Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sri Cahyati

Nim : 227017001
Jurusan : S2 Akuntansi
Mata : Akuntansi Manajemen Lanjutan
Kuliah
Tugas : Goal and Objectif, serta peranan Perusahaan dalam meningkatkan
Management System Control

GOAL AND OBJECTIVE

Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan (goal) dan target (objective) bisnis.


Keduanya merupakan komponen yang membentuk arah dan bagaimana bisnis berjalan.
Keduanya berorientasi pada hasil akhir yang diinginkan perusahaan, tapi tujuan dan target
adalah konsep yang berbeda, meskipun saling berkaitan.
Dengan tujuan dan target yang jelas, sebuah perusahaan bisa mencapai visi serta misi yang
diembannya.
Apa Itu Tujuan (Goal)? Mengutip dari Samewave, tujuan atau goal adalah sebuah
pernyataan yang bersifat abstrak tapi mencakup keseluruhan target perusahaan.
Tujuan menjelaskan intensi dan ambisi sebuah perusahaan. Pernyataan dalam sebuah tujuan
pun tidak menjelaskan metode apa yang akan digunakan untuk mencapainya.
Selain itu, waktu yang diinginkan untuk mencapai tujuan pun cenderung berjangka waktu
yang panjang, dari 3 hingga 5 tahun.
Membuat sebuah goal adalah langkah penting dalam melakukan business
planning karena dapat mempengaruhi berbagai hal seperti misi perusahaan, tujuan
finansial, budaya perusahaan, dan strategi marketing.
Beberapa contoh umum dalam sebuah business goal atau tujuan bisnis adalah sebagai
berikut.
 meningkatkan profit
 memperbesar revenue
 meningkatkan efisiensi
 memberikan customer service yang baik
 menjadi pemimpin dalam bidang industri
 membuat sebuah brand

Apa Itu Target (Objective)?

Sedangkan, perbedaan sebuah target dari tujuan adalah pernyataannya yang bersifat
lebih spesifik dan terukur.Selain itu, mengutip dari Goals by Keep Solid, sebuah target pun
harus dicapai dalam jangka waktu yang lebih singkat dibanding tujuan.Dalam target,
dijelaskan aksi atau langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
bisnis.Sebagai contoh, untuk mencapai tujuan “meningkatkan pendapatan”, sebuah
perusahaan akan memiliki target seperti “meningkatkan 30% penjualan sampai akhir
kuartal 2 tahun 2022”.Adapun beragam contoh dari sebuah objective adalah sebagai
berikut. mendapatkan minimal 10% return of investment di tahun ini meningkatkan
nilai saham perusahaan sebesar 5% di bulan Desember tahun ini mengurangi biaya
operasional sebesar 3% dalam 6 bulan menambah followers di media sosial sebanyak
5.000 orang dalam 5 bulan ke depan.

Tujuan atau goal adalah hasil akhir yang ingin kamu dapatkan. Sedangkan, target
atau objective adalah langkah spesifik dan terukur yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Keduanya dibutuhkan dalam sebuah bisnis untuk mendapatkan kesuksesan.
Karena itu, jika perusahaan membuat tujuan tanpa target yang jelas, maka berisiko tidak
bisa mencapai tujuan bisnis.
Mengutip dari Indeed, berikut adalah perbedaan lain goal dan objective yang perlu kamu
ketahui.
1. Prioritas dan hierarkinya
Secara hierarki, tujuan dibentuk untuk mencapai misi sebuah perusahaan.
Sedangkan, target dibuat supaya bisa mencapai beragam tujuan yang telah ditentukan.
Sehingga, secara prioritas dan urutan, tujuan berada di atas target.
2. Cakupannya
Perbedaan lain antara tujuan dan target adalah cakupannya.
Maksudnya, tujuan memiliki cakupan yang sangat luas dan mendefinisikan intensi
yang biasanya sulit diukur dalam angka.
Sedangkan, cakupan sebuah target lebih kecil dibandingkan tujuan dan harus
dijelaskan dalam bentuk kegiatan yang spesifik.
3. Kekhususannya
Perbedaan lainnya antara goal dan objective terletak pada kekhususannya.
Dalam sebuah goal, tidak dijelaskan hal apa saja yang harus dilakukan untuk
mencapainya.Hal ini karena tujuan adalah pernyataan umum tentang apa yang ingin
dicapai oleh perusahaan.
Sedangkan, objective adalah kegiatan spesifik yang perusahaan harus lakukan dalam
jangka waktu tertentu.
4. Wujud
Sebuah tujuan dapat tidak berwujud, abstrak, dan tidak dapat diukur.
Sedangkan, sebuah target dijelaskan dalam hal-hal yang bersifat nyata dan dapat
diukur.
Sebagai contoh, sebuah tujuan yang berbunyi “memberikan customer service yang baik
kepada konsumen” bersifat tidak berwujud dan memiliki kesan abstrak.
Hal ini karena tidak terdapat tolok ukur jelas tentang baik atau buruknya sebuah
pelayanan konsumen.
Kemudian, target yang berhubungan dengan tujuan tersebut bisa berbunyi “mengurangi
waktu menunggu konsumen untuk mendapatkan informasi tentang suatu hal sebanyak
satu menit”.
5. Jangka waktu
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jangka waktu adalah aspek lain yang
menjadi perbedaan besar antara tujuan dan target.
Sebuah tujuan dibuat untuk dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu yang relatif
lebih panjang dibandingkan target.
Tujuan sendiri biasanya dibagi menjadi beberapa target yang disebarkan dalam
beragam jangka waktu pendek.
6. Bahasa
Sebuah tujuan biasanya dijelaskan menggunakan bahasa konseptual.
Sedangkan, sebuah target dijelaskan menggunakan bahasa yang kreatif dan actionable.

PERAN MANAJEMENT CONTROL SYSTEMS (MCS)

Sistem manajemen sangat diperlukan untuk mendorong peningkatan


berkesinambungan dalam organisasi. Sayangnya, hanya sedikit organisasi bisnis yang
memiliki sistem manajemen yang efektif. Padahal, sistem manajemen bermanfaat dalam
menempatkan kerangka kerja terstruktur untuk mengukur kinerja harian fungsi-fungsi
utama dalam bisnis. Terkait dengan sistem manajemen dan management control systems
(MCS), Garcia (2015)[1], mengungkapkan beberapa hal berikut:

How Management Control Systems Work


MCS pada dasarnya adalah alat bisnis untuk memantau dan mengendalikan
seberapa baik kinerja organisasi terhadap tujuannya. Ini menilai efektivitas manajer,
memberikan umpan balik terkait kinerja individu, dan ke mana arah organisasi. Apabila
memerlukan koreksi, MCS dapat memberi tahu tindakan apa yang diperlukan untuk
menjaga semuanya tetap terkendali.
MCS yang baik memiliki perkiraan, perencanaan, pemantauan, pengendalian, pelaporan
dan tindakan yang berfungsi di setiap tingkat manajemen bisnis. Setiap siklus akan
memberi kontribusi dari tingkat bawah ke atas, yang kemudian dapat dilakukan tindakan.
MCS memastikan setiap tingkat struktur bekerja bersama secara harmonis, sehingga
seluruh organisasi dapat bekerja sesuai rencana. Apabila salahsatu instrumen berhenti,
maka seluruh sistem akan hancur. Melalui sistem ini, titik kegagalan dapat diidentifikasi
dengan cepat. Sehingga dapat mengambil tindakan dengan individu yang bertanggung
jawab sebelum segala sesuatunya terlalu jauh dari seharusnya.

How Management Control Systems Help You


MCS akan mendukung budaya peningkatan berkelanjutan dalam bisnis.
Mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, menciptakan lingkungan yang ingin
berkembang dan memaksimalkan peluang bisnis. Saat implementasi, mungkin beberapa
melakukan penolakan terhadap penerapan MCS yang komprehensif. Memiliki MCS yang
efektif dapat menghilangkan asumsi yang tidak memiliki dasar. MCS dapat meningkatkan
aliran data di seluruh organisasi dan memberi gambaran yang lebih besar tentang apa yang
terjadi dalam bisnis; apa yang berfungsi dan apa yang tidak, dan di mana tindakan perlu
diambil untuk mendorong peningkatan. MCS berdasar pada fakta, bukan persepsi, sehingga
keterampilan pengambilan keputusan dapat lebih baik dan informasi yang diperoleh lebih
banyak. 
Komunikasi merupakan hal yang penting. Melalui MCS, semua informasi dapat
mengurangi jumlah waktu rapat, karena informasi secara otomatis sampai ke orang yang
membutuhkannya. Apalagi, setiap waktu yang dihabiskan dalam rapat mewakili jam yang
bisa digunakan dengan cara yang lebih efektif. MCS yang kuat meningkatkan kinerja dalam
bisnis. Manajer bertanggung jawab untuk mencapai hasil yang jelas, dan individu tahu apa
yang diharapkan dari mereka dan apa yang harus mereka lakukan untuk mencapainya. 
Semua hal dalam MCS dapat mengurangi ambiguitas & ketidakpastian dalam bisnis. Hal
ini membantu mengubah perilaku karyawan, memberitahu tugas & kewajiban masing-
masing, serta menjauhkan dari asumsi yang tidak pasti. Hal ini dapat menggantikan budaya
stagnasi dengan perbaikan terus-menerus, menyoroti bidang-bidang di mana pekerjaan
dapat menjadi lebih baik & menciptakan peluang untuk pengembangan. 

Building An Effective Management Control System


Prinsip-Prinsip Dasar MCS adalah; 1) apa yang ingin kita lakukan, 2) bagaimana kita
akan melakukannya, 3) bagaimana kinerja ini dikelola, & 4) bagaimana masalah ini
diidentifikasi dan diselesaikan. Agar peluang dapat diidentifikasi, informasi harus mengalir
dalam semua tingkatan. Sehingga dapat mengambil keputusan & tindakan. Informasi yang
tepat harus sampai ke orang yang tepat pada waktu yang tepat. Berikut adalah beberapa
karakteristik yang harus dicari dalam sistem untuk mengetahui efektivitasnya dalam
meningkatkan kinerja;
 Pekerjaan yang dirancang dengan baik dan alur kerja yang mengurangi duplikasi
dan aktivitas bernilai rendah,
 Pelaporan dan komunikasi yang jelas, dengan struktur manajemen minimalis,
 Peran & tanggung jawab yang jelas didefinisikan di semua fungsi,
 Manajer bekerja sebagai fasilitator dan pelatih dengan tim, bukan sekedar
pimpinan,
 Staf memiliki fokus bersama yang mendorong tujuan,
 Telah mempersiapkan perencanaan,
 Target & sasaran yang dikomunikasikan dengan baik melalui elemen-elemen
sistem,
 Program manajemen yang secara proaktif memantau kemajuan dan mengambil
tindakan korektif tepat waktu,
 Pelaporan yang relevan, singkat dan tepat waktu yang berdasarkan fakta dan
memungkinkan pengambilan keputusan berdasarkan informasi,
 Ada pelaporan real time dan ringkasan masalah operasional, konsekuensi terukur
dan akar penyebabnya,
 Rapat yang efektif untuk menganalisis kondisi yang tidak sesuai jadwal dan
mendorong perencanaan tindakan untuk menyelesaikan akar permasalahan,
 Peningkatan berkelanjutan yang menyeluruh di seluruh organisasi, yang didorong
oleh perencanaan operasional,
 Secara aktif mencari metode praktik terbaik dan menerapkannya di seluruh tim.
[1] Linda Garcia, 2015, What Is a Management Control System?

Anda mungkin juga menyukai