Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KADER


DI UPTD PUSKESMAS NGAGEL REJO
TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegyti maupun nyamuk aedes albopictus. Nyamuk
aedes aegyti berkembang biak di tempat penampungan air bersih seperti bak
mandi,tempayan, ban bekas, kaleng bekas dan lain-lain. Dengan banyaknya kasus demam
berdarah maka dilakukan dengan pendekatan sanitasi lingkungan atau non kimiawi yang
tepat.

II. LATAR BELAKANG


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan
lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas daerah
penyebarannya,sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Sampai
saat ini penyakit DBD belum ada vaksin pencegahannya dan obatnyapun juga masih
diusahakan. Salah satu cara efektif adalah mencegah dan menanggulanginya dengan cara
memberantas nyamuk penularannya. Beberapa upaya pengendalian penyakit demam
berdarah dengue(DBD) telah dilaksanakan meliputi : promosi kesehatan tentang
pemberantasan sarang nyamuk, pencegahan dan penanggulangan faktor resiko serta
kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait sampai dengan tingkat desa. Jumantik (juru
pemantau jentik) adalah suatu kegiatan memantau jentik secara berkala yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan dan kader kesehatan. Kegiatan jumantik ini untuk mengetahui apakah di
daerah tersebut endemis DBD atau tidak. Jumantik juga dilakukan untuk mengetahui angka
bebas jentik nyamuk (ABJ). Target ABJ 95%. Kegiatan pemantauan jentik dapat dilakukan
apabila adanya koordinasi dan kerjasama antara semua sektor dalam menurunkan angka
bebas jentik nyamuk DBD.
Wamantik merupakan siswa pemantau jentik yang memiliki peran melakukan kegiatan
surveilans, preventif serta promotif. Peran surveilans yang dilakukan meliputi identifikasi
tempat sarang nyamuk, menghitung jumlah jentik dan jumlah kontainer. Peran preventif yang
dilakukan adalah siswa dilatih untuk memahami pentingnya gerakan 3M dan mampu
mengaplikasikan di lingkungan rumah khususnya dan lingkungan sekolah pada umumnya.
Peran selanjutnya adalah peran promotif yang sesuai dengan tujuan pendidikan kesehatan
dimana diharapkan siswa mampu melakukan promosi baik di keluarga, masyarakat dan
sekolah akan bahaya serta pencegahan DBD.

III. TUJUAN
 Tujuan Umum
Membentuk kader wamantik (Siswa Pemantau Jnetik) di sekolah untuk memiliki peran
melakukan kegiatan surveilans, preventif serta promotif di lingkungan sekolah.
 Tujuan Khusus
a. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai penyakit DBD kepada siswa
sekolah
b. Membentuk kader siswa pemantau jentik di lingkungan sekolah
c. Mengurangi jumlah kasus DBD di lingkungan sekolah

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan meliputi kegiatan pembentukan dan pelatihan kader wamantik oleh
petugas pelaksana untuk membentuk kader wamantik di sekolah sehingga dapat mengurangi
penyakit DBD di lingkungan sekolah.

V. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM


a. Peran Linsek
Kepala sekolah serta guru dalam memberikan dukungan untuk pelaksanaan kegiatan
pembentukan dan pelatihan kader wamantik
b. Peran Linprog
Petugas Promkes memberikan bantuan penyuluhan kepada siswa/siswi sekolah mengenai
penyakit DBD
VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Pemaparan materi tentang penyakit DBD dan materi Wamantik
b. Menjelaskan tentang kartu jumantik yang harus diisi setiap minggu
c. Tanya jawab dan diskusi tentang wamantik
d. Simulasi cara pengisian kartu jumantik.

VII. SASARAN
 Sasaran Kegiatan
Siswa/siswi sekolah sasaran yang diberikan materi mengenai pembentukan dan pelatihan
kader wamantik
 Sasaran Target
Tercapainya target ABJ di sekolah 98%

VIII. JADUAL PELAKSANAAN

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembentukan dan Pelatihan
Kader

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan di lakukan setiap akhir kegiatan, apakah ada ketidak
sesuaian kriteria dan kendala dalam pelaksanaan kegiatan
2. Pelaporan kegiatan dilakukan dalam bentuk notulen kegiatan kemudian dilaporkan ke
seksi P2 DBD Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


NO KEGIATAN PENCATATAN PELAPORAN EVALUASI
1 Pembentukan Di catat pada Pelaporan ada di Evaluasi kegiatan dilakukan 1
dan Pelatihan form notulen dalam laporan tahun sekali untuk menjadi
Kader pertemuan kegiatan pertemuan acuan pelaksanaan kegiatan
dan dilaporkan ke pada periode berikutnya
seksi P2 DBD Dinas
Kesehatan Kota
Surabaya

Mengetahui Surabaya,
Kepala Puskesmas Ngagel Rejo Penanggung Jawab Program

drg. Endang Susilowati


Pembina ANGGUN TRIA KUSUMA
NIP.196508231994032003 NIP. -

Anda mungkin juga menyukai