Anda di halaman 1dari 4

Bruno Latour dan ANT (Actor Network Theory)

Bruno Latour: Sumber gambar: http://ts4.mm.bing.net/th?id=HN.608032846646415223&pid=15.1


Hal 1

Oleh : Nasbahry Couto

Pendahuluan
Teori Jaringan Aktor adalah pendekatan interdisipliner pada studi ilmu-ilmu sosial dan studi
teknologi. Actor-Network-Theory atau sering disingkat ANT yang digagas oleh Latour,
sebenarnya (sampai sekarang) telah berevolusi sangat jauh dan berkembang, ANT di pakai oleh
berbagai bidang pengetahuan, termasuk bidang seni dan teknologi.
Menurut Latour pada awalnya (konsep ini) belum menjadi teori, atau setidaknya belum pernah
dimaksudkan untuk menjadi sebuah teori. Menurut penulis, dengan memahami teori ini dan atau
menggunakan teori ini, kita akan mengetahui kenapa seni tertentu dapat berkembang dan jenis
seni lainnya mati dalam suatu masyarakat. Kita juga akan mengetahui (melalui penelitian)
bahwa ada lembaga-lembaga seni seperti sekolah seni, perguruan tinggi seni, Taman Budaya,
Museum, hanya sekedar nama, dan tidak berfungsi dalam sebuah jaringan yang akan
menunjang hidupnya seni, seniman dan karyanya, dan sekaligus menghidupkan seni budaya
dalam masyarakat. Salah satu tokoh penulis dan kurator Indonesia, Jim Supangkat melihat sisi
aktor sejarah dan penulisan seni, dan menyatakan seni rupa Indonesia itu "tak bunyi" tidak
dikenal, karena ketiadaan "infrastruktur" seni. R. Gilang Cempaka dari Universitas
Paramadina, pernah meneliti seni dari segi ekonomi (market) melihat bahwa aktor itu adalah
seniman, institusi seni, yaitu galeri, art dealers, kurator, kritikus, dan publik seni atau audiens.
Yang keseluruhannya itu disebutnya sebagai Art word (Dunia Seni) dalam konteks teori medan
sosial seni Howard Becker). Dan secara samar dia menyatakan bahwa perkembangan seni
sekarang ini lebih dipengaruhi oleh pasar, dan jaringan pasar .Menurut teori ANT seni itu hidup
dalam sebuah jaringan, dan hal ini juga akan menjawab pertanyaan, 'kenapa seorang seniman
atau desainer itu miskin? Karena dia tidak berada dalam sebuah jaringan, atau bolehjadi dia
ada dalam jaringan tetapi tertindas oleh aktor lain yang berfungsi sebagai aktan. Yang menarik
adalah teori ini berlawanan dengan teori sosial konvensional, dan anehnya lagi teori ini telah
berkembang sangat jauh dan dipakai untuk memahami jaringan media, dan juga internet.
Bruno Latour, lahir 22 Juni 1947, adalah seorang ilmuwan sosiologi dan antropologi Perancis,
teorinya ini berpengaruh besar ke bidang Studi Sains dan Teknologi (STS/ Saince & Technology
Study) Setelah mengajar di. École des Mines de Paris (Centre de sociologie de l'Inovasi) 1982-
2006, dia sekarang Profesor Ilmu Po di Paris (2006), di mana ia adalah direktur ilmiah dari Ilmu
Po Medialab. Ia terkenal karena bukunya We Have Never Been Modern (1991; English
translation, 1993), Laboratory Life (dengan Steve Woolgar, 1979) dan Science in Action (1987).
(su
Sumber foto: http://actu.epfl.ch/news/bruno-latour-2/)
Maanen (2009), dalam penelitiannya dan bukunya menulis sebuah bab yang berjudul: From
Theory to the Methodology of Singularity Bruno Latour and Nathalie Heinich (yang dapat
diterjemahkan sebagai dari Teori ke Metode “Tunggal (Ganjil) ” dari Bruno Latour dan Nathalie
Heinich. Hal ini dapat dimengerti sebab pengertian sosial dalam ANT itu aneh, karena
memasukkan nonmanusia sebagai bagian dari “sosial”. Namun, dalam tulisan ini penulis ingin
membahas mengenai ANT dari sisi Bruno Latour saja, dan tidak akan membahas
tulisan Nathalie Heinich. Setelah gagasan ini muncul, Latour kemudian mengembangkan ANT
dalam upaya untuk memahami proses inovasi dan penciptaan-pengetahuan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, terutama pada pekerjaan di STS (Studi Sains dan Teknologi ).Sekitar
tahun 1990 dan seterusnya, ANT mulai menjadi populer sebagai alat analisis dalam berbagai
bidang di luar STS (Science & Technology & Study) dikembangkan oleh penulis dalam berbagai
bidang, misalnya analisis organisasi, informatika, studi kesehatan, geografi, sosiologi,
antropologi, studi feminis dan ekonomi, dan sebagainya. Jadi kalau kita mempelajari ANT
menurut bidang ilmu tertentu dapat salah tafsir --walaupun tidak banyak perbedaannya dengan
teori awal ANT -- sebab ANT telah dikembangkan menurut versi kelompok bidang ilmu masing-
masing (Pasca ANT).

Menurut Wikipedia (2013) ANT pada STS (Studi Sains dan Teknologi ), muncul sejak 1980-an,
merupakan salah satu hasil pengembangan ANT yang dirintis sejak dasawarsa 1960-an. Teori ini
awalnya digagas dan dikembangkan oleh Bruno Latour, Michel Callon, dan John Law. Para
penggagas ANT berpendirian bahwa masyarakat itu bukan hanya sekadar berisi unsur-unsur
individu manusia serta norma yang mengatur kehidupan mereka, tetapi lebih dari itu dia bergerak
dalam sebuah “jaringan”. Teori Jaringan-Aktor atau Actor-Network-Theory atau sering disingkat
ANT berpendapat bahwa sebuah penemuan ilmiah tidak berasal dari satu orang tertutup saja.
Namun demikian sebuah teori ilmiah berasal dari jaringan-jaringan baik suatu subjek (manusia)
maupun objek mati (non-manusia).

Umumnya ANT mengembangkan konsep mengenai jaringan, aktor, translasi, dan


intermediari. Penjelasannya adalah sebagai berikut. Konsep jaringan tidak hanya berfokus pada
relasi sosial aktor manusia, tetapi mencakup aktor-aktor nonmanusia--yaitu sebuah jaringan
heterogen (beragam). Aktor didefinisikan sebagai sesuatu yang ikut beraksi, yang bukan hanya
manusia, melainkan juga merupakan obyek teknis. Translasi berarti penjajakan dan penyesuaian
aksi-aksi yang berlangsung antara aktor-aktor sampai tercapai suatu relasi yang stabil sehingga
obyek teknis dapat terus berfungsi. Sedangkan intermediari adalah aktor yang ”bersirkulasi” di
antara aktor-aktor dan yang memelihara relasi di antara mereka.

Aktor
Aktor adalah pelaku, yang menjadi pertanyaan berapa banyak pelaku dalam melaksanakan
sebuah aksi. Sebagai contoh dari ANT ini, misalnya Newton sebagai salah satu aktor tidak benar-
benar bertindak sendiri dalam menciptakan teori gravitasi, sebab ia membutuhkan aktor lain
yang (data pengamatan dari beberapa temannya), Astronomer Royal dan John Flamsteed,
sebagai pelaku ilmu astronomi, membutuhkan aktor lain (dukungan publikasi dari Royal Society
dan anggotanya), Edmund Halley, membutuhkan geometri Euclid, astronomi dari Kepler,
Galileo bukan itu saja ada aktor lain seperti ilmu mekanika, ruangan, laboratorium, makanan.
Trinity College, seorang asisten untuk bekerja di laboratorium, ide mistik (yang akan disanggah),
dan lebih banyak.

Jaringan Aktor/pelaku
Jaringan (network) adalah jejala, atau yang terangkai atau terhubung. Sebagai illustrasi ketika
berbisnis, menyetir mobil, atau menulis dokumen, kita menggunakan kata prosesor (alat untuk
memproses data yang masuk), ada banyak hal yang mempengaruhi saat beraksi. Misalnya, ketika
mengendarai mobil, kita dipengaruhi (diproses) oleh peraturan lalu lintas, diproses pengalaman
menyetir dan kemampuan manuver mobil. Kata prosesor = pelaku yang memproses berdasar
pengalaman sebelumnya. Semua faktor ini terhubung (terjaring) yang menyebabkan bagaimana
kita bertindak. Kita tidak akan melakukan bisnis dalam keadaan kosong (tanpa petunjuk) tetapi
di bawah pengaruh berbagai faktor, semua faktor-faktor yang mempengaruhi harus
dipertimbangkan bersama-sama, yang disebut dengan “Jaringan aktor”. Atau sebaliknya semua
tindakan yang terhubung bersama-sama, segala faktor-faktor yang mempengaruhi, terhubung,
akan menghasilkan jaringan.

Jaringan aktor terdiri dari jaringan bersama-sama baik elemen teknis dan non-teknis. Sesuai
dengan contoh di atas, tidak hanya kapasitas mesin mobil, tetapi juga pelatihan mengemudi
mobil, oleh kaena itu ANT berbicara tentang sifat heterogenitas jaringan aktor.

Aktan = Aktor Pengendali


Dalam teori jaringan (ANT) telah mengembangkan suatu kosa kata yang tidak mengambil
perbedaan antara subyek dan obyek, subjektif dan objektif, ke dalam pertimbangan sebagai
aktor. Aktor mungkin terdaftar sebagai sekutu untuk memberi kekuatan untuk suatu posisi.
Sebuah aktor ada yang berdaya dan ada yang tidak berdaya dalam mengendalikan sistem
jaringan. Dalam teori ini disebutkan terdapat aktor dan jaringan. Aktor adalah semua elemen
yang terhubung dalam sistem yang nantinya akan membentuk jaringan secara alamiah. Aktor
yang mampu mengontrol aktor lain disebut sebagai aktan. Aktan memiliki kemampuan untuk
bergerak masuk dan keluar suatu jaringan berdasarkan kemauan dan kepentingannya. Saat aktan
memasuki suatu jaringan, maka jaringan tersebut akan memberi nama atau julukan, aktifitas,
perhatian, serta peranan dalam jaringan tersebut. Dengan kata lain, aktan inilah elemen utama
dan menjadi penggerak dalam jaringan.

Sebagai ilustrasi, kita dapat mengambil contoh sistem akademik, yang disebut aktor adalah
mahasiswa, dosen, mata kuliah, IP, ruang kelas, dan lain sebagainya. Dan yang disebut sebagai
aktan adalah mahasiswa dan dosen yang dapat mengendalikan aktor lain seperti mahasiswa
mampu mengendalikan mata kuliah yang akan diambil atau dosen yang mampu mengendalikan
IP mahasiswanya dan lain-lain. Setiap aktan akan memiliki nama atau julukan seperti “dosen
pemrograman”, aktifitas “mengajar”, perhatian “evaluasi”, serta peranan “mencerdaskan
mahasiswa”.
ANT tidak menjelaskan kenapa ada Jaringan tetapi lebih tertarik pada infrastukturnya,
bagaimana dia terbentuk dan rusak dan lain sebagainya. ANT memakai Principle of Generated
Symmetry, dimana manusia dan non-manusia digabungkan dalam sebuah framework konseptual
yang sama. Dalam hal ini manusia dan non-manusia sering keduanya dapat bertindak sebagai
‘actant’ (aktan).

Disinilah kemudian Bruno Latour menyebutkan perlunya memahami asal-muasal sebuah realita.
Latour Bruno menjelaskan adanya actor atau subyek yang memulai untuk membuat sebuah
realita. Kemudian, karena aktor ini memiliki hubungan sosial dalam kehidupan sosial, maka
pemahaman si aktor terhadap realita sosial menjadi pemahaman bersama di dalam kehidupan
sosial. Aktor atau subyek berfungsi dalam jaringan terdistribusi lebih besar dari interaksi timbal
balik dan umpan balik. Pemahaman si actor terhadap realita sosial menjadi sumber referensi bagi
individu lain dalam suatu kehidupan sosial. Pemahaman itu kemudian menyebar melalui proses
interaksi sosial antara actor dengan individu lain. Hubungan harus berulang kali “dilakukan” atau
jaringan akan larut. Hubungan sosial diproses dan harus dilakukan terus menerus.[1]

Anda mungkin juga menyukai