No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/OKP/075 15 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR 4. Perawat menghubungkan kabel patient plate ke mesin Valleylab.
5. Perawat mgnhubungkan kabel switch ke mesin Diathermi.
6. Perawat mengatur kekuatan Diathermi baik cutting / coagulan atau
bipolar sesuai dengan kebutuhan.
7. Perawat menghubungkan kabel handswitch ke mesin Diathermi.
8. Setelah semuanya siap, perawat instrument mengetes fungsi alat
dengan menekan tombol biru (coagulan) atau tombol kuning (cutting)
pada handswitch.
9. Bila ada masalah tombol alarm akan berbunyi dan menunjukan atau
memberi tanda pada bagian yang bermasalah.
10. Bila alarm berbunyi, perawat cirkuler meneliti masalah yang ada dan
mengambil tindakan untuk dicek kembali, kemungkinan adanya
kabel-kabel yang tidak tersambung denga baik.
11. Perawat instrumentator melakukan pengetesan kembali fungsi alat
dengan menekan tombol biru/kuning pada handswitch.
12. Bila alrm tidak berbunyi lagi artinya alat dapat berfungsi dengan baik.
13. Setelah selesai dipakai, perawat mengembalikan program ke posisi
awal sebelum di set, lalu mesin Diathermi dimatikan dengan menekan
tombol “OFF“ dan melepaskan patient plate.
14. Petugas kebersihan membersihkan Diathermi dengan cairan
desinfektan, kabel-kabel digulung rapi tetapi tidak telalu kecil.
15. Mesin Diathermi dikembalikan ke tempat semula.

Perawatan Alat
1. Kekuatan/tekanan diturunkan cutting posisi angka “5“ dan coagulan
posisi angka “1“.
2. Aliran listrik dimatikan “OFF“.
3. Mesin dirapihkan, dibersihkan cairan desinfektan dan dilap kering dan
assesoris yang lain.
4. Kabel digulung sesuai dengan alurnya.
5. Trolly mesin dalam keadaan terkunci.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN DIATHERMI STORZ

No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/076 10 Februari 2011 01 1-3
KAMAR OPERASI
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
10 Februari 2011 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman penggunaan diathermi storz.
TUJUAN - Agar semua perawat dapat mengoperasi alat tersebut sesuai IK
- Agar alat tersebut selalu dalam keadaan siap pakai.
KEBIJAKAN Pengoperasian diathermi storz sesuai dengan ketentuan keselamatan
pasien.
PROSEDUR Fungsi Tombol-Tombol Diathermi Storz :
1. Power
Berfungsi untuk menghidupkan (ON) dan untuk memastikan
aliran listrik (OFF)
2. Connecting Patient Plate
Jack yang menghubungkan dari mesin ke tubuh pasien.
3. Connecting Hand Switch
Jack yang menghubungkan dari mesin ke hand switch
4. Tombol Biru
Berfungsi untuk memindahkan arus bipolar atau monopolar atau
kedua-duanya.
5. Connecting Foot Switch
Connecting yang menghubungkan dari mesin ke pedal Foot
Switch
6. Tombol Kontrol
Berfungsi untuk mengeset jumlah tekanan yang dibutuhkan baik
bipolar ataupun monopolar.
7. Tombol otomatis
Berfungsi untuk menggunakan alat diathermi tanpa menekan hand
switch dan foot switch
PENGOPERASIAN DIATHERMI STORZ

KAMAR OPERASI
No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/OKP/076 10 Februari 2011 01 2-3
PROSEDUR INSTRUKSI KERJA
1. Perawat menghubungkan kabel diathermi ke outlet listrik yang ada
di dinding.
2. Perawat memasang patient plate ke bagian tubuh pasien yang
terdapat jaringan otot. Misal : betis, paha, bokong, punggung.
Hindarkan pemasangan pada daerah yang basah atau berbulu.
Lokasi pemasangan patient plate usahakan dekat dengan daerah
yang akan di operasi..
3. Perawat menghidupkan mesin Diathermi dengan menekan tombol
“ON“
4. Perawat menghubungkan kabel patient plate ke mesin Valleylab.
5. Perawat mgnhubungkan kabel switch ke mesin Diathermi.
6. Perawat mengatur kekuatan Diathermi baik cutting / coagulan atau
bipolar sesuai dengan kebutuhan.
7. Perawat menghubungkan kabel handswitch ke mesin Diathermi.
8. Setelah semuanya siap, perawat instrument mengetes fungsi alat
dengan menekan tombol biru (coagulan) atau tombol kuning
(cutting) pada handswitch.
9. Bila ada masalah tombol alarm akan berbunyi dan menunjukan atau
memberi tanda pada bagian yang bermasalah.
10. Bila alarm berbunyi, perawat cirkuler meneliti masalah yang ada
dan mengambil tindakan untuk dicek kembali, kemungkinan adanya
kabel-kabel yang tidak tersambung denga baik.
11. Perawat instrumentator melakukan pengetesan kembali fungsi alat
dengan menekan tombol biru/kuning pada handswitch.
12. Bila alrm tidak berbunyi lagi artinya alat dapat berfungsi dengan
baik.
13. Setelah selesai dipakai, perawat mengembalikan program ke posisi
awal sebelum di set, lalu mesin Diathermi dimatikan dengan
menekan tombol “OFF“ dan melepaskan patient plate.
14. Petugas kebersihan membersihkan Diathermi dengan cairan
desinfektan, kabel-kabel digulung rapi tetapi tidak telalu kecil.
15. Mesin Diathermi dikembalikan ke tempat semula
PENGOPERASIAN DIATHERMI STORZ

KAMAR OPERASI
No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/OKP/076 10 Februari 2011 01 3-3
PROSEDUR PERAWATAN ALAT
1. Kurang lebih seminggu sekali mesin diathermi kita bersihkan
dengan menggunkan cairan desinfektanlalu lap dengan lap kering.
2. Kabel diathermi kita gulung jangan ditekuk.
3. mesin dibungkus dan kembalikan ke tempat semula dengan
dibungkus kain agar tidak mudag kotor.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN DIATHERMI VALLEYLAB

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/077 10 Februari 2011 01 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
10 Februari 2011 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman yang digunakan dalam pemakaian mesin diathermi Valleylab
TUJUAN 1. Agar perawat dapat mengoperasionalkan alat tersebut sesuai IK.
2. Agar alat selalu dalam keadaan siap pakai.
KEBIJAKAN Setiap mengoperasikan Diathermi Valleylab dilakukan sesuai prosedur.
PROSEDUR 1. Perawat menghubungkan kabel diathermi ke outlet listrik yang ada di
dinding.
2. Perawat memasang patient plate ke bagian tubuh pasien yang terdapat
jaringan otot. Misal : betis, paha, bokong, punggung. Hindarkan
pemasangan pada daerah yang basah atau berbulu. Lokasi pemasangan
patient plate usahakan dekat dengan daerah yang akan di operasi.
3. Perawat menghidupkan mesin Diathermi dengan menekan tombol
“ON“.
4. Perawat menghubungkan kabel patient plate ke mesin Valleylab.
5. Perawat mgnhubungkan kabel switch ke mesin Valleylab.
6. Perawat mengatur kekuatan Diathermi baik cutting / coagulan atau
bipolar sesuai dengan kebutuhan.
7. Perawat instrument mengetes fungsi alat dengan menekan tombol
biru/kuning pada handswitch
8. Bila ada masalah tombol alarm akan berbunyi dan menunjukan letak
masalah.
9. Perawat cirkuler meneliti masalah yang terjadi dan melakukan
pengcekanterhadap masalah, bila perlu matikan dan di set ulang.
10. Perawat instrumentator mengetes kembali fungsi alat dengan menekan
tombol biru/kuning pada handswitch.
11. Bila tidak terjadi alarm artinya alat dapat berfungsi dengan baik
12. .Setelah selesai dipakai, perawat mengembalikan program ke posisi
awal dengan menurunkan kekuatan cutting dan coagulan.
13. Perawat mematikan Diathermi dengan menekan tombol “OFF“
14. Petugas kebersihan membersihkan Diathermi dengan cairan
desinfektan, kabel-kabel digulung rapi tetapi tidak telalu kecil.
15. Mesin Diathermi dikembalikan ke tempat semula
PENGOPERASIAN DIATHERMI VALLEYLAB

KAMAR OPERASI
No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/OKP/077 10 Februari 2011 01 2-2
PROSEDUR Catatan :
 Untuk Diathermi valleylab ini, jika kita menggunakan pada
operasi yang sama dalam waktu yang berbeda maka tidak perlu
kita program agi tetapi cukup recall, alat akan bekerja secara
otomatis menunjukkan angka seperti program yang pertama.
Diathermi siap dipakai lagi.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN DIATHERMI VALLEYLAB

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/078 15 Juli 2008 00 1-1

PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,


15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman penggunaan dan pengoperasian diathermi valleylab untuk
keperluan operasi TUR dan untuk pemakaian bipolar.
TUJUAN 1. Agar perawat dapat mengoperasionalkan alat tersebut sesuai SOP.
2. Agar alat selalu dalam keadaan siap pakai.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian dithermi valleylab sesuai dengan ketentuan rumah
sakit.
PROSEDUR 1. Foot switch dihubungkan ke mesin diathermi
2. Patient plate dipasang ke anggota tubuh dan kabelnya dihubungkan
ke diathermi
3. Bila memakai bipolar, foot swtch dipasang dengan cara
menghubungkan kabel foot switch ke mesin diathermi.
4. Mesin dihidupkan sampai tertera angka 1 (satu) pada bipolar cutting
dan coagulasi.
5. Power dinaikkan sesuai kebutuhan operastor
6. Diathermi siap pakai Patient plate hanya boleh dipakai 1 (satu)
pasien.

PERAWATAN ALAT :
1. Kurang lebih seminggu sekali mesin kita bersihkan dengan lap
menggunakan cairan desinfektan lalu lap dengan lap kering.
2. Patinet plate dipasang ke anggota tubuh dan kabelnya dihubungkan
ke diathermi
3. Bila memakai bipolar, foot switch dipasang dengan cara
menghubungkan kabel foot switch ke mesin diathermi.
4. Apabila terjadi kerusakan hubungi bagian maintenance.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN LAMPU OPERASI

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/079 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman yang digunakan untuk pengoperasian lampu operasi
TUJUAN Agar semua petugas dapat mengoperasionalkan lampu operasi tersebut
dengan baik dan benar.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian lampu operasi sesuai ketentuan rumah sakit
PROSEDUR
1. Hidupkan lampu operasi secara bertahap
2. Pasang pegangan lampu yang sudah steril untuk mempermudah tim
operasi bekerja selama berlangsungnya operasi.
3. Operator atau asistendapat mengatur sendiri fokus lampu operasi
dan posisi lampu sesuai dengan kebutuhan.
4. Selesai operasi, lepas kembali pegangan lampu untuk dicuci dengan
cairan desinfektan dan steril ulang hingga siap untuk di gunakan
kembali.
5. Matikan lampu secara bertahap.

PERAWATAN ALAT :
1. Selesai operasi bersihkan lampu dengan menggunakan cairan
desinfektan
2. Apabila terjadi kerusakan hubungi bagian maintenance.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN LAMPU OPERASI PORTABLE
CHROMOPHARE

KAMAR OPERASI
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/OKP/080 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pengoperasian Lampu Operasi Chromophare.
TUJUAN Agar semua petugas dapat mengoperationalkan lampu operasi tersebut
dengan baik dan benar.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian lampu operasi portable chromophare sesuai dengan
kebutuhan.
PROSEDUR
1. Dekatkan lampu operasi ke meja operasi atau ke tempat yang akan
dilakukan tindakan
2. Sambungkan kebel ke saklar listrik
3. Tekan tombol “O/I” untuk menghidupkan lampu
4. Pasang pegangan lampu uang sudah disterilkan untuk mengatur
fokus lampu dan operastor lebih mudah untuk mengatur posisi
lampu.
5. Tekan tombol “O/I” untuk mematikan lampu
6. Cabut kabel dari saklar listrik
7. cabut pengangan lampu

PERAWATAN ALAT :
1. Bersihkan lampu dengan cairan desinfektan lalu lap kering.
2. Cuci pegangan lampu dengan cairan desinfektan dan sterilkan
kembali
3. Apabila terjadi kerusakan hubungi bagian maintenance

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN MOTOR AESCULAP

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/081 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman dalam penggunaan motor aeskulap
TUJUAN Agar semua perawat dapat mengoperasionalkan motor aeskulap tersebut
dengan baik dan benar.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian motor aeskulap sesuai ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR
1. Posisi motor/ pedal (foot switch) diatur sesuai kebutuhan operasi
2. Sambungkan kabel motor ke saklar
3. Sambungkan pedal/foot switch ke motor
4. Hubungkan kabel motor steril : a. motor
b. chuck

PERAWATAN ALAT :
1. Kabel motor dicuci dengan cairan desinfektan aseptyxyme
2. Assesoris yang berlumer disemprot dengan alkohol 70%
3. Mesin motor, foot switch dobersihkan dengan air sabun dan dilap
kering.
4. Alat dirapikan kembali untuk siap pakai.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN MICROTON AESKULAP

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/082 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman dalam penggunaan microton aeskulap
TUJUAN Agar semua perawat dapat mengoperasionalkan microton aeskulap tersebut
dengan baik dan benar.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian microton aeskulap sesuai ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR
1. Posisi microton/pedal (foot switch) diatur sesuai kebtuhan operasi.
2. Sambungkan kabel microton ke saklar
3. Sambungkan pedal/foot switch ke microton
4. Hubungkan kabel motor steril : a. Microton
b. Assesoris
5. Tekan tombol Power, mesin siap digunakan (ON)
6. Selesai digunakan tekan kembali tombol POWER (OFF)

PERAWATAN ALAT :
1. Kabel microton dicuci dengan cairan desinfectan aseptyxyme.
2. Assesoris yang berlumer disemprot dengan alkohol 70%
3. Mesin, foot switch di bersihkan dengan air sabun dan dilap kering.
4. Alat dirapikan kembali untuk siap pakai.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN MEJA MAYO

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/083 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman dalam pemakaian meja mayo.
TUJUAN Agar semua perawat dapat menggunakan alat tersebut sesuai SOP.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian meja mayo sesuai ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR 1. Meja mayo hanya dapat dinaikkan dan diturunkan sesuai dengan
kebutuhan.
2. Untuk menaikkan dan menurunkan meja mayo, putar kunci yang ada
pada bagian tengah dari tiang penyangga setelah kita kencangkan
kembali.

PERAWATAN ALAT :
1. Setiap selesai digunakan, bersihkan meja mayo dengan
menggunakan cairan desinfektan lalu lap dengan lap kering.
2. Bersihkan meja mayo kurang lebih seminggu sekali dengan cairan
desinfektan lalu lap dengan lap kering.
3. Roda meja mayo harus selalu diolesi minyak pelumas agar tidak
macet.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN TROLLEY OPERASI

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/084 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman yang digunakan untuk mengoperasikan trolley operasi
TUJUAN Agar semua perawat dapat mengoperasikan alat tersebut sesuai SOP
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian trolley operasi sesuai ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR Kunci roda trolley operasi, dengan cara menekan kunci yang ada pada kiri
dan kanan.

PERAWATAN ALAT :
1. Setiap selesai operasi, bersihkan trolley operasi dengan
menggunakan cairan desinfektan lalu lap dengan lap kering.
2. Bersihkan trolley + seminggu sekali dengan menggunakan cairan
desinfektan lalu lap dengan lap kering.
3. Roda trolley operasi harus selalu diolesi minyak pelumas agar
rodanya tidak macet.
4. Apabila terjadi kerusakan hubungi bagian maintenance.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN MEDIQUIC

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/085 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman dalam pengoperasian mediquic
TUJUAN 1. Agar alat tersebut digunakan sesuai dengan SOP
2. Untuk memperlancar laju cairan infus.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian mediquic sesuai dengan ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR
1. Masukkan botol infus ke dalam mediqiuc
2. Gantungkan mediquic ke tiang infus
3. Sebelum mediquic dipompa, tutup dahulu bagian valve dengan cara
memutar ke kanan agar udara yang kita pompa tidak keluar.

PERAWATAN ALAT :
Simpan mediquic dalam keadaan kempes.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN ANIMEC

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/086 15 Juli 2008 00 1-1

PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,


15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Langkah-langkah secara sistimatis tentang penggunaan animec
TUJUAN Untuk menghangatkan cairan sesuai dengan suhu tubuh.
KEBIJAKAN Pemeliharaan pada pengoperasian alat elektromedik sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
PROSEDUR 1. Siapkan infus set yang akan dihangatkan dan cairan yang dibutuhkan
2. Gantungkan alat animec
3. Buka animec untuk memasang selang infus sesuai dengan arah alur
yang terdapat pada animec tersebut
4. Tutup kembali animec
5. Sambungkan kabel ke saklar listrik, secara otomatis alat tersebut
menghangatkan cairan yang melewati alat tersebut.

PERAWATAN ALAT :
1. Setelah alat selesai digunakan kita lap dengan cairan desinfektan,
lalu lap dengan lap kering.
2. Alat dirapihkan dan kembalikan ke tempat semula.
3. Apabila terjadi kerusakan, hubungi bagian Maintenance.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN TORNIQUET

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/087 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu pedoman dalam penggunaan Torniquet
TUJUAN Mengurangi aliran darah ke lokasi operasi.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian alat torniquet cast cutter sesuai dengan ketentuan
rumah sakit.
PROSEDUR 1. Daerah yang akan ditempel torniquet lebih dahulu diatasi dengan
peding/kapas orthopedi atau plastik.
2. Pasang manset, hubungkan karet dengan komprimeter dan
kunci/tutup sampai rapat.
3. Pasang manset dibagian atas sayatan operasi dengan prinsip tidak
boleh menggunakan sterilisasi operasi.
4. Posisi ditinggikan untuk menghilangkan darah pada daerah tersebut
kemudian dipompa sesuai kebutuhan atau sampai batas lebih tinggi
dari tekanan systolic.
5. Pemakaian ini maksimal 1,5 jam, bila pemakaian lebih posisi
koprimeter diturunkan sampai angka 0(nol). Kurang lebih 5 menit
kemudian dipompa kembali sesuai kebutuhan operator.

PERAWATAN ALAT :
1. Turunkan jarum komprimeter sampai dengan angka 0 (nol).
2. Bersihkan manset dengan cairan desinfektan lalu keringkan dengan
lap kering.
3. Rapikan dan simpan alat pada tempatnya.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN PEMOTONG/PEMBUKA GIPS/
CAPS CUTTER

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/088 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk membuka gips.
TUJUAN Agar semua perawat dapat mengoperasinalkan alat tersebut sesuai dengan
prosedur.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian alat pemotong/pembuka gips/cast cutter sesuai dengan
ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR 1. Hubungkan kabel stryker ke listrik
2. Tekan tombol “ON” untuk menghidupkan mesin.
3. Tempelkan saw gips diatas gips dengan hati-hati.
4. Jika gips sudah terbuka/lepas, matikan mesin dengan menekan
tombol “OFF”.

PERAWATAN ALAT :
1. Rapikan mesin, bersihkan dengan cairan desinfektan dan lap kering.
2. Lepas saw gips dengan memakai kunci pas dan bersihkan.
3. Pasang kembali saw gips agar siap pakai.
4. Simpan mesin pada tempatnya.
5. Bila ada kerusakan hubungi bagian Maintenance.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN TASC 2000

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/089 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman dalam pengoperasian TASC 2000
TUJUAN Agar semua petugas dapat mengoperasionalkan peralatan TASC 2000
dengan baik dan benar.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian TASC 2000 sesuai dengan ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR 1. Sambungkan kabel-kabel pada mesin anestesi pada TASC 2000
2. Untuk menaikkan dan menurunkan alat TASC 2000 gunakan tombol
hitam yang ada disebelah kanan atau pojok kamar operasi OK IV
atau dapat juga menggunakan tombol merah bertuliskan DOWN
untuk menurunkan alat dan tombol UP untuk menaikkan alat.
3. Apabila kita ingin memutar ke kiri dan ke kanan, dorong alat TASC
2000

PERAWATAN ALAT :
1. Bersihkan TASC 2000 dengan cairan desinfektan lalu lap dengan lap
kering.
2. Setelah digunakan, sebaiknya alat dinaikkan ke atas agar tidak
terbentur dengan alat yang lain.
3. Apabila terjadi kerusakan hubungi Bagian Maintenance.

UNIT TERKAIT Maintenance

Anda mungkin juga menyukai