Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT CAMATHA SAHIDYA

NOMOR : 025/SK DIR-RSCS/VII/2018

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN PENANDAAN LOKASI OPERASI

DIREKTUR RUMAH SAKIT CAMATHA SAHIDYA

Menimbang a) bahwa kepastian operasi adalah bagian dari rangkaian kegiatan


patien safety
b) bahwa untuk mencegah kesalahan lokasi operasi yang dikarenakan
tidak ada penandaan pada lokasi operasi diperlukan panduan
penandaan lokasi operasi sebagai landasan pelaksanaan
peningkatan keamanan pasien di Rumah Sakit ;
c) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud butir a, b
diatas perlu ditetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Camatha
Sahidya tentang Pemberlakuan pedoman penandaan lokasi operasi

Mengingat
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan pasien;
4. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit DEPKES
RI Tahun 2008.

MEMUTUSKAN
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CAMATHA
SAHIDYA TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN
PENANDAAN LOKASI OPERASI

KESATU Pemberian tanda di empat dilakukan operasi atau prosedur invasif


melibatkan pasien dan dilakukan dengan tanda yang tepat serta dapat
dikenali. Tanda yang dipakai harus konsisten digunakan di semua tempat
di rumah sakit, harus dilakukan oleh individu yang melakukan prosedur
operasi, saat melakukan pasien sadar dan terjaga jika mungkin, serta harus
masih terlihat jelas setelah pasien sadar

KEDUA Pada semua kasus, lokasi tempat operasi harus diberi tanda, termasuk pada
sisi lateral (laterality), daerah struktur multipel (multiple structure), jari
tangan, jari kaki, lesi, atau tulang belakang
KETIGA Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Batam
Tanggal 04-07-2018

Dr.dr.Ibrahim,SH, MSc, MKN, MPd.Ked


Lampiran Keputusan Direktur RS Camatha Sahidya tentang Kebijakan Keselamatan Pasien
Nomor : 025/SK DIR-RSCS/VII/2018
Tanggal : 04 -07- 2018

KEBIJAKAN KESELAMATAN PASIEN OPERASI

A. PENANDAAN LOKASI OPERASI


1. lokasi operasi/ tindakan diberi penandaan
2. Penandaan diberikan pada lokasi yang memiliki sisi lateralisasi kanan kiri, banyak
struktur dan banyak level
3. Penandaan dilakukan oleh operator/dokter yang akan melakukan tindakan
4. Penandaan dilaksanakan pada saat pasien sadar jika memungkinkan, melibatkan
pasien/ keluarga pasien dengan memberikan penjelasan
5. Penandaan berupa  (anak panah) menggunakan “skin marker”, harus terlihat sampai
saat akan disayat
6. Seluruh operator di RS Camatha Sahidya menggunakan penandaan yang seragam.

B. VERIVIKASI PERIOPERATIF
1. Sebelum dilakukan tindakan pembedahan, perlu dilakukan verifikasi lokasi, prosedur,
dan pasien dengan benar termasuk verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/ atau
implant yang dibutuhkan.
2. Verifikasi dilakukan ditempat tindakan, tepat sebelum dimulai tindakan dengan
melibatkan seluruh tim operasi agar semua pertanyaan atau kekeliruan dapat
diselesaikan.
3. Verifikasi dilaksanakan dengan “sign in” dengan penanggung jawab Dokter Spesialis
Anastesi (sebelum induksi anestesi), “time out” dengan penanggung jawab Dokter
Operator (sebelum incisi kulit) dan “sign out” dengan penanggung jawab Dokter
Operator (sebelum menutup luka).
4. Pelaksanaan verifikasi memakai formulir check-list keamanan operasi : sign in, time
out, sign out mengacu pada “Surgical Safety Checklis” yang dibuat oleh WHO tahun
2009.
5. Semua dokumen Rekam Medis, foto, hasil pemeriksaan yang relevan tersedia di
kamar bedah, diberi label dan dipampang dengan baik

Ditetapkan di : Batam
Pada tanggal : 04-07-2018
Direktur RS. Camatha Sahidya

Dr.dr.Ibrahim,SH, MSc, MKN, MPd.Ked

Anda mungkin juga menyukai