Anda di halaman 1dari 11

PLANNING ANG GOAL SETTING

DISUSUN OLEH :

PUTRI FEBRI FAKHIRAH

201980054

Trisakti School Of Management

2019
Goal Setting And Planning Overview

Tujuan (goal) adalah Sebuah keadaan atau kondisi yang diinginkan oleh suatu
organisasi di masa depan serta berusaha untuk merealisasikannya. Rencana (plan) adalah
Sebuah rencana untuk mencapai tujuan dan menentukan alokasi sumber daya yang
diperlukan, jadwal, tugas, dan tindakan lainnya. Sementara perencanaan (planning)
adalah sebuah tujuan untuk mencapai kesuksesan suatu organisasi.

Level Of Goals And Plans

Proses perencanaan dimulai dengan misi formal yang mendefinisikan tujuan dasar
organisasi, terutama untuk audiens eksternal. Misi adalah dasar untuk tingkat tujuan dan
rencana strategis (perusahaan), yang pada gilirannya membentuk tingkat taktis (divisi)
dan tingkat operasional (departemen).

Menejer puncak (top managers) biasanya bertanggung jawab untuk membangun


tujuan dan rencana yang strategis dan mencerminkan komitmen terhadap efisiensi dan
efektivitas organisasi. tujuan dan rencana taktis adalah tanggung jawab manajer
menengah, seperti kepala divisi utama atau unit fungsional. Manajer Adivision akan
merumuskan rencana taktis yang berfokus pada tindakan besar yang harus diambil divisi
untuk memenuhi bagiannya dalam rencana strategis yang ditetapkan oleh manajemen
puncak. Rencana operasional mengidentifikasi prosedur atau proses spesifik yang
diperlukan di tingkat bawah organisasi, seperti masing-masing departemen dan
karyawan.

The Organizational Planning Process

1. Develop The Plan mendefinisikan misi, visi, menetapkan tujuan.


2. Translate The Plan menentukan rencana dan sasaran taktis.
3. Plan Operations menentukan tujuan dan rencana operasional.
4. Execute The Plan menggembangka dan merencanakan tujuannya sendiri

Goal Setting In Organization

Keseluruhan proses perencanaan dimulai dengan pernyataan misi dan tujuan untuk
organisasi secara keseluruhan. Sasaran tidak hanya muncul sendiri di organisasi. Tujuan
dikonstruksikan secara sosial, yang artinya ditentukan oleh individu atau kelompok.

Organizational Mission

Misi tersebut menggambarkan nilai-nilai, aspirasi, dan alasan keberadaan


organisasi. Misi yang didefinisikan dengan baik adalah dasar untuk pengembangan
semua tujuan dan rencana berikutnya. Tanpa misi yang jelas, tujuan dan rencana dapat
dikembangkan secara sembarangan dan tidak membawa organisasi ke arah yang
diperlukan. Mission Statement menyatakan secara luas dalam lingkup bisnis dasar dan
operasi organisasi yang membedakannya dari jenis organisasi yang serupa.

Goals And Plans

Strategic Goals adalah Pernyataan secara luas tentang di mana organisasi ingin
berada di masa depan dan berkaitan dengan organisasi secara keseluruhan, dari pada
divisi atau departemen tertentu. Strategic Plans adalah Langkah-langkah suatu tindakan
dimana organisasi bermaksud untuk mencapai tujuan yang strategis. Perencanaan
strategis cenderung bersifat jangka panjang dan dapat menentukan langkah-langkah aksi
organisasi dari dua hingga lima tahun di masa depan. Tujuan rencana strategis untuk
mengubah tujuan organisasi menjadi kenyataan dalam periode waktu tersebut.
Align Goals Using A Strategy Map

Tujuan organisasi yang dirancang secara efektif selaras; yaitu, mereka konsisten
dan saling mendukung sehingga pencapaian tujuan di tingkat rendah memungkinkan
pencapaian tujuan tingkat tinggi. Kinerja organisasi adalah hasil dari seberapa baik
elemen-elemen yang saling tergantung ini selaras, sehingga individu, tim, dan
departemen bekerja bersama untuk mencapai tujuan spesifik yang pada akhirnya
membantu organisasi mencapai kinerja tinggi dan memenuhi misinya. Strategy map
adalah Representasi visual dari pendorong utama kesuksesan organisasi, menunjukkan
hubungan sebab dan pengaruh antara tujuan dan rencana.

Operational Planning

Manajer menggunakan tujuan operasional untuk mengarahkan karyawan dan


sumber daya ke arah pencapaian hasil spesifik yang memungkinkan organisasi untuk
melakukan secara efisien dan efektif. Salah satu pertimbangan adalah bagaimana
menetapkan tujuan yang efektif. Sepuluh manajer menggunakan sejumlah pendekatan
perencanaan, termasuk manajemen berdasarkan tujuan (MBO), rencana penggunaan
tunggal, dan rencana berdiri.

Criteria For Effective Goals

Penelitian telah mengidentifikasikan faktor-faktor tertentu yang memiliki tujuan


yang efektif. Pertama tujuan harus spesifik dan terukur, jika memungkinkan tujuan
operasional harus dinyatakan dalam istilah kuantitatif, seperti meningkatkan laba. Tidak
semua tujuan dapat dinyatakan dalam bentuk angka, tetapi tujuan yang tidak jelas
memiliki sedikit daya motivasi bagi karyawan. Karena kebutuhan, tujuan kualitatif dan
kuantitatif. Poin penting adalah bahwa tujuan harus didefinisikan secara tepat dan
memungkinkan kemajuan yang tak terukur. Sasaran yang efektif juga memiliki periode
waktu yang ditentukan yang menentukan tanggal di mana pencapaian tujuan akan diukur.
Indikator kinerja (KPI) menilai apa yang penting bagi organisasi dan seberapa baik
organisasi berkembang menuju pencapaian sasarannya.
Management-by-objectives (MBO)

Management-by-objectives (MBO) adalah sistem dimana manajer dan karyawan


menentukan tujuan untuk setiap departemen, proyek, dan orang, kemudian
menggunakannya untuk memantau kinerja selanjutnya. Model langkah-langkah penting
dari sistem MBO disajikan dalam Tampilan 7.6. Empat kegiatan utama yang membuat
MBO berhasil:

1. Set goals. Menetapkan tujuan, melibatkan karyawan di semua tingkatan dan


melihat lebih dari kegiatan sehari-hari untuk menjawab pertanyaan, "Apa yang
ingin kita capai?" Manajer mempertimbangkan kriteria tujuan yang efektif yang
dijelaskan di bagian sebelumnya dan memastikan untuk menetapkan tanggung
jawab untuk pencapaian tujuan.
2. Develop action plans. Suatu rencana tindakan menentukan jalannya tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan yang dinyatakan. Rencana tindakan dibuat
untuk individu dan departemen.
3. Review progress. Tinjauan kemajuan berkala penting untuk memastikan bahwa
rencana aksi bekerja. KPI sering menyediakan data untuk tinjauan.
4. Appraise overall performance. Langkah terakhir dalam MBO adalah untuk
mengevaluasi apakah tujuan tahunan telah dicapai untuk individu dan departemen.
Banyak perusahaan telah menggunakan MBO, dan sebagian besar manajer berpikir
itu adalah alat manajemen yang efektif. Kinerja ditingkatkan ketika karyawan
berkomitmen untuk mencapai tujuan, termotivasi karena mereka membantu
memutuskan apa yang diharapkan, dan bebas untuk menjadi banyak akal. Pendekatan
sistematis baru yang baru-baru ini muncul disebut manajemen dengan cara (MBM) ,
yang memfokuskan perhatian pada metode dan proses yang digunakan untuk
mencapai tujuan. Sebuah istilah yang diciptakan oleh H. Tomas Johnson dan rekan
penulisnya dalam buku ini Keuntungan Melampaui Ukuran. MBM didasarkan pada
gagasan bahwa ketika manajer mengejar kegiatan mereka dengan cara yang benar,
hasil positif akan dihasilkan. MBM memfokuskan orang untuk mempertimbangkan
cara daripada hanya mencapai tujuan.

Single Use and Standing Plans

Single-use plans dikembangkan untuk mencapai serangkaian tujuan yang tidak


mungkin terulang di masa depan. Standing plans adalah rencana berkelanjutan yang
memberikan panduan untuk tugas atau situasi yang terjadi berulang kali dalam organisasi.
Tampilan 7.8 menguraikan jenis utama rencana penggunaan tunggal dan rencana berdiri.
Benefits and Limitations of Planning

Beberapa manajer percaya bahwa perencanaan ke depan diperlukan untuk


mencapai apa pun, sedangkan yang lain berpikir bahwa perencanaan membatasi kinerja
pribadi dan organisasi. Kedua pendapat itu pantas karena perencanaan dapat memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penelitian menunjukkan bahwa perencanaan secara umum
memengaruhi kinerja perusahaan. Berikut beberapa alasannya:

 Goals and plans provide a source of motivation and commitment. Perencanaan


dapat mengurangi ketidakpastian bagi karyawan dan memperjelas apa yang harus
mereka capai. Kurangnya tujuan yang jelas menghambat motivasi karena orang
tidak mengerti apa yang sedang mereka upayakan.
 Goals and plans guide resource allocation. Perencanaan membantu manajer
memutuskan di mana mereka perlu mengalokasikan sumber daya, seperti
karyawan, uang, dan peralatan. Di Netflix, misalnya, tujuan memiliki lebih banyak
tawaran video online daripada dalam format DVD berarti mengalokasikan lebih
banyak dana untuk hak film Internet dan menghabiskan lebih banyak waktu
manajer untuk membangun aliansi dengan perusahaan lain.
 Goals and plans are a guide to action. Perencanaan memusatkan perhatian pada
target spesifik dan mengarahkan upaya karyawan ke arah hasil penting. Ini
membantu para manajer dan karyawan lain mengetahui tindakan apa yang perlu
mereka ambil untuk mencapai tujuan.
 Goals and plans set a standard of performance. Karena perencanaan dan
penetapan tujuan mendefinisikan hasil yang diinginkan, mereka juga menetapkan
kriteria kinerja sehingga manajer dapat mengukur apakah segala sesuatunya
berjalan atau tidak. Sasaran dan rencana memberikan standar penilaian.

Terlepas dari manfaat ini, beberapa peneliti juga berpikir perencanaan dapat
merusak kinerja organisasi dalam beberapa hal. Dengan demikian, manajer harus
memahami keterbatasan perencanaan, terutama ketika organisasi beroperasi di
lingkungan yang bergejolak:

 Goals and plans can create a false sense of certainty. Memiliki rencana dapat
memberi manajer perasaan palsu bahwa mereka tahu seperti apa masa depan.
Namun, semua perencanaan didasarkan pada asumsi, dan manajer tidak dapat
mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan untuk industri mereka atau untuk
pesaing, pemasok, dan pelanggan mereka.
 Goals and plans may cause rigidity in a turbulent environment. Masalah
terkait adalah bahwa perencanaan dapat mengunci organisasi ke dalam sasaran,
rencana, dan kerangka waktu tertentu, yang mungkin tidak lagi sesuai. Mengelola
dalam kondisi perubahan dan ketidakpastian memerlukan tingkat fleksibilitas.
Man-agers yang percaya pada "tetap di jalur" akan sering tetap dengan rencana
yang salah bahkan ketika kondisi berubah secara dramatis.
 Goals and plans can get in the way of intuition and creativity. Keberhasilan
seringkali datang dari kreativitas dan intuisi, yang dapat terhambat oleh
perencanaan rutin yang terlalu banyak. Misalnya, selama proses penetapan tujuan
dalam proses MBO yang dijelaskan sebelumnya, karyawan mungkin bermain
aman untuk mencapai tujuan daripada ide-ide kreatif. Demikian pula, manajer
terkadang memadamkan ide-ide kreatif dari karyawan yang tidak sesuai dengan
rencana aksi yang telah ditentukan.

Planning for a Turbulent Environment

Mempertimbangkan keterbatasan dalam perencanaan, apa yang harus dilakukan


manajer? Salah satu cara para manajer dapat memperoleh manfaat dari perencanaan dan
mengendalikan keterbatasannya adalah dengan menggunakan pendekatan perencanaan
inovatif yang selaras dengan lingkungan yang bergolak saat ini. Pendekatan pohon yang
membantu menguatkan organisasi untuk peristiwa yang tak terduga — bahkan tak
terbayangkan — adalah perencanaan kontinjensi, skenario pembangunan, dan
perencanaan krisis.

Contingency Planning

Contingency plans mendefinisikan respons perusahaan yang harus diambil dalam


kasus keadaan darurat, kemunduran, atau kondisi yang tidak terduga.

Building Scenario

Scenario building Perpanjangan perencanaan kontinjensi adalah teknik perkiraan.


melibatkan melihat tren dan diskontinuitas saat ini dan memvisualisasikan kemungkinan
di masa depan.

Crisis Planning

Banyak perusahaan juga terlibat dalam perencanaan krisis untuk memungkinkan


mereka mengatasi peristiwa tak terduga yang begitu tiba-tiba dan menghancurkan
sehingga mereka berpotensi menghancurkan organisasi jika manajer tidak siap dengan
respons yang cepat dan tepat.

 Crisis prevention. Tahap pencegahan krisis melibatkan kegiatan yang dilakukan


manajer untuk mencoba mencegah terjadinya krisis dan mendeteksi tanda-tanda
peringatan potensi krisis.
 Crisis preparation. Tahap persiapan krisis mencakup semua perencanaan
terperinci untuk menangani krisis saat krisis terjadi.

Innovative Approaches to Planning

Evolusi pendekatan baru dimulai dengan pergeseran ke decentralized planning,


yang berarti bahwa para ahli perencanaan bekerja dengan para manajer di divisi atau
departemen utama untuk mengembangkan tujuan dan rencana mereka sendiri.

Set Stretch Goals For Excellence

Stretch Goals adalah tujuan yang masuk akal namun sangat ambisius yang begitu
jelas, meyakinkan, dan imajinatif sehingga mereka meningkatkan karyawan dan
menghasilkan keunggulan.

Use Performance Dashboards

Orang membutuhkan cara untuk melihat bagaimana rencana berkembang dan


mengukur kemajuan mereka menuju pencapaian tujuan. Perusahaan mulai menggunakan
business performance dashboards sebagai cara bagi eksekutif untuk melacak metrik
kinerja utama, seperti penjualan dalam kaitannya dengan target, jumlah produk pada
pesanan-kembali, atau persentase panggilan layanan pelanggan yang diselesaikan dalam
periode waktu tertentu.

Deploy Intelligence Teams

Tim intelijen adalah kelompok manajer dan karyawan lintas fungsi, biasanya
dipimpin oleh profesional intelijen kompetitif, yang bekerja bersama untuk mendapatkan
pemahaman mendalam tentang masalah bisnis tertentu, dengan tujuan menyajikan
wawasan, kemungkinan, dan rekomendasi tentang tujuan dan rencana terkait dengan
masalah itu.

Anda mungkin juga menyukai