Anda di halaman 1dari 20

Lampiran 1: Surat Keputusan Nomor: 001/BPP-APBI/XII/2015

TATA LAKSANA KERJA


BADAN PENGURUS PUSAT
APOTEKER PRAKTIK BERSAMA INDONESIA
(BPP APBI)

BAB I
PRINSIP-PRINSIP

Bahwa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya BPP APBI berlandaskan


pada prinsip-prinsip :
a. Kolektif – kolegial, artinya kebersamaan dalam mengambil kebijakan-
kebijakan organisasi.
b. Kekeluargaan artinya pelaksanaan tugas kepengurusan dilakukan secara
gotong-royong dan dijiwai oleh semangat kekeluargaan,kesetiakawanan
dan kerjasama.
c. Kesinambungan artinya melanjutkan perencanaan dan pelaksanaan
program-program masa lalu sesuai rekomendasi Munas
d. Keterpaduan artinya dalam menjalankan seluruh kegiatan / program BPP
APBI harus dijalankan secara terpadu.

BAB II
KEWAJIBAN-WEWENANG DAN HAK BPP APBI

1. Kewajiban BPP APBI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2)


Anggaran Rumah Tangga APBI adalah :
a. Menjalankan dan menegakkan ketentuan – ketentuan yang terdapat
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
b. Menjalankan dan menjabarkan Program Umum Organisasi ke dalam
Program Kerja Badan Pengurus Pusat yang dibagi pertahun program.
c. Melaksanakan keputusan – keputusan organisasi.
d. Mewakili organisasi di dalam dan di luar pengadilan.
2. Wewenang BPP APBI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) dan (4)
Anggaran Rumah Tangga APBI adalah :
a. Mensyahkan Badan Pengurus Daerah yang merupakan hasil dari
Musyawarah Daerah
b. Turut serta mempersiapkan penyelenggaraan Musyawarah Daerah
Luar Biasa di Daerah, ketika Badan Pengurus Daerah telah melampaui
waktu 3 ( tiga ) bulan sesudah masa baktinya berakhir dan oleh
karenanya telah kehilangan hak dan wewenang untuk menjalankan
organisasi.
3. Hak BPP APBI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (5); (6) dan (7)
Anggaran Rumah Tangga APBI adalah :
a. Menetapkan tata laksana program serta meneliti pelaksananaannya,
menetapkan Peraturan – Peraturan yang diperlukan guna kelancaran
pengelolaan organisasi.
b. Menetapkan dan membayar biaya operasional berdasarkan program
kerja yang telah ditetapkan maupun biaya – biaya lainnya yang
diperlukan untuk melaksanakan tujuan dan usaha organisasi.
c. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Eksekutif beserta staf
Sekretariat dan menetapkan gaji serta syarat – syarat kerja.
d. Membentuk kepanitiaan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
menunjang program kerja.

B A B III
SUSUNAN BADAN PENGURUS PUSAT (BPP) APBI

Badan Pengurus Pusat APBI adalah sebagai berikut :


1. Badan Pengurus Harian Pusat, yang terdiri dari :
a. Seorang Ketua Umum
b. 9 (Sembilan ) orang Ketua
c. Seorang Sekretaris Jenderal
d. 3 ( Tiga ) orang Wakil Sekretaris Jenderal
e. Seorang Bendahara Umum
f. 3 ( Tiga ) orang Wakil Bendahara Umum
2. Badan Pengurus Pusat Lengkap yang terdiri atas 26 Departemen:
a. Departemen dalam koordinasi Bidang Organisasi dan Hukum:
1) Dept. Organisasi ,Keanggotaan, Database dan Sistem Informasi
2) Dept. Pemberdayaan Daerah, Badan Otonom & Kelembagaan
3) Dept. Pendidikan, Pelatihan dan Kaderisasi
4) Dept. Hukum dan Kelembagaan
b. Departemen dalam koordinasi Bidang Pengembangan Badan
Usaha APB:
1) Dept. Legalisasi Badan Usaha
2) Dept. Kelayakan Perencanaan Usaha
3) Dept. Pengembangan Jaringan Bisnis APB Apotek
4) Dept. Pengembangan Jaringin Bisnis APB PBF
5) Dept. Pengembangan Jaringinga Industri Produk Unggulan
c. Departemen dalam koordinasi Bidang Riset dan
Pengembangan Produk Unggulan APB:
1) Dept. Penelitian, Kajian ilmiah dan Penyusunan Naskah
Akademik Produk
2) Dept. Penelitian dan Kajian Ilmiah Pengobatan Holistik
d. Departemen dalam koordinasi Bidang Usaha Kecil, Menengah
Dan koperasi APB:
1) Dept. Pembinaan Pengusaha Pemula
2) Dept. Pembinaan UKM
3) Dept. Pengembangan Permodalan UKM
4) Dept. Bina Koperasi
5) Dept. Pengembangan Permodalan Koperasi
6) Dept. Pengembangan Pasar UKM dan Koperasi
7) Dept. Pengembangan Usaha dan Riset
e. Departemen dalam koordinasi Bidang Hubungan Dan
Kerjasama Internasional :
1) Dept. Kerjasama ASEAN
2) Dept. Kerjasama Asia Timur
3) Dept. Kerjasama Asia Pasifik
4) Dept. Kerjasama Eropa
5) Dept. Kerjasama Amerika
6) Dept. Kerjasama Kepulauan Pasifik, Australia dan Selandia Baru
7) Dept. Kerjasama Timur Tengah
8) Dept. Kerjasama Afrika
3. Susunan dan jumlah Personalia Badan Pengurus Harian Pusat dan
Departemen Badan Pengurus Lengkap Pusat dapat diubah atau diganti
seusai dengan kebutuhan berdasarkan Pergantian Antar Waktu atau
Ressufle yang ditetapkan oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal
dalam suatu Surat Keputusan Organisasi.

B A B IV
PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG.

1. Ketua Umum
a. Sebagai penanggung jawab tertinggi pada organisasi, memimpin
organisasi sesuai dengan ketentuan – ketentuan dalam AD dan
ART serta kebijakan yang digariskan oleh BPP APBI.
b. Bersama Sekretaris Jenderal mengkoordinir dan mengendalikan
jalannya organisasi ke luar dan ke dalam organisasi.
c. Bersama Sekretaris Jenderal, bertanggungjawab atas pelaksanaan
program kerja Badan Pengurus Pusat APBI.
d. Memimpin Rapat sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata
Laksana Kerja ini.
e. Bersama – sama Badan Pengurus Harian, menetapkan stategi,
arah dan sasaran serta kebijakan organisasi dengan berpedoman
pada AD dan ART APBI serta Keputusan – Keputusan MUNAS XIV
APBI tahun 2011.
f. Bersama Sekretaris Jenderal menandatangani surat – surat ke luar,
Keputusan dan Rekomendasi, terutama yang bersifat untuk dan
atas nama organisasi.
g. Bersama Sekretaris Jenderal, memberikan tugas kepada
fungsionaris Badan Pengurus untuk mewakili BPP APBI dalam
acara – acara / kegiatan untuk dan atas nama BPP APBI termasuk
dalam kemitraan usaha.
h. Dalam hal – hal yang mendesak, Ketua Umum bersama
fungsionaris Badan Pengurus Harian Pusat dapat mengambil
Keputusan untuk kemudian mempertanggungjawabkan kepada
Rapat Badan Pengurus Lengkap Pusat.
i. Bertanggungjawab kepada MUNAS APB Indonesia
2. Ketua Bidang Organisasi dan Hukum.
a. Melaksanakan tugas Ketua Umum atas dasar penunjukkan tertulis
apabila Ketua Umum berhalangan.
b. Mendampingi secara aktif Ketua Umum dalam menjalankan fungsi
dan peranannya.
c. Memimpin rapat sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata
Laksana Kerja ini.
d. Memonitor pelaksanaan tertib organisasi di Pusat maupun di
Daerah dan melaporkan tingkat pelaksanaannya kepada Rapat
Badan Pengurus setiap kali diadakan.
e. Bersama dengan Sekretaris Jenderal menandatangani surat-surat
yang berkaitan dengan lingkup tugas/ koordinasinya
f. Mengawasi dan melaksanakan aktivitas organisasi sesuai
ketentuan yang mengatur kegiatan organisasi antara lain ; Sidang
Dewan Pleno, RAKERNAS, Pelaksanaan MUNASUS, MUNAS dan
DIKLATNAS termasuk di dalamnya menyiapkan materi untuk
kegiatan tersebut.
g. Mengawasi dan melakukan koordinasi untuk persiapan dan
pelaksanan kegiatan organisasi antara lain; MUSDA, RAKERDA
dan DIKLATDA.
h. Melakukan evaluasi keanggotaan APBI melalui Registrasi dan her-
registrasi anggota.
i. Melakukan pendidikan kaderisasi kepemimpinan untuk
meningkatkan kualitas SDM anggota APBI, serta melakukan
penilaian terhadap anggota maupun BPD – BPD yang berprestasi
untuk mendapatkan “ APBI AWARD “ sekali dalam setahun.
j. Mewakili organisasi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi –
organisasi kemasyarakatan atau organisasi lainnya, atas petunjuk
Ketua Umum
k. Mengkoordinir hubungan dengan Daerah dan para senior APBI.
l. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Kegiatan / Program kerja di
Bidang Organisasi dan Hukum terutama yang menyangkut tugas
dan kegiatan departemen – departemen yang dibawahi serta
melaporkan hak tersebut kepada Rapat Pengurus Lengkap Pusat.
m. Melakukan perumusan, pengkajian dan pembuatan draft Peraturan
Organisasi, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis organisasi
baik yang berasal dari bidang organisasi dan hukum dan/atau draft
yang diusulkan dari bidang lain untuk kemudian dibahas dan
disetujui di dalam Rapat Badan Pengurus Lengkap.
n. Melakukan pengkajian hukum strategis serta memberikan
masukan-masukan atau rekomendasi-rekomendasi hukum terkait
bidang usaha ekonomi dan Good Corporate Governance kepada
Ketua Umum.
o. Menjalankan fungsi sebagai pusat informasi organisasi dan
menjalin hubungan dengan media
p. Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum.
3. Ketua Bidang Pengembangan Badan Usaha APB.
a. Melaksanakan tugas Ketua Umum atas dasar penunjukkan tertulis
apabila Ketua Umum berhalangan.
b. Mendampingi secara aktif Ketua Umum dalam menjalankan fungsi
dan peranannya.
c. Memimpin rapat sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata
Laksana Kerja ini.
d. Bersama dengan Sekretaris Jenderal menandatangani surat-surat
yang berkaitan dengan lingkup tugas/ koordinasinya
e. Menyusun perencanaan dan langkah aksi terciptanya badan
usaha-badan usaha APB
f. Membentuk Tim dan Standard Operasional Procedure uji
kelayakan usaha bidang produksi, distribusi dan pelayanan di
bidang kefarmasian
g. Menyiapkan data base informasi usaha, untuk mendukung
pengembangan usaha anggota.
h. Merencanakan dan melaksanakan upaya untuk pengembangan
usaha di sektor produksi, distribudi dan pelayanan bidang farmasi
i. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan “ jaringan usaha
“ yang melibatkan anggota di Pusat dan Daerah.
j. Membuka akses permodalan dengan suku bunga yang rendah bagi
seluruh anggota APBI
k. Merencanakan dan menyiapkan pengembangan lembaga
pendanaan di luar perbankan dalam menanggulangi kesulitan
permodalan usaha anggota ( APBI Fund )
l. Secara rutin melaksanakan kajian terhadap perkembangan
kebijakan nasional yang berkaitan dengan dunia usaha, Investasi,
dan Pasar Modal bidang kefarmasian
m. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan anggota APBI
tentang prinsip-prinsip Enterpreneurship.
n. Membuka jaringan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang
berkaitan dengan permodalan, dunia perbankan, dan investasi
o. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Kegiatan / Program kerja di
bidang pengembangan usaha bidang produksi, distribusi dan
pelayanan di bidang kefarmasian, terutama yang menyangkut
tugas dan kegiatan Departemen-departemen yang dibawahi serta
melaporkan hak tersebut kepada Rapat Pengurus Lengkap Pusat.
p. Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum .
4. Ketua Bidang Penelitian Dan Pengembangan Produk Unggulan APB
a. Melaksanakan tugas Ketua Umum atas dasar penunjukkan tertulis
apabila Ketua Umum berhalangan.
b. Mendampingi secara aktif Ketua Umum dalam menjalankan fungsi
dan peranannya.
c. Memimpin rapat sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata
Laksana Kerja ini.
d. Bersama dengan Sekretaris Jenderal menandatangani surat-surat
yang berkaitan dengan lingkup tugas/ koordinasinya
e. Merencanakan dan melaksanakan penelitian dan pengembangan
produk-produk unggulan APB terpilih sehingga layak untuk
diproduksi secara nasional.
f. Merencanakan dan melaksanakan kajian terhadap ketersediaan
bahan baku secara berkesinambungan.
g. Merencanakan dan melaksanakan kerjasama dengan pihak-pihak
terkait dalam rangka menjamin ketersediaan bahan baku.
h. Menyusun naskah akademik dari setiap hasil penelitian dan
pengembangan yang dilakukan sebagai landasan teoritis bagi
anggota dalam memasarkan produk-produk APB Indonesia.
i. Merencanakan dan melaksanakan penelitian, kajian menyeluruh
terhadap konsep Pengobatan Holistik sebagai antitesa terhadap
Konsep Pengobatan Konvensional.
j. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Kegiatan / Program kerja di
bidangnya terutama yang menyangkut tugas dan kegiatan
Departemen – departemen yang dibawahi serta melaporkan hak
tersebut kepada Rapat Pengurus Lengkap Pusat.
k. Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum

5. Ketua Bidang UKM dan Koperasi


a. Melaksanakan tugas Ketua Umum atas dasar penunjukkan tertulis
apabila Ketua Umum berhalangan.
b. Mendampingi secara aktif Ketua Umum dalam menjalankan fungsi
dan peranannya.
c. Memimpin rapat sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata
Laksana Kerja ini.
d. Bersama dengan Sekretaris Jenderal menandatangani surat-surat
yang berkaitan dengan lingkup tugas/ koordinasinya
e. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk pembentukan ,
pembinaan dan pengembangan UKM dan Koperasi khususnya di
lingkungan APBI.
f. Melakukan upaya perlindungan dan pembelaan hukum kepada
anggota
g. Melakukan kerjasama dengan berbagai organisasi kelembagaan
yang bergerak dalam mendorong gerakan kewirausahaan di
lingkungan APBI secara nasional
h. Berperan serta secara aktif dalam penciptaan wira usaha di
lingkungan anggota APBI
i. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Kegiatan / Program kerja di
bidangnya terutama yang menyangkut tugas dan kegiatan-kegiatan
Departemen – departemen yang dibawahi serta melaporkan hak
tersebut kepada Rapat Pengurus Lengkap Pusat.
j. Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum
6. Ketua Bidang Hubungan Internasional
a. Melaksanakan tugas Ketua Umum atas dasar penunjukkan tertulis
apabila Ketua Umum berhalangan.
b. Mendampingi secara aktif Ketua Umum dalam menjalankan fungsi
dan peranannya.
c. Memimpin rapat sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata
Laksana Kerja ini.
d. Bersama dengan Sekretaris Jenderal menandatangani surat-surat
yang berkaitan dengan lingkup tugas/ koordinasinya
e. Merencanakan pengembangan kerjasama antara lembaga-
lembaga baik yang ada di dalam maupun luar negeri.
f. Melakukan dan melaksanakan Hubungan Luar Negeri, termasuk di
dalamnya pelaksanaan aktivitas International Pharmaceutical
Business
g. Merencanakan dan melaksanakan upaya untuk pengembangan
Kerjasama kelembagaan dan Etika bisnis.
h. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Kegiatan / Program kerja di
bidangnya terutama yang menyangkut tugas dan kegiatan
Departemen – departemen yang dibawahi serta melaporkan hak
tersebut kepada Rapat Pengurus Lengkap Pusat.
i. Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum.

7. Sekretaris Jenderal
a. Melaksanakan tugas Ketua Umum atas dasar penunjukkan tertulis
apabila Ketua Umum berhalangan.
b. Mendampingi secara aktif Ketua Umum dalam menjalankan fungsi
dan peranannya.
c. Memimpin rapat sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata
Laksana Kerja ini.
d. Bersama Ketua Umum menandatangani surat surat penting
organisasi ke luar dan ke dalam.
e. Melaksanakan koordinasi atas pelaksanaan program yang
dilakukan oleh para Ketua atas petunjuk Ketua Umum.
f. Melakukan pengawasan atas kinerja para Ketua dengan jajaran di
bawahnya dalam pelaksanaan Kegiatan / Program Kerja.
g. Mengkoordinir kegiatan kelembagaan dalam BPP APBI.
h. Membina jalinan kerja dan koordinasi antara Sekretariat dengan
fungsionaris BPP APBI.
i. Menyiapkan dukungan naskah / bahan – bahan dan sambutan
yang diperlukan oleh Ketua Umum dalam setiap aktivitas baik
untuk keperluan eksternal maupun internal.
j. Mengkoordinir pelayanan informasi organisasi melalui penerbitan
internal, kegiatan kehumasan organisasi, serta operasionalisasi
APBI-net.
k. Mengupayakan pengelolaan Sekretariat BPP APBI se-profesional
mungkin
l. Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum.
8. Wakil Sekretaris Jenderal
a. Melaksanakan tugas Sekretaris Jenderal atas dasar penunjukkan
tertulis apabila Sekretaris Jenderal berhalangan.
b. Mendampingi secara aktif Sekretaris Jenderal dalam menjalankan
fungsi dan peranannya.
c. Memimpin Rapat sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata
Laksana Kerja ini.
d. Membantu kelancaran tugas-tugas Ketua Bidang dalam
pelaksanaan Kegiatan / Program Kerja , atas dasar penunjukkan
tertulis dan membuat statistik kehadiran BPL/ BPH dalam setiap
rapat-rapat BPP.
e. Mengadakan pengawasan dan bimbingan kepada Staf Sekretariat
guna peningkatan pelayanan kepada Fungsionaris Badan
Pengurus Pusat. (Manajemen Kesekretariatan)
f. Melaksanakan pembinaan terhadap Badan Pengurus Daerah yang
ditentukan.
g. Bertanggungjawab kepada Ketua Umum melalui Sekretaris Jenderal.
9. Bendahara Umum
a. Melaksanakan tugas Ketua Umum atas dasar penunjukkan tertulis
apabila Ketua Umum berhalangan.
b. Mendampingi secara aktif Ketua Umum dalam menjalankan fungsi
dan peranannya.
c. Memimpin rapat sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata
Laksana Kerja ini.
d. Bersama Ketua Umum menandatangani surat – surat penting dan
surat – surat berharga yang berkaitan dengan kebendaharaan
organisasi.
e. Melaksanakan pengawasan terhadap aktivitas jalannya
administrasi keuangan organisasi, serta pengawasan pengadaan
dana dan sarana kesekretariatan.
f. Mengkoordinir usaha – usaha untuk mendapatkan dana organisasi
sepanjang tidak bertentangan dengan AD / ART APBI
g. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya Tahunan
Organisasi untuk disyahkan oleh Badan Pengurus, serta
menginventarisir dan membuat laporan keuangan organisasi untuk
dilaporkan kepada Rapat Pengurus setiap kali diadakan.
h. Membuat laporan keuangan yang telah di audit oleh internal
auditor setiap 3 bulan sekali.
i. Bersama Ketua Umum dan / atau Sekretaris Jenderal,
menandatangani Cek dan Giro Bilyet atas nama BPP APBI.
j. Bertanggungjawab langsung kepada Ketua Umum.
10. Wakil Bendahara Umum
a. Melaksanakan tugas Bendahara Umum atas dasar penunjukkan
tertulis apabila Bendahara Umum berhalangan.
b. Mendampingi secara aktif Bendahara Umum dalam menjalankan
fungsi dan peranannya.
c. Memimpin rapat sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata
Laksana Kerja ini.
d. Bertanggungjawab kepada Ketua Umum melalui Bendahara Umum
e. Membantu kelancaran tugas-tugas Ketua Bidang dalam
pelaksanaan Kegiatan / Program Kerja, setelah mendapat
persetujuan dari Bendahara Umum.
11. Ketua Departemen ( secara umum )
a. Menyusun Rencana Kerja Departemen yang menjadi tanggung
jawabnya.
b. Melaksanaan Program Kerja Departemen yang telah disusun di
bawah Koordinasi bidang yang sesuai.
c. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi / lembaga
terkait serta pihak – pihak lain di luar APBI yang dapat mendukung
suksesnya Program Kerja setelah mendapat persetujuan Ketua
Umum
d. Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban serta mengevaluasi
pelaksanaan Program Kerja di bidangnya masing – masing kepada
Ketua Umum melalui Ketua yang membawahi departemen yang

BABV
JENIS RAPAT-RAPAT DAN WEWENANGNYA.
Untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang maksimal sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai, maka pengambilan keputusan dilakukan dalam rapat
-rapat Badan Pengurus Pusat (BPP) APBI yang terdiri dari :
a. Rapat Badan Pengurus Harian ( RBPH )
b. Rapat Badan Pengurus Lengkap ( RBPL )
c. Rapat Koordinasi Bidang (RAKORBID)
1. Rapat Badan Pengurus Harian Pusat (RBPH)
a. Peserta Rapat BPH adalah :
a.1. Ketua Umum
a.2. Para Ketua Bidang
a.3. Sekretaris Jenderal
a.4. Para Wakil Sekretaris Jenderal
a.5. Bendahara Umum
a.6. Para Wakil Bendahara Umum
a.7. Para Ketua Departemen
b. Rapat Badan Pengurus Harian (RBPH) diadakan sekurang – kurangnya
sekali dalam 1 ( satu ) bulan baik secara lansung maupun tidak langsung
c. Rapat Badan Pengurus Harian (RBPH) berwenang :
c.1. Mengadakan evaluasi terhadap seluruh kegiatan/pelaksanaan
program kerja BPP APBI
c.2. Mengadakan penilaian dan persetujuan terhadap Rencana
Kegiatan/Program Kerja yang diusulkan oleh Para Ketua Bidang.
c.3. Merumuskan dan membahas Rancangan Peraturan Organisasi
c.4. Menyusun kebijakan, menanggapi dan mengambil keputusan atas
suatu permasalahan yang terjadi, baik yang bersifat internal maupun
eksternal APBI.
c.5. Memutuskan Kegiatan/Program Kerja yang bersifat strategis dan
mendesak untuk dilaksanakan oleh BPP APBI.
2. Rapat Badan Pengurus Lengkap Pusat (BPL)
a. Peserta Rapat Badan Pengurus Lengkap (RBPL) adalah:
a.1. Ketua Umum
a.2. Para Ketua Bidang
a.3. Sekretaris Jenderal
a.4. Para Wakil Sekretaris Jenderal
a.5. Bendahara Umum
a.6. Para Wakil Bendahara Umum
a.7. Para Ketua Departemen
b. Rapat Badan Pengurus Lengkap (RBPL) diadakan sekurang – kurangnya
sekali dalam 2 (dua) bulan
c. Rapat Badan Pengurus Lengkap (RBPL) berwenang :
c.1. Menetapkan Program Kerja BPP APBI yang telah disetujui di dalam
RBPH.
c.2. Menetapkan Pedoman Organisasi (PO) APBI beserta seluruh Revisi
dan Perubahannya yang telah disetujui melalui Rapat Badan Pengurus
Harian (RBPH).
c.3. Melaksanakan hal–hal yang menjadi wewenang Rapat Badan
Pengurus Harian (RBPH).
3. Rapat Koordinasi Bidang (RAKORBID)
a. Peserta Rapat Koordinasi Bidang (RAKORBID) adalah :
a.1. Ketua Bidang
a.2. Para Ketua Departemen
b. Rapat Koordinasi Bidang diadakan sesuai kebutuhan serta dapat
melakukan RAKORBID diperluas dengan melibatkan para Ketua Bidang
BPD APBI seluruh Indonesia.
c. Rapat Koordinasi Bidang berwenang membahas Koordinasi Perencanaan
dan Pelaksanaan Kegiatan / Program Kerja Departemen - Departemen
yang berada di bawah koordinasi Kompartemen – Kompartemen yang
dibawahinya.
d. Rapat Koordinasi Bidang dapat melibatkan Bidang-Bidang lain sesuai
dengan pembahasan program Kerja dan kegiatan yang terkait
4. a. Untuk hal-hal yang dianggap strategis dan mendesak, Ketua Umum BPP
APBI dapat mengadakan Rapat Konsultatif BPH Terbatas yang dihadiri
oleh:
1. Ketua Umum
2. Para Ketua Bidang
3. Sekretaris Jenderal
4. Para Wakil Sekretaris Jenderal
5. Bendahara Umum
6. Para Wakil Bendahara Umum
b. Rapat Badan Pengurus Harian Terbatas (RBPHT) bersifat konsultatif dan
berwenang membahas koordinasi dan Evaluasi Kegiatan BPP APBI yang
sangat mendesak untuk dilaksanakan.

B A B VI
PROSEDUR KERJA
1. Semua permasalahan atau kebijakan (Policy) yang perlu dipecahkan oleh
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat APBI dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan Ketua umum, sedangkan permasalahan-permasalahan teknis
pelaksanaannya dikomunikasikan dengan Sekretaris Jenderal.
2. Setiap rapat diusahakan membahas inventarisasi program kerja/
permasalahan yang dilengkapi dengan bahan-bahan/ konsep yang telah
disiapkan oleh masing-masing Ketua yang membidangi atau Sekretaris
Jenderal atau Wakil Sekretaris Jenderal yang ditugaskan.
3. Dalam hal BPP APBI melaksanakan kegiatan atau sejenisnya, maka
Badan Pengurus Harian (BPH) melalui Ketua Umum menunjuk
Penanggung Jawab/Ketua Panitia yang bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan kegiatan dimaksud.
4. Paling lambat 14 (Empat belas) hari setelah kegiatan atau sejenisnya
selesai Ketua Panitia/Penanggung Jawab Kegiatan harus sudah
memberikan laporan secara tertulis kepada BPH.
5. Laporan tertulis dilengkapi dengan pertanggung jawaban keuangan
kegiatan ditujukan kepada Ketua Umum melalui Sekretaris Jenderal.
6. Pertanggung jawaban keuangan kegiatan tersebut, oleh Sekretaris
Jenderal diteruskan kepada Bendahara Umum setelah melalui kearsipan
Sekretaris Jenderal.
B A B VII
PROSEDUR SURAT MENYURAT
1. Semua-surat yang bersifat dinas, baik surat masuk maupun keluar, untuk
masing – masing fungsionaris BPP APBI, maupun untuk BPP APBI secara
kolektif, harus dicatat oleh Staf Sekretariat, setelah berkoordinasi dengan
Sekretaris Jenderal.
2. Surat masuk yang telah diterima dan dicatat, diberi lembar disposisi dan
dilaporkan kepada Sekretaris Jenderal, kemudian didisposisikan dan
diteruskan kepada Ketua Umum atau Fungsionaris lainnya untuk
mendapatkan disposisi lebih lanjut atau dilaksanakan.
3. Semua Surat keluar pada prinsipnya ditandatangani oleh Ketua Umum
dan Sekretaris Jenderal, terutama yang bersifat keluar dan pernyataan
sikap untuk dan atas nama organisasi, setelah mendapat paraf dari Ketua
yang terkait dengan perihal surat / permasalahan yang ditanggapi.
4. Surat keluar yang menyangkut pelaksanaan kegiatan / Program Kerja,
dapat ditandatangani oleh salah seorang Ketua bersama Sekretaris
Jenderal atau Wakil Sekretaris Jenderal, yang bersangkutan dengan
Kegiatan / Program Kerja tersebut, yang tembusan surat ditujukan kepada
Ketua Umum.
5. Surat yang bersifat tehnis administratif dan rutin semata, dapat
ditandatangani Sekretaris Jenderal dengan tembusan kepada Ketua
Umum BPP APBI
B A B VIII
KEUANGAN
1. Anggaran Keuangan terdiri dari :
a. Anggaran Rutin Sekretariat
b. Anggaran Operasional
c. Anggaran Insidental
2. Anggaran Rutin adalah anggaran APBI untuk pembiayaan rutin
Sekretariat dan gaji pegawai BPP APBI.
3. Anggaran Operasional adalah anggaran untuk membiayai pelaksanaan
Kegiatan / Program Kerja BPP APBI.
4. Anggaran Insidental adalah anggaran yang sewaktu – waktu dapat
digunakan untuk membiayai pengeluaran yang tidak dapat diduga
sebelumnya.
5. Bendahara Umum dapat mencairkan anggaran setelah disetujui oleh
Ketua Umum dan / atau Sekretaris Jenderal setelah mendapat
persetujuan Ketua Umum antara lain:
5.1. Anggaran Rutin Sekretariat
5.2. Anggaran Operasional
5.3. Anggaran Insidental
5.4. Untuk anggaran bantuan/ sumbangan kepada pihak lain
6. Setiap 3 ( tiga ) bulan sekali, Bendahara Umum membuat laporan
Keuangan untuk disampaikan kepada BPP APBI.
7. Bersama Ketua Umum dan / atau Sekretaris Jenderal dan atau
Bendahara Umum menandatangani Cek ataupun Bilyet Giro BPP APBI.
8. Hal – hal yang lebih terperinci tentang keuangan akan ditetapkan
tersendiri oleh Bendahara Umum.

BABX
SEKRETARIAT JENDERAL

1. Sekretariat Jenderal adalah lembaga di bawah pengawasan pengendalian


Sekretaris Jenderal, selaku BPH APBI yang terdiri dari seorang Sekretaris
Eksekutif dan dibantu beberapa orang staf, sesuai dengan kebutuhan.
2. Sekretariat Jenderal bertanggungjawab atas:
a. Kelancaran serta ketertiban kerja staf sekretariat
b. Semua surat – surat, baik ke luar maupun ke dalam.
c. Penyusunan sistem filling dan dokumentasi.
d. Peralatan kantor yang terdapat di sekretariat dan inventaris BPP APBI.
e. Penggunaan anggaran yang merupakan biaya rutin Sekretariat.
f. Mengatur persiapan dan mengikuti setiap rapat yang diadakan oleh
Pengurus serta membuat risalahnya untuk disampaikan kepada Pengurus
setelah ditandatangani oleh Pimpinan Rapat.
g. Membantu Badan Pengurus dan anggota dalam pengurusan perizinan
usaha.
h. Bertanggungjawab kepada BPP APBI melalui Sekretaris Jenderal.

Pasal 9
PENUTUP
.
Hal – hal lain yang belum diatur dalam Pedoman Tata laksana Kerja ini akan
diatur kemudian dalam keputusan Rapat Badan Pengurus Harian.

Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 27 Desember 2015

BADAN PENGURUS PUSAT


APOTEKER PRAKTIK BERSAMA INDONESIA
MASA BAKTI 2015-2019

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

TTD TTD

Agus Suprayitno, S.Si., Apt. Abdur Rahman, S.Si., Apt

Anda mungkin juga menyukai