Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Buku merupakan sumber bacaan, yang dapat memnambah wawasan ilmu


pengetahuan, menjadi hiburan, dan juga buku mampu mempengaruhi pikiran
seseorang. Buku-buku yang berisi ilmu pengetahuan (Science) banyak digunakan
oleh orang-orang dari segala jenis usia. Pada umumnya, buku tersebut digunakan
sebagai media pembelajaran. Maka buku yang dijadikan sebagai media
pembelajaran harus memiliki isi yang sesuai dan isinya harus bersumber dari
sumber-sumber yang jelas dan dapat dipercaya.

Namun, pada kenyataannya ada beberapa buku yang isinya tidak sesuai.
Oleh karena itu disinilah peran penting pembaca untuk mampu mengkritisi buku
tersebut. Mengkritisi sebuah buku artinya mencari dan menemukan apakah di
dalam buku tersebut terdapat kesalahan atau tidak. Fungsi dari sebuah
pengkritikan buku adalah agar apa yang di tuliskan di dalam buku tersebut sesuai
dengan kebenaran yang ada dan dapat menjadi sumber pembelajaran yang baik.

Di dalam Critical Book Report ini buku yang akan saya kritik adalah buku
Biologi Umum yang di tulis oleh Indayana Febriani Tanjung, M.Pd dan Enni
Halimatussa’diyah, M.Pd.

1.2. Tujuan
 Mampu mengkritisi sebuah buku.
 Mampu menemukan keunggulan dan kekurangan yang ada di dalam
buku.
1.3. Manfaat Penulisan
 Mengasah kemampuan berpikir kritis.
 Dapat menemukan keunggulan dan kelemahan buku yang di kritik.

1
BAB II
ISI BUKU

2.1. Identitas Buku

Judul Buku : Biologi Umum

Nama Penulis : Indayana Febriani Tanjung, M.Pd dan


Enni Halimatussa’diyah, M.Pd

Penerbit : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


UIN Sumatera Utara

Tahun terbit : 2017

Kota terbit : Medan

Halaman : 221 halaman

Dimensi Buku : 14,5 × 20 cm

Harga Buku : Rp 50.000,-

2.2. Ringkasan Isi Buku

BAB I : ASAL MULA KEHIDUPAN

A. Kondisi di Bumi Awal Memungkinkan Munculnya Kehidupan


Bukti paling awal dari kehidupan di Bumi berasal dari fosil mikroorganisme
yang berumur sekitar 3,5 miliar tahun. Para saintis menyusun hipotesis bahwa
proses-proses kimiawi dan fisika di Bumi awal, serta dibantu oleh kekuatan
seleksi alam yang mulai muncul bisa jadi telah menghasilkan sel-sel yang sangat
sederhana melalui serangkaian tahapan.

2
B. Asal Mula Kehidupan di Bumi
Para pakar membaut hipotesis tentang kehidupan di bumi yaitu ribuan
jutaan tahun yang lalu atmosfer bumi terdiri dari sejumlah gas yang selanjutnya
berubah menjadi molekul-molekul penyusun protein dengan bantuan radiasi
kilat/sinar ultraviolet. Gabungan protein tersebut menjadi suatu yang hidup
disebut bubur asal. Kemudian organisme sederhana secara revolusioner
mengalami perubahan yang lebih kompleks/modern hingga pada masa sekarang
ini.
C. Asal Alam Semesta dan Sistem Tata Surya
Ada banyak teori mengenai asal usul alam semesta dan sistem tata surya
terbentuk, salah satunya adalah teori Big Bang. Menurut teori Big Bang, alam
semesta dimulai ketika terjadi ledakan besar sekitar 13-15 miliar tahun yang lalu.
Hal itu menyebabkan semua materi dan energi tiba-tiba terdistribusi luas dari
suatu titik. Ledakan bintang raksasa menyebarkan materi yang membentuk
galaksi.
D. Teori Asal Mula Kehidupan di Bumi
1. Teori Abiogenesis.
Teori ini dicetuskan oleh Aristoteles (384-322 SM) yaitu seorang ahli
filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Menurut Aristoteles makhluk
hidup berasal dari benda tak hidup. Contoh ulat/belatung muncul dari
bangkai hewan mati. Ada beberapa ilmuan yang sependapat dengan teori
ini, yaitu:
 John T. Needham.
Neddham melakukan percobaan dengan merebus kaldu dalam wadah
selama beberapa menit lalu dibiarkan wadah dalam kondisi terbuka.
Setelah beberapa hari, air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya
mikroorganisme. Sehingga Needham menyimpulkan bahwa setiap zat
organik mempunyai daya hidup yang dapat menjadi makhluk hidup.
 Antonie Van Leeuwenhoek.
Ia melakukaan percobaan dengan merendam jerami. Ia mengamati air
rendaman dan terlihat adanya mikroorganisme, ia sehingga
menyimpulkan bahwa mikroorganisme berasal dari air.

3
2. Teori Biogenesis.
Teori ini muncul untuk membantah teori abiogenesis Aristoteles. Jadi,
menurut teori ini makhluk hiduo berasal dari makhluk hidup. Teori ini lahir
dari eksperimen dari 3 ilmuan pendukung teori biogenesis, yaitu:
 Francesco Redi (1626-1697).
Pada tahun 1668 Redi melakukan eksperimen menggunakan 8 tabung
yang dibagi menjadi 2 bagian. Tabung-tabung tersebut di isi dengan
daging ular, ikan, roti diisi dengn daging. 4 taubung pertama di
biarkan terbuka sedangkan 4 tabung lainnya di tutup rapat. Setelah
beberapa hari, pada tabung yang terbuka terdapat larva. Dari
eksperimen itu Redi menyimpulkan bahwa ulat bukan berasal dari
daging tetapi berasal dari telur lalat yang terdapat pada daging dan
menetas menjadi larva lalat atau ulat.
 Lazzaro Spallanzani (1729-1799).
Pada tahun 1765 Spallanzani melakukan eksperimen dengan
memanaskan 2 tabung kaldu sehingga semua mikroorganisme di kaldu
tersebut mati. Stelah dingin, wadah pertama berisi kaldu dan
ditempatkan pada kondisi terbuka. Sedangkan pada wadah kedua
kaldu tersebut tertutup rapat. Ternyata pada wadah pertama yang
dalam kondisi terbuka terdapat adanya mikroorganisme, sedangkan
pada wadah kedua yang tertutup tidak ada mikroorganisme.
 Louis Pasteur (1822-1895).
Pada tahun 1861 Louis Pasteur melakukan eksperimen dengan
menggunakan air kaldu rebusan daging sapi. Air kaldu tersebut di
tempat kan di dalam 2 tabung labu yang berbeda. Tabung pertama
labu dibiarkan terbuka sehingga air kaldu tersebut berhubungan
langsung dengan udara dan debu. Pada tabung yang kedua, labu yang
digunakan di pasangkan dengan tabung leher angsa. Pada tabung
kedua akan terbentuk cairan yang berasal dari uap udara dan debu
yang berasal dari luar dan tidak masuk kedalam labu. Setelah
beberapa hari tabung kedua tidak terdapat mikroorganisme. Pasteur

4
menarik kesimpulan bahwa mikroorganisme yang tumbuh didalam
labu berasal dari udara dan bukan dari air kaldu.
3. Teori Cosmozoa.
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari “spora
kehidupan” yang berasal dari luar angkasa.
4. Teori Penciptaan (Transendental).
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan diluar
jangkauan sains/ilmu pengetahuan. Keragaman makhluk hidup sengaja
diciptakan oleh Tuhan dalam bentuk yang kompleks dan waktu yang tepat
dan disusun dari komponen yang seimbang dan akurat. Dalil yang
berhubungan dengan dengan teori ini adalah QS. Al-Mulk ayat 3-4.
5. Teori Evolusi Biokimia.
 Alexander Oparin.
Oparin menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer bumi purba
terdiri atas metana (CH4), amonia (NH3), uap air (H2O), dam gas
hidrogen (H2).
 Harold Urey.
Urey menyatakan bahwa atmosfer bumi purba terdiri atas metana
(CH4), amonia (NH3), uap air (H2O), dam gas hidrogen (H2). Dengan
adanya energi alam berupa halilintar dan sinar kosmis campuran gas-
gas tersebut membentuk asam amino.
 Stanley Miller.
Stanley Miller melakukan eksperimen untuk membuktikan
kebenaran teori yang dikemukakan Urey. Percobaannnya itu juga
dikenal dengan eksperimen Miller-Urey. Miler menggunakan
campuran gas mulia yang di asumsikan terdapat di atmosfer bumi
purba yaitu amonia, metana, hidrogen dan uap air dalam percobaan
nya. Oleh karena, dalam kondisi alamiah gas-gas itu tidak mungkin
bereaksi, Miller memberi stimulus energi listrik tegangan tinggi,
sebagai pengganti energi alam (halilintar dan sinar kosmis).

5
6. Evolusi Biologi.
Evolusi biologi dimulai pada saat pembentukan sel. Asam amino yang
terbentuk dari evolusi kimia akan bergabung membentuk makro molekul.
Hal ini dibuktikan pada peneitian Sidney W. Fox.
7. Teori Pfluger.
Teori ini menyatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat
panas, selanjutnya dari materi itu mengandung karbon dan nitrogen,
berbentuk senyawa cyanogen (CN). Senyawa CN terjadi pada suhu yang
sangat tinggi kemudian terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang
akan menjadi makhluk hidup.
8. Teori Moore.
Teori ini mengatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok
dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu
proses yang sangat kompleks dalam larutan yang labil. Bila dase keadaan
kompleks itu tercapai, maka selanjutnya muncul kehidupan.
9. Teori Allen.
Teori mengatakan bahwa pada saat keadaan fisis bumi seperti keadaan
saat ini, beberapa reaksi terjadi seperti energi yang datang dari sinar
matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan
atom dari materi interaksi antara N, C, H, Odan S dalam genangan air di
muka bumi, akan membentuk zat-zat yang difusi dan berakhir terbentuknya
protoplasma benda hidup.
E. Asal Usul Kelompok-Kelompok Baru Organisme
Sejumlah fosil menunjukkan secara detail asal-usul kelompok-kelompok
baru organisme. Fosil-fosil semacam itu penting sekali bagi pemahaman kita
tentang evolusi mereka mengiustrasikan bagaimana ciri-ciri baru organisme
timbul dan berapa lama yang diperlukan untuk terjadinya perubahan tersebut.
Fosil merefleksikan bagaimana ciri-ciri sebuah kelompok baru, secara bertahap
timbul dari kelompok yang ada sebelumnya.

6
F. Peristiwa-Peristiwa Kunci Dalam Sejarah Kehidupan Mencakup
Kemunculan Organisme Bersel Tunggal Dan Multiseluler Serta Kolonisasi
Daratan
Penelitian fosil ahli geologi untuk menentukan catatan geologi (geology
record) dari sejarah bumi yang terbagi menjadi tiga eon, yaitu:
1. Paleozoikum.
2. Mesozoikum.
3. Kenozoikum.
G. Organisme Bersel Tunggal Pertama
Bukti paling awal dari kehidupan berasal dari 3,5 miliar tahun yang lalu
adalah stomatolit terfosilisasi. Stromatolit adalah batauan berlapis yang terbentuk
ketika prokariota tertentu mengikat lapisan-lapisan tipis sedimen menjadi satu.
H. Asal-usul Multiselularitas
Kemunculan sel-sel eukariotik yang lebih kompleks secara struktural
memicu evolusi keanekaragaman morfologis yang lebih besar. Beberap eukariota
bersel tunggal memunculkan bentuk-bentuk multiseluler. Keturunan makhluk-
makhluk multiseluler itu mencakup berbagai alga, tumbuhan, fungi, dan hewan.

BAB II : SEL

A. Pengertian Sel
Sel berasal dari bahasa Latin yaitu cellulae yang artinya ruang kecil. Yang
mana sel adalah unit kehidupan terkecil, yang berarti sel ini menjalani
metabolisme, homeostasis, pertumbuhan, dan reproduksi.
B. Sejarah Perkembangan Sel

Tabel sejarah perkembangan sel


No. Tahun Ilmuan Persitiwa yang terjadi
Robert Menemukan ruang-ruang kecil pada sayatan
1 1665
Hooke gabus yang kemudian diberi nama sel.
Antony Van Menemukan sel bakteri, protozoa, darah
2 1674
Leeuwenhoek merah, spermatozoa dan jaringan hewan.
Hendri Menemukan bahwa hewan dan tumbuhan
3 1824
Dutrochet memiliki struktur sel yang sama.

7
1831- Robert Mendeskripsikan init sebagai suatu struktur
4
1833 Brown berbentuk bola.
Felix Bagian penting dalam sel adalah berupa
5 1835
Dujardin cairan.
Mathias
6 1838 Semua tumbuhan tersusun atas sel.
Schleiden
Theodor
7 1839 Semua hewan berasal dari sel.
Schwann
Johannes
8 1840 Protoplasma untuk cairan di dalam sel.
Purkinje
Rudolf Sel berasal dari sel-sel yang telah ada
9 1855
Virchow sebelumnya.
Sitoplasma untuk material yang mengelilingi
10 1862 Koliker
inti.
Inti bertanggung jawab untuk menyimpan
11 1866 Haeckel
dan memindahkan sifat-sifat menurun.
Wilhelm Von
1866- Studi detail tentang pembelahan sel dan
12 Waldeyen-
1888 kromosom.
Hartz
1880- Walther
13 Ditemukannya plastid (kloroplas)
1883 Flemming

C. Struktur dan Fungsi Bagian-bagian Sel

Tabel struktur dan fungsi bagian-bagian sel


Nama
No Struktur Fungsi
Bagian
Mengontrol
Bentuk inti sel umumnya tidak tetap.
Inti sel semua
1 Inti sel terdiri atas selaput inti,
(Nukleus) kegiatan di
nukleolus, dan nukleoplasma.
dalam sel.
Mengatur
Membran
Tersusun atas lipid (lemak) dan keluar
2 sel/membran
protein masuknya zat-
plasma
zat.
Tempat
Tersusun atas air, protein, karbohidrat,
3 Sitoplasma berlangsungny
lemak, mineral, dan enzim.
a metabolisme.
Berbentuk bintik-bintik kecil dan tidak Sebagai
4 Ribosom bermembran, tersusun atas RNA tempat sintesis
ribosom dan protein. protein.

8
memiliki membran ganda, yaitu
Berperan
membran luar yang memiliki
5 Mitokondria dalam respirasi
permukaan halus dan membran dalam
sel.
yang berlekuk-lekuk
Berbentuk kantung kecil, berisi enzim
Sebagai bagian
yang dapat mencerna polisakarida,
6 Lisosom pencernaan
lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan
intra seluler.
protein
RE kasar
berfungsi
mendukung
Berbentuk seperti jaring-jaring yang sintesis protein
Retikulum
7 menghubungkan inti sel dengan dan RE halus
Endoplasma
sitoplasma. berperan
dalam
detoksifikasi
racun.
Berperan
dalam sekresi
Berbentuk menyerupai kumpulan
protein,
8 Badan Golgi gelembung kecil yang bertumpuk-
karbohidrat,
tumpuk.
dan
glikoprotein.
Merupakan rongga berisi cairan yang Menyimpan
mengandung glukosa, asam organik, cadangan
9 Vakuola
asam amino, garam-garam kristal, zat makanan dan
warna, dan alkaloid. metabolisme.
Mengatur arah
Hanya terdapat pada hewan, sentriol gerak
10 Sentriol berjumlah sepasang yang letaknya kromosom saat
saling tegak lurus pembelahan
sel.
Kloroplas dan
Kromoplas
berperan
Hanya terdapat pada tumbuhan dan dalam
beberapa alga. Dikelompokkan fotosintesis,
11 Plastida menjadi Kromoplas (berwarna selain Leukoplas
hijau), Leukoplas (berwarna putih), berperan
Kloroplas (berwarna hijau). dalam
menyimpan
cadangan
makanan.
Peroksisom
Berbentuk bulat, bermembran, dan
berperan
12 Badan Mikro berisi kristal protein. Dibagi menjadi
dalam
Peroksisom dan Glioksisom.
melindungi sel

9
dari racun.
Glioksisom
berperan
dalam
metabolisme
lemak.
Mempertahank
Tersusum atas selulosa, lignin, dan an bentuk sel
13 Dinding Sel suberin. Bersifat permeable dan dan memberi
memiliki pori-pori. kekuatan pada
sel.

D. Perbedanan Sel Prokariotik dan Eukariotik


Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membran inti, sedangkan
sel eukariotik merupakan sel yang sudah memiliki membran inti.

E. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Table perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan


No. Nama Organel Hewan Tumbuhan
1 Inti sel (nukleus) Ada Ada
2 Membran sel Ada Ada
3 Sitoplasma Ada Ada
4 Ribosom Ada Ada
5 Mitokondria Ada Ada
Retikulum
6 Ada Ada
endoplasma
7 Badan golgi Ada Ada (diktiosom)
8 Lisosom Ada (banyak) Ada (sedikit)
9 Sentriol Ada Tidak ada
Ada (peroksisom dan
10 Badan mikro Ada (peroksisom)
glioksisom)
11 Plastida Tidak ada Ada
12 Vakuola Ada (kecil) Ada
13 Dinding sel Tidak ada Ada

10
F. Mekanisme Transpor Melalui Membran Sel
1. Transpor Pasif.
Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerlukan energi. Transpor
ini terjadi karena adannya perbedaan konsentrasi antar larutan. Transpor
pasif dibedakan menjadi:
a) Difusi, merupakan perpindahan suatu zat dari larutan yang
konsentrasinya tinggi (hipertonik) ke larutan yang konsentrasinya
rendah (hipotonik).
b) Difusi terbantu (facilitated diffusion), merupakan pergerakan molekul
hidrofilik atau ion melalui membran plasma dengan bantuan protein
transpor.
c) Osmosis, merupakan perpindahan air dari konsentrasi rendah
(hipotonis) ke konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran
semipermeable.
2. Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan mekanisme pemindahan molekul atau zat
tertentu melalui membran sel yang berlawanan arah dengan gradien
konsentrasi. Transpor aktif memerlukan energi karena zat bergerak melawan
gradien konsentrasi. Transpor aktif terbag dua, yaitu:
a) Endositosis, merupakan peristiwa pembentukan kantung membran sel
saat larutan atau partikel ditransfer ke dalam sel. Terdapat tiga bentuk
endositosis, yaitu:
 Fagositosis.
Merupakan proses dimana benda yang dimasukkan ke dalam sel
berupa zat atau molekul padat.
 Pinositosis.
Merupakan proses dimana benda yang dimasukkan ke dalam sel
berupa zat cair atau larutan.
 Endositosis dengan bantuan reseptor.
Merupakan proses dimana benda yang dimasukkan ke dalam sel
bersifat spesifik.

11
b) Eksositosis, merupakan kebalikan dari proses endositosis. Pada proses
eksositosis kantung membran sel terbentuk saat larutan atau partikel
ditransfer keluar sel.
G. Sintesis Protein
Sintesis protein adalah proses pencetakan atau pembentukan protein yang
terjadi di dalam sel. Sintesis protein dilakukan dengan dua tahap yaitu: transkripsi
(pencetakan RNA duta oleh DNA di dalam nukleus), translasi (penerjemahan
kode oleh RNA transfer berupa urutan asam amino yang dikehendaki.
H. Reproduksi Sel
Reproduksi sel adalah pembiakan sel dari satu menjadi dua atau lebih
dengan cara pembelahan. Pembelahan sel dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Amitosis.
Amitosis adalah reproduksi sel dimana sel membelah diri secara spontan
atau langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara
ini banyak ditemukan pada sel prokariotik.
2. Mitosis.
Mitosis adalah reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahapa-tahap
yang teratur. Tahap-tahap mitosis yaitu profase, metafase, anafase, dan
telofase. Namun, sebelum tahapan profase ada tahapan intefase. Pada tahap
interfase terjadi replikasi kromosom.
a) Profase
 Benang-benang kromatin memendek dan menebal menjadi
kromosom.
 Membran nukleus mulai menghilang.
 Tiap sentriol berpisah ke arah kutub yang berlawanan.
 Benang-benang spindle mulai terbentuk.
b) Metafase.
 Kromosom berjajar pada bidang ekuator sel.
 Kromosom menjadi semakin pendek dan menebal.
 Membran nukleus sudah benar-benar menghilang.

12
c) Anafase.
 Kromosom bergerak menuju ke arah kutub yang berlawanan.
 Benanng-benang spindle mulai memendek.
 Kedua kutub sel sudah memiliki jumlah kromosom yang sama.
d) Telofase.
 Benang-benang spindle telah menghilang.
 Membran nukleus mulai terbentuk kembali.
 Terbentuk dua sel anak yang mempunyai sifat dan jumlah
kromosom yang sama dengan sel induknya.
3. Meiosis.
Meiosis merupakan suatu proses pembelahan sel yang menyebabkan
jumlah kromosom keturunannya berjumlah setengah dari jumlah kromosom
induknya. Pada dasarnya ciri-ciri setiap tahapan pada meiosis sama dengan
ciri-ciri tahapan mitosis, hanya saja pada tahap meiosis II tidak terjadi tahap
interfase. Adapun tahapan pembelahan sel secara meiosis adalah sebagai
berikut:
a) Meiosis I.
 Profase I.
 Metafase I.
 Anafase I.
 Telofase I.
b) Meiosis II.
 Profase II.
 Metafase II.
 Anafase II.
 Telofase II.

BAB III : JARINGAN

A. Jaringan Pada Tumbuhan


Jaringan sebagai penyusun tubuh tumbuhan terdiri dari jaringan
meristem, parenkim, kolenkim, sklerenkim, jaringan pengangkut, jaringan
gabus, dan jaringan penguat.

13
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristematik yang ditemukan pada ujung-ujung akar dan
batang yang sedang tumbuh serta di daerah-daerah tepi batang,
cenderung memiliki sel-sel yang tidak terdiferensiasi, kecil, dan
memiliki sitoplasma yang aktif secara metabolis. Jaringan meristem
dikelompokan menjadi:
a) Jaringan meristem menurut tempatnya.
 Meristem apikal (ujung), yaitu meristem yang terdapat pada
pucuk sumbu batang dan akar pokok serta cabangnya.
 Meristem interkalar (antara), yaitu meristem yang terdapat
pada jaringan dewasa seperti jaringan yang terdapat pada
pangkal ruas rumput-rumputan.
 Meristem lateral (samping), yaitu meristem yang letaknya
paralel dengan lingkaran organ tempat meristem tersebut
ditemukan.
b) Jaringan meristem menurut asalnya.
 Meristem primer, yaitu meristem yang berkembang langsung
dari meristem embrionik
 Meristem sekunder, yaitu meristem yang berkembang dari
jaringan yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi
(sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi kembali bersifat
embrional.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari diferensiasi
dan spesialisasi sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Jaringan
dewasa meliputi jaringan epidemis, gabus, parenkim, xylem, dan
floem.
a) Jaringan Epidermis.
Epidermis merupakan jaringan terluar tumbuhan yang menutupi
seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang , hingga daun.
Fungsi dari epirdemis adalah untuk melindungi jaringan yang ada

14
di bawah jaringan epidermis dan menghindarkan penguapan air
berlebih
b) Jaringan Gabus.
Jaringan gabus merupakan jaringan pelindung yang dibentuk
untuk menggantikan jaringan epidermis batang dan akar yang
telah menebal akibat pertumbuhan sekunder. Fungsi dari jaringan
ini adalah untuk melindungi tunbuhan dari kehilangan air.
c) Jaringan Parenkim.
Jaringan parenkim terdapat di sebelah dalam jaringan epidermis.
Jaringan ini terdapat mulai dari sebelah dalam epidermis hingga
ke empulur. Sebagai jaringan dasar, parenkim berfungsi sebagai
jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan.
d) Jaringan Penguat.
Untuk memperkokoh tubuhnya tumbuhan memerlukan jaringan
penguat yang di sebut juga jaringan mekanik. Ada dua macam
jaringan penguat yaitu:
 Kolenkim.
Sel kolenkim merupakan sel hidup dan mempunyai sifat mirip
parenkim. Sel-selnya ada yang mengandung kloroplas.
Kolenkim pada umumnya terletak di dekat permukaan dan di
bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga,
dan ibu tulang daun.
 Sklerenkim.
Jaringan sklerenkim terdiri dari sel-sel mati. Dinding sel
sklerenkim sangat tebal, kuat, dan mengandung lignin.
e) Jaringan Pengangkut.
 Xylem.
Xylem berfungsi menyalurkan air dan mineral dari akar ke
daun. Elemen xylem terdiri dari unsur pembuluh, serabut
xylem, dan parenkim xylem.
 Floem.

15
Floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada umumnya elemen
floem disusun oleh unsur-unsur tapisdan parenkim floem.
B. Jaringan Pada Hewan
Jaringan tersusun oleh sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Perubahan sel menjadi jaringan terjadi melalui proses spesialisasi.
1. Jaringan Embrional
Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya selalu
membelah dan merupakan hasil pembelahan sel zigot. Jaringan ini akan
mengalami spesialisasi, artinya akan mengalami perubahan menjadi
bermacam-macam bentuk maupun fungsinya.
2. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang
menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik
diluar mauapun didalam tubuh.
3. Jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi mengubungkan organ atau jaringan yang satu
dengan yang lainnya. Jaringan ikat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Jaringan Ikat Sejati.
 Jaringan ikat padat
~ Jaringan ikat padat teratur, terdapat pada tendon.
~ Jaringan ikat padat tidak teratur, terdapat pada dermis.
 Jaringan ikat longgar, terdapat pada membran basah epitel.
b) Jaringan Ikat Khusus.
 Tulang, terdiri atas tulang kompak dan tulang bunga karang
(spons).
 Rawan, terdiri atas:
~ Rawan hialin terdapat pada persendian
~ Rawan elastin terdapat pada daun telinga, epiglotis, dan
bronkiolus.
~ Rawan fibrosa terdapat pasa simfisis pubis (pertemuan tulang
kemaluan).

16
 Darah, terdiri atas plasma dan sel-sel darah.
 Lemak, terdiri atas sel-sel lemak (sel adiposa).
4. Jaringan Otot
Kumpulan sel-sel yang tugasnya untuk menggerakkan berbagai bagian-
bagian tubuh.
a) Otot polos: berbentuk gelondong, inti sel satu dan terletak di tengah,
aktivitas tidak sadar.
b) Otot lurik/rangka: sel berbentuk serabut, intinya banyak terletak di
tepi, aktivitas sadar.
c) Otot jantung: sel berbentuk serabut dan bercabang, inti satu sampai
dua di tengah, aktivitas tidak sadar.
5. Jaringan Saraf
Merupakan jaringan yang menanggapi rangsangan dan maneruskan
rangsangan (implus) dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh
lainnya.
Berdasarkan fungsinya:
a) Neuron sensoris (neuron eferen) mengantarkan implus saraf menuju
system saraf pusat.
b) Neuron eferen, menghantarkan implus saraf dari system saraf pusat
menuju ke efektor
c) Neuron internusial,untuk menghantarkan implus saraf dari neuron
eferen ke neuron-neuron eferen didalam system saraf pusat.
Komponen sel-sel saraf
a) Dendrit.
b) Badan sel.
c) Selubung myelin.
d) Nodus ranvier.

17
BAB IV : FOTOSINTESIS

A. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis berasal dari kata fotos yang artinya cahaya dan sintesis yang
artinya penyusunan atau membuat bahan kimia. Jadi, Fotosintetis adalah peristiwa
dimana penyusun zat organik yang terdiri dari gula dan zat anorganik yang terdiri
dari air dan karbondioksida dengan bantuan cahaya atau foton matahari. Dalam
fotosintesis dapat menghasilkan glukosa, CO2 dan O2.
B. Tinjauan Fotosintesis
Kloroplas adalah organel yang terspesialisasi I untuk potosintesis pada
tumbuhan dan banyak protista.
C. Fungsi Kloroplas
Set pertama reaksi potosintesis disebut cahaya reaksi tergantung karena
tidak dapat terjadi kecuali cahaya hadir. Set kedua reaksi disebut reaksi bebas
cahaya karena mereka dapat berlangsung apakah cahaya hadir atau tidak.
D. Proses Yang Memberi Makan Biosfer
Organisme memperoleh senyawa-senyawa organik yang digunakan untuk
mendapatkan energy dan rangka karbon melalui satu dari dua mode utama yaitu
nutrisi autotrofik dan nutrisi heterotrof
1. Autotrof (autotroph), pemberi makan sendiri,autotrof mempertahan kan
hidupnya sendiri tanpa memakan apapun dari makhluk hidup lainnya.
2. Heterotrof (heterotroph), organisme yang membutuhkan senyawa organik
dimana karbon diekstrak untuk pertumbuhannya.
E. Tahap-Tahap Reaksi Fotosintesis
1. Reaksi Terang
Reaksi terang merupakan tahap-tahap fotosintesis yang mengubah energi
surya menjadi energi kimia. Reaksi terang menggunakan tenaga surya
untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH dengan cara menambahkan
sepasang elektron bersama-sama dengan H+. Reaksi terang menghasilkan
ATP.
2. Reaksi Gelap
Reaksi gelap merupakan serangakaian reaksi yang melibatkan
pengambilan CO2 oleh tumbuhan dan reduksi CO2 oleh atom hidrogen.

18
F. Siklus Calvin Menggunakan ATP Dan NAPDH Untuk Mengubah CO2
Menjadi Gula
Siklus calvin diambil dari nama Melvin calvin, salah satu ilmuan yang
berperan penting dalam mengidentifikasi reaksi yang membentuk siklus. Siklus
Calvin terdiri dari beberapa fase, yaitu:
1. Fase I : Fiksasi Karbon.
2. Fase II : Reduksi.
3. Fase III: Regenerasi penerimaan CO2 (RuBP).
G. Pigmen Fotosintetis
Pengertian pigmen itu sendiri ialah zat yang menyerap cahaya yang
tampak. Pigmen-pigmen yang berbeda menyerap cahaya dengan panjang
gelombang yang berbeda-beda. Klorofil adalah pigmen karena menyerap
cahaya, yakni radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata
H. Fotosistem
Fotosistem (photosystem) tersusun atas suatu komples potein yang disebut
kompleks pusat reaksi yang di kelilingi oleh beberapa kompleks permanen
cahaya.
I. Aliran Energi dalam Fotosintesis
Reaksi yang digerakan oleh cahaya, yang mengikat fosfat ke molekul
disebut fotofosforilasi. Dua jalur yang bergantung pada cahaya disebut juga
dengan fotofosforilasi siklik dan non siklik. Fotofosforilasi siklik menghasilkan
ATP.
J. Urutan Energi ( Aliran )Elektron
Penyerapan cahaya oleh klorofil mengubah keadaan elektron mengorbit, dan
jika energi itu tidak hilang oleh panas, elektron dapat di transfer ke senyawa lain.
K. Fotosintetis sebagai Proses Redoks
Selama respirasi seluler, energi dilepaskan dari gula ketika elektron
bersosiasi dengan hidrogen di transpor oleh molekul pembawa ke oksigen,
membentuk air sebagai produk sampingan.

19
L. Jalur Pengikatan Karbon yang Berbeda
1. Tumbuhan C3
Tumbuhan yang hanya menggunakan siklus Calvin Benson untuk
mengikat karbon disebut tumbuhan C3, karena tiga karbon PGA ialah
produk intermediet pertama yang stabil.
2. Tumbuhan C4
Disebut dengan tumbuahan C4 karena 4 karbon oksaloasetat ialah produk
intermediat yang stabil dalam reaksi fiksasi karbon.
3. Tumbuhan CAM
CAM adalah singkatan dari Crassulacean Acid Metabolism. Tumbuhan
CAM menggunakan siklus C4 sebagai tambahan siklus Calvin-Benson
tetapi siklus pengikatan dua karbon ini terjadi pada waktu yang berbeda,
stomata yang berjumlah sedikit pada tumbuhan CAM, terbuka pada
malam hari ketika siklus C4 mengikat karbon dari CO2 di udara. Produk
siklus ini adalaj suatu asam dengan empat karbon yang disimpan pada
vakuola sel.
M. Modes of Photosynthesis
Tiga mode fotosintetis dikenal pada tanaman C3,siklus calvin perbaikan
karbon dioksida secara langsung dan molekul terdeteksi pertama setelah fiksasi
adalah PGA dan molekul C3.
N. Carbohydrote Synthesis
Reaksi ini terjadi ketika CO2 telah memasuki daun dan ATP dan NADPH
telah melanjutkan selama reaksi bergantung cahaya. Tahap ini NADH dan ATP
digunakan untuk mengurai CO2 menjadi CH2O dalam molekul karbohidrat.
O. Solar Energy
Reaksi yang bergantung cahaya yang terjadi di membran tilakoid
memerlukan partisipasi dari dua unit pengumpulan cahaya disebut fotosistem I
dan fotosistem II. Masing-masing fotosistem telah erat dikemas dengan klorofil a
dan klorofil b.
P. Bacterial Photosynthesis
Fotosintesis pada organsme prokariot terjadi di pipih sistem membran
disebut kromatopores. Kromatopores berisi pigmen untuk reaksi fotokimia.

20
Perbedaan antara tanaman dengan fotosintetis bakteri adalah bahwa air tidak
digunakan sebgai zat pereduksi dan oksigen bukan merupakan produk akhir.
Q. ATP Production
Ruang tilokoid bertindak sebagai reservoir untuk hidrogen ion H+. Aliran
H+ dari tinggi ke konsentrasi rendah di membran tilokoid menyediakan energi
yang memungkinkan enzim sintase ATP untuk enzimatis yang menghasilkan ATP
dari ADP + P. Metode ini menghasilkan ATP disebut kemiosis karena produksi
ATP terikat gradien elektrokimia.

BAB V : TRASPIRASI

A. Pengertian Traspirasi
Traspirasi ialah hilangnya uap air dari dedaunan dan bagian-bagian
tumbuhan lain yang berbuhungan dengan udara peristiwa perubahan air menjadi
uap, yang naik ke udara melalui jaringan hidup tumbuh-tumbuhan, yaitu yang
biasa melalui stomata daun, lentisel, dan kutikula. Trasnpirasi merupakan
penguapan berupa H2O dan CO2 yang terjadi pada siang hari saat panas melalui
stomata dan lentisel.
B. Macam-macam Traspirasi
1. Transpirasi kutikula
Transpirasi kutikula adalah evaporasi (penguapan) air yang terjadi secara
langsung melalui kutikula epidermis.
2. Transpiras Stomata
Transpirasi stomata adalah sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat,
tetapi diantara sel-sel tersebut terdapat ruang-ruang udara yang
dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air.
3. Transpirasi lentikuler
Transpirasi lentisel adalah pada kulit kayu yang berisi sel-sel yang
tersusun lepas yang bdikenal sebagai alat komplemeter, uap air yang
hilang melalui jaringan ini sebesar 0,1% dari total transpirasi.

21
C. Mekanisme Transpirasi Tumbuhan
Secara ilmiah tumbuhan mengalami kehilangan melalui penguapan.proses
kehilangannya air pada tumbuhan ini disebut transpirasi.
1. Difusi dan transport aktif zat terlarut.
Transfor aktif adalah pemompaan zat terlarut melintasi membran
melawan gradien elektrokimiawi zat tersebut. Proses ini disebut transpor
aktif karena sel harus menggunakan energi.
2. Difusi air (osmosis).
Tumbuhn harus menyeimbangkan absorpsi dan kehilangan air.
Absorpsi atau kehilangan air suatu sel melalui osmosis, difusi air
melintas suatu membran tekanan fisik dinding sel yang mendorong
kembali melawan protoplas yang mengembang.
3. Absorpsi air dan mineral oleh sel-sel akar.
Sel-sel di dekat ujung akar adalah yang paling penting karena
sebagian besar absorpsi air dan mineral terjadi di sana.
4. Transport air dan mineral ke dalam xylem.
Air yang lewat dari tanah menuju ke korteks akar tidak dapat di
transpor ke seluruh bagian tumbuhan hingga memasuki xylem di stele
atau silinder vascular.
D. Cara Pengukuran Transpirasi
Ada dua cara laboratoruim untuk menaksir laju transpirasi:
1. Kertas kobal klorida.
Pada dasarnya cara ini adalah pengukuran uap air yang hilang ke
udara yang diganti dengan pengukuran uap air yang hilang ke dalam
kertas kobal klorida kering.
2. Photometer.
Alat ini mengukur pengambilan air oleh sebuah potongan pucuk,
dengan asumsi bahwa bila air tersedia dengan bebas untuk tumbuhan,
jumlah air yang diambil sama dengan jumlah air yang dikeluarkan oleh
transpirasi.

22
E. Kegunaan dan Kerugian Transpirasi
1. Kegunaan transpirasi pada tumbuhan antara lain:
 Pengangkutan air ke daun dan difusi air antara sel.
 Penyerapan dan pengangkutan air dan zat hara.
 Pengangkutan asimilat.
 Membuang kelebihan air.
 Pengaturan bukaan stomata.
 Mempertahankan suhu daun.
 Pengangkutan mineral.
 Pertukaran energi.
2. Pengaruh Transpirasi yang merugikan
Jika tanah cukup mengandung air, laju transpirasi yang tinggi dalam
jangka waktu yang pendek tidak akan menimbulkan kerusakan yang
berarti pada tumbuhan. Tetapi jika kehilangan air berlangsung terus
melalui absorpsi, akan menyebabkan layunya daun sebagai akibat
hilangnya turgor.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Transpirasi
Kegiatan yranspirasi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor Dalam yang Mempengaruhi Transpirasi.
 Besar kecilnya daun.
 Tebal tipisnya daun.
 Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun.
 Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun.
 Banyak sedikitnya stomata.
 Bentuk dan lokasi stomata.
2. Faktor-faktor luar yang mempengaruhi transpirasi
 Sinar matahari.
 Temperatur.
 Kelembaban udara.
 Angin.
 Keadan air dalam tanah.

23
G. Adaptasi Tanaman Terhadap Kekurangan Air
1. Adaptasi Morfologi.
2. Adaptasi Anatomis.
3. Adaptasi Biokimia.

BAB VI : SISTEM KOORDINASI

A. Pengertian Sistem Koordinasi


Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua
sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja untuk
menerima rangsangan, mengelolanya, dan kemudian meneruskannya untuk
menanggapi rangsangan.
B. Klasifikasi dalam Sistem Koordinasi
1. Sistem Saraf
Sistem saraf adalah bagian dari tubuh yang berfungsi melakukan
pengaturan kegiatan tubuh dengan cara mengirimkan pesan-pesan rangsang
atau implus saraf dan tanggapan atau reaksi dalam bentuk pulsa elektrik.
a) Neuron
Merupakan unit fungsional dan struktural sistem saraf pada semua hewan
multi sel. Diameter rata-rata neuron adalah  0,1 mm tapi panjangnya
dapat mencapai beberapa meter. Secara garis besar neuron terbagi atas
dua bagian, yaitu
 Dendrit, merupakan bagian neuron yang berada pada salah satu ujung
sel saraf dan memiliki struktur yang berumbai-umbai. Dendrit
berfungsi menerima dan mambawa rangsangan ke badan sel saraf.
 Neurit/akson, akson merupakan serabut saraf yang berfungsi
menghantarkan rangsang dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya.
Akson dibungkus oleh selubung mielin.
b) Klasifikasi Neuron
Neuron dikelompokan atas dasar jumlah uluran dan mengelompokkan
atas dasar fungsinya.
 Pengelompokan neuron atas dasar jumlah uluranya:

24
~ Neuron unipolar, neuron ini hanya memiliki satu uluran dan
kebanyakan terdapat pada hewan rendah.
~ Neuron bipolar, mempunyai dua uluran yang keluar dari badan sel
yakni uluran akson dan uluran dendrit.
~ Neuron multipolar, mempunyai satu akson dan beberapa dendrit.
 Pengelompokan neuron berdasarkan struktur dan fungsinya:
~ Sel saraf sensori, yang berfungsi untuk memebawa rangsangan
(implus) dari indra ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang)
~ Sel saraf motori, yang berfungsi untuk membawa respon dari pusat
saraf ke otot atau kelenjar.
~ Sel saraf penghubung, yang berfungsi untuk menghubungkan atau
meneruskan rangsangan dari sel saraf sensori ke saraf motoris.
c) Sistem saraf pada manusia
 Sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
Sistem saraf pusat merupakan bagian dari sistem saraf yang mengatur
fungsi organ dan anggota tubuh serta tempat budi pekerti manusia
terletak.
~ Otak.
Otak adalah pusat koordinasi utama. Di dalam otak, semua
kegiatan tubuh dikontrol dan dikendalikan dengan baik. Otak
dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
 Otak besar (serebrum). Berfungsi untuk memeperluas
permukaan korteks yang berisi badan-badan sel saraf. Otak
besar terbagi menjadi 4 bagian menurut letaknya yaitu: Dahi
(lobus frontalis), Ubun-ubun (lobus parientalis), Pelipis (lobus
temporalis), dan Kepala belakang (lobus oksipitalis)
 Otak tengah (mesensevalon). Terletak di depan otak kecil dan
jembatan varol. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan
lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan
pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

25
 Otak kecil. Berfungis untuk mengatur keseimbangan tubuh dan
koordinasi kerja otot otat-otot ketika bergerak.
 Sum-sum sambung (medulla oblongata). Berfungsi untuk
mengatur pernapasan, denyut jantung, dan tekanan darah.
 Jembatan varol. Berisi serabut saraf yang menghubungkan otak
kecil bagian kiri dan kanan juga menghubungkan otak besar
dan sum-sum tulang belakang.
~ Sum-sum tulang belakang (medulla spinalis).
Pada penampang melintang sum-sum tulang belakang tampak pada
bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk
kupu-kupu dan berwarna kelabu.
 Sistem saraf tepi (saraf perifer).
Sistem saraf tepi dibagi menjadi 2, yaitu:
~ Sistem saraf aferen. Sistem saraf tepi yang membawa impuls saraf
dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat.
~ Sistem saraf eferen. Sistem saraf tepi yang membawa impuls saraf
dari sistem saraf pusak ke efektor.
Berdasarkan fungsinya, sistem saraf tepi dikelompokkan menjadi:
~ Sistem saraf somatik. Sistem saraf ini yang mengatur gerakan yang
disadari
~ Sistem saraf otonom. Merupakan lanjutan dari neuron yang
bertugas membawa implus dari dan menuju ke sistem saraf pusat.
Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari susunan saraf
simpatik dan susunan saraf parasimpatik.
d) Sistem saraf pada berbagai hewan vertebrata
 Pieces. Otak dan sum-sum tulang belakang merupakan pusat susnan
saraf.
 Amphibi. Susunan saraf yang terdiri atas pusat yaitu otak dan sum-
sum tulang belakang.
 Reptil. Cerebellum berfungsi dalam koordinasi gerak.
 Aves. Sistem sarf terdiri atas:
~ Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan saraf spinal.

26
~ Sistem saraf tepi terdiri dari sraf cranial, saraf spinal, sistem saraf
autonom, dan ganglion.

2. Sistem Hormon
Hormon adalah senyawa-senyawa kimia yang di sintesis pada suatu
lokasi di dalam organisme, kemudian diangkut ke tempat lain untuk
selanjutnya bekerja melalui suatu kerja spesifik pada konsentrasi yang
sangat rendah, untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan atau
metabolisme.
a) Hormom pada tumbuhan.
 Auksin. Merupakan zat pengatur tumbuh yang dapat mempengaruhi
pemanjangan koleoptil gandum.
 Giberelin. Kerja utama giberelin adalah merangsang pemanjangan.
 Sitokinin. Hormon dan senyawa-senyawa yang memberikan pengaruh
terhadap pembelahan sel (hormon yang merangsang sitokinesis).
 Etilen. Merupakan senyawa yang terbentuk gas dan dapat
mempengaruhi penuaan daun dan pematangan buah.
 Asam absisat. Memelihara dormansi dari pada proses absisi pada
daun.
b) Hormon pada hewan dan manusia
 Hormon pada hewan invertebrata, mengatur penyebaran kromatofor,
pergantian kulit, pertumbuhan repduksi secara seksual dan
perkembangan. Beberapa hormon pada hewan invertebrata, yaitu
~ Kelenjar interserebal, kelenjar ini mensekresikan beberapa hormon
yaitu: hormon protorasikotropik, ekdison, juvenil hormon.
 Hormon pada hewan vertebrata, pada hewan vertebrata terdapat
kelenjar yang menghasilkan hormon, sebagai berikut:
~ Kelenjar tiroid.
~ Kelenjar paratiroid.
~ Kelenjar adrenal (suprarenal).
~ Sel-sel pulau dari pancreas.
~ Kelenjar pituatari.

27
~ Hormon pelepas hiptalamik neurosekresi.
~ Kelenjar pineal.
 Hormon kelamin pada mamalia dan manusia.
~ Testis. Testis mensekresikan hormon testosteron.
~ Ovarium. Penghasil telur juga merupakan penghasil organ
endokirin. Ovarium menghasilkan hormon steroid, estradiol dan
progesteron.

3. Sistem Indera
Alat indera adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan
luar. Bagian-bagian sistem indra adalah:
a) Indera penglihatan (mata)
Fungsi bagian-bagian indera penglihatan adalah sebagai berikut:
 Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsangan cahaya dan
meneruskannya kebagian mata yang lebih dalam.
 Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar
bayangan benda jatuh ke lensa mata.
 Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke
mata.
 Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya
 Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian
dikirim oleh saraf mata ke otak.
 Saraf mata berfungsi sebagai meneruskan rangsangan cahaya dari
retina ke otak.
b) Indera Pendengaran (Telinga)
Indera pendengaran adalah telingan yang terdiri dari:
 Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga, dan liang
pendengaran.
 Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar
(martil, landasam, dan sanggurdi) dan saluran eustachius.

28
 Telingan bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga
saluran setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar, dan rumah
siput (koklea)
Fungsi bagian-bagian indera
 Daun telinga, lubang telinga, dan liang pendengaran berfungsi
menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi.
 Gendang telinga berfungsi menerima rangsangan bunyi dan
meneruskannya ke bagian yang lebih dalam.
 Tiga tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi) berfungsi
memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.
 Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran, dan
rumah siput berfungsi mengubah implus dan diteruskan ke otak. Tiga
saluran setengah lingkaran juga berfungi untuk menjaga
keseimbangan tubuh.
 Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telinga
bagian luar.
c) Indera Pembau(Hidung)
Fungsi dari bagian-bagian indera pembau:
 Lubang hidung berfungsi keluar masuknya udara.
 Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udrara yang masuk ketika
bernapas.
 Selaput lendir berfungsi untuk menempelnya kotoran dan sebagai
indera pembau.
 Serabaut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara
pernapasan.
 Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan ke otak.
d) Indera Pengecap (Lidah)
Bagian lidah yang berbintil-bintil disebut papilla adalah ujung saraf
pengecap.setiap bintiil-bintil pengecap tersebut mempunyai rasa kepekaan
rasa tertentu. Pangkal pahit pada lidah dapat mengecap rasa pahit ,tepi lidah
mengecap rasa asin dan asam serta ujung lidah dapat mengecap rasa manis.

29
e) Indera Peraba (Kulit)
Fungsi bagian-bagian kulit:
 Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah
penguapan air dari dalam tubuh.
 Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat.
 Lapisan lemak berfungsi meghangatkan tubuh.
 Otot penggerak rambut berfungsi mengatur gerakan rambut.
 Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.

30
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Keunggulan Buku


1. Ukuran buku yang kecil sehingga mudah di bawa kemana-mana.
2. Desain cover bukunya menarik.
3. Kebanyakan materi yang dibahas di dalam buku ini sangat langsung ke
pokok-pokoknya sehingga pembaca mudah memahami.
4. Pustaka dari buku ini sangat lengkap karena mencakup 30 sumber bacaan
terbitan dalam negeri dan luar negeri.
5. Hubungan antar paragraf sudah baik, namun ada di beberapa tempat yang
hubungan antar paragraf masih kurang.

3.2. Kelemahan Buku


1. Di dalam daftar isi terdapat pengulangan bab yaitu bab v dan bab vi di
ulang sebanyak 2 kali.
2. Buku ini memuat gambar berwarna hitam putih, dan hal itu menyebabkan
gambar menjadi kurang jelas.
3. Ada halaman yang posisinya terbalik yaitu antara halam 37 dan 38.
4. Pada halaman 91 ada sub judul yang membingungkan. Sub judul yang
tertulis yaitu: Rubisko yang ceroboh.
5. Ada beberapa kesalahan dalam penulisan kata. Contohnya pada penulisan
kata sitokinin yang terdapat di halaman 138.

31
BAB IV
IMPLIKASI TERHADAP

4.1. Teori

Buku ini memuat dan mengumpulkan teori-teori dari para ilmuan dari
berbagai masa sehingga buku ini dapat di percaya kebenarannya. Jadi buku ini
sangat bisa dan layak untuk menjadi buku pembelajaran di Perguruan Tinggi
maupun di SMA.

4.2. Program Pembangunan di Indonesia

Pengaruh buku ini terhadap program pembangunan di Indonesia yaitu bisa


mengubah pola pikir masyarakat dengan menerapkan ilmu-ilmu biologi di dalam
kehidupan maupun pekerjaannya. Misalnya petani dapat menerapkan materi
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengangkutan air dalam
profesinya sebagai petani agar pertanian yang ia miliki menjadi maju. Dan apabila
sektor pertanian maju maka Indonesia akan menjadi negara yang akan mampu
mengekspor hasilnya ke luar negeri dan hal tersebut bisa menjadi sumber
pendapatan negara secara tidak langsung.

4.3. Analisis Mahasiswa

Dengan mengkritisi sebuah buku kita dapat mengetahui keunggulan dan


kelemahan dari buku tersebut. Seperti buku yang saya kritik terdapat beberapa
keunggulan yang dimiliki buku tersebut dan juga terdapat beberapa kekurangan.
Dari kekurangan buku tersebut dapat kita jadikan refleksi diri untuk membuat
buku yang lebih baik lagi. Sehingga buku yang di tulis oleh penulis buku layak
untuk di publikasikan dan dijadikan sebagai sumber/referensi untuk menambah
ilmu pengetahuan.

32
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil mengkritisi buku, saya dapat menyimpulkan bahwa buku yang
dijadikan objek pengkritikan yaitu buku berjudul Biologi Umum yang di tulis oleh
Indayana Febriani Tanjung, M.Pd dan Enni Halimatussa’diyah, M.Pd terdapat
beberapa keuggulan dan kelemahannya. Tetapi secara keseluruhan buku ini layak
untuk dijadikan buku pembelajaran biologi bagi mahasiswa/i program studi
pendidikan biologi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.
5.2. Saran
Saya menyarankan kepada penulis buku agar memperhatikan hal-hal kecil
seperti tanda baca dan kata-kata. Karena apabila salah meletakkan tanda baca
maka makna dari kalimat itu sudah berbeda. Dan juga harus memperhatikan
penggunaan beberapa kata yang hubungan antar kata harus berhubungan.

PUSTAKA

Tanjung, Indayana Febriani dan Enni Halimatussa’diyah. 2017. Biologi Umum.


Medan: FITK UINSU

33

Anda mungkin juga menyukai