Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PRE EKLAMPSIA

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

 Topik Penyuluhan : PRE EKLAMPSIA


an : Pencegahan dan Penatalaksanaan
PreEklampsia pada Ibu Hamil
 Sasaran : Warga Ibu hamil di Kelurahan Maju Terus
 Tempat : Balai Desa Kelurahan Maju Terus
 Tanggal : 08 Desember 2010
 Waktu : Pukul 16.00 WITA
 Penyuluh : Kelompok III Tingkat II D
1. Anita Berlin
2. Hamzah
3. Nugroho Adisaputra
4. Siti Fitriani
5. Supraptodi

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan tentang Tanda Ganguan Kehamilan Pada
Trimester III diharapkan peserta dapat memahami dan mampu mencegah
terjadinya gangguan kehamilan terutama pada trimester ke III.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan peserta mampu :
1. Peserta dapat menjelaskan tentang apa itu Preeklampsia dan klasifikasinya.
2. Peserta dapat menyebutkan faktor penyebab terjadinya Preeklampsia.
3. Peserta mampu mengidentifikasi tanda dan gejala-gejala awal dari
Preeklampsia.
4. Peserta dapat menjelaskan proses terjadinya Preeklampsia.
5. Peserta mampu menyebutkan faktor resiko terjadinya Pre eklampsia.
6. Peserta mampu menyebutkan pengaruh/komplikasi akibat dari
Preeklampsia.
7. Peserta dapat menjelaskan pencegahan awal yang bisa dilakukan sampai
penanganan dari Preeklampsia.

C. Metode
Penyuluhan dilakukan dengan cara :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
Penyuluh menjelaskan tentang materi yang dibawakan dan memberikan
kesempatan bertanya pada peserta dan mendiskusikannya.

D. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain :
1. LCD
2. Laptop
3. Pengeras suara
4. Leaflet

E. Materi Penyuluhan
1. Pengertian dan klasifikasi Pre Eklampsia.
2. Penyebab terjadinya Pre Eklampsia.
3. Tanda dan Gejala Pre Eklampsia.
4. Proses Terjadinya Pre Eklampsia.
5. Akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila tidak ditangani.
6. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan terhadap Pre Eklampsia.

F. Kegiatan Belajar Mengajar


 Pelaksana ( mahasiswa )
1. Pembukaan
a. Menyiapkan diri
b. Mengucapkan salam pembuka
c. Menyampaikan tujuan
2. Penyampaian materi
a. Menjelaskan Pengertian Pre Eklampsia.
b. Menjelaskan Penyebab Pre Eklampsia.
c. Menjelaskan Perjalanan Penyakit Pre Eklampsia.
d. Menjelaskan Tanda dan Gejala Pre Eklampsia.
e. Menyebutkan faktor resiko terjadinya Pre Eklampsia.
f. Menjelaskan upaya Pencegahan dan penanggulangan Pre Eklampsia.
g. Menjelaskan Akibat lanjut bila tidak ditangani.
3. Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya.
4. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta.
5. Penutup
a. Menyimpulkan topic diskusi bersama-sama.
b. Evaluasi
c. Memberikan reinforcement positip terhadap jawaban yang diberikan oleh
sasaran (peserta).
d. Menutup acara dengan mengucapkan salam penutup.

 Sasaran (klien dan keluarga)


1. Menyiapkan diri tempat dan waktu.
2. Menjawab salam pembuka.
3. Mendengarkan materi yang disampaikan.
4. Mengajukan pertanyaan.
5. Menjawab pertanyaan (evaluasi/post test) dengan baik dan benar.
6. Menjawab salam penutup.

G. Kriteria evaluasi

1. Evaluasi stuktur
Alat – alat penyuluhan berupa leaflet tentang Typoid tersedia sebelum
dilakukan penyuluhan dan peserta hadir mengikuti penyuluhan

2. Evaluasi proses

Waktu penyuluhan dimulai pukul 16.00 WITA dan berakhir pukul 16.40 WITA,
klien mendengarkan dan menyampaikan pertanyaan tentang Pre
Eklampsia.

3. Evaluasi hasil

Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan, peserta dapat mencapai


kriteria tujuan khusus dari penyuluhan ini.

MATERI PENYULUHAN
PRE EKLAMPSIA

A. Apa itu Pre Eklampsia ?


Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan
dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema, tetapi
tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya,
sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau
lebih.
Pre Eklampsia Dibagi dalam 2 golongan :
1. Pre Eklampsia ringan, bila keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau
lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan 1 kg atau
lebih perminggu.
c. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau 2+ pada urin
kateter atau midstream untuk pemeriksaan laboratorium.
2. Pre Eklampsia berat, bila keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
b. Proteinuria 5 gr atau lebih perliter.
c. Oliguria, jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.
d. Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di epigastrium.
e. Ada edema paru dan sianosis.

B. Apa penyebab terjadinya Pre Eklampsia ?


Pre Eklampsia dulu dikenal sebagai Toksemia, karna diperkirakan adanya racun di
dalam darah ibu hamil. Meski teori ini sudah dibantah, tetapi penyebab pre-
eklamsia hingga kini belum diketahui. Penyebab lain yang diperkirakan terjadi,
adalah :

1.Kelainan aliran darah menuju rahim.


2.Kerusakan pembuluh darah.
3.Masalah dengan sistim ketahanan tubuh.
4.Diet atau konsumsi makanan yang salah.

C. Apa saja tanda dan gejala terjadinya Pre Eklampsia ?


Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan : pertambahan berat
badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada
pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala – gejala subyektif. Pada pre eklampsia
berat didapatkan gejala sebagai berikut :
1. sakit kepala di daerah prontal.
2. diplopia, penglihatan kabur, dan lebih sensitif pada cahaya silau.
3. nyeri di daerah epigastrium.
4. mual atau muntah.
Gejala – gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan
merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.

D. Bagaimana proses terjadinya Pre Eklampsia ?


Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam
dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada
beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat
dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami
spasme, maka tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan
perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan
dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam
ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan
garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi
perubahan pada glomerulus (Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman 199).

Perubahan pada organ-organ :


1. Perubahan pada otak
Pada pre-eklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas-batas
normal. Pada eklampsia, resistensi pembuluh darah meninggi, ini terjadi pula pada
pembuluh darah otak. Edema terjadi pada otak yang dapat menimbulkan kelainan
serebral dan kelainan pada visus. Bahkan pada keadaan lanjut dapat terjadi
perdarahan.
2. Perubahan pada janin dan rahim
Aliran darah menurun ke plasenta menyebabkan gangguan plasenta, sehingga
terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi gawat
janin. Pada pre-eklampsia dan eklampsi sering terjadi bahwa tonus rahim dan
kepekaan terhadap rangsangan meningkat maka terjadilah partus prematurus.
3. Perubahan pada ginjal
Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal kurang. Hal ini
menyebabkan filfrasi natrium melalui glomerulus menurun, sebagai akibatnya
terjadilah retensi garam dan air. Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari
normal sehingga pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria.
4. Perubahan pada paru-paru
Kematian wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya disebabkan oleh
edema paru. Ini disebabkan oleh adanya dekompensasi kordis. Bisa pula karena
terjadinya aspires pnemonia. Kadang-kadang ditemukan abses paru.
5. Perubahan pada mata
Dapat ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah. Bila ini dijumpai
adalah sebagai tanda pre-eklampsi berat. Pada eklampsi dapat terjadi ablasio
retinae, disebabkan edema intra-okuler dan hal ini adalah penderita berat yang
merupakan salah satu indikasi untuk terminasi kehamilan. Suatu gejala lain yang
dapat menunjukkan arah atau tanda dari pre-eklampsi berat akan terjadi eklampsi
adalah adanya: skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan perubahan
peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau dalam retina.
6. Perubahan pada keseimbangan air dan elektrolit
Pada pre-eklampsi ringan biasanya tidak dijumpai perubahan nyata pada
metabolisme air, elektrolit, kristaloid dan protein serum. Dan tidak terjadi
ketidakseimbangan elektrolit. Gula darah, bikarbonas natrikus dan pH normal. Pada
pre-eklampsi berat dan pada eklampsi : kadar gula darah naik sementara asam
laktat dan asam organik lainnya naik sehingga cadangan alkali akan turun.
Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kejang-kejang. Setelah konvulsi selesai zat-
zat organik dioksidasi sehingga natrium dilepas lalu bereaksi dengan karbonik
sehingga terbentuk bikarbonas natrikus. Dengan begitu cadangan alkali dapat
kembali pulih normal.

E. Apa saja faktor resiko terjadinya Pre Eklampsia ?


Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali, kehamilan di
usia remaja dan kehamilan pada wanita diatas 40 tahun. Faktor resiko yang lain
adalah :
1. Riwayat tekanan darah tinggi yang khronis sebelum kehamilan.

2. Riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya.


3. Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan.
4. Kegemukan/obesitas.
5. Mengandung lebih dari satu orang bayi.
6. Riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid arthritis.

F. Apa akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila Pre Eklampsia tidak


segera ditangani ?
1. Berkurangnya aliran darah menuju plasenta.
Preeklamsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah menuju
plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, maka janin akan mengalami
kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga pertumbuhan janin melambat atau lahir
dengan berat kurang.
2. preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan
komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar, epilepsi,
sereberal palsy, dan masalah pada pendengaran dan penglihatan.
3. Lepasnya plasenta.
Preeklamsia meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum lahir,
sehingga terjadi pendarahan dan dapat mengancam bayi maupun ibunya.
4. Sindrom HELLP
HELLP adalah singkatan dari Hemolysis (perusakan sel darah merah), Elevated liver
enzym dan low platelet count (meningkatnya kadar enzim dalam hati dan
rendahnya jumlah sel darah dalam keseluruhan darah). Gejalanya, pening dan
muntah, sakit kepala serta nyeri perut atas.
5. Eklampsia
Jika preklamsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklamsia. Eklamsia dapat
mengakibatkan kerusakan permanen organ tubuh ibu, seperti otak, hati atau ginjal.
Eklamsia berat menyebabkan ibu mengalami koma, kerusakan otak bahkan
berujung pada kematian janin maupun ibunya.

G. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan


penanggulangan Pre Eklampsia ?
 PENCEGAHAN
1. Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang baik
adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski dianggap
tidak efektif menurunkan risiko preeklamsia. Diet yang dianjurkan cukup protein,
rendah karbohidraat, lemak dan garam.
2. Periksalah kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi ibu dan janin.
Preklamsia yang terdiagnosa lebih awal, akan memudahkan dokter menyarankan
terapi yang tepat untuk ibu dan janinnya.
Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi
multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti risiko terkena
preeklamsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu menurunkan risiko
terkena preeklamsia, tapi Anda harus sangat selektif. Konsultasikan pada dokter,
sebelum mengkonsumsi suplemen di saat hamil.
3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap hari.
Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam ke luar
tubuh. Dengan banyak minum akan membuat lebih sering ke toilet sehingga dapat
membawa kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga mengurangi
aktivitas. Minimal minum 2 liter per hari.

 PENANGGULANGAN
Satu-satunya cara yang pling tepat untuk menangulangi Pre Eklampsia pada akhir
kehamilan adalah dengan mempercepat persalinan, tapi pada preeklamsia di
awal kehamilan, yang bisa dilakukan adalah antara lain :
1. Bed rest
Mengulur waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah turun dan
meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi dapat bertahan. Dianjurkan
untuk berbaring total dan hanya diperbolehkan duduk atau berdiri jika memang
benar-benar diperlukan. Istirahat total berarti berbaring di tempat tidur. Sebaiknya
berbaring ke sisi sebelah kiri untuk meningkatkan aliran darah pada janin.

2. Pengobatan sesuai anjuran Dokter


Obat yang biasa direkomendasikan yaitu pemakaian obat penurun tekanan darah.
Pada preklamsia parah dan sindroma HELLP, obat corticosteroid dapat
memperbaiki fungsi hati dan sel darah. Obat ini juga dapat membantu paru-paru
bayi tumbuh bila harus terjadi kelahiran prematur.
3. Melahirkan
Ini adalah cara terakhir mengatasi preeklamsia. Pada preklamsia akut/parah,
dokter akan menganjurkan kelahiran prematur untuk mencegah yang terburuk.
Kelahiran ini juga diperlukan kondisi minimal, seperti kesiapan tubuh ibu dan kondisi
janin.

Anda mungkin juga menyukai