Anda di halaman 1dari 2

Penugasan progsus PK 2 - 13 Agustus 2018

Dian Puspita Sari

Sampling dan analisis penelitian kualitatif

Salah satu tantangan dalam penyediaan pelayanan kesehatan di Indonesia adalah distribusi dokter
yang tidak merata. Lebih banyak dokter yang berpraktek di pulau Jawa dan di daerah perkotaan
dibandingkan di pulau-pulau kecil lainnya dan daerah pedesaan. Melihat ketimpangan distribusi
dokter di daerah pedesaan dibandingkan dengan daerah perkotaan, seorang peneliti ingin menggali
tantangan yang dihadapi oleh para dokter yang bekerja di daerah pedesaan dan daerah terpencil
dan pendekatan apa yang dapat dilakukan untuk membantu para dokter di daerah terpencil. Untuk
itu ia melakukan suatu penelitian kualitatif. Pertanyaan penelitian yang diajukannya adalah: (1)
apakah tantangan yang dihadapi oleh dokter yang bekerja di daerah pedesaan / terpencil, (2)
bagaimana cara dokter di daerah pedesaan / terpencil menghadapi tantangan ini? Partisipan dalam
penelitian ini adalah dokter umum yang bekerja di puskesmas-puskesmas pedesaan di Nusa
Tenggara Barat. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam (in-depth interview).

Peneliti berencana merekrut 10 orang dokter sebagai partisipan dan ia menginginkan partisipan
penelitian ini memiliki variasi karakteristik dokter pedesaan yang mungkin dijumpai, antara lain:
variasi usia (tua dan muda), jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), latar belakang budaya (asli NTB
dan bukan), latar belakang pedesaan (tumbuh di pedesaan dan tumbuh di perkotaan. Untuk itu
peneliti mendata puskesmas-puskesmas yang berada di daerah pedesaan di NTB dan dokter-dokter
yang bekerja di puskesmas-puskesmas tersebut. Ia kemudian mengontak calon partisipan yang
sesuai dengan karakteristik di atas.

Pertanyaan:

1. Mengapa dalam penelitian kualitatif peneliti tidak melakukan randomisasi dalam pemilihan
sampel?
2. Disebut apakah metode pemilihan sampel dalam contoh di atas?
3. Setelah peneliti melakukan wawancara mendalam, jelaskan langkah-langkah yang perlu
dilakukan peneliti agar data siap untuk dianalisis!
4. Kapan dan bagaimana sebaiknya peneliti menganalisis hasil wawancara dalam penelitian ini?
(jelaskan secara konkrit bagaimana peneliti dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip analisis
data kualitatif).
5. Apa yang dapat dilakukan peneliti untuk meningkatkan trustworthiness hasil penelitian ini?

JAWAB

1. Peneliti tidak melkukan randomisasi dalam pemilihan sampel karena peneliti tidak terlalu
mementingkan generalisasi dan keterwakilan populasi. Sampel dapat dikumpulkan dengan
cara sengaja maupun dengan pertimbangan berdasarkan kemampuan dari sampel untuk
memberikan infromasi yang selengkap lengkapnyapada peneliti yang dimana menyebabkan
peneliti tidak perlu melakukan randomisasi dalam memilih samplingnya.
2. Snowball
3. Setelah wawancara mendalam, pahami data yang sudah didapat melalui wawancara,bikin
catatan mengenai point penting yang didapatkan saat wawancara. Ingat kembali mengenai
pertanyaan penelitian yang ingin dijawab,pastikan data yang sudah diperoleh dapat
menjawab pertanyaan penelitian. Kemudian berikan tanda pada potongan-potongan data
dan kembangkan daftar kode serta kerangka kategori penelitian, setelah itu data sudah siap
untuk di analisis.
4. Analisis data dapat dilakukan sejak pertama kali data didapatkan. Pada skenario ini, peneliti
dapat menganalisis setelah dillakukannya wawancara. Analisis setelah wawancara bertujuan
untuk memastikan data yang didapat berhasil atau tidak menjawab pertanyaan penelitian,
jika belum cukup maka, peneliti dapat melakukan crosscheck ulang pada partisipan. Setelah
selesai memetakan kategori koding data, analisis juga dapat dilakukan kembali dengan
tujuan untuk finalisasi data.
5. Dengan cara meningkatkan (1) Validitas internal, (2)Reliabilitas, dan (3) Validitas eksternal.
Validitas internal dan reliabilitas dapat ditingkatkan dengan cara melakukan triangulasi
(mengamati area yang diteliti dari berbagai sudut pandang sehingga diharapkan
mendapatkan pemahaman yang utuh), prolong observation (pengamatan yang lama dan
cukup panjang sehingga data yang didapatkan mencukupi), member checks (menyamakan
persepsi peneliti dengan responden), peer review (diskusi dengan sejawat terakit penelitian),
dan researchers position (melakukan refleksi diri terkait sudut pandang dalam penelitian, Hal
ini khusus dilakukan untuk meningkatkan validitas internal) dan audit trial (mencatat semua
prosedur selama penelitian sehingga penelitian dapat dipertanggungjawabkan dikemudian
hari, hal ini dilakukan untuk meningkatkan reliabilitas). Sedangkan validitas eksternal
ditingkatkan dengan cara mendeskripsikan secara baik sample, setting dan hasil dari
penelitian sehingga pembaca dapat membandingkan konteks penelitian dengan aplikasinya
di kehidupan nyata.

Anda mungkin juga menyukai