Anda di halaman 1dari 7

KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON

DI PERAIRAN PANTAI DADAP TELUK JAKARTA


(Density and Diversity of Phytoplankton in Dadap Coastal Water, Jakarta Bay)
D. Djokosetiyanto1 dan Sinung Rahardjo2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: a) menganalisis pola sebaran kelimpahan dan keragaman fitoplankton;
dan b) menganalisis pengaruh jarak perairan terhadap kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton. Peneli-
tian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode survei. Pengambilan contoh dilak-
sanakan selama 2 bulan, yaitu bulan September sampai bulan Oktober 2003 di perairan pantai Dadap di Teluk
Jakarta. Pola sebaran kelimpahan dan keanekaragaman bervariasi, tidak terdistribusi secara linier mengikuti
besarnya jarak perairan dari muara Sungai Dadap. Uji sidik ragam menunjukkan bahwa jarak perairan dari
muara Sungai Dadap sangat mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton. Hal ini menun-
jukkan bahwa kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya aktifitas manusia, nutrien, ting-
kat asimilasi dan faktor-faktor oseanografi lainnya.
Kata kunci: fitoplankton, densitas, diversitas, pesisir.

ABSTRACT
The aims of the study were a) to determine the affect of offshore distant to the density and diversity of
phytoplankton; b) to determine the distribution pattern of density and diversity of phytoplankton. These study
applied qualitative and quantitative method and was carried out for 2 months started from September to Octo-
ber 2003 in Dadap’s coastal waters. The distribution pattern of phytoplankton density and diversity vary, and
had no correlation with distant from coastal line. Based on the anova test revealed that the density and diver-
sity of phytoplankton were highly significantly different. The results showed that phytoplankton abundance
and diversity were affected by some factors such as human activities, nutrient, assimilation level and oceano-
graphy is factors as well.
Key words: phytoplankton, density, diversity, coastal.

PENDAHULUAN bahan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor


yang berasal dari alam maupun dari aktivitas
manusia seperti adanya peningkatan konsentrasi
Sungai Dadap adalah salah satu sungai
unsur hara secara sporadis sehingga dapat me-
yang bermuara di Teluk Jakarta. Berdasarkan
nimbulkan peningkatan nilai kuantitatif fito-
hasil pemantauan Badan Pengelola Lingkungan
plankton melampaui batas normal yang dapat
Hidup Daerah DKI Jakarta tahun 2002 sungai
ditolerir organisme hidup lainnya. Kondisi ini
ini termasuk dalam kategori buruk. Berbagai
dapat menimbulkan dampak negatif berupa ke-
limbah dialirkan dari Sungai Dadap menuju per-
matian massal organisme perairan akibat persa-
airan Teluk Jakarta, sehingga disinyalir membe-
ingan penggunaan oksigen terlarut seperti yang
rikan dampak yang cukup nyata terhadap kehi-
terjadi di berbagai perairan di dunia dan bebera-
dupan biota perairan di sekitarnya.
pa perairan Indonesia.
Keberadaan fitoplankton sangat mempe-
ngaruhi kehidupan di perairan karena meme- METODE
gang peranan penting sebagai makanan bagi Lokasi penelitian terletak di perairan pan-
berbagai organisme laut. Berubahnya fungsi per- tai Dadap yaitu muara Sungai Dadap dan per-
airan sering diakibatkan oleh adanya perubahan airan laut pantai Dadap, Teluk Jakarta. Perairan
struktur dan nilai kuantitatif fitoplankton. Peru- pantai Dadap dipilih karena kawasan ini meru-
pakan daerah perbatasan antara Propinsi DKI
1
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Jakarta dengan Kabupaten Tangerang Propinsi
Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Banten yang secara langsung maupun tidak
2
Sekolah Tinggi Perikanan Pasar Minggu, Jakarta. langsung turut andil mencemari perairan Teluk

135
136 Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Desember 2006, Jilid 13, Nomor 2: 135-141

Jakarta dan berdampak terhadap keberadaan ka- ber dan Oktober 2003. Peta lokasi pengambilan
wasan Kepulauan Seribu. Penelitian ini dilaksa- contoh fitoplankton dan air laut disajikan pada
nakan selama 2 bulan yaitu pada bulan Septem- Gambar 1.

Gambar 1. Lokasi Pengambilan Contoh.


Skala 1 : 6 000 000. Sumber: Jawatan Hidro-oseanografi TNI AL tahun 1985

Dalam pengambilan contoh, ditentukan 6 Penelitian ini bertujuan untuk (a) menge-
titik stasiun pengamatan yang dimulai dari mu- tahui pola sebaran kelimpahan dan keragaman
ara Sungai Dadap menuju lepas pantai dan te- fitoplankton di lokasi penelitian; (b) mengeta-
gak lurus garis pantai dengan jarak masing-ma- hui akibat pencemaran (yang dicerminkan ter-
sing stasiun 0.5 mil (Gambar 1). Penentuan titik hadap jarak dari pantai) terhadap kelimpahan
contoh dilakukan dengan bantuan alat Global dan keanekaragaman fitoplankton.
Positioning System (GPS). Contoh fitoplankton
dan kualitas air di ambil setiap 2 minggu sekali Penelitian ini termasuk dalam penelitian
selama 2 bulan dan dimulai pada bulan Septem- eksperimen, menggunakan pendekatan kuantita-
ber sampai dengan bulan Oktober. Berdasarkan tif dan kualitatif dengan metode survei. Ran-
pembagian musim di daerah Tangerang, maka cangan penelitian yang digunakan adalah Ran-
waktu pengambilan contoh adalah musim Ti- cangan Acak Lengkap (RAL). Penentuan stasi-
mur. Koordinat lokasi pengambilan contoh ada- un dilakukan secara purposive, terbagi dalam 6
lah sebagai berikut: Stasiun I, 06o05’07.4” LS; stasiun, di mana jarak masing-masing stasiun
106o43’22.8” BT; Stasiun II, 06o04’45.6” LS; adalah 0.5 mil. Posisi masing-masing stasiun
106o43’44.3” BT; Stasiun III, 06o04’13.5” LS; terdistribusi tegak lurus dari muara Sungai Da-
106o44’04.5” BT; Stasiun IV, 06o03’34.5” LS; dap menuju ke lepas pantai. Pengambilan con-
106o44’21.0” BT; Stasiun V, 06o02’55.0” LS; toh fitoplankton menggunakan planktonnet No
106o44’40.4” BT; dan Stasiun VI, 06o02’14.6” 25, dan setiap stasiun diambil 100 liter air tersa-
LS; 106o43’02.4” BT. ring. Contoh fitoplankton selanjutnya diawet-
Djokosetiyanto, D. dan S. Rahardjo, Kelimpahan dan Keanekaragaman Fitoplankton di Perairan ... 137

kan dengan larutan formalin 4% untuk diidenti- gam yaitu berkisar antara 10–12 taksa. Indek
fikasi di laboratorium untuk dianalisis tentang keanekaragaman berkisar antara 1.51–1.85. Se-
kelimpahan, indeks keanekaragaman, dominan- mentara itu indeks keseragaman dan dominasi
si dan keseragaman. Data kelimpahan fitoplank- di setiap stasiun berturut-turut adalah 0.62–0.75
ton yang diperoleh diuji homogenitas dan ke- dan 0.23–0.32. Rekapitulasi hasil analisis rata-
normalannya dengan uji Bartlett dan uji Ki-kua- rata kelimpahan dan keanekaragaman fitoplank-
drat, sedangkan untuk mengetahui pengaruh ja- ton di setiap stasiun disajikan pada Tabel 1.
rak terhadap kelimpahan dan keanekaragaman
fitoplankton digunakan uji anova sampai de- Jika kita perhatikan kondisi kelimpahan
ngan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). fitoplankton pada setiap stasiun maka dapat di-
katakan terjadi kenaikan kelimpahan dari stasi-
HASIL un 1 ke stasiun 2 kemudian menurun sampai di
stasiun 4, dan selanjutnya kembali melimpah
Kelimpahan dan Keanekaragaman pada stasiun 5 serta kembali menurun pada sta-
Fitoplankton siun 6. Kelimpahan fitoplankton tertinggi terja-
Berdasarkan hasil analisis fitoplankton di di stasiun 2 yaitu sebesar 140 045 ind/liter dan
seperti pada Tabel 1, terlihat bahwa kelimpahan kelimpahan fitoplankton terendah terdapat di
fitoplankton di perairan Dadap pada saat pasang stasiun 4 yaitu sebesar 93 098 ind/liter. Secara
berkisar antara 93 098 ind/l sampai 140 045 jelas grafik jumlah kelimpahan fitoplankton di
ind/l. Jumlah taksa di setiap stasiun amper sera- setiap stasiun ditunjukkan pada Gambar 2.

Tabel 1. Hasil Analisis Fitoplankton di Setiap Stasiun


Stasiun
Uraian
1 2 3 4 5 6
Kelimpahan (Ind/liter) 125 384 140 045 99 280 93 098 138 740 21 955
Jumlah Taksa 10 12 12 12 12 11
Indeks Keanekaragaman 1.57 1.79 1.77 1.85 1.58 1.51
Indeks Keseragaman 0.68 0.73 0.71 0.75 0.64 0.62
Indeks Dominasi 0.31 0.24 0.25 0.23 0.31 0.32

160,000
(1.51). Pola sebaran indek keanekaragaman fi-
Kelimpahan Fitoplankton (ind./l)

140,000
toplankton di lokasi penelitian dapat dilihat pa-
120,000
da Gambar 3.
100,000

80,000 Sementara itu, pola sebaran indeks kese-


60,000 ragaman di setiap stasiun hampir sama dengan
40,000 pola grafik yang dibentuk oleh indeks keaneka-
20,000 ragaman di setiap stasiun. Dari muara indek
- keseragaman naik sampai dengan jarak 2 mil
1 2 3 4 5 6
dari pantai kemudian menurun sampai dengan
Stasiun
jarak 3 mil dari pantai. Indek keseragaman ter-
Gambar 2. Pola Sebaran Kelimpahan Fitoplank- tinggi terjadi pada jarak sekitar 2 mil dari pantai
ton. dan indek keseragaman terendah terdapat di sta-
siun 6 yaitu pada jarak 3 mil dari pantai. Secara
Sementara itu jika dilihat dari indeks kea- jelas grafik indeks keseragaman di setiap stasi-
nekaragaman fitoplankton, maka di lokasi studi un disajikan pada Gambar 3.
menunjukkan pola sebaran yang tidak sama de-
ngan kelimpahannya. Terjadi kenaikan indeks Lain halnya dengan indek dominasi di se-
keanekaragaman dari stasiun 1 sampai dengan tiap stasiun. Indeks dominasi mempunyai pola
stasiun 4 kemudian mengalami penurunan sam- sebaran yang berbanding terbalik dengan pola
pai dengan stasiun 6. Indeks keanekaragaman sebaran kelimpahan di setiap lokasi. Indek do-
terbesar terjadi di stasiun 4 (1.85) dan indeks minasi mengalami penurunan mulai dari muara
keanekaragaman terkecil terjadi di stasiun 6 Sungai Dadap menuju jarak 1 mil dari pantai
138 Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Desember 2006, Jilid 13, Nomor 2: 135-141

kemudian mengalami peningkatan pada stasiun dari pantai. Sedangkan indeks dominasi teren-
3 (jarak 1.5 mil) kemudian mengalami penurun- dah terdapat di stasiun 4 yaitu sebesar 0.23 pada
an lagi pada stasiun 4, dan naik lagi pada stasi- jarak 2 mil dari pantai. Untuk lebih jelasnya po-
un 5 dan stasiun 6. Indeks dominasi tertinggi la grafik indeks dominasi di setiap stasiun di-
terdapat di stasiun 6 yaitu 0.32 pada jarak 3 mil sajikan pada Gambar 3.

2.00
1.90
1.80
1.70
1.60
1.50
1.40
1.30
Indeks Keseragaman
1.20
Indeks

1.10 Indeks Do minasi


1.00
0.90
Indeks Keanekaragaman
0.80
0.70
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
1 2 3 4 5 6

Stasiun

Gambar 3. Grafik Indeks Keseragaman, Keragaman, dan Dominasi Fitoplankton di Setiap Stasiun.

Pengaruh Jarak Terhadap Kelimpahan dan siun 5 dan 6, demikian pula halnya dengan sta-
Keanekaragaman Fitoplankton siun 4. Sementara itu kelimpahan fitoplankton
Berdasarkan hasil uji homogenitas data yang nenunjukkan hasil berbeda nyata terjadi
dengan uji Bartlet, dapat disimpulkan bahwa da- pada stasiun 5 dengan stasiun 6. Pengaruh jarak
ta yang diperoleh homogen (p<0.05). Demikian perairan pantai terhadap keanekaragaman fito-
pula dengan uji normalitas menggunakan metode plankton di perairan Dadap menujukkan hasil
Ki-kuadrat, menunjukkan bahwa data terdistri- yang sama seperti pada kelimpahan fitoplank-
busi secara normal (p<0.05). Dengan demkian, ton yaitu berbeda sangat nyata (p<0.01). De-
dapat dilanjutkan untuk uji sidik ragam satu a- ngan demikian dapat dikatakan bahwa jarak
rah (one way anova) pengaruh jarak perairan perairan pantai berpengaruh sangat nyata terha-
terhadap kelimpahan dan keanekaragaman fito- dap keanekaragaman fitoplankton di perairan
plankton. pantai Dadap. Hasil perhitungan sidik ragam
selengkapnya disajikan pada Tabel 3.
Hasil analisis sidik ragam perlakuan jarak
terhadap kelimpahan dan keanekaragaman fito-
plankton menunjukkan hasil yang sangat berbe- Tabel 2. Sidik Ragam Pengaruh Jarak Terha-
da nyata (p<0.05). Dengan demikian dapat di- dap Kelimpahan Fitoplankton.
katakan bahwa jarak perairan dari muara Sungai Sumber
db JK KT Fhit
Dadap berpengaruh nyata terhadap kelimpahan Keragaman
fitoplankton. Hasil perhitungan sidik ragam pe- Perlakuan 5 7 617 482 105 1 563 496 421 24.6**
ngaruh jarak terhadap kelimpahan fitoplankton Galat 18 1 144 119 544 63 562 197
dapat dilihat pada Tabel 2. Total 23 8 961 601 649
**
F0.01(5,18) = 4.25, = berbeda sangat nyata.
Melihat hasil sidik ragam yang berbeda
sangat nyata, untuk mengetahui perbedaan antar
perlakukan digunakan uji BNT (Beda Nyata Ter- Untuk mengetahui perbedaan antar perla-
kecil). Hasil uji BNT menunjukkan bahwa ke- kuan jarak terhadap indek keanekaragaman di-
limpahan yang berbeda sangat nyata terjadi pa- gunakan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil
da stasiun 1 dengan stasiun 3 dan 4, stasiun 2 uji BNT menunjukkan bahwa stasiun yang me-
dengan stasiun 3, 4 dan 6, stasiun 3 dengan sta- miliki indek keanekaragaman berbeda sangat
Djokosetiyanto, D. dan S. Rahardjo, Kelimpahan dan Keanekaragaman Fitoplankton di Perairan ... 139

nyata terdapat pada stasiun 1 dengan stasiun 2, perti sepanjang pantai di bawah angin (leeward
3 dan 4, stasiun 2 dengan stasiun 5 dan 6, stasi- side). Pengaruh biologi terjadi apabila terdapat
un 3 dengan stasiun 5 dan 6, serta stasiun 4 de- perbedaan pertumbuhan fitoplankton dan kece-
ngan stasiun 5 dan 6. patan difusi untuk menjauhi kelompoknya, serta
adanya pemangsa dari fitoplankton.
Tabel 3. Sidik Ragam Pengaruh Jarak Terha- Lebih lanjut dijelaskan bahwa sebaran ver-
dap Keanekaragaman Fitoplankton. tikal fitoplankton juga menarik perhatian para
ahli. Fitoplankton biasanya berkumpul di zona
Sumber Keragaman db JK KT Fhit eufotik yaitu zona dengan intensitas cahaya yang
Perlakuan 5 0.396 0.079 21.42** masih memungkinkan terjadinya fotosintesis.
Galat 18 0.067 0.004 Berkelompoknya fitoplankton beberapa meter
Total 23 0.462 di bawah permukaan air, pada mulanya diduga
F0.01(5,18) = 4.25, **
= berbeda sangat nyata. hanya untuk menghindar pengaruh merusak yang
berlebihan dari cahaya matahari. Banyak pula
zooplankton yang menjauhi permukaan air pada
PEMBAHASAN siang hari dan hidup di lapisan 200 m ke atas
Spesies yang cukup melimpah keberada- karena fitoplankton banyak terdapat di lapisan
annya di perairan pantai Dadap adalah Chaeto- ini. Hasil berbagai penelitian, ternyata sebaran
ceros sp dan Rhizosolenia sp yang berasal dari vertikal tergantung dari berbagai faktor, antara
golongan Bacillariophyceae. Chaetoceros sp a- lain intensitas cahaya, kepekaan terhadap peru-
dalah indikator fitoplankton pada perairan estu- bahan salinitas, arus dan densitas air. Sedang un-
ari yang telah tercemar, sehingga dapat dikata- tuk fitoplankton, pengelompokan secara verti-
kan bahwa sebetulnya di perairan pantai Dadap kal dipengaruhi pula oleh tersedianya nutrisi di
telah terjadi pencemaran walaupun masih dalam permukaan air.
taraf sedang. Hasil analisis sidik ragam perlakuan jarak
Arinardi et al. (1997) menjelaskan bahwa terhadap kelimpahan fitoplankton menunjukkan
plankton di laut pada umumnya tidak tersebar hasil yang sangat berbeda nyata. Dengan demi-
merata melainkan hidup secara berkelompok. kian dapat dikatakan bahwa jarak perairan dari
Hasil pengamatan diketahui bahwa pengelom- pantai berpengaruh sangat nyata terhadap kelim-
pokan plankton dapat terjadi pada jarak kurang pahan fitoplankton di Perairan Dadap. Fenome-
dari 20 m (berskala kecil atau dapat juga men- na ini menjelaskan bahwa kondisi kelimpahan
capai beberapa kilometer atau berskala besar). fitoplankton setiap stasiun cukup beragam, ti-
Sebagai akibat adanya proses fisik dan kimia di dak terdistribusi secara linier menurut jauhnya
perairan pantai, berkelompoknya plankton lebih jarak perairan dari pantai. Jika dilihat dari data
sering dijumpai di perairan neritik (terutama kualitas air yang menunjukkan nilai kisaran bu-
perairan yang dipengaruhi estuari) daripada per- ruk di muara sungai dan cenderung baik ke arah
airan oseanik. Produktivitas perairan pantai di- lepas pantai, maka sebenarnya dapat dikatakan
tentukan oleh beberapa faktor seperti arus pa- bahwa kelimpahan dan keanekaragaman fito-
sang surut, morfogeografi setempat dan proses plankton di lokasi penelitian tidak hanya diten-
fisik dari lepas pantai. Sementara adanya pulau- tukan oleh kondisi kualitas air. Hal ini sangat
pulau akan menyumbangkan produksi hayati beralasan, dikarenakan sifat fitoplankton yang
yang lebih tinggi karena terjadinya pengayaan pasif mengikuti arus laut akan terdistribusi sam-
yang disebabkan oleh turbelensi (pengadukan pai ke muara jika kondisi pasang. Walaupun kon-
air), penaikan massa air di selat antar dua pulau disi muara saat itu buruk, dengan terjadinya pa-
atau lebih dan aliran Sungai ke perairan pantai. sang maka proses pengenceran akan terjadi dan
Penyebab terjadinya pengelompokan secara ga- fitoplankton terdistribusi sampai ke muara su-
ris besar dibedakan atas pengaruh fisik dan pe- ngai.
ngaruh biologi. Pengaruh fisik dapat disebab- Hasil uji BNT menunjukkan bahwa ke-
kan oleh turbulensi atau adveksi (pergerakan limpahan yang sangat berbeda nyata terjadi pa-
masa air yang besar mengandung plankton di da stasiun 1 dengan stasiun 3 dan 4, stasiun 2
dalamnya). Angin dapat pula menyebabkan ter- dengan stasiun 3, 4 dan 6, stasiun 3 dengan sta-
kumpulnya plankton pada tempat tertentu se- siun 5 dan 6, demikian pula halnya dengan sta-
140 Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Desember 2006, Jilid 13, Nomor 2: 135-141

siun 4. Sementara itu kelimpahan fitoplankton dimana kelimpahan fitoplankton menurun de-
yang nenunjukkan hasil berbeda nyata terjadi ngan meningkatnya kecepatan arus. Korelasi
pada stasiun 5 dengan stasiun 6. terbalik ini mungkin terjadi karena meningkat-
Bervariasinya kelimpahan fitoplankton di nya kecepatan arus, dapat mempertinggi pelu-
lokasi penelitian diduga karena adanya aktivitas ang terangkutnya populasi fitoplankton yang hi-
budidaya kerang hijau yang dilakukan masyara- dupnya melayang ke tempat lain. Sebaliknya
kat pantai Dadap pada radius 1 mil hingga 2.5 pada kondisi perairan yang relatif tenang dima-
mil. Oleh karena itu, kerang hijau secara alami na kecepatan arus relatif rendah terlihat kelim-
dapat dikatakan sebagai stabilisator kelimpahan pahan fitoplankton relatif tinggi. Perbedaan ra-
fitoplankton yang berlebihan. ta-rata kandungan oksigen terlarut antar grup
pada kelimpahan fitoplankton terjadi karena ok-
Hasil sidik ragam indek keanekaragaman sigen terlarut merupakan produksi dari proses
fitoplankton di lokasi penelitian juga menunjuk- fotosintesa. Kelimpahan fitoplankton yang ting-
kan hasil yang sangat berbeda nyata. Hal ini me- gi akan menghasilkan oksigen yang lebih ba-
nunjukkan bahwa keragaman fitoplankton di nyak jika dibandingkan dengan kelimpahan fi-
perairan pantai Dadap juga bervariasi menurut toplankton yang lebih rendah. Jadi kelimpahan
jarak perairan dari muara Sungai Dadap. Kondi- fitoplankton yang tinggi cenderung menghasil-
si ini disebabkan oleh batas toleransi species fi- kan kandungan oksigen yang tinggi sebagai ha-
toplankton terhadap lingkungan perairan seba- sil proses fotosintesa.
gai habitat kehidupannya. Species fitoplankton
yang memiliki tolerasi lebar terhadap beberapa Hasil uji BNT menunjukkan bahwa stasi-
faktor pembatas lingkungannya akan tetap ber- un yang memiliki indek keanekaragaman berbe-
tahan hidup dan tak jarang mendominasi habi- da sangat nyata terdapat pada stasiun 1 dengan
tatnya. Seperti halnya Chaetoceros sp yang cu- stasiun 2, 3 dan 4, stasiun 2 dengan stasiun 5
kup melimpah di setiap stasiun lokasi peneliti- dan 6, stasiun 3 dengan stasiun 5 dan 6, serta
an. Sedangkan species fitoplankton yang memi- stasiun 4 dengan stasiun 5 dan 6. Dengan demi-
liki toleransi sempit terhadap beberapa faktor kian stasiun-stasiun yang memiliki indek keane-
pembatas lingkungannya akan tertekan dan ak- karagaman yang cenderung sama adalah stasiun
hirnya mati. Sebagai contoh adalah Biddulphia 1 dengan stasiun 2, 3 dan 4, stasiun 2 dengan
sp yang tidak dijumpai di muara Sungai Dadap. stasiun 3 dan 4, stasiun 3 dengan stasiun 4 dan
Melihat fenomena ini menjelaskan bahwa, ke- stasiun 5 dengan stasiun 6.
limpahan maupun keanekaragaman species fito-
plankton ditentukan oleh faktor-faktor pemba- KESIMPULAN DAN SARAN
tasnya. Berdasarkan hasil penelitian dan pemba-
Hasil penelitian Effendi dan Susilo (1998) hasan, maka dapat disimpulkan bahwa sebaran
di Perairan pesisir sekitar PLTU Krakatau Steel kelimpahan fitoplankton di perairan pantai Da-
Cilegon Jawa Barat menunjukkan bahwa sebar- dap bervariasi, tidak mengikuti besarnya sampai
an horisontal fitoplankton semakin ke tengah sejauh dari pantai/muara tidak lagi terlihat ada-
kelimpahan semakin besar. Hal ini berseberang- nya pola tertentu. Berdasarkan kesimpulan di a-
an dengan kondisi fitoplankton di perairan Da- tas, maka dapat dikemukakan saran bahwa per-
dap. Penelitian Rymper (2003) di Teluk Mena- lu dilakukan penelitian lanjutan untuk menge-
do menjelaskan bahwa parameter salinitas, ke- tahui hubungan kelimpahan plankton dengan
cepatan arus, oksigen terlarut, dan nitrat memi- komunitas perairan laut seperti ikan, benthos
liki peranan yang sangat besar dalam membeda- dan biota perairan lainnya.
kan tinggi rendahnya kelimpahan fitoplankton.
Meskipun demikian parameter lainnya juga ikut PUSTAKA
berperan bersama-sama tetapi dengan peranan Arinardi. O. H., A. B. Sutomo; S. A. Yusuf; Trimaningsih;
yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan E. Asnaryanti Dan S. H. Riyono. 1997. Kisaran dan
Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan
empat parameter ini. Mekanisme keterkaitan di Perairan Kawasan Timur Indonesia. Pusat Pene-
antara kelimpahan fitoplankton dengan parame- litian dan Pengembangan Oceanografi LIPI, Jakarta.
ter-parameter tersebut dapat dijelaskan dengan Agustina. H. 2001. Monitoring dan pengendalian Ling-
proses-proses biofisik yang mungkin terjadi. kungan Pesisir dan Laut Teluk Jakarta. Jurnal
Kecepatan arus menunjukkan korelasi negatif Lingkungan dan Kelautan Vol III/No:2/3-10, Jakarta.
Djokosetiyanto, D. dan S. Rahardjo, Kelimpahan dan Keanekaragaman Fitoplankton di Perairan ... 141

Effendi, H. dan S, B. SUSILO. 1998. Korelasi Kadar Rymper, J. 2003. Kelimpahan Fitoplankton dan Kondi-
Klorofil dan Kelimpahan Fitoplankton pada lapis- si Hidrooseanografi Perairan Teluk Manado. Ma-
an Eutotik di Perairan Pesisir PLTO Krakatan kalah Pengantar Falsafah Sains Program Pasca Sarjana
Steel, Cilegon. Jawa Barat. J. Ilmu Perikanan Indo- (S3) IPB, Bogor.
nesia 7(2).
Nontji, A. 1984. Biomassa dan Produktivitas Fitoplank- Widjaya, F. 1994. Komposisi Jenis, Kelimpahan dan
ton di Perairan Teluk Jakarta serta Kaitannya de- Penyebaran Plankton Laut di Teluk Pelabuhan Ra-
ngan Faktor-faktor Lingkungan. Disertasi FPS-IPB, tu Jawa Barat. Fakultas Perikanan. Institut Pertani-
Bogor. an Bogor.

Anda mungkin juga menyukai