Kontrasepsi Setelah Melahirkan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

Kontrasepsi Setelah Melahirkan

Dalam perencanaan keluarga, pasangan akan menentukan jumlah anak dan rentang waktu
kehamilan. Menurut WHO, jarak antar kehamilan yang disarankan adalah 24 bulan atau 2
tahun. Jadi artinya, sebaiknya pasangan menggunakan alat kontrasepsi setelah melakukan
persalinan untuk menghindari kehamilan yang tidak direncanakan.
Kenapa harus ber-KB?
Secara khusus, penggunaan alat kontrasepsi setelah persalinan akan melindungi wanita dari
risiko kesehatan akibat kehamilan. Wanita membutuhkan fisik dan mental yang sehat serta
stamina yang kuat dalam menjalani kehamilan. Penggunaan alat kontrasepsi akan membantu
menunda kehamilan sehingga wanita bisa mempersiapkan tubuhnya untuk kehamilan
berikutnya yang telah direncanakan. Bahkan penggunaan alat kontrasepsi ini juga dapat
mencegah kehamilan yang tidak direncanakan sehingga mencegah tindakan aborsi yang bisa
berisiko tinggi.
Kapan harus ber-KB?
Untuk ibu yang baru melahirkan, saat yang tepat melakukan KB sebetulnya adalah sesaat
setelah Ibu melahirkan sebelum meninggalkan rumah sakit/klinik. Namun kondisi ini
tergantung dari jenis alat/ metode KB yang dipilih serta apakah Ibu memiliki rencana
menyusui bayinya atau tidak.
Alat Kontrasepsi Paska Persalinan
Sebelum memilih, pasangan perlu mengetahui jenis metode KB yang cocok untuk ibu yang
baru melahirkan:
1. KB metode non hormonal yang terdiri dari
· Metode Amenore Laktasi (MAL)
· Kondom
· Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
· Kontrasepsi mantap (tubekstomi atau vasektomi)
2. KB metode hormonal
· Progestin yang berupa pil KB, suntik, dan implan

Memilih alat atau metode KB sebaiknya dilakukan sejak masa kehamilan mengingat ada
beberapa metode KB yang harus dilakukan langsung setelah persalinan.
- IUD. Alat kontrasepsi IUD disarankan untuk dipasang segera setelah plasenta keluar hingga
48 jam setelah persalinan. Jika tidak, baru bisa dilakukan 4 minggu setelahnya.
- Kontrasepsi mantap atau tubektomi pada wanita. Jika memilih metode KB ini, idealnya
dilakukan dalam 48 jam paska persalinan dan jika tidak dapat dikerjakan dalam 1 minggu
setelah persalinan ditunda 4-6 minggu setelahnya.

- Metode lain yang juga efektif adalah metode amenore laktasi (MAL). Namun metode ini
memiliki beberapa kondisi yang harus dipenuhi. MAL merupakan metode kontrasepsi dengan
cara menyusui. Pada saat ibu menyusui, hormon prolaktin akan meningkat. Peningkatan
hormon ini akan mencegah terjadinya ovulasi dan memperlama masa tidak datangnya haid/
menstruasi pasca melahirkan (amenorea postpartum). Agar MAL berhasil, Ibu harus
memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi selama 6 bulan penuh, saat bayi lapar siang
dan malam. MAL tidak akan efektif lagi ketika bayi berusia 6 bulan dan mendapat asupan
makanan lain serta jika Ibu telah mendapat haid kembali. Terkait dengan kondisi ini,
pasangan disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi lainnya untuk melakukan KB.
Kontrasepsi Ibu Post Partum Untuk Ibu Menyusui

a. MAL

MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara

eksklusif. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila : menyusui secara penuh, lebih efektif

jika pemberian pada saat ibu belum haid sebanyak 8x sehari dan usia bayi kurang dari 6

bulan. Efektif sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian meted kontrasepsi

lainnya.

b. Implan

Implan hormon sering disebut juga Norplant (satu-satunya merk implant yang beredar

di Indonesia) dan di daerah pada umumnya disebut susuk. Alat kontrasepsi jangka panjang ini

berbentuk seperti serpihan kayu dan dipasang di bawah kulit, di atas lengan atas wanita dan

masing-masing mengandung progestin lenovogestrel sintetis yang juga terkandung dalam

beberapa jenis pil KB. Implan hormon memiliki tingkat efektivitas yang cukup tinggi dengan

rata-rata dalam jangka waktu 5 tahun pemakaian adalah 3,9 persen. Tapi untuk wanita dengan

berat tubuh di atas 75 kilogram memiliki resiko kegagalan yang lebih tinggi

c. IUD

IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat

kontrasepsi yang berdaya guna dari 2 hingga 5 tahun. Setelah itu, alat ini dapat diganti

dengan yang baru jika ingin menjauhkan jarak lahir anak selanjutnya. Dipasang setinggi

mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Spiral juga merupakan alat kontrasepsi yang

sesuai jika ibu dalam keadaan sedang menyusui.

d. Tubektomi

Metode yang digunakan adalah dengan melakukan operasi kecil pada daerah rahim

dengan tujuan untuk mengikat saluran tuba falopii sehingga sel telur yang diproduksi tidak

akan terbuahi. Tubektomi ini dilakukan jika seorang perempuan sudah mempunyai anak lebih

dari tiga, tidak ingin punya anak lagi, dan berusia diatas 35 tahun. Sebelum dilakukan metode

ini, akan ada lembar persetujuan yang harus ditandangi oleh pasangan suami.
2. Kontrasepsi Ibu Post Partum Untuk Ibu Yang Tidak Menyusui

a. KB suntik

Kontrasepsi suntikan adalah pencegah kehamilan yang dilakukan

dengancara menyuntikkan obat berisi Depo Medorxi Progesterone Acetate (DMPA) pada otot

(intra muskuler) di bagian bokong (gluteus) yang dalam atau pada pangkal

lengan. Cara kontrasepsi yang satu ini dinilai baik untuk wanita yang masih menyusui

anaknya dan dapat langsung digunakan setelah melahirkan. Suntikan pertama dapat

dilakukan dalam waktu empat minggu setelah melahirkan dan suntikan berikutnya diberikan

setiap satu bulan atau tiga bulan berikutnya.

b. IUD

IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat

kontrasepsi yang berdaya guna dari 2 hingga 5 tahun. Setelah itu, alat ini dapat diganti

dengan yang baru jika ingin menjauhkan jarak lahir anak selanjutnya dan dipasang setinggi

mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri).

c. Implant

Implan hormon sering disebut juga Norplant (satu-satunya merk implant yang beredar

di Indonesia) dan di daerah pada umumnya disebut susuk. Alat kontrasepsi jangka panjang ini

berbentuk seperti serpihan kayu dan dipasang di bawah kulit, di atas lengan atas wanita dan

masing-masing mengandung progestin lenovogestrel sintetis yang juga terkandung dalam

beberapa jenis pil KB.

d. Tubektomi

Tubektomi adalah metode kontrasepsi permanen dengan melakukan pemblokiran

saluran telur wanita sehingga sel telur tidak bisa masuk ke dalam rahim. Cara pemblokiran

pun ada beberapa cara, yaitu dengan menggunakan implant, klip, atau cincin serta dengan

memotong atau mengikat saluran telur wanita. Sedangkan vasektomi adalah prosedur bedah

minor yang memutus deferentia vasa manusia dan kemudian diikat/ ditutup untuk mencegah

sperma dari memasuki aliran mani (ejakulasi).


e. Pil KB kombinasi

Pil sebagai alat kontrasepsi yang diminum merupakan cara pencegahan kehamilan

sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Pil dapat digunakan untuk

menghindari kehamilan pertama atau menjarangkan waktu kehamilan-kehamilan berikutnya

sesuai dengan keinginan wanita. Pil dapat digunakan setelah terjadinya keguguran,

menstruasi atau pada masa post partum bagi ibu yang tidak menyusui bayinya. Beberapa pil

KB kini dikembangkan untuk ibu-ibu yang menyusui bayinya. Untuk konsumsi pil KB ini

sebaiknya anda diskusikan dengan dokter kandungan, disesuaikan dengan kondisi masing-

masing (menyusui atau tidak atau ada kontra indikasi lainnya)

3. Kontrasepsi Pasca Nifas Untuk Ibu Yang Menyusui

a. MAL

Pada wanita menyusui yang mengalami amenore (tidak haid) yang menyusui eksklusif

dengan interval regular, teratur, termasuk malam hari (pada beberapa kasus, pada malam

hari ASI diganti dengan susu formula dalam botol dot, karena ada beberapa wanita yang

malas menyusui jika malam, dengan berbagai alasan, lelah, ngantuk, bayi rewel).

Pemberian ASI eksklusif ini yang berjalan dalam 6 bulan pertama setelah melahirkan, tanpa

suplemen susu formula tambahan, merupakan suatu proteksi kontrasepsi yang sama dengan

yang dihasilkan oleh kontrasepsi oral (efektifitasnya mencapai 98%). Inilah yang disebut

Metode Amenore Laktasi (MAL). Menyusui efektif ini untuk mencegah ovulasi, terjadinya

pematangan sel telur dan pengeluarannya, yang akan memungkinkan terjadinya pembuahan

oleh sperma. Setelah terjadi menstruasi atau diatas 6 bulan namun belum menstruasi,

kemungkinan terjadinya ovulasi akan meningkat. Dengan ASI eksklusif atau mendekati

eksklusif, sebanyak 70% wanita mengalami amenore sampai 6 bulan, dan hanya 37 % yang

mengalami sampai 1 tahun.

b. Implant

Implan hormon sering disebut juga Norplant (satu-satunya merk implant yang beredar

di Indonesia) dan di daerah pada umumnya disebut susuk. Alat kontrasepsi jangka panjang ini
berbentuk seperti serpihan kayu dan dipasang di bawah kulit, di atas lengan atas wanita dan

masing-masing mengandung progestin lenovogestrel sintetis yang juga terkandung dalam

beberapa jenis pil KB.

c. IUD

IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat

kontrasepsi yang berdaya guna dari 2 hingga 5 tahun. Setelah itu, alat ini dapat diganti

dengan yang baru jika Anda masih ingin menjauhkan jarak lahir anak selanjutnya.

d. KB suntik progesteron

KB suntik Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk

tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif.

Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk dalam golongan kontrasepsi ini.

Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera

sangat cocok untuk program postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.

e. Pil KB progesteron

Pil KB Laktasi adalah Pil KB yang cocok bagi ibu menyusui. Pil KB Laktasiberbeda

dengan Pil KB yang lain karena jika Pil KB biasa mengandung dua jenis hormon, yaitu

hormon estrogen dan progesteron, Pil KB Laktasi hanya mengandung satu jenis hormon,

yaitu hormon Progestin. Hormon ini sangat aman digunakan bagi ibu menyusui karena selain

efektif mencegah kehamilan, hormon ini tidak mengganggu produksi dan kualitas ASI.

Justru, Pil KB Laktasi dapat menambah produktifitas ASI sehingga Anda pun dapat tenang

memberikan makanan terbaik bagi si buah hati.

f. Kondom

Alat kontrasepsi kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan

yang kini paling popular di kalangan masyarakat. Penggunaan alat kontrasepsi yang satu ini

dianggap paling praktis dan relatif mudah karena tersedia di berbagai apotek atau

supermarket di mana pun. Kondom adalah kantong karet yang sedemikian rupa tipisnya dan
biasanya terbuat dari lateks. Kantong ini digunakan dengan cara melapisi penis yang dalam

keadaan tegang sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina.

g. KB Alami

Merupakan kombinasi antara bermacam metode KB Alamiah (metode lendir serviks dan

suhu badan basal) untuk menentukan masa subur/ovulasi. Carakontrasepsi yang paling

sederhana sekaligus aman bagi ibu yang menyusui adalah kontrasepsi tanpa menggunakan

obat atau alat. Dua cara yang paling lazim digunakan adalah senggama terputus dan pantang

berkala.

4. Alat kontrasepsi pasca nifas untuk ibu yang tidak menyusui

a. Implant

Implan hormon sering disebut juga Norplant (satu-satunya merk implant yang beredar

di Indonesia) dan di daerah pada umumnya disebut susuk.

b. IUD

IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat

kontrasepsi yang berdaya guna dari 2 hingga 5 tahun. Setelah itu, alat ini dapat diganti

dengan yang baru jika Anda masih ingin menjauhkan jarak lahir anak selanjutnya.

c. KB Suntik Kombinasi

Kontrasepsi suntik kombinasi adalah suatu cara kontrasepsi dengan jalan penyuntikan

sebagai usaha pencegahan kehamilan berupa hormon progesterone dan estrogen pada wanita

usia subur.

d. Pil KB Kombinasi

Pil kombinasi mengandung estrogen dan progesteron dengan profil sebagai berikut :

1) Efektif dan reversibel

2) Harus diminum setiap hari

3) Sangat jarang terjadi efek samping yang serius

4) Pada bulan – bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak

berbahaya dan segera hilang


5) Dapat digunakan oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah memiliki anak maupun

belum

6) Dapat mulai di minum setiap saat jika yakin tidak hamil

7) Tidak di anjurkan diminum oleh ibu yang menyusui

8) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat

e. Kondom

Kondom pria adalah menghalangi terjadinya pertemuan spermatozoa dan ovum

dengan cara menampung sperma diujung kondom sehingga sperma tidak dapat masuk ke

dalam vagina. Kondom Pada pria merupakan sarung atau selubung karet yang berbentuk

silinder dapat terbuat dari lateks(karet), plastik(vinyl), atau bahan alami(produksi hewani)

yang dipasang pada penis saat bersenggama.

f. Tubektomi

Kontrasepsi mantap pada wanita adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang

mengakibatkan kurang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.

Kontrasepsi ini untuk jangka panjang dan sering disebut tubektomi.

Anda mungkin juga menyukai