Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI MANAJEMEN

(Vision, Mission, Goals, Objective and Strategy Typology)

MAKALAH

Disusun oleh:
Melita Amoe Baptista Barros S432008016
Moh. Zidni Ilman S432008017

Disusun guna memenuhi tugas matakuliah akuntansi manajemen

Dosen Pengampu:
Dr. Setianingtyas Honggowati, M.M., Ak

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
Pendahuluan

Dalam membuat suatu keputusan di sebuah organisasi bisnis memerlukan strategi-

strategi yang efektif dan efisien. Maka pihak manajemen memerlukan informasi yang

terperinci mengenai keadaan organisasi saat ini. Sistem akuntansi yang dirancang untuk

melayani sekelompok pengguna di dalam dan di luar organisasi, dan menyediakan data dan

informasi yang diperlukan bagi mereka untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan

organisasi.

Akuntansi manajemen merupakan sub-akuntansi yang bertujuan untuk melayani

manajemen internal organisasi dan membantu mereka dalam melakukan fungsi perencanaan,

pengendalian, pengambilan keputusan serta evaaluasi kinerja dalam operasional dan jarak

jauh. Sistem ini telah beradaptasi dari waktu ke waktu untuk memenuhi kebutuhan informasi

dengan menciptakan banyak metode dan teknik yang bertujuan untuk melayani kebutuhan

manajemen.

Saat ini dunia bisnis menjadi semakin dinamis karena faktor-faktor seperti sosial,

ekonomi, politik dan tentunya teknologi. Maka agar suatu bisnis bisa bertahan harus

memikirkan langkah strategis dan disitulah peran dari akuntansi manajemen. Suatu organisasi

memerlukan informasi terkait lingkungan bisnisnya, karena itu akuntansi manajemen

menyediakan informasi dalam mempersiapkan dan mengevaluasi rencana strategis yang

berorientasi pada masa depan. Tanpa informasi yang memadai maka tidak mungkin

manajemen dapat mengambil langkah strategis yang tepat untuk bisnisnya.


Pembahasan

1. Strategic Management Accounting

Dalam buku (Strategic Management Accounting conceps, processes, issues; 2nd

edition; Zahirul hoque) mendefinisikan Strategic Management Accounting adalah proses

mengidentifikasi, mengumpulkan, memilih dan menganalisis data akuntansi, untuk

membantu manajemen dalam membuat keputusan strategis serta untuk menilai efektivitas

perusahaan.

Strategic management accounting memiliki tujuan sebagai penyedia informasi

perusahaan dalam melakukan kontrol dan evaluasi kinerja. Strategic management accounting

juga menyediakan informasi akuntansi yang akan digunakan manajer dalam melakukan

fungsi perencanaan dan pengendalian perusahaan. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat

untuk memudahkan manajer dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan

perusahaan tercapai. Disisi lain, orientasi ke arah jangka panjang harus terus dilakukan

dengan strategi dan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga dapat disimpulkan peran

utama.

Iklim bisnis saat ini bisa dikatakan dinamis dan kompleks karena dipengaruhi oleh

faktor sosial, ekonomi, politik dan teknologi. Agar tetap bertahan di lingkungan bisnis yang

semakin kompleks, suatu organisasi bisnis harus memikirkan kembali filosofi strategis serta

peran akuntansi manajemen didalamnya.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Sebuah bisnis tidak hanya diartikan berdasarkan nama perusahaan. Identitas suatu

bisnis dapat dengan jelas dilihat dari visi dan misi bisnis tersebut. Visi dan misi yang jelas

dari sebuah perusahaan akan menuntun perusahaan tersebut ke tujuan yang jelas, terarah dan
objektif. Visi perusahaan dapat mengarahkan, memusatkan, memotivasi, menyatukan bahkan

menginspirasi seluruh komponen dalam perusahaan untuk mencapai kinerja yang superior.

Beberapa hal tersebut yang membuat pembahasan tentang visi dan misi bisnis penting untuk

dilakukan, terutama ketika melihat bahwa setiap perusahaan harus mempunyai tujuan dalam

menjalankan usahanya.

Secara umum, visi suatu perusahaan harus dapat menjawab satu pertanyaan mendasar.

Apa yang ingin dicapai oleh perusahaan? Itulah pertanyaan yang menjadi dasar dalam

mendefinisikan apa itu visi. Beberapa definisi visi antara lain:

a. J.B. Whittaker

Menurut J.B. Whittaker dalam bukunya “Strategic Planning and management”, visi

perusahaan didefinisikan sebagai gambaran masa depan yang akan dipilih dan yang akan

diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan.

b. Philip Kotler

Menurut Kotler, visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan

dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-

nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.

Kemudian tujuan dari penetapan visi perusahaan sebagai berikut:

a. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan

b. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan

c. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan perusahaan

d. Menentukan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas

e. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan


Pernyataan visi suatu perusahaan memberikan gambaran terhadap apa yang terlihat

oleh manajemen puncak sebagai alasan untuk eksistensi suatu perusahaan. Visi tersebut

menggambarkan tentang apa yang menjadi harapan perusahaan. Visi juga merupakan

deskripsi yang ideal dan bagian dari gambaran masa depan yang potensial yang diharapkan

oleh manajemen perusahaan. Visi adalah impian setiap orang dalam organisasi yang bisa

menghubungkan dan memanfaatkan waktu mereka dan usaha-usaha untuk mencapainya

(Digman, 1999).

Kita sudah mengerti tentang visi atau gambaran tentang cita-cita suatu perusahaan di

masa yang akan datang, maka kita harus memikirkan pula bagaimana visi tersebut dapat

tercapai. Ada banyak langkah yang ditempuh perusahaan dalam mencapai visinya diuraikan

dalam misi perusahaan.

Misi perusahaan merujuk pada suatu pertanyaan mendasar yang pernah diajukan oleh

Peter drucker. Apa bisnis kita? Jawaban dari pertanyaan ini merupakan gambaran besar

tentang apa saja yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya.

Keberadaan misi perusahaan sangat penting untuk perumusan tujuan perusahaan dan

formulasi strategi yang efektif. Secara sederhana, misi merupakan pernyataan tentang apa

yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya mewujudkan visi. Misi merupakan

sesuatu yang harus dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian

visi.

Adapun manfaat dari misi antara lain:

a. Memastikan tujuan dasar organisasi

b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan sumberdaya di

organisasi/perusahaan

c. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum


d. Menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah

e. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan penugasan

hingga elemen tanggung jawab organisasi

f. Memberikan tujuan dasar organisasi dan kemungkinan untuk menerjemahkan tujuan

dasar ini menjadi tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga parameter waktu,

biaya, dan kinerja dapat dievaluasi dan dikontrol.

Wheelen dan Hunger (1998) telah mengklasifikasikan pernyataan misi perusahaan

dalam arti “luas” dan”sempit”. Pernyataan misi dalam arti luas mengacu pada pernyataan

umum perusahaan yang mengacu pada para pengguna informasi, seperti pemegang saham,

pelanggan dan karyawan, sedangkan pernyataan misi dalam arti sempit menggambarkan

bisnis utama organisasi.

3. Tujuan dan Sasaran Perusahaan

Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memuaskan kebutuhan dari

konsumen dengan nilai-nilai tertentu. Secara umum, tujuan perusahaan dapat berupa:

a. Mencapai keuntungan maksimal

b. Mempertahankan kelangsungan hidup

c. Mengejar pertumbuhan

d. Menampung tenaga kerja

Sebuah tujuan perusahaan adalah sebuah hasil yang spesifik, dimana perusahaan

berusaha untuk mencapai atau mempertahankan. Tujuan sebuah perusahaan dipilih untuk

mengimplementasikan strategi perusahaan atau untuk meluruskan perusahaan agar lebih erat

dengan visi dan misinya.

Salah satu contoh dari sebuah tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan laba.

Sebuah tujuan organisasi tidak diperhitungkan secara spesifik. Sebuah perusahaan bekerja
sesuai dari misi yang dimilikinya untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam perusahaan

komersial, tujuan keuangan mendominasi dalam hal ini return on investment, return on

equity, earnings per share, dan sebagainya.

4. Sasaran perusahaan

Objective atau sasaran adalah hasil yang dicari di masa yang akan datang atau tujuan-

tujuan dan harapan-harapan yang diinginkan di masa yang akan datang. Objective adalah

hasil akhir dari aktivitas perusahaan yang direncanakan. Objective adalah target yang

diinginkan dalam cakupan dari visi untuk merealisasikan misi (Viljoen dan Dann, 2000).

Pada level perusahaan, objective bisa dibagi ke dalam pernyataan visi dan misi, dan sebuah

pernyataan tujuan. Setiap visi dan misi direfleksikan ke dalam level-level yang berbeda pada

abstraksi dan ketelitian.

Mintzberg, quinn dan voyer (1995) mendeskripsikan keputusan strategi sebagai hal

yang menentukan keseluruhan arah dari sebuah perusahaan dan kelangsungan hidup

perusahaan yang terakhir dalam cahaya yang bisa diprediksi dan tidak bisa diprediksi, dan

ketidaktahuan perubahan yang mungkin terjadi yang paling penting di sekeliling perusahaan.

Dalam membuat suatu strategi perusahaan, ada tiga tipe keputusan strategi yang dibuat, yaitu:

1. Bisnis apa yang akan dioperasikan dalam perusahaan?

2. Bagaimana seharusnya perusahaan bersaing dalam bisnis?

3. Sistem apa yang seharusnya dimiliki perusahaan di lingkungannya untuk mendukung

strategi yang kompetitif?

keputusan strategi yang efektif dalam sebuah perusahaan antara lain:

- Berurusan dengan batas-batas perusahaan

- Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan sumber daya perusahaan


- Membutuhkan kesesuaian dari aktivitas perusahaan dengan sumber daya

- Memiliki implikasi sumber daya untuk perusahaan

- Mempengaruhi arah jangka panjang perusahaan

Adapun tahapan utama dari keputusan strategi adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan strategi bisnis

b. Mengkomunikasikan strategi-strategi tersebut diseluruh bagian perusahaan

c. Mengembangkan dan melakukan taktik-taktik untuk mengimplementasikan strategi

tersebut

d. Mengembangkan dan melakukan taktik-taktik untuk mengimplementasikan strategi

tersebut

e. Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen kontrol untuk

memonitor keberhasilan dari tiap tahap implementasi, dan karenanya keberhasilan

tersebut disampaikan dalam pertemuan strategi objektif.

5. strategic business unit dan typology strategy

Strategic business unit adalah sub unit organsasi bisnis atau yang memiliki

seperangkat produk atau jasa yang berbeda yang dijual ke pelanggan/ kelompok pelanggan,

bertahan menghadapi dari pesaing yang jelas dan misi yang berbeda dari unit-unit operasi

lain dalam perusahaan. Menurut Lynch dan Cross (1991), Strategic business unit adalah

bisnis yang terpisah dalam jumlah besar, perusahaan biasanya beragam, memiliki konsep

bisnis dan misi yang berbeda, memiliki pesaing mereka sendiri, terutama dari pihak eksternal

dan membuat keputusan manajemen yang independen.

Ada tiga tipe strategi yang digunakan oleh perusahaan bisnis, yaitu:

1. corporate strategy
Strategi ini menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan menentukan bisnis apa yang

diinginkan oleh perusahaan.

2. Competitive/ unit business strategy

Strategi ini terjadi pada unit bisnis, divisi atau level produk, dan hal itu mengacu pada

bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam masing-masing tipe aktivitas dan mencoba

untuk mencapai keuntungan yang relatif kompetitif terhadap para pesaingnya.

3. functional strategy

Strategi ini berkaitan dengan berbagai fungsional atau aktivitas operasional, seperti

perekrutan, pemasaran, penyaluran, dan iklan.

Ada beberapa tipologi strategi menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Tipologi strategi Simon

- Strategi sebagai proses

Strategi ini menjelaskan aktivitas inheren manajemen dalam membentuk ekspektasi

dan tujuan serta memfasilitasi pekerjaan pada perusahaan dalam mencapai tujuan

tersebut.

- Strategi sebagai posisi yang kompetitif

Strategi ini mengacu kepada bagaimana perusahaan bersaing dalam pasarnya.

- Strategi tingkat bisnis

Strategi ini mengacu kepada bagaimana perusahaan bersaing dalam bisnis yang

diberikan dan posisinya sendiri diantara para pesaingnya.

- Strategi tingkat perusahaan

Strategi ini berfokus untuk menentukan bisnis apa atau bisnis perusahaan yang dipilih

untuk bersaing dan jalan yang paling efekstif terhadap alokasi sumber daya langka

antar unit bisnis.


2. Tipologi strategi Miles dan Snow’s (1978)

Miles dan snow menyarankan bahwa perusahaan mengembangkan dengan sadar

sebuah image untuk mendemonstrasikan bagaimana dan kenapa struktur dan proses

organisasi mencerminkan kesimpulan mengenai pasar dan bagaimana kesimpulan tersebut

membuka jalan untuk pengembangan di masa yang akan datang.

Miles dan Snow membagi empat tipe strategi, yaitu prospector, defender, mix

analyzer dan reactor, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Prospector adalah organisasi yang hampir setiap saat secara terus menerus

mengamati peluang pasar, dan secara reguler melakukan percobaan untuk

memunculkan kecenderungan dalam lingkungan konsumen. Organisasi ini sering

membuat perubahan-perubahan dan ketidakpastian. Namun karena konsentrasinya

sangat kuat pada inovasi produk dan pasar, maka biasanya organisasi ini kurang

efisien.

2. Defender, organisasi yang mempunyai domain product market yang sempit.

organisasi ini jarang membutuhan penyesuaian penting dalam teknologinya,

struktur atau metode operasinya. Sebagai gantinya mereka mencurahkan perhatian

utama kepada peningkatan efisiensi operasi.

3. Analyzer, organisasi yang beroperasi dalam dua tipe yakni domain product market

yang stabil dan tetap melakukan perubahan-perubahan. Lebih kearah

penggabungan antara strategi prospector dan defender, artinya perusahaan ini

tidak terlau berani mengambil resiko dalam berinovasi , tapi tetap berusaha

menciptakan keunggulan dalam pelayanannya kepada pasar.

4. Reactors, organisasi yang manajer puncaknya seringkali mempersepsikan bahwa

telah terjadi perubahan dan ketidakpastian dalam lingkungan, tetapi tidak dapat
meresponnya secara efektif. Karena tipe organisasi ini kurang konsisten mengenai

hubungan strategy-structure, maka jarang membuat penyesuaian yang dapat

memberi kekuatan untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh lingkungannya.

3. Strategi kompetitif porter (1980)

Michael porter berpendapat bahwa tidak terdapat banyak jenis strategi yang berbeda

secara spesifik dari sistem kontrol yang digunakan. Porter mengusulkan, strategi unit bisnis

bersaing guna mengungguli organisasi satu sama lain pada persaingan industri, ada dua cara

yaitu lower cost dan differentiation.

Lower cost adalah strategi mengefisienkan seluruh biaya produksi sehingga

menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah dibandingkan pesaing. Strategi

ini fokusnya pada harga, jadi biasanya produsen tidak terlalu peduli dengan berbagai faktor

pendukung dari produk ataupun harga. Sedangkan Differentiation adalah strategi memberikan

penawaran yang berbeda dibandingkan penawaran yang diberikan oleh pesaing. Strategi ini

mengisyaratkan perusahaan mempunyai jasa atau roduk yang mempunyai kualitas atau fungsi

yang bisa membedakan dirinya dengan pesaing.

Michael porter mengidentifikasi lima dasar kekuatan kompetitif yang menentukan

intensitas persaingan dalam suatu industri yaitu:

a. Ancaman pelaku bisnis yang baru (threat of entry).

b. Ancaman produk pengganti (threat of subtitute product).

c. Kekuatan tawar menawar pembeli (bergaining power of consumers)

d. Kekuatan tawar menawar pemasok (bergaining power of supplier)

e. Pesaing yang sudah ada (rivalry among existing competitor)


Daftar Pustaka

Hoque, Zahirul.2006. Strategic Management Accounting: Concept, Process, and Issues 2nd
ed.Pearson Prentice-Hall Selected articles.
Habbe, Abdul hamid dan Jogiyanto, HM. 2001. Studi terhadap pengukuran kinerja akuntansi
perusahaan prospektor dan defender dan hubungannya dengan harga saham:
analisis dengan pendekatan life cycle theory. Jurnal riset akuntansi Indonesia. Vol 4,
No 1
Ward, Keith. 2011. Strategic management accounting. New York:Routledge

Anda mungkin juga menyukai