Anda di halaman 1dari 30

ENTOMOLOGI

DR. SIPRI RADHO TOLY, PGD. MSc.

Semester Genap 2019/2020

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
BAB I
Ruang Lingkup Entomologi dan Peranan Serangga

ENTOMOLOGI Mempelajari Banyak Aspek tentang Serangga (Insekta):  al:


Fisiologi serangga, Anatomi & Morfologi, Taksonomi,
Perkembangan & Metamorfosis, Ekologi Populasi Serangga

 Serangga dalam Phylum Arthropoda


 Hampir 75% hewan yang hidup di bumi termasuk dalam phylum Arthropoda
 Serangga mewakili hampir ²/3 dari seluruh invertebrata dan mempunyai species
yang sangat banyak

 Ciri Arthropoda: Bilateral Simetris, tubuh bersegmen dengan anggota tubuh


berpasangan, mempunyai eksoskeleton yang tersusun atas kutikula.
Anggota Artropoda: Ex. Udang, kepiting, kalajengking, laba-laba, halipan, kaki
seribu, serangga
Ruang Lingkup Entomologi dan Peranan Serangga
 Serangga dalam Phylum Arthropoda:

a) Kelas Arachnida: ciri umum: tubuh terdiri atas dua bagian (Cepalothorax dan abdomen), ada 4 pasang
kaki, tidak mempunyai antene. Anggota: Kalajengking, tungau, dll;

b) Kelas Crustacea, ciri umum: tubuh terdiri atas dua bagian (Cepalothorax dan abdomen), ada 5 atau lebih
pasang kaki, umumnya hidup di air. Anggota: udang, Kepiting, dll;

c) Kelas Chilopoda, ciri umum; tubuh panjang dan pipih dorsovenrtal, tubuh tersusun atas ± 19 segmen, ada
1 pasang kaki pada tiap segmen. Anggota: Halipan (Centipedes), dll;

d) Kelas Diplopoda, ciri umum: tubuh bersegmen melingkar yang berkisar antara 25 sampai 100 segmen,
tiap segmen mempunyai sepasang anggota tubuh, 1 kaki pada segmen ke tujuh dari yang jantan
termodifikasi menjadi alat kopulasi; mulut terdiri dari masing-masing 1 pasang mandibula dan maxilla.
Anggota: kaki seribu (Polyxenuslagurus), dll;

e) Kelas Insekta (Serangga): ciri umum: tubuh terbagi atas 3 bagian tubuh utama yatitu: kepala (Cepalos)
dada (thorax), dan abdomen.
Ruang Lingkup Entomologi dan Peranan Serangga
 Peranan Serangga:
Peranan Serangga sangat besar dalam ekosistem termasuk bagi manusia

Serangga dapat dikelompokkan berdasarkan specialisasi makan yaitu:


serangga detrivory, saprofag, xilofagi dan fungifory, serangga aquatik sebagai pemakan-penyaring (filter
feeding), serangga pemakan rumput (grazing = pemakan rumput), serangga Phytofagi (herbivory), serangga
sap feeding, serangga karnivor (predasi dan parasit).

 Peranan esensial populasi serangga dalam ekosistem:


- Pendaur-ulangan nutrient; melalui degradasi serasah (guguran daun, ranting, kayu dan buah),
bangkai/sampah dan kotoran hewan serta kondisi tanah.
- Polinasi pada tumbuhan dan kadang-kadang penyebaran biji-biji tumbuhan
- Menjaga komposisi dan struktur tumbuhan melalui phytofag, termasuk memakan biji-bijian
- Sebagai stok makan bagi hewan insektivor (hewan pemakan serangga) termasuk burung-burung,
mamalia, reptilia dan ikan (untuk serangga air)

 Serangga Entomofagus

Makanan yang berasal dari serangga mengandung protein dalam kadar tinggi (5-10%)
BAB II
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga

1. Ciri Utama Serangga.

- Ciri utama dari kelas Insekta (Serangga), yaitu tubuh tesegmentasi


menjadi: Kepala (Cepalos) Dada (thorax), dan Abdomen

- Pada bagian thorax ada 6 kaki (3 pasang), sehingga kelas Insekta disebut
pula sebagai Kelas Hexapoda (Hexa = 6; Poides = kaki)

- Mempunyai eksoskeleton dan terdapat kutikula

2. Kutikula.

Kutikula sangat vital bagi kelangsungan hidup serangga


Integumen/Kulit Serangga terdiri dari: Epidermis & Lapisan Kutikula
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
2. Kutikula

Gambar 2.1. Struktur Umum Kutikula (Gullan&Cranston, 1994)


Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga

3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga

Tubuh serangga yang bilateral simetris dapat dideskripsi berdasarkan 3 axis:

Longitudinal: dari anterior ke posterior atau cepalos (kepala) ke caudal (ekor)


Dorsoventral: dari dorsal ke ventral
Transversal: dari sisi lateral yang satu, melewati axis longitudinal, ke sisi lateral
lain

Tubuh serangga terbagi menjadi susunan ruas-ruas (segmentasi) yang


metamer, dan ruas-ruas tersebut terbagi menjadi 3 tagmata utama (tunggal:
tagma); yaitu Kepala (Cepalos) Dada (thorax), dan Abdomen.

Pada umumnya serangga tersusun atas 20 segmen, yang terdiri dari 6 segmen
pada bagian kepala, 3 segmen pada thoraks, dan 11 segmen abdomen
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga
Gambar 2.2. Axis-axis utama pada tubuh serangga (Gullan and Cranston, 1996)
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga

Gambar 2.3. Struktur umum seekor serangga: ant, antene (sungut); cr = serkus; e = mata
majemuk; epm = epimeron; eps = episternum; ept = epiprok;hd= kepala; mp = mouthparts/
bagian mulut: lbm = labium; md= mandibula/mendibel; mx = maksila; n = nota toraks; ovp =
ovipositor; pls = lekuk pleura;ppt = paraprok; sp= spirakel/lubang pernapasan; t1-t10 = terga;
th = toraks; th1 = protoraks; th2 = mesotoraks; th3 = metatoraks.
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga

a. Kepala (Cepalos)
- Secara umum, organ-organ pada kepala, mulai dari posterior ke arah anterior, yaitu:
labium, maksilae, mandibel (Mandibula), labrum, dan antene.

- Bagian mulut serangga dibedakan atas 2 tipe, yaitu:

1.Tipe Mandibulat (pengunyah)


Tipe ini, mandibel-mandibel bergerak secara transversal, dari sisi ke sisi, dan
serangga mempunyai kemampuan untuk menggigit dan mengunyah makanan.
Tipe Mandibulat ini seperti pada: Orthoptera (Belalang)
2. Tipe Haustelat (pengisap).
Tipe haustelat tidak mempunyai mandibel-mandibel, sehingga tidak mengunyah
makanan. Bagian mulut serangga tipe haustelat dalam bentuk seperti “probosis”
yang memanjang dan berbentuk stilet, sehingga dapat mengisap makanan yang
dalam bentuk cairan.

Tipe haustelat ini seperti pada :


- Hemiptera, Lepidoptera (kupu-kupu), dan Diptera (Latal, dll)
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga

a. Kepala (Cepalos)
- Secara umum, organ-organ pada kepala, mulai dari posterior ke arah anterior, yaitu:
labium, maksilae, mandibel (Mandibula), labrum, dan antene.

Gambar 2.4. Tampak lateral kepala serangga Pterigota (Gullan and Cranston, 1996)
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga
a. Kepala (Cepalos)
Gambar 2.5. Gambar Kepala dan bagian-bagian mulut Dermaptera: Forticulidae (Gullan and Cranston, 1996)
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga
a. Kepala (Cepalos)
Gambar 2.6. Tipe-Tipe Antenae pada Serangga: A. Setaesus (Capung: Lepidoptera); B. Filiform (kumbang tanah); C.
Moniliform (kumbang keriput kulit kayu); D. Gada (kumbang hitam: Tenebrionidae); E. Gada (kumbang lady bird pemakan
aphid); F. Kapita (kumbang penghisap cairan tumbuhan); G. Serrata (kumbang loncat balik); H. Pektinat (kumbang wara
api); I. Plumosa (nyamuk jantan); J. Arista (lalat syrphid); K. Stilat (lalat penyelinap); L. Flabelat (kumbang sedar); M. Lamelat
(kumbang juni); N. Genikulat (Chalcid). Catatan singkatan: ar = arista; as = lekuk sungut; asc = sklerit sungut; ask = mangkuk
sungut; fl = flagellum; ped = pediset; scp = batang dasar; dan sty = stili.
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga

b. Dada (Thorax)

- Thorax merupakan “Tagma Lokomotor” tubuh yang tersusun atas 3


segmen, yaitu prothorax (bagian anterior), mesotoraks (bagian tengah),
dan metatoraks (bagian posterior).
- Protoraks dihubungkan ke kepala oleh suatu daerah serupa leher
berselaput yang disebut serviks. Pada toraks terdapat 2 pasang spirakel,
satu spirakel pada mesotoraks dan pada metatoraks.
- Pada toraks terdapat organ-organ lokomotor, yaitu tungkai (kaki) dan sayap.
Tungkai serangga ada 3 pasang, di mana setiap pasang terdapat pada
masing-masing segmen toraks (Gambar 2.7). Gerakan tungkai tergantung
dari urat daging dan persendian antara ruas-ruas.
- Persendian dengan 2 titik artikulasi disebut dikondilik, dan persendian
dengan satu titik artikulasi disebut monokondilik.
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga

b. Dada (Thorax)

Gambar 2.7. Pandangan Lateral Toraks Pandrapa: alinotum (AN), sklerit leher (cvs), leher (cvx), koksa (cx),
epimeron (epm), epipleurit (epp), episternum (eps), kepala (hd), pronotum (n1), lekuk pleura (pls), posnotum
(PN), tonjolan pleura sayap (pwp), skutelum (scl), skutum (sct), spirakel (spr), sternum perut (stn), tergum
perut (t), dasar sayap (wb).
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga

3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga

b. Dada (Thorax)
 Tungkai (Kaki):

Pada umumnya tungkai serangga terbagi atas 6 ruas, yaitu: Koksa (cx)
yang merupakan ruas dasar, trokanter (tr) berupa satu ruas kecil
(kadang 2 ruas), femur (fm) merupakan ruas pertama yang panjang,
tibia (tb) merupakan ruas kedua yang panjang, tarsus (ts) yang adalah
sederetan ruas-ruas kecil di belakang tibia, dan pretarsus (ptar) yang
berupa kuku-kuku dan berbagai struktur serupa bantalan atau serupa
seta pada ujung tarsus (Gambar 2.8).
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga

b. Dada (Thorax)

Gambar 2.8. Struktur Tungkai belakang Blattodea: Blattidae (Gullan and Cranston, 1996).
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga

b. Dada (Thorax)
 Sayap :
- Sayap pada kebanyakan jenis serangga, terdapat pada ruas-ruas mesotoraks dan
- Metatoraks
- Sehingga mesotoraks dan metatoraks disebut Pterotorak.
- Pada serangga-serangga Pterygota, terutama serangga yang mempunyai 2
pasang sayap, umumnya 2 pasang sayap tersebut terletak pada mesotoraks dan
metatoraks.
- Sayap serangga diperkokoh oleh rangka-rangka sayap yang mengandung syaraf,
trakea, dan hemolimf (semacam darah).

- Ada pula kelompok serangga dewasa primitif yang tidak mempunyai sayap, yang
tergolong serangga Apterygota
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga

c. Abdomen

- Struktur abdomen dibandingkan dengan 2 tagmata serangga yang lain


(kepala dan thoraks) relatif lebih sederhana.
- Pada umumnya abdomen serangga tersusun dari 11 segmen metamer,
dimana segmen pertama mengalami reduksi karena bersatu dengan thoraks.
- Tiap segmen metamer terdiri dari satu sklerit dorsal, yaitu tergum (jamak:
terga), satu sklerit ventral, yaitu sternum (jamak: sterna), dan satu selaput
daerah lateral, yaitu pleuron (jamak: pleura) (lihat Gambar 2.3).
- Pada pleuron dari tiap-tiap segmen terdapat lubang-lubang untuk system
pernapasan, yaitu spirakel.Pada umumnya, alat kelamin serangga biasanya
terletak pada segemn ke 8 dan 9 yang memiliki kekhasan yang berkaitan
dengan kopulasi dan oviposisi (peletakan telur).
Morlogi dan Anatomi Eksternal Serangga
3. Segmentasi dan Tagmosis pada Serangga

c. Abdomen

Gambar 2.9. Struktur umum bagian luar tubuh seekor jangkrik (Pfadt, 1985).
BAB III
Anatomi Internal Serangga

Bila tubuh serangga dibedah, maka


akan kelihatan gambaran anatomi
internal yang sangat kompleks dan
tersusun rapih pada rongga tubuh
serangga yang disebut
“Haemocoel” yang berisi cairan
“Haemolymph”.
BAB III
Anatomi Internal Serangga
1. Sistem Pencernaan Serangga a. Foregut (Usus depan atau stomodeum),
Dilengkapi dg: faring, crop (tembolok,
penyimpan makanan), dan proventrikulus
(empedal).

FFungsi Foregut:
Pengambil, menyimpan, dan menggiling
makanan (pencernaan mekanik)

b. Midgut (usus tengah), tersusun atas 2


organ, yaitu: ventriculus, gastric caecum
(semacam jonjot usus).

FungsI Midgut: :
Tempat utama pencernaan ezimatis (Kimiawi)
dan juga absorbsi sari-sari makanan dalam
saluran pencernan serangga.

c. Hindgut (usus belakang), terdiri dari


ileum, colon, rectum, dan bermuara ke
anus.

Fungsi Hindgut:
Tempat akhir untuk reabsorbsi air, garam-
garam, dan zat- zat makanan yang masih
bermenfaat dari tinja dan urine, sebelum faeces
dikeluarkan melalui anus.
BAB III
Anatomi Internal Serangga
 Serangga dari Ordo Homoptera, makannya berupa “cairan-
cairan tumbuhan”, yang biasanya mereka makan dalam
jumlah yang besar.

Rongga penyaringan diperkirakan sebagai suatu alat yang


membiarkan cairan tumbuhan yang tertelan lewat secara
langsung dari bagian depan Midgut ke Hindgut.

 Jadi ordo Homoptera menampung cairan tumbuhan dalam


Midgut (pada bagian belakang/posterior) sebelum dicerna. Bila
cairan berkelebihan, maka cairan akan keluar melalui dubur
(anus) sebagai “Embun Madu” yang disebut “Honeydew”.
BAB III
Anatomi Internal Serangga
Gambaran Umum Makanan & Cara Makan Serangga

 Serangga memakan hampir segala zat organik yang terdapat di alam.


 Kebiasaan–kebiasaan makan bahkan mungkin sangat beragam pada
berbagai jenis serangga.

 Larva dan serangga dewasa biasanya mempunyai kebiasaan-kebiasaan


makan yang sangat berbeda dan berbeda pula sistem-sistem
pencernaannya.

 Ada Larva serangga yang bersifat endoparasit dan jenis yg Parasitoid

 Serangga memakan hewan hidup bisa berupa darah hewan (serangga


karnivor), hewan–hewan yang sedang membusuk tumbuhan mati (serangga
saprofor, sebagai Makro dekomposer), dan tumbuh-tumbuhan (serangga
herbivor), jamur dan produk- produk mereka.
BAB III
Anatomi Internal Serangga
2. Darah dan Sistem Sirkulasi Serangga

a. Darah Serangga.

 Darah pada serangga disebut haemolimf, yang mengalami sirkulasi bebas


di sekitar organ-organ internal serangga.

 Darah serangga tidak mengandung hemoglobin (Hb), sehingga darah


serangga tidak berfungsi untuk mengangkut O2 dan CO2.

 Transportasi O2 dan CO2 pada serangga menggunakan sistem trachea.


Haemolimf merupakan cairan tubuh yang jernih dan di dalamnya tersuspensi
(terlarut) sejumlah sel-sel (haemosit).

 Fungsi utama darah serangga (Haemolimf), adalah transportasi material


zat-zat makanan, hormon-hormon, sisa-sisa metabolism dan lain-lain.
BAB III
Anatomi Internal Serangga
b. Sistem Sirkulasi Serangga

 Sistem Sirkulasi serangga merupakan “sistem sirkulasi


terbuka” = darah dalam sirkulasi tidak hanya berada pada
jantung dan pembulu darah, namun darah juga berada dalam
rongga tubuh (Haemocoel atau Homosoel)

 Organ yang terlibat dalam sirkulasi, yaitu: Jantung tabung


yang panjang, dan aorta yang berada pada bagian antrior dari
jantung. Jantung tabung dilengkapi dengan ostia (lubang-
lubang/sinus-sinus) pada sisi lateral jantung tabung dan
berpasangan.
BAB III
Anatomi Internal Serangga
 Jantung memompa haemolimf
Sirkulasi terbuka pada serangga: keluar dengan bantuan aorta lalu
masuk ke seluruh rongga tubuh
(homosoel) dan terjadi pertukaran
zat antara haemolimf dengan
jaringan tubuh,

 Gerakan otot-otot tubuh yang


berkoordinasi, menyebabkan
katup-katup kecil pada dingding
jantung terbuka, sehingga
darah/haemolimf secara berangsur
dari rongga tubuh kembali masuk
ke jantung melalui ostia,
selanjutnya akan mengalami
sirkulasi ulang.
2. Sistem Pernapasan & Pertukaran Gas pada Serangga
BAB III
Anatomi Internal Serangga
2. Sistem Pernapasan & Pertukaran Gas pada Serangga

Serangga Aquatik, memperoleh O2 dari atmosfer dengan salah satu dari tiga cara yang
umum; yaitu:

1) Dari Gelembung Udara di dalam bagian-bagian yang terendam dari


tumbuh-tumbuhan akuatik tertentu;
2) Melalui spirakel- spirakel yang terletak pada permukaan air (dengan
tubuh serangga yang terendam);
3) Dari satu lapisan udara yang ada di manapun pada permukaan tubuh
ketika serangga menyelam.

Serangga aquatik (Ex. Kalajengking air, larvae syrphi, larvae nyamuk culex) mempunyai
saluran pernapasan di ujung posterior tubuh, yang menjulur ke permukaan. Rambut-
rambut hidrofob sekitar ujung saluran ini memungkinkan serangga bergantung dari
lapisan permukaan, dan mereka menghalang-halangi air masuk kedalam saluran
pernapasan.
BAB III
Anatomi Internal Serangga
TUGAS KELOMPOK TAKE HOME

Buat Review materi Utama dan penting dari:

3. Sistem Syaraf Serangga

4. Sistem Endokrin Serangga

5. Sistem Ekskresi Serangga

6. Sistem Reproduksi Internal Serangga

Tulis tangan SENDIRI pasa Kertas Bergaris Double Folio

Anda mungkin juga menyukai