Karakteristik BJT
Anton Nugroho (13117017)
Asisten: Oktario (13116072)
Tanggal Percobaan: 23/09/2019
EL3102 Praktikum Elektronika
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
I. PENDAHULUAN
Transistor merupakan salah satu komponen
elektronika yang berfungsi sebagai sebagai
penguat, switching modulasi sinyal dan berbagai
fungsi lainnya. Pada dasarnya, Transistor sendiri
berfungsi sebagai keran listrik berdasarkan arus
input (BJT) atau tegangan keluarannya (FET),
yang memungkinkan dialirkan listrik yang sangat
tepat dari sumber listrik. Pada umumnya,
transistor memiliki 3 terminal yang tergabung
menjadi 1 komponen, yaitu Basis (B), Emitor (E),
dan Kolektor (C).
Perubahan arus dalam jumlah kurang pada
terminal transistor pada kaki basis dapat
menghasilkan perubahan arus listrik dalam
nilai lebih pada terminal transistor pada kaki
Karakteristik sebuah transistor biasanya diperoleh
kolektor. Prinsip inilah yang mendasari
dengan pengukuran arus dan tegangan pada
penggunaan transistor sebagai penguat
rangkaian dengan konfigurasi common emitter
elektronika.
(kaki emitter terhubung dengan ground)
II. DASAR TEORI
A. Transistor BJT
Terdapat dua jenis transistor berdasarkan jenis
muatan penghantar listriknya, yaitu bipolar dan
unipolar. Dalam hal ini akan dipelajari transistor
bipolar, yaitu jenis NPN dan PNP. Simbol
hubungan antara arus dan tegangan dalam
transistor ditunjukan oleh gambar berikut ini.
B. Karakteristik kurva Ic-Vbe
Arus kolektor merupakan fungsi eksponensial
dari tegangan Vbe, sesuai dengan persamaan
𝐼𝑐 = 𝛼𝐼𝐸𝑆 𝑒 𝑉𝐵𝐸/𝑛𝐾𝑇
III. METODOLOGI
Alat dan bahan:
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini
yaitu :
- Sumber tegangan DC
- Kit Percobaan Karakteristik Transisitor dan
Rangkaian Bias
- Sumber arus konstan
C. Kurva Karakteristik Ic-Vce - Multimeter
Dari kurva diatas, diperoleh transkonduktansi - Osiloskop
dari transistor, yang merupakan kemiringan
Prosedur Percobaan
dari kurva diatas kurva karakteristik Ic – Vce
Arus kolektor juga bergantung pada tegangan
kolektor-emitor. Titik kerja (mode kerja) 1. Ubah setting Sinyal Generator sehingga
transistor dibedakan menjadi tiga bagian , mengeluarkan :
yaitu daerah akif, saturasi, dan cut-off. a. Gelombang Segitiga ~1KHz.
b. Amplituda sinyal 0,8V
c. Set Ofsett positif sehingga nilai minimum sinyal
berada di titik nol(ground).
2. Susun Rangkaian
2. Susunlah Rangakaian 2. Pada kurva Ic-Vce itu, pilihlah dua titik koordinat
yang mudah dibaca, dan masih dalam garis lurus.
Baca dan catat nilai IC dan VCE pada kedua titik
tersebut.
V. KESIMPULAN
karakteristik input transistor
Dan pada Transistor BD139 menunjukan bahwa ada kaitan
ekponen sesuai dengan rumus. Lalu
nilai transkonduktansi transistor dapat
diketahui dengan mengukur
kemiringan kurva Ic-Vbe.
Efek Early dapat dicari dengan
melakukan metode pendekatan.
dengan menarik garis sepanjang
sumbu x dari kemiringan kurva Ic-Vce.
Namun nilai efek early yang
didapatkan pada percobaan ini kurang
akurat yang diduga disebabkan karena
kesalahan pada praktikan
PERCOBAAN 3 EARLY EFFECT Pada percobaan kali ini kami sedikit
Pada percobaan ketiga, rangkaian masih terkendala dikarenakan penggunaan
menggunakan rangkaian percobaan dua dan ketika alat yang tidak bias maksimal sehingga
ketika kami sudah selesai merangkai
dicoba pada osiloskop didapatkan bentuk yang
ketika diuji ternyata alatnya belum
sedikit tidak sesuai karena kami terkendala oleh
mampu membaca output dengan baik
beberapa alat yang belum bias dimaksimalkan sehingga beberapa dari percobaan
penggunaan oleh kelompok kami sehingga sangat kami meminta data kelompok lain
berpengaruh sekali terhadap hasil early effect
nantinya
REFERENSI
[1] Mervin T Hutabarat,Praktikum Rangkaian Elektrik,
Laboratorium Dasar Teknik ElektroITB,Bandung, 2014.
[2]Adel S. Sedra and Kennet C. Smith, Microelectronic
Circuits,Oxford University Press,USA, 2004
LAMPIRAN