Anda di halaman 1dari 28

ABSTRAK

Percobaan pompa sentrifugal ini bertujuan untuk mengaplikasikan konsep


transportasi fluida incompressible dengan pompa sentrifugal. Percobaan ini
menggunakan lima variabel pada positif discharge dan negatif discharge yaitu
pada tekanan discharge dengan nilai variabel 0 bar, 0,5 bar, 1 bar, 2 bar, 2,5 bar,
dan pada positif suction dan negatif suction yaitu pada nilai tekanan suction
dengan nilai variabel -0,1 Bar, -0,2 bar, -0,3 bar, -0,4 bar, -0,5 bar dengan suhu
𝑇℃ = 32.2.Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan pompa sentrifugal
adalah alat dan bahan dipersiapkan, lalu air dialirkan masuk ke dalam ketiga
tangki, dan diukur suhu air di dalam setiap tangki. Kemudian panjang pipa dan
fitting setiap pipa dihitung dengan menggunakan rol meter. Setelah itu nilai
variabel pada tekanan suction dan tekanan discharge pada posisi suction positif
dan suction negatif ditentukan. Kemudian pengukuran flowrate air dilakukan
dengan menggunakan beaker glass setiap variabel tekanan suction dan tekanan
discharge pada posisi suction positif dan suction negatif. Setiap variabel yang
telah ditentukan dilakukan pengulangan kembali selama lima kali pengambilan
data. Setelah pengambilan data, peralatan pada pompa di-shutdown. Lalu
didapatkan data perhitungan pada suction negatif dan suction positif. Kemudian
menghitung perbedaan ketinggian antara permukaan air dari suction positif dan
suction negatif hingga ke pipa keluaran di tangki penampungan.
Kata Kunci : Pompa, Sentrifugal, Flowrate
DAFTAR NOTASI

Notasi Keterangan Satuan


ρ Massa Jenis kg/m3
μ Viskositas kg/m.s
υ Kecepatan m/s
V Volume m3
NRe Bilangan Reynold Tak berdimensi
Q Volumetric Rate m3/s
t Waktu s
ϵ Roughness m
D Diameter m
o
T Temperatur C
PV Tekanan vapor kPa
PS Tekanan pada suction bar
PD Tekanan pada discharge bar
NPSHR Net Positive Suction m
Head Required
NPSHA Net Positive Suction m
Head Available
Wp Usaha yang dibutuhkan J/kg
pompa
Ws Usaha yang dihasilkan J/kg
pompa
HT Head Total m
HF Head Friksi m
Hs Head Statis m
Hp Head Pressure m
f Fanning friction factor Tak berdimensi
BHP brake horse power kW
WHP water horse power kW
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum pompa sentrifugal ini adalah
mampu mengaplikasikan konsep transportasi fluida
incompressible dengan menggunakan pompa sentrifugal
(centrifugal pump).

II. SASARAN
Sasaran dari praktikum pompa sentrifugal ini adalah:
a. Mampu menentukan kinerja pompa sentrifugal
b. Mampu membuat diagram (kurva)
karakteristik sistem pompa sentrifugal.
III. DASAR TEORI
A. Pompa
Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu
cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan
tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi
hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat
berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek.
Klasifikasi pompa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu
pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis.

1. Pompa pemindah positif (positive displacement pump)


Pompa jenis ini merupakan pompa dengan ruangan kerja yang secara
periodik berubah dari besar ke kecil atau sebaliknya, selama pompa bekerja.
Energi yang diberikan kepada cairan ialah energi potensial, sehingga cairan
berpindah volume per volume. Yang termasuk dalam kelompok pompa
pemindah positif antara lain:
a. Pompa Reciprocating: pompa torak, pompa plunger
b. Pompa Rotari: pompa screw, pompa roda gigi
2. Pompa kerja dinamis
Pompa jenis ini adalah suatu pompa dengan volume ruang yang tidak
berubah pada saat pompa bekerja. Energi yang diberikan pada cairan adalah
enersi kecepatan, sehingga cairan berpindah karena adanya perubahan energi
kecepatan yang kemudian dirubah menjadi energi dinamis di dalam rumah
pompa itu sendiri. Yang termasuk dalam kelompok pompa kerja dinamis
antara lain:
a. Pompa kerja khusus: pompa jet, pompa hydrant, pompa
elektromagnetik
b. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)
Salah satu jenis pompa kerja dinamis adalah pompa sentrifugal yang prinsip
kerjanya mengubah energi kinetik (kecepatan) cairan menjadi energy potensial
melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Gaya sentrifugal yang timbul
karena adanya gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung
(melingkar). Pompa sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis yang paling
banyak digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang
relatif murah (Nugroho, 2014).

B. Komponen Pompa Sentrifugal

Gambar 1 . Komponen Pompa Sentrifugal

Sumber: Nugroho,2014.
a. Shaft (poros), berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller serta bagian – bagian
berputar lainnya.
b. Vane, sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
c. Casing, merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser (guide vane),
inlet dan outlet nozzel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis.
d. Eye of Impeller, merupakan bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
e. Impeller, berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi
energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga
cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan
akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
f. Suction dan Discharge Nozzle, suction adalah bagian dimana fluida dapat
masuk ke pompa. Discharge Nozzle berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari
impeller. Di dalam nozzel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi
head tekanan (Nugroho, 2014).

C. Head
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan untuk
mengalirkan sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai kondisi instalasi
pompa atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat cair, yang umumnya
dinyatakan dalam satuan ketinggian. Head total pompa dapat ditentukan dari
persamaan berikut.
𝐻𝑇 = 𝐻𝑠 + 𝐻𝑝 + 𝐻𝑓 + 𝐻𝑣
Hs adalah head statis pompa (m), Hp adalah head pressure, Hf adalah
head friksi pada sistem perpipaan, dan Hv adalah velocity head. Jika
persamaan (1) dijabarkan, maka akan menjadi:
∆𝑃 ΣF 1
𝐻𝑇 = ∆𝑍 + + + ∆𝑣 2
𝜌𝐺 𝑔 2𝑔
∑F adalah total friction loss baik dalam pipa lurus (Ff), kontraksi (hc),
ekspansi (hex), valve, dan fitting (hf).
∑F = Ff + hex + hc + hf

∆𝐿 𝑣 2 𝑣12 𝑣22 𝑣12


∑F = 4f × × + 𝐾𝑒𝑥 × + 𝐾𝑐 × + 𝐾𝑓 ×
𝐷 2∝ 2 2 2

(Geankoplis, 1993)

D. Net Positive Suction Head (NPSH)


NPSH adalah kerja yang dibutuhkan pompa untuk menghisap fluida dari
sumber hingga impeller. Terdapat 2 macam NPSH, yaitu NPSHA (available)
dan NPSHR (required). NPSHR dapat diketahui dari spesifikasi pompa,
sedangkan NPSHA dapat dihitung melalui rumus berikut.

(Geankoplis, 1993)

E. Efisiensi Pompa (Pump Efficiency)


Efisiensi pompa dapat mempengaruhi kerja pompa terhadap fluida (Ws),
dan juga melibatkan kerja shaft (Wp) atau seberapa besar energi yang
dikonversikan dari listrik menjadi kinetik oleh shaft pompa.
(Geankoplis, 1993)

F. Pump Capacity
Pump capacity merupakan jumlah flowrate yang dapat dihasilkan pompa.
Beberapa hal yang menentukan pump capacity adalah ukuran impeller,
kecepatan perputaran impeller, ukuran pompa, tekanan, temperature, dan jenis
fluida. (Geankoplis, 1993).

G. Pump Characteristic Curve


Kurva karakteristik pompa yang paling umum adalah pada pompa
sentrifugal. Karakteristik dari pompa sentrifugal merupakan hubungan antara
tekanan yang dibangkitkan (head) dan kecepatan aliran volume (kapasitas).
Karakteristik dapat juga menyertakan kurva efisiensi dan harga Brake Horse
Power-nya. Karakteristik pompa berbeda-beda berdasarkan pada jenis pompa,
putaran spesifik, dan pabrik pembuatnya (Nugroho, 2014). Kurva
karakteristik pompa sentrifugal daapt dilihat pada Gambar 2

Gambar 2. Komponen Pompa Sentrifugal

Sumber: Geankoplis, 1993.


Dalam kerjanya, pompa dapat mengalami kavitasi. Kavitasi merupakan
peristiwa terbentuknya gelembung-gelembung uap di dalam fluida yang
dipompa akibat turunnya tekanan fluida sampai di bawah tekanan uap
jenuhnya pada suhu operasi pompa. Gelembung uap yang terbentuk dalam
proses ini mempunyai siklus yang sangat singkat. Gelembung ini akan
terbawa aliran fluida sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai
tekanan lebih besar daripada tekanan uap jenuh fluida. Pada daerah itu,
gelembung akan pecah dan menyebabkan benturan atau tumbukan pada
dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba keruangan yang
terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga mengakibatkan
tumbukan. Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis
pada pompa (Sigit, 2014).

Salah satu indikasi terjadinya penurunan performa pompa adalah


melalui fenomena kavitasi. Kavitasi dapat diketahui dari adanya getaran yang
tinggi pada pompa dan adanya suara bising. Getaran tersebut terjadi karena
peristiwa tumbukan gelembung pada impeller yang menyebabkan gelembung
tersebut pecah (Siregar,2012).

IV. Metodologi Percobaan


4.1 Perangkat dan Alat Ukur
Perangkat dan alat ukur yang digunakan dalam percobaan pompa
sentrifugal adalah sebagai berikut:
a) Satu set alat pompa sentrifugal
b) Termometer
c) Beaker glass 500 ml
d) Rolmeter
e) Gelas Ukur 500 ml
4.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah air.
4.3 Skema Alat Eksperimen
Adapun skema alat eksperimen yang digunakan dalam praktikum
pompa sentrifugal yakni sebagai berikut:
100 cm

Discharge

52 cm
Pressure Gauge

V-5
V-7

10 cm
10 cm
18 cm
V-6

Pressure Gauge

12 cm
35 cm

Positive Suction V-2

64 cm
35 cm

Pompa Sentrifugal
V-4

18 cm

Negative Suction

Gambar 4.1 Skema Alat Praktikum Pompa Sentrifugal


4.4 Variabel Eksperimen
Pada praktikum pompa sentrifugal terdapat 4 variabel yang digunakan
antara lain:
a) Tekanan positive discharge pada nilai variabel 0, 0,5, 1, 1,5, 2 dan
2,5 bar.
b) Tekanan negative discharge pada nilai variabel 0, 0,5, 1, 1,5, 2 dan
2,5 bar.
c) Tekanan positive suction pada nilai variabel -0.1, -0.2, -0.3, -0.4 dan
-0.5 bar.
d) Tekanan negative suction pada nilai -0.1, -0.2, -0.3, -0.4 dan -0.5
bar.
4.5 Prosedur Kerja Eksperimen
Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan pompa sentrifugal
adalah alat dan bahan disiapkan seperti alat utama pompa. Selanjutnya air
dialirkan masuk ke dalam ketiga tangki, dan dihitung suhu air di dalam tiap
tangki. Kemudian panjang pipa dan fitting setiap pipa dihitung dengan
menggunakan meteran. Setelah itu nilai variabel pada tekanan suction dan
tekanan discharge pada posisi suction positif dan suction negatif ditentukan.
Kemudian pengukuran flowrate air dilakukan dengan menggunakan beaker
glass 500 ml dan untuk meningkatkan keakuratan nilai eksperimen digunakan
gelas ukur 500 ml dimana air yang ditampung dalam beaker glass
dipindahkan ke dalam gelas ukur kemudian dihitung volume yang diperoleh
dalam interval waktu sehingga diperoleh nilai flow rate. Selanjutnya setiap
variabel tekanan suction dan tekanan discharge pada posisi suction positif dan
suction negatif. Setiap variabel yang telah ditentukan dilakukan pengulangan
kembali selama lima kali pengambilan data. Setelah pengambilan data,
peralatan pada pompa di-shutdown. Lalu didapatkan data perhitungan pada
suction negatif dan suction positif. Kemudian menghitung perbedaan
ketinggian antara permukaan air dari suction positif dan suction negatif hingga
ke pipa keluaran di tangki penampungan.
V. Hasil dan Pembahasan
5.1 Hasil Pengolahan Data
Berikut merupakan data yang didapat setelah praktikum:
Tabel 5.1. Negatif Discharge dengan variabel PD = 0 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.7 0.00038 0.00054 375
2 0.8 0.00043 0.00053 427
3 -0.094 0.7 0.00037 0.00053 373
0 Bar
Bar
4 0.8 0.00043 0.00053 425
5 0.8 0.00043 0.00053 428

Tabel 5.2. Negatif Discharge dengan variabel PD = 0.5 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.1 0.00047 0.00043 470
2 1 0.00043 0.00043 425
3 1 0.00043 0.00043 427
-0.1 Bar 0.5 Bar
4 1 0.00043 0.00043 428
5 1 0.00043 0.00043 425

Tabel 5.3. Negatif Discharge dengan variabel PD = 1 bar dan 𝑇℃ = 32.2


No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1 0.00036 0.00036 355
2 1 0.00035 0.00035 354
3 -0.11 1.2 0.00035 0.00033 354
1 Bar
Bar
4 1.1 0.00035 0.00033 354
5 0.9 0.00036 0.00040 355
Tabel 5.4. Negatif Discharge dengan variabel PD = 2 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.8 0.00020 0.00025 200
2 1 0.00025 0.00025 250
3 -0.08 1 0.00025 0.00025 253
2 Bar
Bar
4 1 0.00025 0.00025 251
5 0.9 0.00025 0.00028 252

Tabel 5.5. Negatif Discharge dengan variabel PD = 2.5 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.3 0.00026 0.00020 255
2 1.3 0.00025 0.00019 250
3 -0.04 1.3 0.00026 0.00020 255
2.5 Bar
Bar
4 1.4 0.00027 0.00019 270
5 1.4 0.00027 0.00019 271

Tabel 5.6. Negatif Suction dengan variabel PS = -0.1 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1 0.00045 0.00045 450
2 1 0.00046 0.00046 455
3 1 0.00046 0.00046 458
-0.1 Bar 0 Bar
4 1 0.00045 0.00045 450
5 1 0.00045 0.00045 452

Tabel 5.7. Negatif Suction dengan variabel PS = -0.2 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.8 0.00041 0.00051 410
2 0.8 0.00042 0.00052 415
3 0.8 0.00041 0.00051 412
-0.2 Bar 0 Bar
4 0.8 0.00042 0.00052 416
5 0.8 0.00042 0.00052 415
Tabel 5.8. Negatif Suction dengan variabel PS = -0.3 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.7 0.00048 0.00069 480
2 0.7 0.00048 0.00069 476
3 0.6 0.00045 0.00072 445
-0.3 Bar 0 Bar
4 0.6 0.00045 0.00072 450
5 0.7 0.00048 0.00069 478

Tabel 5.9. Negatif Suction dengan variabel PS = -0.4 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.7 0.00041 0.00058 410
2 0.8 0.00042 0.00053 420
3 0.7 0.00040 0.00057 400
-0.4 Bar 0 Bar
4 0.8 0.00043 0.00054 425
5 0.8 0.00043 0.00054 425

Tabel 5.10. Negatif Suction dengan variabel PS = -0.5 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.9 0.00042 0.00047 420
2 0.9 0.00042 0.00047 422
3 1 0.00044 0.00044 440
-0.5 Bar 0 Bar
4 0.9 0.00042 0.00047 421
5 1 0.00043 0.00043 430

Tabel 5.11. Positif Suction dengan variabel PS = -0.1 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.6 0.00035 0.00022 350
2 1.6 0.00035 0.00022 350
3 1.6 0.00035 0.00022 347
-0.1 Bar 0 Bar
4 1.6 0.00035 0.00022 346
5 1.7 0.00037 0.00022 368
Tabel 5.12. Positif Suction dengan variabel PS = -0.2 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1 0.00035 0.00035 350
2 1.1 0.00039 0.00035 390
3 1 0.00036 0.00036 360
-0.2 Bar 0 Bar
4 1.1 0.00037 0.00034 370
5 1.2 0.00029 0.00033 290

Tabel 5.13 Positif Suction dengan variabel PS = -0.3 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.2 0.00039 0.00032 390
2 1.3 0.00041 0.00032 405
3 1.1 0.00038 0.00035 380
-0.3 Bar 0 Bar
4 1.3 0.00040 0.00031 403
5 1.1 0.00038 0.00035 375

Tabel 5.14. Positif Suction dengan variabel PS = -0.4 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.1 0.00040 0.00031 403
2 1.5 0.00043 0.00029 425
3 1.6 0.00045 0.00029 453
-0.4 Bar 0 Bar
4 1.6 0.00046 0.00029 460
5 1.6 0.00046 0.00029 457

Tabel 5.15. Positif Suction dengan variabel PS = -0.5 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.6 0.00026 0.00017 260
2 1.6 0.00026 0.00017 260
3 1.6 0.00027 0.00017 265
-0.5 Bar 0 Bar
4 1.5 0.00025 0.00017 250
5 1.6 0.00025 0.00016 250
Tabel 5.16. .Positif Discharge dengan variabel PD = 0 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.9 0.00040 0.00044 404
2 1 0.00041 0.00041 405
3 -0.063 1 0.00041 0.00041 408
0 Bar
Bar
4 1 0.00041 0.00041 406
5 1 0.00040 0.00040 404

Tabel 5.17. Positif Discharge dengan variabel PD = 0.5 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.9 0.00043 0.00038 342
2 0.9 0.00035 0.00038 345
3 -0.03 0.9 0.00035 0.00038 347
0.5 Bar
Bar
4 0.9 0.00035 0.00038 345
5 1 0.00038 0.00038 384

Tabel 5.18. Positif Discharge dengan variabel PD = 1 bar dan 𝑇℃ = 32.2


No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.1 0.00047 0.00043 470
2 1.2 0.00043 0.00043 425
3 -0.011 1 0.00043 0.00043 425
1 Bar
Bar
4 1 0.00042 0.00042 423
5 1.1 0.00047 0.00043 465

Tabel 5.19. Positif Discharge dengan variabel PD = 2 bar dan 𝑇℃ = 32.2


No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1 0.00041 0.00041 405
2 0.9 0.00037 0.00041 365
3 1.2 0.00049 0.00041 489
0 Bar 2 Bar
4 0.8 0.00032 0.00040 324
5 1.1 0.00044 0.00040 444
Tabel 5.20. Positif Discharge dengan variabel PD = 2.5 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1 0.00042 0.00042 416
2 1 0.00042 0.00042 415
3 1.1 0.00046 0.00042 456
0 Bar 2.5 Bar
4 0.9 0.00037 0.00041 373
5 0.9 0.00033 0.00040 325

Tabel 5.21. Data Literatur


Properties Suhu(oC) ρ (kg/m3) µ (kg/m x s) Pv (kPa)
Air 32.2 994.69 0.000708874 4.824

Tabel 5.22. Hasil Perhitungan Karakteristik Sistem Curve Pada Suction Positif
PS (pa) PD (bar) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)

-10000 0 0.000218 5.9506211


1.45153703 4.499084109 0
38
-20000 0 0.000344 10.001414
1.45153703 8.549877903 0
93
-30000 0 0.000326 11.572648
1.45153703 10.1211111 0
13
-40000 0 0.000297 3.9679000
1.45153703 2.516362979 0
09
-50000 0 0.000163 17.329973
1.45153703 15.87843657 0
6

Tabel 5.23. Hasil Perhitungan Data Eksperimen Discharge Sistem Curve Pada
Suction Positif.
PS (Pa) PD (Pa) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
16.1107169 17.562253
-6300 0 0.000414 1.45153703 0
1 94
15.4992965 16.950833
-300 50000 0.000404 1.45153703 0
5 58
15.4260983 16.877635
-1100 100000 0.000418 1.45153703 0
9 42
16.0141935 17.465730
0 200000 0.000406 1.45153703 0
7 6
16.1910321 17.642569
0 250000 0.000414 1.45153703 0
8 21

Tabel 5.24. Hasil Perhitungan Karakteristik Sistem Curve Pada Suction Negatif
PS (Pa) PD (Pa) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
1.13115239 19.3797920 20.510944
-10000 0 0.000454 0
9 5 44
1.13115239 48.529257
-20000 0 0.00052 47.3981051 0
9 5
1.13115239 28.5444157 29.675568
-30000 0 0.000709 0
9 7 16
1.13115239 19.3797920 20.510944
-40000 0 0.000659 0
9 5 44
1.13115239 25.3986122 26.529764
-50000 0 0.000453 0
9 7 67

Tabel 5.25. Hasil Perhitungan Data Eksperimen Discharge Sistem Curve Pada
Suction Negatif
PS (Pa) PD (Pa) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
1.13115239 3.60679347 4.7379458
-9400 0 0.000536 0
9 5 74
1.13115239 7.2852101
-10000 50000 0.000429 6.15405776 0
9 59
1.13115239 11.6839723 12.815124
-11000 100000 0.00035 0
9 1 71
1.13115239 17.3530345 18.484186
-8000 200000 0.000255 0
9 1 91
1.13115239 27.0648235 28.195975
-4000 250000 0.000195 0
9 2 92

Tabel 5.26. Hasil Perhitungan Karakteristik Pompa Curve Pada Suction Positif
PS (cmHg) PD (cmHg) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)

0.000218 1.023502 1.0235029


7.50 0 0 0
944 44
0.000344 2.047005 2.0470058
15.00 0 0 0
887 87
0.000326 3.070508 3.0705088
22.50 0 0 0
831 31
0.000297 4.094011 4.0940117
30.00 0 0 0
775 75
0.000163 5.117514 5.1175147
37.5031 0 0 0
719 19

Tabel 5.27. Hasil Perhitungan Karakteristik Pompa Curve Pada Discharge Positif
PS(cmHg) PD (cmHg) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
0.6448068 0.6448068
4.7254 0 0.000414 0 0
55 55
37.5030841 5.1482198 5.1482198
0.2250 0.000404 0 0
4 07 07
75.0061682 10.347614 10.347614
0.8251 0.000418 0 0
7 76 76
150.012336 20.470058 20.470058
0 0.000406 0 0
5 87 87
187.515420 25.587573 25.587573
0 0.000414 0 0
7 59 59

Tabel 5.28. Hasil Perhitungan Karakteristik Pompa Curve Pada Suction Negatif
PS (cmHg) PD (cmHg) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
1.0235029 1.0235029
7.5006 0 0.000454 0 0
44 44
2.0470058 2.0470058
15.0012 0 0.00052 0 0
87 87
3.0705088 3.0705088
22.5019 0 0.000709 0 0
31 31
4.0940117 4.0940117
30.00 0 0.000659 0 0
75 75
5.1175147 5.1175147
37.5031 0 0.000453 0 0
19 19

Tabel 5.29. Hasil Perhitungan Karakteristik Pompa Curve Pada Discharge Negatif
PS(cmHg) PD (cmHg) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
0.9620927 0.9620927
7.05 0 0.000536 0 0
67 67
37.5030841 6.1410176 6.1410176
7.5006 0.000429 0 0
4 62 62
75.0061682 11.360882 11.360882
8.2507 0.00035 0 0
7 68 68
150.012336 21.288861 21.288861
6.0005 0.000255 0 0
5 23 23
187.515420 25.996974 25.996974
3.0002 0.000195 0 0
7 77 77

Tabel 5.30. Hasil Perhitungan Key Performance Pada Suction Positif (PD =0)
PS PD Wp Ws (J/Kg)
Q (m3/s) NPSHr NPSHa % efisiensi
(cmHg) (cmHg) (J/Kg)
2.2132282 0.1290164 58.3755933
7.50 0 0.000218 9 12.66
81 54 6
1.8601619 0.2957160 98.1138804
15.00 0 0.000344 9 33.57
38 46 6
1.8290879 0.9457522 113.527678
22.50 0 0.000326 9 36.81
09 45 2
0.9968504 0.0676405 38.9250990
30.00 0 0.000297 9 11.50
16 33 9
2.7222151 0.1621344
37.5031 0 0.000163 9 27.56 170.007041
67 7

Tabel 5.31. Hasil Perhitungan Key Performance Pada Suction Positif (PD =
variasi)
PS PD Wp Ws
Q (m3/s) NPSHr NPSHa % efisiensi
(cmHg) (cmHg) (J/Kg) (J/Kg)

7.5834350 0.4118016 172.285


4.7254 0 0.000414 9 70.95
54 6 7112

5.3915107 0.4018547 166.287


0.2250 50000 0.000404 9 66.82
5 6 6774
2.9879535 0.4157804 165.569
0.8251 100000 0.000418 9 68.84
52 2 6035
2.3881050 0.4038441 171.338
0 200000 0.000406 9 69.19
58 4 8172
1.4953945 0.3106686 173.073
0 250000 0.000414 9
25 08 53.77 604
Tabel 5.32. Hasil Perhitungan Key Performance Pada Suction Negatif (PD = 0)
PS PD Wp Ws
Q (m3/s) NPSHr NPSHa % efisiensi
(cmHg) (cmHg) (J/Kg) (J/Kg)
0.6006889 0.4515892 201.212
7.5006 0 0.000454 9 90.87
99 6 365
-
476.072
15.0012 0 0.00052 9 0.3844416 0.5172388 246.24
0161
38
-
0.7052352 291.117
22.5019 0 0.000709 9 0.8343871 205.31
1 3236
76
-
0.6555007 201.212
30 0 0.000659 9 2.5586499 131.89
1 365
92
-
0.4505945 260.256
37.5031 0 0.000453 9 2.8512302 117.27
7 9914
63

Tabel 5.33. Hasil Perhitungan Key Performance Pada Suction Negatif (PD =
variasi)
PS PD % Wp Ws
Q (m3/s) NPSHr NPSHa
(cmHg) (cmHg) Efisiensi (J/Kg) (J/Kg)
8.1574549 0.5331538 46.4792
7.05 0 0.000536 9 24.78
46 4 4902
6.7526913 0.4267220 71.4679
7.5006 50000 0.000429 9 30.50
09 1 1166
-
125.716
8.2507 100000 0.00035 9 0.5737402 0.3481415 43.77
3734
41
-
0.2536459 181.329
6.0005 200000 0.000255 9 3.0118253 45.99
5 8736
55
-
0.1939645 276.602
3.0002 250000 0.000195 9 3.5196033 53.65
5 5238
62
5.2 Pembahasan

Pada Praktikum Centrifugal Pump ini bertujuan untuk mengaplikasikan


konsep transportasi fluida incompressible dengan pompa sentrifugal. Alat dan Bahan
yang digunakan utamanya ialah satu set pompa dan air. Variabel dalam praktikum ini
ialah PD (bar) = 0, 0.5, 1, 2, 2.5 yang dilakukan pada posisi positif dan negatif
discharge. PS (bar) = -0.1, -0.2, -0.3, -0.4, -0.5 yang dilakukan pada posisi positif dan
negatif suction. Berikut ini adalah hasil data pembahasan berupa grafik

5.2.1 Analisis Perbandingan System Curve dan Flowrate

Gambar 5.2.1 System Curve Suction Positif dan Discharge Positif terhadap
Flowrate
Berikut gambar 5.2.1 mengenai hubungan system curve dan flowrate untuk
suction positif dan discharge positif berbanding lurus. Berdasarkan grafik
tersebut ditunjukkan bahwa semakin meningkat flowrate maka head total akan
semakin meningkat, begitu juga sebaliknya semakin menurun flowrate maka
head total semakin menurun. Head total pada perhitungan tinjauan sistem
pompa suction positif dipengaruhi oleh head statis dan head friksi karena
terdapat perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada sisi keluar dengan
permukaan zat cair pada sisi masuk dan adanya perubahan luas penampang
pada saluran pipa sehingga terjadi friction loss. Head kecepatan dan head
tekanan tidak diperhitungkan karena kecepatan masuk dan keluar fluida
dianggap memiliki kecepatan yang konstan sehingga kecepatan dapat dianggap
nol dan tekanan pada tinjauan sistem tidak diperhitungkan karena sistem
berada pada keadaan terbuka sehingga selisih tekanan dianggap nol.

Gambar 5.2.2 System Curve Suction Negatif dan Discharge Negatif terhadap
Flowrate
Berikut gambar 5.2.2 mengenai hubungan system curve dan flowrate untuk
suction negatif dan discharge negatif berbanding lurus. Berdasarkan grafik
tersebut ditunjukkan bahwa semakin meningkat flowrate maka head total akan
semakin meningkat, begitu juga sebaliknya semakin menurun flowrate maka
head total semakin menurun. Head total pada perhitungan tinjauan sistem
pompa suction positif dipengaruhi oleh head statis dan head friksi karena
terdapat perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada sisi keluar dengan
permukaan zat cair pada sisi masuk dan adanya perubahan luas penampang
pada saluran pipa sehingga terjadi friction loss. Head kecepatan dan head
tekanan tidak diperhitungkan karena kecepatan masuk dan keluar fluida
dianggap memiliki kecepatan yang konstan sehingga kecepatan dapat dianggap
nol dan tekanan pada tinjauan sistem tidak diperhitungkan karena sistem
berada pada keadaan terbuka sehingga selisih tekanan dianggap nol.
5.2.2 Analisis Perbandingan Pump Curve dan Flowrate

Gambar 5.2.3 Pump Curve Suction Positif dan discharge Positif terhadap Flowrate

Berikut gambar 5.2.3 mengenai hubungan pump curve dan flowrate untuk
suction positif dan discharge positif tidak berbanding lurus. Grafik yang
didapat tidak linier baik suction positif maupun discharge positif. Grafik
karakteristik pompa seharusnya menghasilkan bentuk yang linier antara kurva
pump curve dan flowrate. Hal ini disebabkan oleh kurang akuratnya
pengambilan data percobaan yang diambil oleh praktikan saat melakukan
percobaan. Dalam perhitungan, praktikan sudah mengkonversi satuan tekanan
tetapi grafik yang didapat tidak jauh bebrbeda. Namun jika dihitung secara
analitis akan menghasilkan perpotongan garis dimana akan didapakan dua buah
titik yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Perpotongan garis ini disebut dengan
titik operasi pompa. Sumbu x mempresentasikan nilai debit dan sumbu y
mempresentasikan nilai head total.
Gambar 5.2.4 Pump Curve Suction Negatif dan Discharge Negatif terhadap Flowrate
Berikut gambar 5.2.4 mengenai hubungan pump curve dan flowrate untuk
suction negatif dan discharge negatif tidak berbanding lurus. Grafik yang
didapat tidak linier baik suction negatif maupun discharge negatif. Grafik
karakteristik pompa seharusnya menghasilkan bentuk yang linier antara kurva
pump curve dan flowrate. Hal ini disebabkan oleh kurang akuratnya
pengambilan data percobaan yang diambil oleh praktikan saat melakukan
percobaan. Dalam perhitungan, praktikan sudah mengkonversi satuan tekanan
tetapi grafik yang didapat tidak jauh bebrbeda. Namun jika dihitung secara
analitis akan menghasilkan perpotongan garis dimana akan didapakan dua buah
titik yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Perpotongan garis ini disebut dengan
titik operasi pompa. Sumbu x mempresentasikan nilai debit dan sumbu y
mempresentasikan nilai head total.

5.2.3 Analisis Perbandingan Kurva Net Positive Suction Head available


(NPSHa) Dan Flowrate
Gambar 5.2.5 NPSHa Suction Positif dan Discharge Positif terhadap
Flowrate
Berikut gambar 5.2.5 mengenai hubungan presentase NPSHa suction
positif dan discharge positif dengan flowrate yang mengalami penurunan.
NPSHa suction positif dan discharge positif dengan fllowrate berbanding
terbalik. Grafik menunjukkan bahwa semakin meningkat flowrate maka
NPSHa akan semakin menurun. Pada tinjauan ini, NPSHa menurun seiring
dengan bertambahnya debit aliran. Namun saat praktikan melakukan
perhitungan terdapat satu nilai NPSHa yang bernilai negatif. Hal ini
dikarenakan kurang akuratnya data yang diambil oleh praktikan.
Gambar 5.2.6 NPSHa Suction Negatif dan Discharge Negatif
terhadap Flowrate
Berikut gambar 5.2.6 mengenai hubungan presentase NPSHa suction
negatif dan discharge negatif dengan flowrate yang mengalami penurunan.
NPSHa suction negatif dan discharge negatif dengan fllowrate berbanding
terbalik. Grafik menunjukkan bahwa semakin meningkat flowrate maka
NPSHa akan semakin menurun. Pada tinjauan ini, NPSHa menurun seiring
dengan bertambahnya debit aliran. Namun saat praktikan melakukan
perhitungan terdapat satu nilai NPSHa yang bernilai negatif. Hal ini
dikarenakan kurang akuratnya data yang diambil oleh praktikan.

5.2.4 Perhitungan Whp dan Bhp Untuk Menentukan Efisiensi


Berikut merupakan persamaan yang digunakan untuk mendapatkan
nilai efisiensi dari praktikum centrifugal pump.
𝜌𝑥𝑔𝑥𝑄𝑥𝑁𝑃𝑆𝐻𝑟
WHP = 1000𝑥3600

Dimana WHP pompa adalah tenaga yang dihasilkan oleh pompa untuk
memindahkan cairan dengan satuan (Kw), sedangkan ρ merupakan densitas
fluida dengan satuan (kg/m3), lalu Q merupakan flowrate dengan satuan
(m3/s), kemudian g merupakan gaya gravitasi dengan satuan (m/s3), dan ada
NPSHr dengan satuan (m). setelah nilai Whp didapat selanjutnya mencari
nilai Bhp dengan persamaan.
𝑊 (𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛)
BHP = 𝑡

Dimana BHP adalah tenaga yang dibutuhkan oleh pompa untuk


memompa fluida dalam satu kali putaran KWh meter. Setelah nilai BHP dan
WHP didapat maka nilai persentase efisiensi bisa dihitung dengan
persamaan.
𝑊𝐻𝑃
% efisiensi = 𝐵𝐻𝑃
DAFTAR PUSTAKA

Geankoplis, Christie J. 1993. Transport Processes and Unit


Operations, Third Edition. New Jersey: Prentice-Hall,
Inc.

Nugroho, A. 2014. Dasar Teori Pompa. eprints.undip.ac.id


(diakses pada 4 Desember 2017, 21.20 wita)
Sigit, Nugoroho, Wibawa E., Dwi Aries. 2014. Pengaruh
Jumlah Sudu Terhadap Unjuk Kerja dan Kavitasi Pompa
Sentrifugal. Jurnal Mekanika, Volume 12, Nomor 2. Hal.
78-83

Siregar, Batara Guru Dewa. 2012. Studi Eksperimental


Karakteristik Bubble Sebagai Indikasi Awal Terjadinya
Fenomena Kavitasi Dengan Menggunakan Sinyal
Vibrasi Pada Pompa Sentrifugal. Jurnal e-Dinamis,
Volume 1, Nomor 1. Hal 22-32.

Welty, James R., et al. 2008. Fundamentals of Momentum,


Heat, and Mass Transfer Fifth Edition. USdA: John
Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai

  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen2 halaman
    TUGAS
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • Dalpro
    Dalpro
    Dokumen3 halaman
    Dalpro
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • Wasbang
    Wasbang
    Dokumen1 halaman
    Wasbang
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • Agitasippt
    Agitasippt
    Dokumen18 halaman
    Agitasippt
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Laporan Aptek
    Bab 4 Laporan Aptek
    Dokumen55 halaman
    Bab 4 Laporan Aptek
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • 1498 - Bagian 1 Agitasi
    1498 - Bagian 1 Agitasi
    Dokumen11 halaman
    1498 - Bagian 1 Agitasi
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • EKOTEK Kelompok 2
    EKOTEK Kelompok 2
    Dokumen21 halaman
    EKOTEK Kelompok 2
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • EKOTEK Kelompok 3
    EKOTEK Kelompok 3
    Dokumen25 halaman
    EKOTEK Kelompok 3
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • 1498 - Bagian 1 Agitasi
    1498 - Bagian 1 Agitasi
    Dokumen11 halaman
    1498 - Bagian 1 Agitasi
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • EKOTEK Kelompok 1
    EKOTEK Kelompok 1
    Dokumen22 halaman
    EKOTEK Kelompok 1
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • EKOTEK Kelompok 7
    EKOTEK Kelompok 7
    Dokumen21 halaman
    EKOTEK Kelompok 7
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • MNT Bab Polinomial
    MNT Bab Polinomial
    Dokumen25 halaman
    MNT Bab Polinomial
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • PLI
    PLI
    Dokumen27 halaman
    PLI
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • BJT Amplifier
    BJT Amplifier
    Dokumen21 halaman
    BJT Amplifier
    rafi992
    Belum ada peringkat
  • MTK
    MTK
    Dokumen279 halaman
    MTK
    annisa sabrila
    Belum ada peringkat
  • Diktat Ugm
    Diktat Ugm
    Dokumen284 halaman
    Diktat Ugm
    Anonymous K6YJMBA
    Belum ada peringkat
  • MTK
    MTK
    Dokumen279 halaman
    MTK
    annisa sabrila
    Belum ada peringkat