Anda di halaman 1dari 16

LECTURE NOTES

Introduction to Management and


Business

Week 2

Planning Work Activities &


Managing Strategy

Introduction to Management and Business-R6 | 1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa diharapkan mampu mendemonstrasikan pengetahuan fungsi bisnis yang berbeda


seperti :
1. Apa dan Mengapa Perencanaan
2. Tujuan dan Rencana
3. Menetapkan Tujuan dan Mengembangkan Rencana
4. Isu Kontemporer dalam Perencanaan Manajemen Strategis
5. Proses Manajemen Strategis
6. Strategi Perusahaan
7. Strategi Kompetitif
8. Masalah Manajemen Strategi Saat Ini

OUTLINE MATERI:

• The What and Why of Planning


• Goals and Plans
• Setting Goals and Developing Plans
• Contemporary Issues in Planning Strategic Management
• The Strategic Management Process
• Corporate Strategies
• Competitive Strategies
• Current Strategies Management Issues

Introduction to Management and Business-R6 | 2


ISI MATERI

2.1. Planning Work Activities


2.1.1. The What and Why of Planning

Perencanaan merupakan fungsi dari menejemen yang terkait dengan penetapan


tujuan organisasi, penentuan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dan pengembangan
rencana untuk mengintegrasikan serta mengoordinasikan kegiatan kerja mereka.
Perencanaan berhubungan dengan hasil akhir (apa) dan sarana (bagaimana).

Ada empat alasan dilakukan perencanaan, antara lain:


(1) Memberikan arah kepada para manajer dan non manajer apa yang berusaha
dicapai oleh organisasi.
(2) Mengurangi ketidakpastian dengan mengantisipasi perubahan,
mempertimbangkan dampak perubahan dan mengembangkan respon yang tepat.
(3) Meminimalkan pemborosan dan kekosongan. Apabila aktivitas kerja
dikoordinasikan sesuai rencana, ketidakefisienan akan menjadi jelas dan dapat
diperbaiki.
(4) Menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam fungsi pengendalian.

2.1.2. Goals and Plans


Tujuan adalah hasil yang diinginkan atau target. Hal ini menjadi dasar keputusan
manajemen dan membentuk kriteria terhadap pengukuran hasil kerja. Tujuan merupakan
dasar dari sebuah perencanaan. Rencana merupakan dokumen yang menentukan kerangka
bagaimana tujuan itu akan terpenuhi. Rencana biasanya meliputi: alokasi sumber daya,
jadwal dan tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tujuan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Stated Goals, pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi dan yang
ingin diyakini para pemangku kepentingan tentang tujuannya
2. Real Goals, adalah Tujuan secara aktual dikejar oleh organisasi yang dapat dilihat
dari tindakan para anggota.

Introduction to Management and Business-R6 | 3


2.1.2.1. Jenis-Jenis Rencana

Terdapat 6 jenis rencana, yaitu :


(1) Rencana Strategis; rencana yang diterapkan pada organisasi secara
keseluruhan dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi.
(2) Rencana Operasional; rencana yang meliputi area operasional tertentu dalam
organisasi, bersifat lebih sempit dibandingkan rencana strategis
(3) Rencana jangka panjang; rencana yang mempunyai jangka waktu lebih dari
tiga tahun
(4) Rencana jangka pendek; rencana yang berjangka waktu kurang dari satu
tahun. Diantara rencana jangka panjang dan pendek ada rencana menengah.
(5) Rencana spesifik; rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak
memberikan ruang bagi interpretasi.
(6) Rencana arahan; rencana yang dipakai untuk merespons perubahan yang
tidak terduga; merupakan rencana fleksibel yang menentukan panduan
umum.
Jenis-jenis rencana tersebut tidak independen, artinya rencana strategis
biasanya bersifat jangka panjang, memberikan arahan dan digunakan satu
kali, sementara rencana operasional biasanya bersifat jangka pendek, spesifik
dan siaga.

Gambar 2.1 : Type of Plans


Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018
Introduction to Management and Business-R6 | 4
2.1.3. Penetapan Tujuan dan Pengembangan perencanaan

Seperti yang telah nyatakan sebelumnya, tujuan memberikan arahan untuk semua
keputusan manajemen dan membentuk kriteria pengukuran pencapaian kinerja aktual.
Segala sesuatu yang dilakukan anggota organisasi harus berorientasi pada pencapaian
tujuan.
Tujuan dapat ditetapkan melalui proses penetapan tradisional; dimana tujuan
ditetapkan oleh manajer puncak kemudian diturunkan ke bawah dan menjadi subtujuan bagi
setiap area organisasi. Perspekktif tradisional ini mengasumsikan bahwa manajer puncak
mengetahui apa yang terbaik.
Selain menetapkan tujuan secara tradisional, penetapan tujuan juga dapat dilakukan
dengan metode manajemen menurut tujuan (management by objective / MBO) yang
mana sebuah proses penetapan tujuan dilakukan dengan melibatkan dan bersama
dengan karyawan serta menggunakan tujuan tersebut sebagai dasar evaluasi kinerja
karyawan. Program MBO mempunyai empat unsur yaitu;
1. Spesifikasi tujuan,
2. Pembuatan keputusan partisipatif,
3. Jangka waktu eksplisit dan
4. Umpan balik kinerja.

2.1.3.1. Langkah – Langkah dalam penetapan tujuan


Manajer perlu mengikuti lima langkah saat menetapkan tujuan :
1. Meninjau visi dan tujuan organisasi,
Misi adalah pernyataan umum dari tujuan organisasi yang memberikan
panduan menyeluruh tentang apa yang dianggap penting oleh anggota. Manajer
harus meninjau misi sebelumnya menulis tujuan karena tujuan harus
mencerminkan misi tersebut.
2. Evaluasi ketersediaan sumberdaya,
Anda tidak ingin menetapkan tujuan yang tidak mungkin capai dengan sumber
daya yang tersedia. Meskipun tujuan harus menantang, namun tetap saja tujuan
juga harus realistis.
Introduction to Management and Business-R6 | 5
3. Tentukan tujuan secara individu atau dengan masukan dari orang lain,
Tujuan mencerminkan hasil yang diinginkan dan harus sesuai dengan misi
organisasi. Tujuan harus dapat diukur, spesifik, dan menyertakan batasan
waktu untuk dalam pencapaiannya.
4. Tuliskan tujuan dan komunikasikan kepada semua yang perlu tahu
Tujuan harus dituliskan dengan baik dan dikomunikasikan kepada anggota
yang ada dilevel lebih rendah supaya setiap orang memahami tujuan tersebut
serta dapat menyatakan tentang pentingnya bekerja menuju target tertentu.
5. Tinjau hasil dan apakah tujuan tercapai.
Jika tujuan tidak tercapai, maka menejemen dapat mengubahnya sesuai
kebutuhan.

Gambar 2.2: Downside of Traditional Goal-Setting


Sumber: Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

2.1.4. Contemporary Issues in Planning


Meski pun perencanaan itu sangat penting dalam proses manajemen namun ada
sekelompok yang memberikan kritikan terhadap perencanaan. Beberapa kritikan yang
ditujukan terhadap perencanaan tersebut antara lain:
a. Perencanaan dapat menyebabkan kekakuan
b. Rencana tidak dapat dikembangkan untuk lingkungan yang dinamis
c. Rencana formal tidak dapat menggantikan intuisi dan kreativitas
d. Perencanaan memfokuskan perhatian manajer pada kompetisi saat ini,
bukan kemampuan bertahan terhadap hidup esok
e. Perencanaan formal memperkuat kesuksesan yang dapat menimbulkan
kegagalan, dan
f. Merencanakan saja tidak cukup

Introduction to Management and Business-R6 | 6


2.2. Managing Strategy

2.2.1. What and Why is Strategic Management Important?


Manajemen strategik adalah apa yang dilakukan manajer untuk
mengembangkan strategi organisasi. Ini merupakan tugas yang melibatkan semua fungsi
manajemen dasar diantaranya: perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian.
Strategi organisasi adalah rencana mengenai bagaimana sebuah organisasi akan
melakukan sesuatu yang harus dikerjakan dalam bisnis, bagaimana organisasi akan
menang bersaing, dan bagaimana menarik serta memuaskan para pelanggannya agar
dapat mencapai tujuannya.

2.2.1.2. Manajemen Strategik sangat penting karena:

(1) Penerapan strategik dapat membedakan seberapa baik kinerja perusahaan


(2) Manajer di semua jenis dan ukuran organisasi terus menghadapi situasi
yang berubah, maka proses manajemen strategik dapat memeriksa faktor-
faktor yang relevan dan memutuskan tindakan apa yang akan diambil.
(3) Organisasi bersifat kompleks, maka manajemen strategi akan
membantu untuk mengoordinasikan serta memfokuskan usaha para
karyawan pada apa yang penting.

2.2.2. The Strategic Management Process Corporate Strategies


Proses manajemen strategi adalah proses enam langkah yang memandu
perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Meskipun Empat langkah yang
pertama menjelaskan perencanaan yang dilakukan, namun Implementasi dan Evaluasi
tetaplah penting. Bahkan startegi terbaik bisa saja gagal jika menejemen tidak
melakukan evaluasi dengan benar.

Introduction to Management and Business-R6 | 7


2.2.2.1. Langkah – Langkah dalam proses strategic menejemen

Langkah 1. Mengidentifikasi Misi, tujuan dan Strategi Organisasi saat


ini.

Sebuah organisasi membutuhkan Misi – sebuah pernyataan tentang


tujuannya. Mendefinisikan sebuah misi akan memaksa manajer untuk
mengidentifikasikan apa yang harus dilakukan organisasi dalam menjalankan
bisnis. Komponen pernyataan misi meliputi:

(1) Pelanggan: siapakah pelanggan perusahaan?


(2) Pasar: di manakah perusahaan bersaing secara geografis?
(3) Perhatian atas kelangsungan hidup, pertumbuhan, atau profitabilitas: apakah
perusahaan berkomitmen pada stabilitas pertumbuhan dan keuangan?
(4) Filosofi: apakah dasar kepercayaan, nilai, dan prioritas etis perusahaan?
(5) Perhatian pada citra publik: bagaimana responsivitas perusahaan terhadap ke
khawatiran sosial dan lingkungan?
(6) Produk atau layanan: apakah produk atau jasa utama perusahaan?
(7) Teknologi: apakah perusahaan mengikuti teknologi saat ini?
(8) Konsep mandiri: apakah keunggulan kompetitif dan kompetensi inti yang
utama perusahaan
(9) Perhatian bagi karyawan: apakah karyawan merupakan aset yang bernilai
bagi perusahaan ?

Langkah 2. Melakukan Analisis Eksternal


Dalam analisis eksternal, manajer harus memeriksa lingkungan khusus
dan umum untuk melihat tren serta perubahan. Lingkungan eksternal meliputi:
(1) Ekonomi, meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat suku bunga,
nilai tukar mata uang.
(2) Sosial, budaya, meliputi gaya hidup kembali ke alam, wanita karier, tren
mode pakaian, budaya suatu negara, budaya daerah tertentu atau pengaruh
budaya dari luar negeri.
(3) Politik, pemerintah, hukum, meliputi aktivitas politik seperti pemilu,
Introduction to Management and Business-R6 | 8
kebijakan pemerintah atau UU yang berlaku bagi perusahaan (UU
tentang gaji minimum, UU tentang periklanan, UU tentang pajak, UU
tentang keamanan produk, UU tentang persaingan, dan lain-lain ).
(4) Teknologi meliputi perkembangan teknologi dunia yang berpengaruh bagi
operasional perusahaan. Contoh: mesin-mesin operasional pabrik,
Teknologi informasi, teknik periklanan tertentu (internet).
(5) Lingkungan persaingan, meliputi daya saing terhadap pesaing yang
sudah ada, daya saing terhadap pemain baru di industri di mana perusahaan
beroperasi, daya tawar menawar terhadap pemasok, terhadap pembeli dan
terhadap produk substitusi.

Setelah menganalisis lingkungan, manajer harus menunjukkan peluang


apa yang dapat dieksploitasi perusahaan dan ancaman yang harus diatasi dari
lingkungan eksternal tersebut. Peluang adalah tren positif dalam lingkungan
eksternal, sementara ancaman adalah tren negatif dalam lingkungan eksternal.

Introduction to Management and Business-R6 | 9


Langkah 3. Melakukan Analisis Internal

Analisis internal meliputi :


(1) Sumber daya perusahaan: aset keuangan, fisik, manusia, dan tak berwujud,
yang digunakan untuk mengembangkan, membuat, dan mengantarkan
produk kepada para pelanggannya. Ini adalah asset “apa” yang dimiliki
perusahaan.
(2) Kapabilitas: ketrampilan dan kemampuan dalam melakukan aktivitas kerja
yang diperlukan dalam bisnis. – “bagaimana” mengerjakannya. Kapabilitas
menciptakan nilai yang utama bagi organisasi untuk mengetahui
“Kompetensi Intinya”.

Setelah menyelesaikan analisis internal, manajer harus menunjukkan


kekuatan (semua aktivitas organisasi yang dikerjakan dengan baik atau sumber
daya unik) dan kelemahan (aktivitas organisasi yang tidak dilakukan dengan baik
atau sumber daya yang diperlukan tetapi belum dimiliki).

Langkah 4. Memformulasikan Strategi


Dalam memformulasi strategi, manajer mempertimbangkan realitas
lingkungan eksternal dan sumber daya yang tersedia serta kapabilitas dan
mendesain strategi yang akan membantu organisasi mencapai tujuannya. Ada
tiga jenis strategi yang diformulasikan manajer, yaitu: strategi tingkat korporasi,
strategi tingkat bisnis dan strategi tingkat fungsional.

Langkah 5. Mengimplementasikan Strategi


Setelah manajer memilih satu strategi, maka strategi harus
diimplementasikan. Implementasi strategi merupakan hal yang penting dan perlu
tenaga ekstra dari manajer, karena implementasi strategi melibatkan seluruh
anggota organisasi. Langkah awal untuk implementasi adalah membuat tujuan
tahunan untuk organisasi/perusahaan, membuat tujuan tahunan untuk tiap fungsi
bisnis (pemasaran, produksi/operasi dan keuangan, dan lain-lain). Membuat
kebijakan untuk tiap fungsi bisnis berdasarkan tujuan tahunan masing-masing
fungsi bisnis. Kebijakan tersebut
Introduction to Management and Business-R6 | 10
merupakan pedoman, prosedur, dan aturan kerja bagi karyawan masing -
masing fungsi bisnis.

Langkah 6. Mengevaluasi hasil


Seberapa efektif strategi telah membantu organisasi mencapai
tujuannya? Penyesuaian apa yang dibutuhkan? Setelah menilai hasil strategi
sebelumnya dan menentukan bahwa memang diperlukan perubahan,
perusahaan/organisasi dapat mengambil tindakan memangkas pekerjaan,
menjual aset dan mereorganisasi manajemen.

Gambar 2.3 : Strategic Management Process


Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2018

2.2.3. Strategi Korporasi


Organisasi dapat menggunakan tiga jenis strategi (korporasi, bisnis dan
operasional). Manajer tingkat atas biasanya bertanggung jawab atas strategi korporasi,
manajer tingkat menengah atas strategi bisnis (kompetitif) dan manajer tingkat
bawah atas strategi fungsional.
Strategi korporasi adalah yang menspesifikasi apa yang akan dimasuki atau
yang ingin dimasuki dan apa yang ingin dikerjakan oleh perusahaan dengan bisnis
tersebut. Ini dijelaskan pada misi dan tujuan organisasi serta peranan yang akan
dimainkan setiap unit bisnis organisasi.

Introduction to Management and Business-R6 | 11


2.2.3.1. Jenis strategi Korporasi

Tiga jenis utama strategi korporasi adalah pertumbuhan, stabilitas, dan

pembaharuan.

(1) Strategi pertumbuhan

Dengan strategi ini sebuah organisasi/perusahaan memperluas jumlah pasar

yang dilayani atau memperluas produk yang ditawarkan, baik melalui bisnis

yang sudah ada saat ini maupun melalui bisnis yang baru. Dilakukannya

strategi pertumbuhan, sebuah organisasi dapat meningkatkan pendapatannya,

jumlah karyawan, atau pangsa pasar. Organisasi tumbuh dengan menggunakan

konsentrasi, integrasi vertikal, integrasi horisontal, atau diversifikasi.

(2) Strategi Stabilitas

Strategi korporasi di mana organisasi tetap melakukan apa yang

sedang dilakukan saat ini. Contoh organisasi terus melayani pelanggan yang

sama dengan menawarkan produk atau layanan yang sama, mempertahankan

pangsa pasar, dan menjaga operasi bisnis organisasi saat ini.

(3) Strategi pembaharuan

Dilakukan ketika sebuah organisasi sedang menghadapi kesulitan; untuk

mengatasi kinerja yang menurun. Ada dua jenis strategi pembaharuan, yaitu:

strategi pengurangan biaya (strategi pembaharuan jangka pendek yang

digunakan untuk masalah kinerja minor) dan strategi pembaharuan restrukturisasi

operasi organisasi.

2.2.3.2. Competitive Strategies

Strategi kompetitif adalah strategi tentang bagaimana organisasi akan


bersaing dalam bisnisnya. Bagi organisasi kecil yang hanya berkecimpung

Introduction to Management and Business-R6 | 12


dalam satu lini bisnis atau organisasi besar yang belum terdiversifikasi dalam
berbagai produk atau pasar, strategi kompetitif menggambarkan bagaimana
organisasi tersebut akan bersaing di pasar primer atau utamanya. Namun bagi
organisasi yang berkecimpung dalam berbagai bisnis, setiap bisnis
mempunyai strategi kompetitifnya sendiri yang mendefinisikan keunggulan
kompetitifnya, produk atau jasa yang ditawarkan, pelanggan yang ingin
dijangkaunya.

2.2.3.3. Five Competitive Force


Dalam setiap industri, lima kekuatan kompetitif menentukan peraturan
persaingan. Kelima kekuatan tersebut akan menentukan daya tarik dan
profitabilitas industri, yang dinilai manajer dengan menggunakan lima faktor
berikut:
(1) Ancaman pendatang baru – seberapa mungkin masuknya pesaing baru dalam
industri?
(2) Ancaman pengganti – seberapa mungkin produk industri lain bisa
menggantikan produk industri kita?
(3) Daya tawar pembeli – seberapa besar daya tawar yang dimiliki pembeli?
(4) Daya tawar pemasok – seberapa besar daya tawar yang dimiliki pemasok?
(5) Persaingan saat ini – seberapa sengit persaingan antar pesaing dalam industri
saat ini?

Gambar 2.4: Five Forces Model


Sumber : Management by Robbins, Stephen PCoulter, Merry K, 2016

Introduction to Management and Business-R6 | 13


2.2.4. Current Strategic Management Issues

Sebagai dampak dari perkembangan globalisasi para manajer menghadapi


tantangan yang luar biasa beratnya. Oleh karena itu, para manajer harus bisa menanggapi
berbagai isu dari globalisasi ini dengan pemikiran-pemikiran strategis dan menerapkan
konsep strategi tersebut secara tepat dan efektif. Selain itu para manajer harus mampu
membuat konsep-konsep strategi tersebut secara lebih fleksibel dalam berbagai lingkungan
yang mereka hadapi.

Pada dewasa ini terdapat tiga buah strategi yang sangat penting yang dihadapi para
manajer yaitu:

a. Strategi e-Business
b. Strategi layanan pelanggan
c. Strategi inovasi

Introduction to Management and Business-R6 | 14


SIMPULAN

Perencanaan melibatkan pendefinisian tujuan, penetapan strategi


keseluruhan untuk mencapai tujuan organisasi, dan mengembangkan rencana
untuk aktivitas kerja organisasi. Empat tujuan perencanaan adalah memberikan
arah, mengurangi ketidakpastian, meminimalkan pemborosan dan kekosongan,
serta menciptakan tujuan atau standar pengawasan.
Tujuan adalah hasil yang diinginkan. Rencana adalah dokumen yang
memberikan kerangka bagaimana tujuan akan dicapai. Tujuan dapat berupa
strategis atau keuangan, dan dapat dituliskan atau nyata. Dalam penetapan tujuan
tradisional, tujuan ditetapkan oleh bagian atas organisasi dan kemudian menjadi
sub-tujuan dari masing-masing area organisasi. MBO adalah proses penetapan
yang disetujui oleh ke dua pihak terhadap tujuan dan menggunakan tujuan
tersebut untuk mengevaluasi kinerja karyawan tersebut.
Manajemen strategi adalah apa yang dilakukan para manajer untuk
mengembangkan strategi organisasi. Enam langkah dalam proses manajemen
strategi: (1) identifikasi misi, tujuan, dan strategi saat ini; (2) pelaksanaan
analisis eksternal; (3) pelaksanaan analisis internal; (4). pemformulasian strategi;
(5). pengimplementasian strategi, dan (6) pengevaluasian strategi. Langkah 2 dan
3 secara kolektif dikenal sebagai analisis SWOT.
Dengan strategi pertumbuhan, organisasi memperluas jumlah pasar yang
dilayani atau produk yang ditawarkan, baik melalui bisnis yang sudah ada saat
ini atau bisnis baru. Strategi stabilitas membuat organisasi tidak melakukan
perubahan yang signifikan dalam apa yang dilakukannya. Kedua strategi
pembaharuan - strategi pengurangan biaya dan strategi restrukturisasi untuk
memperbaiki penurunan kinerja.

Introduction to Management and Business-R6 | 15


DAFTAR PUSTAKA

1. Robbins, S.P., & Coulter, M.K. (2018). Management. 14th Edition. Pearson Education

Limited. New York, USA. ISBN: 978-1-292-21583-9. chapter 8 dan 9

Introduction to Management and Business-R6 | 16

Anda mungkin juga menyukai