Anda di halaman 1dari 22

MODUL PERKULIAHAN

KEWIRAUSAHAAN 1
Manajemen Fungsional
ABSTRAK TUJUAN
Kewiraswastaan atau Kewirausahaan Mahasiswa mengetahui dan menerapkan
(bahasa Inggris: entrepreneurship) adalah konsep manaajemen fungsional meliputi
proses mengidentifikasi, mengembangkan, perencanaan, pengorganisasian,
Tatap Muka
dan membawa visi ke dalam kehidupan. pengimplementasian,
Kode Mata Kuliah : U1219004 dan
pengendalian

10
Fakultas: BISNIS DAN
VisiILMU SOSIAL bisa berupa ide inovatif,
tersebut pengawasan
Disusun Oleh :
peluang, cara yang lebih baik dalam
Program Studi:Akuntansi Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
menjalankan sesuatu.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
2 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen
10.1. Pengertian Manajemen Fungsional
Pengertian dari fungsi adalah suatu klasifikasi yang menunjuk pada sekelompok
akktivitas serupa dalam suatu organisasi seperti pemasaran.Pengertian fungsional adalah
sesuatu hal yang di rancang untuk mampu melakukan satu
atau lebih kegiatan yang practical, lebih mengutamakan
fungsi dan kebergunaan daripada hal-hal yang bersifat
dekorasi atraktif.
Manajemen fungsional adalah untuk
mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi.Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia
memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.

10.2. Aktivitas Manajemen Fungsional


Manajemen fungsional dilihat dari pendekatan manajemen klasik terdiri dari dan
merupakan fungsi – fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengimplementasian dan pengendalian dan pengawasan, secara garis besar sudah di bahas di
bab 9.
10.2.1. Perencanaan
Perencanaan secara garis besar diartikan sebagai proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana
aktivitas kerja organisasi.
Definisi perencanaan adalah Pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa
yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.
Dalam manajemen perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah menejer
agar tercapainya sebuah tujuan, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan
Perencanaan yang baik mempertimbangkan :
Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
3 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
1. Kondisi mendatang
2. Kegiatan yang akan dilaksanakan
3. Periode sekarang rencana dibuat

Kebutuhan perencanaan berada pada semua tingkatan organisasi. Manajemen puncak


mengarah pada perncanaan jangka panjang dan strategi-strategi organisasi, dan manajemen
bawah mengarah pada perencanaan jangka pendek dan pada kelompok kerja/unit
Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak berakhir dan akan dikembangkan perencanaan
kembali, jadi perencanaan bersifat “ fleksibilitas, aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif
“ di sesuaikan dengan tujuan organisasi dan perkembangan bisnis.
Aspek penting dalam perencanaan :
1. Pembuatan keputusan
2. Proses pengembangan dan
3. Penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan masalah

10.2.1.1. Tujuan Perencanaan


Tujuan dari perencanaan menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter  adalah
1. Memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan
rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa
mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-
sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
2. Mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk
melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan
tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
3. Meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat
bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang
manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan
inefesiensi dalam perusahaan.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
4 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
4. Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses
pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses
membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer
tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.

10.2.1.2. Elemen Perencanaan,


Elemen perencanaan terdiri dari dua, yaitu sasaran dan rencana itu sendiri.
a. Sasaran
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran
sering pula disebut tujuan, sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan
membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
1. Sasaran yang dinyatakan (stated goals). Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan
organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam
perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat
oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada
dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan.
2. Sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil
hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.

Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya.
1. Pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-
sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan
(subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya kemudian menurunkannya lagi kepada
anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini
mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena
mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses
penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. sehingga bawahan kesulitan
menerjemahkan sasaran yang sudah ditetapkan dan akhirnya salah mengintepretasi
maksud sasaran .
Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
5 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
2. Pendekatan management by objective atau MBO. Pada pendekatan ini, sasaran dan
tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan.
Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka
capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka
akan meningkat. Tapi terdapat beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama,
negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak
waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat
dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya
tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang.

b. Rencana
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan.
Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting
lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi
penggunaannya.
1. Berdasarkan cakupan, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana
operasional.
 Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi
 Rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota
organisasi.
2. Berdasarkan jangka waktu, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan
rencana jangka pendek.
 Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka
waktu tiga tahun,
 Rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun.
 Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan
memiliki intermediate time frame.
3. Menurut kekhususan, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
6 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
 Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara
umum, tidak mendetail.Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat
ambiguitasnya tinggi.
 Rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
4. Rencanaberdasarkan frekuensi penggunan, yaitu single use atau standing.
 Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja.
 Standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri,
yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.

10.2.1.3. Jenis Rencana


Organisasi menggunakan dua rencana utama yaitu : (1) Rencana strategic, (2) Rencana
operasional. Rencana operasional tumbuh dari rencana strategic dan pernyataan misi, terdapat
empat pokok perbedaan antara rencana strategic dan operasional :
1. Horison waktu
2. Ruang lingkup
3. Kerumitan dan dampak
4. Ketidaktergantungan

Hierarki Rencana

Gambar 10.1. Hierarki Rencana


Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
7 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
10.2.1.4. Tahap Dasar Perencanaan
Tahap Dasar Perencanaan terdiri dari empat tahap, yaitu :
Tahap 1 : Menetapkan keadaan saat ini
Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini
Tahap 3 : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan

Empat Tahap Dasar Perencanaan

Gambar 10.2. Tahap dasar perencanaan

10.2.1.5. Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi Manajemen


Perencanaan adalah fungsi yang paling dan meresap ke seluruh fungsi - fungsi
Manajemen ; Saling berhubung, Saling tergantung dan berinteraksi.

Bagaimana perencanaan dihubungkan dengan fungsi manajemen

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
8 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Gambar 10.3. Hubungan perencanaan dengan Manejemen

Contoh hubungan :
 Proses pengaturan kerja bersama sumber daya organisasi
 Penyusunan personalia
 Penerapan dan menentukan kombinasi dari factor, kekuatan, sumber daya dan hubungan
mengarahkan dan memotivasi karyawan
 Pengawasan sebagai kreteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana

Menurut Donald C. Mosley dan Paul H. Pietri :The Art Of Working With And Through
People, 1975. Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan erat ; Dalam Manajemen
disebut “ Kembar Siam “
Tujuan setiap rencana adalah membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif
terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Para manajer harus dapat menentukan
hubungan-hubungan organisasi, kualifikasi personalia, bagaimana bawahan diarahkan dan cara
pengawasan yang diterapkan.

10.2.2. Pengorganisasian
Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
9 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Definisi organisasi dalam arti umum merupakan sekumpulan atau sekelompok orang
(dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau
alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi,  kooperatif, dorongan-
dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah
ditetapkan.
Definisi pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal,
menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas
pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam rangka
mencapai tuuan organisasi dalam efisiesi.
Organisasi sebagai “ proses pengorganisasian”, yaitu proses penyusunan struktur formal,
mengelompokan, mengatur dan menbagi tugas-tugas pekerjaan diantara para anggota organisasi
agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dan sesuai dengan sumber daya dan
lingkungan organisasi

Istilah pengorganisasian dapat digunakan untuk hal-hal :


1. Cara Manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber
daya organisasi.
2. Bagaimana organisasi mengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi dan penugasan seorang
manajer.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi, jabatan, tuagas dan para karyawan.
4. Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas yang harus dilaksanakan dalam
departemennya dan delegasi wewenang untuk mengerjakan tugas tersebut.

10.2.2.1. Proses Pengorganisasian


Menurut Ernest Dale “ Organization “ tiga langkah pengorganisasian :
1. Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
2. Pembagian beban pekerjaan total secara logika dapat dilaksanakan oleh satu orang.
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinakan pekerjaan para
anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
10 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Aspek-aspek organisasi dan proses pengorganisasian :
1. Pembagian kerja
2. Departementalisasi
3. Bagan organisasi formal
4. Rantai perintah dan kesatuan perintah
5. Tingkat hirarki manajemen
6. Saluran komunikasi
7. Penggunaan komite
8. Rentang Manajemen dan kelompok informal yang tak dapat dihindarkan

10.2.2.2. Tujuan Pengorganisasian


Tujuan pengorganisasian adalah tugas - tugas yang diberikan kepada anggota
organisasi dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan diharapkan dengan tugas
setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus dalam menangani
tugas – tugas yang dibebankan.
Tujuannya adalah :
1. Membantu koordinasi
2. Memperlancar pengawasan
3. Maksinalisasi manfaat
4. Penghematan biaya
5. Meningkatkan kerukunan

10.2.2.3. Struktur Organisasi


Struktur organisasi menggambarkan “ Mekanisme-mekanisme formal organisasi
dikelola”, Kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi,
bagian, posisi, dan orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit kerja) dan hubungan
antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahan dalam menjalin kegiatan oprasional

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
11 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
untuk mencapai tujuan.Struktur organisasi menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan.
Pekerjaan dibagi, dikelompokan dan dikordinasikan (integrasi) secara formal

10.2.2.4. Perancangan Struktur Organisasi


Faktor-faktor penentu perancangan struktur organisasi :
1. Strategi organisasi
2. Teknologi yang digunakan
3. Anggota dan orang-orang yang terlibat
4. Ukuran organisasi

Unsur-unsur struktur organisasi


1. Spesialisasi kerja
2. Standarisasi
3. Koordinasi
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Besaran/ukuran satuan kerja

10.2.2.5. Bagan Organisasi


Bagan organisasi membentuk struktur organisasi, bagan organisasi adalah bagan yang
memperlihatkan adanya saling keterkaitan berbagai posisipada suatu organisasi dalam
pengertian wewenang dan tanggung jawabnya, pada dasarnya terdapat tiga pola organisasi,
yaitu organisasi lini, organisasi fungsional, dan organisasi lini dan staff
Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama struktur organisasi :
1. Pembagian kerja
2. Manajer dan bawahan (rantai perintah)
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Keuntungan bagan organisasi
1. Memberikan gambaran bagaimana organisasi disusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
12 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
2. Manajer, bawahan dan tanggung jawab digambarkan dengan jelas
3. Untuk menangani masalah khusus
4. Menunjukan posisi seseorang dapat ditemukan.
5. Dapat menunjukan potensi kelemahan organisasi
Kelemahan bagan organisasi
1. Masih banyak hal yang tidak jelas dan tidak ditunjukan.
2. Tidak menunjukan berapa besar tingkat wewenang dan tanggung jawab.
3. Tidak menunjukan hubungan informal dan saluran komunikasi

10.2.2.6. Bentuk bagan organisasi


Menurut Henry G. Hodges, Management principles, prantice and problem, terdapat empat
bentuk, yaitu :
1. Bentuk pyramid
2. Bentuk vertical
3. Bentuk horizoltal
4. Bentuk lingkaran

Bagan organisasi bentuk piramida

Gambar 10.4 Bagan organisasi piramida

Bagan organisasi bentuk vertical

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
13 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Gambar 10.5 Bagan organisasi vertikal

Bagan organisasi bentuk horizontal

Gambar 10.6 Bagan organisasi horizontal

Bagan organisasi bentuk melingkar

Gambar 10.7 Bagan organisasi melingkar


Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
14 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
10.2.3. Pelaksanaan – Pengarahan
Aktivitas fungsi manajemen selanjutnya adalah actuating atau pelaksanaan atau
pengarahan, merupakan aktivitas terpenting dalam konsep manajemen dan mengarah kepada
hubungan manusia di dalam organisasi.
Pengarahan di definisiakan sebagai proses menuntun kegiatan – kegiatan para anggota
organisasi ke arah yang tepat. Arah yang dapat menghantarkan pada tercapainya tujuan dari
system manajemen.
Menurut , George R. Terry, mengemukakan bahwa actuating adalah usaha
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan
berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut
oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut
Maka pelaksanaan (actuating) merupakan suatu upaya untuk menjadikan perencanaan
menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap
karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung
jawabnya

10.2.3.1. Komponen Proses Pengarahan


Pada pengarahan terdapat konsep mempengaruhi orang lain, atau disebut dengan
istilah influencing , kemampuan ini akan menentukan keberhasilan seorang manajer. Dalam
proses pengarahan perlu melibatkan empat komponen, yaitu :
1. Memimpin
2. Memotivasi
3. Mempertimbangkan kelompok – kelompok
4. Berkomunikasi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
15 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Gambar 10.8 Komponen dalam proses pengarahan

10.2.3.2. Prinsip Pengarahan


Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif serta
efesien untuk mencapai tujuan.
Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut
manusia, menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Pengarahan yang
dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu:
a. Prinsip mengarah pada tujuan
Bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin
besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan.
Dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan
dukungan/bantuan dari faktor-faktor lain seperti
perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup,
pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta
kemampuan bawahan.
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang kemungkinan tidak
sama dengan tujuan perusahaan. Hal ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing
Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
16 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
individu. Motivasi yang baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi
kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila
mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan
kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para
bawahan.Jika para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala
kegiatannya.Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan
didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab
mereka untuk memperoleh hasil maksimal.

10.2.3.3. Elemen Pengarahan


Elemen – elemen pengarahan yang dapat digunakan dalam manajemen untuk
mengarahkan karyawan agar sesuai dengan tujuan perusahaan dan pencapaian tujuan
perusahaan efektif dan efisien.
Elemen – elemen pengarahan sebagai berikut :
1. Coordinating
Menurut George R. Terry , merupakan fungsi yang harus di lakukan oleh seorang manajer
dapat melakukan komunikasi dari berbagai kepentingan dan perbedaan kepentingan
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
2. Motivating
George R. Terry memberikan pandangan bahwa motivasi merupakan salah satu elemen
penting dalam manajemen perusahaan, dengan memberikan fasilitas yang baik dan gaji
yang cukup maka kinerja para karyawan dalam perusahaan akan optimal dan efektif.
3. Communication
Menurut George R. Terry, komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat di
perlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang baik maka
akan menimbulakan suasana kerja yang kondusif di perusahaan dan menumbuhkan sikap
teamwork yang baik dalam berbagai kegiatan perusahaan.
4. Commanding
Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
17 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Pemberian perintah harus di perhitungkan dan di pertimbangkan agar memberikan efek
atau pengaruh positif di dalam perusahaan. Menurut Prajudi Atmosudirdjo, Dengan
pengarahan yang baik dari para atasan dengan visi dan misi yang jelas dari suatu manajer
perusahaan dapat menimbulkan efek yang positif untuk perusahaan, teamwork yang baik
dan dapat memunculkan decision maker yang bagus. Decision maker dan teamwork dalam
suatu perusahaan adalah kunci kesuksesan dalam mencapai tujuan perusahaan seefektif dan
seefisien mungkin.

Menurut George R. Terry, bahwa fungsi actuating – pengarahan tercakup dalam lima
sub fungsi manajemen yaitu : Communicating, Leading, Directing, motivating dan Facilitating.

10.2.3.4. Tahapan Pengarahan


Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang penting dan langsung berhubungan
dengan karyawan di dalam organisasi, Dalam pengarahan seorang atasa dapat memberikan
pengarahan dalam tiga tahap, yaitu :
1. Memberikan motivasi, inspirasi, semangat atau dorongan kepada setiap karyawan untuk
bekerja sesuai harapan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Muninjaya, hal ini
disebut dengan motivasi, motivasi merupakan proses seorang manajer merangsang
bawahan untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran organisasi sebagai alat untuk
memuaskan keinginan pribadi .
2. Menurut Nuraida , memberikan kesempatan pengembangan diri melalui pemberian
Pendidikan dan pelatihan.
3. Pengarahan yang dilakukan dengan memberikanpetunjuk yang benar, jelas dan tegas.
Menurut Muninjaya bahwa saran atau instruksi kepada sta dalam pelaksanaan tugas har
diberikan dengan jelas agar setiap tugas dapat dilaksanakan dengan baik terarah kepada
tujuan yang sudah ditetapkan.
4. Menurut Herujito, bahwa berkomunikasi secara efektif.

10.2.4. Pengendalian

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
18 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Pengendalian merupakan fungsi manajemen yang menentukan proses manajemen dan
keterampilan yang harus di miliki oleh seorang manajer.
Pengendalian merupakan proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar dapat
dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan melakukan langkah koreksi terhadap
penyimpangan yang berarti.
Yang menjadi ukuran pengendalian adalah standar.Standar merupakan pedoman atau tolak ukur
atau perbandingan yang ditetapkan untuk dasar pengukuran atau suatu pernyataan mengenai
hasil yang diharapkan.
Fungsi dari fungsi pengendalian adalah :
1. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan
pengendalian secara rutin, ketegasan dan pengawasan dan dengan pemberian sanksi
terhadap terjadinya penyimpangan.
2. Memperbaikan setiap penyimpangan yang terjadi, dengan pengendalian dapat diusahakan
cara – cara perbaikan, terutama terdapa penyimpangan yang sudah terjadi.
3. Dibuat organisasi dinamis, dengan pengendalian diharapkan dapat mencegah dan
mengurangi tingkat penyimpangan yang terjadi dan dapat mencegah terjadi penyimpangan.
4. Mempertebal rasa tanggung jawab, harapannaya adalah setiap karyawan memiliki rasa
tanggung jawab terhadap pekerjaan, dengan adanya system pengendalian.

10.2.4.1. Jenis Pengendalian


Pengendalian dalam manajemen mengikuti pola pada proses system, yaitu input,
proses dan output. Jenis pengendalian yang memfokuskan pada proses system, adalah :
A. Metode pengendalian umpan maju
Metode ini disebut dengan istilah pengedalian untuk mengantisipasi masalah sebelum
terjadi. Metode ini dengan membuat berbagai standar kualitas dan kuantitas terdapat
berbagai input – masukan. Manajer harus sudah membuat standar mutu untuk menghindari
penyimpangan.
B. Metode pengendalian berjalan atau bersamaan
Dikenal dengan istilah mengelola masalah pada saat terjadi, metode ini memerlukan standr
perilaku, kegiatan dan pelaksanaan atau prosedur dari setiap aktivitas.Dibutuhkan hasil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
19 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
observasi dari first line manager.Tindakan korektif – perbaikan ditujukan kepada perbaikan
kualitas dan kuantitas sumber daya dan operasi perusahaan.
C. Metode pengendalian umpan balik
Metode ini disebut juga mengelola masalah setelah terjadi, dengan menentukan standar
kualitas dan kuantitas terhadap setiap output – keluaran. Tindakan korektif di lakukan
setelah output dikembalikan oleh konsumen.

10.2.4.2. Proses Pengendalian


Proses pengendalian merupakan pengukuran kemajuan kegiatan berdasarkan
perencanaan yang telah di tetapkan dalam rangka tujuan organisasi dan dievaluasi dan mencari
alternatif pemecahan untuk menyelesaikan masalah.
Proses pengendalian terdiri dari empat langkah yaitu :
A. Penentapan standar kinerja, target sebagai dasar untuk evaluasi
B. Pengukuran prestasi atau kinerja nyata
C. Membandingak kinerja nyata dengan standar kinerja yang ditetapkan.
D. Mengevaluasi hasil dan melakukan tindakan koreksi jika standar tidak tercapai.

10.2.4.3. Sistem Pengendalian Yang Efektif


Sistem pengendalian yang dapat dikatakan diandalkan dan efektif mempunyai
karakteristik tertentu yang sifatnya relatif.Dan memilik ciri-ciri seperti berikut ini.
a. Akurat.
Informasi tentang hasil prestasi kerja harus akurat.Mengevaluasi ketepatan informasi yang
diterima merupakam salah satu tugas pengendalian paling penting yang dihadapi manajer.
b. Tepat waktu.
Informasi hendaknya segera dimanfaatkan untuk pengambilan tindakan yang tepat terhadap
suatu masalah agar menghasilkan perbaikan.
c. Objektif dan komprehensif.
Informasi yang akan digunakan untuk pengawasan harus dapat dipahami dan dianggap
objektif. Sistem informasi yang sulit dipahami akan mengakibatkan kesalahan yang
sebenarnya tidak perlu terjadi.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
20 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
d. Dipusatkan pada titik pengendalian strategis.
Pengendalian harus dipusatkan pada area di mana kemungkinan terjadinya penyimpangan
relatif banyak, juga pada area di mana tindakan koreksi dilaksanakan dalam waktu serta
tempat yang tepat hingga efektif.
e. Ekonomis.
Biaya pengendalian hendaknya lebih sedikit atau paling banyak sama dengan keuntungan
yang diperoleh dalam sistem itu. Caranya ialah bahwa pengeluaran hendaknya minimal
dengan hasil yang hendaknya optimal.
f. Realistis dari organisasi.
Sistem pengendalian harus dapat di gabungkan dengan realitas organisasi.
g. Fleksibel.
Secara umum semua organisasi berada pada lingkungan yang tidak stabil sehingga
perubahan-perubahan yang terjadi perlu diantisipasi.Bentuk antisipasi ini perlu didampingi
dengan pengawasan agar jalannya organisasi tetap sesuai dengan harapan.
h. Perspektif dan operasional.
Sistem pengawasan yang efektif harus dapat mengidentifikasikan tindakan korektif apakah
yang perlu diambil.Informasi harus sampai dalam bentuk yang umum di tangan orang-
orang yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan yang diperlukan itu.
i. Diterima oleh anggota organisasi.
Bahwa sistem pengendalian dapat menghasilkan perstasi kerja yang tinggi di kalangan para
anggota organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki otonomi,
tanggung jawab, dan kesempatan untuk mencapai kemajuan.

DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard (2003), Manajemen, Edisi ke-5, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta
Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
21 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Dimas, 2010, Dasar – dasar Manajemen Actuating,STPB, Bandung
F. Delmar dan S. Shane, "Does Business Planning Facilitate the Development of New
Ventures" Strategic Management Journal, December 2003, pp. 1165—1185.
Griffin, Ricky W., and Ebert, Ronald J., 2006, Business, 8th edition, Pearson Education Inc.,
New Jersey.
Griffin (2005), Fundamental of Management, 4th Ed., Houghton Mifflin Company
Madura, Jeff, 2007, Introduction to Business, 4th edition, South-Western College Publishing,
USA.
Mosley, Donald C. dan Paul H. Pietri (1975) :The Art Of Working With And Through People.
Hanafi, Mamduh M. (2003), Manajemen, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
N.Nuryesrnan M, Moral dan Etika Dalam Dunia Bisnis, Bank dan Manajemen, Mei/Juni 1996.
Robbins, S. and Coulter, M. (2002), Management, 7th Ed., Prentice Hall, Inc. Upper Sadle
River, New Jersey.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2020 Kewirausahaan 1
22 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai