Anda di halaman 1dari 1

Prinsip Dasar 6

2.Pemindahan halaman pada setiap jilid harus sesuai dengan amanah (sekalipun satu
kalimat salah, belum dapat pindah halaman berikutnya).

3.Pembelajaran di kelas dilakukan selama 60 menit, yaitu: 15 menit pertama


(klasikal), 30 menit(individual), 15 menit kedua (klasikal). Pembelajaran klasikal
dalam metode Qiraati dilakukan dengan cara pembelajar dan pebelajar secara bersama-
sama membaca alat peraga (membaca tulisan di depan disertai ketukkan secara
bersama-sama, dilanjutkan membaca do�a-do�a) materi disesuikan dengan jilid masing-
masing. Pembelajaran individual dalam metode Qiraati dilakukan dengan cara
pebelajar membaca materi di depan pembelajar (buku Qiraati jilid 1-6), banyaknya
halaman disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan hasil membaca di rumah (deres),
cara ini dikenal juga dengan sistem sorogan.

c.Jenjang Pembelajaran Metode Qiraati

Pembelajaran metode Qiraati memiliki empat jenjang, yakni: (1) tingkat persiapan
atau pemula; (2) tingkat dasar; (3) tingkat menengah; dan (4) madrasah tahfidul
Qur�an. Pada tingkat persiapan atau permulaan pebelajar ditargetkan menyelesaikan 6
jilid buku Qiraati dan sudah mampu membaca Al Qur�an meskipun belum begitu lancar.
Pada tingkat dasar, pebelajar ditargetkan mampu membaca Al Qur�an dengan lancar,
paham makhrajul huruf, khatam 30 juz Al Qur�an, menguasai gharibul Qur�an dan
menguasai ilmu tajwid. Pada tingkat menengah orentasi utama materi yaitu percakapan
bahasa Arab sebagai awal untuk memahami kitab-kitab agama Islam, dan pendalaman
terhadap kajian Al Qur�an. Adapun yang terakhir pada tingkat madrasah tahfidul
Qur�an ditetapkan pada tingkat menghafal Al Qur�an, tentunya dengan jumlah
pebelajar yang relatif sedikit.

Anda mungkin juga menyukai