II. SASARAN
Sasaran dari praktikum pompa sentrifugal ini adalah:
a. Mampu menentukan kinerja pompa sentrifugal
b. Mampu membuat diagram (kurva)
karakteristik sistem pompa sentrifugal.
III. DASAR TEORI
A. Pompa
Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu
cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan
tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi
hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat
berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek.
Klasifikasi pompa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu
pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis.
Sumber: Nugroho,2014.
a. Shaft (poros), berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller serta bagian – bagian
berputar lainnya.
b. Vane, sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
c. Casing, merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser (guide vane),
inlet dan outlet nozzel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis.
d. Eye of Impeller, merupakan bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
e. Impeller, berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi
energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga
cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan
akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
f. Suction dan Discharge Nozzle, suction adalah bagian dimana fluida dapat
masuk ke pompa. Discharge Nozzle berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari
impeller. Di dalam nozzel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi
head tekanan (Nugroho, 2014).
C. Head
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan untuk
mengalirkan sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai kondisi instalasi
pompa atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat cair, yang umumnya
dinyatakan dalam satuan ketinggian. Head total pompa dapat ditentukan dari
persamaan berikut.
𝐻𝑇 = 𝐻𝑠 + 𝐻𝑝 + 𝐻𝑓 + 𝐻𝑣
Hs adalah head statis pompa (m), Hp adalah head pressure, Hf adalah
head friksi pada sistem perpipaan, dan Hv adalah velocity head. Jika
persamaan (1) dijabarkan, maka akan menjadi:
∆𝑃 ΣF 1
𝐻𝑇 = ∆𝑍 + + + ∆𝑣 2
𝜌𝐺 𝑔 2𝑔
∑F adalah total friction loss baik dalam pipa lurus (Ff), kontraksi (hc),
ekspansi (hex), valve, dan fitting (hf).
∑F = Ff + hex + hc + hf
(Geankoplis, 1993)
(Geankoplis, 1993)
F. Pump Capacity
Pump capacity merupakan jumlah flowrate yang dapat dihasilkan pompa.
Beberapa hal yang menentukan pump capacity adalah ukuran impeller,
kecepatan perputaran impeller, ukuran pompa, tekanan, temperature, dan jenis
fluida. (Geankoplis, 1993).
Discharge
52 cm
Pressure Gauge
V-5
V-7
10 cm
10 cm
18 cm
V-6
Pressure Gauge
12 cm
35 cm
64 cm
35 cm
Pompa Sentrifugal
V-4
18 cm
Negative Suction
Tabel 5.2. Negatif Discharge dengan variabel PD = 0.5 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.1 0.00047 0.00043 470
2 1 0.00043 0.00043 425
3 1 0.00043 0.00043 427
-0.1 Bar 0.5 Bar
4 1 0.00043 0.00043 428
5 1 0.00043 0.00043 425
Tabel 5.5. Negatif Discharge dengan variabel PD = 2.5 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.3 0.00026 0.00020 255
2 1.3 0.00025 0.00019 250
3 -0.04 1.3 0.00026 0.00020 255
2.5 Bar
Bar
4 1.4 0.00027 0.00019 270
5 1.4 0.00027 0.00019 271
Tabel 5.6. Negatif Suction dengan variabel PS = -0.1 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1 0.00045 0.00045 450
2 1 0.00046 0.00046 455
3 1 0.00046 0.00046 458
-0.1 Bar 0 Bar
4 1 0.00045 0.00045 450
5 1 0.00045 0.00045 452
Tabel 5.7. Negatif Suction dengan variabel PS = -0.2 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.8 0.00041 0.00051 410
2 0.8 0.00042 0.00052 415
3 0.8 0.00041 0.00051 412
-0.2 Bar 0 Bar
4 0.8 0.00042 0.00052 416
5 0.8 0.00042 0.00052 415
Tabel 5.8. Negatif Suction dengan variabel PS = -0.3 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.7 0.00048 0.00069 480
2 0.7 0.00048 0.00069 476
3 0.6 0.00045 0.00072 445
-0.3 Bar 0 Bar
4 0.6 0.00045 0.00072 450
5 0.7 0.00048 0.00069 478
Tabel 5.9. Negatif Suction dengan variabel PS = -0.4 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.7 0.00041 0.00058 410
2 0.8 0.00042 0.00053 420
3 0.7 0.00040 0.00057 400
-0.4 Bar 0 Bar
4 0.8 0.00043 0.00054 425
5 0.8 0.00043 0.00054 425
Tabel 5.10. Negatif Suction dengan variabel PS = -0.5 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.9 0.00042 0.00047 420
2 0.9 0.00042 0.00047 422
3 1 0.00044 0.00044 440
-0.5 Bar 0 Bar
4 0.9 0.00042 0.00047 421
5 1 0.00043 0.00043 430
Tabel 5.11. Positif Suction dengan variabel PS = -0.1 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.6 0.00035 0.00022 350
2 1.6 0.00035 0.00022 350
3 1.6 0.00035 0.00022 347
-0.1 Bar 0 Bar
4 1.6 0.00035 0.00022 346
5 1.7 0.00037 0.00022 368
Tabel 5.12. Positif Suction dengan variabel PS = -0.2 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1 0.00035 0.00035 350
2 1.1 0.00039 0.00035 390
3 1 0.00036 0.00036 360
-0.2 Bar 0 Bar
4 1.1 0.00037 0.00034 370
5 1.2 0.00029 0.00033 290
Tabel 5.13 Positif Suction dengan variabel PS = -0.3 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.2 0.00039 0.00032 390
2 1.3 0.00041 0.00032 405
3 1.1 0.00038 0.00035 380
-0.3 Bar 0 Bar
4 1.3 0.00040 0.00031 403
5 1.1 0.00038 0.00035 375
Tabel 5.14. Positif Suction dengan variabel PS = -0.4 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.1 0.00040 0.00031 403
2 1.5 0.00043 0.00029 425
3 1.6 0.00045 0.00029 453
-0.4 Bar 0 Bar
4 1.6 0.00046 0.00029 460
5 1.6 0.00046 0.00029 457
Tabel 5.15. Positif Suction dengan variabel PS = -0.5 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 1.6 0.00026 0.00017 260
2 1.6 0.00026 0.00017 260
3 1.6 0.00027 0.00017 265
-0.5 Bar 0 Bar
4 1.5 0.00025 0.00017 250
5 1.6 0.00025 0.00016 250
Tabel 5.16. .Positif Discharge dengan variabel PD = 0 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.9 0.00040 0.00044 404
2 1 0.00041 0.00041 405
3 -0.063 1 0.00041 0.00041 408
0 Bar
Bar
4 1 0.00041 0.00041 406
5 1 0.00040 0.00040 404
Tabel 5.17. Positif Discharge dengan variabel PD = 0.5 bar dan 𝑇℃ = 32.2
No PS PD t (s) V (m3) v (m3/s) V (mL)
1 0.9 0.00043 0.00038 342
2 0.9 0.00035 0.00038 345
3 -0.03 0.9 0.00035 0.00038 347
0.5 Bar
Bar
4 0.9 0.00035 0.00038 345
5 1 0.00038 0.00038 384
Tabel 5.22. Hasil Perhitungan Karakteristik Sistem Curve Pada Suction Positif
PS (pa) PD (bar) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
Tabel 5.23. Hasil Perhitungan Data Eksperimen Discharge Sistem Curve Pada
Suction Positif.
PS (Pa) PD (Pa) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
16.1107169 17.562253
-6300 0 0.000414 1.45153703 0
1 94
15.4992965 16.950833
-300 50000 0.000404 1.45153703 0
5 58
15.4260983 16.877635
-1100 100000 0.000418 1.45153703 0
9 42
16.0141935 17.465730
0 200000 0.000406 1.45153703 0
7 6
16.1910321 17.642569
0 250000 0.000414 1.45153703 0
8 21
Tabel 5.24. Hasil Perhitungan Karakteristik Sistem Curve Pada Suction Negatif
PS (Pa) PD (Pa) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
1.13115239 19.3797920 20.510944
-10000 0 0.000454 0
9 5 44
1.13115239 48.529257
-20000 0 0.00052 47.3981051 0
9 5
1.13115239 28.5444157 29.675568
-30000 0 0.000709 0
9 7 16
1.13115239 19.3797920 20.510944
-40000 0 0.000659 0
9 5 44
1.13115239 25.3986122 26.529764
-50000 0 0.000453 0
9 7 67
Tabel 5.25. Hasil Perhitungan Data Eksperimen Discharge Sistem Curve Pada
Suction Negatif
PS (Pa) PD (Pa) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
1.13115239 3.60679347 4.7379458
-9400 0 0.000536 0
9 5 74
1.13115239 7.2852101
-10000 50000 0.000429 6.15405776 0
9 59
1.13115239 11.6839723 12.815124
-11000 100000 0.00035 0
9 1 71
1.13115239 17.3530345 18.484186
-8000 200000 0.000255 0
9 1 91
1.13115239 27.0648235 28.195975
-4000 250000 0.000195 0
9 2 92
Tabel 5.26. Hasil Perhitungan Karakteristik Pompa Curve Pada Suction Positif
PS (cmHg) PD (cmHg) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
Tabel 5.27. Hasil Perhitungan Karakteristik Pompa Curve Pada Discharge Positif
PS(cmHg) PD (cmHg) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
0.6448068 0.6448068
4.7254 0 0.000414 0 0
55 55
37.5030841 5.1482198 5.1482198
0.2250 0.000404 0 0
4 07 07
75.0061682 10.347614 10.347614
0.8251 0.000418 0 0
7 76 76
150.012336 20.470058 20.470058
0 0.000406 0 0
5 87 87
187.515420 25.587573 25.587573
0 0.000414 0 0
7 59 59
Tabel 5.28. Hasil Perhitungan Karakteristik Pompa Curve Pada Suction Negatif
PS (cmHg) PD (cmHg) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
1.0235029 1.0235029
7.5006 0 0.000454 0 0
44 44
2.0470058 2.0470058
15.0012 0 0.00052 0 0
87 87
3.0705088 3.0705088
22.5019 0 0.000709 0 0
31 31
4.0940117 4.0940117
30.00 0 0.000659 0 0
75 75
5.1175147 5.1175147
37.5031 0 0.000453 0 0
19 19
Tabel 5.29. Hasil Perhitungan Karakteristik Pompa Curve Pada Discharge Negatif
PS(cmHg) PD (cmHg) Q (m3/s) HS (m) Hf (m) HP (m) Ht (m)
0.9620927 0.9620927
7.05 0 0.000536 0 0
67 67
37.5030841 6.1410176 6.1410176
7.5006 0.000429 0 0
4 62 62
75.0061682 11.360882 11.360882
8.2507 0.00035 0 0
7 68 68
150.012336 21.288861 21.288861
6.0005 0.000255 0 0
5 23 23
187.515420 25.996974 25.996974
3.0002 0.000195 0 0
7 77 77
Tabel 5.30. Hasil Perhitungan Key Performance Pada Suction Positif (PD =0)
PS PD Wp Ws (J/Kg)
Q (m3/s) NPSHr NPSHa % efisiensi
(cmHg) (cmHg) (J/Kg)
2.2132282 0.1290164 58.3755933
7.50 0 0.000218 9 12.66
81 54 6
1.8601619 0.2957160 98.1138804
15.00 0 0.000344 9 33.57
38 46 6
1.8290879 0.9457522 113.527678
22.50 0 0.000326 9 36.81
09 45 2
0.9968504 0.0676405 38.9250990
30.00 0 0.000297 9 11.50
16 33 9
2.7222151 0.1621344
37.5031 0 0.000163 9 27.56 170.007041
67 7
Tabel 5.31. Hasil Perhitungan Key Performance Pada Suction Positif (PD =
variasi)
PS PD Wp Ws
Q (m3/s) NPSHr NPSHa % efisiensi
(cmHg) (cmHg) (J/Kg) (J/Kg)
Tabel 5.33. Hasil Perhitungan Key Performance Pada Suction Negatif (PD =
variasi)
PS PD % Wp Ws
Q (m3/s) NPSHr NPSHa
(cmHg) (cmHg) Efisiensi (J/Kg) (J/Kg)
8.1574549 0.5331538 46.4792
7.05 0 0.000536 9 24.78
46 4 4902
6.7526913 0.4267220 71.4679
7.5006 50000 0.000429 9 30.50
09 1 1166
-
125.716
8.2507 100000 0.00035 9 0.5737402 0.3481415 43.77
3734
41
-
0.2536459 181.329
6.0005 200000 0.000255 9 3.0118253 45.99
5 8736
55
-
0.1939645 276.602
3.0002 250000 0.000195 9 3.5196033 53.65
5 5238
62
5.2 Pembahasan
Gambar 5.2.1 System Curve Suction Positif dan Discharge Positif terhadap
Flowrate
Berikut gambar 5.2.1 mengenai hubungan system curve dan flowrate untuk
suction positif dan discharge positif berbanding lurus. Berdasarkan grafik
tersebut ditunjukkan bahwa semakin meningkat flowrate maka head total akan
semakin meningkat, begitu juga sebaliknya semakin menurun flowrate maka
head total semakin menurun. Head total pada perhitungan tinjauan sistem
pompa suction positif dipengaruhi oleh head statis dan head friksi karena
terdapat perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada sisi keluar dengan
permukaan zat cair pada sisi masuk dan adanya perubahan luas penampang
pada saluran pipa sehingga terjadi friction loss. Head kecepatan dan head
tekanan tidak diperhitungkan karena kecepatan masuk dan keluar fluida
dianggap memiliki kecepatan yang konstan sehingga kecepatan dapat dianggap
nol dan tekanan pada tinjauan sistem tidak diperhitungkan karena sistem
berada pada keadaan terbuka sehingga selisih tekanan dianggap nol.
Gambar 5.2.2 System Curve Suction Negatif dan Discharge Negatif terhadap
Flowrate
Berikut gambar 5.2.2 mengenai hubungan system curve dan flowrate untuk
suction negatif dan discharge negatif berbanding lurus. Berdasarkan grafik
tersebut ditunjukkan bahwa semakin meningkat flowrate maka head total akan
semakin meningkat, begitu juga sebaliknya semakin menurun flowrate maka
head total semakin menurun. Head total pada perhitungan tinjauan sistem
pompa suction positif dipengaruhi oleh head statis dan head friksi karena
terdapat perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada sisi keluar dengan
permukaan zat cair pada sisi masuk dan adanya perubahan luas penampang
pada saluran pipa sehingga terjadi friction loss. Head kecepatan dan head
tekanan tidak diperhitungkan karena kecepatan masuk dan keluar fluida
dianggap memiliki kecepatan yang konstan sehingga kecepatan dapat dianggap
nol dan tekanan pada tinjauan sistem tidak diperhitungkan karena sistem
berada pada keadaan terbuka sehingga selisih tekanan dianggap nol.
5.2.2 Analisis Perbandingan Pump Curve dan Flowrate
Gambar 5.2.3 Pump Curve Suction Positif dan discharge Positif terhadap Flowrate
Berikut gambar 5.2.3 mengenai hubungan pump curve dan flowrate untuk
suction positif dan discharge positif tidak berbanding lurus. Grafik yang
didapat tidak linier baik suction positif maupun discharge positif. Grafik
karakteristik pompa seharusnya menghasilkan bentuk yang linier antara kurva
pump curve dan flowrate. Hal ini disebabkan oleh kurang akuratnya
pengambilan data percobaan yang diambil oleh praktikan saat melakukan
percobaan. Dalam perhitungan, praktikan sudah mengkonversi satuan tekanan
tetapi grafik yang didapat tidak jauh bebrbeda. Namun jika dihitung secara
analitis akan menghasilkan perpotongan garis dimana akan didapakan dua buah
titik yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Perpotongan garis ini disebut dengan
titik operasi pompa. Sumbu x mempresentasikan nilai debit dan sumbu y
mempresentasikan nilai head total.
Gambar 5.2.4 Pump Curve Suction Negatif dan Discharge Negatif terhadap Flowrate
Berikut gambar 5.2.4 mengenai hubungan pump curve dan flowrate untuk
suction negatif dan discharge negatif tidak berbanding lurus. Grafik yang
didapat tidak linier baik suction negatif maupun discharge negatif. Grafik
karakteristik pompa seharusnya menghasilkan bentuk yang linier antara kurva
pump curve dan flowrate. Hal ini disebabkan oleh kurang akuratnya
pengambilan data percobaan yang diambil oleh praktikan saat melakukan
percobaan. Dalam perhitungan, praktikan sudah mengkonversi satuan tekanan
tetapi grafik yang didapat tidak jauh bebrbeda. Namun jika dihitung secara
analitis akan menghasilkan perpotongan garis dimana akan didapakan dua buah
titik yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Perpotongan garis ini disebut dengan
titik operasi pompa. Sumbu x mempresentasikan nilai debit dan sumbu y
mempresentasikan nilai head total.
Dimana WHP pompa adalah tenaga yang dihasilkan oleh pompa untuk
memindahkan cairan dengan satuan (Kw), sedangkan ρ merupakan densitas
fluida dengan satuan (kg/m3), lalu Q merupakan flowrate dengan satuan
(m3/s), kemudian g merupakan gaya gravitasi dengan satuan (m/s3), dan ada
NPSHr dengan satuan (m). setelah nilai Whp didapat selanjutnya mencari
nilai Bhp dengan persamaan.
𝑊 (𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛)
BHP = 𝑡