Anda di halaman 1dari 20

“Laporan Penelitian Sosial Tentang Pengaruh

Narkoba Terhadap Generasi Bangsa”

Disusun oleh:

Nama :Nurul Stefani Ashari


Kelas :X IPS 1

Guru Pembimbing
Drs. Edward Saing, MM

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA


JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 57 JAKARTA

Jalan Kedoya Raya Kebon Jeruk Jakarta Barat

Telepon/Fax. 5801665

Website: www.sma57.sich.id

Email: sma57.jkt@cbn.net.id

1
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH

Pengaruh Narkoba Terhadap Generasi Bangsa

Disusun untuk memenuhi syarat Tugas Akhir Sosiologi Tahun


Pelajaran 2018/2019

Disusun oleh:

Nama :Nurul Stefani Ashari

Kelas :X IPS 1

Guru Pembimbing Penelaah

Drs. Edward Saing, MM Nurul Fadhly

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-

Nya kami dapat menyelesaikan makalah kepemimpinan. Makalah ini diajukan guna

memenuhi tugas mata kuliah kepemimpinan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga

makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk

pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta, April 2018

3
Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ................................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 7
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II .......................................................................................................................................................... 9
PENGARUH NARKOBA ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1 Definisi Narkoba .............................................................................................................................. 9
2.2 Penyalahgunaan Narkoba ...................................................................................................... 14
2.3 Dampak Narkoba Terhadap Generasi Muda....................................................................... 14
BAB III....................................................................................................................................................... 19
PENUTUP.................................................................................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................... 19
3.2 Saran .......................................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 20

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang seharusnya mendapatkan

pendidikan yang baik sehingga kelak bisa mencapai cita-cita bangsa. Namun pada

kenyataannya, seringkali pendidikan di lingkungan sekuitar justru diabaikan. Padahal, hal

inilah yang paling berpengaruh pada pendidikan mentalitas bagi anak bangsa. Orang tua pun

ikut berperan serta dalam pembentukan karakter anak. Tetapi, karena padatnya aktivitas

sehingga tidak dapat meluangkan banyak waktu untuk anak-anak mereka, anakpun (terutama

di usia remaja) mulai mencari jati diri mereka sendiri.

Akibat kurangnya perhatian dari orang tua, kebanyakan remaja saat ini melarikan diri

mereka pada pergaulan bebas yang mungkin baik di mata mereka. Mereka menganggap

bahwa diri mereka diterima di kalangan tersebut. Sehingga dengan mudahnya hanyut terbawa

arus pergaulan yang tidak baik dan mulailah terbentuk karakter mereka yang tidak baik pula.

Misalnya: melawan orang tua, kabur dari rumah, menghabiskan uang orang tua sampai

akhirnya terjerumus narkoba.

Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi

malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi,

karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung

medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit,

dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang

menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada

para seniman dan musisi) Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga

di pengaruhi oleh jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap

5
membantu kreatifitas adalah hasil silangan modern “Cannabis indica” yang berasal dari India

dengan “Cannabis sativa” dari Barat, dimana jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan

tipe yang tumbuh di Indonesia..

Kasus penyalahgunaan narkoba meningkat pesat di Indonesia, meskipun pemerintah

dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya. Penyalahgunaan narkoba memang sulit

diberantas. Yang dapat dilakukan adalah mencegah dan mengendalikan agar masalahnya

tidak meluas. Yang dapat dilakukan adalah mencegah dan mengendalikan agar masalahnya

tidak meluas., sehingga merugikan masa depan bangsa, karena merosotnya kualitas sumber

daya manusia terutama generasi mudanya.

Penyalahgunaan narkoba berkaitan erat dengan peredaran gelap sebagai bagian dari

dunia kejahatan internasional. Mafia perdagangan gelap memasok narkoba, agar orang

memiliki ketergantungan, sehingga jumlah suplai meningkat. Terjalin hubungan antara

pengedar/bandar dan korban. Korban sulit melepaskan diri dari mereka, bahkan tak jarang

mereka terlibat peredaran gelap, karena meningkatnya kebutuhan narkoba. Kini, penderita

ketergantungan obat-obatan terlarang umumnya berusia 15-24 tahun. Kebanyakan mereka

masih aktif di sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau perguruan tinggi.

Bahkan, ada pula yang masih duduk di bangku di sekolah dasar.

Penyalahgunaan narkoba biasanya diawali dengan pemakaian pertama pada usia SD atau

SMP, karena tawaran, bujukan, dan tekanan seseorang atau kawan sebaya. Didorong pula

oleh rasa ingin tahu dan rasa ingin mencoba, mereka menerima bujukan tersebut tanpa

berpikir panjang karena tidak tahu dampak buruk yang diakibatkan oleh narkoba di

kehidupan yang akan datang. Selanjutnya akan dengan mudahnya untuk dipengaruhi

menggunakan lagi, yang pada akhirnya menyandu obat-obatan terlarang dan ketergantungan

pada obat-obatan terlarang.

6
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.

Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk

didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain

narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika,

Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi

kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut

tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika

adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi

sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa saja faktor penyebab penyalahgunaan narkoba?

b. Bagaimana dampak negatif penyalahgunaan narkoba?

c. Bagaimana upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba?

1.3 Tujuan Penulisan

Dengan disusunnya makalah ini penulis bermaksud supaya pembaca:

- Dapat mengetahui berbagai faktor penyebab seseorang menyalahgunakan narkoba.

- Mengetahui dampak-dampak dari penggunaan narkoba, baik psikis maupun lingkungan.

- Selain itu, supaya pencegahan dilakukan sedini mungkin.

7
1.4 Manfaat Penulisan

Dengan membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui apa yang
dimaksud narkoba, fungsi sebenarnya, dan dampak yang dihasilkan apabila
mengonsumsi dalam jumlah banyak. Serta upaya apa yang dapat dilakukan untuk
menghilangkan kecanduan dari narkoba.

8
BAB II

PENGARUH NARKOBA

2.1 Definisi Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah

lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah

Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang

umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba

sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien

saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.Namun kini persepsi itu

disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.

Apabila narkoba atau napza diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikam, berpengaruh

terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat) san sering menyebabkan kertergantungan.

Akibatnya, kerja otak berubah (meningkat atau menurun). Demikian pula dengan fungsi vital

organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain)

Narkoba yang ditelan masuk ke lambung, kemudian masuk ke pembuluh darah. Jika diisap,

atau dihirup, zat diserap masuk ke dalam pembuluh darah melalui saluran hidung dan paru-

paru. Jika zat disuntikan, langsung masuk ke aliran darah. Darah membawa zat itu ke otak.

Narkoba (narkotik, psikotropika, dan obat terlarang) adalah istilah penegak hukum dan

masyarakat. Narkoba disebut berbahaya, karena bahan yang tidak aman digunakan atau

membahayakan dan penggunaannya bertentangan dengan hukum atau melanggar hukum.

Oleh karena itu, penggunaan, pembuatan, dan peredarannya diatur dalam undang-undang.

9
Barang siapa yang menggunakan dan mengedarkannya di luar ketentuan hukum, dikenai

sanksi pidana penjara dan hukuman denda.

Napza (narkoba, psikotropika, zat akdiktif lain) adalah istilah dalam dunia kedokteran. Di sini

penekanannya pada pengaruh ketergantungannya. Oleh karena itu, selain narkotika dan

psikotropika, yang termasuk napza adalah juga obat, bahan atau zat, yang tidak diatur dalam

undang-undang, tetapi menimbulkan ketergantungan, dan sering disalahgunakan.

Berikut jenis-jenis narkoba beserta penjelasan, dampak dan gejalanya:

1. GANJA - Ini dikenal juga dengan istilah Mariyuana, Cimeng, Gelek, Hasis

Terbuat dari tumbuhan Cannabis Sativa.

Dampak: Motivasi rendah & susah dikendalikan, depresi & paranoid, gangguan persepsi &

berpikir; sulit konsentrasi; gerakan lambat

Gejala: Murung, tegang, mudah marah, rasa cemas berlebihan

2. EKSTASI - dikenal juga sebagai: Inex, enak, cui iin, flash, flipper, hammer

Dampak: kerusakan ginjal, hati & otak, kehilangan ingatan dalam jangka waktu yang lama,

menggigil, berkeringat & muntah, tidak mampu untuk berpikir, melihat & menyelaraskan

fungsi tubuh

Gejala: rasa cemas berlebihan, depresi, paranoid, kehilangan sensitifitas, akal sehat dan

kesadaran. Sehingga kematian dapat terjadi karena gangguan pemnuluh darah jantung,

dehidrasi, & pecahnya pembuluh darah di otak.

10
3. KOKAIN: dikenal juga sebagai Crack, daun koka, pstasta koka

Dampak: memicu serangan jantung, stroke & gagal ginjal, perilaku agresif, gemetar

berlebihan, pandangan kabur, halusinasi

Gejala: mudah marah, depresi, cemas & gelisah, kehilangan gairah untuk melakukan sesuatu

4. HEROIN/PUTAW: dikenal juga sebagai: White, Smack, Junk, Serbuk Putih, Medicine,

Ubat

Dampak: detak jantung lemah & sesak napas, kerusakan paru-paru, ginjal & hati, dapat

menularkan virus HIV A,B, D dan infeksi lainnya, sulit konsentrasi, penurunan kesadaran

Gejala: sulit tidur, mata & hidung berarir, mudah marah & gelisah, tremor & kram tubuh,

menggigil & berkeringat, diare & muntah. Jika overdosis bisa menyebabkan kematian karena

pusat pernapasan di otak tertekan & lumpuh

5. KETAMINE: Dikenal juga sebagai Vit K, Kitkat, K, Spesial K

Dampak: sulit menggerakkan anggota tubuh, gangguan persepsi, pendengaran, penglihatan,

penciuman, sentuhan & rasa, berhalusiansi

Gejala: sulit tidur, depresi, mudah marah & tersinggung, ering menguap. Jika overdosis bisa

menyebabkan kesulitan bernapas dan kematian

6. LYSERGIDE: Acid, Trips, Blotters, Tabs, Stamps, Balck Sesame, Seed, Micro, Micro

Dot

Dampak: Memacu detak jantung, napas & temperatur tubuh, mati rasa, gangguan

penglihatan, pendengaran, penciuman, sulit berkonsentrasi

11
7. SHABU dikenal juga sebagai: Ice, Ubas, Methamphetamine

Dampak: gangguan fungsi hati, ginjal dan urat syaraf, perilaku abnormal, mudah bingung,

berkhayal & berhalusinasi, mudah cemas & marah

Gejala: timbul rasa gelisah, cemas, depresi & marah, susah tidur, pernafasan menjadi pendek,

jantung berdebar, hilang nafsu makan

8. INHALANTS digunakan dengan cara dihirup atau dihisap

Dampak: kerusakan permanen pada otak, hati & ginjal, cenderung mengalami pendarahan

pada hidung (mimisan), kehilangan ingatan, sulit belajar & melihat sesuatu secara jelas,

kehilangan kendali tubuh, kram, nyeri dan batuk parah

GEJALA: pusing, gemetar, mudah marah, sulit tidur

Hirupan mendadak dapat menyebabkan serangan jantung, pecahnya pembuluh darah di otak,

hingga kematian

9. ERIMIN - 5

Contoh: Nimetazepam

Dampak: Sulit bicara, bergerak, ketidakselarasan fungsi tubuh, gangguan berfikir dan

pandangan, hilangnya kesadaran

Gejala: cemas & gelisah, insomnia, mudah marah, denyut jantung yang cepat, keringat

berlebihan, kejang & kram perut, mudah bingung, histeris. Jika Overdosis dapat

menyebabkan sulit bernapas dan kemmatian

12
10. OPIUM/CANDU

Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang

hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai "Lates". Getah ini dibiarkan

mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah

akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu

mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang

sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual

belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular,

tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara

dihisap.

Dahulu beberapa jenis narkoba alami. Seperti opium (getah tanaman candu), kokain dan

ganja, digunakan sebagai obat. Akan tetapi, sekarang tidak digunakan lagi dalam pengobatan

karena berpotensi menyebabkan ketergantungan yang tinggi.

11. KODEIN

Kodein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek kodein lebih lemah daripada

heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam

bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.

12. MORFIN

Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupaakan alkaloida utama

dari opium ( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih

atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.

13
2.2 Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud

pengobatan, tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih secara

kurang teratur, dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan

fisik, mental, dan kehidupan sosialnya. Karena pengaruh itulah narkoba disalahgunakan.

Sifat pengaruh itu sementara, sebab setelah itu timbul rasa tidak enak. Untuk menghilangkan

rasa tidak enak, ia menggunakan narkoba lagi. Karena itu, narkoba mendorong seseorang

memakainnya lagi. Terjadinya kecanduan atau ketergantungan tidak berlangsung seketika,

tetapi melalui rangkaian proses penyalahgunaan, yaitu: pola coba-coba, pola pemakaian

sosial, pola pemakaian situasional, pola kebiasaan, dan yang terakhir pola ketergantungan.

Pada proses seseorang menjadi ketergantungan, pada tahap awal pemakaian ia masih dapat

menghentikannya. Namun, setelah terjadi ketergantungan, ia sulit kembali ke pemakaian

sosial, sekeras apapun ia berusaha, kecuali jika menghentikan sama sekali pemakaiannya.

Saat ia mencoba untuk meghentikan pemakaian akan terjadi gejala putus zat. Gejala putus zat

adalah gejala yang timbul jika pemakaian zat dihentikan tiba-tiba atau dikurangi dosisnya.

Berat ringannya gejala putus zat tergantung pada jenis zat narkoba, dosis yang digunakan,

serta lama pemakaiannya. Makin tinggi dosis yang digunakan dan makin lama

pemakaiannya, makin hebat gejala sakitnya.

2.3 Dampak Narkoba Terhadap Generasi Muda

1. Bagi diri sendiri :

a. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja

14
 Daya ingat, sehingga mudah lupa
 Perhatian, sehingga sulit berkonsentrasi
 Presepsi, sehingga memberi perasaan semu/khayal
 Motivasi, sehingga keinginan dan kemampuan belajar merosot, persahabatan rusak,
minat, dan cita-cita semula padam.

Oleh karena itu narkoba menyebabkan perkembangan mental-emosional dan sosial remaja

terhambat. Bahkan ia mengalami kemunduran perkembangan.

b. Keracunan

Keracunan yakni gejala yang timbul akibat pemakaian narkoba dalam jumlah yang cukup

banyak, berpengaruh pada tubuh dan perilakunya. Gejalanya tergantung pada jenis, jumlah,

dan cara penggunaan.

c. Overdosis

Overdosis dapat menyebabkan kematian karena terhentinya pernapasan atau perdarahan otak.

Overdosis terjadi karena toleransi sehingga perlu dosis yang lebih besar, atau karena sudah

lama berhenti pakai, lalu memakai lagi dengan dosis yang dahulu digunakan.

d. Gejala putus zat

Gejala putus zat yakni gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau dihentikan

pemakaiannya. Berat atau ringannya gejala tergantung pada jenis zat, dosis, dan lama

pemakaian.

e. Berulang kali kambuh

Maksud dari berulang kali kambuh yakni tergantungan yang menyebabkan rasa rindu pada

narkoba, walaupun telah berhenti pakai. Narkoba dan perangkatnya, kawan-kawan, suasana,

15
dan tempat-tempat penggunaan dahulu mendorongnya untuk memakai narkoba kembali. Itu

sebabnya pecandu akan berulang kali kambuh.

f. Gangguan perilaku/mental-sosial

Gangguan perilaku/mental-sosial yakni acuh tak acuh, sulit mengendalikan diri, mudah

tersinggung, marah, menarik diri dari pergaulan, serta hubungan dengan keluarga/sesama

terganggu. Terjadi perubahan mental: gangguan pemutusan perhatian, motivasi belajar/

bekerja lemah, ide paranoid.

g. Gangguan kesehatan

Gangguang kesehatan yakni kerusakan atau gangguan fungsi organ tubuh seperti hati,

jantung, paru, ginjal, kelenjar endokrin, alat reproduksi, penyakit kulit dan kelam1n.

h. Kendornya nilai-nilai

Kendornnya nilai-nilai yakni kendornya nilai-nilai kehidupan agama-sosial-budaya, seperti

perilaku seks bebas dengan akibatnya (penyakit kelam1n dan kehamilan yang tidak

diinginkan). Sopan santun hilang. Ia menjadi asosial, mementingkan diri sendiri, dan tidak

memperdulikan orang lain.

i. Masalah ekonomi dan hukum

Masalah ekonomi dan hukum yakni pecandu terlibat hutang. Karena berusaha memenuhi

kebutuhan akan narkoba. Ia mencuri uang atau menjual barang-barang milik pribadi atau

keluarga. Jika masih sekolah, uang sekolah digunakan membeli narkoba, sehingga terancam

putus sekolah. Mungkin juga ia akan ditahan polisi atau bahkan dipenjara.

16
2. Bagi keluarga

Suasana nyaman dan tentram terganggu. Keluarga resah karena barang-barang berharga di

rumah hilang. Anak berbohong, mencuri, menipu, tak bertanggung jawab, hidup semaunya,

asosial. Orang tua malu karena memiliki anak pecandu, merasa bersalah, dan berusaha

menutupi perbuatan anak.

Masa depan anak tidak jelas. Ia putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari

sekolah atau perkerjaan. Stres meningkat. Orang tua putus asa sebab pengeluaran uang

meningkat karena pemakaian narkoba, atau karena harus berulang kali dirawat, bahkan

mungkin mendekam di penjara. Keluarga harus menanggung beban sosial-ekonomi ini.

3. Bagi sekolah

Narkoba merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting bagi proses belajar. Siswa

penyalahguna mengganggu terciptanya suasana belajar-mengajar. Prestasi beajar turun

drastis, tidak saja bagi siswa yang berprestasi, melainkan juga mereka yang kurang

berprestasi atau ada gangguan perilaku. Penyalahguna narkoba berkaitan dengan kenakalan

dan putus sekolah. Kemungkinan siswa penyalahguna membolos lebih besar daripada siswa

lain.

Penyalahgunaan narkoba berhunungan dengan kejahatan dan perilaku asosial lain yang

mengganggu suasana tertib dan aman, perusakan barang-barang milik sekolah, atau

meningkatnya perkelahian. Mereka juga menciptakan iklim acuh dan tidak menghormati

pihak lain. Banyak diantara mereka menjadi pengedar atau mencuri barang milik teman atau

karyawan sekolah.

17
4. Bagi masyarakat, bangsa, dan negara

Mafia perdagangan gelap selalu berusaha memasok narkoba. Terjalin hubungan pengedar

atau bandar dengan korban dan tercipta pasar gelap. Oleh karena itu sekali pasar terbentuk,

sulit memutus mata rantai peredarannya. Masyarakat yang rawan narkoba tidak memiliki

daya tahan dan kesinambungan pembangunan terancam. Negara menderita kerugian karena

masyarakatnya tidak produktif kejahatan meningkat; belum lagi saran/prasarana yang harus

disediakan.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Narkoba adalah obat obatan terlarang yang jika dikonsumsi mengakibatkan kecanduan

dan jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam

tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan

akhirnya kematian.

3.2 Saran

Diharapkan setelah penulis menyusun makalah ini masyarakat sadar akan bahayanya

mengkonsumsi narkoba dan menyalahgunakan narkoba. Karena jika seseorang sudah

kecanduan narkoba, efek sampingnya bukan secara fisik saja, tapi juga secara psikis karena

sudah menimbulkan efek ketergantungan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2005. Anak SD pun Jadi Pecandu Narkoba. Etika & Wacana. Internet.

Anonymous, 2005. NAPZA. Internet.

Bernas Yogya, 2005. Gubernur Ajak Kapolda Perangi Judi. Internet.

Dr. Hartati Kurniadi SpKJ, MHA, 2005. Pencegahan Ketergantungan NAPZA/Narkoba.


News Letter Edisi IV. Internet.

Lilis Siti Nurjanah, Februari 2005. Buku Kimia SMP Kelas VII. Regina. Bandung
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/gwt/x?q=karya+tulis (diakses 14 november 2013 )

http://www.karyailmiah.com (diakses 16 november 2013 )

http://smpnu2dukuhturi.com//(diakses 17 november 2013 )

http://BNN.go.id/pengguna narkoba (diakses 17 november 2013 )

http://www.pramukanet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=106&Itemid=13
2#.UUmyXTdtCSo, (diakses 17 november 2013 )

http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba (diakses 18 november 2013 )

http://belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/ (diakses 19 november 2013 )

http://makassar.tribunnews.com/2012/11/27/brigjen-viktor-ini-dampak-negatif-pengguna-
narkoba (diakses 20 november 2013 )

20

Anda mungkin juga menyukai