KEWIRAUSAHAAN 1
Manajemen Fungsional
ABSTRAK TUJUAN
Kewiraswastaan atau Kewirausahaan Mahasiswa mengetahui dan menerapkan
(bahasa Inggris: entrepreneurship) adalah konsep manaajemen fungsional meliputi
proses mengidentifikasi, mengembangkan, perencanaan, pengorganisasian,
Tatap Muka
dan membawa visi ke dalam kehidupan. pengimplementasian,
Kode Mata Kuliah : U1219004 dan
pengendalian
10
Fakultas: BISNIS DAN
VisiILMU SOSIAL bisa berupa ide inovatif,
tersebut pengawasan
Disusun Oleh :
peluang, cara yang lebih baik dalam
Program Studi:Akuntansi Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
menjalankan sesuatu.
2020 Kewirausahaan 1
2 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen
10.1. Pengertian Manajemen Fungsional
Pengertian dari fungsi adalah suatu klasifikasi yang menunjuk pada sekelompok
akktivitas serupa dalam suatu organisasi seperti pemasaran.Pengertian fungsional adalah
sesuatu hal yang di rancang untuk mampu melakukan satu
atau lebih kegiatan yang practical, lebih mengutamakan
fungsi dan kebergunaan daripada hal-hal yang bersifat
dekorasi atraktif.
Manajemen fungsional adalah untuk
mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi.Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia
memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
2020 Kewirausahaan 1
3 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
1. Kondisi mendatang
2. Kegiatan yang akan dilaksanakan
3. Periode sekarang rencana dibuat
2020 Kewirausahaan 1
4 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
4. Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses
pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses
membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer
tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya.
1. Pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-
sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan
(subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya kemudian menurunkannya lagi kepada
anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini
mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena
mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses
penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. sehingga bawahan kesulitan
menerjemahkan sasaran yang sudah ditetapkan dan akhirnya salah mengintepretasi
maksud sasaran .
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2020 Kewirausahaan 1
5 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
2. Pendekatan management by objective atau MBO. Pada pendekatan ini, sasaran dan
tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan.
Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka
capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka
akan meningkat. Tapi terdapat beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama,
negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak
waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat
dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya
tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang.
b. Rencana
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan.
Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting
lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi
penggunaannya.
1. Berdasarkan cakupan, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana
operasional.
Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi
Rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota
organisasi.
2. Berdasarkan jangka waktu, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan
rencana jangka pendek.
Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka
waktu tiga tahun,
Rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun.
Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan
memiliki intermediate time frame.
3. Menurut kekhususan, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik.
2020 Kewirausahaan 1
6 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara
umum, tidak mendetail.Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat
ambiguitasnya tinggi.
Rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
4. Rencanaberdasarkan frekuensi penggunan, yaitu single use atau standing.
Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja.
Standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri,
yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.
Hierarki Rencana
2020 Kewirausahaan 1
7 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
10.2.1.4. Tahap Dasar Perencanaan
Tahap Dasar Perencanaan terdiri dari empat tahap, yaitu :
Tahap 1 : Menetapkan keadaan saat ini
Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini
Tahap 3 : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan
2020 Kewirausahaan 1
8 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Gambar 10.3. Hubungan perencanaan dengan Manejemen
Contoh hubungan :
Proses pengaturan kerja bersama sumber daya organisasi
Penyusunan personalia
Penerapan dan menentukan kombinasi dari factor, kekuatan, sumber daya dan hubungan
mengarahkan dan memotivasi karyawan
Pengawasan sebagai kreteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana
Menurut Donald C. Mosley dan Paul H. Pietri :The Art Of Working With And Through
People, 1975. Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan erat ; Dalam Manajemen
disebut “ Kembar Siam “
Tujuan setiap rencana adalah membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif
terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Para manajer harus dapat menentukan
hubungan-hubungan organisasi, kualifikasi personalia, bagaimana bawahan diarahkan dan cara
pengawasan yang diterapkan.
10.2.2. Pengorganisasian
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2020 Kewirausahaan 1
9 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Definisi organisasi dalam arti umum merupakan sekumpulan atau sekelompok orang
(dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau
alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan-
dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah
ditetapkan.
Definisi pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal,
menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas
pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam rangka
mencapai tuuan organisasi dalam efisiesi.
Organisasi sebagai “ proses pengorganisasian”, yaitu proses penyusunan struktur formal,
mengelompokan, mengatur dan menbagi tugas-tugas pekerjaan diantara para anggota organisasi
agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dan sesuai dengan sumber daya dan
lingkungan organisasi
2020 Kewirausahaan 1
10 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Aspek-aspek organisasi dan proses pengorganisasian :
1. Pembagian kerja
2. Departementalisasi
3. Bagan organisasi formal
4. Rantai perintah dan kesatuan perintah
5. Tingkat hirarki manajemen
6. Saluran komunikasi
7. Penggunaan komite
8. Rentang Manajemen dan kelompok informal yang tak dapat dihindarkan
2020 Kewirausahaan 1
11 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
untuk mencapai tujuan.Struktur organisasi menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan.
Pekerjaan dibagi, dikelompokan dan dikordinasikan (integrasi) secara formal
2020 Kewirausahaan 1
12 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
2. Manajer, bawahan dan tanggung jawab digambarkan dengan jelas
3. Untuk menangani masalah khusus
4. Menunjukan posisi seseorang dapat ditemukan.
5. Dapat menunjukan potensi kelemahan organisasi
Kelemahan bagan organisasi
1. Masih banyak hal yang tidak jelas dan tidak ditunjukan.
2. Tidak menunjukan berapa besar tingkat wewenang dan tanggung jawab.
3. Tidak menunjukan hubungan informal dan saluran komunikasi
2020 Kewirausahaan 1
13 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Gambar 10.5 Bagan organisasi vertikal
2020 Kewirausahaan 1
14 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
10.2.3. Pelaksanaan – Pengarahan
Aktivitas fungsi manajemen selanjutnya adalah actuating atau pelaksanaan atau
pengarahan, merupakan aktivitas terpenting dalam konsep manajemen dan mengarah kepada
hubungan manusia di dalam organisasi.
Pengarahan di definisiakan sebagai proses menuntun kegiatan – kegiatan para anggota
organisasi ke arah yang tepat. Arah yang dapat menghantarkan pada tercapainya tujuan dari
system manajemen.
Menurut , George R. Terry, mengemukakan bahwa actuating adalah usaha
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan
berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut
oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut
Maka pelaksanaan (actuating) merupakan suatu upaya untuk menjadikan perencanaan
menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap
karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung
jawabnya
2020 Kewirausahaan 1
15 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Gambar 10.8 Komponen dalam proses pengarahan
2020 Kewirausahaan 1
16 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
individu. Motivasi yang baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi
kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila
mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan
kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para
bawahan.Jika para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala
kegiatannya.Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan
didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab
mereka untuk memperoleh hasil maksimal.
2020 Kewirausahaan 1
17 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Pemberian perintah harus di perhitungkan dan di pertimbangkan agar memberikan efek
atau pengaruh positif di dalam perusahaan. Menurut Prajudi Atmosudirdjo, Dengan
pengarahan yang baik dari para atasan dengan visi dan misi yang jelas dari suatu manajer
perusahaan dapat menimbulkan efek yang positif untuk perusahaan, teamwork yang baik
dan dapat memunculkan decision maker yang bagus. Decision maker dan teamwork dalam
suatu perusahaan adalah kunci kesuksesan dalam mencapai tujuan perusahaan seefektif dan
seefisien mungkin.
Menurut George R. Terry, bahwa fungsi actuating – pengarahan tercakup dalam lima
sub fungsi manajemen yaitu : Communicating, Leading, Directing, motivating dan Facilitating.
10.2.4. Pengendalian
2020 Kewirausahaan 1
18 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Pengendalian merupakan fungsi manajemen yang menentukan proses manajemen dan
keterampilan yang harus di miliki oleh seorang manajer.
Pengendalian merupakan proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar dapat
dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan melakukan langkah koreksi terhadap
penyimpangan yang berarti.
Yang menjadi ukuran pengendalian adalah standar.Standar merupakan pedoman atau tolak ukur
atau perbandingan yang ditetapkan untuk dasar pengukuran atau suatu pernyataan mengenai
hasil yang diharapkan.
Fungsi dari fungsi pengendalian adalah :
1. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan
pengendalian secara rutin, ketegasan dan pengawasan dan dengan pemberian sanksi
terhadap terjadinya penyimpangan.
2. Memperbaikan setiap penyimpangan yang terjadi, dengan pengendalian dapat diusahakan
cara – cara perbaikan, terutama terdapa penyimpangan yang sudah terjadi.
3. Dibuat organisasi dinamis, dengan pengendalian diharapkan dapat mencegah dan
mengurangi tingkat penyimpangan yang terjadi dan dapat mencegah terjadi penyimpangan.
4. Mempertebal rasa tanggung jawab, harapannaya adalah setiap karyawan memiliki rasa
tanggung jawab terhadap pekerjaan, dengan adanya system pengendalian.
2020 Kewirausahaan 1
19 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
observasi dari first line manager.Tindakan korektif – perbaikan ditujukan kepada perbaikan
kualitas dan kuantitas sumber daya dan operasi perusahaan.
C. Metode pengendalian umpan balik
Metode ini disebut juga mengelola masalah setelah terjadi, dengan menentukan standar
kualitas dan kuantitas terhadap setiap output – keluaran. Tindakan korektif di lakukan
setelah output dikembalikan oleh konsumen.
2020 Kewirausahaan 1
20 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
d. Dipusatkan pada titik pengendalian strategis.
Pengendalian harus dipusatkan pada area di mana kemungkinan terjadinya penyimpangan
relatif banyak, juga pada area di mana tindakan koreksi dilaksanakan dalam waktu serta
tempat yang tepat hingga efektif.
e. Ekonomis.
Biaya pengendalian hendaknya lebih sedikit atau paling banyak sama dengan keuntungan
yang diperoleh dalam sistem itu. Caranya ialah bahwa pengeluaran hendaknya minimal
dengan hasil yang hendaknya optimal.
f. Realistis dari organisasi.
Sistem pengendalian harus dapat di gabungkan dengan realitas organisasi.
g. Fleksibel.
Secara umum semua organisasi berada pada lingkungan yang tidak stabil sehingga
perubahan-perubahan yang terjadi perlu diantisipasi.Bentuk antisipasi ini perlu didampingi
dengan pengawasan agar jalannya organisasi tetap sesuai dengan harapan.
h. Perspektif dan operasional.
Sistem pengawasan yang efektif harus dapat mengidentifikasikan tindakan korektif apakah
yang perlu diambil.Informasi harus sampai dalam bentuk yang umum di tangan orang-
orang yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan yang diperlukan itu.
i. Diterima oleh anggota organisasi.
Bahwa sistem pengendalian dapat menghasilkan perstasi kerja yang tinggi di kalangan para
anggota organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki otonomi,
tanggung jawab, dan kesempatan untuk mencapai kemajuan.
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard (2003), Manajemen, Edisi ke-5, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2020 Kewirausahaan 1
21 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id
Dimas, 2010, Dasar – dasar Manajemen Actuating,STPB, Bandung
F. Delmar dan S. Shane, "Does Business Planning Facilitate the Development of New
Ventures" Strategic Management Journal, December 2003, pp. 1165—1185.
Griffin, Ricky W., and Ebert, Ronald J., 2006, Business, 8th edition, Pearson Education Inc.,
New Jersey.
Griffin (2005), Fundamental of Management, 4th Ed., Houghton Mifflin Company
Madura, Jeff, 2007, Introduction to Business, 4th edition, South-Western College Publishing,
USA.
Mosley, Donald C. dan Paul H. Pietri (1975) :The Art Of Working With And Through People.
Hanafi, Mamduh M. (2003), Manajemen, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
N.Nuryesrnan M, Moral dan Etika Dalam Dunia Bisnis, Bank dan Manajemen, Mei/Juni 1996.
Robbins, S. and Coulter, M. (2002), Management, 7th Ed., Prentice Hall, Inc. Upper Sadle
River, New Jersey.
2020 Kewirausahaan 1
22 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF
http://www.undira.ac.id