Anda di halaman 1dari 59

“Mengubah Getaran Rasa, Mengubah Kehidupan”

ARIF RH
1
UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan izin dari Allah S.W.T, do’a, support serta bantuan dari

berbagai pihak baik secara langsung maupun secara tidak langsung,

akhirnya buku kedua saya dalam bentuk electronic-book ini bisa

terselesaikan. Oleh karenanya dalam kesempatan ini saya ingin

mengucapkan terima kasih yaitu :

 Kepada istriku tersayang, Zakiyah D. Aziz. Terima kasih karena terus

memotivasi saya untuk menulis. Terima kasih juga atas kesediaannya

menjadi partner diskusi dan kadang menjadi subject eksperimen untuk

uji coba konsep yang ada dalam buku ini.

 Kepada ayahanda, Suyadiman dan ibunda, Suwarsi. Terima kasih

telah membesarkan serta mendidik saya. Terima kasih atas kerja

keras dan kerja ikhlasnya selama ini untuk menyekolahkan saya

hingga ke jenjang perguruan tinggi. Terima kasih pula atas nasihat,

tauladan, do’a dan restu yang selalu ditujukan kepada ananda dalam

meniti tangga kesadaran di sekolah kehidupan.

 Kepada Pak Yan Nurindra. Terima kasih atas dukungannya, kerja

keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas yang bapak lakukan selama ini

untuk memajukan dunia pemberdayaan diri di Indonesia. Terima kasih

telah bersedia menjadi sahabat sekaligus guru bagi saya.

 Kepada Mas Ifan WInarno. Terima kasih atas kritik, saran, diskusi dan

bimbingannya selama ini untuk menyelami lebih jauh tentang dunia

2
quantum baik secara live maupun di dunia maya. Saya merasakan

sebuah lompatan pengetahuan semenjak saya kenal dan cukup intens

dengan Mas Ifan. Terima kasih telah bersedia menjadi kakak, guru

sekaligus sahabat yang memberikan bimbingan dan dukungan

sehingga saya sekarang menjadi pribadi yang jauh lebih matang.

Sukses terus untuk Quantum X Formation-nya.

 Kepada Pak Ronald Adrianto. Terima kasih telah membimbing saya

untuk menguasai metode “Quantum Awareness Healing”. Semenjak

mengenal bapak saya semakin “aware” tentang dunia vibrasi terutama

tentang konsep force dan power. Terima kasih telah bersedia menjadi

partner diskusi, guru sekaligus sahabat bagi saya..

 Kepada para sahabat dan sekaligus guru saya yaitu, Mbak Dheni

Ambar Susanti, Mbak Beniarti Dwi Pratiwi, Pak Dedi Hartono, Mas

Harba Dwi Karsono, Mas Noeryanto A. Dhipuro, Pakdhe Ronggo

Sutikno (alm), Mas Setiaji Wijaya, Bro Rizal Sastrapraja, Mas

Ankardiansyah Pandu Pradana dan masih banyak lagi. Terima kasih

atas masukan, dukungan dan inspirasinya. Sangat banyak sekali ilmu

dan pengalaman yang saya peroleh dari anda semua.

 Kepada para klien yang telah menggunakan jasa pelatihan dan

konsultasi baik individu maupun istitusi, baik pemerintahan maupun

swasta. Terima kasih telah memberikan saya kesempatan untuk

berbagi pengalaman dan pengetahuan. Semoga apa yang telah saya

“sharing-kan” bisa memberikan kontribusi positif. Mudah-mudahan

3
kerjasama dan tali silaturahmi kita terus berlanjut dan semakin baik di

masa-masa mendatang.

 Kepada semua peserta pelatihan, workshop dan seminar public yang

saya fasilitasi. Terima kasih atas kepercayaan, dukungan, apresiasi,

partisipasi, testimoni, kritik dan masukannya.

 Kepada guru-guru imajiner saya yaitu : Nabi Muhammad S.A.W,

Gregg Braden, Richard Bartlett, Frank Kinslow, Michio Kaku, Albert

Einstein, Erwin Schrodinger, Niels Bohr, Thomas Young, Fritjof Capra,

Lynne Mc Taggart, Stephen Hawking, Isaac Newton, Paul Davies,

Harun Yahya, Rob Bryanton, Karl Pribram, David Bohm, Michael

Talbot, Alaine Aspect, John Wheeler, Warner Heisenberg, Masaru

Emoto, Kazuo Murakami, Bruce H. Lipton, Paul Dirac, Ki Ageng

Suryomentaram, Eckhart Tolle, Deepak Chopra, Max Planck, David.

R. Hawkins, Jalaluddin Rumi, Ibnu Athaillah dan masih banyak lagi.

Anda semua menjadi sumber inspirasi bagi saya dalam menjalani

sekolah kehidupan ini.

 Kepada semua sahabat yang ada di facebook. Terima kasih atas

status-status dan komentar-komentar anda pada status dan catatan-

catatan saya selama ini. Saya banyak belajar dari anda-anda semua.

Semoga persahabatan ini terus berlanjut dan membawa kebaikan dan

kemajuan bagi kita semua.

 Kepada MasBro Mark Zuckerberg. Terima kasih atas jejaring sosial

www.facebook.com yang anda ciptakan. Karena dari situs yang anda

4
ciptakan itu saya berjumpa dengan orang-orang hebat dan banyak

menimba ilmu dari mereka.

 Kepada MasBro Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Terima

kasih atas situs www.youtube.com yang anda ciptakan. Karena dari

video-video pada situs yang anda ciptakan itu, saya banyak sekali

belajar termasuk menyelami dunia quantum dan hal-hal yang terkait

dengannya.

 Kepada My Netbook Acer. Terima kasih banyak karena tanpa jasamu

tentu saya tidak bisa mengetik naskah buku ini dan juga tidak bisa

belajar di dunia maya. Maafkan jika selama ini saya terlalu memporsir

kamu untuk “bekerja”.

 Kepada My Android Gadgets. Terima kasih banyak, karena tanpa

jasamu tentu saya tidak bisa mengakses internet untuk melengkapi

bahasan naskah buku ini dan juga tidak bisa belajar di dunia maya.

Maafkan jika selama ini saya sangat sering mengkondisikan kamu

dalam wifi tethering mode on.

 Kepada semua pihak yang lainnya. Mohon maaf karena keterbatasan

media, saya tidak bisa menyebutkan nama dan kontribusi anda

seluruhnya satu per satu. Dengan rasa tulus dan ikhlas saya

mengucapkan banyak terima kasih.

Penulis

5
KATA PENGANTAR

Buku kedua saya kali ini adalah dalam bentuk elektronic-book atau

ebook, dengan judul “Change Your Vibration, Change Your Life ;

Mengubah Getaran Rasa, Mengubah Kehidupan”. Buku ini merupakan

kelanjutan dari buku pertama saya (versi cetak), yang berjudul “The Power

Of Mind ; Membongkar Rahasia Mengelola Kekuatan Pikiran, Emosi dan

Alam Semesta”. Seiring dengan pertumbuhan pemahaman saya, buku

kedua saya ini juga saya ambil dari kumpulan materi (slide) berbagai

pelatihan, seminar dan workshop yang telah saya lakukan selama ini.

Selain itu juga bersumber dari hasil eksperimen terhadap diri saya pribadi,

para sahabat yang bersedia menjadi subject percobaan dan juga para

klien. Ternyata banyak testimoni positif dan dirasakan oleh para peserta,

teman, sahabat dan keluarga. Setelah “puzzle” yang saya rangkai mulai

ketemu “gambar utuhnya” saya merasa mantap untuk kembali menuliskan

hasil temuan-temuan saya menjadi sebuah buku.

Menyingkap rahasia alam semesta, menelusuri cara kerja getaran

pikiran dan perasaan manusia serta bagaimana pengaruhnya dalam

membentuk realita dalam hidup adalah eksplorasi yang seolah tiada

berujung, namun sangat mengasyikan. Bagi sebagian orang, eksplorasi

dalam hal ini selalu menemukan hal baru yang membuat terperangah dan

semakin merasa tidak tahu apa-apa. Namun bagi sebagian yang lain,

bahasan tentang hal ini masih merupakan hal yang sangat baru, dan

6
kadang beberapa istilah rumit membuat bahasan tentang ini sulit

dipahami. Oleh karenanya buku saya kali ini dan seterusnya akan saya

buat dalam format tanya jawab imajiner, alias tanya jawab yang

sebenarnya tidak ada dalam realitanya. Format tanya jawab saya pilih

karena saya rasa itu akan membuat topik bahasan menggunakan bahasa

sehari-hari yang mudah dipahami. Setiap orang merasa yang membaca

merasa tidak sedang membaca buku. Ia merasa sedang berbicara

langsung dengan saya sekaligus berbicara langsung dengan kesadaran

tertinggi di dalam dirinya. Sehingga tanpa terasa, eh halaman buku sudah

habis dibaca semuanya.

Jumlah halaman dalam buku ini memang tidak terlalu tebal, namun

demikian saya berupaya membuat pembahasan setiap bab langsung

pada intinya. Selain itu, buku elektronik / ebook yang terlalu tebal akan

melelahkan untuk dibaca. Saat ebook ini dipublikasikan, saya sedang

menulis draft buku yang nantinya akan dipublikasikan dalam format cetak

(bukan ebook) dengan jumlah halaman yang jauh lebih tebal. Ada

beberapa hal yang tidak dibahas dalam buku cetak itu. Lalu dimana hal-

hal yang tidak saya bahas di buku cetak saya bahas? Di dalam ebook ini

tentunya. Baiklah, selamat membaca dan selamat berpetualang,

menyelami alam semesta di dalam diri.

Purwokerto, April 2014

ARIF RH

7
DAFTAR ISI

Halaman

Ucapan Terima Kasih

Kata Pengantar

Daftar Isi

1. Bertanggungjawab Dalam Menjalani Kehidupan ................... 9

2. Bahan Dasar Alam Semesta .................................................. 13

3. Apa Itu Vibrasi? ..................................................................... 17

4. Vibrasi Force dan Vibrasi Power ............................................ 21

5. Mewaspadai Vibrasi Kemelekatan ......................................... 25

6. Rahasia Melepaskan / Letting Go .......................................... 28

7. Mengapa Kita Sulit Melepaskan? .......................................... 30

8. Memetakan Vibrasi Dengan Mengamati Pengalaman ........... 33

9. Memetakan Vibrasi Dengan Permainan Ular Tangga ............ 39

10. Kapan Kita Force dan Kapan Kita Power? ............................. 42

11. Strategi Bagaimana Berada Di Vibrasi Power ....................... 45

12. Jebakan Dalam Ilmu Vibrasi .................................................. 47

13. Download Gratis Rekaman Suara Tentang Vibrasi ............... 50

Profil Penulis

Recommended Books

8
1. Bertanggungjawab Dalam Menjalani Kehidupan

Si X : Pak, apakah ada kebetulan dalam hidup?

Saya : Tidak ada. Kebetulan adalah kosakata yang kita gunakan

karena kita kesulitan untuk menjelaskan prosesnya.

Sejatinya tidak ada yang kebetulan

Si X : Kok bisa begitu pak? Contohnya bagaimana?

Saya : Banyak contoh dalam kehidupan kita. Tapi saya berikan

contoh sederhana. Misalnya begini. Suatu hari kamu naik

sepeda motor pakai helm yang tidak ada kaca penutup

muka. Pas di jalan raya, di depanmu ada bus kelas

ekonomi. Lalu salah satu penumpang yang duduk di dekat

jendela di bus itu meludah. Cuihhh, dan plokkk, dlewerrr.

Ludahnya kena mukamu. Kamu jengkel gak?

Si X : Ya jelas jengkel donk pak. Kurang ajar banget itu orang

tidak punya etika dan sopan santun !

Saya : Oke, baiklah. Tapi coba kamu renungkan beberapa

pertanyaan saya ini.

1. Kenapa kok ya kamu memutuskan naik motor?

2. Kenapa kamu gak pake helm dengan penutup muka?

3. Kok bisa pas ya kecepatan motor kamu dengan

kecepatan bus di depanmu sehingga tercipta jarak yang

memungkinkan kamu kena ludah itu?

9
4. Kok bisa tepat sekali ya timing orang di dalam bus itu

kepingin meludah, sehingga pas dengan timing posisi

kamu berada?

5. Dari ratusan pengendara sepeda motor kok bisa ya

kamu yang kena ludah?

Itu hanya sebagian kecil pertanyaan yang saya ingin kamu

jawab. Apa jawaban kamu?

Si X : Iya ya ha ha ha ha. Baru kepikir saya pak. Terlalu banyak

hal yang sangat presisi / akurat dalam hal timing, jarak,

kecepatan dan sebagainya sehingga peristiwa itu terjadi.

Saya : That’s it ! Secara ilmiah, terlalu banyak variabel yang

diperlukan agar peristiwa itu terjadi. Namun karena terlalu

banyak variabelnya, kita tentu tidak mau ruwet

mengidentifikasinya khan? Namun dari sekian banyak

pertanyaan saya tadi, ada satu pertanyaan yang paling

penting. Pertanyaan yang mana menurut kamu?

Si X ; Hmmm, yang mana yaaaa?

Saya : Pertanyaan yang paling penting dari semua pertanyaan di

atas adalah pertanyaan yang terakhir.

Si X : Ooo, yang terakhir? Yang pertanyaan, kenapa kok saya

yang kena ludah, bukan orang lain?

Saya : Yess. Itu pertanyaan kuncinya. Sekarang coba jawab,

kenapa pertanyaan itu sangat penting?

10
Si X : Hmmm kenapa yaa? O ya, karena bisa jadi, saya lah yang

mengundang terjadinya peristiwa itu. Iya khan?

Saya : Tepat ! Saat kamu fokus kepada variabel-variabel di luar,

maka kamu tidak belajar apapun dari kejadian itu. Kamu

akan mempersalahkan semua hal, kecuali dirimu sendiri.

Dan sikap seperti itu akan menyulitkan hidupmu sendiri.

Si X : Mengapa menyulitkan hidupku sendiri pak?

Saya : Karena kamu akan terus memupuk sikap blaming alias

mempersalahkan yang sudah terjadi. Dan kamu akan

membentuk karakter tidak bertanggungjawab dalam

menjalani kehidupan.

Si X : Tapi kan pak, siapa tahu kejadian kena ludah itu sudah

digariskan Tuhan dari “sono”nya?

Saya : Nah khan, kamu sudah mulai berani menyalahkan Sang

Maha Pencipta.

Si X : Walah, iya ya wakakakakakakak

Saya : Sekarang kamu sudah paham pelajaran pada bab ini?

Si X : Sudah, tapi belum paham banget pak. Maksudnya begini.

Saya menangkap bahwa tidak ada kebetulan dalam hidup.

Dan karena tidak ada kebetulan, maka kejadian seburuk

apapun yang sudah terjadi sikap terbaik adalah

menerimanya dan belajar dari kejadian itu. Namun

pertanyaan yang masih mengganjal adalah mengapa

11
kejadian yang buruk itu menimpa saya? Kalau saya

memang yang menyebabkannya, bagaimana bisa saya

menyebabkannya?

Saya : Itu akan kita bahas pada bab selanjutnya. Namun perlu

kamu ingat, mekanisme seperti di atas juga berlaku pula

dalam kejadian baik yang sering kita sebut sebagai

keberuntungan. Misalnya, kamu dapat doorprize atau dapat

undian. Kenapa kamu yang dapat? Itu sama saja

mekanismenya. Jadi pembahasannya jangan hanya dalam

hal kejadian buruk atau kesialan.

Si X : Ohh ya ya ya ya

Saya : Pada bab ini saya ingin kamu memahami, bahwa dalam

hidup ini, kamu miskin atau kaya. Kamu berhasil atau gagal,

sebenarnya kamulah yang memilih. Banyak orang sulit

mengubah hidupnya yang carut marut karena mereka tidak

bertanggungjawab dalam hidupnya. Dan cara yang paling

umum yang dilakukan untuk melemparkan tanggungjawab

adalah berkata, ini sudah takdir Tuhan. Ini sudah “ditulis di

kitab yang nyata” oleh Tuhan sebelum saya dilahirkan.

Tuhan dijadikan kambing hitam. Kekeliruan dalam

memahami hal ini bahaya sekali dampaknya dalam

kehidupan. Kamu siap untuk membahas bab selanjutnya?

Si X : Siap pak !! Aku penasaraaannn qiqiqiqi … :P

12
2. Bahan Dasar Alam Semesta

Saya : Pada bab 1, kamu tentu sangat penasaran, kok bisa yaa

dalam sebuah kejadian hidup, kita sebenarnya terlibat

menghadirkan kejadian itu. Baik kejadian baik ataupun

kesialan. Iya tho?

Si X : Iya pak wakakaka … Gimana pak penjelasannya?

Saya : Untuk menjawab pertanyaanmu, saya harus memulai dari

pembahasan mengenai bahan dasar pembentuk alam

semesta ini. Bahan dasar yang membentuk realita. Segala

sesuatu yang kamu lihat nyata itu, baik berupa benda padat,

cair atau apapun sebenarnya bahan dasarnya sama saja.

Ibarat kue dengan beragam bentuk, tepung untuk

membuatnya adalah tepung yang itu itu aja.

Si X : Lalu apa bahan dasar pembentuk segala sesuatu itu pak?

Saya : Dengan menggunakan pendekatan ilmu fisika modern,

bahan dasar pembentuk segala sesuatu itu disebut sebagai

quantum. Jadi kalo kamu membaca atau mendengar kata

quantum, itu bukan merk kasur atau kompor.

Si X : Wakakakakakaka … Seru seru … Nah lalu?

Saya : Artinya, sebenarnya kita ini berada di samudera quantum

itu. Apapun kejadian dalam hidup kita ya dibentuk dari

bahan tersebut.

13
Si X : Pak, bisa diuraikan lebih detail urutannya sampai quantum

itu bagaimana?

Saya : Baik, begini. Misalnya sendok ini. Sendok ini kalau diurai

nanti kita akan menemukan molekul. Molekul kalau diurai

nanti kita akan menemukan atom. Atom kalo diurai akan

ditemukan partikel, ada proton, elektron dan neutron. Dan

seterusnya dan seterusnya, sampai yang haluuus sekali.

Nah untuk memudahkan ya itu, disebut bahwa bahan dasar

pembentuk segala sesuatu itu quantum.

Si X : Apa yang menarik dari quantum ini pak?

Saya : Banyak. Salah satu yang menarik adalah, quantum ini

memiliki perilaku yang sangat aneh. Ia memiliki sifat berada

di sini atau di situ dan sekaligus berada dimana mana

Si X : Maksudnya pak?

Saya ; Maksudnya begini. Saat sesuatu berada di suatu lokasi

yang kita sebut di sini atau di situ, itulah realita. Alias jelas

ruang dan waktunya. Nah sederhananya, kamu sedang

berada dimana?

Si X : Saya sedang berada di depan bapak khan?

Saya : Nah, sifat quantum itu ibaratnya, kamu itu ada di depan

saya. Namun sekaligus ada dimana-mana.

Si X : Wah kok aneh sekali pak?

Saya : Ya. Namun yang menarik. Sifat quantum yang ada dimana-

14
mana sekaligus itu akan lenyap dan menjadi berada di suatu

lokasi tertentu saat kita mengamatinya. Misalkan kamu

kepingin liat dia berada di situ. Maka dia akan berada di situ.

Kamu sudah mulai paham belum kaitannya dengan kejadian

dalam hidup?

Si X : Belom pak

Saya : Begini. Saat quantum yang sifatnya dimana-mana itu kita

amati, maka dia akan berubah menjadi partikel. Alias

menjadi suatu kenyataan. Sebelum diamati, ia bukanlah

kenyataan. Ia adalah sebuah kemungkinan tiada batas dan

berada dimana-mana. Ini yang biasa disebut sebagai

samudera kemungkinan

Si X : Masih bingung

Saya : Artinya begini dalam hidup. Misalnya besok kamu mau

jualan, atau menawarkan sebuah produk ke beberapa

konsumen. Nah kamu bakalan berhasil atau gagal?

Si X : Wah ya enggak tahu pak …

Saya : Kamu pesimis atau optimis berhasil?

Si X : Wah saya gak bakat jualan pak. Kayaknya si gagal semua

Saya : Nah, di samudera kemungkinan, ada banyak kemungkinan

dari apa yang kamu dapatkan besok. Kemungkinan itu tiada

terhingga. Saat kamu tadi berkata, saya enggak bakat

jualan, saya bakalan gagal, maka kamu sedang

15
memberikan pengamatan kepada salah satu bentuk

kemungkinan di samudera quantum. Akibatnya apa?

Si X : Ohhh mulai paham saya pak. Akibatnya ya cara berpikir dan

keyakinan saya tadi memperbesar kemungkinan gagal.

Alias, saya lah yang mengundang dan menghadirkan realita

gagal itu. Betul?

Saya : Yup. Perhatianmu secara mental telah mengerucutkan

berbagai kemungkinan yang ada ke arah kegagalan. Dan itu

akan semakin kuat saat semua tindakanmu juga mengarah

ke sana.

Si X : Kaitannya dengan pemahaman takdir yang benar

bagaimana pak?

Saya : Ya begini. Bahwa Tuhan memang telah menuliskan semua

kejadian dalam hidup. Semua kejadian yang tak terhingga

alurnya itu sudah selesai ditulis. Namun, semuanya masih

berupa kemungkinan. Dan baru menjadi sebuah realita saat

kita memberikan pengamatan. Alias saat kita memilih,

memutuskan dan melakukan sesuatu

Si X : Waooowww jelas, jelas sekarang pak

Saya : Jadi ingat baik-baik. Kamu gagal, kamu sukses, kamu baik,

kamu jahat. Semua kejadian itu sudah ada saat ini. Di

samudera kemungkinan tepatnya. Itulah sebabnya para

orang bijak mengatakan. Life Is A Choice. Kita pindah bab :)

16
3. Apa Itu Vibrasi?

Saya : Kamu pernah gak mengalami, pagi hari kamu bad mood.

Dan akhirnya seharian itu banyak kejadian tidak enak. Dan

hari itu jadi bad day?

Si X : Wakakakak pernah pak …

Saya : Nah … Melanjutkan pembahasan di bab sebelumnya, kita

akan membahas soal vibrasi. Vibrasi berasal dari bahasa

Inggris, vibration, artinya getaran. Dan sebenarnya pikiran

dan perasaan kita ini adalah getaran.

Si X : Lalu?

Saya : Nah, getaran ini memiliki frekuensi sendiri sendiri. Dalam hal

ini, saat kamu sedang happy, sedang marah, sedang sedih,

sedang ikhlas, frekuensinya beda-beda. Ini akhirnya seperti

kita sedang nonton televisi atau radio. Setiap stasiun radio

dan stasiun televisi akan memiliki frekuensi sendiri, sendiri.

Kalo kamu memutar channel radio di 7,45 hertz misalnya,

maka kamu akan menangkap siaran olahraga dari Pass FM

misalnya. Nah, nyambung dengan samudera kemungkinan

tadi. Semua siaran di alam semesta itu macem-macem. Ada

film horror, ada sinetron, ada siaran kekerasan, ada siaran

jalan-jalan kuliner, dan sebagainya. Kalo kita bagi, ada

siaran yang isinya baik dan ada siaran yang isinya buruk.

17
Si X : Menyimak pak …

Saya : Nah, saat perasaan kamu berada di bad mood, maka

getaran / vibrasi kamu lah yang memilih channel-channel

siaran yang gak enak. Saat kamu feel good, maka kamu

memilih siaran-siaran yang baik. Paham?

Si X : Semakin paham pak

Saya : Kalo kita mengacu pada penjelasannya Gregg Braden,

beliau seorang ilmuwan. Getaran pikiran dan perasaan kita

ini memancar ke luar diri kita dengan jarak yang entah

sampai kemana. Dan dalam radius tersebut, kita

mempengaruhi segala sesuatu di sekitar kita. Dan bila orang

lain pun juga memancarkan vibrasi, maka vibrasi setiap

orang akan saling bersinggungan. Di sinilah akhirnya kita

memahami bahwa pertemuan kita dengan seseorang juga

bukan kebetulan. Ketika dua orang berjumpa, atau terlibat

dalam satu peristiwa, itu karena memiliki frekuensi yang

serupa. Sebagaimana dalam contoh kamu kena ludah tadi.

Maka frekuensi kamu dan orang di dalam bus itu nyambung.

Si X : Okee, jadi vibrasi kita itu sebenarnya secara sederhana

adalah apa yang kita rasakan ya pak?

Saya : Ya … Betul … Apa yang kamu rasakan di dalam dadamu itu

lah yang ikut berkontribusi dalam pembentukan realita

dalam kehidupanmu.

18
Si X : Apakah vibrasi kita mempengaruhi benda elektronik pak/

Saya : Ya. Lynne Mc Taggart, seorang penulis buku-buku yang

membahas soal fenomena quantum menyampaikan dalam

sebuah seminarnya, bahwa vibrasi manusia bisa

mempengaruhi benda elektronik. Apakah kamu pernah

mengalami, bekerja dengan laptop dan printer, dan saat itu

perasaan kamu sedang sangat bad mood?

Si X : Pernah pak

Saya : Apa yang terjadi?

Si X : Tiba-tiba laptop saya lemot, lambat, sesekali hang harus

restart. Saat nge-print, eh tiba-tiba printernya gak terdeteksi

oleh laptop. Bahkan pernah juga tintanya gak jelas di kertas.

Padahal kemaren baik-baik saja.

Saya : Nah itu dia. Sebenarnya, benda elektronik bisa menjadi

sebuah sarana bagi kita untuk mengetahui apa yang ada di

dalam dada kita dan bagaimana vibrasi kita tentunya

Si X : O iya, saat saya terburu-buru di jalan juga, entah kenapa

jalanan jadi seolah sempit dan penuh sesak. Tapi saat saya

santai tidak sedang terburu-buru, jalanan longgar qiqiqi

Saya : Nah, kalau semua orang sadar tentang vibrasi ini, tidak akan

mudah menyalahkan keadaan. Mereka akan langsung

menengok ke dalam, karena mereka tahu, problemnya

bukan “di luar sana”, problemnya adalah “di dalam sini”.

19
Jadi, yang sebenar-benarnya do’a itu bukan kata-kata atau

kalimat yang keluar dari mulut kita. Tapi, apa yang kita

rasakan di dalam dada. Syukur syukur, antara apa yang di

dalam dada dengan kata-kata yang terucap, sejalan he he

Si X : Jadi kalau begitu, kita sebenarnya tidak pernah berhenti

berdo’a ya? Always praying all the time

Saya : Ya … Kekeliruan kebanyakan orang adalah mengidentikkan

antara ritual do’a dengan hakikatnya do’a. Antara membaca

teks do’a dengan berdo’a itu berbeda. Sama halnya,

membaca teks lagu dengan menyanyi juga beda. Itulah

sebabnya banyak di antara kita merasa do’a kita tidak

dikabulkan. Padahal yang terjadi adalah, kita tidak

menyadari apa sebenarnya yang kita do’akan

Si X : Waduh … Itu nabok banget pak … Merinding saya

Saya : Kalau kamu membaca do’a di rumah ibadah selama 5 menit

dengan berurai air mata. Dengan segenap rasa. Lalu

setelah kamu keluar dari rumah ibadah itu, kamu mengeluh,

bahkan meragukan do’a mu sendiri, itu juga do’a. Dan kamu

lakukan itu lebih lama daripada yang 5 menit di rumah

ibadah tadi qiqiqi

Si X : Wah wah wah … Kacau dah !

Saya : Rumusnya sederhana. Dada sempit, hidup sulit. Dada

lapang, hidup gampang. Lets go to the next topic !

20
4. Vibrasi Force dan Vibrasi Power

Saya : Kamu pernah denger kata manungsa?

Si X : Manungsa, itu manusia ya pak, tapi bahasa Jawa?

Saya : Betul. Manungsa, itu bisa kita terjemahkan sebagai

Manunggaling Rasa. Artinya, tempat dimana rasa-rasa

bersatu padu. Jadi sangat wajar bila kita sebagai manusia

dalam hidup ini merasakan semua rasa. Kita dalam sehari,

berpindah dari satu rasa tertentu ke rasa yang lainnya.

Si X : Rasa itu masih ada kaitannya dengan vibrasi khan pak?

Saya : Ya, jelas. Nah, kali ini kita akan bahas vibrasi secara lebih

detail. Kita akan menggunakan hasil penelitiannya David R.

Hawkins sebagai bahan acuan.

Si X : Siap menyimak pak !

Saya : Selama sekitar 20 tahun, Hawkins meneliti soal pikiran dan

perasaan manusia. Nah kemudian ia membuat semacam

tabel dimana di situ dia memetakan spektrum getaran

peerasaan manusia. Karena hasil penelitian beliau adalah

soal perasaan, kita bisa gunakan sebagai acuan untuk

memetakan vibrasi. Dalam konsep Hawkins, getaran

manusia bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu Force dan

Power.

Si X : Apa itu Force? Apa itu Power pak?

21
Saya : Force adalah spektrum getaran rasa-rasa manusia yang

getarannya rendah. Sementara Power adalah spektrum

getaran rasa-rasa manusia yang getarannya tinggi. Supaya

lebih jelas, kamu lihat tabel berikut ini :

Nah. Dalam tabel di atas, kamu bisa lihat khan? Perasaan

apa saja yang vibrasinya rendah dan tinggi? Semakin ke

atas maka getarannya semakin tinggi. Semakin ke bawah

semakin tinggi.

Si X : Ooo ya ya ya pak. Berarti itu dari mulai rasa malu sampai

rasa bangga itu getarannya rendah. Sementara dari mulai

rasa berani sampai pencerahan itu getarannya tinggi. Begitu

khan pak?

Saya : Ya. Nah pertanyaanya, dalam keseharian, kamu seringnya

berada dimana? Kalo rasa-rasa yang sering kamu akses

22
adalah yang berada di kategori Force, maka vibrasimu

rendah. Konsekuensinya, hidupmu akan carut marut,

amburadul, tidak karuan. Bila rasa-rasa yang sering kamu

akses dalam keseharianmu adalah yang berada di kategori

Power, maka hidupmu akan baik. Sehat, bahagia, sejahtera.

Si X : Kalau rasa bersyukur masuknya kemana pak? Di tabel tidak

ada itu?

Saya : Dalam menggunakan tabel Hawkins, kita harus luwes. Kita

tidak harus terkotak pada tabel di atas. Yang perlu kita

pahami adalah bahwa Force adalah perasaan-perasaan

yang tidak enak, sedangkan Power adalah perasaan-

perasan yang enak (feelgood). Nah, saat kamu bersyukur

apa yang kamu rasakan di dadamu? Enak? Nyaman? Atau

tidak enak dan tidak nyaman?

Si X : Ya enak pak … Nyaman … Hmmm

Saya : Ya itu berarti, rasa bersyukur itu ada di kategori Power.

Si X : Apakah mungkin kita selalu berada di Power pak?

Saya : Saya kira, selayaknya manusia kita akan selalu bergerak

antara Force dan Power. Namun, saat kita sudah memiliki

kesadaran yang tinggi, kita akan dominan berada di Power.

Karena setiap kita berada di Force kita tidak terlarut

berkepanjangan dan pindah ke Power.

Si X : Berarti rasa-rasa di Force itu jelek ya pak?

23
Saya : Tidak 100 persen begitu. Karena dalam keadaan tertentu,

dan dalam kadar yang cukup, perasaan di Force itu juga

diperlukan. Kamu bisa bayangkan enggak kalo manusia

tidak punya rasa bersalah? Akibatnya, sesukanya menyakiti

orang lain. Dengan adanya rasa bersalah ini akan

menimbulkan keteraturan dalam hidup. Namun, bila rasa

bersalah ini dialami seseorang secara berkepanjangan, ia

akan merusak. Jadi ini soal kadar. Kalau kadarnya

berlebihan, ia menjadi berbahaya. Ingat bahwa antara obat

dengan racun itu bedanya pada dosisnya. Obat bisa menjadi

racun kalau dosisnya berlebihan.

Si X : O ya ya ya, saya paham. Artinya, sudah kodrat manusia ya

pak kalau punya rasa bersalah, punya rasa malu bahkan

kadang ada rasa sombong

Saya : Ya … Bedanya di level kesadaran. Orang yang belum

tercerahkan akan berkata “saya marah” ... Saat ia sudah

tercerahkan, ia akan berkata, “saya TAHU bahwa saya

sedang marah”

Si X : Ha ha ha ha … Betul betul …

Saya : Jadi, mulai sekarang ada satu pertanyaan penting yang perlu

kamu selalu tanyakan kepada dirimu sendiri saat melakukan

tindakan dalam keseharianmu. Pertanyaannya adalah, “saya

sedang menggunakan Force atau menggunakan Power?”

24
5. Mewaspadai Vibrasi Kemelekatan

Si X : Sekarang bahas apa pak?

Saya : Masih bahas tabelnya Hawkins, tapi saya akan lebih fokus

ke beberapa hal saja. Begini. Menurut kamu, semakin kamu

menginginkan sesuatu, apakah sesuatu itu akan kamu capai

atau kamu dapatkan?

Si X : Iya donk pak. Itu pula yang saya dapatkan dari buku-buku

motivasi dan pelatihan-pelatihan pengembangan diri

Saya : Oke. Sekarang kalo rasanya bukan hanya ingin, tapi ingiiiiin

sekaliiii … Sangat-sangat ingiiiiin … Gimana?

Si X : Semakin bagus pak … Kan action nya semakin hebat …

Saya : Coba kamu balik lagi lihat tabel nya Hawkins di bab

sebelumnya. Cermati rasa ingin itu berada dimana?

Si X : Bentar pak … Lho … Kok rasa ingin itu berada di Force ya

pak? Kok bisa? Waduh kok bisa sih?

Saya : Sekarang saya kasih contoh yaa. Kamu pernah gak

kehilangan barang, misalnya, kunci kendaraanmu keselip

entah kemana?

Si X : Pernah pak …

Saya : Tentu karena kamu butuh kamu mencarinya khan? Kamu

pun bertindak. Ngubek ubek semua tempat yang mungkin

dimana barang itu berada. Mungkin sesekali kamu pernah

25
menemukannya setelah kau kerja keras mencarinya. Nah

namun pernahkah kau mengalami, semakin kau mencarinya

malah gak ketemu? Dan justru saat kau tidak lagi

mencarinya, walau beberapa saat karena kesibukan yang

lainnya, kau justru menemukannya secara gak sengaja?

Si X : Seringnya malah begitu pak ! Ko begitu ya? Apakah karena

saat saya mandi misalnya. Khan saya jadi lupa dengan

urusan nyari kunci tadi. Otomatis rasa ingin saya tidak lagi

menggebu-gebu. Sehingga getaran saya naik. Dan

berakibat barang itu muncul. Begitukah?

Saya : Benar. Itu maksud saya. Contoh lain adalah kalo kamu

dalam sebuah perbincangan mau menyebut nama orang

dan kamu lupa siapa namanya. Semakin kamu ingat kamu

malah tidak ingat. Giliran udah gak dibahas eh thing! nama

orangnya muncul begitu saja.

Si X : Ha ha ha ha ha … Iyaaaaaaa

Saya : Nah, inilah yang mungkin agak terkesan bertentangan

dengan buku-buku motivasi dan pelatihan-pelatihan yang

kamu pernah baca selama ini. Tapi kalau kamu mencermati

bagaimana realita dalam hidupmu, apakah yang saya

katakan tadi benar adanya?

Si X : Benar sekali pak … bahkan benar berkali-kali, gak hanya

sekali qiqiqiqi

26
Saya : Itulah sebabnya bab ini saya namakan “mewaspadai vibrasi

kemelekatan”. Kemelekatan yang dimaksud di sini terutama

adalah kemelekatan terhadap keinginan kita, terhadap

harapan, terhadap impian dan target kita. Kita dengan

mudah mewaspadai rasa-rasa yang lain dalam kategori

Force, seperti rasa bangga, rasa marah, rasa sedih, dan

sebagainya. Tapi kemelekatan ini sangat halus, Sehingga

perlu diwaspadai secara disiplin

Si X : Tapi kalo gak ada keinginan, kan kita gak mungkin pak?

Saya : Betul. Rasa ingin tidak salah. Namun jika melampaui

kadanya, maka itu disebut kemelekatan. Memiliki impian

dan target tidak salah. Yang akan menjadi masalah adalah

kalau kita melekat dengan target dan impian itu. Banyak

orang mengira bahwa tidak mencapai keberhasilan karena

terlalu loyo mengejar sukses. Faktanya kalau kamu jeli,

justru terlalu keras dalam mengejar keberhasilan itu juga

akan menjegal keberhasilan.

Si X : Ya ya ya … Jadi ini sekali lagi kembali ke soal berlebihan

atau tidak ya pak?

Saya : Ya … Saat kamu terlalu melekat dengan keinginanmu.

Maka yang dominan dan sering kamu ingat adalah

keinginanmu. Kamu lupa dengan Tuhan. Keinginanmu

tanpa kau sadari telah mejadi Tuhan baru bagimu

27
6. Rahasia Melepaskan / Letting Go

Saya : Mari kita lanjutkan pembahasannya. Lawan dari melekat

adalah melepaskan, letting go bahasa Inggrisnya.

Si X : Memangnya, ada apa dengan letting go pak?

Saya : Tadi itu sebenarnya sudah sempat kita bahas sedikit. Saat

kamu mandi lalu lupa dengan barang yang kamu cari, itu

adalah salah satu contoh praktek dari melepaskan

Si X : Wah iya ya … Itu juga melepaskan …

Saya : Melepaskan itu bukan omong kosong, telah diteliti oleh

Spindrift Foundation dalam banyak percobaan. Semakin

seseorang berdo’a dan memaksakan do’a nya terkabul

justru yang terjadi adalah sebaliknya. Dan semakin

seseorang tidak memaksakan do’anya dikabulkan justru

malah terkabul. Menarik?

Si X : Sangat menarik pak. Tapi saya sepanjang bapak

menjelaskan tadi mulai sadar bahwa apa yang terjadi dalam

hidup saya saat ini adalah hal-hal yang dulu pernah saya

inginkan sekilas lalu saya lupakan

Saya : Ya. O ya, kamu pernah nonton film The Secret? Yang

membahas soal Law Of Attraction (LoA)?

Si X : Pernah pak … Film itu khan sangat terkenal …

Saya : Banyak orang yang mencoba praktek LoA tapi gak berhasil.

28
Akhirnya mencaci maki konsep LoA. Kamu tahu dimana

kekeliruannya?

Si X : Di bagian mananya pak?

Saya : Orang lebih banyak menekankan kepada tahapan Ask dan

Believe, Meminta (rasa Ingin) dan Meyakini. Padahal kalo

kamu lihat adegan di film itu, saya lupa siapa namanya.

Yang itu lho, yang anaknya bongkar-bongkar gudang dan

ketemulah sebuah gambar rumah. Dan si pemilik rumah itu

kaget ternyata rumah yang ditinggalinya saat ini sangat

mirip dan hampir 100 persen sama dengan gambar itu. Ia

baru menyadari bahwa dulu ia pernah memimpikan rumah

itu lalu lupa, sampai-sampai, gambarnya pun ilang entah

kemana. Nah kalo kita cermati adegan itu, apa yang terjadi?

Si X : Si pemilik rumah itu telah melepaskan impiannya pak

Saya : Betul. Bahkan ia sampai tahapan lupa. Sementara banyak

yang mempraktekkan LoA justru memperkuat rasa inginnya

dan mengingat-ingat terus apa yang diinginkannya.

Si X : Berarti contoh yang saya mencari barang itu prinsipnya

sama dan bisa digunakan untuk hal apapun?

Saya : Tentu. Prinsipnya sama saja, baik untuk hal yang sangat

remeh, sampai hal yang sangat krusial dalam hidup kita

Si X : Tapi, melepaskan itu susah-susah gampang pak.

Saya : Ha ha ha … Benar … Yuk kita bahas di bab selanjutnya

29
7. Mengapa Kita Sulit Melepaskan
Melepaskan?

Saya : Kamu pernah melihat bagaimana proses orang memanah?


mema

Si X : Pernah pak … Memangnya kenapa?

Saya : Supaya kamu lebih jelas, perhatikan gambar ini

Dalam proses memanah, kamu lihat targetnya dan kamu

arahkan ke sana. Kamu pasang anak panah di busurnya.

Lalu kamu tarik sekuatnya. Begitu khan?

Si X : Iya
a … Begitu pak …

Saya : Sekarang saya nanya. Sekuat apapun kamu menarik tali

busurnya itu, apakah anak panahnya bisa melesat menuju

sasaran / target?

Si X : Wah ya enggak bakalan pak. Eh iya ya … Anak panah itu

baru melesat menuju target saat kita melepaskannya.


melepaskannya.

30
Saya : He he he … Kamu paham juga. Ya, melepaskan adalah

proses finishing dari tahapan memanah. Metafora atau

perumpamaan ini sangat pas untuk membahas soal

melepaskan. Saat kita tidak ada target, kita mau memanah

kemana? Kalau kita tidak menarik kuat-kuat, bagaimana

anak panah bisa terlontar? Dan akhirnya tadi itu, kalau tidak

dilepaskan, mana bisa menuju sasaran? Dari pertanyaan-

pertanyaan itu kita bisa lihat bahwa banyak hal yang

menyebabkan tidak melesatnya anak panah menuju

sasaran. Beberapa di antaranya adalah kita sama sekali

tidak menarik tali busur sebagai daya lontarnya, atau kita

terlalu menarik dan tidak melepaskannya.

Si X : Dalam pemahaman saya, saat kita sama sekali tidak

menarik tali busurnya itu artinya sama sekali tidak ada rasa

ingin. Dan saat tali busurnya kita tarik terus, artinya kita

melekat dengan anak panah tersebut. Demikian pak?

Saya : Yesss …

Si X : Lalu bagaimana dengan pertanyaan saya di bab

sebelumnya? Yang sulit melepaskan itu?

Saya : Oke … Melepaskan selalu butuh pihak ketiga selain dirimu.

Pihak ketiga ini harus kamu percayai, kamu yakini dan kamu

imani mampu mengurus urusanmu. Pihak ketiga ini harus

kamu yakini sebagai pihak yang memiliki kuasa tiada batas,

31
sehingga kamu mampu menepis segala keraguan dalam

dirimu. Siapa kira-kira pihak ketiga itu?

Si X : I see … Pihak ketiga itu adalah GOD !! Tuhan, iya khan

pak? Bener gak?

Saya : Yess … Kalau kita sulit melepaskan itu pertanda ada yang

salah dengan cara kita memahami Tuhan. Coba kamu

renungkan, kalau kamu kirim surat via kantor pos, kamu

sedemikian percaya menitipkan suratmu ke sana. Dan kamu

pulang tiada rasa meragu. Kamu sedemikian “beriman”

kepada kantor pos. Ini khan lucu?!

Si X : Wakakakakak … Menohok pak !! Iya ya, saya sedemikian

percaya dengan kantor pos, malah dengan Tuhan tidak

sedemikian percaya qiqiqiqi

Saya : Itu dia … Sekarang aku tanya lagi … Kalau misalnya ada

orang pinjam duit, dan orang itu sangat kamu percayai.

Apakah kamu mikrin terus soal duitmu yang dipinjam itu?

Si X : Ohhh kalo orangnya sangat terbukti jujur dan

tanggungjawab, saya malah lupa dengan uang yang

dipinjam itu pak. Saya percaya pasti dikembalikan

Saya : Itu dia. Sebenarnya, puncak dari iman adalah lupa. Puncak

dari yakin adalah melepaskan. Kalau kita sulit melepaskan,

perbaiki pemahaman kita tentang Tuhan. Ini pondasinya.

Si X : Siapp !!! Saya mengerti pak !!

32
8. Memetakan Vibrasi Dengan Mengamati Pengalaman

Saya : Oke, di bab ini kita bahas bagaimana kita mengetahui

apakah kita sedang berada di vibrasi power ataukah kita

sedang berada di vibrasi force.

Si X : Caranya bagaimana pak?

Saya : Setiap pengalaman yang kita alami adalah umpan balik atau

feedback dari apa yang ada dalam diri kita. Jadi, dengan

mengamati pola pengalaman-pengalaman kita, akan

nampak apakah kita sedang force ataukah sedang power.

Si X : Bagaimana pola-pola itu pak?

Saya : Mengamati pengalaman hidup saya sendiri dan pola-pola

orang lain. Saya menyimpulkan ada 4 pola. Perhatikan

gambar berikut ini :

Dalam gambar di atas, yang berwarna merah adalah apa

33
yang akan terjadi saat vibrasi kita force. Sementara yang

berwarna hijau adalah apa yang akan terjadi kalau vibrasi

kita power.

Si X : Oke, itu maksud dari panah dan bintangnya itu apa pak?

Saya : Simbol mirip orang itu adalah kita sebagai subyek. Simbol

bintang yang berwarna kuning itu adalah target, sasaran

atau impian kita dalam hidup. Nah, arah panah itu yang

menjelaskan kejadiannya.

Si X : Mohon dijelaskan maksud dari arah panah itu pak …

Saya : Begini. Saya bahas dari atas ya. Dua hal teratas dari

gambar itu, di atas garis putus-putus horisontal, adalah apa

yang terjadi saat kita sedang di vibrasi force. Yang pertama

(paling atas), adalah semakin kita mengejar target, justru

target itu semakin menjauh dari kita. Semakin ingin, malah

semakin sulit mendapatkan. Yang kedua, kita masih bisa

mencapai target tapi jarak yang kita lalui sangat jauh,

konsekuensinya, tenaga fisik kita akan sangat ekstra

digunakan. Ini butuh kerja keras yang sangat luar biasa.

Si X : Yang pertama saya sudah paham pak. Nah, untuk yang

kedua, berarti dengan vibrasi force pun kita bisa ya

mencapai apa yang kita inginkan?

Saya : Ya. Cuman kerja kerasnya luar biasa, persoalannya

kekuatan fisik masing-masing orang tidak sama. Jadi, kalau

34
kamu dalam hidup mau pakai cara kedua, ya silahkan saja.

Cuman siapkan fisikmu, karena kamu akan bekerja dengan

sangat keras. Cukup banyak orang menggunakan cara

kedua ini. Sayangnya, setelah yang mereka kejar

didapatkan, semuanya habis untuk memperbaiki fisik

mereka yang “babak belur” karena diporsir. Kamu paham

kan maksud saya?

Si X : Paham pak. Sakit fisik khan? Akhirnya yang diperoleh habis

buat buat biaya ke dokter.

Saya : Ya. Sebagai contoh, ada yang menganjurkan untuk

membuat dendam positif. Misalnya begini. Kamu pernah

dihina sama orang, karena kamu miskin. Nah, kamu simpan

rasa dendam karena penghinaan itu, sebagai energi

penggerak. Memang benar, kamu action tiada henti. Tidak

kenal lelah. Namun itu dibayar mahal dengan rusaknya

tubuhmu. Karena perasaan dendam akan mengganggu

kualitas tidurmu. Akan mengacaukan sistem biokimia dalam

tubuhmu. Akibatnya kamu mengaktifkan tombol-tombol

penyakit di dalam dirimu. Lebih parah lagi, dendam positif itu

dalam prakteknya justru kamu lupa soal positifnya dan

hanya ingat dendamnya he he he he.

Si X : Wah … Gawat juga ya. Tapi khan kadang dibutuhkan juga

pak rasa dendam itu? Kadang kita gak mau bertindak kalau

35
tidak ada suatu alasan yang kuat, dimana salah satunya

adalah hinaan?

Saya : Ya. Di awal, oke lah kamu bergerak dengan dendam, untuk

memuang kemalasan. Namun pe er yang selanjutnya

adalah sedikit-demi sedikit kamu perlu mengganti perasaan

dendam itu ke perasaan lain yang lebih baik sebagai energi

penggerak. Saya pribadi pernah kok menggunakan rasa

kecewa sebagai penggerak. Malah yang terjadi adalah pola

yang pertama itu. Semua hal yang saya kejar berlari

menjauh. Ingat, fisikmu itu juga modal untuk mencapai

targetmu. Coba kamu baca hasil-hasil penelitian ilmiah

terkini, ternyata penyakit-penyakit fisik yang berat itu terpicu

oleh perasaan-perasaan yang tidak baik.

Si X : Sudah paham sekarang pak. Lanjut …

Saya : Nah, kembali kamu perhatikan gambar tadi. Dua pola di

bawah garis horisontal putus-putus adalah apa yang akan

terjadi saat vibrasi kita power. Pola yang ketiga, adalah

dimana kita action mengupayakan pencapaian target dan di

saat yang sama, target juga mendekat ke arah kita. Yang

pola keempat, atau yang paling bawah, adalah dimana kita

sama sekali tidak action, dan tiba-tiba sesuatu yang kita

inginkan itu hadir begitu saja kepada kita. Pola keempat ini

yang susah-susah gampang dan gampang-gampang susah

36
untuk mengulanginya secara sengaja. Pola ketiga adalah

pola yang lebih mudah untuk kita ulangi secara sengaja.

Si X : Sambil menyimak penjelasan bapak, saya tadi langsung

sadar bahwa saya sudah mengalami ke-empat pola itu.

Saya : Ya. Pasti. Semua orang pasti pernah mengalami semua

pola di atas. Nah tugas kita adalah sadar dan mengamati

polanya. Sehingga saat apa yang kita alami adalah pola

pertama dan kedua, kita tidak menyalahkan kehidupan, kita

tidak menyalahkan pihak di luar diri kita. Sumber penyebab

kejadiannya adalah kita sendiri, karena vibrasi kita force.

Si X : Ini balik lagi soal bertanggungjawab dalam menjalani

kehidupan ya pak?

Saya : Ya baliknya ke situ lagi memang he he he. Mulai hari ini,

amati setiap kejadian yang kamu alami. Lalu petakan, yang

kamu sedang alami itu masuk pola yang mana? Pola

pertama? Kedua? Ketiga? Atau keempat? Bila yang terjadi

pola pertama atau kedua, kamu perlu mengubah vibrasimu

ke vibrasi power. Untuk melatihnya, kamu ingat-ingat

beberapa pengalaman dalam hidupmu yang masuk ke pola

satu yang mana, yang pola dua yang mana dan sebagainya.

Lalu ingat-ingat bagaimana perasaanmu sebelum dan saat

kejadian itu terjadi. Dari sini kamu akan menemukan

beberapa jenis rasa yang menjadi penyebab. Sehingga di

37
kemudian hari, saat perasaan itu hadir di dadamu, kamu

langsung sadar, dan bisa memprediksi apa yang akan

terjadi bila kamu tetap memelihara perasaan itu. Untuk

beberapa pengalaman yang masuk ke pola ketiga dan

keempat, ingat-ingat apa rasanya, lalu ulangi dalam

keseharianmu. Dalam vibrasi, mengulangi perasaan adalah

memperbesar peluang untuk mengulangi pola kejadiannya.

Si X : Itu, pengalaman yang perlu saya petakan apakah harus

pengalaman yang dahsyat? Atau bisa pengalaman yang

sepele pak?

Saya : Weeeh kamu lupa, di awal sepertinya sudah kita bahas,

bahwa dalam hal vibrasi, pola yang terjadi untuk kejadian

yang sepele maupun untuk kejadian yang serius, sama saja.

Contoh kejadian yang sepele begini, misalnya kamu hanya

sekilas terbersit di hati, “enak ya kalo makan dodol garut”.

Eh sorenya ada temanmu beli dodol garut dan kamu

dikasih. Nah meskipun kejadiannya sederhana, ini contoh

pola keempat. Amati perasaanmu bagaimana sebelum

kejadian itu terjadi. Sehingga kamu punya peluang untuk

bisa mengulanginya dalam hal-hal yang lebih besar. Dengan

demikian kamu akan sangat asyik menjalani setiap kepingan

pengalaman. Karena setiap pengalaman telah kamu pahami

sebagai pemberitahuan bagi perbaikan diri kamu sendiri.

38
9. Memetakan Vibrasi Dengan Permainan Ular Tangga

Si X : Pak, ada gak cara lain untuk melatih kesadaran kita dengan

pola-pola vibrasi?

Saya : Banyak cara. Nah salah satunya, kamu bisa menggunakan

permainan ular tangga.

Si X : Whatt? Permainan ular tangga?

Saya : Ya, snakes and ladders game, alias permainan ular tangga.

Pernah memainkannya khan?

Si X : Ya jelas pak, meskipun masa kecil saya kurang bahagia

wakakakakaka

Saya : Ahh bagus, kalo kamu pernah memainkannya tentu kamu

sudah paham bagaimana memainkannya. Jadi saya gak

perlu menjelaskan teknis dan aturan permainan game itu.

Saya cukup membahas bagaimana menggunakannya untuk

memetakan pola vibrasi force dan pola vibrasi power

Si X : Saya masih sangat hapal pak bagaimana cara dan aturan

mainnya. Bagaimana menggunakannya untuk memetakan

vibrasi kita pak?

Saya : Begini caranya. Kamu memainkannya seperti biasa, bisa

kamu mainkan sendirian, atau ada partnernya. Namun yang

terpenting adalah, kamu tidak sekedar bermain. Kamu

amati, bagaimana perasaan kamu saat memainkannya dan

39
bagaimana dampaknya terhadap “nasib” kamu di papan

permainan.

Si X : Eh, memangnya ada pengaruh ya pak antara keluarnya

mata dadu tertentu dengan perasaan kita?

Saya : Ya, tapi kalau kamu ragu, kamu amati saja. Kamu ingat-

ingat lagi soal samudera kemungkinan yang kita bahas di

bab awal. Kemungkinan akan menjadi realita karena

pengamatan kita. Nah, dadu itu saat kamu lempar dia akan

bergulir, dan itu juga kemungkinan khan?

Si X : Ohhh iya ya? Enggak kepikir sebelumnya …

Saya : Kamu amati, saat kamu terlalu ingin dapat tangga, apa yang

terjadi? Saat kamu khawatir kena ular, apa yang terjadi?

Saat kamu menginginkan mata dadu tertentu lalu kamu

lupakan, apa yang terjadi? Silahkan kamu eksplorasi,

bebas. Permainan ini bukan untuk menghakimi kamu orang

ikhlas atau bukan. Ini untuk memetakan perasaanmu dan

bagaimana dampaknya. Apapun yang terjadi pada papan

permainan adalah umpan balik dari dirimu sendiri.

Si X : Kalau dari hasil eksplorasi bapak, bagaimana pak?

Saya : Banyak hasil dari yang saya amati, namun intinya ya sesuai

dengan pola-pola yang sudah kita bahas. Contohnya begini.

Kalau kita terlalu mengharapkan mata dadu tertentu, maka

ia gak akan kita dapatkan. Kalau kita terlalu napsu ingin

40
menang, eh malah kalah. Pas kita sudah gak napsu dapat

tangga, eh malah dapat tangga. Pas kita sudah melepaskan

apa yang kita mau, eh malah terjadi. Sangat menarik

pokoknya. Kita bisa melihat miniatur dari cara kerja

kehidupan.

Si X : Kalau menggunakan permainan lain, misalnya monopoli,

bisa gak pak?

Saya : Bisa … Bukan hanya monopoli, playstation juga bisa

Si X : Oohhh … Ya ya ya, by the way, saya suka mainnya main

kartu remi pak … Bisa juga khan?

Saya : Iya bisa. Coba, kamu ingat-ingat. Pernah tidak kamu main

kartu itu kamu kalah. Lalu karena kamu kalah kamu kepingin

banget menang khan? Dan kamu malah kalah lagi. Udah

gitu kamu diejek sama teman-temanmu yang menang, kamu

semakin jengkel dan kamu malah kebagian ngocok kartu

terus. Akan semakin menjengkelkan kalau ada hukuman

dalam permainan, misalnya wajah dibubuhi bedak atau

tepung. Atau telinga dijepit pakai jepitan jemuran.

Si X : Wahahahahahaha … Iya pak pernah mengalami. Bener

bener bener. Iya, begitu itu kejadiannya.

Saya : Dan, dengan ini saya merekomendasikan, sebaiknya kamu

terlebih dulu menggunakan permainan ular tangga.

Si X : Siap pak !!

41
10. Kapan Kita Force dan Kapan Kita Power?

Saya : Nah, sekarang kita akan menyelami lagi tentang force dan

power. Menurut kamu, apa yang menyebabkan kita

cenderung force dan apa yang menyebabkan kita

cenderung power?

Si X : Ya perasaan kita pak …

Saya : Bukan itu maksud saya, oke deh saya langsung jelasin aja

ya. Secara psikologis, ada 3 zona waktu, yaitu masa lalu,

masa depan, dan saat ini. Nah menurut kamu hidup itu

sebenarnya dimana?

Si X : Hidup ya saat ini …

Saya : Great, nah … Saat pikiran kita sering memikirkan masa

depan dan memikirkan masa lalu maka kita akan cenderung

force. Saat kita terlalu sering memikirkan masa depan, kira-

kira perasaan apa yang mungkin muncul?

Si X : Perasaan cemas, khawatir, tidak optimis, takut …

Saya : Kalau kamu terlalu sering memikirkan masa lalu, apa kira-

kira perasaan yang muncul?

Si X : Rasa bersalah, penyesalan, trauma …

Saya : Nah, kalau kamu berada di saat ini, tidak memikirkan masa

depan, tidak memikirkan masa lalu, apa yang kamu

rasakan?

42
Si X : Eh iya ya pak … Hening … Tenang …

Saya : Ya … Itu dia … Sumber penderitaan itu adalah masa lalu

dan masa depan. Keinginan kita yang membuat kita stress

pun juga berada di masa depan khan? Satu detik ke depan

itui sudah termasuk masa depan, dan satu detik yang sudah

berlalu juga masa lalu. Salah satu contoh sederhana adalah

saat kita tidur lelap tanpa mimpi. Tidak ada masa depan,

tidak ada masa lalu. Kita akan larut dalam samudera

keheningan, sunyi senyap dalam kedamaian

Si X : Oooh … Saya paham sekarang. Tapi khan kita perlu

membuat rencana pak? Dan masa lalu juga kadang perlu

untuk sarana refleksi kita khan?

Saya : Yup. Oleh karenanya saya tadi menyebutkan dengan kata

TERLALU SERING. Memikirkan masa depan dan masa lalu

boleh-boleh saja, misalnya untuk merumuskan visi,

menuliskan impian, menetapkan target. Memikirkan masa

lalu juga penting untuk beberapa pengalaman. Nah yang

perlu diwaspadai adalah, biasanya pikiran kita itu liar dan

justru berkunjung ke bayangan-bayangan buruk di masa

depan, dan berkunjung ke ingatan-ingatan tidak

memberdayakan di masa lalu. Jadi pedomannya, saat

pikiranmu mulai mampir ke hal-hal buruk di masa depan dan

masa lalu, segera lah kembali ke saat ini. Seperti desain

43
mobil itu lho. Ada kaca spion untuk melihat ke belakang, tapi

ukuran kaca spion itu kecil. Melihatnya juga sesekali saja.

Kemudian, pada mobil, kaca depan sedemikian lebar,

meskipun demikian, saat menyetir utamanya kita harus

fokus ke persoalan bahwa “saat ini saya sedang menyetir

mobil’. Karena terlalu memikirkan lokasi yang kamu tuju pun

malah membuatmu tidak waspada dalam mengemudi.

Si X : Ini lagi-lagi persoalan kadar … Hmmm

Saya : Yaaa. Semua bisa menjadi tidak baik saat melampaui

proporsinya. Saya berikan kamu contoh lagi. Lampu

kendaraan itu saat malam hari paling hanya menerangi

beberapa meter saja ke depan kita. Kalau tujuan kita

ratusan atau ribuan kilometer, bisakah kita sampai tujuan

hanya dengan modal lampu yang menerangi ke depan

beberapa meter itu?

Si X : Ya tetap bisa pak.

Saya : Itu dia. Pikirkan masa depan sekedarnya, pikirkan masa lalu

sekedarnya. Lalu sisanya, hiduplah di saat ini. Karena untuk

mencapai tujuan, kita perlu melakukan tindakan. Dan

bukankah tindakan itu kita lakukan di saat ini? Tindakan itu

tidak kita lakukan di masa depan, dan tidak juga di masa

lalu. Saat ini, adalah gerbang menuju ke vibrasi power.

Si X : Betul pak … Setuju

44
11. Strategi Bagaimana Berada Di Vibrasi Power

Saya : Mari kita lanjutkan. Di akhir bab sebelumnya saya katakan

bahwa pintu gerbang ke vibrasi power adalah menyadari

saat ini. Nah kamu pasti terbersit pertanyaan, gimana

caranya menyadari saat ini? Iya khan?

Si X : Kok bapak tahu? Qiqiqiqi

Saya : He he he he … Jelas pasti ke sana pertanyaannya. Kodrat

alamiah pikiran itu melompat, melompat ke masa lalu dan

melompat ke masa depan. Itu natural dan alamiah. Sudah

bawaan dari sananya. Nah ada bagian dari diri kita yang

selalu berada di sini, di saat ini, yaitu body alias tubuh kita.

So, untuk menghentikan lompatan pikiran supaya berada di

sini, dan di saat ini adalah dengan cara “mengikatnya” pada

tubuh kita.

Si X : Gimana cara mengikatnya pak?

Saya : Setiap pikiranmu lompat lompat, sadari badanmu, sadari

tubuhmu. Rasakan fisikmu itu. Kalau perlu sentuh dengan

tanganmu. Itu aklan mengembalikanmu ke sini dan di saat

ini. Itulah sebabnya mengapa perasaan kita jadi fresh kalau

kita dipijat atau berendam air hangat misalnya. Karena saat

itu kita mengalami sensasi di tubuh fisik. Tanpa kita sadari,

pikiran jadi berada di saat ini.

45
Si X : Apakah semudah itu pak?

Saya : Tentu tidak semudah itu. Dalam artian, kita ini makhluk yang

tumbuh dengan kebiasaan. Selama bertahun-tahun kita

membangun sirkuit dalam diri kita untuk membiasakan

pikiran lompat lompat ke masa lalu dan masa depan. Jadi,

ini harus kita biasakan. Kita buat sirkuit baru dalam diri kita.

Si X : Cara melakukan pembiasaannya bagaimana?

Saya : Mulai dari hal-hal sederhana. Misalnya, saat mandi, yang

biasanya pikiranmu kemana-mana, coba biasakan untuk

merasakan setiap guyuran air yang mengenai tubuhmu.

Saat makan, rasakan setiap makanan yang masuk dan

kamu kunyah di mulutmu. Saat minum, rasakan air yang

masuk ke mulut dan melewati kerongkonganmu. Dengan

begitu, kamu tidak merasa ini sebuah beban. Ini kita hanya

melakukan aktivitas seperti biasanya namun dengan sikap

mental yang berbeda. Mudah khan?

Si X : Ahaaaa itu bisa …

Saya : Banyak orang tidak paham, bahwa inti meditasi itu adalah

berada di sini dan di saat ini. Kalau kita melakukan

pembiasaan di atas itu, kita sebenarnya sudah meditasi

setiap saat. Meditasi sambil beraktivitas, dimanapun dan

kapanpun. Bahkan kalau kamu cermati, inti semua ritual

agama adalah melatih pikiran berada di sini dan di saat ini.

46
12. Jebakan Dalam Ilmu Vibrasi

Saya : Sampai sejauh ini menyimak penjelasan saya, bagaimana?

Apa pendapat kamu?

Si X : Waaahh keren pak … Sepertinya hidup saya kedepannya

akan menjadi sangat dahsyat !!

Saya : He he he he … Dalam mengaplikasikan ilmu vibrasi ini,

kalau kamu tidak hati-hati justru hidupmu bisa rusak.

Si X : Lho? Kok?

Saya : Ya. Tau gak apa jebakannya?

Si X : Apa ya?

Saya : Banyak, salah satunya ya jadi sombong. Merasa sudah

paling tahu dengan ilmu kehidupan. Dan merendahkan

mereka yang belom paham soal ilmu vibrasi ini.

Si X : Wakakakakaka … Ia ya, saya barusan jadi sangat sombong

Saya : Nah, sudah terjebak force khan? Ada lagi jebakan yang

lainnya, yaitu kita jadi melekat dengan ilmu vibrasi, sehingga

kita jadi sangat lebay. Dikit-dikit vibrasi, dikit-dikit vibrasi.

Akibatnya kita tidak alami dalam mempraktekkan ilmu ini.

Jebakan ini akan nampak saat kita memainkan permainan

ular tangga. Dalam permainan ular tangga, ada beberapa

keadaan dimana meskipun kita sudah sangat power, tetep

aja kena ular. Nah, seharusnya saat demikian kita terima

47
keadaan itu apa adanya. Namun jika kita lebay

mempraktekkan ilmu vibrasi, justru kita jadi terjebak. Waaah

saya vibrasinya force siiih, makanya kena ular. Waaahh

vibrasi saya jelek siih, makanya kalah. Padahal dengan

sikap kita begitu kita semakin force. Kita sulit menerima

kenyataan dan malah terus menyalahkan diri sendiri.

Si X : Jadi sebaiknya bagaimana pak?

Saya : Sadari bahwa tugas kita adalah mensetting vibrasi kita

sebaik mungkin, lalu pasrahkan, lepaskan. Kalau hasilnya

tidak sesuai harapan ya kita perlu memandangnya sebagai

proses pembelajaran, sebagai sekolah kehidupan. Tapi,

kalau vibrasi kita jelek lalu kita seenaknya melempar

tanggungjawab itu adalah sekolah kehidupan, juga tidak

baik. Karena kita jadi tidak evaluasi diri. Dalam setiap

kejasian buruk, evaluasi diri kita, bagaimana vibrasi kita.

Kalau memang jelek, ya kedepannya kita perbaiki. Kalau

kita merasa semuanya sudah baik, ya sudah, terima

kejadian itu dan ambil hikmahnya. Tidak usah pusing

dengan bagaimana vibrasi kita

Si X : I see sir … Iya juga sih

Saya : Dan satu lagi jebakan dalam ilmu vibrasi kalau salah

memahami. Yaitu memandang bahwa tindakan itu tidak

diperlukan. Akhirnya, cuman otak atik perasaan tanpa

48
berbuat apapun. Sadari bahwa faktor pembentuk

keberhasilan ada dua, yaitu tindakan, dan kedua vibrasi.

Kalau vibrasi sudah baik, hasil tidak optimal, bisa jadi

tindakan kita belom optimal. Kalau tindakan kita sudah

sangat optimal, hasil gak baik, maka kita perlu cek vibrasi.

Kalau vibrasi sudah baik dan tindakan juga baik, peluang

hasilnya baik akan lebih besar.

Si X : Artinya, kita juga tidak boleh menuhankan vibrasi ya pak?

Saya : Ya … Itu jebakan yang juga sangat fatal. Ilmu vibrasi ini

sebenarnya kalau dipahami dengan benar justru akan

semakin mendekatkan kita kepada Tuhan. Bukannya malah

menjadi Tuhan baru bagi kita.

Si X : Ya ya ya ya … Tetap kudu waspada qiqiqiqi

Saya : Coba kamu perhatikan orang-orang yang berhasil. Kalau

perlu, ajak mereka berbincang tentang kehidupan. Kamu

akan menemukan fakta bahwa mereka adalah praktisi dari

semua yang kita bicarakan, meskipun mereka sama sekali

enggak tahu teorinya. Mereka semua adalah praktisi ilmu

vibrasi dan mereka belajar langsung dari proses kehidupan

yang mereka jalani.

Si X : Jadi, guru sejati ilmu vibrasi itu adalah kehidupan kita

masing-masing ya pak?

Saya : Tepat sekali … Guru sejatimu bukan saya …

49
13. Download Gratis Rekaman Suara Tentang Vibrasi

Si X : Selanjutnya kita bahas apa lagi pak?

Saya : Sudah selesai wakakakak … Bab soal jebakan dalam ilmu

vibrasi itu bab terakhir.

Si X : Waaah, padahal saya masih ingin belajar lebih jauh

Saya : Begini saja. Saya telah membuat rekaman suara berdurasi

sekitar 20 menitan. Saya mau buat rekaman suara ini

sebanyak 100 file. Kamu bisa download gratis di website

saya. Kamu boleh juga bagikan semua file itu gratis !

Si X : Waaah beneran pak gratis ?!

Saya : Lho iya beneran. Kamu kunjungi website saya,

ikhlaspasrah.com … Lalu kamu klik menu download gratis.

Ada link yang saya share di halaman itu.

Si X : Rekamannya soal apa saja pak?

Saya : Banyak … Ini saya copas ya daftar yang sudah ada :

1. Pilar Jagad

2. Bebas Dari Kemelekatan

3. Berdamai dengan Diri Sendiri

4. Desain Alam Semesta

5. Manusia dan Cahaya

6. Meluruskan Makna Pasrah

7. Menjernihkan Pikiran dan Emosi

50
8. Rahasia Jeda

9. Rasamu Adalah Doamu

10. Roadshow Training Arif RH with Telkomsel

11. Tentang Memaafkan

12. Attention dan Samudera Kemungkinan

13. Sisi positif Stress

14. Kita Semua Saling Terhubung

15. Vibrasi Force

16. Vibrasi Power

17. Keyakinan dan vibrasi

18. Meluruskan Vibrasi Sabar

19. Vibrasi dan Pernikahan

20. Passion dan Vibrasi

21. Vibrasi dan Hukum Pembelajaran

22. Sedekah dan Vibrasi

23. Utang, Piutang dan Vibrasi

24. Vibrasi, Ilmu Kesaktian dan Ilmu Fisika Modern Part 1

25. Menjadi Praktisi Vibrasi

26. Law Of Attraction Versus Law Of Unpredictable

27. Vibrasi dan Lagu

28. Vibrasi, Ilmu Kesaktian dan Ilmu Fisika Modern Part 2

29 . Vibrasi dan Permainan Ular Tangga

30. Pikiran, Emosi dan Penyakit Fisik

51
31. Vibrasi dan Finansial (uang)

Si X : Wuaaahhh buanyak banget yaaa … Trims pak … Itu kalau

di youtube ada gak pak?

Saya : Di youtube ada tapi tidak semua. Saya memang belum

upload ke youtube. Beberapa yang ada di youtube itu

teman-teman saya yang mendownload

Si X : Terus kalo pelatihannya ada gak pak? Khan gak semua bisa

saya pahami dengan tulisan dan penjelasan kata-kata?

Saya : Ya memang. Saya berusaha membagikan apapun yang

saya ketahui dalam bentuk tulisan dan kata-kata. Tapi

sayangnya gak semua bisa dijelaskan dengan tulisan. Itulah

sebabnya ada pelatihan. Kalau kamu ingin mendapat info

soal itu kamu mampir saja ke website saya tadi,

ikhlaspasrah.com … Klik menu program privat.

Si X : Baik pak … Kalo misalnya belom jelas gimana pak?

Saya : Kamu kirimkan pesan ke inbox facebook saya, ARIF RH …

Atau kirim pesan ke email saya, semogarif@yahoo.co.id

atau semogarif@gmail.com … Bisa juga kirim pesan via

sms atau whatsapp ke 0821 3699 7197, atau ke bb saya,

pin nya 32F674A2 dan 74F65D61 …

Si X : Nomer hape bapak?

Saya : Yang itu tadi, 0821 3699 7197 … Whatsapp saya juga di

nomer itu …

52
Si X : O alaa ya ya … Saya kira id whatsapp dengan nomer hape

aktif bapak beda. Baik pak, semua sudah saya catat.

Saya : Renungkan dulu apakah kamu memang perlu ikut kelas

pelatihan saya atau tidak. Jika dirasa perlu silahkan ikut.

Kalau dirasa tidak perlu ya tidak usah. Karena tadi sudah

saya bilang, guru sejati vibrasi adalah kehidupan kita

masing-masing

Si X : Baik pak …

Saya : Saya tidak memberikan jaminan apapun dalam kelas saya

itu. Karena jaminan saya, justru akan membuat peserta

melekat dengan perubahan. Semakin melekat, malah tidak

akan berubah. Saya hanya menemani peserta belajar dari

kehidupannya. Tidak ada pelatihan apapun yang sebaik

kehidupan masing-masing. Oleh karena itu, kelasnya saya

desain begini, saat sudah ikut sekali kelas pelatihan saya,

bisa reseat atau mengikuti ulang seumur hidup. Gak ada

biaya lagi kecuali biaya untuk beli makan dan minum untuk

kamu sendiri … Slide materi juga saya berikan gratis …

Si X : Wahhh asik yaaa Terima kasih pak atas informasinya …

Terima kasih atas penjelasannya … Sampai jumpaaaa

Saya : Sama sama … Terima kasih sudah menemani saya dan

menjadi teman berbincang saya. Selamat belajar di sekolah

kehidupan. Selamat menjadi praktisi vibrasi sejati.

53
PROFIL PENULIS

ARIF RAHUTOMO, S.Sos dengan

nama panggilan ARIF RH. Dia adalah pendiri

ARah CONSULTING. Dilahirkan di Yogyakarta

pada tanggal 8 Juli 1979. Sejak belum genap

berusia satu tahun beliau dibawa kedua orang

tuanya merantau di Kabupaten Indramayu,

Propinsi Jawa Barat.

Pada penghujung masa kuliahnya di Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto, beliau mengalami depresi berat karena

menghadapi banyak masalah pada hampir semua aspek kehidupannya.

Kuliahnya hampir drop out. Bahkan sempat memutuskan untuk bunuh diri,

kisah pahit ini ceritakan pada buku beliau yang pertama. Namun tragedi

pahit dalam kehidupannya itulah yang mempertemukannya dengan dunia

pelatihan dan pengembangan diri.

Hingga saat ini beliau sudah berbicara di hadapan lebih dari

100.000 orang dari berbagai kota, kalangan, usia dan institusi. Hingga

saat ini beliau sudah menulis dua buku. Buku yang pertama berjudul “The

Power Of Mind ; Membongkar Rahasia Kekuatan Pikiran, Emosi, dan

Alam Semesta” yang diterbitkan oleh Gavamedia Yogyakarta. Buku yang

kedua adalah buku elektronik yang sedang anda baca ini. Pengalaman

dalam mengisi pelatihan, seminar dan workshop antara lain :

54
In House Training untuk Guru / Pelajar / Mahasiswa di antaranya :

 SD 1 Al-Irsyad Purwokerto

 SMPN 2 Purbalingga

 SMPN 5 Purbalingga

 SMP Susteran Purwokerto

 SMP Al-Irsyad Purwokerto

 SMK Telkom Shandy Putra Purwokerto

 SMKN 3 Tegal (Sekolah Standar Internasional)

 SMK Muhammadiyah Mungkid Magelang

 Jurusan Farmasi Universitas Jenderal Soediman Purwokerto

 Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto

 Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

 Jurusan Matematika Universitas Muhammadiyah Purwokerto

 Dan sebagainya

In House Training Untuk Institusi di antaranya :

 Rumah Sakit Ananda Purwokerto

 Salon Muslimah SALMA dan Griya Kerudung Ar-Raudhoh Purwokerto

 Toko Buku Mutiara Purwokerto

 LPK Mitra Aditama Purbalingga, Banjarnegara, Klampok, dan Kroya

 AMIK BSI Purwokerto

 PT. Setia Wira Wahana Purwokerto

 Pelatihan untuk guru se-Kabupaten Banyumas yang diselenggarakan

oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas dan UNICEF

55
 Pelatihan motivasi dan pembentukan mindset untuk para fasilitator

PNPF Program PPK Kabupaten Tegal

 Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Banyumas (Workshop

Membangun Etos Kerja Dengan NLP)

 In house seminar untuk para guru dan orang tua murid Bimbingan

Belajar LP3i Kabupaten Cirebon Jawa Barat

 In House Seminar ”The Power Of Mind” untuk DPRD serta Pemerintah

Kabupaten Cirebon Jawa Barat

 Training Pilar-pilar Kebahagiaan untuk anggota DPRD dan Pemerintah

Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat

 Training Pilar-pilar Kebahagiaan untuk Dewata Group Company

Denpasar Bali

 Wokshop Pilar-pilar Kebahagiaan untuk Pimpinan dan Staff Badan

Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Tegal

 Wokshop Strategi dan Teknik Komunikasi menggunakan Brain and

Mind Technology untuk Pimpinan dan Staff Badan Perencanaan dan

Pembangunan Kabupaten Tegal

 Training Pilar-pilar Kebahagiaan untuk Pimpinan dan Staff Persatuan

Bank Perkreditan Rakyat Indonesia

 Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Bank BPR

Suriah Semarang dan Cilacap

 Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Pemerintah

Kabupaten Cilacap Bagian Perekonomian

56
 Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Bank

Syariah Mandiri Tegal dan Brebes Jawa Tengah

 Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Bank BPR

Gunung Slamet Cilacap Jawa Tengah

 Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Bank PD

BPR Kabupaten PATI Jawa Tengah

 Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Bank PD

BPR Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah

 Workshop Stress Management untuk Perbarindo Regional

Pekalongan dan Pemalang

 Workshop Stress Management untuk Pimpinan dan Staff Bank BPR

Setia Karib Abadi Semarang Jawa Tengah

 Training Memahami Hukum Alam Semesta untuk tim marketing dealer

resmi PT. TELKOMSEL Wonosobo

 Spiritual Motivation Training untuk karyawan departemen assembly

dua di PT. Astra Daihatsu Motor Jakarta

 Dan sebagainya

Event di antaranya :

 Seminar “THE POWER OF MIND” (Membongkar Rahasia Kekuatan

Pikiran, dan Emosi) di Purwokerto

 Seminar “Smart Education” untuk guru Se-Kabupaten di Banjarnegara,

Kudus, Demak, Kendal, Jepara, Salatiga, Boyolali, Indramayu, Klaten,

Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Batang, Pemalang

57
 Workshop Menghidupkan Energi Positif dalam Karier dan Keluarga

sehingga Meningkatkan Sukses Mulia dalam Hidup yang

diselenggarakan oleh HDI Foundation Pacenongan Jakarta Pusat

 Telkomsel Motivation Training di 40 lokasi bersama TELKOMSEL

 Workshop The Miracle Of Vibration di HongKong

 Dan sebagainya

Saat ini dia menetap di Purwokerto, Jawa Tengah. Asyik menyelami dunia

pelatihan dan pengembangan diri kini.

Bila anda tertarik untuk menyelami lebih jauh tentang topik

bahasan yang dibahas dalam buku ini, silahkan mampir ke website ARIF

RH yaitu www.ikhlaspasrah.com. Selain artikel, ARIF RH juga rutin

membuat rekaman suara berdurasi sekitar 20 menit yang dibagikan

secara gratis melalui websitenya. Hingga saat ini sudah ada 30 file

rekaman suara. Informasi lainnya misalnya mengenai link download

rekaman suara gratis, jadwal pelatihan, bisa anda dapatkan lengkap di

website atau bisa juga dengan menghubungi nomer hape 0821 3699

7197, nomer ini juga aktif di whatsapp. Atau bisa mengirimkan email ke

semogarif@gmail.com atau ke semogarif@yahoo.co.id.

58
RECOMMENDED BOOKS

Untuk lebih memahami apa yang dibahas di dalam ebook ini, saya

merekomendasikan beberapa buku bagus untuk anda baca :

1) Power Versus Force, karya David R. Hawkins, PhD

2) The Divine Matrix, karya Gregg Braden

3) The Field, karya Lynne Mc Taggart

4) God and The New Physic, karya Paul Davies

5) The Holographic Universe, karya Michael Talbot

6) The Science Of Getting Rich, karya Wallace D. Watles

7) The Secret Of Instant Healing, karya Frank Kinslow

8) The Vortex, karya Ester Hicks

9) The Power Of Now, Eckhart Tolle

10) Biocentrism, karya Robert Lanza dan Bob Berman

Sebenarnya masih banyak sekali buku bagus, namun 10 buku di atas

saya kira sudah sangat cukup untuk melengkapi pemahaman yang saya

bahas dalam ebook ini.

Bila anda bukan tipe yang suka baca, anda juga bisa coba cari

video-video di youtube.com yang terkait dengan buku-buku di atas. Terima

kasih.

59

Anda mungkin juga menyukai