Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR BEKAS PENGOLAHAN TAHU


SEBAGAI BIOGAS

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh :
Nurul Wulandari; Ketua;1710401049; 2017
Annisa Ratna Hakim; Anggota 1;1710401041; 2017
Ica Dwi Yuliana; Anggota 2;1710401047; 2017

UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2019

i
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ...................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2
1.4 Luaran Yang Diharapkan ........................................................... 2
1.5 Kegunaan .................................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 3
2.1 Limbah Tahu ............................................................................ 3
2.2 Biogas ...................................................................................... 4
2.3 Fermentasi ................................................................................ 5
BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................. 6
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................... 6
3.3 Tahapan Penelitian ................................................................... 6
3.4 Analisis Data ............................................................................ 8
3.5Simpulan Hasil Penelitian.......................................................... 8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................ 9
4.1 Anggaran Biaya ....................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 10
LAMPIRAN ............................................................................................ 11
Lampiran 1 Biodata ....................................................................... 11
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran...................................................... 16
Lampiran 3 Susunan Organisasi....................................................... 18
Lampiran 4 Surat Pernyataan............................................................ 19

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebutuhan akan bahan bakar terus meningkat dengan berkembangnya
era globalisasi. Penggunaan bahan bakar saat ini bersumber dari fosil yang
terkadang mengakibatkan adanya pemanasan global serta efek rumah kaca.
Sumber bahan bakar fosil merupakan hasil dari simpanan yang ada sejak
jaman dahulu. Penggunaan yang terus menerus sedangkan proses pembuatan
membutuhkan waktu yang cukup lama mengakibatkan semakin
berkurangnya ketersediaan sumber. Oleh karena itu perlu adanya alternatif
sumber bahan bakar yang tentunya berdampak baik terhadap lingkungan.
Salah satu macam bahan bakar tersebut yaitu penggunaan limbah cair tahu
sebagai biogas.
Secara umum, semua bahan organik/biomassa dapat digunakan sebagai
substrat penghasil biogas selama bahan organik tersebut mengandung
karbohidrat, protein, lemak, selulosa, dan hemiselulosa sebagai komponen
utamanya (Deublein dan Steinhauser, 2008). Biogas dapat bersumber dari
berbagai macam tanaman. Namun, disisi lain biogas dapat bersumber dari
berbagi limbah industri. Produsen tahu di Indonesia sudah cukup banyak
mulai dari skala kecil rumah tangga maupun skala besar.
Proses produksi tahu menghasilkan 2 jenis limbah yaitu limbah padat
dan limbah cair. Pada umumnya, limbah padat dimanfaatkan sebagai pakan
ternak, sedangkan limbah cair dibuang langsung ke lingkungan. Limbah cair
tahu memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi. Tanpa proses
penanganan dengan baik, limbah tahu menyebabkan dampak negatif seperti
polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan
nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar (Rahayu, 2009).
Sebagian besar limbah cair pada produksi tahu langsung dibuang ke
lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu. Hal tersebut sangat
disayangkan, sebanyak lebih dari 50% air limbah tahu mempunyai
kandungan Metana (CH4), sehingga sangat memungkinkan untuk menjadi
bahan sumber energi biogas, seperti memasak, pemananasan, atau
dikonversi menjadi listrik (Maragkaki,2018).
Pemanfaatan limbah tahu menjadi biogas dapat menggantikan bahan
bakar fosil dengan bahan bakar alternatif yang ekonomis dan ramah
lingkungan. Penggunaan biogas sebagai bahan bakar alternatif ini dapat
menurunkan emisi gas metan dan karbondioksida secara signifikan serta
mengurangi penggunaan energi yang jumlahnya semakin menipis (Elizabeth
& Rusdiana, 2011).
Berdasarkan hal di atas, mampu kita ketahui bahwa limbah tahu dapat
dimanfaatkan sebagai biogas. Pemanfaatan ini dapat berdampak pada
pencemaran lingkungan karena limbah akan berkurang. Selain itu,
2

kebutuhan akan bahan bakar juga terpenuhi serta pemanasan global dan efek
rumah kaca juga berkurang dengan digunakan biogas ini sebagai bahan
bakar yang ramah lingkungan.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian yang akan dilakukan yaitu :
1. Bagaimana potensi biogas sebagai alternatif bahan bakar yang
ekonomis dan ramah lingkungan ?
2. Bagaimana potensi limbah tahu sebagai sumber bahan baku pembuatan
biogas ?
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan yaitu :
1. Memanfaatkan potensi dari limbah tahu sebagai sumber bahan baku
dalam biogas.
2. Menggunakan limbah tahu untuk pembuatan biogas sebagai bahan
bakar yang ekonomis dan ramah lingkungan.
1.4. Luaran Yang Diharapkan
Dari penelitian yang akan dilakukan akan diperoleh luaran berupa
harapan yang didapatkan setelah melakukan penelitian. Luaran yang
diharapkan dari penelitian ini yaitu :
1. Biogas dari limbah cair tahu.
2. Pengurangan jumlah limbah tahu.
3. Artikel ilmiah mengenai pemanfaatan limbah tahu.
1.5. Kegunaan
Dari penelitian yang dilakukan akan memberi kegunaan baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang. Kegunaan dari hasil penelitian
ini yaitu :
1. Bagi pemerintah, dapat memberi alternatif yang digunakan sebagai
pengganti bahan bakar yang berasal dari minyak bumi dan dapat
memberi solusi untuk memanfaatkan limbah cair tahu yang pada
umumnya member dampak berupa bau yang tidak sedap.
2. Bagi masyarakat, dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk
membeli bahan bakar dari minyak bumi karena dapat membuat biogas
sendiri dengan memanfaatkan limbah dan dapat menjadi mata
pencaharian baru sebagai produsen bahan bakar berupa biogas.
3. Bagi universitas, dapat meningkatkan produktivitas penelitian ilmiah.
4. Bagi mahasiswa, dapat menambah wawasan dan mensosialisasikan
kepada masyarakat untuk membuat biogas.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah Tahu


Limbah cair tahu merupakan sisa air pembuatan tahu yang tidak
menggumpal, sehingga menghasilkan air yang kental dan keruh, berwarna
kekuningan, dan menghasilkan bau tidak sedap (Nohong, 2010). Limbah
cair dapat berasal dari perendaman dan pencucian kedelai, pencucian alat
produksi, penyaringan, dan pengepresan atau pencetakkan tahu (Arifin,
2012). Walaupun limbah cair tahu dianggap sebagai produk pembuatan tahu
yang tidak lagi berguna, namun limbah cair tahu sebenarnya kaya akan
kandungan bahan organik seperti protein dan asam amino. Di sisi lain, bahan
organik ini dapat mencemari lingkungan, karena mengandung biochemical
oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), dan total
suspended solid (TTS) yang tinggi (Husin, 2003). Selain mengandung bahan
organik, limbah cair tahu juga mengandung beberapa jenis gas, seperti:
oksigen (O2), hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3), karbondioksida (CO2),
dan metana (CH4). Gas metana, hidrogen sulfida, dan karbon dioksida dari
limbah tahu ini berpotensi untuk dimanfaatkan kembali menjadi biogas
(Ridhuan, 2012).
Kandungan lain yang cukup tinggi dalam limbah cair tahu yaitu
nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang berturutturut mencapai 43,37
mg/L, 114,36 mg/L dan 223 mg/L (Kusumawati et al., 2015). Kandungan N,
P, dan K yang tinggi ini merupakan ancaman bagi lingkungan sekitar,
karena dapat menyebabkan eutrofikasi yang berujung pada algae blooming
(Widyastuti et al., 2015). Adapun solusi pemanfaatan yang dapat digunakan
dengan adanya kandungan N, P, dan K yaitu dengan diolah menjadi pupuk
organik (Siswoyo dan Hermana, 2017).
Menurut hasil penelitian Gede (2007), limbah cair tahu mempunyai
kandungan protein, lemak, dan karbohidrat atau senyawa-senyawa organik
yang masih cukup tinggi. Jika senyawa-senyawa organik itu diuraikan baik
secara aerob maupun anaerob akan menghasilkan gas metana (CH 4),
karbondioksida (CO2), gas-gas lain, dan air.
Beberapa produsen limbah tahu yang kurang bertanggung jawab
terhadap limbah ini sering membuang limbahnya dengan tidak benar,
sehingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang tinggal di sekitar
pabrik. Limbah pabrik tahu ini dapat berbentuk padat seperti ampas kedelai,
sementara limbah cair dari pabrik tahu biasanya merupakan air bekas
mencuci, merendam, dan merebus kacang kedelai. Limbah cair dari pabrik
tahu ini mengandung senyawa organik seperti protein, karbohidrat, dan
lemak, sehingga apabila dibuang ke dalam sungai atau danau, maka airnya
menjadi tercemar (Said et al., 2015)
4

2.2 Biogas
Biogas adalah gas yang terbentuk dari penguraian bahan organik
dalam keadaan anaerobik (Wahyuni, 2011). Komposisi biogas terdiri dari:
50-80% metana, CO2, H2S dan sedikit air, yang dapat dijadikan sebagai
pengganti minyak tanah atau liquefied petroleum gas (LPG) (BPPT, 1997).
Pada proses pembuatan biogas, dibutuhkan rangkaian alat berupa alat
pencerna (digester), lubang masuk bahan baku, lubang pengeluaran lumpur
(slurry) hasil pencernaan, dan pipa untuk mengalirkan biogas yang
dihasilkan langsung ke kompor maupun untuk penerangan. Pada digester,
terdapat bakteri metana yang mencerna bahan organik secara anaerob untuk
menghasilkan biogas, yang selanjutnya dialirkan melalui pipa. Proses anerob
untuk menghasilkan biogas ini dapat dijelaskan dalam 4 tahapan, yakni:
hidrolisis, pembentukan asam, pembentukan asetat dan pembentukan metana
(Subekti, 2011). Adapun keuntungan menggunakan biogas dibandingkan
bahan bakar lainnya adalah:
a) Membantu memperlambat pemanasan global dengan menurunkan
emisi gas rumah kaca seperti CO2.
b) Memanfaatkan dan mengurangi limbah seperti kotoran hewan
maupun limbah hasil industri pangan.
c) Mewujudkan adanya bahan bakar yang ramah lingkungan.
d) Menghemat biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan bakar
bagi para peternak ataupun pemilik industri yang menghasilkan
limbah yang dapat dimanfaatkan menjadi biogas.
Sumber penghasil biogas yang paling umum berasal dari kotoran
hewan seperti sapi yang mengandung banyak bakteri penghasil gas metana
dalam perutnya (Franthena, 2015). Selain dari kotoran sapi, sumber
potensial lainnya adalah limbah cair tahu yang mengandung banyak bahan
organik. Apabila bahan organik tersebut diuraikan dengan benar, dapat
menghasilkan gas metana dan karbon dioksida sebagai bahan dasar
pembuatan biogas. Menurut penelitian Ridhuan (2012), hasil konversi bahan
organik menjadi gas metana dalam limbah cair tahu mencapai 50% sehingga
limbah cair tahu merupakan sumber yang potensial untuk dimanfaatkan
menjadi biogas. Terdapat berbagai penelitian yang telah mencoba
memanfaatkan limbah cair tahu menjadi biogas (Subekti, 2011; Ridhuan,
2012; Shaffitri et al., 2015). Dengan adanya penelitian-penelitian tersebut,
limbah cair tahu terbukti memiliki potensi untuk diolah menjadi biogas,
guna mengurangi pencemaran lingkungan dan menjaga sanitasi air.
Gas metana merupakan bahan dasar pembuatan biogas. Biogas adalah
gas pembusukan bahan organik oleh bakteri pada kondisi anaerob. Gas ini
tidak berbau, tidak berwarna, dan sangat mudah terbakar. Biogas sebanyak
1000 ft3 (28,32 m3) mempunyai nilai pembakaran yang sama dengan galon
(1 US gallon = 3,785 liter) butane atau 5,2 gallon gasolin (bensin) atau 4,6
5

gallon minyak diesel. Untuk memasak pada rumah tangga dengan 4-5
anggota keluarga cukup 150 ft3 per hari (Goendi Sunarto, 2008). Limbah
cair tahu mempunyai kandungan metana lebih dari50 %, sehingga sangat
memungkinkan sebagai bahan baku sumber energi biogas.
Teknologi biogas pada dasarnya memanfaatkan proses pencernaan
yang dilakukan oleh bakteri methanogen yang produknya berupa gas
methana (CH4). Gas methana hasil pencernaan bakteri tersebut bisa
mencapai 60% dari keseluruhan gas hasil reaktor biogas, sedangkan sisanya
didominasi CO2. Bakteri ini bekerja dalam lingkungan yang tidak ada udara
(anaerob), sehingga proses ini juga disebut sebagai pencernaan anaerob
(anaerob digestion). Bakteri Metanogen adalah bakteri yang bertindak sesuai
dengan metana (gas) bahan organik dan hasil dan gas-gas lain sedang dalam
proses daur hidup perlengkapan mereka dalam satu kondisi anaerob
(Siska,2010).
2.3 Fermentasi
Fermentasi adalah proses metabolisme yang menghasilkan energi dari
gula dan molekul organik lain serta tidak memerlukan oksigen atau sistem
transfer elektron. Fermentasi menggunakan molekul organik sebagai akhir
akseptor elektronnya. Tahap fermentasi memerlukan bantuan bakteri seperti
bakteri methanogen (Deden, 2006).
Fermentasi secara teknik dapat didefinisikan sebagai suatu proses
oksidasi anaerobik atau partial anaerobik karbohidrat yang menghasilkan
alkohol serta beberapa asam, namun banyak proses fermentasi yang
menggunakan substrat protein dan lemak (Muchtadi dan Ayustaningwarno,
2010).
Fermentasi dilakukan terhadap suatu bahan makanan untuk
mendapatkan produk makanan baru yang dapat memperpanjang daya
simpan (Farnworth,2008). Aktifitas mikrobia pada fermentasi akan
menyebabkan perubahan kadar pH dan terbentuk senyawa penghambat
seperti alkohol dan bakteriosin yang dapat menghambat pertumbuhan
mikrobia pembusuk (Waites, 2001).
6

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian dilakukan di Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang
Selatan,Kota Magelang selama 4 bulan.Penelitian dilakukan kedalam 4
tahapan yaitu persiapan alat dan bahan, metode pelaksanaan, rancangan
percobaan, pengambilan data, dan analisis data.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
Pembuatan biogas, membutuhkan alat berupa alat pencerna
(digester), lubang masuk bahan baku, lubang pengeluaran lumpur
(slurry) hasil pencernaan, dan pipa untuk mengalirkan biogas yang
dihasilkan langsung ke kompor maupun untuk penerangan. Pada
digester, terdapat bakteri metana yang mencerna bahan organik
secara anaerob untuk menghasilkan biogas, yang selanjutnya
dialirkan melalui pipa.Selanjutnya dibutuhkan plastik polyethylene,
kompor biogas, pralon PVC ukuran 3 inchi, drat luar dalam, isolatif
besar, baut,karet ban dalam, 1 buah pipa T, ukuran ½ inchi, selang
plastik saluran gas, pralon PVC ukuran ½ inchi, stop kran, ukuran ½
inchi, lem paralon, lem aibon,dan akrilik 150 cm2
3.2.2. Bahan
Bahan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah limbah
cair tahu dan cairan EM-4 (Effective Microorganisms-4).
3.3 TahapanPenelitian

DIAGRAM ALUR

Penampungan
limbah cair tahu
Pengujian Biogas

Pembuatan Starter
Biogas

Fermentasi Digester
7

Penelitian pemanfaatan limbah cair tahu sebagai bahan baku biogas


menggunakan beberapa tahap metode penelitian yang meliputi :

3.3.1 Rancangan Percobaan


Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen dengan
memberi perlakuan pada variabel bebas dan mengukur pengaruhnya
terhadap variabel terikat. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 kelompok perlakuan dan 3
kali ulangan, dengan demikian jumlah unit percobaan 12 unit
perlakuan. Berikut perlakuan yang akan dilakukan:
1. B1 : Limbah cair tahu dengan kadar EM4 25%
2. B2 : Limbah cair tahu dengan kadar EM4 50%
3. B3 : Limbah cair tahu dengan kadar EM4 75%
4. B4 : Limbah cair tahu dengan kadar EM4 50%
3.3.2 Penampungan limbah cair tahu
Tahap ini dilakukan dengan cara menampung limbah yang
dihasilkan industri pengelola tahu dalam wadah berupa bak
penampung. Tahap yang dilakukan yaitu membuat saluran
penampung tahu menggunakan selang. Selang tersebut dialirkan dari
industri penghasil limbah cair tahu menuju bak penampung limbah.
Penampungan ini dilakukan sampai volume limbah cair tahu yang
dibutuhkan untuk penelitian tercukupi yaitu sebanyak 10800 liter.
3.3.3 Pembuatan Starter
Pembuatan starter bertujuan untuk membuat bakteri yang dapat
menguraikan limbah cair tahu menjadi biogas. Tahap ini dilakukan
menggunakan EM4 dengan konsentrasi yang berbeda-beda.
Konsentrasi yang digunakan ada yaitu 25 %, 50 %, 75 %, dan 100 %.
Pembuatan konsentrasi tersebut yaitu dengan memberikan 25 ml
EM4 pada 100 liter limbah cair tahu untuk konsentrasi 25 %, 50 ml
EM4 pada 100 liter limbah cair tahu untuk konsentrasi 50 %, 75 ml
EM4 pada 100 liter limbah cair tahu untuk konsentrasi 75 %, dan 100
ml EM4 pada 100 liter limbah cair tahu untuk konsentrasi 100 %.
Kemudian, tiap perlakuan dimasukkan kedalam tabung fermentasi.
3.3.4 Fermentasi
Fermentasi dilakukan dengan memasukkan masing-masing
perlakuan ke dalam tangki pencerna sebanyak 450 liter. Kemudian,
dilakukan fermentasi selama 8–10 hari. Proses fermentasi
berlangsung secara anaerobic dalam tangki kedap udara. Tangki
fermentasi dihubungkan dengan tangki gas menggunakan selang
sehingga jika terbentuk gas akan langsung masuk ke tangki gas.
3.3.5 Digester
Pada tahap digester dilakukan bersamaan dengan tahap
fermentasi yaitu dengan menggunakan 2 bangunan tangki. Tangki
8

yang digunakan yaitu tangki pencerna atau tangki fermentasi dan


tangki metana. Tangki pencerna berbentuk persegi atau silindris yang
terbuat dari bahan kedap air dan udara. Ukuran tangki pencerna
tergantung jumlah limbah cair yang akan difermentasi (dalam hal ini
digunakan untuk kapasitas 450 liter). Tangki gas juga harus kedap
air dan udara. Umumnya tangki gas dibuat dari logam dan
dimasukkan ke dalam tangki pencerna untuk menampung gas
metana. Tutup tangki gas terdapat pipa yang dilengkapi kran untuk
mengeluarkan gas metana. Tangki fermentasi dihubungkan dengan
tangki gas.Sarana digester ini terdapat bakteri methan yang
mengolah limbah cair tahu dan memakan bahan-bahan organik dan
menghasilkan biogas. Selanjutnya, hasil biogas tersebut dilakukan
pengujian hasil.
3.3.6 Pengujian Biogas
Pengujian bigas dilakukan dengan menguji berapa banyak gas
yang diperoleh dari masing-masing perlakuan. Perlakuan yang yang
menghasilkan biogas terbanyak merupakan perlakuan yang efektif.
Pengujian ini dilakukan dengan bantuan pemasangan regulator gas
untuk mengetahui berapa jumlah gas yang diperoleh dari perlakuan
yang dilakukan. Pengujian kedua yaitu pengujian lapang yang
dilakukan dengan cara memindahkan biogas kedalam tabung gas
yang berukuran kecil. Selanjutnya, gas tersebut dinyalakan dan
dilakukan pengamatan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk
menghasbiskan gas yang ada pada tabung tersebut.
3.4Analisis Data
Data diperoleh dari pengamatan jumlah biogas yang dihasilkan dari
masing-masing perlakuan. Data yang diperoleh dianalisa dengan teknik
statistik inferensial. Untuk menguji hipotesis di gunakan uji F pada taraf
signifikan α = 0.05. kriteria pengujinya adalah jika Fhitung ≥ Ftabel maka
Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan, jika Fhitung ≤ Ftabel
maka Ho diterima berarti tidak ada pengaruh yang signifikan. Apabila uji F
memberikan hasil yang nyata akan dilanjutkan dengan uji perbandingan
antara kelompok dengan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT).
3.5 Simpulan Hasil Penelitian
Dari penelitian ini, akan diperoleh biogas yang dari pengolahan limbah
cair tahu.Dari hasil penelitian tersebut diperoleh biogas yang paling efektif
untuk digunakan sebagai pengganti bahan bakar gas yang digunakan untuk
memasak. biogas akan diterapkan pada kompor yang berbahan bakar gas
sehingga berperan sebagai sumber bahan bakar alternatif. Dari data akhir
pengujian akan diketahui perbedaan konsentrasi EM4 yang paling efektif
untuk digunakan dalam pembuatan biogas dari limbah cair tahu.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian
pemanfaatan limbah cair bekas pengolahan tahu sebagai biogasadalah
sebesar yang bersumber dari Ditlitabmas Dirjen Dikti.
Tabel 1.Rekapitulasi biaya yang diperlukan dalam satu periode
penelitian
NO JENIS PENGELUARAN BIAYA (Rp)
1 Peralatan Penunjang 5.055.000
2 Bahan baku habis pakai 280.000
3 Perjalanan 800.000
4 Lain-lain 400.000
JUMLAH 6.535.000
4.2. Jadwal kegiatan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Pengumpulan sumber referensi
2 Persiapan alat dan bahan uji
3 Penampungan Limbah
4 Digester
5 Uji Coba
6 Laporan kemajuan
7 Laporan harian
8 Laporan akhir
10

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, F. 2012.Uji kemampuan chlorella sp. sebagai bioremidiator limbah cair


tahu. UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang.
Franthena, A. 2015.Pemanfaatan Limbah Sekam Padi dan Kotoran Sapi dalam
Pembuatan Biogas Menggunakan Alat Anaerobic Biodiegester.
Universitas Diponegoro. Semarang
Gede Sudaryanti N L, dkk. 2007.Pemanfaatan Sedimen Perairan Tercemar
Sebagai Bahan Lumpur Aktif Dalam Pengolahan Limbah Cair Industri
Tahu, Laporan Penelitian. Universitas Udayana. Bali.

Nohong, N. 2010. “Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai Bahan Penyerap Logam


Krom, Kadmiun dan Besi Dalam Air Lindi TPA,” Jurnal Pembelajaran
Sains, 6(2), hal. 257– 269
Rahayu sugi, Purwaningsih Dyah, Pujianto. 2009. “Pemanfaatan kotoran ternak
sapi Sebagai sumber energi alternatif ramah Lingkungan beserta aspek
sosio kulturalnya”. Jurnal Inotek. Volume 13, Nomor 2, Agustus 2009
FISE Universitas Negeri Yogyakarta.
Ridhuan, K. 2012. “Pengolahan Limbah Cair Tahu Sebagai Energi Alternatif
Biogas yang ramah lingkungan,” TURBO, 1(1), hal. 1–9.

Said, N. I. et al. 2015. Teknologi Pengolahan Limbah Tahu-Tempe dengan Proses


Biofilter Anaerob dan Aerob. Tersedia pada:
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/A rtikel/Limbahtt/limbahtt.html

Siswoyo, E. dan Hermana, J. 2017 “Pengaruh Air Limbah Industri Tahu terhadap
Laju Pertumbuhan Tanaman Bayam Cabut (Amaranthus tricolor),” Jurnal
Sains dan Teknololgi Lingkungan. Volume 9(2): hal. 105–113.
Subekti, S. 2011 “Pengolahan limbah cair tahu menjadi biogas sebagai bahan
bakar alternatif,” in rosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi ke-2.
Semarang: Universitas Wahid Hasyim, hal. 61–66

Wahyuni, S. (2011) Menghasilkan Biogas dari Aneka Limbah. Jakarta:


Agromedia Pustaka.
11

Lampiran 1. Biodata Ketua


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nurul Wulandari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroteknologi
4 NIM 1710401049
5 Tempat dan Tangal Lahir Magelang, 8 September 1998
6 Alamat E-mail nurulwulandari29@yahoo.com
7 Nomor Telepon/ HP 087745587084

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/ Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.
3.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargan
1.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyatadijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Magelang, 17- 09- 2019


Pengusul,

(Nurul Wulandari)
12

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Annisa Ratna Hakim
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Agroteknologi
4 NIM 1710401041
5 Tempat dan Tanggal Lahir Magelang, 12 Januari 2000
6 E-mail Nananahakim@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085726943784

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Rejowinangun SMP Negeri 7 SMA N 4
Selatan 2 Magelang Magelang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2005-2011 2011-2014 2014-2017

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibar program kreativitas mahasiswa.

Magelang, 18-09-2019
Pengusul

(Annisa Ratna Hakim)


13

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ica Dwi Yuliana
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroteknologi
4 NIM 1710401047
5 Tempat dan Tangal Lahir Magelang, 13 Nopember 1998
6 Alamat E-mail icadwiyuli@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 082314067372
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/ Pernah Diikuti
Status dalam
No. Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan
1.
2.
3.
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargan
1.

D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyatadijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Magelang, 18- 09- 2019


Anggota Tim,

(Ica Dwi Yuliana)


14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Putri Laeshita S.P., M.Sc
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroteknologi
4 NIDN 0025089105
5 Tempat Tanggal Lahir Banyumas, 25 Agustus 1991
6 Email Putrilaeshita99@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085869360393

B. Riwayat Pendidikan

S1/SARJANA S2/MAGISTER

Nama Universitas Jenderal


Universitas Gadjah Mada
Institusi Soedirman
Jurusan Agroteknologi Fitopatologi
Tahun
2013 2017
Lulus

C. Pemakalah Seminar Nasional (Oral presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
Seminar Nasional Hasil
Penelitian Pertanian VI Reaksi beberapa varietas
“Peranan Hasil Penelitian tomat terhadap infeksi
Yogyakarta,
1 Pertanian dalam penyakit layu bakteri
2016
Mewujudkan Kedaulatan yang disebabkan oleh
Pangan Untuk Ralstonia solanacearum
Kesejahteraan Petani”
Pengelolaan Penyakit
Layu Bakteri (Ralstonia
Seminar Nasional
solanacearum) dan
Pengendalian Penyakit Pada Yogyakarta,
2 Nematoda Puru Akar
Tanaman Pertanian Ramah 2016
(Meloidogyne incognita)
Lingkungan II
Pada Tomat dengan
Penyambungan

D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
15
16

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran


1. Peralatan Penunjang
Harga Jumlah
Justifikasi
Material Volume Satuan Biaya
Pemakaian
(Rp) (Rp)
Tandon air Untuk digester dan 1200
1.500.000 1.500.000
wadah biogas liter
Tandon air Untuk menampung 250
400.000 400.000
limbah liter
Plastik Untuk menutup
100 gr 400 40.000
polyethylene cairan limbah
Kompor biogas Untuk memasak
1 600.000 600.000
stainless steel
Sekop Untuk mengambil
2 100.000 200.000
limbah
Pralon PVC 3 inchi Untuk memasukkan
dan mengeluarkan 4 95.000 380.000
limbah
Drat luar dalam Untuk keluar limbah
dari disgester 2 12.000 24.000
Buah isolatif besar Untuk mengisolasi 2 7.500 15.000
Batang baut Untuk memasang
pipa 4 60.000 240.000

Karet ban dalam Untuk menutup


disgester 2 5.000 10.000

Pipa T ½ inchi Untuk menyambung


kompor gas 1 6.000 6.000

Selang plastik Pelindung


4 70.000 280.000
saluran gas
Pralon PVC ukuran Untuk
½ inchi menyambungkan 4 20.000 80.000

Stop kran ½ inchi Untuk


4 40.000 160.000
menyambungkan
Lem paralon Untuk merekatkan 4 120.000 480.000
Lem aibon 70 gram Untuk merekatkan 4 10.000 40.000
Plat akrilik 150 Untuk mendesain
cm2 disgester 2 300.000 600.000

SUB TOTAL (Rp) 5.055.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga Jumlah
Material Volume
Pemakaian Satuan Biaya
17

(Rp) (Rp)

Penguraian menjadi
Cairan EM-4 10 28.000 280.000
biogas
SUB TOTAL 280.000

3. Perjalanan
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Volume Satuan
Pemakaian Biaya (Rp)
(Rp)
Kendaraan roda 2
untuk perjalanan ke Pembelian bahan
4 kali 50.000 200.000
Pasar alat-alat penunjang
Rejowinangun
Sewa kendaraan
roda 4 dari Pasar Pengambilan alat
1 kali 300.000 300.000
Rejowinangun ke dan bahan
Kelurahan Tidar
Sewa kendaraan
roda 4 dari Pasar Pembelian alat
1 kali 300.000 300.000
Rejowinangun ke tunjangan
Kelurahan Tidar
SUB TOTAL (Rp) 800.000

4. Lain-lain
Harga Jumlah
Justifikasi
Material Volume Satuan Biaya
Pemakaian
(Rp) (Rp)
Alat tulis kantor
Administrasi 1 paket 100.000 100.000
(ATK)
Cetak dan
Laporan Kemajuan 2 50.000 100.000
Penggandaan
Cetak dan
Laporan Akhir 2 100.000 200.000
Penggandaan
SUB TOTAL (Rp) 400.000
Total (Keseluruhan) 6.535.000
(Terbilang: Enam Juta Lima Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah)
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Nama/NI Waktu Uraian
No Program Studi Bidang Ilmu Tugas
M (jam/
minggu)
Ketua,
pengatur
jadwal dan
metode
Nurul penelitian,
1 Agroteknologi Agroteknologi 9
Wulandari analisis
penelitian
dan
akomodasi

Manajemen
ketersediaa
n alat dan
Annisa bahan,
2 Ratna Agroteknologi Agroteknologi 8 analisis
Hakim penelitian,
dan
publikasi

Manajemen
teknik
penelitian,
Ica Dwi akomodasi,
3 Agroteknologi Agroteknologi 8 dan
Yuliana
pengontrol
pengamata
n data
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS TIDAR
Alamat : Jalan Kapten Suparman 39 Magelang 56116
Telp.(0293) 364113 Fax.(0293) 362438
Laman : www.untidar.ac.id Surel : admin@untidar.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA


Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nurul Wulandari


NIM : 1710401049
Program Studi : Agroteknologi
Fakultas : Pertanian

Dengan ini saya menyatakan bahwa usulan Program Kreativitas Mahasiswa


Penelitian saya dengan judulPemanfaatan Limbah Cair Tahu sebagai Alternatif
Biogas yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah asli karya kami dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian penyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Magelang,18-09- 2019
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Akademik Yang menyatakan,
dan Kemahasiswaan,

(Ir.Murti Astiningrum,M.P.) (Nurul Wulandari)


NIK.196010231989064C061 NIM. 1710401049

Anda mungkin juga menyukai