Anda di halaman 1dari 26

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi ACL Rupture

Cedera ACL (anterior cruciate ligament) atau ACL ruptur, adalah robekan di

salah satu ligamen lutut yang menghubungkan tulang kaki atas dengan tulang kaki

bagian bawah. ACL menjaga kestabilan lutut.

B. Etiologi ACL Rupture

Diperkirakan bahwa 70 persen dari cedera acl terjadi

melalui mekanisme non – kontak sementara 30 persen adalah hasil dari kontak

langsung dengan pemain lain atau object. Mekanisme cedera sering dikaitkan

dengan perlambatan diikuti dengan pemotongan, berputar atau “side

stepping manuver”, pendaratan canggung atau "out of control play".

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa atlet wanita memiliki insiden

yang lebih tinggi cedera acl dari atlet laki-laki di olahraga tertentu, telah

diusulkan bahwa ini adalah karena perbedaan kondisi fisik, kekuatan otot, dan

kontrol neuromuskular. Penyebab lain dari hipotesis ini adalah perbedaan kelamin

yang berkaitan dengan tingkat cedera acl yang termasuk keselarasan pelvis

dan ekstremitas bawah (kaki) , peningkatan kelemahan ligamen, dan efek estrogen

pada sifat ligamen.

Jatuh dari tangga atau hilang satu langkah di tangga adalah kemungkinan

penyebab lainnya. Seperti bagian tubuh lain, ACL menjadi lemah dengan

usia. Jadi robekan terjadi lebih mudah pada orang tua dari usia 40.
C. Patofisiologi ACL Rupture

ACL, seperti semua ligamen lain, terdiri dari tipe

I kolagen. Ultrastruktur ligamen adalah sangat mirip dengan tendon, tetapi serat

didalam ligamen lebih bervariasi dan memiliki isi elastin yang lebih tinggi.

Ligamen menerima suplai darah dari lokasi insersinya.

Vaskularisasi dalam ligamen adalah seragam, dan ligamen masing-masing

berisi mechanoreceptors dan ujung saraf bebas yang diduga membantu dalam

menstabilkan sendi. Avulsi ligamen pada umumnya terjadi diantara lapisan

fibrocartilage tidak bermineral dan yang bermineral. Rupture ACL yang paling

umum, adalah ruptur midsubstan. Jenis ruptur ini terjadi terutama sewaktu

ligamentum ditranseksi oleh kondilus femoral lateral yang berputar.

ACL menerima suplai darah kaya, terutamanya dari arteri geniculate

medial, sewaktu ACL pecah, haemarthrosis biasanya berkembang dengan

cepat. Namun, meskipun intra-artikular lokasinya, ACL sebenarnya di

extrasynovial.

D. Gejala ACL Rupture

Pasien selalunya merasa atau mendengar bunyi "pop" di lutut pada

saat cedera yang sering terjadi saat mengganti arah, pemotongan, atau pendaratan

dari melompat (biasanya kombinasi hiperekstensi /poros). Ketidakstabilan

mendadak di lutut. (Lutut terasa goyah.) Hal ini bisa

terjadi setelah lompatan atau perubahan arah atau setelah pukulan langsung ke

sisi lutut. Nyeri di bagian luar dan belakang lutut.

Lutut bengkak dalam beberapa jam pertama dari cedera. Ini mungkin

merupakan tanda perdarahan dalam sendi. Pembengkakan yang terjadi tiba-


tiba biasanya merupakan tanda cedera lutut serius. Gerakan lutut

terbatas karena pembengkakan dan / atau rasa sakit.

Kebanyakan cedera pada ACL dapat didiagnosis melalui anamnesa yang

cermat menekankan mekanisme kejadian cedera ditambah dengan

pemeriksaan fisik yang sesuai. Pastikan anamnesa mencakup mekanisme

kejadian cedera sekarang dan kejadian sebelumnya jika ada


BAB II

GAMBARAN UMUM PASIEN

No. Rekam Medik : 00013650

Nama : Tn. W

Umur : 20 tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa / Pelajar

Ruangan / Kelas : Paviliun Mawar Kamar 4 Bed 1 / Kelas I

Tgl. MRS : 10 Februari 2015

Tgl. Penelitian : 13 Februari 2015 – 15 Februari 2015

Keluhan Utama : Nyeri bagian lutut saat main futsal 5 bulan

SMRS

Diagnosa : ACL Rupture

Diet : NB 1700 kkal


BAB III

ASUHAN GIZI KLINIK

1. PENGKAJIAN GIZI

A. Riwayat Terkait Gizi

Asupan Makanan

Pada umumnya nafsu makan Os baik. Os tidak ada alergi makanan, tetapi

Os tidak menyukai udang karena baunya amis. Os mempunyai kebiasaan

makan yang baik.

Kebiasaan makan Os sebagai berikut :

Pagi : Nasi goreng, telur ceplok, roti bakar, susu.

Siang : Nasi, ikan goreng, tumis kangkung.

Malam : Nasi, ikan goreng, bening bayam.

Snack : Jus sirsak

Tabel 1. Kebiasaan Makan SMRS


Waktu Menu Bahan Penukar Berat E P L KH
(gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi Goreng Nasi putih 2p 200 350 8 - 80
Minyak 1p 5 50 - 5 -
Telur Ceplok Telur ayam 1p 55 75 7 5 -
Minyak 1p 5 50 - 5 -
Roti bakar Roti putih 1p 70 175 4 - 40
Mentega 1p 5 50 - 5 -
Susu Susu 1p 200 125 7 6 10
Siang Nasi Nasi 2p 200 350 8 - 80
Ikan goreng Ikan 2p 80 100 14 4 -
Tempe ½p 25 37,5 2,5 1,5 3,5
Minyak 1p 5 50 - 5 -
Tumis Kangkung ½p 50 12,5 0,5 - 2,5
kangkung Minyak ½p 2,5 25 - 2,5 -
Snack Jus sirsak Sirsak 1p 60 50 - - 12
Gula 1p 13 50 - - 12
Malam Nasi Nasi 2p 200 350 8 - 80

Ikan goreng Ikan 2p 80 100 14 4 -


Tempe ½p 25 37,5 2,5 1,5 3,5
Minyak 1p 5 50 - 5 -
Bening bayam Bayam ½p 50 12,5 0,5 - 2,5
TOTAL ASUPAN 2100 76 49,5 326

Perhitungan kebutuhan Os sebelum sakit :

- Kebutuhan Energi (Harris Benedict)

AMB = 66 + (13,7 x 59) + (5 x 171) – (6,8 x 20)

= 66 + 808,3 + 855 – 136

= 1593,3 kkal

Aktifitas = 1,76 x 1593,3 kkal

= 2708,6 kkal

- Kebutuhan Protein = 15% x 2708,6 / 4

= 101 gr

- Kebutuhan Lemak = 20% x 2708,6 / 9

= 60,19 gr

- Kebutuhan KH = 65% x 2708,6 / 4

= 440 gr
Tabel 2. Analisis Kebiasaan Makan SMRS
Kebutuhan Zat Energy Protein Lemak Karbohidrat
Gizi (kkal) (gr) (gr) (gr)
Kebiasaan makan 2100 76 49,5 326

Kebutuhan 2708,6 101 60,19 440

Persentase 77 % 75 % 82 % 74 %

Keterangan Kurang Kurang Cukup Kurang

Kesimpulan : Asupan berdasarkan perbandingan antara kebiasaan makan sehari

dengan kebutuhan saat sehat yaitu kurang dengan persentase energy 77%, protein

75% dan karbohidrat 74%, cukup dengan persentase lemak 82%.

Keterangan :

Baik : >90 %

Cukup : 80 – 89 %

Kurang : 70 – 79 %

Buruk : <70 %

(WKNPG, 2004)

Kesadaran Terhadap Gizi dan Kesehatan

Berdasarkan hasil wawancara, diketahui Os tidak pernah merokok dan belum

pernah mendapatkan konseling gizi sebelumnya.

Kesimpulan : Os belum pernah mendapatkan konseling gizi sebelummnya.


Aktifitas Fisik

Os seorang pelajar / mahasiswa, Os belajar setiap hari senin sampai hari jumat

dengan jadwal tidak menentu. Setiap malam Os bermain futsal dengan teman-

teman kuliahnya.

Kesimpulan : Berdasarkan hasil wawancara dengan Os, aktifitas Os tergolong

kategoring aktifitas sedang.

Ketersediaan Makanan

Penyediaan makanan disiapkan oleh ibunya sendiri, Os biasanya mengkonsumsi

makanan biasa dan porsi yang sedang.

B. Data Biokimia

Tabel 3. Data Biokimia Tn. F

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan Keterangan

Laboratorium

Hemoglobin 15,2 13,2 – 17,3 m / dl Normal

Leukosit 5,4 3,8 – 10,6 103 / µL Normal

Hematocrit 43 40 – 52 % Normal

Trombosit 232 150 - 440 103 / µL Normal

(Sumber : Rekam Medik RSU Kab. Tangerang, 2015)

C. Data Antropometri

BB = 59 kg

TB = 171 cm
BBI = (TB – 100) x 90%

= (171 – 100) x 90%

= 63,9 kg

IMT = BB (kg) / TB2 (m)

= 59 / 2,92

= 20,20 kg/m2 (Normal)

Kesimpulan : Berdasarkan perhitungan IMT, status gizi Os termasuk

kategori Normal.

D. Pemeriksan Fisik dan Klinis

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Klinis


Pemeriksan Hasil Nilai Normal Keterangan

Tekanan Darah 120/80 mmHg 120/80 mmHg Normal

Suhu 36,7o C 36 – 37oC Normal

Nadi 88 x/mnt 80 – 100 x/mnt Normal

Nafas 20 x/mnt 16 – 20 x/mnt Normal

E. Riwayat Personal Pasien

Social Ekonomi

Os beragama Islam dan bersuku Padang. Os seorang anak sematawayang. Orang

tua Os keduanya bekerja, ayahnya seorang manager disuatu perusahaan dan ibunya

seorang PNS.
Riwayat Penyakit

Os didiagnosa ACL Rupture. Os dulunya pernah sakit demam thypoid.

Data Umum Pasien

Os adalah laki-laki berusia 20 tahun dan seorang mahasiswa. Os tinggal bersama

kedua orangtuanya.

2. DIAGNOSIS GIZI

A. Domain Intake

NI 1.2 Intake energi tidak adekuat berkaitan dengan asupan energi yang
kurang SMRS ditandai dengan persentasi asupan hanya 77% dari
kebutuhan.

NI 5.7.1 Intake protein tidak adekuat berkaitan dengan asupan SMRS


yang kurang ditandai dengan persentasi asupan hanya 75% dari
kebutuhan.

NI 5.8.1 Intake karbohidrat tidak adekuat berkaitan dengan asupan SMRS


yang kurang ditandai dengan persentasi asupan hanya 74% dari
kebutuhan.

B. Domain Klinis

C. Domain Behavior

-
3. INTERVENSI GIZI

A. Tujuan Intervensi Gizi :

1. Memberikan asupan energy, protein, lemak, dan karbohidrat yang

memenuhi kebutuhan zat gizi seimbang.

2. Mengganti kehilangan protein, glikogen dan zat gizi lain.

3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan

4. Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang

pemilihan makanan yang baik serta bergizi.

B. Prinsip dan Syarat Diet :

1. Energy sesuai kebutuhan yaitu 2676,7 kkal

2. Protein 15% dari kebutuhan energy total yaitu 100 gr

3. Lemak sedang 20% dari kebutuhan energy total yaitu 59,4 gr

4. Karbohidrat cukup 65% dari kebutuhan energy total yaitu 435 gr.

5. Makanan diberikan dalam bentuk makanan biasa, sesuai dengan

keadaan penyakit dan kemampuan pasien.

6. Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali makanan lengkap

dan 2 kali selingan.

C. Preskripsi Diet

Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi

 Kebutuhan Energi

AMB = 66 + (13,7 x 59) + (5 x 171) – (6,8 x 20)

= 66 + 808,3 + 855 – 136

= 1593,3 kkal
Faktor Aktifitas dan Faktor Stress = 1593,3 x 1,2 x 1,4

= 2676,7 kkal

 Kebutuhan Protein = 15% x 2676,7 / 4

= 100 gr

 Kebutuhan Lemak = 20% x 2676,7 / 9

= 59,4 gr

 Kebutuhan KH = 65% x 2676,7 / 4

= 435 gr

D. Implementasi Gizi

1. Pemberian Makanan Dan Zat Gizi

Asupan energi dan zat gizi makro diberikan sesuai dengan kebutuhan

yaitu dengan diit pasca bedah 2676,7 kkal dan bentuk makanan biasa

yang diberikan dalam 3 x makanan utama dan 2 x makanan selingan.

2. Edukasi Gizi

Memberikan pengetahuan tentang makanan yang sehat dan bersih serta

mempunyai nilai gizi yang tinggi sesuai penyakit yang diderita pasien.

3. Konseling Gizi

Topik : Diet Makanan Biasa Untuk Pasca Bedah

Sasaran : Os Dan Keluarga

Waktu : 15 Menit

Tempat : Paviliun Mawar Ruang 4 Bed 1

Media : Tatap muka

Metode : Diskusi dan ceramah


Materi Edukasi :

- Penjelasan tentang ACL Rupture

- Cara memilih makanan yang tepat serta bergizi

- Mengubah perilaku pola makan dan kebiasaan makan yang seimbang.

4. Koordinasi Gizi

Konselor memberikan kegiatan konsultasi serta mengkoordinasikan

pemberian asuhan gizi dengan tenaga kesehatan atau instansi lain yang

dapat membantu pasien menjalankan diet.

Tabel 5. Recall 1 x 24 jam (1 hari sebelum intervensi)


Waktu Nama Bahan Penukar Berat E P L KH
Makan Makanan Makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Siang 100
Nasi Nasi 1 175 4 0 40
Ayam panggang Ayam 1 50 7 2 0
0 0 0 0
Pepaya Pepaya 1 50 0 0 12
TOTAL
275 11 2 52
Malam
Nasi Nasi 1 175 4 0 40
Opor telur Telur 1 75 7 5 0
Tahu goreng Tahu ½p 37.5 2.5 1.5 3.5
1
Minyak 1/10 p 5 0 0.5 0
Pisang ambon pisan 1 50 0 0 12
TOTAL
342,5 13,5 7 55,5
TOTAL ASUPAN
617.5 24.5 9 107.5
Tabel 6. Analisis Hasil Recall 1 x 24 jam (1 hari sebelum intervensi)
Kebutuhan Zat Energy Protein Lemak Karbohidrat
Gizi (kkal) (gr) (gr) (gr)
Asupan 617.5 24.5 9 107.5

Kebutuhan 2676,7 100 59,4 435

Persentase 23% 24 % 15% 24 %

Keterangan Buruk Buruk Buruk Buruk

Tabel 7. Daftar Intervensi Hari Pertama (13 Februari 2015)

Jadwal Menu Bahan Penukar Berat Energy Protein Lemak KH

Makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)

Bubur ayam

Pagi komplit Bubur 1p 200 175 4 0 40

Ayam ¼p 10 12.5 1.75 0.5 0

Kedele ½p 12.5 37.5 2.5 1.5 3.5

SUBTOTAL 225 8,25 2 43,5

ASUPAN 225 8,25 2 43,5

Snack Bolu gulung 2p 100 207 4.4 2 43

Susu 1p 200 125 7 7 5

SUBTOTAL 332 11,4 9 48

ASUPAN 332 11,4 9 48

Siang Nasi Nasi 2p 200 350 8 0 80

Balado telur

ayam Telur ayam 1p 55 75 7 5 0


Minyak 1/5 p 1 10 0 1 0

Tempe

mendoan Tempe 2p 100 150 14 6 14

Minyak 2/5 p 2 10 0 1.4 0

Kacang

Sayur lodeh panjang ¼p 25 6.25 0.25 0 0.625

Labu siam ¼p 25 6.25 0.25 0 0.625

Terong ¼p 25 6.25 0.25 0 0.625

Pisang susu Pisang susu 2p 100 100 0 0 24

SUBTOTAL 713,75 29,75 13,4 119,875

ASUPAN

Lapis

Snack hunkwe 2p 100 498 4.6 2 114.6

Susu 1p 200 125 7 7 5

SUBTOTAL 623 11,6 9 119,6

ASUPAN

Malam Nasi Nasi 2p 200 350 8 0 80

Daging

cincang

bumbu lapis Daging 2p 70 150 16 20 0

Minyak 1/5 p 10 5 0 0.5 0

Tahu bumbu

tomat Tahu 2p 100 150 16 6 14

Sup wortel Wortel ¼p 25 6.25 0.25 0 1.25


Makaroni ¼p 25 43.75 1 0 5

Buncis ¼p 25 6.25 0.25 0 1.25

Ayam ¼p 10 5 0.7 0.2 0

Pisang Pisang

ambon ambon 2p 100 100 0 0 24

SUBTOTAL 816,25 42,2 26,7 125,5

ASUPAN

TOTAL ASUPAN 2672.5 100.7 59 452.975

Tabel 8. Daftar Intervensi Hari Kedua (14 Februari 2015)

Jadwal Menu Bahan Penukar Berat Energy Protein Lemak KH


Makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi uduk Nasi 2p 200 350 8 0 80

Telur 1p 55 75 7 8 0

Tahu 1p 55 75 5 3 7

SUBTOTAL 500 20 11 87

ASUPAN

Snack Kue sus 1p 100 356 8 7 45

Susu 1p 200 125 7 9 5

SUBTOTAL 481 15 16 50

ASUPAN

Siang Nasi Nasi 2½p 250 437.5 10 0 100

Ayam 1p 40 50 7 6 0
Ayam Tepung

kentuki terigu ¼p 10 35 0.8 0 8

Minyak 1/5 p 1 10 0 1 0

Tahu bumbu

tomat Tahu 1p 55 75 5 3 7

Kem kol ¼p 25 6.25 0.25 0 1.25

Wortel ¼p 25 6.25 0.25 0 1.25

Soun ¼p 25 43.75 1 0 10

Bakso ¼p 20 11.25 1.05 1.2 0

Sup kimlo Jamur ¼p 25 6.25 0.25 0 1.25

Tahu 1/10 10 7.5 0.5 0.3 0.7

Ayam ¼p 10 12.5 1.75 0.5 0

Buah Semangka 1p 50 50 0 0 12

SUBTOTAL 751,25 27,85 12 141,45

ASUPAN

Snack Puding buah Gula 2p 200 100 0 0 24

Susu 1p 200 125 7 9 5

SUBTOTAL 225 7 9 29

ASUPAN

Malam Nasi Nasi 2½p 250 437.5 10 0 100

Kakap

bumbu

kuning Ikan 1½p 60 75 13.5 6 0


Tempe

bacem Tempe 1p 55 75 6 3 7

Tumis Kangkung ½p 50 12.5 0.5 0 2.5

kangkung Tauge ½p 50 12.5 0.5 0 2.5

tauge Minyak 4/5 p 2 20 0 2 0

Pisang

ambon Pisang 2p 100 100 0 0 24

SUBTOTAL 732,5 30,5 11 136

ASUPAN

TOTAL SEHARI 2689.75 100.35 59 443.45

Tabel 9. Daftar Intervensi Hari Ketiga (15 Februari 2015)

Jadwal Menu Bahan Penukar Berat Energy Protein Lemak KH

Makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)

Pagi Nasi mutiara Nasi 2 50 350 8 0 80

Telur 1.00 10 75 7 2 0

Minyak 0.1 5 0 0.5 0

Ketimun 0.25 6.25 0.25 0 1.25

SUBTOTAL

ASUPAN

Snack Bika ambon 1 186 6 2.2 15.5

Susu 1.00 125 7 9 5

SUBTOTAL
ASUPAN

Siang Nasi Nasi 2 50 350 8 0 80

Sate daging

cincang Daging 2 35 150 14 10 0

Tahu goreng

tepung Tahu 1 30 75 7 3 7

Tepung 0.1 5 17.5 0.4 0 5

Minyak 1/5 1 10 0 1.2 0

Sup

macaroni Macaroni 0.25 10 43.75 0.5 0 12.5

Wortel 0.25 10 6.25 0.25 0 1.25

Ayam 0.25 10 12.5 1.75 0.5 0

Minyak 0.20 1 10 0 1 0

Pisang

ambon Pisang 2 50 100 0 0 24

SUBTOTAL

ASUPAN

Pisang Pisang

Snack tanduk tanduk 2 50 100 0 0 24

Susu 1.00 125 7 9 5

SUBTOTAL

ASUPAN

Malam Nasi Nasi 2.00 50 350 8 0 100


Ayam

bumbu terik Ayam 2 40 100 10 12 0

Minyak 2/5 2 20 0 2 0

Bihun

goreng Bihun 1 50 175 4 0 50

Caisin 1/4 10 7.5 0.25 0 1.75

Bakso 0.5 17 37.5 2.5 2 0

Tauge 0.1 10 3 0.1 0 0.7

Udang 0.25 10 12.5 1.25 1.75 0

Telur 1 27,5 75 7 3 0

Acar kuning

sayuran Wortel 0.25 7.5 0.25 0 1.75

Timun 0.25 7.5 0.25 0 1.75

Buncis 0.25 7.5 0.25 0 1.75

Pisang

ambon 2 100 0 0 24

SUBTOTAL

ASUPAN

TOTAL SEHARI 2650.25 101 59 442.2


4. MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitor Perkembangan Kondisi Pasien

1. Mengecek pemahaman dan ketaatan diet pasien

2. Menentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai dengan

perencanaan / preskripsi diet

3. Menentukan apakah status pasien tetap atau berubah

4. Mengidentifikasi hasil lain yang positif atau yang negative

5. Mengumpulkan informasi yang menunjukkan alasan tidak adanya

perkembangan dari kondisi pasien.

B. Evaluasi

1. Mengecek perubahan pengetahuan pada pasien

2. Melihat perubahan fisik yang terjadi pada pasien

3. Pemeriksaan nilai laboratorium pasien

4. Membandingkan data monitoring dengan tujuan intervensi untuk

mengkaji perkembangan dan menentukan tindak lanjut

5. Evaluasi dampak dari selurih intervensi gizi terhadap status kesehatan.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Antropometri

Os didiagnosa demam ACL Rupture. Berdasarkan hasil IMT 20,20 kg/m2 yaitu

status gizi Os termasuk kategori normal. Hasil pemeriksaan antropometri

(selama 3 hari intervensi) berat badan tetap atau tidak ada perkembangan berat

badan yaitu masih 49 kg sejak awal intervensi.

B. Biokimia

Tabel 8. Perkembangan Biokima


Pemeriksaan Awal Hasil Nilai Satuan Keterangan
Laboratorium Normal
Hemoglobin 15,2 - 13,2 – 17,3 m / dl Rendah

Leukosit 5,4 - 3,8 – 10,6 103 / µL Normal

Hematocrit 43 - 40 – 52 % Rendah

Trombosit 232 - 150 - 440 103 / µL Rendah

Tidak ada pemeriksaan biokimia.


C. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Fisik : Os berjalan di bantu dengan tongkat.

Tabel 9. Perkembangan Pemeriksaan Klinis


Tanggal Tekanan Suhu Nadi Nafas
Pengamatan Darah
13 Februari 2015 120/80 mmHg 36,7 oC 20 x/ mnt 88 x/mnt

14 Februari 2015 120/80 mmHg 36 oC 20 x/ mnt 80 x/ mnt

15 Februari 2015 110/80 mmHg 36 oC 20 x/ mnt 87 x/mnt

D. Asupan Makanan Pasien

Os diberikan diet pasca bedah dengan bentuk makanan biasa, karena saat dilakukan
skrining kemampuan mencerna makanan Os baik. Asupan makan Os dalam
intervensi selama tiga hari mengalami tahapan kemajuan yang bagus karena semua
makanan yang disiapkan sesuai kebutuhan Os dan Os tidak memiliki gangguan
pada nafsu makan.

Tabel 10. Rata-Rata Asupan Makan pada Intervensi selama 3 hari Terhadap
Kebutuhan

Keterangan Energi Protein Lemak KH


Asupan 2670,8 100,6 59 446
Kebutuhan 2676,7 100 59,4 435
Persentase 99% 100% 99% 102%
Keterangan Baik Baik Baik Baik

1. Intervensi Hari Ke- 1 Tanggal 9 Februari 2015

Kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat selama intervensi pada

hari pertama Os baik yaitu sebesar 100%. Diet yang diberikan adalah bentuk

makanan biasa dengan diet pasca bedah 2676 kkal.


2. Intervensi Hari Ke-2 Tanggal 10 Febuari 2015

Intervensi hari kedua kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat Os

sangat baik yaitu sebesar 100%. Diet yang diberikan adalah bentuk makanan biasa

dengan diet pasca bedah 2676 kkal.

3. Intervensi Hari Ke-3 Tanggal 11 Febuari 2015

Intervensi hari terakhir intervensi kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat

Os juga dalam kategori sangat baik yaitu sebesar 100%. Diet yang diberikan adalah

bentuk makanan biasa dengan diet pasca bedah 2676 kkal


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Os seorang mahasiswa didiagnosa ACL Rupture. Berat badan Os selama 3

hari intervensi tidak ada perubahan. Kebiasaan makan sebelum masuk rumah sakit

dengan persentase energy 78% (Kurang), protein 65% (Buruk), lemak 80%

(Cukup), dan karbohidrat 77,6% (Kurang). Diet yang diberikan diet pasca bedah

2676 kkal dengan pemberian makan konsistensi biasa. Asupan makan Os

meningkat tiap harinya dan memenuhi kebutuhan yaitu rata-rata asupan energy

91% (Baik), protein 101% (Baik), lemak 97% (Baik), karbohidrat 100% (Baik).

Saran

1. Os dan keluarga membutuhkan asuhan dokter, perawat dan ahli gizi dalam

menjalankan dietnya serta Os harus mengurangi kebiasaan makannya diluar.

2. Os harus diberi motivasi untuk sembuh dan makan makanan yang sehat dan

bergizi serta makan makanan yang di anjurkan untuk dietnya dan menghindari

makanan yang dilarang untuk dietnya selama proses penyembuhan penyakitnya.


DAFTAR PUSTAKA

Jon C. Thompson, Anatomy of Leg/knee, Netter’s concise orthopaedic anatomy,


2010; 9: 297-303.

Smith BA, Livesay GA, Woo SL. Biology and biomechanics of the anterior cruciate
ligament. Clin Sports Med 1993; 12:637–670.

Anda mungkin juga menyukai