ABSTRAK
Ada perbedaan sikap terhadap masalah menopause. perempuan
perkotaan lebih bersikap positif.makin cepat menopause makin baik, karena
ibadahnya tidak terganggu lagi. Sebaliknya, perempuan pedesaan bersifat
negatif karena kehidupan mereka sangat bergantung kepada suami baik dalam
hal fisik, ekonomi, maupun sosial. Bagi mereka yang mengangap menopause
sebagai proses menuju ketuaan, menopause identik dengan hilangnya daya tarik
(Martaadisoebrata, 2005).
Terapi sulih hormon merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan pada
wanita dengan keluhan sindroma menopause. Terapi sulih hormon juga dapat
mencegah berbagai keluhan yang muncul akibat menopause, vagina kering, dan
gangguan pada saluran kandung kemih. Penggunaan terapi sulih hormon juga
dapat mencegah perkembangan penyakit akibat dari penurunan hormon
estrogen seperti osteoporosis dan jantung koroner. Dengan demikian pemberian
terapi sulih hormon, kualitas hidup dapat ditingkatkan sehingga memberikan
kesempatan untuk hidup nyaman secara fisiologis maupun psikologis (Mulyani,
2013).
Contoh makanan mengandung fitoestrogen tertinggi adalah biji minyak
dan kacang- kacangan, kedelai, benih lenan seperti lignan, benih dan kacang :
biji wijen, biji bunga matahari, chestnut, walnut, kacang pistachio. kacang
tanah, almond, pistachio, hazelnut kacang Brasil dan kacang mede, minyak
zaitun, bawang putih, kacang merah, buncis, kacang, bawang, brokoli, kubis,
kering plum, tauge kacang hijau, stroberi, raspberry, kacang hijau dan mete,
berbagai jenis sereal. Di Indonesia, yang umum dijumpai adalah beras merah,
beras putih, jagung, gandum, dan sorgum.
I. LATAR BELAKANG
Ada Perbedaan sikap antara masyarakat pedesaan (rural) dan
perkotaan (urban) terhadap masalah menopause. Penelitian di Iran
menunjukkan bahwa perempuan perkotaan lebih bersikap positif. Mereka
mengatakan bahwa makin cepat menopause makin baik, karena ibadahnya
tidak terganggu lagi. Sebaliknya, perempuan pedesaan tidak spontan
memberikan informasi karena taboo sosial (silent menopause). Umumnya
mereka bersifat negatif karena kehidupan mereka sangat bergantung kepada
suami baik dalam hal fisik, ekonomi, maupun sosial. Bagi mereka yang
mengangap menopause sebagai proses menuju ketuaan, menopause identik
dengan hilangnya daya tarik (Martaadisoebrata,2005).
Wanita yang menilai atau menganggap menopause itu sebagai
peristiwa yang menakutkan dan perlu dihindari, maka stress pun sulit untuk
dihindari. Menurut data dari WHO (World Health Organization) pada tahun
2030 diperkirakan ada 1,2 miliar wanita yang berusia diatas 50 tahun dan
sebagian besar mereka tinggal di negara berkembang.
Proses menopause ini akan memakan waktu antara 3 sampai 5 tahun
sampai dinyatakan lengkap ketika seorang wanita telah berhenti haid
selama 12 bulan. Selama masa ini, ada perubahan yang terjadi berupa
perubahan dalam keseimbangan hormon, dengan menurunnya hormon
estrogen yang diproduksi indung telur. Tingkat produksi estrogen yang
begitu rendah sehingga menstruasi tidak teratur dan akhirnya berhenti. Saat
daur menstruasi berhenti maka tingkat produksi progesteron juga menurun.
Hormon ini adalah hormon yang mengatur dan mempengaruhi beberapa
fungsi fisik dan emosi.
Terapi sulih hormon merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan
pada wanita dengan keluhan sindroma menopause. Terapi sulih hormon
juga dapat mencegah berbagai keluhan yang muncul akibat menopause,
vagina kering, dan gangguan pada saluran kandung kemih. Penggunaan
terapi sulih hormon juga dapat mencegah perkembangan penyakit akibat
dari penurunan hormon estrogen seperti osteoporosis dan jantung koroner.
Dengan demikian pemberian terapi sulih hormon, kualitas hidup dapat
ditingkatkan sehingga memberikan kesempatan untuk hidup nyaman secara
fisiologis maupun psikologis (Mulyani,2013).
56 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 10, Juni 2015
II. Menopause
1. Definisi
Menopause adalah penghentian menstruasi secara permanen yang
disebabkan oleh perkembangan folikel ovarium dengan kadar
gonadotropin (FSH,LH) yang meningkat (Norwitz,Schorge, 2006).
2. Tahapan
Menurut Baziad (2003) Masa peralihan menopause dapat dibagi menjadi
beberapa tahap yaitu :
a. Premature menopause atau menopause dini
Adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun, baik secara
alamiah ataupun induksi oleh karena tindakan medis. Wanita dengan
premature menopause mempunyai gejala yang mirip dengan
menopause alami, seperti Hot flashes, gangguan emosi, kekeringan
pada vagina, penurunan gairah seksual
b. Perimenopause
Perimenopause ditandai dengan terjadinya perubahan ke arah
menopause, yang berkisar antara 2-8 tahun, ditambah dengan 1 tahun
setelah menstruasi terakhir. Tidak diketahui secara pasti untuk
mengukur berapa lama fase perimenopause berlangsung. Hal ini
merupakan keadaan alamiah yang dialami seorang wanita dalam
kehidupannya yang menandai akhir dari masa reproduksi. Penurunan
fungsi indung telur selama masa perimenopause berkaitan dengan
penurunan estrogen dan progesteron serta hormon androgen.
c. Menopause
Menopause adalah perubahan alami yang dialami seorang wanita saat
siklus menstruasi terhenti. Keadaan ini sering disebut “ change of
life”. Selama menopause, biasa terjadi antara usia 45-5 5 tahun, tubuh
wanita secara perlahan berkurang menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron. Dikatakan menopause, jika dalam 12 bulan terakhir tidak
mengalami menstruasi dan tidak disebabkan oleh hal patologis. Kadar
estradiol 10-20 pg/ml yang berasal dari konversi androstenedion.
d. Postmenopause
Masa setelah mencapai menopause sampai senium yang dimulai
setelah 12 bulan amenore serta rentan terhadap osteoporosis dan
penyakit jantung.
3. Patofisiologi
Pada wanita menopause, hilangnya fungsi ovarium secara bertahap akan
menurunkan kemampuannya dalam menjawab rangsangan hormon-
hormon hipofisis untuk menghasilkan hormon steroid. Saat
dilahirkan wanita mempunyai kurang lebih 750.000 folikel primordial.
Rr. Catur Leny Wulandari, Terapi Sulih Hormon …. 27
III. Kesimpulan
Banyak wanita menopause yang mendapatkan terapi hormon estrogen
saja atau estrogen dan progesteron untuk mengatasi gejala yang menyertai
menopause. Pemberian hormon ini juga diharapkan dapat mencegah
terjadinya osteoporosis dan mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung
iskemik. Pemberian hormon pada wanita menopause bertujuan untuk
mengembalikan keadaan hormonal seperti pada saat premenopause, namun
hingga kini tidak ada preparat sulih hormon yang dapat menyamai pola
sekresi hormon pada wanita premenopause.
Hormon estrogen yang ditemukan dalam makanan alami tanaman,
disebut Fitoestrogen. Makanan ini memiliki gizi yang berbeda yang
membantu untuk membawa bantuan untuk beberapa masalah yang
berkaitan dengan fase menopause. Sumber makanan dari beberapa
fitoestrogen telah diteliti dan menunjukan potensi keuntungan yang tersedia
dalam tanaman untuk mengobati dan merawat suatu kondisi dan usia yang
terkait dengan hormon.
Fitoestrogen merupakan senyawa yang dihasilkan oleh tanaman yang
mempunyai sifat mirip dengan estrogen pada wanita, meskipun secara
struktur kimia berbeda. Jenis senyawa fitoestrogen di alam sangat
bervariasi. Diantaranya telah berhasil diidentifikasi struktur kimianya dan
telah banyak diteliti fungsi fisiologisnya yang selanjutnya dapat
dimanfaatkan untuk pengobatan dan keperluan lainnya.
Rr. Catur Leny Wulandari, Terapi Sulih Hormon …. 65
DAFTAR PUSTAKA