Pengkajian 1. Injeksi ini dilakukan dengan menyuntikkan obat pada jaringan
otot. 2. Vaskularisasi pada otot lebih baik daripada subcutan sehingga absorbsi pada jaringan otot akan lebih cepat. Absorbsi obat cair pada IM akan terjadi sekitar 10 - 30 menit, sedangkan secara SC bisa mencapai hingga 30 menit. 3. Area penyuntikan: tidak ada lesi, tidak terdapat infeksi, tidak terdapat penonjolan tulang, tidak terdapat saraf dan pembuluh darah 4. Jarum yang digunakan adalah nomor 21 - 23, sedangkan untuk klien kurus digunakan ukuran jarum lebih kecil dan pendek. 5. Sudut penyuntikan 90° dengan melewati lapisan SC hingga masuk ke lapisan otot dalam.
Persiapan 1. Sapa pasien dengan senyum ramah
2. Jelaskan prosedur tindakan 3. Siapkan alat : Spuit, jarum, kapas alcohol, handscun,
Prosedur 1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan 3. Ambil obat sesuai dosis 4. Posisikan pasien nyaman dan rileks disesuaikan dengan area penyuntikan yang akan digunakan : a. Ventro gluteal: posisi tengkurap atau miring dengan lutut fleksi b. Vastus lateralis: posisi flat, supine dengan lutut sedikit fleksi c. Dorso gluteal: posisi prone dengan lutut fleksi d. Deltoid: posisi duduk atau berbaring dengan lengan fleksi, rileks atau diletakkan diatas abdomen 5. Bersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol dengan mengusap secara sirkular arah keluar sekitar 5 cm 6. Letakkan kapas alkohol pada tangan non dominan. Buka tutup spuit dan pegang spuit pada tangan dominan (antara ibu jari dan telunjuk) 7. Injeksikan jarum dengan sudut 90° 8. Setelah jarum masuk ke dalam otot, pindahkan tangan non dominan kebawah spuit (untuk memfiksasi agar posisi jarum tidak bergerak) dan tangan dominan pindah ke bagian pengokang spuit untuk siap mengaspirasi. 9. Tarik spuit, usap dengan kapas alkohol dengan sedikit menekan 10. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman. 11. Tutup dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang telah tersedia (sampah medis untuk benda tajam) 12. Observasi respon pasien terhadap penyuntikan 13. Lepas sarung tangan masukkan kedalam larutan klorin dan cuci tangan 14. Dokumentasikan prosedur (5T+1W: Tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat waktu, tepat cara pemberian dan waspada) 15. Observasi efek samping obat (kemerahan, nyeri dan panas)