Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

STRUKTUR KARBOHIDRAT

OLEH KELOMPOK III

ASRANTI SILA (1806050001)

YANREF R. TALLAS (1806050002)

KACIANA A.M. BANUNAEK (1806050013)

MERY CH PINIS (1806050049)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

KUPANG

2019
DAFTAR ISI

KOVER .................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2

1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 2

1.4 Manfaat ............................................................................................................................ 2

1.5 Batasan Masalah ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3

2.1 Struktur dan Klasifikasi Karbohidrat Berdasarkan Jumlah Monomer ................... 3

2.2 Struktur dan Klasifikasi Karbohidrat Berdasarkan Gugus Fungsional ................... 7

2.3 Struktur Siklik dan Nonsiklik Karohidrat ................................................................... 7

2.4 Ikatan α dan β Glikosidik............................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 13

3.1 Simpulan .......................................................................................................................... 13

3.2 Saran ................................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Judul makalah ini
ialah “Struktur Karbohidrat”. Menjelaskan struktur dan klasifikasi karbohidrat berdasarkan jumlah
monomer, Menjelaskan struktur dan klasifikasi karbohidrat berdasarkan gugus fungsional,
Menjelaskan struktur siklik dan nonsiklik karbohidrat, dan Menjelaskan ikatan α dan β glikosidik.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen, teman-teman yang telah
mengarahkan dan membantu kami dalam penyusunan makalah melalui penyampaian materi
tentang struktur karbohidrat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Demi
menghasilkan makalah yang lebih baik, penulis mengharapakan kritik dan saran dari para pembaca
sehingga dapat menjadi acuan referensi bagi penulis selanjutnya

Kupang, September 2019

Tim Penulis

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang telah merupakan
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadang-
kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu kita memerlukan energy, energy yang
diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan
makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan
lemak atau lipid. Protein dan lemak berperan juga sebagai sumber energy bagi tubuh kita, tetapi
karena sebagain makanan terdiri atas karbohidrat, maka karbohidrat yang terutama merupakan
sumber energy bagi tubuh.

Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau
metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah,
sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel
pada jaringan otot sebagai sumber energy. Jadi ada bermacam-macam senyawa yang termasuk
dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh-contoh tadi kita mengetahui bahwa amilum atau
pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa
karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.

Energy yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energy matahari.
Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari korban dioksida dan air dengan bantuan sinar
matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum
dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa
dari karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis. Pada senyawa yang termasuk
karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur
karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus
fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optic.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah dalam makalah ini dapat di
rumuskan sebagai berikut.

1) Menjelaskan struktur dan klasifikasi karbohidrat berdasarkan jumlah monomer?


2) Menjelaskan struktur dan klasifikasi karbohidrat berdasarkan gugus fungsi?
3) Menjelaskan struktur siklik dan non siklik?
4) Menjelaskan ikatan α dan β glikosidik?
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan makalah adalah sebagai berikut.

1) Menjelaskan struktur dan klasifikasi karbohidrat berdasarkan jumlah monomer.


2) Menjelaskan struktur dan klasifikasi karbohidrat berdasarkan gugus fungsi.
3) Menjelaskan struktur siklik dan non siklik.
4) Menjelaskan ikatan α dan β glikosidik.
1.4 Manfaat
1) Membantu kita dalam mengetahui tentang menjelaskan struktur dan klasifikasi karbohidrat
berdasarkan jumlah monomer, menjelaskan struktur dan klasifikasi karbohidrat
berdasarkan gugus fungsional, menjelaskan struktur siklik dan nonsiklik karbohidrat, dan
menjelaskan ikatan α dan β glikosidik.
1.5 Batasan Masalah
Makalah berfokus membahas mengetahui menjelaskan klasifikasi karbohidrat
berdasarkan jumlah monomer, menjelaskan klasifikasi karbohidrat berdasarkan gugus
fungsional, menjelaskan struktur siklik dan nonsiklik karbohidrat, dan menjelaskan ikatan α
dan β glikosidik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Struktur dan Klasifikasi Karbohidrat Berdasarkan Jumlah Monomer

Karbohidrat adalah turunan aldehida atau keton yang memiliki rumus umum (CH2O)n misalnya
glukosa dengan rumus molekul C6H12O6. Karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih yang
sukar larut dalam pelarut organik (misal alkohol, eter), tetapi larut dalam air (kecuali beberapa
polisakarida). Sebagian besar karbohidrat memiliki rasa yang manis, sehingga digunakan istilah
“gula” untuk sebutannya.

Klasifikasi karbohidrat
Karbohidrat merupakan suatu polimer yang tersusun atas monomer-monomer (satuan gula) yang
disatukan dengan ikatan glikosidik. Berdasarkan jumlah gulanya, karbohidrat dapat dibagi menjadi
4 golongan yaitu monosakarida,disakarida,oligosakarida, dan polisakarida.

Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas satu monomer (satu molekul gula).
Monosakarida mudah larut dalam air, memiliki rasa manis, dan merupakan gula yang umum
ditemukan pada buah dan madu. Jenis-jenis monosakarida yang penting adalah glukosa, fruktosa,
dan galaktosa. Ketiga jenis monosakarida tersebut memiliki tingkat kemanisan yang berbeda-beda,
dimana fruktosa lebih manis dibandingkan glukosa, dan glukosa lebih manis dibandingkan
galaktosa.

3
Disakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas 2 monomer (2 molekul gula yang berikatan).
Disakarida mudah larut dalam air, berasa manis, dan merupakan gula yang paling banyak
diproduksi dalam industri. Disakarida dibagi atas 3 bagian yaitu :

a. Sukrosa (gula meja) merupakan disakarida yang digunakan dalam minuman, dan hampir ada
di setiap rumah di Indonesia. Sukrosa tersusun atas molekul fruktosa dan glukosa yang
berikatan dengan 1,4 ikatan glikosidik.
b. Maltosa merupakan disakarida yang umum terdapat pada umbi, tersusun atas 2 molekul
glukosa yang saling berikatan.
c. Laktosa merupakan gula yang terdapat pada susu, tersusun atas molekul glukosa dan
galaktosa.
Berdasarkan tingkat kemanisannya, sukrosa memiliki rasa yang lebih manis dari maltosa, dan
maltosa memiliki rasa lebih manis dari laktosa.

Oligosakarida
Oligosakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas sedikit molekul gula (umumnya 3 hingga 10
molekul). Gula penyusun oligosakarida dapat berupa glukosa, fruktosa, maupun galaktosa.
Oligosakarida dapat ditemukan dalam umbi-umbian seperti ubi rambat. Karena sifatnya yang sulit
dicerna, oligosakarida akan menjadi medium pertumbuhan bakteri sehingga banyak menghasilkan
gas-gas yang keluar dalam bentuk kentut. Contoh oligosakarida adalah rafinosa (3 molekul gula)
yang tersusun atas molekul galaktosa, glukosa, dan fruktosa.

4
Gambar 3. Rafinosa

Polisakarida
Merupakan kerbohidrat yang tersusun atas banyak monomer (banyak molekul gula), dan
umumnya tidak berasa manis. Amilum, selulosa, dan glikogen adalah polisakarida yang umum
dalam kehidupan sehari-hari. Polisakarida dibagi atas 3 bagian yaitu :

a. Amilum atau pati merupakan cadangan makanan tumbuhan yang dapat diperoleh dari
batang, biji, maupun umbi. Amilum tersusun atas banyak molekul glukosa yang
berikatan dengan ikatan α 1,4 glikosidik.
b. Selulosa merupakan komponen penyusun dinding sel tumbuhan dan bakteri. Selulosa
dalam sayuran dikenal dengan istilah serat makanan. Selulosa tersusun atas molekul
glukosa yang disatukan dengan ikatan β 1,4 glikosidik.
c. Glikogen merupakan cadangan makanan pada hewan, yang disimpan dalam hati dan
otot. Glikogen tersusun atas molekul glukosa yang diatukan dengan ikatan α 1,4
glikosidik.

5
Gambar 4. Amilum

Gambar 5. Selulosa

Gambar 6. Glikogen

6
Glikogen dan amilum tersusun atas glukosa dengan jenis ikatan yang sama, perbedaan antara
kedua karbohidrat ini adalah pada bentuk polimernya. Dimana polimer glikogen memiliki banyak
sekali percabangan sedangkan amilum memiliki lebih sedikit percabangan.

Amilum dan selulosa sama-sama tersusun atas molekul glukosa dengan perbedaan pada jenis
ikatan yang terbentuk. Ikatan α 1,4 glikosidik pada amilum dapat dicerna oleh enzim amilase
dalam sistem pencernaan manusia, sedangkan ikatan β 1,4 glikosidik pada seulosa tidak dapat
dicerna. Oleh sebab itu selulosa pada makanan akan menumpuk di usus besar dan sangat
bermanfaat untuk memadatkan feses dan mempermudah keluarnya feses.

2.2 Struktur dan Klasifikasi Karbohidrat Berdasarkan Gugus Fungsional

Gugus fungsional yang terdapat pada struktur dan klasifikasi karbohidrat adalah aldehida
dan keton yang disebut dengan gugus karbonil dan gugus hidroksil. Aldehida dan keton merupakan
senyawa – senyawa yang mengandung salah satu dari gugus yang penting dalam kimia organic
yaitu gugus karbonil C=O, semua senyawa yang mengandung gugus ini disebut senyawa karbonil.
Rumus umum senyawa karbonil adalah R-CO-R’ dapat berupa hydrogen, alifatik atau aromatic.
Jika kedua gugus R adalah hydrogen, senyawa tersebut dinamakan formal dehida. Jika salah satu
gugus adalah hydrogen dan yang lain alkil maka disebut aldehida, sedangkan jika kedua gugus R
adalah alkil disebut keton. Gugus hidroksil adalah gugus fungsional -OH yang digunakan sebagai
subtansi disebuah senyawa organic.

2.3 Struktur Siklik dan Nonsiklik Karbohidrat

7
Pada fotosintesis terjadi reaksi terang dan reaksi gelap. Pada reaksi terang terjadi
pembentukan struktur siklik dan nonsiklik karbohidrat. Dalam reaksi terang terdapat sebuah foton
dengan panjang gelombang yang sesuai diserap oleh berbagai molekul pigmen. Dri fotosintesis
satu dan energynya ditransfer kesebuah molekul klorofil a tertentu pada tempat reaksi. Sebuah
electron dari klorofil a tersebut terdorong naik ke tingkat energy yang lebih tinggi, berkombonasi
dengan sebuah molekul reseptor, bergerak menuruni gradient energy bebas, dan pada akhirnya
kembali ketitik awalnya. Dalam proses ini, dihasilkan ATP dalam jumlah kecil, seperti juga di
mitokondria. Pembentukan ATP di percaya terjadi secara kemiosmotik melalui penciptaan
gradient H+ karena ATP dibentuk sering dengan penyerapan cahaya, reaksi tersebut diberi nama
foto fosforilasi.Elektron klorofil yang terenergisasikan pada akhirnya menyelesaikan alur,
sehingga alur itu dikenal sebagai foto fosforilasi siklik.

Kemungkinan kedua, yang mungkin berkembang belakangan dalam evolusi fotosintesis,


terjadi pada elektron tereksitasi yang dihasilkan oleh penyerapan cahaya pada fotosisten I.
Elektron-elektron tersebut mungkin berkombinasi dengan sebuah molekul reseptor, tapi kemudian
bukan kembali di titik awal malah bergerak sepanjang sebuah rantai yang berakhir dikoensim
NADP+ dan mengkonversikan menjadi NADPH. Dalam perjalanan menuju NADP+, seperti juga
pada kemungkinan pertama, elektron bergerak menuruni gradient energy dan terlibat dalam
pembentukan ATP. Baik ATP maupun NADPH akan digunakan dalam reaksi gelap untuk
mereduksi CO2 menjadi karbohidrat.

Elektron yang terletak pada klorofil dan diterima oleh NADP+ dan pada akhirnya
dikembalikan melalui intervensi terang kedua ini yang melibatkan sistem pigmen yang melibatkan
system pigmen yang berbeda dari yang digunakan dalam peristiwa pertama. Dalam peristiwa
terang kedua ini molekul-molekul klorofil fotosintesis kedua itu II menyerap cahaya dan
mentransfer elektron-elektron tereksitasi ke penerima yang mengawali alur elektron-elektron itu
sepanjang gradien menuju fotosistem I. Hal itu mengisi “kekosongan” elektron di fotosistem I
tetapi meninggalkan kekosongan fotosistem II. Kekosongan di fotosistem II diisi melalui reaksi
dimana air dipecah oleh energi yang diserap foton menjadi elektron, H+ dan oksigen. Elektron-
elektron yang diterima oleh molekul-molekul fotosistem II menghasilkan molekul-molekul itu ke
kondisi awal. H+ akan bergerak bersama elektron-elektron yang ditangkap oleh NADP+ dan
mempengaruhi reduksi CO. Dalam reaksi awal yang membebaskan O2 selama berlangsungnya

8
proses tersebut. Keseluruhan jalur perpindahan elektron dari air menuju fotosistem II terus
fotosistem I, lalu ke NADP+ disebut foto fosforilasi non siklik.

2.4 Ikatan α dan β Glikosidik

Ikatan glikosidik adalah ikatan yang menghubungkan dua monosakarida dengan cara
kondensasi gugus hidroksil(-OH) pada atom karbon nomor 1 dengan gugus hidroksil dari salah
satu atom karbon nomor 2, 4, dan 6 pada monosakarida yang lain yang akan membentuk
disakarida.

Glukosa

Untuk penamaan α dan β didasarkan pada letak OH pada atom C1 yaitu jika OH dibawah rantai
atau cincin maka disebut α dan jika OH diatas rantai atau cincin maka disebut β.

9
Sukrosa

Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 α
glikosidik. Dimana ikatan glikosidik terletak pada C nomor 1 pada cincin glukosa dan
berhubungan dengan cincin frukosa pada C nomor 2.

Fruktosa

10
Polisakarida
Merupakan kerbohidrat yang tersusun atas banyak monomer (banyak molekul gula), dan
umumnya tidak berasa manis. Amilum, selulosa, dan glikogen adalah polisakarida yang umum
dalam kehidupan sehari-hari. Polisakarida dibagi atas 3 bagian yaitu :

a. Amilum atau pati merupakan cadangan makanan tumbuhan yang dapat diperoleh dari
batang, biji, maupun umbi. Amilum tersusun atas banyak molekul glukosa yang
berikatan dengan ikatan alfa 1,4 glikosidik.
b. Selulosa merupakan komponen penyusun dinding sel tumbuhan dan bakteri. Selulosa
dalam sayuran dikenal dengan istilah serat makanan. Selulosa tersusun atas molekul
glukosa yang disatukan dengan ikatan beta 1,4 glikosidik.

Gambar 4. Amilum

11
Gambar 5. Selulosa

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Struktur dan Klasifikasi karbohidrat berdasarkan jumlah monomer dibagi menjadi


monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Struktur dan klasifikasi karbohidrat
berdasarkan gugus fungsionalnya dibagi menjadi gugus karbonil (aldehida dan keton) dan gugus
hidroksil. Pada fotosintesis terjadi reaksi terang dan reaksi gelap. Pada reaksi terang terjadi
pembentukan struktur siklik dan nonsiklik karbohidrat.

Dalam reaksi terang terdapat sebuah foton dengan panjang gelombang yang sesuai diserap
oleh berbagai molekul pigmen. Ikatan glikosidik adalah ikatan yang menghubungkan dua
monosakarida dengan cara kondensasi gugus hidroksil(-OH) pada atom karbon nomor 1 dengan
gugus hidroksil dari salah satu atom karbon nomor 2, 4, dan 6 pada monosakarida yang lain yang
akan membentuk disakarida.

3.2 Saran

Makalah ini berfokus membahas tentangklasifikasi karbohidrat berdasarkan jumlah


monomer, Menjelaskan klasifikasi karbohidrat berdasarkan gugus fungsional, Menjelaskan
struktur siklik dan nonsiklik karbohidrat, dan Menjelaskan ikatan α dan β glikosidik. Sehingga
bagi penulis lain, dapat melanjutkan makalah dengan topik yang sama tetapi dengan permasalahan
yang berbeda. Semoga penjelasan yang telah dipaparkan, dapat bermanfaat bagi pembaca juga
bagi penulis sendiri untuk mengetahui struktur karbohidrat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Edubio. 2015. Pengertian Dan Klasifikasi Karbohidrat. https://www.edubio.info/2015/06/

Pengertian_dan_Klasifikasi_Karbohidrat.html. Diakses pada tanggal 26 September 2019.

Fried, Goerge H dan Goerge J. H Menos. 2007. BIOLOGI Edisi Kedua. Jakarata: Erlangga

Hilwa, Ibtisan. 2017. Karbohidrat. https://www.academia.edu/9863784/KARBOHIDRAT.

Diakses pada tanggal 26 september 2019.

Mutmainah, Siti. 2016. Makalah Biokimia Struktur Dan Fungsi Karbohidrat.

https://www.academia.edu/27573086/MAKALAH_BIOKIMIA_STRUKTUR_

DAN_FUNGSI_KARBOHIDRAT_. Diakses pada tanggal 26 september 2019

14

Anda mungkin juga menyukai