Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT CAMATHA SAHIDYA


Nomor : 023 /SK DIR-RSCS/VII/2018

Tentang :

PENERAPAN PENGELOLAAN OBAT-OBAT YANG PERLU KEWASPADAAN TINGGI


(HIGH ALERT MEDICATION), DAN NORUM / LASA
RUMAH SAKIT CAMATHA SAHIDYA BATAM

DIREKTUR RUMAH SAKIT CAMATHA SAHIDYA

Menimbang : a) bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS camatha


Sahidya, maka diperlukan landasan kebijakan penerapan sasaran
keselamatan pasien yang menjadi prioritas utama;
b) bahwa agar pelayanan keselamatan pasien di RS camatha Sahidya
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur RS
camatha Sahidya sebagai landasan bagi penerapan pengelolaan obat-
obat yang perlu kewaspadaan tinggi (High Alert Medication), dan
NORUM / LASA di RS camatha Sahidya;
c) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam 1 dan
2, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RS camatha Sahidya;

Mengingat 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


: 2. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;

MEMUTUSKAN

Menetapkan KEPUTUSAN
: DIREKTUR RS CAMATHA SAHIDYA TENTANG
PENERAPAN PENGELOLAAN OBAT-OBAT YANG PERLU
KEWASPADAAN TINGGI (HIGH ALERT MEDICATION), DAN
NORUM / LASA DI RS CAMATHA SAHIDYA
Kesatu Kebijakan
: penerapan pengelolaan obat-obat yang perlu kewaspadaan tinggi
(High Alert Medication), dan NORUM / LASA di RS camatha Sahidya
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;

Kedua Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Batam
Tanggal 04 – 07- 2018

Dr.dr.Ibrahim,SH, MSc, MKN, MPd.Ked


Direktur
Lampiran : SK. Direktur RS. Camatha Sahidya Batam
Nomor : 023 /SK DIR-RSCS/VII/2018
PENERAPAN PENGELOLAAN OBAT-OBAT YANG
Tentang : PERLU KEWASPADAAN TINGGI (HIGH ALERT
MEDICATION), DAN NORUM / LASA

Kebijakan Umum

1. Peningkatan penanganan obat kewaspadaan tinggi bertujuan untuk meningkatkan keselamatan


pasien serta memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan meminimalisasi
terjadinya kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan potensi risiko terhadap pasien.
2. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang
berlaku, dan etika profesi serta menghormati hak pasien.

Kebijakan Khusus

1. High alert medications disimpan di lemari khusus terpisah dengan obat lain, kecuali untuk obat-
obatan narkotik yang akan disimpan dalam lemari double kunci.
2. Semua tempat penyimpanan harus diberikan label yang jelas dan dipisahkan dengan obat-
obatan rutin lainnya.
3. Setiap kotak/tempat yang berisi obat high alert medications harus diberi label.
4. Tempelkan stiker bertuliskan “High Alert” pada setiap kemasan obat high alert.
5. Obat NORUM/ LASA TIDAK BOLEH diletakkan berdekatan harus diselingi dengan minimal
2 (dua) obat diantara atau ditengahnya.
6. Lokasi penyimpanan obat yang perlu diwaspadai berada di instalasi farmasi, IGD, kamar
bersalin (VK), kecuali obat high alert dalam set penanganan syok anafilaktik
7. Infus intravena high alert medications harus diberikan sticker pencampuran obat high alert.
8. Memberi label yang jelas pada obat-obat yang harus diwaspadai dengan stiker warna merah
bulat dengan tulisan High Alert.
9. Memberi label yang jelas pada obat-obat yang tampak mirip (Nama Obat, Rupa dan Ucapan
Mirip / NORUM, atau Look-Alike Sound-Alike / LASA dengan stiker warna kuning bulat
dengan tulisan LASA berwarna putih.
10. Label/ stiker ditempel pada box obat jika obat belum didistribusikan dan jika telah
didistribusikan label/stiker ditempel pada tutup obat / area yang tidak menutupi label obat.
11. Sebelum pemberian pada pasien harus dilakukan double check dengan petugas yang berbeda.
12. Pemberian obat Higt Allert tetap dengan mengingat prinsip 7 benar pemberian obat.
13. Setiap kali pasien pindah rawat, perawat pengantar menjelaskan kepada perawat penerima
pasien bahwa pasien mendapat obat Higt Allert.
14. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA/NORUM saat memberi/menerima
instruksi.
Ditetapkan di Batam
Tanggal 04-07 -2018

Dr.dr.Ibrahim,SH, MSc, MKN, MPd.Ked


Direktur

Anda mungkin juga menyukai