Anda di halaman 1dari 17

Edisi Juli 2014 Volume VIII No.

1 ISSN 1979-8911

PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS


HURUF AL-QUR’AN MELALUI METODE TAMAM
PADA MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Gina Giftia AD, M.Ag.

ABSTRACT

As a divine revelation, the Holy Quran essentially is the guidelines and


instructions which guide human kind to achieve prosperity and happiness in the world
and the Hereafter. However, in reality there are many Muslims who can not read the Holy
Qur'an. Many factors are behind this; one of them is the use of method in teaching how
to read and write Hijaiyah Letter (the Holy Quran.) This study aims to examine if there
is any increase in ability to read and write Hijaiyah letters among students of Faculty of
Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung after using Tamam method.
This research is using quasi-experimental one group pretest posttest method. This study
concluded that Tamam method is very systematic and effective in teaching how to read
and write Hijaiyah letter where it shows the successful in increasing the ability of reading
and writing Hijaiyah letters among students.

I. PENDAHULUAN Untuk menjadikan Al-Qur’an


Al-Qur’an hakikatnya adalah sebagai pedoman dalam kehidupan,
petunjuk serta rahmat bagi seluruh tentunya harus diawali dengan
umat manusia. Di dalamnya kemampuan membaca huruf Al-
terkandung suatu bimbingan untuk Qur’an. Kegiatan ini sejatinya
meraih kesejahteraan dan menjadi pembiasaan yang tidak
kebahagiaan hidup di dunia dan mungkin terpisahkan dari kehidupan
akhirat. Untuk itu seorang muslim seorang muslim, tiada hari tanpa
memiliki kewajiban untuk membaca Al-Qur’an.
mempelajari Al-Qur’an, mendalami Dalam Al-Qur’an sendiri
esensi isinya, serta banyak kita temukan ayat yang
mengimplementasikan perintah- memerintahkan kita untuk membaca
perintah yang ada di dalamnya Al-Qur’an. Sementara itu perintah
menjadi suatu tindakan yang nyata. menulis memang tidak secara

142
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

eksplisit disebutkan dalam Al-Qur’an Banyak faktor yang menjadi


sebagaimana perintah membaca. penyebab mereka buta aksara huruf
Namun membaca dan menulis Al-Qur’an, diantaranya:
sejatinya merupakan dua aktivitas 1. Kurangnya perhatian orang tua
yang tidak dapat dipisahkan sehingga dan lingkungan dalam hal
perintah membaca secara tersirat kemampuan baca tulis Al-Qur’an
sebenarnya juga merupakan isyarat anak-anaknya.
perintah untuk menulis. Al-Qur’an 2. Terbatasnya jam tatap muka
pun telah mengisyaratkan hal ini. Dua Pendidikan Agama Islam di
surat atau ayat yang pertama kali sekolah.
diturunkan adalah Al-‘Alaq (QS. 96) 3. Proses pembelajaran membaca
dan Al-Qalam (QS. 68). Di dalam dan menulis Al-Qur’an yang
kedua surat tersebut, kata “qara’a” cenderung teoritis, kurang
dan “qalam” yang berarti kegiatan memperbanyak praktek
membaca dan menulis disebutkan di membaca dan latihan-
awal surat. Hal ini mengandung latihan menulis.
pesan, bahwa aktivitas membaca dan 4. Masih rendahya motivasi dan
menulis memang berangkai atau tidak minat peserta didik. Hal ini
dapat dipisahkan. 1 disebabkan kurangnya
Realitas ummat Islam di pemahaman maksud dan tujuan
Indonesia dewasa ini amat membaca dan menulis Al-
memprihatinkan dilihat dari sisi Qur’an, bahkan pelajaran ini bagi
kemampuan membaca maupun mereka kurang menarik karena
menulis huruf Al-Qur’an. Realitas ini dianggap tidak begitu penting.
pula yang terjadi pada sebagian 5. Masih banyak tenaga pendidik
mahasiswa di fakultas Sains dan belum dapat menggunakan
teknologi UIN Sunan Gunung Djati metode yang tepat dan praktis
Bandung, sebuah perguruan tinggi dalam menyampaikan pelajaran
yang mengkaji ilmu-ilmu keislaman. baca tulis Al-Qur’an .

1Imam Al-Khazin, Tafsir Al-Khazin Al-Musamma


Libabi Al-Ta’wil fi Ma’ani Al-Tanzil, Dar al Fikr,tt.

143
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

6. Perkembangan global dan Dengan latar belakang di atas


kemajuan dalam bidang maka diujikan suatu metode baca
teknologi, informatika, dan tulis Al-Qur’an yang disebut
telematika yang ditandai dengan Metode Tamam. Penelitian ini
munculnya berbagai produk sain berfokus pada bagaimana aplikasi
dan teknologi serta derasnya arus metode ini dalam pembelajaran baca
budaya asing yang semakin tulis Al-Qur’an dan apakah ada
menggeser minat untuk belajar peningkatan kemampuan membaca
baca tulis Al-Qur’an. Akhirnya dan menulis huruf Al-Qur’an
kebiasaan baca tulis Al-Qur’an setelah menggunakan Metode
ini sudah mulai jarang terdengar Tamam.
di rumah-rumah keluarga
muslim, yang ada adalah internet, II. Kajian Teori
suara-suara radio, TV, karaoke, Secara etimologi kata
dan lain-lain. kemampuan berasal dari kata
7. Faktor lingkungan dan "mampu" yang berarti kesanggupan,
masyarakat juga sering menjadi kecakapan, kekuatan.3 Menurut
kendala bagi keberhasilan Robbins, kemampuan adalah suatu
pembelajaran membaca dan kapasitas individu untuk
menulis Al-Qur’an. Sebagian mengerjakan berbagai tugas dalam
orang tua dan masyarakat masih suatu pekerjaan.4 Adapun
memandang dan bangga jika pengertian membaca menurut
putranya berhasil dalam bidang Tinker adalah kegiatan yang
matematika, bahasa Inggris, olah melibatkan simbol-simbol yang
raga dan lainnya ketimbang dicetak atau ditulis. Sedangkan
berprestasi dalam bidang Kartina De Hirset menyatakan
membaca dan menulis Al- bahwa kegiatan membaca adalah
Qur’an.2

2 Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua, (Jakarta


Ruhyana, dalam
http://jorjoran.wordpress.com/2011/01/11/pengantar : Balau Pustaka, 1995), h. 623
4 Stephen P.Robbins; Timothy A. Judge, Perilaku
-ulum-al-quran-dan-perkembangannya. (16 Mei
2012) Organisasi Buku 1, (Jakarta: Salemba Empat, 2006),
3
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan h.46.
Pengembangan Bahasa,

144
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

jawaban yang berhasil terhadap kata lain bahwa seseorang dikatakan


bentuk visual dari bahasa.5 mampu membaca Alquran dengan
Selain membaca, menulis juga baik ketika ia dapat melafalkan
merupakan suatu keterampilan ayat-ayat Alquran sesuai dengan
berbahasa yang dipergunakan untuk makharijul huruf dan kaidah tajwid.
berkomunikasi secara tidak Al-Qur’an ditulis dalam bahasa
langsung atau tidak secara tatap Arab. Membaca dan menulis
muka dengan orang lain.6 Yang Abjad/huruf Arab (hijaiyah)
dimaksud dengan kemampuan berbeda dengan abjad Latin. Abjad
menulis adalah terampil membuat Arab bersifat "sillabary" sedangkan
huruf-huruf dengan jalan menyalin abjad Latin bersifat "alphabetic".8
atau meniru tulisan-tulisan dalam Perbedaan lain adalah sistem
struktur kalimat. Kemampuan penulisan bahasa Arab yang dimulai
menulis seperti ini bisa disebut dari kanan ke kiri, tidak dikenalnya
kemampuan menulis teknis.7 huruf besar dengan bentuk tertentu
Dalam hal kemampuan untuk memulai kalimat baru,
membaca Alquran, seseorang menulis nama orang atau tempat,
dikatakan mampu membaca dan perbedaan bentuk huruf-huruf
Alquran ketika mengenal dengan Arab ketika berdiri sendiri, di awal,
baik huruf hijaiyah dari mulai di tengah dan di akhir. Perbedaan-
bentuk sampai dengan cara perbedaan tersebut menimbulkan
menyambung huruf. Setelah mampu kesukaran bagi yang sudah terbiasa
mengenal dan faham huruf hijaiyah dengan huruf latin.9 Untuk itu
maka seseorang dapat membaca diperlukan suatu metode yang tepat
dengan baik ayat per ayat dalam dalam mengajarkan baca tulis huruf
Alquran sesuai dengan kaidah Arab.
tajwid yang baik dan benar. Dengan

5 Rudy S Iskandar, Pengenalan Tipografi (Tanpa Pendekatan Linguistik Konstranstif (Jakarta: Bulan
Tempat: Buletin Pusat Perbukuan, 2002). h. 14 Bintang, 1980), h.143.
6 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu 8 Berbeda dengan huruf Latin, Huruf Arab tidak

Keterampilan Berbahasa (Jakarta: Angkasa, 1994), h. mengenal huruf vocal karea semua hurufnya
3. konsonan
7 A.S, Broto, Pengajaran Berbahasa Indonesia 9 Hatta Sabri, (2012) tersedia

Sebagai Bahsa Kedua di Sekolah Dasar Berdasarkan http://hattasabri.blogspot.com/2009/04/teknik-teknik-


pengajaran-bahasa.html (2 Juni 2012)

145
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

Metode Tamam mengajarkan peneliti sudah menentukan subjek


baca tulis huruf Al-Qur’an dengan penelitian yang masuk ke dalam
memperhatikan logika kaidah kelompok eksperimen, yaitu subjek
membaca dan menulis. Disusun yang masih rendah kemampuan
pertama kali oleh H.A. Tata pada membaca dan menulis huruf Al-
tahun 1980-an, metode ini sudah Qur’an.
diujicobakan pada murid sekolah Pada penelitian ini terdapat dua
menengah dan atas. Dengan sistem variabel, yaitu variabel bebas dan
14 kali pertemuan @ 45 menit, variabel terikat. Hal tersebut sejalan
metode ini dinilai efektif dalam dengan pendapat Sudjana, yang
meningkatan kemampuan membaca menyatakan bahwa :
dan menulis huruf Al-Qur’an. Dalam penelitian terdapat dua
Keempat belas materi disusun variabel utama, yakni variabel bebas
dalam satu buku, dimana setiap atau variabel prediktor (independent
materi mengandung: (a) kaidah variable) sering diberi notasi X
membaca; (b) kaidah menulis; dan adalah variabel penyebab atau yang
(c) latihan membaca dan menulis diduga memberikan suatu pengaruh
(merangkai huruf). atau efek terhadap peristiwa lain,
dan variabel terikat atau variabel
III. Metodologi Penelitian respons (dependent variable) sering
Metode yang digunakan dalam disebut notasi Y, yakni variabel
penelitian ini adalah eksperimen yang ditimbulkan atau efek dari
kuasi, yaitu suatu bentuk variabel bebas. 10
eksperimen yang ciri utama Penelitian ini menggunakan
validasinya tidak dilakukannya sumber data primer yaitu sumber
penugasan random, melainkan data yang diperoleh langsung
menggunakan kelompok yang sebagai hasil pengumpulan data
sudah ada. oleh peneliti sendiri berupa tes
Alasan tidak dilakukannya kemampuan baca tulis huruf Al-
penugasan random ini disebabkan Qur’an.

10
N. Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian
Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007),
h.12.

146
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

Populasi dalam penelitian Kriteria pengujiannya adalah


adalah seluruh mahasiswa Fakultas jika nilai Sig. (Signifikansi)
Sains dan Teknologi UIN Sunan atau nilai probabilitas < 0.05
Gunung Djati Bandung dengan maka distribusi adalah tidak
sampel diambil dari mahasiswa normal, sedangkan jika nilai
yang masuk kelompok belum Sig. (Signifikansi) atau nilai
mampu (tingkat rendah) membaca probabililtas > 0.05 maka
dan menulis huruf Al-Qur’an distribusi adalah normal. Dari
sebanyak 10 orang. data yang dipereloh nilai
signifikansi pre test 0.726, post
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan test 0.516 dan gain 0.343.
A. Hasil Penelitian Ketiganya lebih besar dari 0.05,
Data dari penelitian ini adalah maka data berdistribusi normal.
data kuantitatif yang diperoleh dari b. Uji Normalitas Pretest, Posttest
hasil belajar mahasiswa setelah dan Gain Menulis
melakukan pretest dan posttest. Kriteria pengujiannya adalah
Untuk memperoleh data kuantitatif jika nilai Sig. (Signifikansi)
tersebut, perlu dilakukan atau nilai probabilitas < 0.05
serangkaian perhitungan, maka distribusi adalah tidak
diantaranya: normal, sedangkan jika nilai
Sig. (Signifikansi) atau nilai
1. Uji Normalitas probabililtas > 0.05 maka
Berdasarkan pengujian distribusi adalah normal.11 Dari
menggunakan uji normalitas one data tersebut dipereloh nilai
sample Kolmogorov Smirnov signifikansi pre test 0.640, post
dengan SPSS 20 diperoleh hasil test 0.291 dan gain menulis
sebagai berikut : 0.956. Ketiganya lebih besar
a. Uji Normalitas Pretest, Posttest dari 0.05, maka data
dan Gain Membaca berdistribusi normal.

11
Singgih Santoso, SPSS Statistika Parametrik,
(Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2003), 168.

147
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

2. Uji Homogenitas probabilitas < 0.05 maka data


Berdasarkan pengujian berasal dari populasi-populasi
menggunakan uji homogenitas yang mempunyai varians tidak
menggunakan Uji Liliefors dengan sama, sedangkan jika nilai Sig.
SPSS 20 diperoleh hasil sebagai (Signifikansi) atau nilai
berikut : probabilitas > 0.05 maka data
a. Uji Homogenitas Pretest, berasal dari populasi-populasi
Posttest, dan Gain Membaca yang mempunyai varians yang
sama.13 Dari data tersebut
dipereloh nilai signifikansi pre
Kriteria pengujiaanya adalah apabila nilai
test 0.126, post test 0.70 dan gain
Sig. (Signifikansi) atau nilai
menulis 0.200 . Ketiganya lebih
probabilitas < 0.05 maka data
besar dari 0.05, maka data
berasal dari populasi-populasi
bersifat homogen.
yang mempunyai varians tidak
sama, sedangkan jika nilai Sig.
3. Uji Hipotesis
(Signifikansi) atau nilai
Setelah diketahui data
probabilitas > 0.05 maka data
berdistribusi normal dan homogen,
berasal dari populasi-populasi
maka uji hipotesis yang dilakukan
yang mempunyai varians yang
menggunakan uji statistik
sama.12 Dari data tersebut
parametrik dengan paired samples t-
dipereloh nilai signifikansi pre
test pada pengolahan data SPSS 20.
test 0.193, post test 0.57 dan gain
Hipotesis dalam penelitian ini
membaca 0.062. Ketiganya lebih
adalah sebagai berikut:
besar dari 0.05, maka data
a. Hipotesis Nol (H0: 1 = 2)
bersifat homogen.
Tidak terdapat perbedaan
peningkatan kemampuan
b. Uji Homogenitas Pretest, Posttest
membaca huruf Al-Qur’an pada
dan Gain Menulis
mahasiswa sebelum dan setelah
Kriteria pengujiaanya adalah apabila nilai
menggunakan Metode Tamam.
Sig. (Signifikansi) atau nilai

12 13
Ibid. Ibid.

148
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

Hipotesis Kerja (H1: 1  2) Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:


H0 : 𝜇1 = 𝜇2
Terdapat perbedaan peningkatan H1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
kemampuan membaca huruf Al- Hasil pengujian hipotesis tersebut adalah
Qur’an pada mahasiswa sebelum sebagai berikut:
dan setelah menggunakan
Metode Tamam.
Tabel 1
Uji Hipotesis a
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Sig.
Std.
Std. Interval of the T df (2-
Mean Error
Deviation Difference tailed)
Mean
Lower Upper
Pretest
Membaca
-14.500 .972 .307 -15.195 -13.805 -47.182 8 .000
Posttest
Membaca

Hasil penghitungan didapat nilai thitung sehingga pengujian hipotesisnya


sebesar -47.18. Adapun untuk nilai ttabel menggunakan uji dua pihak (2 tail).
untuk df 8 (n-2) dengan tingkat Daerah penerimaan H1 berada pada
kepercayaan 95% adalah 2,3. daerah positif dan negatif dengan batas
Berdasarkan hipotesis di atas, hipotesis ttabel. Kriteria pengujiannya dapat
kerja tidak memiliki kecenderungan digambarkan sebagai berikut:
kepada 2 sesi (pretest dan posttest),

Daerah Penolakan H 0
Daerah Penolakan H 0

Daerah Penerimaan H0

- 2.3 2.3

Gambar 1
Daerah Penolakan H0 Kemampuan Membaca

149
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

Gambar di atas menunjukkan bahwa menulis huruf Alqur’an pada


thitung > 2.3 atau thitung < -2.3 maka H0 mahasiswa sebelum dan setelah
ditolak dan secara otomatis H1 diterima. menggunakan Metode Tamam.
Dapat disimpulkan bahwa nilai thitung Hipotesis Kerja (H1: 1  2)
berada pada daerah penolakan H0 dengan Terdapat perbedaan peningkatan
kata lain H1 diterima. Maknanya terdapat kemampuan menulis huruf Alqur’an
perbedaan peningkatan kemampuan pada mahasiswa sebelum dan setelah
membaca huruf Al-Qur’an pada menggunakan Metode Tamam.
mahasiswa sebelum dan setelah Hipotesis statistiknya adalah sebagai
menggunakan Metode Tamam. berikut:
H0 : 𝜇1 = 𝜇2
b. Hipotesis Nol (H0: 1 = 2) H1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
Tidak terdapat perbedaan Hasil pengujian hipotesis tersebut adalah
peningkatan kemampuan sebagai berikut:
Tabel 2
Uji Hipotesis b
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Std. Sig. (2-
Std. Interval of the T df
Mean Error tailed)
Deviation Difference
Mean
Lower Upper
Pretest
Menulis
-13.200 2.530 .800 -15.010 -11.390 -16.500 8 .000
Postest
Membaca

Hasil penghitungan didapat nilai thitung bahwa nilai -thitung ≤ ttabel ≤ thitung. Berikut
sebesar -16.5 dan ttabel 2,3 dengan tingkat gambaran daerah penolakan dan
kepercayaan 95%. Ini menunjukkan penerimaan H0.

150
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

Daerah Penolakan H 0
Daerah Penolakan H 0

Daerah Penerimaan H0

-2.26 2.26

Gambar di atas menunjukkan bahwa terdiri atas kompetensi dasar yang


thitung > 2.3 atau thitung < -2.3 maka H0 akan dicapai, tema yang akan
ditolak dan secara otomatis H1 diterima. disampaikan, metode pembelajaran,
Dapat disimpulkan bahwa nilai thitung waktu dan jumlah pertemuan serta
berada pada daerah penolakan H0 dengan alat evaluasi yang digunakan.
kata lain H1 diterima. Maknanya terdapat Kompetensi dasar disesuaikan dengan
perbedaan peningkatan kemampuan tema yang akan disampaikan, metode
menulis huruf Alqur’an pada mahasiswa yang digunakan sesuai dengan
sebelum dan setelah menggunakan penelitian ini yaitu dengan metode
Metode Tamam. Tamam, waktu yang dipergunakan
selama 45 menit selama 14 kali
B. Pembahasan pertemuan dan alat evaluasi atau
1. Pembahasan Rumusan sistem penilaian berupa pretest (tes
Masalah Pertama awal) dan posttest (tes akhir).
Rumusan masalah pertama
adalah bagaimana penggunaan b. Kegiatan Awal Pembelajaran
Metode Tamam dalam Sebelum berlatih membaca
pembelajaran baca dan tulis huruf dan menulis huruf Al-Qur’an,
Al-Qur’an? para mahasiswa di test membaca
Tahapan aplikasi metode dan menulis (pretest) untuk
Tamam ini adalah: mengetahui sejauh mana
a. Perencanaan Pembelajaran kemampuan membaca dan
Sebelum pelaksanaan menulis huruf Al-Qur’annya.
pembelajaran baca tulis huruf Al-
Qur’an peneliti menetapkan c. Kegiatan Inti Pembelajaran
perencanaan pembelajaran yang Pertemuan Pertama

151
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

Tema : Dasar-dasar tulis Baca kecuali 6 huruf yang tidak


huruf Al-Qur’an bisa dirangkai ke depan
Kompetensi Dasar: 6) Dapat menulis dan
1) Mengenal kaidah-kaidah menyebutkan tanda syaddah
dasar membaca dan menulis dan sukun
huruf AlQur-an Pembelajaran:
2) Dapat menyebutkan huruf Mahasiswa dikenalkan dengan
hijaiyah cara membaca dan menulis huruf
3) Dapat menuliskan dan Al-Qur’an, huruf-huruf hijaiyah,
menyebutkan tanda bunyi tanda baca bunyi vokal a, i dan u
vokal serta an, in dan un, tanda waqaf,
4) Dapat menunjukkan arah dan tasydid.
membaca huruf Alquran
5) Dapat mengetahui bahwa Pertemuan Kedua
kata-kata huruf alquran Tema : Enam Huruf yang Tidak
ditulis dalam satu rangkaian Dapat Dirangkai Ke Depan

Wa Za Ro Dzi Da A
َ‫و‬ َ‫ز‬ َ‫ر‬ َ‫ذ‬ َ‫د‬ َ‫ا‬

Kompetensi Dasar : 1) Latihan membaca


1) Dapat menyebutkan 6 huruf 2) Mahasiswa dikenalkan
yang tidak dapat dirangkai dengan cara penulisan
ke depan keenam huruf tersebut
2) Dapat menuliskan dengan dengan posisi di awal, di
benar enam huruf yang tidak tengah dan di ujung;
dapat dirangkai 3) Latihan menulis
Pembelajaran :

Pertemuan Ketiga

152
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

Tema : Titik yang Membentuk Lima Bunyi Huruf


Ya Na Tsi Tu Ba
َ‫ي‬ َ‫ن‬ َ‫ث‬ َ‫ت‬ َ‫ب‬

Kompetensi Dasar : 1) Latihan membaca


1) Dapat melafalkan lima 2) Mahasiswa dikenalkan
huruf yang dibedakan oleh dengan cara penulisan
titik keenam huruf tersebut
2) Dapat menuliskan dengan dengan posisi di awal, di
benar lima huruf yang tengah dan di ujung;
dibedakan oleh titik 3) Latihan menulis
Pembelajaran :

Pertemuan Keempat
Tema : Ekor yang Dipotong
Kho Ha Ja
َ‫خ‬ َ‫ح‬ َ‫ج‬

Kompetensi Dasar : Pembelajaran :


1) Dapat melafalkan tiga huruf 1) Latihan membaca
yang ekornya dipotong 2) Mahasiswa dikenalkan
ketika dirangkaikan dengan cara penulisan jim,
2) Dapat menuliskan dengan ha dan kho posisi di awal, di
benar huruf jim, ha dan kho tengah dan di ujung;
yang ekornya dipotong 3) Latihan menulis
ketika dirangkaikan

Pertemuan Kelima
Tema : Ekor yang Diluruskan (1)
Syu Su
َ‫ش‬ َ‫س‬

153
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

Kompetensi Dasar : a) Latihan membaca


1) Dapat melafalkan sin dan b) Mahasiswa dikenalkan
syin dalam rangkaian dengan cara penulisan sin
2) Dapat menuliskan dengan dan syin posisi di awal, di
benar sin dan syin ketika di tengah dan di ujung;
awal, tengah dan ujung kata c) Latihan menulis
Pembelajaran :

Pertemuan Keenam
Tema : Ekor yang Diluruskan (2)
Dzo Sha
َ‫ض‬ َ‫ص‬

Kompetensi Dasar : Pembelajaran :


1) Dapat melafalkan shad dan 1) Latihan membaca
dzad dalam rangkaian 2) Mahasiswa dikenalkan
2) Dapat menuliskan dengan dengan cara penulisan shad
benar shad dan dzad ketika dan dzad posisi di awal, di
di awal, tengah dan ujung tengah dan di ujung;
kata 3) Latihan menulis

Pertemuan Ketujuh
Tema : Dirangkai Tanpa Perubahan
Zha tho
َ‫ظ‬ َ‫ط‬

Kompetensi Dasar : 2) Dapat menuliskan dengan


1) Dapat melafalkan tha dan dza benar tha dan dza ketika di
dalam rangkaian awal, tengah dan ujung kata
Pembelajaran :

154
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

1) Latihan membaca dan dza posisi di awal, di


2) Mahasiswa dikenalkan tengah dan di ujung;
dengan cara penulisan tha 3) Latihan menulis

Pertemuan Kedelapan
Tema : Ekor yang Diluruskan dan Segitiga di Tengah
Gh ‘a
‫غ‬ ‫ع‬

Kompetensi Dasar : 1) Latihan membaca


1) Dapat melafalkan ‘ain dan 2) Mahasiswa dikenalkan
ghin dalam rangkaian dengan cara penulisan ’ain
2) Dapat menuliskan dengan dan ghin posisi di awal, di
benar ‘ain dan ghin ketika di tengah dan di ujung;
awal, tengah dan ujung kata 3) Latihan menulis
Pembelajaran :

Pertemuan Kesembilan
Tema : Merangkai Huruf Fa Qaf
Gh ‘a
‫غ‬ ‫ع‬

Kompetensi Dasar : Pembelajaran :


1) Dapat melafalkan fa dan qaf 1) Latihan membaca
dalam rangkaian 2) Mahasiswa dikenalkan
2) Dapat menuliskan dengan dengan cara penulisan ’ain
benar huruf fa dan qaf ketika dan ghin dengan posisi di
di awal, tengah dan ujung awal, di tengah dan di ujung;
kata 3) Latihan menulis

155
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

Pertemuan Kesepuluh
Tema : Huruf Kaf dan Lam
Li Ka
َ‫ل‬ َ‫ك‬

Kompetensi Dasar : Pembelajaran :


1) Dapat melafalkan huruf kaf 1) Latihan membaca
dan lam dalam rangkaian 2) Mahasiswa dikenalkan
2) Dapat menuliskan dengan dengan cara penulisan kaf
benar huruf kaf dan lam dan lam dengan posisi di
ketika di awal, tengah dan awal, di tengah dan di ujung;
ujung 3) Latihan menulis

Pertemuan Kesebelas
Tema : Huruf Mim Ha
Ha Ma
َ‫ه‬ َ‫م‬

Kompetensi Dasar : Pembelajaran :


1) Dapat melafalkan huruf mim 1) Latihan membaca
dan ha dalam rangkaian 2) Mahasiswa dikenalkan
2) Dapat menuliskan dengan dengan cara penulisan mim
benar huruf mim dan ha dan ha dengan posisi di awal,
ketika di awal, tengah dan di tengah dan di ujung;
ujung 3) Latihan menulis

156
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

Pertemuan Keduabelas Pertemuan Keempatbelas


Tema : Alif Lam Qamariyah Tema : Huruf Nun Mati dan Tanwin
Kompetensi Dasar : Kompetensi Dasar :
1) Dapat mengenal huruf-huruf Al 1. Dapat menunjukkan bacaan
Qomariyah Iqlab
2) Dapat menuliskan Alif Lam 2. Dapat melafalkan bacaan Iqlab
Qomariyah 3. Dapat menunjukkan bacaan
3) Dapat melafalkan Alif Lam Idgam bilagunnah
Qomariyah 4. Dapat melafalkan bacaan Idgam
Pembelajaran : bila gunnah
1) Mahasiswa diterangkan tentang 5. Dapat menunjukkan bacaan
fungsi al dan cara membacanya Idgham bigunnah
2) Mahasiswa dikenalkan dengan 6. Dapat melafalkan bacaan
cara penulisan al Idgham bigunnah
3) Latihan menulis 7. Dapat menunjukkan bacaan
Idhar
Pertemuan Ketigabelas 8. Dapat melafalkan bacaan Idhar
Tema : Alif Lam Syamsiyah 9. Dapat menunjukkan bacaan
Kompetensi Dasar : Ikhfa
1) Dapat mengenal huruf-huruf 10. Dapat melafalkan bacaan Ikhfa
Asy Syamsiyah Pembelajaran :
2) Dapat menuliskan Alif Lam 1) Latihan membaca contoh-contoh
Syamsiyah kalimat iqlab, Idgham bila
3) Dapat melafalkan Alif Lam gunnah, idgham bigunna, idzhar
Syamsiyah dan ikhfa.
Pembelajaran : 2) Latihan menandai iqlab, Idgham
1) Mahasiswa diterangkan tentang bila gunnah, idgham bigunna,
fungsi al dan cara membacanya idzhar dan ikhfa dalam satu bacan
2) Mahasiswa dikenalkan dengan ayat.
cara penulisan asy syamsiyah 3) Latihan menulis dan menjawab
3) Latihan menulis soal

157
Edisi Juli 2014 Volume VIII No. 1 ISSN 1979-8911

DAFTAR PUSTAKA Sabri, Hatta. (2012) tersedia


http://hattasabri.blogspot.
Al-Khazin, Imam’ Tafsir Al-Khazin Al- com/2009/04/teknik-teknik-
Musamma Libabi Al-Ta’wil fi Ma’ani Al- pengajaran-bahasa.html (2 Juni
Tanzil, Dar al Fikr,tt. 2012)
Iskandar,Rudy S. (2002). Pengenalan
Broto, A.S. (1980),, Pengajaran Berbahasa Tipografi Tanpa Tempat: Buletin Pusat
Indonesia Sebagai Bahsa Kedua di Sekolah Perbukuan.
Dasar Berdasarkan Pendekatan Linguistik
Konstranstif.(Jakarta: Bulan Bintang.
Robbins, Stephen P.; Timothy A. Judge. Sudjana, N. Sudjana dan Ibrahim,
(2006). Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
Salemba Empat. (2007). Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Ruhyana. (2002). Tersedia dalam Tarigan, Henry Guntur. (1994) Menulis


http://jorjoran.wordpress. com/2011/01/11/ Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa
pengantar-ulum-al-quran-dan Jakarta: Angkasa, 1994.
perkembangannya. (16 Mei 2012)
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Santoso,Singgih. (2003). SPSS Statistika Pengembangan Bahasa. (1995) Kamus
Parametrik, Jakarta: PT. Elex Media Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua,
Komputindo. Jakarta : Balai Pustaka.

158

Anda mungkin juga menyukai