a) Kelas Arachnida: ciri umum: tubuh terdiri atas dua bagian (Cepalothorax dan abdomen), ada 4 pasang
kaki, tidak mempunyai antene. Anggota: Kalajengking, tungau, dll;
b) Kelas Crustacea, ciri umum: tubuh terdiri atas dua bagian (Cepalothorax dan abdomen), ada 5 atau lebih
pasang kaki, umumnya hidup di air. Anggota: udang, Kepiting, dll;
c) Kelas Chilopoda, ciri umum; tubuh panjang dan pipih dorsovenrtal, tubuh tersusun atas ± 19 segmen, ada
1 pasang kaki pada tiap segmen. Anggota: Halipan (Centipedes), dll;
d) Kelas Diplopoda, ciri umum: tubuh bersegmen melingkar yang berkisar antara 25 sampai 100 segmen,
tiap segmen mempunyai sepasang anggota tubuh, 1 kaki pada segmen ke tujuh dari yang jantan
termodifikasi menjadi alat kopulasi; mulut terdiri dari masing-masing 1 pasang mandibula dan maxilla.
Anggota: kaki seribu (Polyxenuslagurus), dll;
e) Kelas Insekta (Serangga): ciri umum: tubuh terbagi atas 3 bagian tubuh utama yatitu: kepala (Cepalos)
dada (thorax), dan abdomen.
Ruang Lingkup Entomologi dan Peranan Serangga
Peranan Serangga:
Peranan Serangga sangat besar dalam ekosistem termasuk bagi manusia
Serangga Entomofagus
Makanan yang berasal dari serangga mengandung protein dalam kadar tinggi (5-10%)
BAB II
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
- Pada bagian thorax ada 6 kaki (3 pasang), sehingga kelas Insekta disebut
pula sebagai Kelas Hexapoda (Hexa = 6; Poides = kaki)
2. Kutikula.
Pada umumnya serangga tersusun atas 20 segmen, yang terdiri dari 6 segmen
pada bagian kepala, 3 segmen pada thoraks, dan 11 segmen abdomen
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga
Gambar 2.2. Axis-axis utama pada tubuh serangga (Gullan and Cranston, 1996)
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga
Gambar 2.3. Struktur umum seekor serangga: ant, antene (sungut); cr = serkus; e = mata
majemuk; epm = epimeron; eps = episternum; ept = epiprok;hd= kepala; mp = mouthparts/
bagian mulut: lbm = labium; md= mandibula/mendibel; mx = maksila; n = nota toraks; ovp =
ovipositor; pls = lekuk pleura;ppt = paraprok; sp= spirakel/lubang pernapasan; t1-t10 = terga;
th = toraks; th1 = protoraks; th2 = mesotoraks; th3 = metatoraks.
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga
a. Kepala (Cepalos)
- Secara umum, organ-organ pada kepala, mulai dari posterior ke arah anterior, yaitu:
labium, maksilae, mandibel (Mandibula), labrum, dan antene.
a. Kepala (Cepalos)
- Secara umum, organ-organ pada kepala, mulai dari posterior ke arah anterior, yaitu:
labium, maksilae, mandibel (Mandibula), labrum, dan antene.
Gambar 2.4. Tampak lateral kepala serangga Pterigota (Gullan and Cranston, 1996)
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga
a. Kepala (Cepalos)
Gambar 2.5. Gambar Kepala dan bagian-bagian mulut Dermaptera: Forticulidae (Gullan and Cranston, 1996)
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga
a. Kepala (Cepalos)
Gambar 2.6. Tipe-Tipe Antenae pada Serangga: A. Setaesus (Capung: Lepidoptera); B. Filiform (kumbang tanah); C.
Moniliform (kumbang keriput kulit kayu); D. Gada (kumbang hitam: Tenebrionidae); E. Gada (kumbang lady bird pemakan
aphid); F. Kapita (kumbang penghisap cairan tumbuhan); G. Serrata (kumbang loncat balik); H. Pektinat (kumbang wara
api); I. Plumosa (nyamuk jantan); J. Arista (lalat syrphid); K. Stilat (lalat penyelinap); L. Flabelat (kumbang sedar); M. Lamelat
(kumbang juni); N. Genikulat (Chalcid). Catatan singkatan: ar = arista; as = lekuk sungut; asc = sklerit sungut; ask = mangkuk
sungut; fl = flagellum; ped = pediset; scp = batang dasar; dan sty = stili.
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga
b. Dada (Thorax)
b. Dada (Thorax)
Gambar 2.7. Pandangan Lateral Toraks Pandrapa: alinotum (AN), sklerit leher (cvs), leher (cvx), koksa (cx),
epimeron (epm), epipleurit (epp), episternum (eps), kepala (hd), pronotum (n1), lekuk pleura (pls), posnotum
(PN), tonjolan pleura sayap (pwp), skutelum (scl), skutum (sct), spirakel (spr), sternum perut (stn), tergum
perut (t), dasar sayap (wb).
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
b. Dada (Thorax)
Tungkai (Kaki):
Pada umumnya tungkai serangga terbagi atas 6 ruas, yaitu: Koksa (cx)
yang merupakan ruas dasar, trokanter (tr) berupa satu ruas kecil
(kadang 2 ruas), femur (fm) merupakan ruas pertama yang panjang,
tibia (tb) merupakan ruas kedua yang panjang, tarsus (ts) yang adalah
sederetan ruas-ruas kecil di belakang tibia, dan pretarsus (ptar) yang
berupa kuku-kuku dan berbagai struktur serupa bantalan atau serupa
seta pada ujung tarsus (Gambar 2.8).
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga
b. Dada (Thorax)
Gambar 2.8. Struktur Tungkai belakang Blattodea: Blattidae (Gullan and Cranston, 1996).
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga
b. Dada (Thorax)
Sayap :
- Sayap pada kebanyakan jenis serangga, terdapat pada ruas-ruas mesotoraks dan
- Metatoraks
- Sehingga mesotoraks dan metatoraks disebut Pterotorak.
- Pada serangga-serangga Pterygota, terutama serangga yang mempunyai 2
pasang sayap, umumnya 2 pasang sayap tersebut terletak pada mesotoraks dan
metatoraks.
- Sayap serangga diperkokoh oleh rangka-rangka sayap yang mengandung syaraf,
trakea, dan hemolimf (semacam darah).
- Ada pula kelompok serangga dewasa primitif yang tidak mempunyai sayap, yang
tergolong serangga Apterygota
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga
c. Abdomen
c. Abdomen
Gambar 2.9. Struktur umum bagian luar tubuh seekor jangkrik (Pfadt, 1985).
BAB III
Anatomi Internal Serangga
FFungsi Foregut:
Pengambil, menyimpan, dan menggiling
makanan (pencernaan mekanik)
FungsI Midgut: :
Tempat utama pencernaan ezimatis (Kimiawi)
dan juga absorbsi sari-sari makanan dalam
saluran pencernan serangga.
Fungsi Hindgut:
Tempat akhir untuk reabsorbsi air, garam-
garam, dan zat- zat makanan yang masih
bermenfaat dari tinja dan urine, sebelum faeces
dikeluarkan melalui anus.
BAB III
Anatomi Internal Serangga
Serangga dari Ordo Homoptera, makannya berupa “cairan-
cairan tumbuhan”, yang biasanya mereka makan dalam
jumlah yang besar.
a. Darah Serangga.
Serangga Aquatik, memperoleh O2 dari atmosfer dengan salah satu dari tiga cara yang
umum; yaitu:
Serangga aquatik (Ex. Kalajengking air, larvae syrphi, larvae nyamuk culex) mempunyai
saluran pernapasan di ujung posterior tubuh, yang menjulur ke permukaan. Rambut-
rambut hidrofob sekitar ujung saluran ini memungkinkan serangga bergantung dari
lapisan permukaan, dan mereka menghalang-halangi air masuk kedalam saluran
pernapasan.
BAB III
Anatomi Internal Serangga
TUGAS KELOMPOK TAKE HOME