Anda di halaman 1dari 6

(PPOK) adalah suatu penyakit yang dikarakteristikkan oleh adanya hambatan aliran udara

secara kronis dan perubahan-perubahan patologi pada paru, dimana hambatan aliran udara
saluran nafas bersifat progresif dan tidak sepenuhnya reversibel dan berhubungan dengan
respon inflamasi yang abnormal dari paru-paru terhadap gas atau partikel yang berbahaya
(Gold, 2009).

ETIOLOGI

Secara keseluruhan penyebab terjadinya PPOK tergantung dari jumlah partikel gas
yang dihirup oleh seorang individu selama hidupnya. Partikel gas ini termasuk :
1. asap rokok
a. perokok aktif
b. perokok pasif
2. polusi udara
a. polusi di dalam ruangan- asap rokok - asap kompor
b. polusi di luar ruangan- gas buang kendaraan bermotor- debu jalanan
3. polusi di tempat kerja (bahan kimia, zat iritasi, gas beracun)
a. infeksi saluran nafas bawah berulang
MANIFESTASI KLINIS
Gejala-gejala PPOK eksaserbasi akut meliputi:
1) Batuk bertambah berat
2) Produksi sputum bertambah
3) Sputum berubah warna
4) Sesak nafas bertambah berat
5) Bertambahnya keterbatasan aktifitas
6) Terdapat gagal nafas akut pada gagal nafas kronis
7) Penurunan kesadaran
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan radiologi
2. Pemeriksaan EKG
3. Analisis gas darah
4. Kultur sputum, untuk mengetahui petogen penyebab infeksi.
5. Laboratorium darah lengkap
PENATALAKSANAAN
1. Obat – obatan
a. Bronkodilator
b. Anti inflamasi
c. Antibiotika
d. Antioksidan
e. Mukolitik
2. Terapi oksigen
3. Ventilasi mekanik
4. Nutrisi
5. Rehabilitasi

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


PENGKAJIAN
a. Aktivitas dan Istirahat
b. Sirkulasi
c. Integritas Ego
d. Nutrisi
e. Hygiene
f. Pernafasan
g. Keamanan
h. Seksualitas
i. Interaksi Sosial

DIAGNOSA
 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d. penumpukan sekret di jalan napas
 Ketidakefektifan pola nafas b.d. penurunan elastisitas paru dalam melakukan
ekspansi
 Intoleransi aktivitas b.d. ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

Analisa data :

PATHWAY :

INTERVENSI
PPOK
Asma Bronkotis kronik
Emfisema

Alergik (debu) Non alergik Asap dan infeksi

E. Panlobular E. Sentrilobular
Mengiritasi jalan
Reaksi antigen yang
nafas
Dihasilkan IgE
Rusaknya bronkus Rusaknya lobus
Fungsi silia
pernafasan, duktus sekunder
menurun dan
Antibody (IGE) alveolar, alveoli lendir meningkat
menyerang sel mast
dalam paru
Bronkiolus
Area kontak langsung
tersumbat
Pemajanan berulang permukaan alveolar
dengan paru berkurang
Alveolus rusak
Ikatan antibody dan Kerusakan membentuk
Gen serabut elastik fibrosis

Pelepasan produksi sel- Paru sulit Barrel Makrofag alveolus


sel mast (mediator) bekembang elastis chest rusak

Peningkatan ruang rugi


Kontraksi otot Pembentukan (udara tidak bisa bertukar)
polos bronkus mucus yang banyak
Kerusakan difusi O2
Pembekakan
membrane mukosa hipoksemia

bronkospasme Ketidakefektif Secret tertahan


an bersihan
Penyempitan jalan nafas Uudara terjebak
bronkus
Usaha berlebih
Suplai O2
menurun Eekspirasi
memanjang
Mudah lelah clubbing finger
Ketidakefektifan
Intoleransi pola nafas
Aktivitas
NO DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan NOC : - Beri pasien 6 sampai 8 gelas
bersihan jalan nafas - Respiratory status : cairan/hari kecuali terdapat kor
b.d. penumpukan Ventilation pulmonal.
sekret di jalan napas - Respiratory status : - Ajarkan dan berikan dorongan
Airway patency penggunaan teknik pernapasan
- Aspiration Control diafragmatik dan batuk.
- Bantu dalam pemberian tindakan
Kriteria Hasil : nebuliser, inhaler dosis terukur
- Mendemonstrasikan - Lakukan drainage postural dengan
batuk efektif dan perkusi dan vibrasi pada pagi hari
suara nafas yang dan malam hari sesuai yang
bersih, tidak ada diharuskan.
sianosis dan dyspneu - Instruksikan pasien untuk
(mampu menghindari iritan seperti asap
mengeluarkan rokok, aerosol, suhu yang ekstrim,
sputum, mampu dan asap.
bernafas dengan - Ajarkan tentang tanda-tanda dini
mudah, tidak ada infeksi yang harus dilaporkan pada
pursed lips) dokter dengan segera: peningkatan
- Menunjukkan jalan sputum, perubahan warna sputum,
nafas yang paten kekentalan sputum, peningkatan
(klien tidak merasa napas pendek, rasa sesak didada,
tercekik, irama nafas, keletihan.
frekuensi pernafasan - Berikan antibiotik sesuai yang
dalam rentang normal, diharuskan.
tidak ada suara nafas - Berikan dorongan pada pasien
abnormal) untuk melakukan imunisasi
- Mampu terhadap influenzae dan
mengidentifikasikan streptococcus pneumoniae.
dan mencegah factor
yang dapat
menghambat jalan
nafas
2. Ketidakefektifan NOC : - Ajarkan klien latihan bernapas
pola nafas b.d. - Respiratory status : diafragmatik dan pernapasan bibir
penurunan elastisitas Ventilation dirapatkan.
paru dalam - Respiratory status : - Berikan dorongan untuk menyelingi
melakukan ekspansi Airway patency aktivitas dengan periode istirahat.
- Vital sign Status - Biarkan pasien membuat keputusan
tentang perawatannya berdasarkan
Kriteria Hasil : tingkat toleransi pasien.
- Mendemonstrasikan - Berikan dorongan penggunaan
batuk efektif dan latihan otot-otot pernapasan jika
suara nafas yang diharuskan.
bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum, mampu
bernafas dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
- Menunjukkan jalan
nafas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan
dalam rentang normal,
tidak ada suara nafas
abnormal)
- Tanda Tanda vital
dalam rentang normal
3. Intoleransi aktivitas NOC : - Kaji respon individu terhadap
b.d. - Energy conservation aktivitas; nadi, tekanan darah,
ketidakseimbangan - Self Care : ADLs pernapasan
antara suplai dan - Ukur tanda-tanda vital segera
kebutuhan oksigen Kriteria Hasil : setelah aktivitas, istirahatkan klien
- Berpartisipasi dalam selama 3 menit kemudian ukur lagi
aktivitas fisik tanpa tanda-tanda vital.
disertai peningkatan - Dukung pasien dalam menegakkan
tekanan darah, nadi latihan teratur dengan
dan RR menggunakan treadmill dan
- Mampu melakukan exercycle, berjalan atau latihan
aktivitas sehari hari lainnya yang sesuai, seperti berjalan
(ADLs) secara perlahan.
mandiri - Kaji tingkat fungsi pasien yang
terakhir dan kembangkan rencana
latihan berdasarkan pada status
fungsi dasar.
- Sediakan oksigen sebagaiman
diperlukan sebelum dan selama
menjalankan aktivitas untuk
berjaga-jaga.
- Tingkatkan aktivitas secara
bertahap; klien yang sedang atau
tirah baring lama mulai melakukan
rentang gerak sedikitnya 2 kali
sehari.
- Tingkatkan toleransi terhadap
aktivitas dengan mendorong klien
melakukan aktivitas lebih lambat,
atau waktu yang lebih singkat,
dengan istirahat yang lebih banyak
atau dengan banyak bantuan.
- Secara bertahap tingkatkan toleransi
latihan dengan meningkatkan waktu
diluar tempat tidur sampai 15 menit
tiap hari sebanyak 3 kali sehari.

Data Etiologi Masalah


 Pasien megeluh sesak nafas dan Karena adanya Ketidakefektifan bersihan
batuk penumpukan sekret di jalan nafas
 Pernafasan pasien cepat jalan napas
memanjang pada ekspirasi
 Auskultasi terdengar suara whezing
dan krekels
 Terdapat clubbing finger

 pernafasan pasien cepat dan Karena adanya Ketidakefektifan pola


ekspirasi memanjang penurunan elastisitas nafas
 bentuk dada barrel chest paru dalam
 Perkusi dada : hiperesonansi melakukan ekspansi

 Pernafasan pasien cepat dan Karena adanya Intoleransi aktivitas


ekspirasi memanjang ketidakseimbangan
 Pasien mengeluh sesak nafas dan antara suplai dan
batuk kebutuhan oksigen

Anda mungkin juga menyukai