Hasil Rakornas IGI 2021

PENGURUS PUSAT
IKATAN GURU INDONESIA (IGI)

Sekretariat: Jl. Belibis III Blok B7 No. 11 Kramat Jati
Jakarta Timur 13540
`
SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

igi.or.id info@igi.or.id
PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`
KEPUTUSAN
RAPAT KOORDINASI NASIONAL (RAKORNAS)
IKATAN GURU INDONESIA
TAHUN 2021
NOMOR: 06/Rakornas_IGI/PP/XI/2021
TENTANG
KEBIJAKAN PENDIDIKAN NASIONAL, KEBIJAKAN ORGANISASI, DAN

PERATURAN ORGANISASI TENTANG PEMBEKALAN PENGURUS IKATAN
GURU INDONESIA
Rakornas Ikatan Guru Indonesia tahun 2021 setelah:

Menimbang : Bahwa untuk mencapai visi dan misi organisasi perlu ditetapkan
peraturan organisasi dan membahas berbagai kebijakan Pendidikan
nasional
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Guru Indonesia pasal 31
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Guru Indonesia pasal 45
Memperhatikan : Hasil pembahasan sidang pleno kedua Rakornas IGI tahun 2021 terkait
rekomendasi IGI terhadap kebijakan pendidikan nasional, peraturan
organisasi tentang pembekalan pengurus IGI, dan kebijakan organisasi
pada tanggal 27-28 Nopember 2021
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mengesahkan Rekomendasi Ikatan Guru Indonesia terhadap
Kebijakan Pendidikan Nasional, Peraturan Organisasi tentang
Pembekalan Pengurus IGI, dan Kebijakan Organisasi sesuai hasil
sidang pleno kedua Rakornas IGI tahun 2021
2. Hasil sidang sebagaimana disebutkan dalam diktum 1 berupa
lampiran-lampiran yang tidak terpisah dari keputusan ini
3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali jika terdapat kekeliruan di dalamnya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 28 Nopember 2021
Pukul : 00.10 WIB
PRESIDIUM SIDANG
RAKORNAS IKATAN GURU INDONESIA (IGI) TAHUN 2021
Ketua Sekretaris Anggota
Rudi

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`
REKOMENDASI
IKATAN GURU INDONESIA
TERHADAP
KEBIJAKAN PENDIDIKAN NASIONAL
1. Isu Honorer PPPK

a) Memprioritaskan Guru Honorer K-2 dan/atau dengan masa kerja lebih dari 15 Tahun
serta Guru 3T diberikan kemudahan rekrutmen ASN PPPK Guru.
b) Mempermudah syarat menjadi ASN PPPK Guru minimal berpendidikan S1/DIV sesuai
dengan UU Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 9 “Kualifikasi
akademik sebagaimana dimaksud dengan pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi
program sarjana atau program diploma empat”.
2. Isu Honorer Swasta

Menginisiasi payung hukum Guru Tetap Yayasan (GTY) dan Guru Tidak Tetap Yayasan
(GTTY)
3. Isu Guru Madrasah

a) Menginisiasi Rekrutment ASN PPPK Guru untuk guru madrasah swasta yang terdata
di SIMPATIKA
b) Menyelenggarakan program Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak pada lembaga
pendidikan di bawah Kementrian Agama RI
4. Dilema PLPG
a) Memperjelas status Guru PLPG 2016 – 2017 (yang belum lulus UTN untuk
memperoleh kesempatan mengikuti ujian tulis nasional);
b) Sekitar 7000 Guru yang Tidak Lulus UTN PLPG 2016-2017 menjadi prioritas;
c) Kemdikbud harus memberi kepastian kepada peserta PLPG 2017 yang masih ada UTN
ulang sekali lagi, apakah dibuatkan UTN sekali lagi atau hapus data di SIM PKB
sehingga mereka bisa PPG;

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`
d) Mempercepat penyelesaian Sertifikasi Guru;

e) Advokasi dan perlindungan guru bergerak lebih cepat
Pada Tanggal : 28 Nopember 2021
PRESIDIUM SIDANG
Rudi

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
PEMBEKALAN PENGURUS IKATAN GURU INDONESIA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Peraturan Organisasi (PO) adalah aturan tentang sistem dan mekanisme
kerja organisasi yang mengikat seluruh anggota dan kelembagaan organisasi, yaitu hal-hal
yang belum diatur di dalam AD/ART serta keputusan lain di dalam Kongres Ikatan Guru
Indonesia.
2. Pembekalan pengurus Ikatan Guru Indonesia adalah upaya pemberian informasi,
penambahan wawasan, penyamaan persepsi, dan peningkatan kompetensi berorganisasi
sebagai bekal dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
3. Pembekalan pengurus terdiri dari Orientasi Pengurus dan Up-grading sesuai dengan
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Guru Indonesia Pasal 27.
4. Pengurus Ikatan Guru Indonesia adalah Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Pengurus
Daerah sebagaimana tercantum dalam Pasal 20, 21, dan 22 Anggaran Dasar Ikatan Guru
Indonesia.
5. 1 JP (jam pertemuan) sama dengan 45 menit.
6. PAW = Pengantian Antar Waktu
BAB II
JENIS DAN TUJUAN PEMBEKALAN
Pasal 2
JENIS
Jenis pembekalan pengurus IGI terdiri dari:
1. Orientasi Organisasi;
2. Up-grading, yang terdiri dari:
1) Pelatihan Manajemen Organisasi (PMO) Tingkat Dasar.
2) Pelatihan Manajemen Organisasi (PMO) Tingkat Menengah.
3) Pelatihan Manajemen Organisasi (PMO) Tingkat Lanjutan.

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`
Pasal 3
TUJUAN PEMBEKALAN
1. Orientasi Organisasi bertujuan untuk menyamakan persepsi dan wawasan setiap pengurus
terhadap persoalan, kebutuhan dan agenda-agenda organisasi.
2. Up-grading bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan setiap pengurus agar
bisa melaksanakan tugas sesuai dengan posisi dan jabatannya.
BAB III
MATERI PEMBEKALAN
Pasal 4
Orientasi Organisasi
Materi Orientasi Organisasi terdiri dari:
(1) Sistem pendaftaran anggota IGI (1 JP)
(2) Visi, Misi, Tujuan, dan Kegiatan IGI (2 JP)
(3) Atribut IGI (1 JP)
(4) Sejarah IGI (2 JP)
Pasal 5
PMO Tingkat Dasar
Materi PMO Tingkat Dasar terdiri dari:
(1) AD/ART IGI (2 JP)
(2) Manajemen kegiatan (2 JP)
(3) Kebijakan Pendidikan di Kabupaten/Kota (2 JP)
(4) Kepemimpinan (2 JP)
(5) Administrasi Kesekretariatan (2 JP)
(6) Adminitrasi keuangan (2 JP)
(7) Peraturan tentang guru (2 JP)
(8) Wawasan Kebangsaan (2 JP)
Pasal 6
PMO Tingkat Menengah
Materi PMO Tingkat Menengah terdiri dari:
(1) Kebijakan pendidikan di Provinsi (2 JP)
(2) Komunikasi Efektif (3 JP)
(3) Neraca Pendidikan Daerah (2 JP)
(4) Teknik pengambilan keputusan (2 JP)

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`
(5) Pengendalian Konflik (2 JP)
(6) Kewirausahaan (2 JP)
(7) Analisis SWOT (3 JP)
(8) Hakikat Organisasi (2 JP)
(9) Komitmen Organisasi (2 JP)
(10) Etika organiasi dan kode etik guru (2 JP)
(11) Etika Diskusi/Rapat (2 JP)
Pasal 7
PMO Tingkat Lanjutan
Materi PMO) Tingkat Lanjutan terdiri dari:
(1) Kebijakan Pendidikan Nasional di Kemendikbudristek (2 JP)
(2) Kebijakan Pendidikan di Kemenag (2 JP)
(3) Pemberantasan Korupsi (2 JP)
(4) Perlindungan anak (2 JP)
(5) Kolaborasi dan Kemitraan (2 JP)
(6) Manajemen Perubahan (2 JP)
(7) Budaya Kerja Organisasi (2 JP)
(8) Membangun Kerjasama Tim (2 JP)
(9) Membangun Resiliensi (2 JP)
(10) Membangun Personal Branding (3 JP)
(11) Evaluasi dan Pengukuran dalam Kegiatan Organisasi (2 JP)
(12) Inovasi dan Pengembangan Organisasi (2 JP)
(13) Pemecahan Masalah (Problem Solving) (3 JP)
(14) Telaah AD/ART IGI (3 JP)
(15) Berbagi Praktik Baik dari pendiri dan/atau pengurus terdahulu (2 JP)
BAB V
TEKNIS PELAKSANAAN
Pasal 8
PESERTA
1. Kegiatan Orientasi wajib diikuti oleh semua pengurus di setiap tingkatan dan dapat diikuti
oleh anggota IGI yang belum menjadi pengurus.
2. PMO Tingkat Dasar wajib diikuti oleh semua pengurus di setiap tingkatan dan dapat diikuti
oleh anggota IGI yang belum menjadi pengurus.

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`
3. PMO Tingkat Menengah dapat diikuti oleh semua pengurus yang sudah dinyatakan lulus pada
PMO Tingkat Dasar.
4. PMO Tingkat Lanjutan dapat diikuti oleh semua pengurus yang sudah dinyatakan lulus pada
PMO Tingkat Menengah.
5. Jumlah peserta pada pelaksanaan PMO paling banyak 50 (lima puluh) orang.
Pasal 9
PENYELENGGARA
1. Panitia Pelaksana Orientasi Organisasi adalah pengurus pada masing-masing tingkatan.
2. PMO Tingkat Dasar dilaksanakan oleh Pengurus Daerah dan/atau Pengurus Wilayah dengan
panitia pengarah berasal dari Pengurus yang kedudukannya satu tingkat lebih tinggi.
3. PMO Tingkat Menengah dilaksanakan oleh Pengurus Wilayah dan/atau Pengurus Pusat.
4. Jika PMO Tingkat Menengah dilaksanakan oleh Pengurus Wilayah, maka panitia pengarah
berasal dari Pengurus Pusat.
5. PMO Tingkat Lanjutan dilaksanakan oleh Pengurus Pusat dengan panitia pengarah berasal
dari Pembina Pusat dan/atau Pendiri.
6. Jumlah Panitia pengarah untuk tiap jenjang PMO hanya 1 (satu) orang.
Pasal 10
WAKTU PELAKSANAAN
1. Orientasi organisasi dilaksanakan rapat kerja tahun pertama pengurus di setiap tingkatan.
2. Pelaksanaan PMO Tingkat Dasar dan PMO Tingkat Menengah menyesuaikan dengan
kebutuhan.
3. Pelaksanaan PMO Tingkat Lanjutan harus dilaksakan oleh Pengurus Pusat minimal 2 (dua)
kali dalam satu periode.
Pasal 11
NARASUMBER
1. Narasumber Orientasi Organisasi:
a. Untuk Orientasi Organisasi Pengurus Daerah, narasumber dapat berasal dari pengurus yang
minimal sudah lulus PMO Tingkat Dasar, Dewan Pembina Daerah, Dewan Pakar Daerah,
dan Dewan Kehormatan Daerah.
b. Untuk Orientasi Organisasi Pengurus Wilayah, narasumber dapat berasal dari pengurus
wilayah dan/atau Pengurus Pusat yang minimal sudah lulus PMO Tingkat Dasar, Dewan
Pembina Wilayah, Dewan Pakar Wilayah, dan Dewan Kehormatan Wilayah.

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`
c. Untuk Orientasi Organisasi Pengurus Pusat, narasumber dapat berasal dari pengurus
Pengurus Pusat yang minimal sudah lulus PMO Tingkat Dasar, Dewan Pembina Pusat,
Dewan Pakar Pusat, Dewan Kehormatan Pusat, dan Pendiri.
2. Narasumber untuk PMO Tingkat Dasar
a. Untuk Narasumber PMO Tingkat Dasar yang dilaksanakan oleh Pengurus Daerah dapat
berasal dari Pengurus IGI dari semua tingkatan yang minimal sudah lulus PMO Tingkat
Dasar, Pejabat pemerintahan, atau sumber lain yang menurut panitia pengarah layak untuk
dijadikan nara sumber.
b. Untuk Narasumber PMO Tingkat Dasar yang dilaksanakan oleh Pengurus Wilayah dapat
berasal dari Pengurus Wilayah dan Pengurus Pusat dari yang minimal sudah lulus PMO
Tingkat Dasar, Pejabat pemerintahan, atau sumber lain yang menurut panitia pengarah
layak untuk dijadikan nara sumber.
c. Untuk Narasumber PMO Tingkat Dasar yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat dapat
berasal dari Pengurus Pusat dari yang minimal sudah lulus PMO Tingkat Dasar, Pendiri,
Pejabat pemerintahan, atau sumber lain yang menurut panitia pengarah layak untuk
3. Narasumber PMO Tingkat Menengah
a. Untuk Narasumber PMO Tingkat Menengah yang dilaksanakan oleh Pengurus Wilayah
dapat berasal dari Pengurus IGI dari semua tingkatan yang minimal sudah lulus PMO
Tingkat Menengah, Pejabat pemerintahan, atau sumber lain yang menurut panitia pengarah
layak untuk dijadikan nara sumber.
b. Untuk Narasumber PMO Tingkat Menengah yang dilaksanakan oleh Pengurus Wilayah
dan Pengurus Pusat dapat berasal dari Pengurus Pusat dari yang minimal sudah lulus PMO
Tingkat Menengah, Pendiri, Pejabat pemerintahan, atau sumber lain yang menurut panitia
pengarah layak untuk dijadikan nara sumber.
4. Narasumber PMO Tingkat Lanjutan

Untuk Narasumber PMO Tingkat Lanjutan yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat dapat
berasal dari Pengurus Pusat dari yang minimal sudah lulus PMO Tingkat Lanjutan, Pendiri,
Pejabat pemerintahan, atau sumber lain yang menurut panitia pengarah layak untuk
PASAL 12
BENTUK KEGIATAN
Bentuk Kegiatan Pembekalan Pengurus dapat berupa:
1. Luring / Tatap muka
PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`
2. Daring/Online
3. Hybrid
BAB VI
KELULUSAN DAN SERTIFIKAT PESERTA
Pasal 13
1. Peserta Pelatihan Manajemen Organisasi (PMO) dinyatakan lulus jika memenuhi kriteria:
(a) Hadir minimal 80% dari seluruh materi pelatihan
(b) Memperoleh nilai akhir (NA) cukup.
(c) Kriteria Nilai Akhir:
- Amat Baik : 85 – 100
- Baik : 75 – 84
- Cukup : 65 – 74
2. Peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat kelulusan.
3. Ketentuan sertifikat kelulusan Pelatihan Manajemen Organisasi adalah:
a. Halaman depan, minimal harus memuat:
- Indentitas peserta: meliputi nama peserta dengan gelarnya, dan NTA IGI.
- Logo IGI sesuai tingkatan penyelenggara
- Nomor sertifikat.
- Nama Pelatihan
- Predikat kelulusan.
- Tanda tangan pengurus (representasi sesuai tingkat kepengurusan)
- Barcode yang berisi data peserta yang lulus.
b. Halamat belakang, minimal harus memuat:
- Struktur Program Pelatihan
- Tanda Tangan ketua di tingkat kepengurusan dan ketua panitia
BAB VII
HUBUNGAN PMO DENGAN KEPENGURUSAN
Pasal 14
PMO Tingkat Dasar
1. Personil Pengurus Daerah, Pengurus Wilayah, dan Pengurus Pusat harus sudah lulus PMO
Tingkat Dasar paling lambat 6 (enam) bulan setelah dilantik.
2. Jika setelah 6 (enam) bulan dilantik personil Pengurus tersebut belum lulus PMO Tingkat
Dasar, maka personil tersebut harus di PAW-kan.

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`
3. Jika personil pengurus sudah dilantik sebelum PO ini diberlakukan dan belum mengikuti PMO
Tingkat Dasar atau sudah mengikuti PMO Tingkat dasar tapi belum lulus, maka waktu 6
(enam) bulan seperti yang tercantum pada ayat 1 dihitung sejak PO ini diberlakukan.
Pasal 15
PMO Tingkat Menengah
1. Personil Pengurus Wilayah dan Pengurus Pusat harus sudah lulus PMO Tingkat Menengah
paling lambat 9 (sembilan) bulan setelah dilantik.
2. Jika setelah 9 (sembilan) bulan dilantik personil Pengurus tersebut belum lulus PMO Tingkat
Menengah, maka personil tersebut harus di PAW-kan.
3. Jika personil pengurus sudah dilantik sebelum PO ini diberlakukan, maka waktu 9 (sembilan)
bulan seperti yang tercantum pada ayat 1 dihitung sejak PO ini diberlakukan.
Pasal 16
PMO Tingkat Lanjutan
1. Personil Pengurus Pusat harus sudah lulus PMO Tingkat Lanjutan paling lambat 12 (dua
belas) bulan setelah dilantik.
2. Jika setelah 12 (dua belas) bulan dilantik personil Pengurus Pusat tersebut belum lulus
PMO Tingkat Lanjutan, maka personil tersebut harus di PAW kan.
3. Jika personil pengurus sudah dilantik sebelum PO ini diberlakukan, maka waktu 12 (dua
belas) bulan seperti yang tercantum pada ayat 1 dihitung sejak PO ini diberlakukan.
BAB VIII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 17
Orientasi Pengurus
1. Jika sebelum PO ini diberlakukan, kepengurusan IGI sudah melaksanakan Rapat Kerja
tahun pertama tapi belum melaksanakan Orientasi Pengurus dan PMO Tingkat Dasar, maka
materi orientasi pengurus harus digabungkan dengan materi PMO Tingkat Dasar yang
harus dilaksanakan paling lambat pada Rapat Kerja tahun kedua.
2. Segala bentuk pelatihan manajemen organisasi yang sudah dilaksanakan oleh pengurus
sebelum PO ini diberlakukan dianggap sebagai Pelatihan Manajemen Organisasi Tingkat
Dasar jika dilaksanakan paling sedikit 8 (delapan) jam pertemuan.

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`
PENUTUP
Pasal 18
1. Peraturan Organisasi tentang Pembekalan organisasi ini dibuat sebagai pedoman bagi
semua pengurus di tingkat pusat, wilayah, dan daerah. Hal-hal yang belum diatur dalam
Peraturan organisasi ini, akan disesuaikan dengan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan
Petunjuk Teknis (Juknis) di Pusat, wilayah, dan daerah masing-masing.
2. Peraturan Organisasi ini berlaku sejak ditetapkan. Apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`
KEBIJAKAN ORGANISASI
a. Seluruh pengurus IGI baik di tingkat pusat, wilayah dan daerah tidak diperbolehkan menjadi
pengurus di organisasi profesi lain.
b. Untuk anggota yang akan ditetapkan sebagai pengurus wajib menandatangani pakta integritas
yang menyatakan bahwa tidak sedang dan tidak akan menjadi pengurus organisasi profesi lain.
c. Jika ada pengurus IGI yang sedang menjabat dan diketahui menjabat juga sebagai pengurus di
organisasi profesi lain, maka pengurus tersebut harus memilih salah satu organiasi profesi yang
diminatinya.
d. Pengurus Daerah diberikan kewenangan dan tanggung jawab untuk membentuk Pengurus
Kecamatan (jika dianggap perlu).
Pada Tanggal : 28 Nopember 2021
PRESIDIUM SIDANG

PENGURUS PUSAT
Jakarta Timur 13540
`


Hasil Rakornas IGI 2021

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Hasil Rakornas IGI 2021

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PENGURUS PUSAT

IKATAN GURU INDONESIA (IGI)

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

KEBIJAKAN PENDIDIKAN NASIONAL, KEBIJAKAN ORGANISASI, DAN

Rakornas Ikatan Guru Indonesia tahun 2021 setelah:

Ketua Sekretaris Anggota

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

1. Isu Honorer PPPK

2. Isu Honorer Swasta

3. Isu Guru Madrasah

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

d) Mempercepat penyelesaian Sertifikasi Guru;

Ketua Sekretaris Anggota

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

4. Narasumber PMO Tingkat Lanjutan

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

Ketua Sekretaris Anggota

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

Ketua Sekretaris Anggota

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

SK Kemenkumham No: AHU-125 AHA.01.06 Tahun 2009

Anda mungkin juga menyukai