Anda di halaman 1dari 29

MESIN DATEX AS/3

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/121 15 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman yang digunakan perawat dalam mengoperasikan mesin datex
TUJUAN Untuk memudahkan penggunaan mesin datex AS/3 sesuai prosedur
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian mesin datex AS/3 sesuai dengan ketentuan rumah
sakit.
PROSEDUR Sebelum Menggunakan Monitor Datex AS/3, perlu persiapan :
1. Periksa apakah kabel listrik telah tersambung ke mnitor.
2. Pasang modul dengan parameter yang diinginkan (modul NIBP,
Modul EKG, SPO2, Arteri line, Temperatur).
3. Periksa hubungan kabel antara unit central monitor dan modul gas
analisa.
4. Kosongkan water trap, pasang kembali dengan benar.
5. Hubungkan double lumen + sampling line ke modul gas.
6. Hubungkan double lumen + sampling line ke D lite sensor.
Cara penggunaan :
1. Hubungkan kabel listrik monitor ke outlet listrik di dinding
2. Tekan tombol standby/ON untuk menghidupkan monitor.
3. Hubungkan kabel EKG 5 lead atau EKG 3 lead ke elektroda yang
sudah ditempatkan pada dada pasien atau bagian tubuh pasien yang
lain sesuai kebutuhan operasi.
4. Pasang manset tensi meter sesuai umur pasien
5. Pasang temperature axilla atau rectal (kalau perlu)
6. Pasang probe sensor pulse oxymeter pada ujung jari tangan/kaki
sesuai umur pasien.
7. Pasang transducer invasive pressure (kalau perlu)
8. Hubungkan D.life sensor ke ETT pasien.
9. Tekan tombol monitor set up, untuk mengatur menu dan
pengukurnya dilayar monitor sbb :
1 Fiel * Field 1 grafik EKG (lead II)
* Field 2 Grafik SPO2
* Field 3 Grafik CO2
* Field 4 Grafik O2
MESIN DATEX AS/3

No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


KAMAR OPERASI SOP/OKP/121 15 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR
* Field 5 Grafik PAW
* Field 6 Grafik FLOW
II Digit * Digit 1 untuk gas N2 O, O2 Halothane, Forane,
Sevoflurane (diatur sesuai gas yang digunakan
* Digit 2 untuk temperature
* Digit 3 untuk NIBP
* Digit 4 untuk compliance
10. Tekan tombol NIBP set up
 Auto ON/OFF untuk memulai dan membatalkan
Pengukuran NIBP dengan interval yang dipilih
 Set time cycle untuk merubah interval pengukuran NIBP.
 Star ON/OFF untuk memulai dan menghentikan pengukuran
terus menerus selama 5 menit.
 Start cancel untuk memulai pengukuran tungal (manual) dan
membatalkan pengukuran.
11. EKG set up untuk menentukan pengukuran dibeat, sount volume
size amplitude sesuai yang diinginkan.
12. Gas monitor set up untuk pengukur CO2, O2 PAW, FLOW, serta
warna grafik, gas yang diberikan sesuai kebutuhan dan compliance
paru-paru.
13. Pulse oxymetri set up untuk mengukur saturasi, scale, alarm sesuai
kebutuhan.
14. Alarm set up untuk mengatur limit alarm sesuai kebiutihan.
15. Kontrol dari 14 apakah penggunaan/pengoperasian monitor sudah
benar.
16. Untuk menghindari pemakaian tekan tombol silence menghindari
alarm saat hubungan ke pasien dilepaskan.
17. Lepaskan semua kabel hubungan ke pasien (NIBP, EKG, SPO2 dan
dilite sensor)
18. Tekan tombol off untuk mematikan monitor.
19. Lepaskan kabel listrik dari arus listrik di dinding.
20. Bersihkan seluruh permukaan monitor dengan kain lembut yang
dibasahi dengan campuran air dan sedikit deterjent.
21. Biarkan benar-benar kering, rapikan untuk pemakaian berikutnya.

UNIT TERKAIT Maintenance


MESIN ANESTHESI ACOMA MODEL FO 20 S

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/122 15 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman dalam mengoperasionalkan mesin anestesi acoma.
TUJUAN Untuk memberikan tindakan anesthesia umum secara inhalasi
komponennya O2, N2 O, gas anesthesia eluthane dan ethrane.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian mesin anesthesia acoma model FO 20 S sesuai
dengan program dokter dan ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR Klengkapannya :
1. Sumber gas, petunjuk aliran gas/flow meter, vaporizer fluothane
dan atharane.
2. Sirkuit napas.
3. Alat yang menghubungkan mesin dengan pasien, (face Mask)
4. Alat pengukur tekanan darah (Blood Pressure)
5. Suction dan selang pembungan gas anesthesia.
6. Breathing Bag
7. Canister tempat soda line.

Sebelum Pemakaian Perlu Persiapan :


1. Isi soda line pada canister sampai batas garis merah.
2. Isi gas anesthesia fluothane atau athrane sampai garis lever sesuai
vaporizernya.
3. Pasang sirkuit napas pada inspirasi port dan expirasi port.
4. Hubungkan breathing bag pada portnya.
5. Hubungkan selang pembungan pada portnya.
6. Hubungkan pipa/selang karet ke cuff blood pressure connet, juga
selang suction sesuai tempatnya jika ingin menggunkaan tensi
meter atau suction dari mesin acar FO 20 S.

Sesudah persiapan mesin lengkap


1. Hubungkan selang gas ke outlet central didinding :
N2 O (warna buri)
O2 ( Warna hilau)
Tiap conector selang berbeda untuk menghindari salah
pemasangan.

MESIN ANESTHESIACOMA MODEL FO 20 S


No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/OKP/122 15 Juli 2008 00 2-2

KAMAR OPERASI
PROSEDUR
2. Check fungsi mesin dengan membawa O2 tutup APL valve dan
conector sirkuit, breathing bag akan mengembang.

MESIN ACOMA FO 20 S SIAP UNTUK DIPAKAI

Pemakaian ke pasien (setelah pasien diAnesthesi)


1. Hubungkan sirkuit napas dari mesin ke pasien melalui face mask,
ETT)
2. Mode manual dengan menutup APL valve penuh atau sesuai
kebutuhan berikan tekanan pada breathing bag sesuai frekwensi,
tidal volume yang diinginkan.
3. Pemberian O2 dan N2O diatur lewat Flow meter pada bagian depan
mesin dengan memutar roda meter masing-masing gas (pemberian
sesuai kebutuhan)
4. Pemberian gas anesthesia (fluothane/ethrane) sesuai kebutuhan
diatur lewat petunjuk pemakaian dalam volume %.
5. Gas anesthesia dihentikan secara bertahap sesuai selesai operasi.
6. Setelah selesai pemasangan, gas anesthesia ditutup.
7. Lepaskan hubungan mesin dengan pasien.
8. Lepaskan selang-selang O2 dan N2 O dari sistem di dinding.
9. Mesin dibersihkan, rapikan pada tempatnya.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGGUNAAN AC NATIONAL R. OK III

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


KAMAR OPERASI SOP/OKP/123 15 Juli 2008 00 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman dalam pengoperasionalkan mesin AC
TUJUAN Untuk memudahkan penggunaannya sesuai prosedur.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian AC national R. OK III sesuai dengan dan ketentuan
rumah sakit.
PROSEDUR
1. Tekan tombol ON/OFF untuk mematikan dan menghidupkan unit.
2. Tekan auto mode untuk pemilihan kondisi :
Auto : Pengaturan suhu dan speed secara otomatis
Cool : Udara dingin suhu bisa di set.
Dry : Pendinginan tanpa kipas.
Fan : Hanya menggunakan kipas.
3. Tombol ^ dan v temp untuk merubah suhu sesuai dengan
keinginan.
^ = Naik
v = Turun
4. Tombol Fan Speed : untuk pengaturan kecepatan Fan
Auto : Pengaturan speed secara otomatis

■ : Speed Low

■■■ : Speed Medium

■■■■■ : Speed High


5. Sning = pengaturan arah angin dari arah depan ke bawah (buka
tutup).
6. Manual + arah angin kedepan tidak buka tutup.
7. Setelah selesai untuk mematikan AC tekan tombol ON/OFF.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGGUNAAN AC DAIKIN R. OK I

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/124 15 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman dalam mengoperasikan mesin Daikin R. OK I
TUJUAN 1. Apabila AC central mengalami gangguan maka kita gunakan AC
tersebut
2. Agar pelayanan di kamar operasi tetap berjalan jika AC sentral
rusak.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian AC Daikin R. OK I sesuai dengan kebutuhan dan
ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR
1. Tekan power On-Off pada posisi no.1 posisi atas AC akan bekerja
normal.
2. Pastikan putar Fen Blower sesuai permintaan anda
3. Tekan temperature suhu yang anda inginkan 32-19 C dengan
menekan posisi △ atau ▽ jika posisi ▽ maka temperature akan
naik sesuai yang anda inginkan jika posisi △ maka temperature
turun. Lihat indikator No. 3 dan minta temperature yang anda sukai
pada posisi no.3A.
4. Petunjuk no. 4A adalah cara pemakaian waktu yang anda inginkan
selama bekerja dengan melihat indikator pada no. 4, caranya lihat
petunjuk 4B tekan arah jam pada no.1 untuk menambah waktu
beroperasi dengan menekan 1 dan 0 untuk mengurangi resent
waktu atau kalau tidak perlu cukup dengan ON/OFF diatas disertai
lampu indicator nyala.
5. Lover Grill (L) jika anda ingin agar udara bisa bergerak ke kiri dan
ke kanan tekan posisi L = Lover.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENANGANAN KETENAGAAN
PADA KONDISI CITO DI OK

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/125 20 Juli 2011 01 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
20 Juli 2011 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pengaturan tenaga perawat kamar operasi bila terjadi operasi cito diluar
jam kerja atau pada hari libur.
TUJUAN Agar pelayanan operasi dapat berjalan dengan baik.
KEBIJAKAN Pengelolaan tenaga diluar jam kerja dilakukan sesuai dengan prosedur
Rumah Sakit.

PROSEDUR 1. Perawat Ka-Tim memberitahukan kondisi yang ada kepada


perawat Ka-Unit dan berkoordinasi dalam hal pengadaan tenaga,
untuk menentukan siapa dan berapa tenaga yang harus
dilemburkan.
2. Perawat Ka-Tim menghubungi perawat yang sudah ditentukan ( on
call, libur, dan tinggal tidak terlalu jauh dari Rumah Sakit).
3. Ka-Tim berkoordinasikan dengan duty nurse untuk penyediaan
kendaraan jemputan bila kejadian pada malam hari dan perawat
tersebut tidak tidak bisa datang sendiri ke Rumah Sakit.
4. Ka-Tim membagi tugas sesuai dengan tenaga masing-masing..

UNIT TERKAIT ---


PENGOPERASIAN BABYTHERM 8010

No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


KAMAR OPERASI SOP/OKP/126 20 Juli 2011 01 1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
20 Juli 2011 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Petunjuk Penggunaan babytherm type8010
TUJUAN Agar semua staf dikamar bedah dapat mengoperasikan baby warmer type
8010
KEBIJAKAN Pengoperasian alat dilakukan sesuai prosedur Rumah Sakit.
PROSEDUR 1. Periksa apakah unit dalam keadaan bersih, roda sudah terkunci,
mattres dalam kondisi posisi yang benar dan kabel sudah
tersambung ke sumber listrik.
2. Tekan tombol on (di bagian belakang mesin) untuk menghidupkan.
3. Atus suhu mattrres sesuai kebutuhan dengan menekan tanda ↑,
setelah dipilih tekan tanda ok.
4. Nyalakan lampu pemanas dengan menekan tanda ☼ lalu tekan
tanda ok.
5. Setelah selesai digunakan matikan unit dengan menekan tombol
off dibagian belakang mesin.
6. Bersihkan mattres dan seluruh bagian unit, rapikan dan kembalikan
ketempatnya.

UNIT TERKAIT Maintenance


CARA PENGOPERASIAN ALAT
SUCTION PUMP MEDELA

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/127 15 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu pedoman dalam pengoperasian alat suction medela.
TUJUAN Untuk mempermudah mengoperasikan alat suction medela dan
menjadikan alat agar tidak cepat rusak.
KEBIJAKAN Pemeliharaan dan pengoperasian alat suction pump medela sesuai dengan
standar pengoperasian dan pemeliharaan yang berlaku di Mayapada
Hospital
PROSEDUR
1. Periksa dulu kondisi alat secara keseluruhan. Pastikan bahwa
seluruh bagian sudah terpasang dan berada pada kondisi siap
digunakan, seperti jar telah ditutup rapat dengan lid (penutup).
Tubing sudah terpasang sesuai dengan peraturan alirannya.
Clampholder juga sudah terpasang dan diatur arahnya untuk
pergantian antara jar yang satu ke jar berikutnya. Disarankan
seluruh konponennya juga dalam keadaan steril. Alat siap
digunakan.
2. Hubungkan kabel konektor ke stop kontak listrik
3. Aktifkan lid dengan menekan tombol switch ON/OFF yang
tersedia. Pada DOMINANT 50 dapat menggunakan tombol switch
yang berada pada mesin ataupun yang berada pada trolly.
4. Setelah menekan tombol switch segera mesin akan menyala,
gunakan pengatur hisapan (vaccum regulator) dengan memutar ke
arah maksimal sesuai kebutuhan. Pastikan bahwa ada hisapan
dengan cara menutup salah satu ujung tubing/selang sehingga dapat
dirasakan kekuatan hisapnya. Apabila tidak ada hisapan, segera
periksa kembali kondisi alat dan bila perlu mulai dari awal.
5. Pada DOMINANT 50, kekuatan hisap maksimum – 90 kPa/-675
mmHg dengan kapasitas hisapan 50 liter per menit.
6. Suction pump medela dilengkapi dengan overflow protection,
sehingga apabila salah satu jar berada pada kondisi kapasitas
maksimal maka secara otomatis mesin tidak menghisap. Untuk
melanjutkan, dengan pengaturan clapholder hasil hisapan akan
mengalir ke jar berikutnya.
CARA PENGOPERASIAN ALAT
SUCTION PUMP MEDELA

KAMAR OPERASI No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/127 15 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR 7. Setelah proses penghisapan selesai dilakukan, matikan mesin
dengan menekan tombol switch
8. Lepaskan kabel konektor hingga terpisah dari stop kontaknya.
9. Pindahkan isi yang berada didalam jar, gunakan section bag atau
dipindahkan ke tempat limbah. Bersihkan semua komponen yang
ada seperti tubing, jar dan aksesoris pendukung lainnya hingga
steril. Tidak disarankan menggunakan detergen.
10. Alat suction yang sudah dipakai dibersihkan dan disterilkan untuk
dipergunakan kembali.

UNIT TERKAIT Maintenance


PRASYARAT KERJA DOKTER
DI RUANG OPERASI
KAMAR OPERASI No. Dokumen : No Revisi : Halaman :
SPO/OKP/128 02 1-3
SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan,
20 Maret 2013 CEO Mayapada Hospital

dr. Dedi Tedjakusnadi, MARS


PENGERTIAN Untuk Pengaturan hak dan kewajiban di kamar operasi, suatu ketentuan
yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap dokter yang akan
melakukan tindakan di ruang operasi.
TUJUAN Terlaksananya pelayanan tindakan operasi oleh tim dokter yang
profesional efektif dan efisien.
KEBIJAKAN Setiap dokter yang melakukan tindakan di ruang operasi wajib
mengetahui hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR INSTRUKSI KERJA
1. Terdaftar sebagai dokter tim Mayapada Hospital dan memiliki
Surat Izin Praktek (SIP).
2. Senantiasa dalam keadaan sehat fisik dan mental serta tidak
mengidap penyakit yang berbahaya atau menular.
3. Dapat bekerjasama dengan sejawat lainnnya dan staf kamar
operasi.
4. Mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam lingkungan
ruang operasi Mayapada Hospital.
5. Memakai perlengkapan diri seperti : pakaian, alas kaki, penutup
kepala dan masker yang sudah disediakan.
6. Menjaga kebersihan dan keseterilan ruang operasi.
7. Mengetahui kegunaan dan penggunaan fasilitas yang akan
digunakan dalam penanganan pasiennya dan ikut memelihara
keutuhan fasilitas tersebut.
8. Menangani pasien sesuai dengan keahlian yang dimilikinya
(clinical privilege).
PRASYARAT KERJA DOKTER
DI RUANG OPERASI
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
KAMAR OPERASI SPO/OKP/128 02 2-3
PROSEDUR Prosedur Penanganan Pasien
A. Pra-Operasi
1. Mempersiapkan pasiennya agar dapat dilakukan tindakan
pembedahan, antara lain :
a) Melakukan semua pemeriksaan Pre-Op konsultasi ke bidang-
bidang spesialisasi lain yang diperlukan.
b) Memberi penjelasan kepada pasien/keluarga pasien mengenai
tindakan yang akan diakukan dengan melengkapi surat ijin
tindakan (surat izin operasi)
2. Mempersiapkan Peralatan dan bahan-bahan habis pakai yang
akan digunakan dalam penanganan pasiennya, seperti : implant,
obat-obatan tertentu, darah, dll.
3. Memeriksa ketersediaan bahan-bahan habis pakai yang
dibutuhkan, sesuai dengan situasi dan kondisi, membicarakan
dengan staf kamar operasi untuk penyediaan bahan-bahan
tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku.
4. Pasien telah menyelesaikan persyaratan administrasi
5. Mendaftarkan pasien tersebut ke staf operasi untuk
menjadwalkan:
 Untuk tindakan terencana, minimal 12 jam sebelum jadwal
yang diinginkan
 Untuk tindakan tidak terencana (cito), sesegera mungkin.
6. Staf kamar operasi akan mengatur penjadwalan lebih lanjut
kemudian memberitahukan kepada Dokter Bedah yang terkait.
7. Hendaknya dokter dapat melaksanakan tindakan pebedahan tepat
waktu.
PRASYARAT KERJA DOKTER
DI RUANG OPERASI
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
KAMAR OPERASI SPO/OKP/128 02 3-3
PROSEDUR Intra-Operasi
1. Bersama dengan staf kamar operasi, memposisikan pasien dan
pemberian tanda sesuai dengan kebutuhan tindakan pembedahan.
2. Melakukan tindakan aseptis pada dirinya, memakai pakaian
steril.
3. Melakukan tindakan aseptis pada pasien sebelum memulai
tindakan pembedahan.
4. Melakukan tindakan pada pasien sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
5. Menggunakan alat-alat dan fasilitas sesuai dengan fungsinya
turut menjaga agar alat/fasilitas tersebut tetap berfungsi dengan
baik.

C. Pasca-Operasi
1. Menyelesaikan prosedur adminstrasi, seperti :
 Membuat laporan operasi
 Mengisi formulir pemeriksaan lanjutan seperti formulir
laboratorium, Patologi-Anatomi, Radiologi, dll.
 Mengisi dan menandatangani formulir jasa medik sesuai
dengan daftar jasa medik yang berlaku.
 Membuat instruksi pasca bedah diformulir yang disediakan
2. Sesudah tindakan operasi, melepaskan atribut-atribut yang
dikenakan dan meletakkannya ditempat yang sudah disediakan.
3. Memberikan penjelasan operasi kepada keluarga pasien.

UNIT TERKAIT Laboratorium, Radiologi


PENGADAAN ALKES DAN OBAT-OBATAN DI
KAMAR OPERASI
KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah
SOP/OKP/129 10 Februari 2011 01 Halaman :
1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
10 Februari 2011 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Kegiatan yang dilakuakan untuk memastikan ketersediaan alkes dan
obat-obatan yang diperlukan di kamar operasi..
TUJUAN Agar semua staf di kamar operasi dapat melakukan pengadaan sesuai
dengan stok Min-Max yang sudah ditetapkan.
KEBIJAKAN Setiap pengadaan alkes dan obat-obatan di kamar operasi harus
dilakukan sesuai prosedur.
PROSEDUR 1. Semua obat dan alat-alat kesehatan yang dipergunakan pada
saat operasi ditulis di form pemakaian dan diinput ke substore
atas nama pasien yang di operasi.
2. Petugas administrasi kamar operasi melakukan indent ke
Gudang Farmasi sesuai dengan stok Min-Max yang sudah
ditetapkan.
Substore  Indent  Indent to  Pharmacy main store 
Ketik nama obat/alkes  Isi jumlah yang diminta  Save.
3. Serah terima alkes/obat dari Farmasi yang dikirim ke kamar
operasi dengan petugas Farmasi, cek jumlah dan jenis barang.
4. Lakukan Indent Receipt di sistem.
Substore  Ident  Indent Receipt  klik OK
Klik 2x pada nama obat/alkes  Save.

UNIT TERKAIT Farmasi


PENGOPERASIAN MONITOR

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/130 15 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu pedoman penggunaan mesin monitor Dinamap pro 1000 sebelum
pelaksanaan dan sesudah operasi.
TUJUAN Agar semua petugas dapat melakukan prosedur pengoperasian monitor
Dinamap Pro 1000 dengan baik dan benar, sehingga mesin tahan lama dan
tidak cepat rusak.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian monitor sesuai dengan ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR 1. Pasang kabel ECG, kabel Temperatur Probe dan tubing NBP unit
denganbenar
2. Tekan tombol ON/OFF untuk menyalakan unit dan matikan unit.
3. Untuk mengatur limit alarm, arahkan kursor ke “adjust alarm”
dengan memutar select knob, kemudian tekan :
4. Untuk pengoperasian NIBP terdapat 3 pilihan mode :
 Mode manual tekan tombol Go/Stop untuk mengaktifkan dan
memberhentikan
 Mode Auto tekan tombol auto BP/STAT pada unit pro 1000
 Mode STAT tekan tombol auto BP/STAT beberapa saat BP.
5. Untuk pengoperasian SPO2
Pasang kabel SPO2 kemudian pasang ke jari pasien.
6. Untuk pengoperasian ECG
 Pasang elektroda ke badan pasien dengan benar
 Pilih lead yang akan ditampilkan pada layar dengan
mengarahkan kursor ke menu ECG kemudian pilih “lead
Selection”.
7. Untuk pengoperasian Temperature
Letakkan temperatur probe pada holster, tunggu beberapa saat
kemudian tarik probe dan tempelkan pada pasien.
PENGOPERASIAN MONITOR DINAMAP PRO 1000

No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


KAMAR OPERASI SOP/OKP/130 15 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR Pada pengoperasian temperatur ada 2 mode pengoperasian
1. Predictive mode
Pada modie ini nilai pengukuran akan tampil pada monitor setelah
pembacaan pada sensor benar-benar konstan.
2. Monitor Mode
Pada mode ini nilai pengukuran akan tampil pada monitor beberapa
saat setelah probe ditaruh pada pasien dan nilai yang tampil akan
berubah sesuai kondisi suhu pengukuran/pasien.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN MESIN PHACO
MILLENIUM TM
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
KAMAR OPERASI SOP/OKP/131 20 Maret 2013 01 1-2

PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,


15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu pedoman penggunaan mesin phaco milleniumTM, sebelum operasi.
TUJUAN Agar semua petugas dapat mengoperasionalkan mesin phaco milleniumTM,
dengan baik dan benar sebelum pelaksanaan operasi.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian mesin phaco milleniumTM sesuai dengan ketentuan
rumah sakit.
PROSEDUR
I. Persiapan On Steril
1. Sambungkan selang gas millenium ke selang kompresor gas
sentral.
2. Sambungkan kabel power ke sumber arus listrik
3. Ambil kaset dan masukkan pada modul venture
4. Ambil botol infuse dan gantungkan pada IV pole (hanger)
millenium.

II. Persiapan pada meja steril


1. Persiapan asesories berikut ini dan letakkan pada meja steril.
 Phaco handpiece ● I/A handpiece
 Phaco needle (jarum phaco) ● I/A tip
 Irrigation sleeve (warna biru) ● Tubing silicon
 Test chamber (kondom) ● Trasfusi set
 Needle wrench (pengunci)
2. Pasang jarum ke phaco handpiece dan kencangkan dengan needle
wrench
3. Pasang jarum irrigation sleeve pada jarum phaco, pastikan 2 lubang
sleeve menghadap ke samping.
4. Ambil tubing silicon dan pilih yang ujungnya sama panjang, lalu
pasangkan keduanya pangkal phaco handpiece
5. Ambil ujung tubing silicon yang lain disambungkan bagian tubing
yang paling panjang (berwarna strip hijau)
PENGOPERASIAN MESIN PHACO
MILLENIUM TM
No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/OKP/131 15 Juli 2008 00 2-2
KAMAR OPERASI
PROSEDUR
6. Serahkan ujung kabel phaco handpiece ke perawat sirkuler dan
pasangkan ke modul phaco.
7. Serahkan transfution set ke perawat sirculer dan pasangkan pada
botol infus.
8. Pasang ujung tubing silicon yangmasih bebas ke kaset, jepit ujung
tubing silicon yang berwarna strip hijau ke penjepit (pinch value)
pada modul venture (oleh perawat sirkuler).

III. Persiapan Operasional Mesin


1. Setelah Semua siap, tekan tombol “ON” dibagian belakang mesin.
2. Tunggu beberapa saat tampilan di monitor muncul sempurna.
3. Tekan tombol “ANTERIOR”.
4. Tekan tombol “VENTURI” bila menggunakan system ventury,
tekan tombol “CONCENTRIX” bila menggunakan system
concentrix.
5. Pilih nama dokter/user di table sebelah kiri, tekan “yes”.
6. Tekan kaset ke dalam samapi terdengan bunyi “klik”.
7. Tekan tombol “irr prime”, kemudian isi test chamber (kondom)
dengan cairan yang keluar dari handpiece, sampai penuh kemudian
tutupkan ke handpiece sampai rapat.
8. Tekan tombol “Asp Prime”, tunggu sampai cairan mulai masuk ke
kaset.
9. Tekan tombol “U/S calibration” arahkan ujung handpiece keatas,
tunggu sampai terdengar bunyi desis (phaco calibration complate.
10. Tekan tombol “Irr Prime” off, phaco siap digunakan.

UNIT TERKAIT Maintenance


PROSEDUR SHUT DOWN DAN PEMBERSIHAN
PADA MESIN PHACO MILLENIUMTM
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
KAMAR OPERASI SOP/OKP/132 20 Maret 2013 01 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
20 Maret 2013 CEO Mayapada Hospital

dr. S Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu prosedur shut down dan pembersihan mesin phaco mellenium TM
setelah digunakan untuk operasi
TUJUAN Agar semua petugas dapat melakukan prosedur shut down dan
pembersihan mesin phaco milimiumTM dengan baik dan benar sehingga
mesin tahan lama dan tidak cepat rusak.
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian shut down dan pembersihan pada mesin phaco
mileniumTM sesuai dengan ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR I. Pembersihan Tubing
1. Tutup klemp pada transfution set, lalu lepaskan transfusion set dari
tubing silicon.
2. Lepaskan kedua tubing silicon dari pangkal phaco handpiece
millenium, lalu satukan kedua ujungnya.
3. Pilih mode Irr/Asp pada monitor millenium, lalu tekan tombol
“Asp prime”.
4. Biarkan cairan didalam tubing silicon tersedot kedalam keset
sampai bersih.
5. Tekan tombol “Asp Prime” untuk menghentikan.
II. Memastikan Mesin
1. Tekan tombol “Utils” pada monitor.
2. Tekan tombol “Exit” lalu tekan tombol “shut down system”,
biarkan sampai di monitor muncul tulisan “you may now turn off
the system”.
PROSEDUR SHUT DOWN DAN PEMBERSIHAN
PADA MESIN PHACO MILLENIUMTM
No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
KAMAR OPERASI SOP/OKP/132 20 Maret 2013 01 2-2
PROSEDUR 3. Tekan tombol “off” pada bagian belakang mesin.
4. Lepaskan kabel handpiece dari mesin millenium juga tubing silicon
yang melekat pada kaset dan pada penjepit (pinc valve).
5. Lepaskan kabel power dan slang gas dari sumbernya.
III. Pembersihan Asesoris Mesin
1. Lepaskan irrigation sleeve biru dari ujung phaco handpiece.
2. Dengan menggunakan syringe berisi aquades, bilas/semprot bagian
lumen irigasi dari phaco handpiece, lakukan hal yang sama pada
lumen aspirasi dari phaco handpiece.
3. Dengan menggunakan syringe 50 ml yang kering, semprotkan
udara kering kelumen irigasi phaco handpiece, lakukan minimal 3
kali.
4. Lakukan hal yang sama ke lumen aspirasi phaco handpiece,
minimal 3 kali.
5. Lepaskan jarum phaco dari ujung phaco handpiece.
6. Untuk I/A handpiece, lakukan cara pembersihan yang sama seperti
pada phaco handpiece, mula-mula dengan aquades lalu dengan
udara kering.
7. Kembalikan semua assesoris dan hand piece ke dalam masing-
masing tray.
8. Asesoris siap untuk disterilisasi.

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN TOURNIQUET ZIMMER
ATS 1200
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
KAMAR OPERASI SOP/OKP/133 20 Maret 2013 01 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
20 Maret 2013 CEO Mayapada Hospital

dr. S. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Pedoman dalam penggunaan tourniquet zimmer ATS 1200
TUJUAN Agar semua perawat dapat mengerasionalkan tourniquet tersebut dengan
baik dan benar
KEBIJAKAN Setiap pengoperasian tourniquet zimmer ATS 1200 sesuai dengan
ketentuan rumah sakit.
PROSEDUR A. MENGHIDUPKAN
1. Tentukan warna HOSE (selang) yang akan dipakai, masukkan salah
satu ujungnya ke port mesi dengan warna yang sama dan ujung
satunya ke cuff (manset).
2. Pasang CUFF (manset) yang telah disediakan ke lengan (extremitas
atas) atau kaki (extremitas bawah)
3. Sambung stop kontak dan tekan tombol ON/OFF
4. Tekan switch pengatur tekanan.
5. Setelah muncul tanda “CAL”, atur tekanan sesuai dengan yang
diperlukan
6. TIMER distel sesuai dengan kebutuhan
7. Tekan INFLATE (mengembang), tekanan akan masuk sesuai
dengan kebutuhan, operasi siap untuk dimulai.
8. Mesin akan berbunyi apabila waktu habis dan apabila operasi
belum selesai, naikkan lagi TIMER (tanda waktu) ke waktu yang
dibutuhkan dengan menekan tanda TIMER dan memutar tombol.

B. MEMATIKAN
1. Tekan DEFLATE sampai PRESSURE menunjukkan angka “0”.
2. Manset dibuka.
3. Sambungan stop kontak dilepas.
4. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
PENGOPERASIAN TOURNIQUET ZIMMER
ATS 1200
No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
KAMAR OPERASI SOP/OKP/133 20 Maret 2013 01 2-2
PROSEDUR TETAP Keterangan
1. Untuk tekanan extremitas atas (lengan) SYSTOLE 100 sampai
dengan 150.
2. Untuk tekanan extremitas bawah (KAKI) SYSTOLE 200 sampai
dengan 250.
3. Tourniquet digunakan setelah mengetahui tekanan darah pasien.
4. Penggunaan tourniquet lebih dari 2 jam, tekanan harus dilepaskan
dulu selama 10-15 menit. Lengan dan kaki ditinggikan.

Ukuran Manset

Lingkar Lengan/Kaki No. Manset

6 – 7,5' (15 – 19 cm) 8' (20 cm)

7,5 – 11' (19 – 28 cm) 12' (30 cm)

10,5 – 16,5' (27 – 42 cm) 18' (46 cm)

16,5 – 23' (42 – 58) 24' (61 cm)

21 – 26' (53 – 71 cm) 30' (76 cm)

22,5 – 32' (57 – 81 cm) 34' (86 cm)

38 – 40' (71 – 102 cm) 42' (107 cm)

UNIT TERKAIT Maintenance


PENGOPERASIAN MONITOR DINAMAP
PRO 1000
No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
KAMAR OPERASI SOP/OKP/134 20 Maret 2013 00 1-2

PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,


20 Maret 2013 CEO Mayapada Hospital

dr. S. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Suatu pedoman penggunaan mesin monitor Dinamap Pro 1000 sebelum
pelaksanaan dan sesudah operasi.
TUJUAN Agar semua petugas dapat melakukan prosedur pengoperasian monitor
Dinamap Pro 1000 dengan baik dan benar, sehingga mesin tahan lama dan
tidak cepat rusak.
KEBIJAKAN Pemeliharaan dan pengoperasian monitor Dinamap Pro 1000 sesuai
dengan standar pengoperasian dan pemeliharaan yang berlaku di
Mayapada Hospital.
PROSEDUR 1. Pasang kabel ECG, kabel SPO2, kabel temepratur probe dan tubing
NBP unit dengan benar.
2. Tekan tombol “ON/OFF” untuk menyalakan unit dan mematikan
unit.
3. Untuk memutar limit alarm, arahkan kursor ke “Adjust alarm”
dengan memutar select knob, kemudian tekan :
Admit Menu : untuk mengisi nama pasien, arahkan kursor ke posisi
“admit” dan tekan select knob pilih jenis pasien : adult, pediatric atau
neonate.
4. Untuk pengoperasian NIBP terdapat 3 pilihan mode :
 Mode Manual : tekan tombol 'Go/Stop” untuk mengaktifkan
dan memberhentikan.
 Mode auto tekan tombol “auto BP/Stat” pada unit Pro 1000.
 Mode Stat tekan tombol “Auto BP/Stat” beberapa saat BP.
PENGOPERASIAN MONITOR DINAMAP
PRO 1000
No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :
KAMAR OPERASI SOP/OKP/134 20 Maret 2013 01 2-2
PROSEDUR 5. Untuk pengoperasian SPO2
Pasang kabel SPO2 kemudian pasang ke jari pasien.
6. Untuk pengoperasian ECG :
 Pasang elektroda ke badan pasien dengan benar.
 Pilih lead yang akan ditampilkan pada layar dengan
mengarahkan kursor ke menu ECG kemudian pilih “ Lead
Selection”
7. Untuk pengoperasian temperature :
Letakkan temperatur probe pada holster, tunggu beberapa saat
kemudian tarik probe dan tempelkan pada pasien.

Pada pengoperasian temperatur atau 2 mode pengoperasian :


1. Predictive mode, pada mode ini nilai pengukuran akan tampil
pada monitor setelah pembacaan pada sensor benar-benar konstan.
2. Monitor mode, pada mode ini nilai pengukuran akan tampil pada
monitor beberapa saat setelah probe ditaruh pada pasien dan nilai
yang tampil akan berubah sesuai kondisi suhu pengukuran / pasien.

UNIT TERKAIT Maintenance


HUBUNGAN KERJASAMA TIM MEDIS
DI UNIT KAMAR BEDAH

KAMAR OPERASI No. Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/135 15 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan,
15 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital

Dr. Chandra Rahardja


PENGERTIAN Hubungan kerjasama tim medis antar disiplin ilmu di kamar bedah
TUJUAN Terlaksananya pelayanan yang sistimatis oleh tim dokter yang profesional
efektif dan efisien
KEBIJAKAN Dalam memberikan pelayanan pasien yang akan dilakukan tindakan
pembedahan dapat tertangani secara komprehensif dan efektif.
PROSEDUR 1. Pre Operasi
Sebagai bagian persiapan pasien sebelum menjalani tindakan
pembedahan :
a) Konsul-konsul pre operasi yang diperlukan ke bidang
spesialistik lain atau ke bagian anestesi.
b) Bila direncanakan tindakan bersama.
i. Dokter primer/bagiannya menghubungi sendiri dokter
spesialistik yang akan bekerja bersama-sama dalam
penanganan pasiennya.
ii. Bersama-sama mengatur jadwal operasi.
iii. Bersama-sama mengatur prosedur administrasi pre operasi.
iv. Menghubungi dokter spesialis patologi anatomi bila
memerlukan pemeriksaan frozen suction.
v. Menghubungi dokter spesilis anak untuk sectio caesarea.
vi. Menghubungi dokter spesialis dibidang lain bila ada
kemungkinan memerlukan bantuannya.

2. Intra Operasi
Memerlukan konsul pasien diatas meja operasi apabila ahli bedah
pertama sewaktu operasi mendapatkan atau menemukan kelainan
diluar bidang keahliannya.
HUBUNGAN KERJASAMA TIM MEDIS
DI UNIT KAMAR BEDAH

KAMAR OPERASI No Dokumen : Tanggal dan No Revisi : Jumlah Halaman :


SOP/OKP/135 15 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR TETAP 3. Post Operasi
a) Melakukan pembuatan laporan operasi, pengisian form PA,
pengisian form kultur, permintaan radiologi dll bila ada dan
mengisi jasa medik.
b) Mengkonsultasikan pasien post op apabila perlu
dikonsultasikan ke dokter tertentu.

UNIT TERKAIT ---

Anda mungkin juga menyukai