TINJAUAN PUSTAKA
Cedera ACL (anterior cruciate ligament) atau ACL ruptur, adalah robekan di
salah satu ligamen lutut yang menghubungkan tulang kaki atas dengan tulang kaki
melalui mekanisme non – kontak sementara 30 persen adalah hasil dari kontak
langsung dengan pemain lain atau object. Mekanisme cedera sering dikaitkan
yang lebih tinggi cedera acl dari atlet laki-laki di olahraga tertentu, telah
diusulkan bahwa ini adalah karena perbedaan kondisi fisik, kekuatan otot, dan
kontrol neuromuskular. Penyebab lain dari hipotesis ini adalah perbedaan kelamin
yang berkaitan dengan tingkat cedera acl yang termasuk keselarasan pelvis
dan ekstremitas bawah (kaki) , peningkatan kelemahan ligamen, dan efek estrogen
Jatuh dari tangga atau hilang satu langkah di tangga adalah kemungkinan
penyebab lainnya. Seperti bagian tubuh lain, ACL menjadi lemah dengan
usia. Jadi robekan terjadi lebih mudah pada orang tua dari usia 40.
C. Patofisiologi ACL Rupture
I kolagen. Ultrastruktur ligamen adalah sangat mirip dengan tendon, tetapi serat
didalam ligamen lebih bervariasi dan memiliki isi elastin yang lebih tinggi.
berisi mechanoreceptors dan ujung saraf bebas yang diduga membantu dalam
fibrocartilage tidak bermineral dan yang bermineral. Rupture ACL yang paling
umum, adalah ruptur midsubstan. Jenis ruptur ini terjadi terutama sewaktu
extrasynovial.
saat cedera yang sering terjadi saat mengganti arah, pemotongan, atau pendaratan
terjadi setelah lompatan atau perubahan arah atau setelah pukulan langsung ke
Lutut bengkak dalam beberapa jam pertama dari cedera. Ini mungkin
Nama : Tn. W
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
SMRS
1. PENGKAJIAN GIZI
Asupan Makanan
Pada umumnya nafsu makan Os baik. Os tidak ada alergi makanan, tetapi
= 1593,3 kkal
= 2708,6 kkal
= 101 gr
= 60,19 gr
= 440 gr
Tabel 2. Analisis Kebiasaan Makan SMRS
Kebutuhan Zat Energy Protein Lemak Karbohidrat
Gizi (kkal) (gr) (gr) (gr)
Kebiasaan makan 2100 76 49,5 326
Persentase 77 % 75 % 82 % 74 %
dengan kebutuhan saat sehat yaitu kurang dengan persentase energy 77%, protein
Keterangan :
Baik : >90 %
Cukup : 80 – 89 %
Kurang : 70 – 79 %
Buruk : <70 %
(WKNPG, 2004)
Os seorang pelajar / mahasiswa, Os belajar setiap hari senin sampai hari jumat
dengan jadwal tidak menentu. Setiap malam Os bermain futsal dengan teman-
teman kuliahnya.
Ketersediaan Makanan
B. Data Biokimia
Laboratorium
Hematocrit 43 40 – 52 % Normal
C. Data Antropometri
BB = 59 kg
TB = 171 cm
BBI = (TB – 100) x 90%
= 63,9 kg
= 59 / 2,92
kategori Normal.
Social Ekonomi
tua Os keduanya bekerja, ayahnya seorang manager disuatu perusahaan dan ibunya
seorang PNS.
Riwayat Penyakit
kedua orangtuanya.
2. DIAGNOSIS GIZI
A. Domain Intake
NI 1.2 Intake energi tidak adekuat berkaitan dengan asupan energi yang
kurang SMRS ditandai dengan persentasi asupan hanya 77% dari
kebutuhan.
B. Domain Klinis
C. Domain Behavior
-
3. INTERVENSI GIZI
4. Karbohidrat cukup 65% dari kebutuhan energy total yaitu 435 gr.
C. Preskripsi Diet
Kebutuhan Energi
= 1593,3 kkal
Faktor Aktifitas dan Faktor Stress = 1593,3 x 1,2 x 1,4
= 2676,7 kkal
= 100 gr
= 59,4 gr
= 435 gr
D. Implementasi Gizi
Asupan energi dan zat gizi makro diberikan sesuai dengan kebutuhan
yaitu dengan diit pasca bedah 2676,7 kkal dan bentuk makanan biasa
2. Edukasi Gizi
mempunyai nilai gizi yang tinggi sesuai penyakit yang diderita pasien.
3. Konseling Gizi
Waktu : 15 Menit
4. Koordinasi Gizi
pemberian asuhan gizi dengan tenaga kesehatan atau instansi lain yang
Bubur ayam
Balado telur
Tempe
Kacang
ASUPAN
Lapis
ASUPAN
Daging
cincang
Tahu bumbu
Pisang Pisang
ASUPAN
Telur 1p 55 75 7 8 0
Tahu 1p 55 75 5 3 7
SUBTOTAL 500 20 11 87
ASUPAN
SUBTOTAL 481 15 16 50
ASUPAN
Ayam 1p 40 50 7 6 0
Ayam Tepung
Minyak 1/5 p 1 10 0 1 0
Tahu bumbu
tomat Tahu 1p 55 75 5 3 7
Soun ¼p 25 43.75 1 0 10
Buah Semangka 1p 50 50 0 0 12
ASUPAN
SUBTOTAL 225 7 9 29
ASUPAN
Kakap
bumbu
bacem Tempe 1p 55 75 6 3 7
Pisang
ASUPAN
Telur 1.00 10 75 7 2 0
SUBTOTAL
ASUPAN
SUBTOTAL
ASUPAN
Sate daging
Tahu goreng
tepung Tahu 1 30 75 7 3 7
Sup
Minyak 0.20 1 10 0 1 0
Pisang
SUBTOTAL
ASUPAN
Pisang Pisang
SUBTOTAL
ASUPAN
Minyak 2/5 2 20 0 2 0
Bihun
Telur 1 27,5 75 7 3 0
Acar kuning
Pisang
ambon 2 100 0 0 24
SUBTOTAL
ASUPAN
B. Evaluasi
A. Antropometri
Os didiagnosa demam ACL Rupture. Berdasarkan hasil IMT 20,20 kg/m2 yaitu
(selama 3 hari intervensi) berat badan tetap atau tidak ada perkembangan berat
B. Biokimia
Hematocrit 43 - 40 – 52 % Rendah
Os diberikan diet pasca bedah dengan bentuk makanan biasa, karena saat dilakukan
skrining kemampuan mencerna makanan Os baik. Asupan makan Os dalam
intervensi selama tiga hari mengalami tahapan kemajuan yang bagus karena semua
makanan yang disiapkan sesuai kebutuhan Os dan Os tidak memiliki gangguan
pada nafsu makan.
Tabel 10. Rata-Rata Asupan Makan pada Intervensi selama 3 hari Terhadap
Kebutuhan
hari pertama Os baik yaitu sebesar 100%. Diet yang diberikan adalah bentuk
sangat baik yaitu sebesar 100%. Diet yang diberikan adalah bentuk makanan biasa
Intervensi hari terakhir intervensi kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat
Os juga dalam kategori sangat baik yaitu sebesar 100%. Diet yang diberikan adalah
PENUTUP
Kesimpulan
hari intervensi tidak ada perubahan. Kebiasaan makan sebelum masuk rumah sakit
dengan persentase energy 78% (Kurang), protein 65% (Buruk), lemak 80%
(Cukup), dan karbohidrat 77,6% (Kurang). Diet yang diberikan diet pasca bedah
meningkat tiap harinya dan memenuhi kebutuhan yaitu rata-rata asupan energy
91% (Baik), protein 101% (Baik), lemak 97% (Baik), karbohidrat 100% (Baik).
Saran
1. Os dan keluarga membutuhkan asuhan dokter, perawat dan ahli gizi dalam
2. Os harus diberi motivasi untuk sembuh dan makan makanan yang sehat dan
bergizi serta makan makanan yang di anjurkan untuk dietnya dan menghindari
Smith BA, Livesay GA, Woo SL. Biology and biomechanics of the anterior cruciate
ligament. Clin Sports Med 1993; 12:637–670.